A. Kelas Agnatha (Cyclostomata) Ikan-ikan ini tidak berahang, mulut bulut di sebelah anterior. Kulit lunak belendir. Tidak ada pasangan sirip. Beberapa jenis mempunyai sirip ekor dan sirip punggung. (Contoh:belut laut). Lubang hidung tunggal di sebelah dorsal. Faring dengan 7 atau lebih celah insang, dan terbuka secara tidak langsung. Notokorda persisten (tetap ada seumur hidup) dan secara tidak sempurna di lengkapi dengan vertebrae kartilago. Otak terdiri dari 5 bagian : telensefalon, diensefalon, mesensefalon, metensefalon, dan mielensefalon, walaupun tidak jelas seperti pada vertebrata tingkat tinggi. Ada 10 batang saraf kranial. Ada yang mempunyai pronefros (ikan hantu) atau mesonefros (belut laut). Tidak ada sistem porta ginjal (angkutan atau aliran ginjal). Kelamin terpisah, atau hermafrodit. Hidup dari cairan tubuh atau organ tubuh ikan lain dengan jalan mengisapnya dengan mulutnya yang bulat itu. Sebelum mengisap cairan tubuh korban, ikan membuat lubang pada tubuh korbannya dengan memarut tubuh ikan korban menggunakan mulutnya. Siklostomata hidup dalam air tawar atau air laut. Contoh : Ikan hantu (hag fish, Myxine sp.) dan belut laut (lamprey, Petromyzon sp.)
1. Belut Laut (Petromyzon sp., Entophenus sp.) a. Karakteristik Eksternal Tubuh berupa kombinasi antara kepala dan badan, berbentuk silindris. Ekor pipih lateral. Sirip median. Ada corong bukal (buccal funnel/corong mulut) di sebelah ventral kepal dan bergigi. Satu lubang hidung. Dua buah mata, tertutup dengan kulit tembus cahaya (bukan kelopak mata). Di belakang tiap mata ada 7 celah insang. Di sepanjang sisi tubuh terdapat titik-titik perasa. Anus pada dasar ekor, di dekatnya ada papilla urogenital. Tidak ada sisik. Seluruh tubuh tertutup dengan epitel berlendir.
b. Morfologi dan Fisiologi Sistem Organ ► Kerangka Tubuh Notokorda ada selama hidup sebagai skeleton aksial, terbungkus oleh jaringan ikat keras. Lain-lain elemen skeleton terbuat dari tulang rawan. ► Sistem Otot Tubuh berupa lingkaran-lingkaran otot yang tersusun sebagai huruf W. Corong bukal digerakkan oleh otot-otot radial. Lidah digerakkan ole otot retraktor dan protraktor. ► Sistem Pencernaan Mulai dari mulut terus ke faring, esofagus dan ke usus (di sini tidak ada lambung). Usus itu mempunyai katup spiral (tiflosol), terus ke anus. Ada hati. ► Sistem Sirkulasi Jantung terletak dalam ember brankial dan terbungkus oleh kantong perikardial yang berhubungan dengan selom. Ada sebuah aurikel dan sebuah vertikel. Darah dari jantung di pompa ke aorta ventral, lalu didistribusi ke 8 pasang cabang aferen yang menuju insang. Darah dari insang dikumpulkan dalam aorta dorsal, lalu dialirkan kebagian anterior dan posterior tubuh. Sistem vena mengembalikan darah melalui hati ke jantung. Tidak ada sistem porta renal. Ada pembuluh-pembuluh limfa. ► Sistem Respirasi Pada belut laut terdapat 7 pasang insang. Tiap Insang mengandung banyak filamen insang dengan kapiler-kapiler kecil. Darah mendapat udara dalam filamen-filamen insang. Berbeda dengan ikan-ikan chondrichthyes
dan
osteichthyes,
ikan-ikan
siklostomata
itu
mengalirkan air masuk dan keluar celah insang. Hal ini perlu, sebab belut laut sering menempel pada ikan orbannya dengan corong bukal, sehingga air tidak mungkin melalui mulut. Tetapi pada larvanya air masuk melalui mulut dan keluar melalui insang.
