Ke Daftar Isi Arti Penting Peran Serta Masyarakat
ARTI PENTING PERANSERTA MASYARAKAT SAAT INI PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT MASIH SERING DIABAIKAN. MASIH BANYAK PIHAK PENGELOLA KAWASAN LAHAN GAMBUT YANG TIDAK MELIBATKAN MASYARAKAT SECARA OPTIMAL. KALAUPUN ADA HANYA SEBATAS PADA PELIBATAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM YANG TELAH DIBUAT OLEH PEMRAKARSA KEGIATAN (KEGIATAN TOP-DOWN / ATAS BAWAH). PENDEKATAN ATAS-BAWAH TIDAK DAPAT MENJAMIN KESINAMBUNGAN PERANSERTA MASYARAKAT, KARENA PROGRAM INI BERSIFAT INSIDENTAL. SELESAINYA PROGRAM BERARTI SELESAI PULA “TUGAS” MASYARAKAT. PENDEKATAN YANG SEARAH INI MENYEBABKAN MASYARAKAT TIDAK MERASA MEMILIK PROGRAM KEGIATAN ATAU PROGRAM TIDAK DIBUTUHKAN OLEH MASYARAKAT. PROGRAM YANG BENAR-BENAR DIBUTUHKAN OLEH MASYARAKAT DAPAT MENCEGAH TIMBULNYA KONFLIK YANG SERING TERJADI ANTARA MASYARAKAT DENGAN PEMRAKARSA KEGIATAN. SELAIN ITU DAPAT MEMECAHKAN SEBAGIAN MASALAH DANA DAN TENAGA DAN PADA AKHIRNYA DAPAT MEMPERCEPAT TUJUAN PROGRAM KEGIATAN. UNTUK MENYUSUN PROGRAM KEGIATAN YANG DIBUTUHKAN OLEH MASYARAKAT, DIPERLUKAN PERANSERTA MASYARAKAT YANG OPTIMAL SEJAK PROSES PERENCANAAN PROGRAM.
66
Lokakarya Regional Proyek Karbon Hutan
PENGERTIAN PERANSERTA MASYARAKAT PERANSERTA MASYARAKAT ADALAH SUATU PROSES YANG MELIBATKAN MASYARAKAT, YAITU PROSES KOMUNIKASI DUA ARAH YANG TERUS MENERUS UNTUK MENINGKATKAN PENGERTIAN MASYARAKAT SECARA PENUH ATAS SUATU PROSES KEGIATAN (CANTER, 1977). PERANSERTA MASYARAKAT ADALAH BAGAIMANA MASYARAKAT DAPAT TERLIBAT DALAM PERUBAHAN SOSIAL YANG MEMUNGKINKAN MEREKA MENDAPATKAN BAGIAN KEUNTUNGAN DARI KELOMPOK YANG BERPENGARUH (ARNSTEIN, 1969). SECARA SEDERHANA DIDEFINISIKAN FEEDFORWAARD INFORMATION (KOMUNIKASI DARI PEMERINTAH KEPADA MASYARAKAT TENTANG SUATU KEBIJAKAN) DAN FEEDBACK INFORMATION (KOMUNIKASI DARI MASYARAKAT KE PEMERINTAH ATAS KEBIJAKAN ITU). TUJUAN DASAR DARI PERANSERTA MASYARAKAT ADALAH UNTUK MENGHASILKAN MASUKAN DAN PERSEPSI YANG BERGUNA DARI WARGA NEGARA DAN MASYARAKAT YANG BERKEPENTINGAN (PUBLIC INTEREST) DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
67
Arti Penting Peran Serta Masyarakat
DELAPAN TANGGA PERAN SERTA MASYARAKAT ARSTEIN (1969), LEWAT TIPOLOGINYA YANG DIKENAL DENGAN DELAPAN TANGGA PERAN SERTA MASYARAKAT (EIGHT RUNGS ON THE LADDER OF CITIZEN PARTICIPATION), MENJABARKAN PERAN SERTA MASYARAKAT YANG DIDASARKAN PADA KEKUATAN MASYARAKAT UNTUK MENENTUKAN SUATU PRODUK AKHIR
68
Lokakarya Regional Proyek Karbon Hutan
