MANAGEMENT OF FLUID THERAPY AND ELECTROLYTE IMBALANCE IN SEVERE DEHYDRATION DIARRHEA Emergency and Intensive Care UKK Gawat Darurat Pediatri IDAI SINAS Manado 21-22 Juni 14
1
DISCLOSURE Dadang Hudaya Somasetia has documented that his clinical practice presentation involves discussion of the management of fluid therapy and electrolyte imbalance in severe dehydration diarrhea
DISCLOSURE STATEMENT Dr. Dadang Hudaya Somasetia has documented that: He has nothing else to disclose.
I certify that there is no conflict of interest in relation to this presentation. 2
Objectives 1. To understand the fluid and electrolyte imbalance in acute diarrhea and severe dehydration, and to describe the differences among severe dehydration and hypovolemic shock 2. To recognize the risk factors of severe dehydration and electrolyte imbalance and rational use of fluid resuscitation and therapy, and correction of electrolyte imbalance 3. To recognize and understand the fluids and drugs available, their use, potential complication, and monitoring for severe dehydration and electrolyte imbalance 3
Pendahuluan Diare: sering dibawa ke emergensi anak Hilang cairan tubuh dan elektrolit Dehidrasi berat morbiditas - mortalitas tinggi Hiponatremia, hipernatremia, hypokalemia Homeostasis terganggu - hilang cairan interstitial Diagnosis dan tatalaksana optimal Dua pertiga bagian tubuh = air
Body Fluid Composition Approximately two-thirds Water
SINAS Manado 21-22 Juni 14
4
Pendahuluan Air tubuh total (60% 2/3 BB) Air tubuh total 50-80% (60%, 2/3) berat badan Interstitial 1/3 CES 2/3 CIS
Kompartemen cairan intrasel (CIS): 2/3 air tubuh total, 40% dari berat badan
(15%) Plasma (5%)
Ekstrasel
Intrasel
(20%)
(40%)
Kompartemen cairan ekstrasel (CES): 1/3 air tubuh total, 20% dari berat badan
Kompartemen CES dibagi lagi menjadi: Cairan interstitial (75% dari cairan ekstrasel), 15% dari berat badan Cairan plasma (25% dari cairan ekstrasel), 5% dari berat badan SINAS Manado 21-22 Juni 14
5
Fluid Movement between Body Fluid Compartments: 1. Water is freely permeable across capillary walls and plasma membranes The Starling Equation describes water movement:
Homeostasis air - memertahankan osmolalitas serum: 270-290 mOsm/L Air mengatur volume intrasel, natrium mengatur volume ekstrasel SINAS Manado 21-22 Juni 14
6
Fluid Movement between Body Fluid Compartments: 2. Movement of body water across capillary wall (endothelium) divided by: • Hydrostatic pressure • Osmotic or Oncotic pressure
SINAS Manado 21-22 Juni 14
7
Cairan Tubuh: Air (H2O) Elektrolit (Na+, K+, Ca+, Mg+, Cl-, HCO3-) Non elektrolit (glucose, urea, etc)
Distribusi : Permeabilitas membran Osmolal gradient
Na+ K+ Ca++ Mg++ H+
Regulasi : Iso-osmolarity Electrical neutrality KATION-ANION Keseimbangan asam basa