► Sistem Ekresi Dua ginjal berupa mesonefros melepaskan ekskret melalui ureter, terus ke sinus urogenital, lalu ke papilla urogenital. ► Sistem Saraf Otak terbagi 3 bagian : otak depan, terdiri lobus olfaktorius yang berpasangan, hemisfer serebral, diensefalon, dan infundibulum serta struktur pineal. Otak tengah mengandung lobus optikus. Otak belakang terdiri dari serebellum, medulla oblongata. Di atas medulla terdapat apertura yang mengandung pleksus koroideus. Dalam otak, seperti pada vertebrata lain, terdapat 4 vartikel. Ada 10 pasang saraf kranial. Korda saraf bercabang menjadi 2 buah saraf spinal ( ventral dan dorsal ) yang dihubungkan satu dengan yang lain seperti pada vertebrata lainnya. Mungkin ada saraf simpatik. ► Sistem Indera Lubang hidung tunggal itu menuju ke kantung olfaktori yang mengandung akhiran-akhiran saraf pembau. Di samping 2 mata ada lagi mata pineal di belakang lubang hidung. Telinga dalam sebagai organ keseimbangan. Dalam faring ada organ perasa. Dua garis lateral tubuh juga sebagai organ perasa. ► Kelenjar endokrin Di bawah infundibulum terdapat badan pituitari. Endostil pada larva kita anggap sebagai pemula kelenjar tiroid pada hewan dewasa.
c. Sistem Reproduksi dan Perkembangan Pada larva terdapat gonad hermafrodit, tetapi setelah dewasa menjadi kelenjar kelamin jantan atau betina. Ketika dewasa sebagai hewan diesius. Telur atau spermatozoa dikeluarkan dari gonad langsung ke kavum abdominalis, terus ke porus genital, dan ke sinus urogenital lalu keluar di alam bebas (Fertilisasi Eksternal).
B. KELAS CHONDRICHTHYE Ikan – ikan dengan mulut ventral, disongkong oleh rahang skeleton dari tulang rawan. Kulit tertutup dengan sisik-sisik plakoid (yang berasal dari kombinasi mesoderm dan eksoderm ). Ada 2 pasang sirip dan sirip kaudal kebanyakan heteroserkal
(lombus dorsal lebih besar). Ruang hidung
berpasangan, faring dengan 5 – 7 celah insang (pada chimaera faring tertutup oleh oper kulum tunggal). Sebagian notokorda diganti (di tempati) oleh vertebra yang lengkap.Otak terbagi menjadi 5 bagian, dengan 10 saraf krarnial. Pada ikan dewasa terdapat mesonefros. Pada ginjal terdapat system porta. Dalam usus terdapat katub-katub spiral. Kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau internal. Ovivar atau ovovivipar. Secara praktis semua hidup dilaut. contoh: ikan hiu (Squalus sp. ) , ikan pari (Raja sp. ), dan chimaera (Chimaera sp).
1. Ikan hiu (Squalus acanthias) a. Karakteristik eksternal Ikan hiu kecil(± 1 m), silindris ujung lancip, kepala pipih. Ada sirip median dorsal.Sirip kaudal heteroskal.Yang berpasangan adalah sirip pektoral dan sirip pelvik.Pada yang jantan, sirip kaudal itu berubah menjadi klasper (organ untuk memeluk hiu betina ketika perkawinan). Mulut ventral.Lubang hidung dua buah, di sebelah ventral kepala.Mata di sebelah lateral.Celah insang 5 buah, di belakang mata. Di sebelah dorsal depan mata ada spirakulum, yaitu peninggalan celah insang. Lubang kloaka di antara sirip pelvik.Tubuh tertutup dengan sisik-sisik plakoid yang asalnya homolog dengan gigi (mesodermal dan ektodermal).Seperti
pada
gigi,
sisik
plakoid
itu
dentin(mesodermal) dan dilapisi dengan email (ektodermal).
