Pleno Pmc3 - Ikm.pptx

  • Uploaded by: Rilianda Simbolon
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pleno Pmc3 - Ikm.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,634
  • Pages: 127
Beginilah Keluarga Kami... Pleno Pemicu 3 IKM-IKK Jumat, 19 April 2013

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA

Kelompok 9 • • • • • -

Tutor : dr. Oentarini & dr. Irma Ketua : Inggerit Sekretaris : Siti Habibah Penulis : Rizka Khoirunnisa Anggota : Hendri Anas Kristanto Jois Brigita Linda Gunawan Henyta Ade Fitriyani Rizkiah Wardhani Wichita F. W Steven Ziky Jiwatama

(405120060) (405120008) (405110137) (405120013) (405120029) (405120056) (405120104) (405120134) (405120178) (405120180) (405120188) (405120196)

PEMICU 3 Beginilah Keluarga Kami ….. Di Papua, terutama di daerah pedalaman , kematian ibu melahirkan, bayi , dan anak balita menjadi ancaman. AKI di Papua sebesar 362 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB di Papua tertinggi di Indonesia sebasar 41 per 1000 kelahiran hidup. Di kabupaten Jayawijaya , Papua AKBa tercatat sebesar 43 per 1000 kelahiran hidup. Pneumonia dan diare menjadi penyebab tertinggi kematian bayi dan anak balita . Dokter Puskesmas Wollo , FP mengatakan di distrik (kecamatan) Wollo, kasus ISPA bayi dan anak balita mencapai 20 kasus per bulan. Kecukupan gizi bayi dan balita sangat kurang karena sehingga rentan terserang penyakit . Ny. SG (usia 27 tahun saat ini sedang hamil 3 bulan dan merupakan kehamilan yang ke 6 kali, sering batuk-batuk, anak ke-2 meniggal dunia pada saat dilahirkan dan anak ke-4 meninggal pada umur 8 bulan) . Ia merupakan warga kampung (Desa) Wollo yang kini memiliki anak laki-laki bungsu yang berusia 1,5 tahun yang menderita gizi buruk dan sering diare, batuk-batuk. Sedangkan 2 anak yang lain nya menderita gizi kurang juga sering sakitsakitan (anak ke-1 perempuan usia 8 tahun dan anak ke-3 perempuan usia 3 tahun ). Ny. SG, seperti juga warga Desa Wollo , mengatakan bahwa kematian anak dan sakit batuk adalah keadaan yang sering terjadi.

Warga Desa Wollo termasuk anak-anak Ny. SG hanya makan erom (ubi jalar) dan sayur daun ubi serta minum air mentah setiap hari. Perekonomian keluarga Ny. SG sangat kurang , suaminya (usia 29 tahun) hanya bekerja sebagai petani ubi di sawah milik orang lain, sedangkan Ny. SG tidak bekerja karena harus mengurus anak-anak nya. Ny. SG dan suaminya buta huruf. Anak-anak mereka pun tidak bersekolah. Keluarga Ny. SG memiliki kebiasaan tidak pernah mencuci tangan sebelum makan walaupun tangan mereka kotor dan mandi hanya tiga hari sekali bahkan pernah sampai seminggu lebih tidak mandi karena sulit air di daerah ini . Kedua orang tua Ny. SG telah meninggal, demikian pula mertuanya. Keluarga Ny. SG tinggal di sebuah rumah kecil berdinding dahan pohon dan beratapkan daun rumbia . Didalam rumahnya hanya terdapat tempat tidur yang terbuat dari papan tipis yang di letakkan di lantai dan sebuah meja dengan 4 buah kursi kayu . Tidak ada kamar mandi dirumah mereka . Mereka mandi di kali kecil bersama warga lain.

Sarana kesehatan di Desa Wollo pun sangat kurang. Letak puskesmas jauh dari pemukiman warga yang menyebar di perbukitan . Hal ini diakui oleh Kepala Puskesmas Wollo. Mereka harus berjalan kaki turun bukit dan gunung berkilo-kilometer untuk periksa dan berobat ke Puskesmas. Puskesmas Wollo dengan fasillitas minim hanya kepala Puskesmas, 1 bidan dan 2 dokter PTT. Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya mengakui layanan kesehatan di pedalaman masih sangat terbatas. Dinas Kesehatan menghadapi persoalan kekurangan tenaga kesehatan. Jumlah bidan hanya 156 orang per kabupaten adahal di butuhkan 300 orang. Bidan yang ada pun lebih banyak bertugas di perkotaan. Apa lagi fasilitas untuk tenaga kesehatan di pedalaman tidak memadai , misalnya tidak ada listrik dan perumahan kurang layak .

UT 1. Gizi buruk : Mal nutrisi yang merujuk pada kondisi medis buruk akibat diet yang berkurang , KMS di bawah -3 2. Gizi kurang : Kekurangan energi protein , kekurangan gizi makro dan mikro grafik KMS antara 2 – 3 (derajat keparahan yang berbeda) 3. Pneumonia : Radang pada paru-paru

Rumusan Masalah 1. Bagaimana Ny. SG dan suaminya memperbaiki kondisi keluarganya ? 2. Bagaimana dokter Puskesmas dapat membantu memperbaiki kondisi kesehatan di wilayahnya dengan pendekatan dokter keluarga (Mandala of health)

Curah Pendapat 1. Memulai mencuci tangan Menjaga kebersihan lingkungan Mengusahakan kesehatan keluarga

