BAB II PEMBAHASAN 1. Pencemaran Air Tanah Pencemaran
dapat
diartikan
sebagai
masuknya
atau
secara
sengaja
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain ke dalam air yang disebabkan oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tersebut tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya (PP No.82, tahun 2001). Pengertian pcemaran menurut Odum (1996) adalah perubahan-perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi yang tidak dikehendaki pada udara, tanah, dan air. Perubahan tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi kehidupan manusia atau spesies-spesies yang berguna, tempat tinggal, dan peninggalan-peninggalan kebudayaan dan juga dapat merusak sumber daya alam. ( Odum,1996) Air tanah merupakan sumber air minum yang sangat vital bagi penduduk di Indonesia terutama di daerah pedalaman maupun pedesaan. Tetapi sampai sekarang hal yang mengenai kualitas air tanah di berbagai daerah di Indonesia belum banyak dilaporkan. Di Amerika Serikat sampai tahun 1988 ditemukan 38 jenis bahan kimia mencemari air tanah yang digunakan untuk minum. Badan Proteksi Lingkungan Amerika (US EPA) melaporkan bahwa 45% dari fasilitas air minum asal air tanah telah terkontaminasi bahan kimia organik sintesis yang cukup berbahaya terhadap kesehatan konsumen. Bahan kimia yang paling banyak ditemukan adalah trikloroetilen (TCE), karbon tetraklorid, dan kloroform. Di samping itu, air tanah terkontaminasi oleh 74 macam pestisida. Beberapa penelitian juga dilaporkan bahwa yang paling sering ditemukan dalam air sumur ialah nitrat dan jenis pestisida pertanian untuk pupuk maupun untuk membunuh parasit cacing nematoda yang merusak akar tanaman.( Ketut Irianto,2015) Pencemaran air tanah juga didefinisikan sebagai kondisi dimana tanah sebagai tempat berkumpulnya air yang tercemar oleh polutan (zat pencemar) sehingga air yang berada di dalamnya juga ikut tercemar. Jenis polutan air tanah ada bermacam- macam wujudnya, ada yang berwujud padat, cair maupun gas. Polutan- polutan tersebut menyebabkan perubahan pada air tanah baik perubahan fisis, kimia maupun biologi. Perubahan sifat- sifat air sebagai air tanah yang tercemar meliputi :
Perubahan fisis yaitu terjadinya perubahan pada air yang bisa kita lihat dan rasakan langsung menggunakan panca indera, seperti berubahnya tingkat
kejernihan air, berubahnya suhu air tanah, serta berubahnya warna dan rasa air tanah.
Perubahan kimia contohnya seperti berubahnya pH (tingkat keasaman) dan susunan zat kimia yang terkandung di dalam air tanah.
Perubahan biologi, contohnya adalah munculnya bakteri- bakteri berbahaya di dalam air tanah.
2. Penyebab polusi air tanah Air tanah dapat terkontaminasi dengan beberapa sumber pencemar, baik dari air tanah di lingkungan tersebut maupun sekitarnya. Dua sumber utama kontaminasi air tanah ialah terjadinya kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam suatu kolam besar yang terletak di atas atau di dekat sumber air tanah. Contoh lain yang dapat menyebabkan polusi air tanah yaitu perembesan minyak pelumas mobil dari suatu perbengkelan yang besar, pompa bensin, larutan pembersih dari suatu pabrik, dan bahan-bahan kimia berbahaya yang tersimpan dalam gudang bawah tanah sangat berperan dalam terjadinya kontaminasi air tanah. Perembesan minyak satu galon per hari dapat mencemari air minum yang berasal dari tanah yang dikonsumsi kurang lebih 50.000 orang penduduk. Perembesan bahan polutan tersebut secara perlahan biasanya tidak diketahui atau tidak terdeteksi, sampai terjadinya korban pada orang yang mengkonsumsi air tanah yang bersangkutan. Berikut adalah uraian dari sumber polutan penyebab pencemaran air tanah :
Sampah anorganik Penyebab pertama dari pencemaran air tanah adalah sampah anorganik. Sampah anorganik ini bisa berwujud sampah plastik, kaleng dan sterofoam yang menumpuk di atas tanah atau tertimbun di dalam tanah. Ketika turun hujan, air hujan akan meresap ke dalam tanah. Resepan air hujan tersebut membawa zat- zat pencemar yang berasal dari sampah anorganik dan pada akhirnya menyebabkan pencemaran air tanah.