berisi
b. Morfologi dan Fisiologi Sistem Organ Sistem skeleton Otak dan organ-organ sensori dibungkus dan dilindungi oleh kondrokranium.Di bawahnya ada skeleton visceral yang terdiri dari rahang bawah dan lengkung-lengkung insang. Vertebrae 2 macam: batang dan ekor, masing-masing dengan lengkung-lengkung neural. Hanya vertebra kaudal yang berisi lengkung-lengkung haemal.Sirip-sirip disokong oleh tulang rawan, dan bagian distal diperkuat dengan jari-jari keratin.Ada sabuk-sabuk pektoral dan pelvik yang berturut-turut menyokong sirip-sirip pectoral dan pelvik. Sistem Otot Otot-otot di seluruh tubuh secara teratur bersegmen (metamerik) disebut miotom.Otot-otot itu bermodifikasi di kepala dan di apendiks. Sistem Pencernaan Rahang tertutup dengan gigi (berasal homolog dengan sisik). Faring terbuka lateral ke dalam 5 pasang celah insang. Esofagus, di sebelah posterior faring, terus bersatu dengan bagian kardial lambung, terus ke bagian pilorik lambung, lalu berkelok ke depan membentuk huruf U. terus ke duodenum, lalu usus yang berkatup spiral, akhirnya ke rectum dan kloaka. Kloaka itu merupakan lubang keluar sistem pencernaan, sistem ekskresi, dan sistem reproduksi.Ada hati dan pankreas dengan saluran empedu dan saluran pankreas yang terbuka dalam duodenum.Ada kandung empedu terletak dalam hati, dan kelenjar rektal. Sistem Respirasi Celah insang yang terakhir mengandung semibranch (setengah insang) pada dinding anterior.Celah-celah insang lainnya baik dinding anterior maupun posterior mempunyai setengah insang.Jadi, pada tiap sisi faring ada 9 buah setengah insang.
Di samping itu ada sisa insang (insang vestigial) yang disebut pseoudobranch pada tiap spirakulum.Pseoudobranch adalah sepasang celah insang pertama dari 6 pasang celah insang pada waktu embrio. Air masuk melalui mulut, melewati faring, lalu keluar melewati celahcelah insang. Sistem Sirkulasi Jantung hanya mempunyai satu atrium dorsal (aurikel) yang menerima darah dari sinus venosus, dan satu ventrikel ventral yang memompa darah ke konus arteriosus.Dari konus itu darah selanjutnya menuju aorta ventral yang lalu bercabang-cabang menjadi 5 buah arteri brankial aferen, terus masuk ke dalam insang.Dalam insang terdapat kapiler-kapiler itu ditapis oleh arteri brankial eferen.Kapilerkapiler lalu bersatu membentuk aorta dorsalis, dan dari sini darah masuk ke dalam seluruh tubuh.Darah vena lalu kembali melalui 2 buah saluran Cuvier (yaitu vena cardinal umum) dan masuk ke dalam sinus venosus.Saluran Cuvier itu bermuara dalam sinus venosus melalui vena cardinal anterior dan vena cardinal posterior. Darah dari dinding saluran pencernaan masuk ke dalam hati melalui vena porta hepatis lalu ke sinus venosus melalui sinus-sinus hati.Vena porta renalis membawa darah dari ujung posterior ke kapiler-kapiler mesonefros, dan dari ginjal ini darah masuk ke vena cardinal posterior. Sistem Ekskresi Ginjal 2 buah, panjang, sempit, mesonefros, yang mengeluarkan ekskret ke kloaka melalui saluran wolf (saluran mesonefros).Ginjal itu ada di dorsal selom, menempel pada kolumna vertebrae. Sistem Saraf Otak dibagi menjadi 5 bagian, dengan sepuluh pasang saraf kranial.Korda spinalis mengeluarkan saraf spinal yang tersusun segmental.Ada sistem saraf otonom.
