Pongore Tava Kayu.docx

  • Uploaded by: Yusran Yus
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pongore Tava Kayu.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 430
  • Pages: 5
TEORI ARSITEKTUR RANGKUMAN PONGORE TAVA KAYU

MUH HABIB F22118075 MAULANA

“PONGORE TAVA KAYU” Rangkaian Acara

(Narasumber: Ibu Asni)

Pongore tava kayu adalah, sebuah kegiatan atau acara adat yang di lakukan di rumah adat Bantaya yang setiap tahun di laksanakan. Rumah adat bantaya terletak di desa Balane, kecamatan Kinovaro, kabupaten Sigi, provinsi Sulawesi Tengah. Di mana pada acara ini melibatkan tetua suku atau orang-orang tua di desa Balane yang masih memegang atau masih berketurunan bangsawan di desa balane tersebut.

Baliatua Acara penyambutan atau di katakan Baliatu (Narasumber:Ibu Asni) di mana pada acaran penyambutan ini di lakukan oleh seorang kepala suku atau yang berketurunan bangsawan dan kepala desa di Balane, pada acara penyambutan ini merekak mengunakan bahas kaili dengan syair-syair yang di yakini oleh warga setempat sebagai pemangilan leluhur .

Paleputu

Paleputu (putus tangan) adalah sebuah rangkaian pemukulan gimba/tambun, yang di lakukan secara bersamaan dan terdiri dari 5 orang. Pada saat pemukulan berlangsung di yakini oleh masyarakat sekitar bahwa akan datang leluhur atau seorang panglima perang yang selalu membela masyarakat sewaktu penjajahan dulu,dan saat pemukulan berlangsung biasanya terjadi kerasukan atau roh leluhur masuk pada orang-orang yang memukul gimba/tambun tersebut Polei bantaya

Polei bantaya sebuah rangkain di mana sesajaian di persembahkan untuk para leluhuryang sudah dipangil sewaktu rangkaian acara sebelumnya (baliatu,paleputu) di mana saat itu kepala suku memotong Hewan dan darah nya tersebut di oleskan ke tiang rumah Bantaya Dimana di yakini bahwah tiang rumah bantaya menggunakan kayu Rica (Lombok/cabai). (Narasumber: Ibu Asni, umur 75 tahun keturunan bangsawan Kaili di daerah Balane )

Analisis Bangunan Bantaya Konstruksi Geometri : Titik Titik yang mendominasi bidang yang terdapat Pada 15 tiang yang menopang rumah adat bantaya Dan dua di antara tiang tersebut terbuat dari batang Rica (menurut warga sekitar)

Garis Garis pada bangunan ini di gunakan untuk elemenElemen visual lainnya menjadikan batang-batang Dan meningalkan permukaan bidang

Bidang Bidang bidang pada sisi rumah bantaya ini Di gunakan untuk penopang atapnya karena Terdapat 5 tiang dan 2 tiang di antaranya Dari batang rica (Lombok)

Analisis Konfigurasi Keruangan Rumah adat bantaya ini sangat memanfaatkan Sinar matahari sebagai pencahayan pada siang Hari. Karana setiap bidang-bidang atau dinding Pada rumah bantanya ini hanya berdiri seperempat Dari bangunan tersebut

Bentuk dari rumah Bantaya ini merupakan Pengabungan kubus dan prisma yang menjadi Satu layaknya rumah adat pada umumnya Dan rumah Bantaya ini tidak lepas dari khas Rumah tradisional seluruh Sulawesi pada umunya Yang mengunakkan rumah pangung dengan Penopang latainya.

Dan ruang sirkulasi udara yang terbuka dari Segala sisi ,karna hanya memiliki seperempat Dinding yang menutupi sisi-sisi nya dan Membentu jalur masuk dari depan ke belakang Menjadi penambahan fisik ruang yang di laluinya

Related Documents

Pongore Tava Kayu.docx
April 2020 12

More Documents from "Yusran Yus"

Pongore Tava Kayu.docx
April 2020 12
Batu Bata 2.docx
July 2020 16
Materi Batako.docx
July 2020 6
Yus.docx
July 2020 6
Tugas 1.docx
July 2020 4