Genogram Kakek

Nenek

Kakek

Ny.SG 27th Hamil ke-6 usia 3 bln Batuk-batuk

Tn.SG 29th

Anak 1 (Pr) 8th Gizi kurg Sakit-sakitan

Anak 2 Meninggal saat lahir

Nenek

Anak 3 (Pr) 3th Gizi kurg Sakit-sakitan

Anak 4 Meninggal saat umur 8bln

Anak 5 (Lk) 1,5th Gizi buruk Diare Batuk-batuk

Anak 6 3th Dalam kandungan

• Body , mind , spririt : Ny. SG : dalam keadaan mengandung di sertai batuk-batuk , hamil yang ke-6 • Personal behaviour : tidak cuci tangan sebelum makan , jarang mandi , minum air mentah , KB • Human biology : asupan gizi yang tidak baik • Psycho-socio economy : ekpnomi kurang , pendidikan rendah dan buta huruf, pendapatannya rendah , anak-anak tidak bersekolah • Physical environment : rumahnya kecil (tidak layak), kesulitan air, tidak ada kamar mandi, tempat tidur terbuat dari papan, tidak adanya listrik • Life style : kesadaran akan kesehatan kurang, pola makan yang buruk (gizi yang di peroleh hanya karbohidrat)

• Sick care system : tenaga kesehatan kurang, fasilitas kesehatan kurang, jarak puskesmas jauh • Work : petani ubi yang pendapatan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari • Community : AKB, AKI, AKBa meningkat, pneumonia, diare, ISPA menjadi KLB, bayi dan balita kurang gizi • Human made environment : sawah sebagai sumber penghasilan, potensi lahan tidak di manfaatkan • Culture : Kebiasaan menikah muda • Biosphere : Daerah pegunungan , kali sebagai sumber air

Jadi, dokter puskesmas harus lebih giat mengadakan penyuluhan tentang KB, gizi seimbang, kebersihan, penatalaksanaan ISPA, diare, pneumonia. Dokter mengusulkan sarana dan prasarana dan penambahan tenaga kesehatan.

Learning Objective 1. Mampu menjelaskan prinsip dokter keluarga, genogram, mandala of health 2. Menjelaskan KIA dan KB : penyebab KIA, penanggulangan AKI, AKB, AKBa, Jenis KB (KB yang tepat), paradigma KB, visi misi KB, konseling KB 3. Mampu menjelaskan langkah-langkah penyuluhan kesehatan (air bersih, rumah sehat, gizi seimbang, KB, pneumonia, ISPA) 4. Masalah gizi pada ibu dan anak : pemantauan dan penanggulangan

LO 1 Kedokteran Keluarga, Genogram dan Mandala of Health

DEFINISI PERAN PRINSIP TUJUAN MANFAAT PEMICU Dokter keluarga adalah dokter yg dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang pasien sebagai individu yg sakit, tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.

DEFINISI PERAN PRINSIP TUJUAN MANFAAT PEMICU Peran dari dokter keluarga : – Memperhatikan masalah kesehatan seseorang secara keseluruhan, fisikal, socio-ekonomik, dan psikologikal – Mengambil tanggung jawab dalam masalah kesehatan dan mengatasi peristiwa kejadian sakit – Menangani rawat lengkap untuk semua masalah kesehatan individu dan keluarganya – Mengawasi semua anggota keluarga – Melihat individu penderita dlm konteks keluarga dan keluarga dlm konteks komunitas – Menekankan pada pendekatan pencegahan – Terus-menerus memperbarui pengetahuan dan ketrampilannya.

DEFINISI PERAN PRINSIP TUJUAN MANFAAT PEMICU Prinsip dasar pelayanan dokter keluarga – Pelayanan yg holistik dan komprehensif – Pelayanan yg kontinu – Pelayanan yg mengutamakan pncegahan – Pelayanan yg koordinatif dan kolaboratif – Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya

DEFINISI PERAN PRINSIP TUJUAN MANFAAT PEMICU Prinsip dasar pelayanan dokter keluarga – Pelayanan yg mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan tempat tinggalnya – Pelayanan yg menjunjung tinggi etika dan hukum – Pelayanan yg dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan – Pelayanan yg sadar biaya dan sadar mutu

DEFINISI PERAN PRINSIP TUJUAN MANFAAT PEMICU Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga 1. Tujuan Umum • Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga

2. Tujuan Khusus • Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif • Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien (mengutamakan pencegahan penyakit)

DEFINISI PERAN PRINSIP TUJUAN MANFAAT PEMICU Manfaat pelayanan dokter keluarga : 1. Dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya 2. Dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan 3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah 4. Dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu 5. Dapat memanfaatkan keterangan tentang keluarga dlm menangani masalah kesehatan yg dialami

DEFINISI PERAN PRINSIP TUJUAN MANFAAT PEMICU Karakteristik dokter keluarga yang baik  5 star doctor • Care provider • Decision maker • Community leader • Communicator • Manager

DEFINISI PEMBUATAN MANFAAT SIMBOL PEMICU • Genogram sebagai suatu teknik dlm penyelenggaraan terapi keluarga merupakan diagram sistem hub keluarga 3 generasi, di mana simbol digunakan u/ mengindikasikan sistem, subsistem, dan karakteristik mereka, kemudian memberikan bentuk ttg karakter keluarga. (Mc. Goldrick, et al. 1999:150) • Genogram merupakan sebuah alat yg bisa membantu dokter & para medis lainnya u/ mengintegrasikan informasi keluarga pasien dlm proses pemberian perawatan yg baik. (Waters et al. 1994:1)

DEFINISI PEMBUATAN MANFAAT SIMBOL PEMICU • Genogram adalah tampilan bergambar dari hubungan keluarga seseorang dan sejarah penyakitnya. • Ini melampaui pohon keluarga tradisional dengan memungkinkan pengguna untuk memvisualisasikan pola turun-temurun dan faktor-faktor psikologis yang menekankan hubungan. • Hal ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi polapola berulang dari perilaku dan untuk mengenali kecenderungan turun-temurun.