So4- -
Others Lactate– Albumin – PO4- - Cl - OH - CO2
Electrical Neutrality Hukum netralitas listrik KATION - ANION
SINAS Manado 21-22 Juni 14
8
Elektrolit utama CES: Na ± 135-145 mEq/L dan Cl Elektrolit utama CIS : K, 40 x dari CES Distribusi Elektrolit Distribusi Na&K (3:2) diatur pompa Na+,K+-ATP-ase, Ruang intrasel muatan listriknya relatif lebih negatif
CES
CES
CIS
SINAS Manado 21-22 Juni 14
Differences in composition of intracellular and extracellular fluids
9
Gejala Klinis
Tabel 2 Pemeriksaan fisis pada anak dehidrasi Derajat Dehidrasi (kehilangan berat badan [BB], %) Ringan (< 3% BB) Sedang (3-9% BB)
Berat (>9% BB)
Status mental
Normal, sadar
Gelisah atau lelah, iritabel
Apatis, letargis, tidak sadar
Denyut jantung
Normal
Normal sampai meningkat
Takikardia atau bradikardia
Kualitas nadi
Normal
Normal sampai menurun
Lemah, kecil, tidak teraba
Napas
Normal
Normal sampai meningkat
Takipnea and hiperpnea
Mata
Normal
Cekung sedikit
Sangat cekung
Fontanel
Normal
Cekung sedikit
Sangat cekung
Air mata
Normal
Normal sampai menurun
Tidak ada
Membrana mukosa
Lembab
Kering
Sangat kering
Turgor kulit perut
Segera pulih
Pulih <2 detik
Pulih >2 detik
Capillary refill
< 2 detik
Memanjang (>2 detik)
Minimal
Ekstremitas
Hangat
Dingin
Mottled, sianosis
Dikutip dari: King CK, Glass R, Bresee JS, et al. Managing acute gastroenteritis among children: oral rehydration, SINAS Manado 21-22 Juni 14 10 maintenance, and nutritional therapy. MMWR Recomm Rep. Nov 21 2003;52(RR-16):1-16.
Tabel 3 Korelasi derajat dehidrasi dan gejala klinis pada bayi dan anak Derajat dehidrasi
Ringan Sedang
Berat
Defisit cairan Bayi (mL/Kg) 5% (50) 10% (100)
15% (150)
Remaja (mL/Kg) 3% (30) 5%-6% (50-60)
7%-9% (70-90)
Dikutip dari: Cellucci MF 2013 5
Gejala klinis
Masalah penilaian
Mukosa kering Oligouria Turgor kulit buruk Fontanel cekung Oliguria Takikardia takipnea
Dipengaruhi konsentrasi Na+ Fontanel terbuka - pada bayi Oligouria dipengaruhi demam, konsentrasi Na+ dan penyakit yang mendasari
Takikardia Nadi lemah hingga tidak teraba Takipnea Hipotensi Perubahan status mental
Keadaan klinis dipengaruhi oleh demam, konsentrasi Na+ dan penyakit yang mendasari
SINAS Manado 21-22 Juni 14
11
OSMOLALITAS SERUM • Natrium, glukosa dan urea (BUN) • Osmolalitas serum normal: 285–295 mOsm/L • Osmolalitas serum = (2 x [natrium]) + ([glukosa]/18) + ([BUN]/2,8) • Bila gula darah dan BUN tidak tinggi, maka: Osmolalitas serum = ( 2 x [natrium]) + 20 mOsm/L
SINAS Manado 21-22 Juni 14
12
DIARE Pertanyaan kritis untuk anak diare:10 • • • •
Apakah mengalami dehidrasi, berapa berat? Apakah mengalami syok hipovolemia, berapa berat? Apakah mengalami gangguan keseimbangan asam-basa? Apakah mengalami gangguan keseimbangan elektrolit?
