Piktor Luh

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Piktor Luh as PDF for free.

More details

  • Words: 274
  • Pages: 1
Alkisah dian Sastro akhirnya menikah dengan seorang duda kaya yang mempunyai kebun teh berhektar-hektar, tapi untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak sang suaminpun berpulang kepada Tuhan Y.M.E. Dian kini menjadi seorang janda muda yang kesepian dan tentunya membutuhkan pekerja agak kebun tehnya dapat berproduksi dengan baik lagi. Setelah beberapa lama mebuka lowongan kerja datanglah dua pemuda. Kedua pemuda ini mempunyai tabiat yang berbeda-beda, yang satu gay dan yang satu lagi pemabuk. Tapi latar belakang tidak berpengaruh terhadap pekerjaan mereka, kebun teh itu akhirnya menghasilkan teh-teh yang terbaik sehingga Dian kini semakin kaya. Suatu hari Dian sastro memberikan kesempatan kepada kedua pekerja itu untuk berjalanjalan ke kota asalkan kembali tepat waktu. Dua pekerja itu tak menyia-nyiakan kesempatan itu karena mereka telah berbulan-bulan lamanya di desa yang sepi. Tengah malampun tiba, dian menunggu di teras rumahnya dan nampak sang pemabuk itu pulang dengan terhuyung-huyung. "Nyonyaku yang cantik, terima kasih banyak karena di kota sedang ada pesta sehingga aku dapat minum sesukaku", kata sang pemabuk dan dengan langkah gontai menuju ke kamarnya. Lalu si gay itu datang terlambat setengah jam kemudian. "He kamu!", tegur Dian sastro. "Ikut ke kamar, Aku mau bicara!", katanya lagi. Lalu Dian dan si gay itu masuk ke ruang tidur Dian sastro. "Kunci pintunya", pinta Dian. dan kemudian si gay mengunci pintu. "Lepas gaunku" pinta Dian Lalu si gay melepas baju Dian. "Lepas bra-ku", pinta Dian lagi dan si gaypun menuruti saja. "Lepas cd-ku", pinta dian sastro untuk yang ketiga kalinya dan si gaypun tak kuasa untuk tak menurutinya. "Sekali lagi kau memakai bajuku ke kota kau akan langsung kupecat", teriak Dian Sastro. Hayo...dah pada ngeres ya? He he he he......

Related Documents