DEFINISI PEMBUATAN MANFAAT SIMBOL PEMICU • Genogram pertama kali dikembangkan dan dipopulerkan dalam pengaturan klinis oleh Monica McGoldrick dan Randy Gerson melalui penerbitan buku berjudul Genograms: Pengkajian dan Intervensi pada tahun 1985. • Genogram sekarang digunakan oleh berbagai kelompok masyarakat dalam berbagai bidang seperti kedokteran, psikiatri, psikologi, kerja sosial, penelitian genetik, pendidikan, dan banyak lagi.

DEFINISI PEMBUATAN MANFAAT SIMBOL PEMICU Cara Pembuatan Genogram • ♂ selalu ada disebelah kiri dan ♀ selalu disebelah kanan pada pasangan suami istri. • Anak paling tua disebelah kiri dan anak paling muda ada disebelah kanan • Suami/istri harus berada didekat suami/istri pertama lalu suami/istri kedua (jika ada) dan seterusnya

DEFINISI PEMBUATAN MANFAAT SIMBOL PEMICU Manfaat Genogram • Dalam Silsilah Dalam silsilah, genogram digunakan untuk mencatat sejarah keluarga melalui kehidupan masing-masing anggotanya. • Dalam Sosiologi Genogram digunakan oleh sosiolog untuk mengumpulkan informasi, membantu melihat permasalahan klien dalam konteks yang lebih besar dari hubungan perkawinan mereka, hubungan keluarga dan budaya asal.

DEFINISI PEMBUATAN MANFAAT SIMBOL PEMICU Manfaat Genogram • Dalam Pengobatan Genogram medis memberikan konteks cepat dan bermanfaat di mana untuk mengevaluasi risiko kesehatan individu

• Dalam Pekerjaan Sosial Genogram digunakan untuk menampilkan ikatan emosional antara individu-individu menyusun keluarga atau unit sosial.

DEFINISI PEMBUATAN MANFAAT SIMBOL PEMICU Manfaat Genogram • Dalam Terapi Keluarga Genogram digunakan untuk mempelajari dan merekam pola hubungan antara anggota keluarga dan karakteristik individu yang membentuk pola-pola yang terjadi • Dalam penelitian Genogram memungkinkan peneliti untuk memahami proses generasi multi dalam berbagai tanaman dan spesies hewan, seperti pengembangan mutasi.

Genogram Kakek

Nenek

Kakek

Ny.SG 27th Hamil ke-6 usia 3 bln Batuk-batuk

Tn.SG 29th

Anak 1 (Pr) 8th Gizi kurg Sakit-sakitan

Anak 2 Meninggal saat lahir

Nenek

Anak 3 (Pr) 3th Gizi kurg Sakit-sakitan

Anak 4 Meninggal saat umur 8bln

Anak 5 (Lk) 1,5th Gizi buruk Diare Batuk-batuk

Anak 6 3th Dalam kandungan

Genogram x

x

x

x

x

x

DEFINISI PEMBUATAN MANFAAT SIMBOL PEMICU

Mandala of Health  Untuk mengetahui kedudukan seorang individu dan keluarganya yang dipengaruhi oleh 4 faktor besar yaitu masalah biologi manusia, perilaku perorangan, lingkungan psikososioekonomi, dan lingkungan fisik diikuti dengan 3 faktor yang menyertainya yaitu sistem pelayanan kesehatan, gaya hidup, dan kerja. Selain itu juga termasuk komunitas, lingkungan yang dibuat oleh manusia, kebudayaan, dan biosphere

MANDALA OF HEALTH

1. Kebiasaan menikah muda

1AKB, AKBa, AKI tinggi 2. pneumonia, ISPA, diare mjd KLB 3. Bayi & balita krg gizi

1. Tdk mencuci tgn sebelum mkn. 2. Jarang mandi. 3. Minum air mentah. 1. Tenaga kesehatan 4. Tidak ikut KB kurang 2. Fasilitas kesehatan kurang 3. Jarak puskesmas jauh 1. Asupan gizi yg tidak baik shg fungsi tubuh mjd buruk (imunitas)

1. Kesadaran kesehatan kurang 2. Pola makan buruk (Karbohidrat saja)

1. Batuk2 2. Buta huruf

1. Ekonomi kurang 2. Pendidikan rendah & buta huruf 3. Pendapatan rendah 4. Anak2 tdk sekolah

pendapatan tdk mencukupi kebutuhan hidup

Ny. SG Hamil 3. Gizi buruk 4. Diare

1. Sawah sumber penghasilan 2. Potensi lahan tdk dimanfaatkan

1. Daerah pegunungan 2. Kali sebagai sumber air

1. Petani ubi yg

1. Rumah tdk layak 2. Kesulitan air 3. Tdk ada kamar mandi 4. Tdk ada listrik 5. Tidur beralaskan papan

Faktor individu A. Jiwa, mental, spirit : Pengetahuan, persepsi, sikap mengenai sehat atau sakit adalah sangat kurang, sikap kurang peduli B. Hamil disertai dengan batuk-batuk (diagnosa fisik) ISD-10 atau DSM IV C. Resiko internal : faktor genetik, personal, higiene, misalnya : life style, perekonomian individu D. Resiko eksternal : faktor keluarga ( hereditas, perilaku keluarga dalam menjaga kesehatan, lingkungan rumah fisik dan non fisik, pelayanan kesehatan )

Faktor keluarga • Konsep sakit , konsep sehat yang ada dalam keluarga • Diagnosa keluarga : berdasarkan bentuk keluarga dan siklus faktor internal dan eksternal

Diagnostik holistik 1. 2. 3. 4. 5.