Gangguan elektrolit tersering: HIPERNATREMIA, HIPONATREMIA HIPOKALEMIA
Dehidrasi berat dapat diikuti SYOK HIPOVOLEMIA SINAS Manado 21-22 Juni 14
13
DIAGNOSIS:
Defisit cairan = % dehidrasi x 10 x berat badan
Setiap kehilangan 1% BB = 10 cc/kgBB Bila BB 10 kg, kehilangan 10%: 10% x10 cc x 10 kg = 1.000 cc Tanda dehidrasi (5%) terpenting 1. Waktu pulih kapiler (capillary refill time) memanjang (>2 detik) 2. Turgor kulit abnormal 3. Pola napas abnormal (Kussmaul)
Tanda dehidrasi berat, jika terdapat dua atau lebih tanda berikut: • Letargis atau tidak sadar • Mata cekung • Retraksi kulit perut kembali sangat lambat (>2 detik) • Tidak bisa minum atau malas minum SINAS Manado 21-22 Juni 14
14
DIAGNOSIS: Defisit cairan = % dehidrasi x 10 x berat badan TANDA KLINIS DEHIDRASI • Berat badan turun • Fontanel cekung • Mata cekung • Mukosa mulut kering • Turgor kulit berkurang • Luaran urin berkurang (Dehidrasi berat = hilang cairan tubuh > 10% BB) APLS-Australian fifth edition, 2011
TANDA KLINIS SYOK HIPOVOLEMIA • Kardiovaskuler Takikardia, volume nadi kecil, CRT >, ekstremitas dingin • Perfusi buruk (Syok = hilang volume plasma15-30%)
SINAS Manado 21-22 Juni 14
15
DIARE AKUT DEHIDRASI BERAT Dehidrasi +/- syok hipovolemia Keseimbangan cairan dan elektrolit KEBUTUHAN CAIRAN INFUS • Rumatan • Defisit (dehidrasi, syok) • Kehilangan yang berlangsung
(Maintenance) (Deficit) (Ongoing Loss)
Terapi DEFISIT cairan = mengganti air dan elektrolit yang hilang SINAS Manado 21-22 Juni 14
16
Terapi cairan parenteral/intravena Tujuan utama: Memulihkan volume sirkulasi efektif Status dehidrasi (kehilangan air & natrium): Hiponatremia, Isonatremia, Hipernatremia
Prinsip tata laksana terapi cairan: 1. Terapi rumatan (maintenance) 2. Pengganti defisit (deficit) 3. Pengganti kehilangan yang sedang berlangsung (ongoing losses)
SINAS Manado 21-22 Juni 14
17
Hourly and Daily Maintenance Fluid Requirement The Famous Holliday and Segar 1) Hourly 4–2–1 rule
2) Daily 100–50–20 rule
WEIGHT
FLUID
0 - 10 kg
4 ml/kg/hour
10 - 20 kg
2 ml/kg/hour
> 20 kg
1 ml/kg/hour
* reliable up to body weight of 80 kg
WEIGHT
FLUID/day
0 - 10 kg
100 ml / kg /day
10 - 20 kg
1000 + 50 ml/kg/day
> 20 kg
1500 + 20 ml/kg/day
* based on caloric requirement of patient
SINAS Manado 21-22 Juni 14
18
Kebutuhan Elektrolit Harian Na
2 – 4 mEq /kg/day
K
1 – 2 mEq /kg/day
Cl
2 – 4 mEq /kg/day
Ca
20 – 100 mg/kg/day
* 1 mEq = 1 mmol
Kebutuhan cairan RUMATAN berdasarkan umur Kebutuhan cairan (mL/kgBB/24 jam) Neonatus 1 hari 60 2 90 3 120 Anak 4 –1 thn 150 1 – 5 thn 100 5 – 10 thn 75 > 10 thn 50
SINAS Manado 21-22 Juni 14
Usia
19
Jumlah Cairan Rumatan: Holliday & Segar BB (Kg) Jumlah cairan / 24 jam < 10 100cc/kg BB 10 – 20 1000 + 50cc/kg BB untuk kebutuhan > 10 kg >20 1500 + 25cc/kg BB untuk kebutuhan > 20 kg Bila kehilangan cairan : 5% BB, setiap hilang 1% = 10cc/kg BB Contoh : berat badan 18 kg Rumatan = 1400 cc Kehilangan cairan = 18 x 5 x 10 cc = 900 cc Jumlah = 2300 cc/24 jam Hitung kebocoran plasma yg berlangsung (24 jam), selanjutnya Pantau keadaan klinis, Ht Kebutuhan cairan disesuaikan SINAS Manado 21-22 Juni 14
20
DEFISIT Evaluasi awal: tentukan derajat dan tipe dehidrasi secara klinis Persentase air total tubuh bayi > anak defisitnya lebih sedikit
