TS
Total Sulfur ( ASTM D 4239-2017)
CV
Calorivic Value ( ASTM D 5865-2013)
VM
Volatile Matter ( ASTM D 3175-11)
IM
Inherent Moisture ( ASTM D 3173-17 )
AC
Ash Content ( ASTM D 3174-12)
RM
Residual Moisture ( ASTM D 3173-17 )
Total sulfur pada batubara adalah jumlah kandungan sulfur yang terdapat dalam batubara
Prinsip :
Sample yang telah diketahui massanya dibakar dengan adanya oksigen pada suhu 1350°C, yang akan mengubah sulfur menjadi sulphur oksida. Magnesium perchlorate digunakan sebagai perangkap untuk menangkap air dan partikel – partikel lainnya. Aliran gas dilewatkan melalui sel inframerah. Jumlah dalam sample dihitung dari perbandingan terhadap pengukuran sel inframerah yang diserap sample. Dengan pengukuran sel inframerah yang diserap standar yang telah distandarisasi.
PENGERTIAN
Jumlah unit panas yang dikeluarkan per unit bahan yang dibakar dengan oxygen, dihitung dengan adanya perubahan suhu (∆T) didalam calorimeter
Calorific Value
PRINSIP
Panas yang dihasilkan pada saat pembakaran sampel dipindahkan kemedia air sehingga menghsilkan kenaikan suhu dari suhu awal, selisih dari kenaikan suhu dihitung sebgai ∆T, dimana ∆T digunakan dalam menentukn nilai kalori.
VOLATILE MATTER
PENGERTIAN
• Merupakan bagian dari kandungan batubara yang menguap pada temperature tertentu dalam kondisi standar. Terdiri dari gas-gas yang mudah terbakar, seperti H, CO, dan Metan, juga gas yang tidak mudah terbakar seperti CO2.
PRINSIP
• Contoh yang telah diketahui massanya dalam furnace dengan adanya udara pada suhu 900oC (ISO) dan 925oC (ASTM) selama 7 menit kemudian didinginkan selama 9 menit. Kandungan volatile matter dihitung dari hilangnya massa dari koreksi terhadap kadar air dalam contoh.
Naikkan suhu furnace hingga 925°C.
Timbang krusibel kosong dan tutupnya pada neraca analitik dengan tingkat
ketelitian 0,0003 gram, catat massa hasil penimbangan. Sebagai M1. Tuangkan 1,0000 gram sample batubara kedalam krusibel, catat massa hasil
penimbangan M2. Goyangkan kemudian mengetuk krusibel pelan – pelan sampai diperoleh
permukaan sample yang rata. Letakkan krusibel secara vertical pada stand krusibel. Semua Stand pada krusibel harus terisi walaupun krusibel dalam keadaan kosong. Masukkan Stand krusibel kedalam Furnace, usahakan bagian tengah Stand krusibel
tepat berada diatas unjung Thermocouple. Tutup dan kunci pintu Furnace secepatnya. Set timer dan tunggu sampai 7 menit.
Buka pintu Furnace, keluarkan Stand krusibel letakkan pada bidang datar dan
biarkan (dianginkan) selama 8 menit. Timbang krusibel, tutup dan sisa pembakaran Catat masa hasil penimbangan
sebagai M3. Mengerjakan sample ‘duplo’ untuk setiap langkah pengerjaan.
VOLATILE MATTER
Rumus :
VM = M2-M3 M2-M1
X
100%
Keterangan : M1 : Massa Krusibel M2 : Massa Krusibel + Sampel (Sebelum Pemanasan) M3 : Massa Krusibel + Sampel (Setelah Pemanasan)
PRINSIP PENGERTIAN
Moisture yang keberadaannya dalam batubara merupakan bagian yang terintegrasi secara alamiah, yang mengisi struktur pori – pori batubara dengan tekanan uap normal yang sangat rendah.
Contoh yang telah diketahui masanya dikeringkan dalam oven pada suhu terkalibrasi 105oC dengan udara kering (ASTM). Kadar air dihitung dari masa yang hilang setelah pemanasan.
Atur suhu MFS Oven sampai 105°C.
Pastikan aliran udara sudah terpasang (ASTM). Timbang krusibel kosong dan tutupnya pada neraca analitik dengan tingkat
ketelitian 0,0003 gram, catat massa hasil penimbangan. Sebagai M1. Tuangkan 1,0000 gram sample batubara kedalam krusibel, catat massa hasil
penimbangan M2. Buka pintu MFS Oven, ambil dan letakkan penutup krusibel , kemudian
masukkan krusibel tanpa tutup yang berisi sampel kedalam MFS Oven. Tutup pintu MFS Oven dan alirkanudara kering (ASTM) . Biarkan selama 2 jam. Keluarkan krusibel aluminium dari MFS Oven. Tutup segera krusibel dengan
penutupnya. Masukan sampel kedalam deksikator dan biarkan mendingin selama ± 10 menit. Timbang krusibel berisi sampelbeserta penutupnya dengan neraca analitik.