Sampah organik Secara logika, sampah organik tidak bisa menjadi penyebab pencemaran air tanah karena sampah organik mudah terurai dan dapat menjadi kompos alami bagi tanah. Akan tetapi, jika sampah organik seperti sayuran dan bahan makanan busuk lainnya tertimbun di dekat sumber air tanah dan butuh waktu lama untuk terurai
karena kondisi tanah lembab diguyur hujan, maka sampah- sampah organik tersebut akan membusuk, mengeluarkan bau tak sedap, dan mengandung banyak bakteri. Bakteri- bakteri yang ada pada sampah organik itulah yang bisa menyebabkan terjadinya pencemaran air tanah.
Limbah cair Limbah cair beracun dapat berwujud air bekas cucian pakaian, air sisa pestisida, cairan berminyak atau bahkan cairan limbah industri yang mengandung zat kimia beracun. Apabila penampungan limbah industri tidak dilapisi dengan bahan kedap air, maka limbah industry tersebut mengandung zat beracun yang bisa meresap ke dalam tanah. Jika rembesan limbah cair terbawa oleh air hujan, kemudian bermuara di sumber air tanah, maka kandungan beracun dari limbah cair tersebut bisa menjadi penyebab pencemaran air tanah yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Air lindi Air lindi merupakan air yang dihasilkan oleh tumpukan sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sumber air tanah di sekitar TPA bisa tercemar oleh amoniak, nitrit dan zat lain yang terkandung dalam air lindi. Air tanah yang tercemar air lindi akan mengalami peningkatan suhu sehingga terjadi percepatan reaksi kimia di dalam air. Tidak hanya perubahan suhu, air lindi juga menyebabkan terjadinya perubahan warna dan bau air tanah.
3. Kondisi Dampak air tanah saat sebelum dan sesudah terjadinya pencemaran di air tanah teras sungai code yaitu: 1. Terjadinya plume pada air tanah setelah masuknya pencemar yang di akibatkan air lindi, sedangkan sebelum masuknya pencemar, air tanah dalam kondisi baik. 2. Terjadinya masalah ekonomi setelah air tanah tercemar 3. Terjadinya kepadatan penduduk saat air tanah tercemar (Todd, 1980) 4. Efek Pencemaran pada air tanah dapat menimbulakn beberapa dampak. Beberapa jenis bakteri dan bahan partikel kecil lainnya biasanya mencemari permukaan air dan tersaring oleh tanah sehingga air menjadi cukup bersih di dalam air tanah. Tetapi jika pencemarannya sangat berat dan melebihi kapasitas filtrasi tanah terhadap air yang tercemar, maka daya filtrasi tanah tersebut akan menurun. Daya filtrasi tanah ini terutama
sangat bergantung pada jenis dan tipe tanahnya. Misalnya, pada tanah berpasir daya filtrasinya rendah. ( Ketut Irianto,2015) Semua jenis tanah tidak efektif dalam menyaring virus patogen dan bahan kimia organik sintesis lainnya. Proses biodegradasi oleh bakteri terhadap buangan limbah organik terkadang tidak dapat mencapaiair tanah karena kurangnya oksigenterlarut di dalamnya, di samping itu kehidupan mikroorganisme sangat ber-kurang dalam air tanah. Bilamana air tanah mulai terkontaminasi biasanya sulit diencerkan karena pergerakan air tanah sangat lam-bat.Degradasi limbah organik tidak mudah terpecahkan dengan cepat sepertipada air permukaan karena air tanah hanya sedikit mengandung oksigen dan sangat sedikit komposisi bakteri pengurainya. Karena itu diperlukan waktu yang lama sekali (ratusan tahun) untuk membersihkan air tanah secara alamiah. Lambatnya limbah yang terdegradasi maupun nondegradasi akan me-nyebabkan kontaminasi