Tipe dehidrasi: Isonatremia Na 130-150 mEq (70%) Hiponatremia Na < 130 mEq (20 %) Hipernatremia Na > 150 mEq (10 %)
Tipe dehidrasi pada diare
Pemeriksaan labotarium: Urine specific gravity ≥ 1.030 BUN ≥ 20 mg/dL, Creatinin ≥ 1 mg/dL, rasio BUN: cretinin ≥ 20 : 1
Isonatremia 70% Hiponatremia 20% Hipernatremia 10%
Dehidrasi hipernatremia tampak sakit lebih berat (mukosa mulut kering, kulit adonan donat) dibanding hiponatremia dengan derajat dehidrasi yang sama SINAS Manado 21-22 Juni 14
21
Ongoing losses: Penggantian dilakukan bila kehilangan signifikans Diare, muntah hebat
Terapi diare akut dehidrasi berat (WHO) dengan RL/NS: Umur (thn) Bayi < 1 Thn Anak > 1Thn
Pemberian I (30 ml/kgBB)
Pemberian II (70 ml/kgBB)
1 jam ½ jam
5 jam 2½ jam
Diare akut dehidrasi berat = kehilangan cairan tubuh >10% Syok awal = kehilangan volume intravaskuler 15-30% Terapi syok hypovolemia = resusitasi cairan kristaloid RL/NS 20 cc/kgBB dalam 15 menit, diulang sampai 3x (total 60cc/kgBB) SINAS Manado 21-22 Juni 14
22
Perkiraan defisit cairan (dehidrasi pada bayi dan anak): Dehidrasi Ringan
Sedang
Berat
Bayi
5%
10%
15%
Anak
3%
6%
10%
Mukosa
normal
kering
sangat kering
Air mata
+
+/-
(-)
Mata
normal
sedikit cekung
sangat cekung
Turgor Kulit
normal
kurang
buruk
Suhu Kulit
normal
sedikit dingin
dingin, lembab
Capillary refill
< 2”
2”- 3”
> 3”
Denyut jantung
normal
takikardia ringan
takikardia berat
Fontanel
datar
sedikit cekung
cekung
Urine
normal
berkurang
oliguria berat, anuria
SINAS Manado 21-22 Juni 14
23
DEFISIT CAIRAN Terapi Pengganti Cairan (Replacement Therapy)
Tujuan terpenting: memulihkan Volume Sirkulasi Efektif Memerkirakan defisit cairan 1) Berat badan 2) Riwayat penyakit 3) Pemeriksaan fisis 4) Pemeriksaan laboratorium SINAS Manado 21-22 Juni 14
24
TATA LAKSANA TERAPI CAIRAN Tujuan : 1. Mengganti volume sirkulasi efektif (volume replacement): ― Jenis cairan : kristaloid, (koloid) ― Indikasi : kehilangan plasma, (perdarahan) ― Target : ruang intravaskuler 2. Mengganti cairan tubuh (fluid replacement): ― Jenis cairan : kristaloid ― Indikasi : dehidrasi, rumatan ― Target : ruang interstisial dan jaringan SINAS Manado 21-22 Juni 14
25
TATA LAKSANA TERAPI CAIRAN • • • •
Mengganti cairan yang hilang - terutama ekstrasel Pulihkan volume plasma = pulih sirkulasi efektif Pulihkan volume cairan interstitial Terapi cairan i.v. untuk diare akut dehidrasi berat: a) perbaiki volume intravaskuler - bolus awal, b) koreksi defisit cairan dan elektrolit, c) penuhi kebutuhan cairan fisiologis
• WHO – rencana terapi C
SINAS Manado 21-22 Juni 14
26
DIARRHOEA TREATMENT PLAN C Treat severe dehydration quickly WHO 2013 SINAS Manado 21-22 Juni 14
27
Terapi Cairan I.V. - Diare akut-dehidrasi berat +/- syok hipovolemia Memulihkan volume sirkulasi efektif : Cairan kristaloid isotonis . . . • Kehilangan cairan : RL, RA, NaCl 0,9%. • Perpindahan cairan : koloid, albumin. • Perdarahan : darah. Jumlah cairan : Rehidrasi WHO: Rencana C 100 mL/kg – 3-6 jam Resusitasi cairan syok hipovolemia: 20 mL/kg – 15 menit Tabel 4 Pemberian cairan rehidrasi intravena pada diare akut dehidrasi berat. Rencana C
Usia