Catat massa hasil penimbangan sebagai M3. Mengerjakan sample ‘duplo’ untuk setiap langkah pengerjaan.
INHERENT MOISTURE
Rumus :
IM = M2-M3 M2-M1
X
100%
Keterangan : M1 : Massa Krusibel M2 : Massa Krusibel + Sampel (Sebelum Pemanasan) M3 : Massa Krusibel + Sampel (Setelah Pemanasan)
Pengertian
Prinsip
Ash merupkan residu dari pembakaran batubara. Dalam kontrak penjualan biasanya ash content mempunyai batasan maksimum. Nilai/ kandungan ash yang tinggi akan menurunkan nilai kalori
Contoh yang telah diketahui massanya dipanaskan dalam furnes mulai suhu ruang hingga suhu 500oC (ASTM) selama 1 jam, kemudian pemanasan dilanjutkan hingga 750oC (ASTM) selama 2 jam dan dibiarkan pada suhu tersebut selama 120 menit. Kadar abu dalam contoh batubara (AC% ad)dihitung dari massa residue.
Ditimbang dan dicatat berat cawan kosong yang bersih sebagai M1. Kemudian timbang sampel batubara 1,0000 gram ke dalam cawan dengan
menggunakan neraca analitik. Catat berat cawan dan sampel sebagai M2. Tempatkan cawan berisi sampel di atas nampan besi yang tahan terhadap suhu tinggi. Kemudian masukkan ke dalam furnace. Sambungkan aliran listrik dan tekan tombol power untuk menghidupkan. Setting suhu untuk 1 jam petama 500. Setelah stabil naikkan suhu menjadi 750, tahan selama 2 jam. Keluarkan cawan berisi sample dan dinginkan cawan. Kemudian timbang cawan yang telah dipanaskan sebagai M3. Pengujian di atas dilakukan secara duplo.
ASH CONTENT
Rumus :
VM = M3-M1 M2-M1
X
100%
Keterangan : M1 : Massa Krusibel M2 : Massa Krusibel + Sampel (Sebelum Pemijaran) M3 : Massa Krusibel + Sampel (Setelah Pemijaran)
Residual Moisture
Pengertian
Prinsip
Residual moisture adalah moisture yang tertahan dalam batubara, setelah mencapai keseimbangan ( equilibirium ) pad kondisi udara ambient. Secara sederhana moisture yang tertahan setelah pengeringan udara.
Contoh uji yang tertimbang setelah diketahui free moisture dipanaskan dalam oven pada suhu terkalibrasi ( 104 – 110 0C ). Kehilangan massa contoh selama pemanasan berlangsung akan dihitung sebagai jumlah air residual. Dimana bersama – sama dengan free moisture dihitung sebagai total moisture.
Atur suhu MFS Oven sampai 105°C. Pastikan aliran udara sudah terpasang (ASTM). Timbang krusibel kosong dan tutupnya pada neraca analitik dengan tingkat
ketelitian 0,0003 gram, catat massa hasil penimbangan. Sebagai M1. Tuangkan 1,0000 gram sample batubara kedalam krusibel, catat massa hasil penimbangan M2. Buka pintu MFS Oven, ambil dan letakkan penutup krusibel , kemudian masukkan krusibel tanpa tutup yang berisi sampel kedalam MFS Oven. Tutup pintu MFS Oven dan alirkanudara kering (ASTM) . Biarkan selama 2 jam. Keluarkan krusibel aluminium dari MFS Oven. Tutup segera krusibel dengan penutupnya. Masukan sampel kedalam deksikator dan biarkan mendingin selama ± 10 menit. Timbang krusibel berisi sampelbeserta penutupnya dengan neraca analitik. Catat massa hasil penimbangan sebagai M3. Mengerjakan sample ‘duplo’ untuk setiap langkah pengerjaan.