PERANSERTA MASYARAKAT DAN MOBILISASI MASYARAKAT PERANSERTA MASAYRAKAT DILANDASI KEPENTINGAN DIRINYA / KELOMPOK DAN LINGKUNGANNYA, TANPA ADANYA SUATU PAKSAAN. BANGKITNYA KESADARAN DAN MOTIVASI DIPENGARUHI BANYAK FAKTOR, DIANTARANYA : KONDISI SOSIAL EKONOMI, KEMAMPUAN MENGANALISA (PENDIDIKAN), INFORMASI (PENYULUHAN), MEDIA (CETAK/ELEKTRONIK), STATUS/LATAR BELAKANG, DSB. MOBILISASI MASYARAKAT MERUPAKAN UPAYA MENGGERAKKAN MASYARAKAT DALAM SUATU KEGIATAN. PENGERTIAN MOBILISASI MENYANGKUT BEBERAPA UNSUR, YAKNI ADANYA YANG MENGGERAKKAN, PROGRAM DAN TARGET, SERTA ADA PIHAK YANG DIGERAKKAN. TERCERMIN DALAM SUATU MOBILISASI ADA UNSUR PEMAKSAN DARIPADA TIMBULNYA KESADARAN DAN MOTIVASI DARI MASYARAKAT ITU SENDIRI, ADANYA SUATU PANDANGAN BAHWA MASYARAKAT HANYA SEBAGAI PELAKSANA DARI SUATU PROGRAM DAN KURANG DILIBATKAN DALAM TAHAP PERENCANAAN. APABILA MOBILISASI DAN PERANSERTA MASYARAKAT DIPAKAI SEBAGAI SUATU UPAYA MELIBATKAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT, MAKA DALAM BEBERAPA KONDISI MEMERLUKAN PERANSERTA MASYARAKAT DAN DALAM BEBERAPA HAL PERLU MOBILISASI MASYARAKAT. KENYATAAN LAPANGAN MENUNJUKKAN BAHWA PADA KONDISI LAPANGAN YANG CUKUP BAIK (MISALNYA, TIDAK ADA MASALAH DENGAN STATUS LAHAN, TERSEDIA BAHAN DAN ALAT YANG CUKUP, TENAGA DAN TEKNOLOGI, DANA PENDUKUNG CUKUP, DSB,), SERTA MASYARAKAT MERASA PROGRAM TERSEBUT SEBAGAI KEBUTUHAN ATAU MENGUNTUNGKAN, MAKA KONSEP MOBILISASI MASYARAKAT AKAN BERHASIL.
69
Arti Penting Peran Serta Masyarakat
GAMBAR 1. DELAPAN TANGGA PERANSERTA MASYARAKAT
Tingkat kekuasaan Masyarakat
8
Pengawasan Masyarakat
7
Pendelegasian Kekuasaan
6
Kemitraan
5
Peredaman
4
Konsultasi
3
Menyampaikan Informasi
2
Terapi
Tingkat Tokenisme
Non Partisifatif
1
Manipulasi
Sumber : Sherry R. Arnstein, “A Ladder of Citizen Participation”, journal of the American Institute of Planners, 35 (1969)
70
Lokakarya Regional Proyek Karbon Hutan
DUA TANGGA TERBAWAH DIKATEGORIKAN SEBAGAI “NON PERANSERTA”. SASARAN DARI KEDUA BENTUK INI ADALAH UNTUK “MENDIDIK” DAN “MENGOBATI” MASYARAKAT YANG BERPERANSERTA. TANGGA KETIGA, KEEMPAT DAN KELIMA DIKATEGORIKAN SEBAGAI TINGKAT “TOKENISME” YAITU SUATU TINGKAT PERANSERTA DIMANA MASYARAKAT DIDENGAR DAN DIPERKENAN BERPENDAPAT, TETAPI MEREKA TIDAK MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MENDAPATKAN JAMINAN BAHWA PANDANGAN MEREKA AKAN DIPERTIMBANGKAN OLEH PEMEGANG KEPUTUSAN. JIKA PERANSERTA MASYARAKAT HANYA DIBATASI PADA TINGKAT INI, MAKA KECIL KEMUNGKINANNYA ADA UPAYA PERUBAHAN DALAM MASYARAKAT MENUJU KEADAAN YANG LEBIH BAIK. TIGA TANGGA DIATAS DIKATEGORIKAN KEDALAM TINGKAT “KEKUASAAN MASYARAKAT” (CITIZEN POWER). MASYARAKAT DALAM TINGKAT INI MEMILIKI PENGARUH DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN MENJALANKAN KEMITRAAN, PENDELEGASIAN KEKUASAAN DAN PENGAWASAN MASYARAKAT. PADA TINGKAT KETUJUH DAN KEDELAPAN, MASYARAKAT MEMILIKI MAYORITAS SUARA DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAHKAN MEMILIKI KEWENANGAN PENUH MENGELOLA SUATU OBYEK KEBIJAKSANAAN TERTENTU.
71