Pertama berikan 30 mL/kg dalam:
Kemudian berikan 70 mL/kg dalam:
< 12 bulan
1 jam a
5 jam
≥ 12 bulan
30 menit a
2 ½ jam
a
diulangi kembali bila nadi radialis masih sangat lemah atau tidak terdeteksi. WHO 2013 SINAS Manado 21-22 Juni 14
28
Contoh Terapi Cairan: Waktu 0-30 menit
Contoh kalkulasi kebutuhan cairan iv: Anak berat badan 18 kg (sebelumnya 20 kg), dehidrasi 10%, (Na serum 132 mEq), masih diare (40 mL/jam). Defisit 20 kg x 10% (atau 100 mL/kg) = 2000 mL Maintenance 10 kg x 4 mL/kg/jam) + (10 kg x 2 mL/kg/jam) = 60 mL/jam Ongoing losses = 40 mL/jam Total = 2100 mL/jam
Cairan yang diberikan 20 mL/kgBB RL atau NS (bila syok)
30 mnt - 8 jam ½ Defisit 1000 mL/8 jam = 125 mL/jam + Rumatan 60mL/jam + Ongoing loss diare 40 mL/jam atau (125 + 60 + 40 mL) = 225 mL/jam (D5 0,45NS + 20 mEq /L Kalium) 9-24 jam
SINAS Manado 21-22 Juni 14
½ Defisit 1000 mL/16 jam = 62,5 mL/jam + Rumatan 60mL/jam + Ongoing loss diare (40 mL/jam) atau (62,5 + 60 + 40 mL) = 162,5 mL/jam (D5 0,45NS + 20 mEq/L Kalium) 29
Setelah volume sirkulasi efektif tercapai . . . • Sisa defisit (air maupun elektrolitnya): - Volume - Natrium - Air
: Bandingkan dengan BB sebelum sakit Hitung jumlah cairan resusitasi : Bila hiponatremia, hitung defisit Na : Bila hipernatremia, hitung defisit air
• Ongoing losses: perhitungkan volume & elektrolitnya
• Rumatan: Air & elektrolit (kondisi yang me/me kebutuhan)
SINAS Manado 21-22 Juni 14
30
Dehidrasi Isonatremia Kadar Na : 130-150 mEq/L Setelah volume sirkulasi efektif teratasi: Sisa defisit dipenuhi oleh cairan kristaloid dengan komposisi elektrolit sesuai kebutuhan rumatan
Tata laksana Dehidrasi Isonatremia • Hitung defisit Air dan Na • Hitung rumatan Air dan Na • Asumsi/target: Isonatremia–isotonis ≈ 140 mEq Na/L H2O
SINAS Manado 21-22 Juni 14
31
Contoh tata laksana dehidrasi isonatremia (Na 130-150 mEq/L) Defisit cairan = % dehidrasi x 10 x berat badan Setiap kehilangan 1% BB = 10 cc/kgBB BB awal 5 kg Diare akut BB 4.5 kg, turun 0,5 kg. Dehidrasi 10%: Defisit air : 10% x10 cc x 5 kg = 500 mL Defisit Na : 500 ml x 140 mEq/L = 70 mEq Rumatan air : 5 (kg) x 100 mL/kg = 500 ml (Holliday Segar) Rumatan Na : 5 (kg) x 4 mEq/kg = 20 mEq Total air/24 jam = 500 + 500 = 1000 ml Total Na/24 jam = 70 + 20 = 90 mEq Cairan yang sesuai adalah D5 ½NS SINAS Manado 21-22 Juni 14
32
Dehidrasi Hiponatremia Natrium serum < 130 mEq/L • Biasanya karena jumlah air berlebih, bukan karena jumlah natrium rendah • Biasanya gejala timbul bila Na < 120 mEq/L • Penghitungan defisit natrium: TBW (L) x [Na diharap – Na sekarang (mEq/L)] • Patokan/target kadar Na = 135 mEq/L • Status cairan pasien penting untuk menentukan penyebab hiponatremia (euvolemia, hypovolemia, hipervolemia)
SINAS Manado 21-22 Juni 14
33
Assessment of volume status Hypovolemia • Total body water • Total body sodium UNa > 20
UNa < 20
Extrarenal losses Vomiting, Diarrhea, Third spacing of fluids, Burns, Pancreatitis, Trauma
Euvolemia (no edema) • Total body water • Total body sodium ← UNa > 20
Hypervolemia • Total body water • Total body sodium UNa > 20
Glucocorticoid deficiency, Hypothyroidism, Stress, Drugs, SIADH
UNa < 20
Acute or chronic renal failure
Tx: Restriksi air.