Aspek 1 : aspek personal Aspek 2 : diagnosa/masalah klinis (problem) Aspek 3 : resiko internal pasien Aspek 4 : resiko eksternal pasien Aspek 5 : aspek fungsional

Diagnosis holistik • Kasus Ny. SG 27 tahun • Untuk anak laki-laki bungsu 1 ½ tahun • Keluarga

1. Diagnosis holistik Ny. SG 27 tahun : Aspek personal, klinis, resiko internal dan eksternal, fungsional

• Aspek personal pengetahuan tentang sakit : batuk-batuk – biasa Persepsi tentang sakit : Harapan : Kekuatiran :

• Aspek klinis G6 P5 A0 , lahir mati : 1 Batuk-batuk – TBC Paru Gizi kurang Penyakit yang mendasari ? HIV ?

• Aspek resiko internal Gizi kurang Higiene dan sanitasi pribadi kurang Pendidikan rendah Tidak ikut KB

• Aspek resiko eksternal Pelayanan kesehatan sulit dijangkau atau rendah Tidak tersedia air besih Rumah tidak layak (fentilasi kurang) Sarana sanitasi tidak ada Ekonomi rendah Pendidikan rendah Resiko infeksi baik dari dalam rumah maupun luar rumah (2 anak meninggal )

• Aspek fungsional Kemunginan skala 2 artinya masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari dengan sedikit keterbatasan

• Diagnosa holistik untuk anak laki-laki bungsu 1 ½ tahun : Aspek personal : gizi buruk mungkin nafsu makan rendah, asupan makan kurang, BB tidak tambah Aspek klinis : gizi buruk, diare, batuk sering Resiko internal : rentan terhadap penyakit Resiko eksternal : perawatan tidak memadai mungkin karena banyak anak, pendidikan nya kurang, sanitasi rumah tidak memadai

• Aspek fungsional : mungkin skala 4 banyak kesulitan, mungkin bisa beraktifitas sehari-hari walaupun dengan banyak keterbatasan

Diagnosa keluarga A. Bentuk keluarga : 1 suami, 1 istri, 3 anak hidup, 2 anak meninggal B. Siklus keluarga : keluarga dengan balita C. Fungsi keluarga Biologis : disfungsi karena anaknya sakitsakitan (diare, batuk, ISPA ), ibu gizi kurang, riwayat kematian bayi

• Fungsi psikologis : kebutuhan ASAH ASIH ASUH anak tidak disediakan secara memadai • Fungsi sosial : • Ekonomi : tidak ada bantuan dari dunia (keluraga sangat miskin) • Resiko internal : gizi kurang, sanitasi higiene tidak memadai • Resiko eksternal : jauh dari puskesmas, geografis perbukitan • Sosial budaya : konsep tentang sehat dan sakit kurang • Skala : 3 dan 4

LO 2 KIA dan KB

KIA Tujuan : Memberikan pelayanan kesehatan kepada ibuibu secara teratur dan terus menerus pada waktu sakit dan sembuh pada masa ANTE PARTUM, INTRA PARTUM, POST PARTUM, MASA MENYUSUI, dan pemeliharaan ANAKANAK DARI LAHIR SAMPAI MASA PRA SEKOLAH.

KIA Penyebab kematian ibu : 1.Langsung – Perdarahan (28%) – Eklampsia (24%) – Infeksi (11%) – Partus lama (5%) – Abortus (5%)

KIA 2.Tidak Langsung – Kurang Energi Kronik (KEK) (37%) – Anemia (40%)

KIA Tiga Terlambat 1.Terlambat mengenalu tanda bahaya dan mengambil keputusan. 2.Terlambat mencapai fasilitas kesehatan. 3.Terlambat mencapai pertolongan di fasilitas kesehatan.

KIA Empat Terlalu 1.Terlalu Muda ( <20 tahun) 2.Terlalu banyak melahirkan ( >3 anak) 3.Terlalu rapatjarak melahirkan ( <2 tahun) 4.Terlalu tuapunya anak( >35 tahun)

KIA Kesehatan Ibu selama hamil • Periksa kehamilan secara rutin (4K). • Ukur tinggi badan dan LILA saat K1. • Timbang berat badan tiap kali periksa. • Ukur tekanan darah dan besarnya kandungan tiap kali periksa. • Minum pil tambah darah setiap hari selama 90 hari. • Mintalah imunisasi Tetanus Toksoid (TT).

KIA Persiapan bersalin • Tanyakan kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan. • Siapkan tabungan untuk biaya persalinan. • Sediakan sarana transportasi jika diperlukan. • Rencanakan mau melahirkan ditolong bidan, dokter atau dukun. • Siapkan donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan.

KIA Tanda bahaya pada kehamilan • Perdarahan. • Bengkak dikaki, tangan, atau wajah. • Demam. • Air ketuban keluar sebelum waktunya. • Bayi dikandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak. • Muntah dan tidak mau makan. Masalah diatas bisa menyebabkan keguguran atau bayi prematur. Segera bawa ke petugas kesehatan didampingi suami dan keluarga.

KIA Masalah lain • Batuk lama • Lemah • Jantung berdebar • Gatal pada kemaluan • Keputihan

KIA Masalah pada persalinan • Perdarahan lewat jalan lahir • Talipusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir • Ibu tidak kuat mengejan • Ibu kejang • Air ketuban keruh dan berbau • Ibu gelisah • Ibu merasakan sakit yang hebat

KIA Tanda bahaya dan penyakit saat nifas • Perdarahan lewat jalan lahir • Keluar cairan berbau dari jalan lahir • Demam • Bengkak dimuka, tangan, kaki disertai sakit kepala dan kejang

KIA • Nyeri atau panas di daerah tungkai • Payudara bengkak, berwarna kemerahan dan sakit • Putting lecet • Ibu mengalami depresi Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan.

