Po3.docx

  • Uploaded by: Andhika Prasetya M
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Po3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 544
  • Pages: 2
Bagaimana Kekuasaan Dapat Mempengaruhi Orang-Orang ? Apakah kekuasaan dapat merusak? Terdapat beberapa bukti dan aspek dalam kekuasaan dapat merusak. Bukti menyatakan bahwa kekuasaan akan mengarahkan orang untuk menempatkan kepentingannya sendiri di depan kepentingan orang lain. Mengapa itu bisa terjadi? riset menyarankan bahwa kekuasaan tidak hanya dapat mengarahkan orang untuk menitikberatkan pada kepentingan mereka sendiri karena mereka mampu, tetapi juga Karena dapat membebaskan orang untuk berfokus ke arah dalam dan menuju ke tempat yang beratnya lebih tinggi pada tujuan dan kepentingan mereka. Bukan hanya itu saja, orang berkuasa yang bereaksi ”negative “ terhadap segala bentuk ancaman bagi kompetensi mereka, mereka lebih bersedia mencemarkan nama baik orang lainnya, orang yang memiliki kekuasaan cenderung mengambil keputusan yang menguntungkan kepentingan dirinya sendiri ketika berhadapan dengan resiko moral. Pelecehan Seksual : Kekuasaan yang Tidak Setimbang di Tempat Kerja Pelecehan seksual didefinisikan sebagai segala aktivitas yang tidak diinginkan atas keadaaan seksual yang mempengaruhi pekerjaan seorang individu dan menciptakan lingkunagn kerja yang tidak nyaman. Survey menyatakan diantara 25 hingga 40 % individu melaporkan telah dilecehkan secara seksual, salah satu permasalahan dari pelaporan ini adalah bahwa pelecehan seksual, sampai tingkat tertentu, bergantung pada orang yang mengalaminya, Para saksi yang memberikan kesaksian perihal pelecehan seksual juga mendapati bahwa para korban yang bersuara secara agresif atau pasif dalam membuat keluhan-keluhan mereka terlihat kurang masuk akal dari pada para korban yang lebih netral. Malapetaka bagi organisasi juga sangat bias terjadi dari pelecehan seksual, inilah tempat atau peran manajer. Di sini terdapat beberapa cara yang dilakukan oleh manajer untuk melindungi diri mereka sendiri dan para pekerja mereka dari pelecehan seksual : 1. Memastikan suatu kebijakan aktif yang mendefinisikan apa yang merupakan pelecehan seksual misalnya dengan mengumumkan pemutusan hubungan kerja bagi orang yang melakukan pelecehan seksual terhadap pekerja lainnya, dan menetapkan prosedur untuk menyampaikan keluhannya 2. Meyakinkan para pekerja bahwa mereka tidak akan berhadapan dengan pembalasan jika mereka menyampaikan keluhan 3. Menginvestigasi seluruh keluhan dan melaporkan pada departemen hokum dan SDM 4. Memastikan pelanggar dapat hukuman kedisiplinan maupun diberhentikan. 5. Membuat seminar-seminar di perusahaan untuk terus waspada akan pelecehan seksual di lingkungan perusahaan

POLITIK : Kekuasaan Beraksi Definisi Politik Organisasi Politik yang menitik beratkan pada pengguna kekuasaan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan di dalam organisasi atau pada kepentingan diri sendiri dan perilaku organisasi yang tidak dikenakan hukuman. Realitas Politik Manajer berpengalaman menunjukkan bahwa sebagian besarbmeyakini perilaku berpolitik merupakan bagian utama dari keberlangsungan organisasi. Mereka menggambarkan politik sebagai kejahatan yang diperlukan dan meyakini seseorang yang tidak pernah menggunakn perilaku berpolitik akan memiliki kesulitan untukmenyelesaikan segala sesuatu hal. Mungkin factor-faktor yang palingpenting yang mengarah pada politik di dalam organisasi adalah realisasi bahwa sebagian besar dari kenyataan digunakan untuk mengalokasikan untuk mengalokasikan sumber daya terbatas terbuka untuk diinterpretasikan. Keputusan yang diambil dari keadaan yang tidak pasti dimana kenyataan sangat jarang objektif sepenuhnya dan oleh karenanya terbuka untuk diinterpretasikan orang – orang di dalam organisasi akan menggunakan pengaruh yang mereka mampu untuk mencemari kenyataan demi mewujudkan tujuan dan kepentingan mereka. Hal ini bias kita sebut bermain politik. Maka jika ada orang yang menanyakan pertanyaan apakah mungkin bagi organisasi untuk terbebas dari politik, kita dapat mengatakan “iya” namun jika semua anggota dari organisasi memiliki visi dan misi yang sama, jika sumber daya organisasi tidak langka, serta jika hasil kinerja benar-benar jelas dan objektif. Tetapi organisasi seperti itu tidak ada dalam kehidupan kita sebenarnya.

More Documents from "Andhika Prasetya M"

Tugas Uas.docx
November 2019 8
Akpersos_andhika.docx
November 2019 9
Audit Sp-kpk.docx
November 2019 17
Fraud'.xlsx
November 2019 21
Po3.docx
November 2019 23
Uts_spip.docx
November 2019 19