Tx: Penambahan volume & penggantian defisit natrium.
Nephrotic syndrome, Cirrhosis, Cardiac failure
Renal losses Diuretic excess, Mineralocorticoid deficiency, Salt-losing deficiency, Bicarbonaturia with renal tubular acidosis and metabolic alkalosis, Ketonuria, Osmotic diuresis Tx: Penggantian air & natrium yang adekuat, terapi hormonal bila ada indikasi.
SINAS Manado 21-22 Juni 14
Tx: Membuat keseimbangan volume sirkulasi efektif dg restriksi Na & air.
34
Tata laksana Dehidrasi Hiponatremia Hitung jumlah/kadar natrium:
Target: Hiponatremia Isonatremia
Selanjutnya :
Tatalaksana sama seperti dehidrasi Isonatremia
SINAS Manado 21-22 Juni 14
35
Tata laksana Dehidrasi Hiponatremia Contoh: Diare akut, dehidrasi 10% (BB: 5 kg 4.5 kg), kadar Na 125 mEq/L Jumlah Na: Target: hiponatremia isonatremia Defisit Na = TBW (mEq) x (Na diharap – Na sekarang) Defisit Na = 0,6 x 5 x (135-125) = 30 mEq Defisit air : 500 ml Defisit Na : 500 ml x 140 mEq/L = 70 mEq Rumatan air : 5 (kg) x 100 mL/kg = 500 mL (Holliday Segar) Rumatan Na : 5 (kg) x 4 mEq/kg Na = 20 mEq
Total air/24 jam = 500 + 500 = 1000 ml Total Na/24 jam = 30 + 70 + 20 = 120 mEq SINAS Manado 21-22 Juni 14
36
Dehidrasi Hipernatremia Kadar Natrium serum >150 mEq/L • Biasanya karena defisiensi air relatif (kadar Natrium normal) • Terjadi karena hilang banyak air, atau hilang air & Na yang lebih encer (lebih hipotonis) dari serum • Hampir tidak pernah terjadi bila sistem pengatur osmolaritas serum normal • Rehidrasi pada dehidrasi hiperosmosis harus perlahan, kecuali bila simtomatis atau Na >180 mEq/L (pe cepat Na hingga 175-180 mEq/L)
SINAS Manado 21-22 Juni 14
37
Dehidrasi Hipernatremia Kadar Natrium serum >150 mEq/L Selanjutnya cairan rehidrasi harus diberikan dengan memperhitungkan free water deficit dengan rumus: Na yg diukur (mEq/L) X TBW (L) - TBW (L)
Na yg diharap (mEq/L) Gunakan kadar Na 145 mEq/L untuk target natrium yang diharapkan Evaluasi status cairan pada pasien dehidrasi hipernatremia, sbb:
SINAS Manado 21-22 Juni 14
38
Assessment of volume status Hypovolemia • Total body water • Total body sodium UNa > 20
UNa < 20
Extrarenal losses Excessive sweating Burns Diarrhea Fistulas Renal losses Osmotic or loop diuretic Postobstruction Intrinsic renal disease
Euvolemia (no edema) • Total body water • Total body sodium ←
Hypervolemia • Total body water • Total body sodium
UNa variable
UNa > 20
Extrarenal losses Insensible losses Respiratory Dermal Sodium gains Renal losses Primary, Hyperaldosteronism, Diabetes Insipidus Cushing’s syndrome, Hypodipsia Hypertonic dialysis, Hypertonic sodium bicarbonate, Sodium chloride tablets