Sistem sensori Kecuali dalam hal bentuk, proposi dan tidak adanya kelopak mata, maka secara fundamental mata ikan hiu sama seperti manusi. Lubang hidung hanya terbuka keluar, tidak ada hubungannya dengan faring (disebut lekuk hidung). Lekuk itu dilapisi dengan selaput olfaktori,dan dari selaput itu ada serabut-serabut ke lobus olfaktori dari otak. Pada kedua sisi tubuhnya terdapat garis/alur lateral dan bersama dengan ampul-ampul Lorenzini membentuk organ sensori pada kulit yang mungkin untuk mendeksi vibrasi dalam air. Kanal-kanal semisirkular (telinga luar) berhubungan dengan utrikulus dari telinga dalam, dan dibagi 3 bagian : anterior vertical, posterior vertical, dan horizontal. Kanal-kanal semisirkular itu untuk mendeteksi
gangguan-gangguan
dalam
keseimbangan.
Ultikulus
berhubungan dengan sakkulus di sebe;ah ventral. Saluran-saluran endolimfatik,
yang
menjulur
di
sebelah
dorsal
utrikulus,
menghubungkan telinga dalam dengan dunia luar. Sistem reproduksi dan perkembangan Fertilisasi internal, ikan hiu mempunyai alat kopulasi yang disebut klasper (penjepit). Betina mempunyai
2 ovarium di dekat ujung
anterior kavum abdominal. Telur yang masak melepaskan diri, menembus selaput ovarium, dan masuk ke dalam selom.Telur itu lalu ditarik masuk kedalam ostium yang berbentuk corong, terus masuk oviduk (ada dua).Ujung posterior oviduk itu masing-masing membesar menjadi uterus.Dalam uterus embrio berkembang sampai menjadi ikan hiu yang dapat berenang.Hiu jantan mempunyai dua teste.Spermatozoa mencapai
saluran
wloff
melalui
vas
eferen
yang
jumlahnya.Saluran Wolff itu berfungsi sebagai vas deferens.
banyak
C. Kelas Osteichthyes Mulut
berahang,
skeleton
sebagaian
atau
seleruhnya
bertulang
menulang.Kondrokranium (cranium tulang rawan) dilengkapi oleh tulang dermal untuk membentuk tengkorak majemuk.sisik tipe ganoid, sikloid atau ktenoid yang semuanya berasal mesodermal, atau tidak bersisik.Pada stadium embrio ada 6 celah insang, pada dewasa biasanya 4 celah.Insang-insang itu tertutup oleh operculum.Biasanya ada gelembung renang yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan faring.Notokorda ditempati oleh vertebrata yang menulang.Otak terdiri dari 5 bagian dengan 10 pasang saraf cranial.Pada ikan dewasa terdapat mesonefros.Ada sistem portal renal.Pada ikan bentuk yang lebih primitive dalam ususnya terdapat katup spiral. Contoh: sturgeon (Acipenser sturio), gar (Lepidosteus osseus), ikan lele ( Ameiurus melas), tuna (Scomberscombrus),
ikan paru (Neoceratodus sp.), ikan mas (Carassius
aurutus), ikan salmon (Oncorhynchus sp.), ikan sardin ( Sardinops coerulea ), dan ikan perak (Cymatogaster aggregatus.).
1. Ikan Perak ( Cymatogaster aggregatus.) a. Karakteristik Eksternal ukuran tinggi lebih lebar dari lebarnya, potongan melintang oval. Kepala, badan, dan ekor jelas.Mulut terminal, lubang hidung dua, mata lateral, ada operculum.Di bawah operculum ada insang bentuk sisir. Anus dan aperture genital di depan sirip ekor. Sirip dorsal dua, ada sirip caudal dan sirip anal.Semuanya terletak median.Sepasang sirip pectoral (di belakang operkulum) dan sepasang sirip pelvic (ventral). Tubuh tertutup epidermis yang membuat lendir licin.Sisik tipis, tersusun memanjang dengan baris-baris diagonal.Bagian posterior tiap sisik bebas dan bagian posterior itu menutup bagian anterior sisik di belakangnya, seperti susunan penting.Sisik-sisik itu terletak pada saku dermal dan tetap tumbuh selama hidup. Disebelah lateral tubuh terdapat sebaris porus yang berhubungan dengan saluran bentuk tubular dibawah
sisik. Porus-porus itu mengandung organ sensori yang peka terhdap vibrasi (getaran) dalam air. Sistem Skeleton Sisik dan sirip merupan eksoskeleton.