air tanah menjadi permanen. ( Ketut Irianto,2015) Karena air tanah mengalir sangat lambat, kontaminasi yang ditemukan hari ini dalam air sumur, mungkin merupakan akibat pencemaran yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Di samping itu air sumur yang dideteksi sangat bersih hari ini mungkin terkontaminasi di kemudian hari, sebagai akibat pencemaran yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Beberapa peneliti lingkungan berpendapat bahwa pencemaran air tanah merupakan hal yang sangat serius, problem pencemaran air tanah yang ditemukan sekarang mungkin akan bertambah buruk pada masa yang akan dating 5. Solusi Pencemaran air tanah membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Diantara dampak buruk tersebut yaitu :
Berkurangnya persediaan air bersih karena air tanah sebagai sumber air bersih sudah tercemar. Jika ketersediaan air tidak mencukupi kebutuhan sehari- hari seperti minum, mandi, mencuci dan kakus, maka akan terjadi kelangkaan air bersih yang berdampak pada berkurangnya produktivitas manusia. Naiknya populasi bakteribakteri berbahaya. Bakteri yang bersifat patogen akan berkembangbiak dengan cepat di dalam air yang tercemar. Tingginya populasi bakteri patogen juga akan mengurangi tingkat oksigen di dalam air.
Turunnya tingkat kesehatan. Mengkonsumsi dan menggunakan air tanah yang tercemar dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare, muntaber, disentri, gatal- gatal dan penyakit-
penyakit lainnya. Jika air tanah yang dikonsumsi ternyata tercemar oleh limbah yang mengandung logam maka berpotensi menimbulkan kanker dan penyakit yang menyerang darah. Dampak dari pencemaran air tanah sangat mengancam kelangsungan hidup manusia. Untuk meminimalisir dan menghindari dampak- dampak tersebut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran air tanah ,yaitu:
Remediasi Cara pertama untuk menanggulangi pencemaran air tanah adalah remediasi.
Kegiatan yang perlu dilakukan dalam sistem remediasi ini adalah memulihkan kembali permukaan tanah yang telah mengalami pencemaran. Pemulihan ini dilakukan dengan cara membersihkan permukaan tanah dari polutan. Remediasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yakni remiadiasi in situ dan ex situ. Remediasi ex situ dilakukan dengan cara menggali tanah yang telah tercemar lalu diangkut menuju tempat lain yang lebih aman. Di tempat tersebut, tanah galian yang tercemar dimasukkan ke dalam tangki yang kedap air lalu ditambahkan zat pembersih. Setelah disimpan untuk beberapa waktu, zat pembersih tersebut dikeluarkan lagi dari tangki dan diolah ditempat pengolahan limbah cair. Sementara itu, remediasi in situ lebih mudah dilakukan dari pada remediasi ex situ. Kegiatan yang dilakukan hanya membersihkan tanah dan bioremediasi.
Bioremediasi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bioremediasi ini termasuk dalam
remediasi in situ. Pembersihan tanah dengan teknik bioremediasi ini dilakukan dengan cara menambahkan mikroorganisme pengurai seperti jamur vesikular arbuskular mikoriza dan bakteri pengurai ke dalam tanah. Mikroorganisme pengurai tersebut akan memecah polutan menjadi gas korbon dioksida dan air sehingga tidak berbahaya lagi untuk tanah
Anggota kelompok :
1. Alfarizi L Gaol
(17513173)
2. Jenika Nur Farida
(17513177)
3. Anisa Norma Cahyani
(17513178)
4. Muhammad Auliya R.
(17513181)
5. Andi Muhammad Najib
(17513182)