Tx= Tambahkan volume, sesuaikan osmolalitas dg hati2. Bila mungkin, biarkan mekanisme tubuh sendiri melakukan regulasi. Hipernatremia berat atau kronis perlu koreksi perlahan (<10-15 mEq/L/hari). Evaluasi status cairan pada dehidrasi hipernatremia
Tx: Keluarkan Na dg diuretik, ganti air. Pertimbangkan dialisis utk kasus hipernatremia dan kelebihan cairan berat. SINAS Manado 21-22 Juni 14
39
Tatalaksana Dehidrasi Hipernatremia
Hitung jumlah air
Target hipernatremia isonatremia
Selanjutnya
Tatalaksana sesuai dengan dehidrasi Isonatremia
SINAS Manado 21-22 Juni 14
40
Tatalaksana Dehidrasi Hipernatremia Contoh Dehidrasi 10% (BB: 5 kg 4.5 kg), kadar Na 170 mE/L
Jumlah air: target hipernatremia isonatremia = X (X + TBW) x Na diharap = TBW x Na sekarang X = [(Na sekarang/Na diharap) x TBW] – (TBW) mL X = [(170/145) x (0,6x4,5)] – (0,6x4,5) = 465 mL Defisit air : 500 ml Defisit Na : 500 – 465 = 35 mL (≈ cairan tubuh) : 35 mL x 140 mEq/L = 5 mEq SINAS Manado 21-22 Juni 14
41
Tatalaksana Dehidrasi Hipernatremia Rumatan air : 5 (kg) x 100 ml/kg = 500 ml Rumatan Na : 5 (kg) x 4 mEq/kg = 20 mEql Jumlah air/24 jam = 500 + 500 ml = 1000 ml Jumlah Na/24 jam = 5 + 120 mEq = 25 mEq Hati-hati: Dehidrasi sel edema sel (otak) Koreksi dalam 48 jam Air = (2 x rumatan) + (1 x defisit) = (2 x 500) + (1 x 500) = 1500 ml Na = (2 x rumatan) + (1 x defisit) = (2 x 20) + (1 x 5) = 45 mEq SINAS Manado 21-22 Juni 14
42
Sodium
Principal extracellular cation Distribution regulated by Na-K-ATPase : exchange Na for K in 3:2 ratio Plasma/Interstitium = 5/1 Initial distribution eqilibrium period = 15 – 20 min
Hyponatremia: nearly always water excess eg. SIADH Correction: Narequired = (0.25 x body wt) x (125-Nacurrent)
Hypernatremia: H20 deficiency, excess NaCl Rx: Drink water/ IV Dextrose CAUTION: Rapid correction can cause central pontine myelinosis (quadriparesis) SINAS Manado 21-22 Juni 14
43
HIPONATREMIA
Na <130 mEq/L (akut = < 4 jam)
• Tanpa gejala neurologis: Koreksi Na 1 mEq/L/jam • Dengan gejala neurologis/kejang (Na <120 mEq/L): Koreksi cepat - NaCl 3% 4-6 mL/kgBB dalam 3-5 menit - NaCl 3% 4 mL/kgBB dalam 15 menit meningkatkan Na serum 3 mEq/L dan hentikan kejang (NaCl 3% 1,2 mL/kgBB meningkatkan Na serum 1 mEq/L) • Alternatif: NaCl 0,9% 20 mL/kgBB • Target Na serum 120-125 mEq/L atau kejang hilang • Koreksi lambat 12 mEq/L/hari – hindari mielinolisis pontin sentral Schwartz 2007, PFCCS 2008 SINAS Manado 21-22 Juni 14
44
HIPONATREMIA
Na <130 mEq/L (akut = < 4 jam)
• Defisit natrium = 0,6 x BB (kg) x (140 – [natrium serum]) • Durasi koreksi = 2 x (140 – [natrium serum]) dalam jam • Tambahkan defisit Na ke dalam cairan rumatan selama koreksi • Periksa kadar Na serum tiap 4 - 6 jam untuk memantau koreksi natrium 0,5 mEq/L/jam PFCCS 2008