KIA Penyebab kematian bayi baru lahir • Berat bayi baru lahir rendah (29%) • Asfiksia (27%) • Tetanus (10%) • Masalah pemberianmakanan (10%) • Gangguan hematologik (6%) • Infeksi (5%) • Lain-lain (13%)

KIA Tanda bayi sakit berat • Tidak dapat menyusu • Mengantuk atau tidak sadar • Nafas cepat • Merintih • Biru padaujung kaki tangan atau bibir

KIA • • • • •

Kejang Badan bayi kuning Demam Tali pusar kemerahan sampai dinding perut Mata bayi ber nanah banyak Segera bawa ke bidan/dokter/perawat jika muncul tanda diatas.

KIA Penyebab kematian anak • Diare (25%) • Pneumonia (15,5%) • Dll.

KIA Bila anak batuk-batuk • Berikan ASI lebih sering jika masih menyusu • Beri minum air matang lebih banyak Bawa ke puskesmas jika batuk tidak sembuh dalam 2 hari, anak sesak nafas dan demam.

KIA Bila anak diare/mencret. • Beri oralit • Jika tidak ada oralit beri larutan gula dan garam. Segera bawa ke puskesmas jika timbul demam, ada darah dalam tinja, diare makin parah, anak terlihat sangan haus, anaktidak mau makandan minum.

KIA Target • Menurunkan AKI menjadi 102/100.000 • Menurunkan AKB menjadi 23/1000 • Menurunkan AKBa menjadi 32/1000

Penanggulangan AKI • Penyebab kematian ibu – Kematian langsung : persalinan akibat=> perdarahan, eklampsia, infeksi, partus lama, abortus – Tidak langsung: KEK, anemia

• Tiga terlambat: – Terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan – Terlambat mencapai fasilitas kesehatan – Terlambat mendapat pertolongan di fasilitas kesehatan

• Empat terlalu: terlalu muda, terlalu banyak melahirkan, terlalu rapat jarak melahirkan, terlalu tua punya anak • Making pregnancy saver – Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)

• Penyediaan gizi ibu hamil

MENGETAHUI VISI & MISI KB • KB adl program pemerintah untuk membentuk keluarga yg sehat, sejahtera & berkualitas dgn membatasi kelahiran.

MENGETAHUI VISI & MISI KB VISI : Keluarga yang BERKUALITAS tahun 2015 MISI : Pentingnya upaya menghormati hak reproduksi sebagai upaya meningkatkan kualitas keluarga

MENGETAHUI VISI & MISI KB • Keluarga yg berkualitas adalah keluarga yg : – Sejahtera, sehat, maju, mandiri – Memiliki jumlah anak yang ideal – Berwawasan kedepan, bertanggungjawab, harmonis – Bertaqwa kepada Tuhan YME

6 POIN MISI KELUARGA YANG BERKUALITAS: – Memberdayakan masyarakat membangun keluarga kecil berkualitas – Menggalang kemitraaan dalam peningkatan kesejahteraan , kemandirian, dan ketahanan keluarga – Meningkatkan kulitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi – Meningkatkan promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak2 reproduksi – Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan u/ mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui KB – Mempersiapkan SDM yg berkualitas sejak pembuahan dlm kandugan sampai lanjut usia

• 3 fase dalam KB 1. Menunda perkawinan/ kehamilan 2. Menjarangkan kelahiran 3. Menghentikan kesuburan

METODE KB • Program KB diantaranya adalah : 1. 2. 3. 4.

Metode Amenorea Laktasi (MAL) Metode KB Alamiah (KBA) Senggama Terputus Metode Barier • • •

Kondom Diafragma Spermisida

5. Kontrasepsi Kombinasi (Estrogen & Progesteron) • •

Pil Kombinasi Suntikan Kombinasi

METODE KB 6.

Kontrasepsi Progestin    

7. 8.

Kontrasepsi Suntikan Progestin Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil) Kontrasepsi Implan AKDR dengan Progestin

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Kontrasepsi Mantap 

 

Tubektomi Vasektomi Rekanalisasi

1. Metode Amenorea Laktasi (MAL) – Cara kerja : Penundaan/penekanan ovulasi – Keuntungan : • Efektivitas tinggi • Segera efektif • Tidak mengganggu senggama • Tidak ada ES scr sistemik • Tanpa biaya

– Kerugian : • ES tinggi hanya sampai 6 bulan postpartum

2. Metode KB Alamiah (KBA) – Metode Ovulasi Billings : melihat ada/tidaknya lendir serviks – Keuntungan : •

• •

Tdk ada risiko kesehatan yg berhubungan dgn kontrasepsi Tdk ada ES sistemik Tanpa biaya

– Kerugian : • • •

Perlu pelatihan utk melakukan KBA dgn benar Perlu pencatatan setiap hari Efektivitas tergantung dari disiplin pasangan

3. Senggama Terputus –

Cara kerja : Penis dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina Keuntungan :

– • • • • •



Tdk ada ES Dapat digunakan setiap waktu Tdk membutuhkan biaya Dpt digunakan sebagai pendukung metode KB lain Meningkatkan keterlibatan suami dalam KB

Kerugian : •

Efektivitas tergantung pada kesediaan pasangan

4. Metode Barier (a) : Kondom – Cara kerja : Menghalangi pertemuan sperma dgn ovum – Keuntungan : • Tdk punya pengaruh sistemik • Murah dan dapat dibeli scara umum • Metode kontrasepsi sementara bila yang lainnya harus ditunda

– Kerugian : • Agak mengganggu hub seksual • Malu membeli kondom • Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan

4. Metode Barier (b): Diafragma – Cara kerja : Menahan akses sperma utk ke uterus kemudian tuba falopii dan sbg spermisida – Keuntungan : • •