Tulang kepala kolumna
vertebralis, rusuk, sabuk pektoral dan lain-lain. Tulang tambahan (pterigofor) yang menyokong jari-jari sirip, semuannya menyerupan endoskeleton. Tengkorak terdiri dari tulang kepala (cranium) yang mengandung otak, pasangan-pasangan organol faktori, organoptik, dan organ auditori. Tengkorak juga mengandung skeleton visceral yang terdiri dari tulang-tulang rahang dan tulang-tulang penyokong lidah dan insang. Tengkorak itu sangat dekat dengan kolumna vertebralis sehingga kepala ikan tidak dapat diputar. Gigi melekat pada tulang premaksila, vomer dan pelati (langit-langit). Pada embrio dan ikan muda karanium masih berupa tulang rawan. Skeleton visceral terdiri dari 7 pasang lengkung tulang rahang bawah (kartila gomeckel) terdiri dari 3 tulang. Rahang atas terdiri dari 2 buah tulang selaput (premaksila dan maksila). Lidah disongkong oleh tulang lidah (hioid). Insang ada 4 buah pada tiap sisi. Kolumna vertebralis terdiri dari tulang-tulang vertebra yang terpisah. Vertebra terakhir melanjut sebagai tulang hipural yang menyongkong ekor tulang vertebra diikat satu dengan yang lain oleh ligamantum. Diantara tulang-tulang vertebra terdapat peninggalan-peninggalan dari notokorda tulang–tulang rusuk melekat pada tulang vertebra. Sistem Otot Otot tubuh dan ekor terutama terdiri dari miomer-miomer (otot-otot bersegmen) yang berselang-seling atau berganti –ganti tempat dengan vertebra ketika mengadakan gerakan berenang dan berbalik arah miomermiomer itu secara kasar berbentuk seperti hurup W dan dirakit menjadi 4 sabuk miomer yang disepanjang punggung merupakan rakitan yang terberat antara miomer-miomer itu terdapat jaringan ikatan yang jika
direbus, sabuk-sabuk miomer itu terpisah-pisah menjadi lapisan-lapisan daging. Sistem Pencernaan Rahang bergigi kerucut (konus) untuk mengunyah makanan. Ada banyak kelenjar lendir, tetapi tidak ada kelenjar ludah. Ada lidah kecil pada dasar ruang mulut yang membantu pernapasan. Faring dengan ingsang pada kedua sisinya. Dari faring terus keesofagus langsung kelambung. Lambung dipisahkan dari usus oleh sebuah katuk. Ada 3 sekumpilori (menghasil kan sekretatau untuk absorsi) yang melekat pada usus. hati berukuran besar, terletak didalam ruang tubuh bagian anterior. Ada kantung empedu dengan sebuah saluran empedu yang menuju keusus. Pankreas tidak jelas adannya. Sistem Sirkulasi Jantung
berkamar
dua
buah,
di
bawah
faring,
dalam
ruang
perikardial.Darah venos masuk ke dalam sinus venosus, terus ke aurikel yang berdinding tipis, terus ke ventrikel yang berdinding tebal, semuanya dipisahkan oleh katup-katup untuk mencegah aliran balik. Ventrikel berdenyut ritmis dan mendesak darah masuk ke dalam konus anterior, terus ke aorta ventral, terus ke cabang-cabang arteri aferen, terus ke kapiler-kapiler dalam filamen-filamen insang dan mendapat oksigen. Darah lalu terkumpul dalam cabang-cabang arteri eferen, terus ke aorta dorsal dan tersebar di seluruh kepala dan tubuh.Vena-vena utama adalah sepasang vena kardinal anterior dan sepasang vena kardinal posterior, kemudian bersatu menjadi vena porta hepatis yang melewati hati. Darah ikan berwarna pucat, mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit.Limpa merupakan bagian dari sistem sirkulasi dan berwarna merah.Ikan juga mempunyai sistem limpa. Sistem Respirasi Bernapas dengan insang.Ada 4 insang pda satu sisi faring di bawah operkulum.Sebuah insang terdiri dari 2 baris filamen insang.Tiap filamen mempunyai banyak papan melintang yang tertutup oleh epitel tipis yang mengandung kapiler-kapiler di antara cabang-cabang arteri aferen dan eferen.