RESIDUAL MOISTURE
Rumus :
RM = M2-M3 M2-M1
X
100%
Keterangan : M1 : Massa Krusibel M2 : Massa Krusibel + Sampel (Sebelum Pemanasan) M3 : Massa Krusibel + Sampel (Setelah Pemanasan)
No
ID
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Sampel X Average
AR ADL RM TM % % % 14.21 33.34 42.81 14.21 33.29 42.77 14.21 33.23 42.72 14.21 33.27 42.75 14.21 33.19 42.68 14.21 33.12 42.62 14.21 33.21 42.70 14.21 33.28 42.76 14.21 33.09 42.60 14.21 33.34 42.81 14.21 33.10 42.61 14.21 33.28 42.76 14.21 33.21 42.70 14.21 33.05 42.56 14.21 33.02 42.54
IM % 14.05 13.91 13.82 13.80 13.67 13.64 13.57 13.61 13.59 13.57 13.52 13.49 13.51 13.56 13.54
AC % 9.44 9.44 9.47 9.50 9.52 9.57 9.52 9.50 9.46 9.38 9.45 9.38 9.40 9.41 9.41
ADB VM FC % % 42.25 34.26 42.06 34.59 42.11 34.60 42.31 34.39 42.11 34.70 42.28 34.51 42.15 34.76 42.12 34.77 42.07 34.88 42.30 34.75 42.25 34.78 42.11 35.02 42.01 35.08 42.22 34.81 42.11 34.94
TS CV % Kcal/Kg 0.27 5184 0.28 5184 0.28 5182 0.28 5180 0.28 5179 0.28 5177 0.28 5180 0.28 5181 0.28 5182 0.28 5192 0.28 5184 0.28 5188 0.28 5188 0.29 5184 0.28 5187
AC % 6.28 6.28 6.29 6.31 6.32 6.36 6.31 6.29 6.28 6.21 6.27 6.21 6.23 6.25 6.25
Report AR DB VM FC TS CV AC VM FC % % % Kcal/Kg % % % 28.11 22.80 0.18 3449 10.98 49.16 39.86 27.96 22.99 0.19 3446 10.97 48.86 40.18 27.99 23.00 0.19 3444 10.99 48.86 40.15 28.10 22.84 0.19 3440 11.02 49.08 39.90 27.96 23.04 0.19 3438 11.03 48.78 40.19 28.09 22.93 0.19 3440 11.08 48.96 39.96 27.94 23.04 0.19 3434 11.01 48.77 40.22 27.91 23.04 0.19 3433 11.00 48.76 40.25 27.95 23.17 0.19 3442 10.95 48.69 40.37 27.99 22.99 0.19 3435 10.85 48.94 40.21 28.04 23.08 0.19 3440 10.93 48.86 40.22 27.86 23.17 0.19 3433 10.84 48.68 40.48 27.83 23.24 0.19 3437 10.87 48.57 40.56 28.05 23.13 0.19 3445 10.89 48.84 40.27 27.99 23.22 0.19 3447 10.88 48.70 40.41
DAFB TS CV VM FC TS CV % Kcal/Kg % % % Kcal/Kg 0.31 6031 55.22 44.78 0.35 6776 0.33 6022 54.87 45.13 0.37 6763 0.32 6013 54.90 45.10 0.37 6755 0.32 6009 55.16 44.84 0.37 6754 0.32 5999 54.82 45.18 0.36 6743 0.32 5995 55.06 44.94 0.36 6742 0.32 5993 54.80 45.20 0.36 6735 0.32 5997 54.78 45.22 0.36 6738 0.32 5997 54.67 45.33 0.36 6734 0.32 6007 54.90 45.10 0.36 6738 0.32 5994 54.85 45.15 0.36 6730 0.32 5997 54.60 45.40 0.36 6726 0.32 5998 54.49 45.51 0.36 6730 0.34 5997 54.81 45.19 0.38 6730 0.32 5999 54.65 45.35 0.36 6732
14.21 33.20 42.69 13.66 9.46 42.16 34.72 0.28 5183 6.28 27.98 23.05 0.19 3440 10.95 48.83 40.21 0.32 6003 54.84 45.16 0.36 6742
Batubara terdapat dalam 4 kondisi:
1. Air dried basis (ADB) adalah barubara dalam keadaan kadar kelembaban yang hampir sama dengan kelembaban udara sekitarnya.
2. Dry ash free basis (DAFB) adalah batubara dengan anggapan kadar kelembaban (air) dan abu telah dihilangkan (secara teori) VM DAFB = 100 X TS 100 - IM - ASH CV
Dried basis (DB) Batubara dalam keadaan kering dan nilai moisture dianggap nol.
DB =
100 100 - IM
X
ASH VM TS CV
As received (AR) adalah batubara yang dianalisa sesuai keadaan pada waktu diterima di laboratorium
AR = 100 - TM 100 - IM
X
ASH VM TS CV