Tdk mengganggu hub seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya Bisa dibantu dengan spermisida

– Kerugian : • • •

Pemasangan sedikit sulit Perlu motivasi utk melakukan pemasangan Terkadang terjadi penyebab infeksi saluran uretra

4. Metode Barier (c) : Spermisida – Cara kerja : Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat gerakan sperma, menurunkan kemampuan pembuahan – Keuntungan : • Bs digunakan sebagai pendukung metode lain • Mdh digunakan • Meningkatkan lubrikasi selama hub seksual

– Kerugian : • Efektivitas kurang • Pengguna harus menunggu 10-15 mnt setelah aplikasi • Efektivitas hanya berlangsung 1-2 jam

5. Kontrasepsi Kombinasi (a) : Pil Kombinasi – Cara kerja : Menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks mengental, pergerakan tuba terganggu – Keuntungan : • • • •

Efektivitas tinggi Siklus haid jadi teratur, darah haid berkurang Mdh dihentikan setiap saat Dpt digunakan dalam jangka panjang selama masih menggunakan

– Kerugian : • • •

Mahal dan harus dimakan setiap hari Mual, terutama pada 3 bulan pertama Pusing, nyeri payudara

5. Kontrasepsi Kombinasi (b) : Suntikan – Cara kerja : menekan ovulasi, membuat lendir serviks mengental, menghambat transport gamet o/ tuba, endometrium atrofi – Keuntungan : • Sangat efektif • Jangka panjang

– Kerugian : • • • •

Perubahan pola haid Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan Dpt terjadi ES serius, stroke, serangan jantung Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan setelah berhenti

6. Kontrasepsi Progestin (a) : Suntikan – Cara kerja , manfaat, dan kerugian sama seperti atas. – Macam-macamnya : • Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera) • Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat)

6. Kontrasepsi Progestin (b) : Minipil

 Cara kerja : Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium, endometrium transformasi awal shg sulit implantasi, mengentalkan lendir serviks, mengubah motilitas tuba  Keuntungan :    

Kesuburan cepat kembali Tdk mengandung estrogen Nyaman dan mudah digunakan Mengurangi nyeri dan jumlah darah haid

   

Kemungkinan terjaid gangguan haid Harus digunakan pada waktu yang sama setiap hari Bila lupa satu pil saja, kegagalan mjd lbh besar Payudara tegang, mual, pusing, dermatitis, jerawat

 Kerugian :

6. Kontrasepsi Progestin (c) : Implan  Jenis : Norplant (5th), Implanon (3th), Jadena dan indoplant (3th)

 Cara kerja : Lendir serviks kental, mengurangi proses pembentukan endometrium, mengurangi transportasi sperma, menekan ovulasi  Keuntungan :    

Jangka panjang Pengembalian kesuburan setelah pencabutan Tdk menganggu kegiatan senggama Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan

 Kerugian :

 Perubahan pola haid, peningkatan jumlah darah haid  Membutuhkan tindak pembedahan minor u/ insersi dan pencabutan

6. Kontrasepsi Progestin (d) : AKDR dgn progestin – Cara kerja : atrofi endometrium, mencegah pembuahan, mengurangi jumlah sperma yg mncapai tuba, menginaktifkan sperma – Keuntungan : • Proteksi jangka panjang (1th) • Kesuburan kembali setelah AKDR diangkat • Merupakan kontrasepsi pilihan utama pada perempuan perimenopause

– Kerugian : • • • • • • • •

Diperlukan tenaga terlatih u/ pemasangan dan pencabutan AKDR Kejadian kehamilan ektopik tinggi Mahal Progestin dapat menurunkan kadar HDL-kolesterol Dapat terjadi amenore Memperburuk perjalanan penyakit kanker payudara Mempengaruhi jenis2 tertentu hiperlipidemia Memicu pertumbuhan miom uterus

7. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) – Cara kerja : Menghambat akses sperma ke tuba, mempengaruhi fertilisasi sblum ovum mncapai kavum uteri, mencegah implan telur dlm uterus – Keuntungan : • • • •

Efektif segera setelah pemasangan Tdk ada ES hormonal Tdk ada interaksi obat2an Membantu mencegah kehamilan ektopik

– Kerugian : • • • •

Haid lebih lama dan banyak Saat haid lebih sakit Tdk baik digunakan pada perempuan menderita IMS Merasakan sakit/kejang setelah 3-5 hari setelah pemasangan

8. Kontrasepsi Mantap (a) : Tubektomi – Jenis : Minilaparotomi, laparoskopi – Cara kerja : dgn mengoklusi tuba falopii (mengikat dam memotong atau memasang cincin) sehingga sperma tidak dpt bertemu dgn ovum – Keuntungan : • Tdk bergantung pada faktor senggama • Baik bagi klien apabila kehamilan mjd risiko kesehatan • Tdk ada ES dalam jangka panjang • Tdk ada perubahan dlm fungsi seksual

– Kerugian :

• Pertimbangkan sifat permanen • Dibutuhkan dokter spesialis

8. Kontrasepsi Mantap (b) : Vasektomi – Cara kerja : melakukan oklusi vas deferen pria sehingga alur transport sperma terhambat – Keuntungan : • Efektif 100 %

– Kerugian : • Memerlukan informed consent • Komplikasi dapat terjadi saat pembedahan (syok anafilaktif karena lidokain) atau pasca pembedahan (hematoma skrotalis, atrofi testis, abses testis)

Konseling Konseling adalah kegiatan percakapan tatap muka dua arah antara klien dengan petugas yang bertujuan memberikan bantuan mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan pemilihan kontrasepsi, sehingga akhirnya calon peserta KB mampu mengambil keputusan sendiri mengenai alat/metode kontrasepsi apa yang terbaik bagi dirinya. Konseling adalah proses komunikasi antara (konselor) dengan orang lain. (Depkes RI, 2000)

seseorang

Tujuan konseling adalah membantu klien melihat permasalahannya supaya lebih jelas sehingga klien dapat memilih sendiri jalan keluarnya.