Di waktu bernapas operkulum tertutup, sedangkan lengkung-lengkung insang membengkak ke lateral.Sementara itu, air masuk melalui mulut dan katup oral tertutup, lengkung insang mengkerut, operkulum terangkat dan air mengalir keluar melalui filamen.Darah dalam filamen melepaskan CO2 dan mengikat O2 dari air.Ketika bernapas tidak ada air yang masuk ke dalam perut.Hanya ketika makan, ikan memasukkan air bersama makanannya. Pada ikan osteicthyes umumnya, gelembung udara (gelembung renang) dihubungkan dengan faring oleh duktus pneumatikus.Tetapi pada ikan Perca sp. tidak ada duktus tersebut.Gelembung itu berisi O2, N2, dan CO2 dan berfungsi sebagai organ hidrostatik, yaitu untuk menyesuaikan berat tubuh ikan dengan kedalaman air.Dengan sekresi atau absorbsi gas-gz tersebut melalui pembuluh-pembuluh darah pada dinding gelembung, ikan dengan mudah naik atau turun dalam air.Gelembung udara membentuk juga pernapasan dan berguna sebagai organ perasa, jadi seperti paru-paru pada ikan paru. Sistem Ekskresi Ginjal 2 buah, berwarna hitam, terletak di antara gelembung udara dan vertebra.Cairan kotoran yang mengandung N diambil dari darah lalu dikeluarkan melalui 2 ureter masuk ke dalam kandung kemih yang mengeluarkan kemih itu melalui sinus urogenital. Sistem Saraf Otak ikan perak itu pendek.Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan diensefalon kecil, sedang lobus optikus dan serebelum besar.Ada 10 pasang saraf kranial.Korda saraf tertutup dengan dengan lengkung-lengkung neural sehingga mengakibatkan saraf-saraf spinal berpasangan pada tiap segmen tubuh. Organ-organ indera khusus terdapat pada ikan bertulang menulang yaitu saku olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang sensitif terhadap substansi yang larut dalam air, kuncup perasa di sekitar mulut.Mata lebar mungkin hanya jelas untuk melihat dekat, tetapi dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang bergerak di atas permukaan air atau di darat di
dekatnya.Telinga dalam dengan 3 saluran semisirkular dan sebuah otolit untuk keseimbangan.Ikan tidak mempunyai telinga tengah jadi tidak ada gendang telinga.Oleh sebab itu, vibrasi (suara) diterima dan diteruskan melalui kepala atau tubuh.Garis lateral tubuh mempunyai perluasan di daerah kepala dan berguna untuk mendeteksi perubahan tekanan arus air (seperti menghindar dari batu-batuan). Garis lateral itu dinervasi oleh saraf kranial ke X (N, vagus), oleh sebab itu beberapa ahli berpendapat bahwa telinga tengah pada vertebrata aiir berasal sama seperti garis lateral. Reproduksi dan Perkembangan Kelamin terpisah.Ikan jantan mempunyai 2 testis yang membesar di waktu musim perkawinan.Waktu kawin, sperma (juga disebut "telur ikan jantan") keluar dari apertura urogenital melalui vas deferens.Pada ikan betina, telur keluar dari 2 ovarium melalui oviduk.Fertilisasi internal dan viviparus.Tidak ada metamorfosis.