Konseling • Merupakan aspek penting dlm KB. • Bukan hanya memerlukan informasi, tp diperlukan

keterampilan shg membuat klien merasa nyaman & aman. • Fungsi : – Membantu klien menentukan jumlah anak & KB yg diinginkan. – Meningkatkan kepatuhan berobat, kontrol, mengurangi angka DO.

Konseling INFORMED CHOICE • Adalah keleluasaan klien dlm memilih kontrasepsi yg paling diinginkan sesudah konseling. • Keterampilan konseling yg baik & benar nantinya memberikan sisi yg baik thd klien untuk tdk menghentikan program apabila mendengarkan rumor jelek dari masy. INFORMED CONSENT • Adalah persetujuan tertulis dari klien & atau pasangannya/keluarganya untuk dilakukan tindakan medis.

BERDASARKAN KASUS • Ny. SG yg sedang mengandung untuk ke-6 kalinya ini termasuk salah satu sasaran KB. • Ny. SG dan suami dikonselingkan mengenai KB agar dpt mengerti, memilih & mengikuti program KB yg tepat. – Metode kontrasepsi : kontrasepsi alamiah (MAL, sistem kalender, sanggama terputus). Hal ini yg disarankan krn merupakan tindakan yg mudah & tdk membutuhkan biaya. (perekonomian Ny. SG minim)

LO 3 Mengetahui dan menjelaskan langkahlangkah penyuluhan kesehatan (Air bersih, rumah sehat, gizi seimbang, KB, Pneumonia, ISPA)

Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatanpendidikan dengan cara menyebarkan pesan dan menanamkan keyakinan agar masyarakat sadar, tahu dan mengerti serta man dan biasa melakukan.

Penyuluhan Kesehatan Tahapan kegiatan 1.Sensitisasi 2.Publisitas 3.Edukasi 4.Motivasi

Penyuluhan Kesehatan Langkah-langkah dalam perencanaan penyuluhan kesehatan : 1. Mengenal masalah, masyarakat dan wilayah 2. Menentukan prioritas 3. Menentukan tujuan penyuluhan 4. Menentukan sasaran penyuluhan 5. Menentukan isi penyuluhan 6. Menentukan metode 7. Menentukan media 8. Membuat rencana penilaian

Penyuluhan Kesehatan

• • • •

Penyuluhan yang dapatdilakukan berdasarkan pemicu : Air bersih Rumah sehat Gizi Bahaya diare dan pneumonia

Penyuluhan Kesehatan Air Bersih Syarat air : – Syarat fisik – Syarat bakteriologik – Syarat kimiawi – Syarat radioaktif

Penyuluhan Kesehatan Kriteria rumah sehat : 1.Memenuhi kebutuhan fisiologis 2.Memenuhi kebutuhan psikologis 3.Mencegah menjalarnya penyakit menular 4.Mencegah tarjadinya kecelakaan

LO 4 MENJELASKAN MASALAH GIZI PADA IBU DAN ANAK, PEMANTAUAN STATUS GIZI, PENANGGULANGAN

PEMANTAUAN STATUS GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN IBU NIFAS • Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan/pengukuran rutin, yang terdiri dari : – Tinggi badan (1x) – Lingkar lengan atas (LILA) 1x – Timbang berat badan tiap kali pemeriksaan/berkunjung, usahakan setiap bulan. Serta diusahakan berat badan dalam kurva normal

PEMANTAUAN STATUS GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN IBU NIFAS • Setelah dilakukanpengukurantinggibadandanberatbad an, hitungindeksmassatubuhibutadidenganmengg unakanrumus : 𝐵𝐵 (𝑇𝐵)2 BB = beratbadan (dalam kg) TB = tinggibadan (dalam m2)

KLASIFIKASI STATUS GIZI DEWASA MENURUT DEPKES RI KURUS

KATEGORI

IMT

Kekurangan berat badan tingkat berat

< 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan

17,0-18,5

NORMAL GEMUK

18,5-25,0 Kelebihan berat badan tingkat ringan

25,0-27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat

> 27,0

PEMANTAUAN STATUS GIZI BAYI DAN BALITA • Panduan = Kartu Menuju Sehat (KMS) dalam buku KIA • Di dalam KMS ada informasi pertumbuhan anak yang normal (yaitu berupa berat badan menurut umur) berdasarkan jenis kelaminnya, laki-laki atau perempuan • Berat badan ditimbang dari usia 0-5 tahun setiap bulan • Hasil pengukuran dicatat dalam buku KIA (halaman KMS nya), kemudian dipantau pertumbuhannya • Bila berat badan tidak naik/turun, garis di KMS menunjukkan pola turun, datar, atau pindah ke warna pita dibawahnya, ataupun garis di KMS di bawah garis merah→kemungkinan akibat kurang gizi yang dialami bayi maupun balita

FUNGSI BUKU KIA • Fungsi buku KIA ini lebih ditujukan kepada kader/petugas kesehatan, melihat kondisi keluarga yang buta huruf tidak mampu membaca keterangan yang ada di dalam buku. Kader/petugas harus membantu keluarga tersebut dalam menerapkan informasiinformasi yang terdapat dalam buku tersebut. • Fungsinya antara lain : – Mencatat dan menilai hasil penimbangan untuk dipantau pertumbuhan anaknya – Membantu petugas mendeteksi dini kasus gizi kurang pada anak – Mengetahui cakupan program gizi anak (status gizi, imunisasi, keperluan pemberian makanan tambahan/vitamin seperti kapsul vitamin A, ASI eksklusif, pengasuhan anak) – Panduan untuk memberikan informasi, mendidik ibu maupun anak

Masalah yang dapat timbul : – Kurang makronutrien (dalam kasus pemicu dapat kurang protein dan lemak)→KEP (Kurang Energi Protein) – Kurang mikronutrien (vitamin dan mineral seperti vitamin A, yodium)→kurang vitamin A (KVA), anemia gizi besi (AGB), gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)

 Kurang kalori dan protein (KKP) Salah satu masalah gizi utama pada balita Indonesia

Ada 3 tipe, yaitu : - Marasmus - Kwashiorkor - Marasmic-Kwashiorkor

 Kekurangan vitamin A (KVA) • Gejala klinis KVA pada mata akan timbul bila tubuh mengalami KVA yang telah berlangsung lama. Gejala tersebut akan lebih cepat timbul bila anak menderita penyakit campak, diare, ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) dan penyakit infeksi lainnya. • Anak usia < 5 tahun, anak sekolah, ibu hamil

Tanda-tanda dan gejala klinis KVA pada mata menurut klasifikasi WHO sebagai berikut :

- XN : Buta senja - XIA : Xerosis konjungtiva (kekeringan pada selaput lendir mata) - XIB : Xerosis konjungtiva disertai bercak bitot - X2 : Xerosis kornea (kekeringan pada selaput bening mata) - X3A : Keratomalasia atau ulserasi kornea (borok kornea) kurang dari 1/3 permukaan kornea - XS : Jaringan parut kornea (sikatriks / scar) - XF : Fundus xeroftalmia, dengan gambaran seperti “cendol”.

 Anemia gizi besi (AGB) Anemia : penurunan jumlah eritrosit, kuantitas hemoglobin atau volume packed red cells dalam darah dibawah normal. Sebagian besar anemia di Indonesia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah. Oleh karena itu disebut Anemia Gizi Besi.

Tanda dan gejala :

• kelelahan, lemah, pucat, dan kurang bergairah • sakit kepala, dan mudah marah • tidak mampu berkonsentrasi, dan rentan terhadap infeksi • pada anemia yang kronis menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut, lidah lunak dan sulit menelan

Dampak AGB

Anak-anak : – Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar. – Menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan otak. – Meningkatkan risiko menderita penyakit infeksi karena daya tahan tubuh menurun.

Ibu hamil : – Menimbulkan perdarahan sebelum atau saat persalinan. – Meningkatkan risiko melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah – Pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan/atau bayinya.

Gangguan akibat kurang yodium (GAKY) GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kurang unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu lama.

PENANGGULANGAN MASALAH GIZI • Upaya harus dilakukan lintas sektor (melibatkan sektor lain), petugas kesehatan yang ada (para bidan, dokter, kepala puskesmas, petugas Dinkes, dokter PTT)

PENANGGULANGAN MASALAH GIZI • Upaya yang dapat dilakukan : – Memberdayakan keluarga melalui program Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI), sehingga keluarga dapat memahami masalah gizi yang dialami mereka, dan berupaya menanggulanginya. Kegiatan ini dilakukan dengan konseling, kunjungan rumah, pemberian bantuan berupa makanan/PMT di bawah asuhan petugas-petugas yang sudah disebutkan sebelumnya

PENANGGULANGAN MASALAH GIZI – Pemberdayaan ekonomi mikro untuk meningkatkan pendapatan berupa pendirian koperasi simpan pinjam dan pencarian serta pemanfaatan lahan bersama untuk sektor pertanian, ataupun penanaman tanaman selain ubi – Apabila terdapat gejala infeksi seperti ISPA, diusahakan pengobatannya terlebih dahulu – Penanggulangan kurang zat makronutrien, dengan cara pemberian makanan tambahan (PMT) selama 90 hari berturut-turut, rawat jalan dengan kontrol dan kunjungan rumah yang teratur. Apabila ada komplikasi diusahakan agar dapat menjangkau fasilitas kesehatan – Penanggulangan kurang zat mikronutrien, dengan cara pemberian kapsul vitamin A (untuk anak) dan tablet besi (untuk ibu yang sedang hamil dan juga untuk anak). Dapat juga ditambahkan taburia (12 vitamin + 4 mineral), mineral mix

PENANGGULANGAN MASALAH GIZI – Setelah semua dilaksanakan, diadakan juga pemantauan peningkatan status gizi secara berkala dan berkesinambungan • Peningkatan status gizi ibu→kenaikan IMT, LILA yang tidak berisiko (>23,5 cm), kehamilan yang sehat tanpa gejala/komplikasi penyakit apapun • Peningkatan status gizi anak→kurva berat badan terhadap umur/tinggi badan (harus ada kenaikan), nafsu makan meningkat

KESIMPULAN • Keluarga ini kondisinya berada di skala 3 dan 4

SARAN • Petugas puskesmas dilatih dan dibina • Memberikan penyuluhan mengubah untuk persepsi tentang sehat dan sakit • Memperbaiki jalan • Menyediakan sanitasi lingkungan • Menyediakan sumber air bersih

DAFTAR PUSTAKA • http://www.e-jurnal.com/penyuluhankesehatan/ • http://id.pdfcoke.com/doc/123600696/Keluarga -Berencana-Jenis-jenis-Metode-Kontrasepsippt

TERIMA KASIH

Related Documents

Pleno Pmc3 - Ikm.pptx
November 2019 9
Pleno
April 2020 19
Cartel Pleno
October 2019 26
Pleno Kulit
May 2020 23
Pleno 4.pptx
June 2020 3

More Documents from "makula densa"