SINAS Manado 21-22 Juni 14
45
HIPERNATREMIA
Na > 145 mEq/L
• Hilang cairan tidak diikuti hilang Natrium/asupan Natrium berlebih • Turun pelan <0,5 mEq/L/jam atau 12 mEq/hari • Dihitung memakai kebutuhan air bebas (free water) Defisit air bebas = (BB [kg] x 0,6) x 1 – (Na yg diinginkan/Na actual) x 1000 mL/L atau Defisit air bebas = 4 mL x BB [kg] x 12 mEq/L (penghitungan cepat) (4 mL/kgBB air bebas akan menurunkan kadar ion natrium serum 1mEq/L) Lalu tambahkan defisit air bebas kedalam kebutuhan cairan rumatan 24–48 jam, diberikan selama 24–48 jam SINAS Manado 21-22 Juni 14
46
HIPERNATREMIA
Na > 145 mEq/L
• Pilihan cairan i.v. yang mengandung air bebas/free water: • 1 L NaCl 0,45% mengandung 500 mL free water • 1 L NaCl 0,225% mengandung 750 mL free water • 1 L D5%+NaCl 0,225% mengandung 400 mL free water • Periksa kadar natrium serum setiap 4–6 jam, bila penurunan kadar natrium >1 mEq/L/jam, turunkan kecepatan pemberian free water atau tambahkan natrium ke dalam cairan intravena.7 PFCCS 2008 SINAS Manado 21-22 Juni 14
47
Potassium Primarily intracellular Daily requirement: 1.0 - 2.0 mmoL.kg-1.d-1
Hypokalemia Absolute or redistribution (alkalosis), Frequent in diarrhea Rx: Max 0.5 - 1.0 mmoL.kg-1.hr-1
Hyperkalemia Rx: Ca++, B2 agonists, insulin/dextrose, HCO3 Kayexalate, dialysis SINAS Manado 21-22 Juni 14
48
HIPOKALEMIA
K serum < 3,5 mEq/L
• Kadar K <2,5 mEq/L lemah otot, kembung, ileus paralisis, parestesia, gangguan fungsi ginjal, disritmia (gelombang U).7 • Kadar 2,7-3,5 mEq/L masih dapat ditoleransi Protokol terapi hypokalemia konservatif:7 • Bila kadar K+ 3,0–3,5 mEq/L, berikan KCl 0,25 mEq/kg i.v. dalam 1 jam • Bila kadar K+ 2,5–3.0 mEq/L, berikan KCl 0,50 mEq/kg i.v. dalam 2 jam • Bila kadar K+ <2,5 mEq/L, berikan KCl 0,75 mEq/kg i.v. dalam 3 jam Koreksi cepat KCl 0,25-1 mEq/kg dalam 1-2 jam • Infus KCl <0,5 mEq/kg/jam i.v.; dosis maksimum 10 mEq dalam 1 jam • Infus KCl rekomendasi via vena sentral atau vena perifer jarum besar, cairan pengencer cukup (1-4 x) SINAS Manado 21-22 Juni 14
49
HIPERKALEMIA
K serum >5,5 mEq/L
• Asupan meningkat, asidosis, katabolisme, trauma, sindrom lisis tumor, hemolysis, gagal ginjal • Tanda dan gejala: lemah otot dan aritmia jantung • EKG secara kasar menggambarkan kadar kalium serum • Kalium 6–7 mEq/L: EKG gelombang T tinggi, interval QT • Kalium 7–8 mEq/L: kompleks QRS melebar • Kalium >8 mEq/L: takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel, dan asistol Schwartz 2007, PFCCS 2008
SINAS Manado 21-22 Juni 14
50
HIPERKALEMIA
K serum >5,5 mEq/L
• Cairan tanpa Kalium
Terapi akut Menggiring Kalium serum masuk ke intrasel • Kalsium glukonat 10% 0,2-0,3 mL/kg dalam 2-5 menit • Kalsium klorida 10% 0,1-0,5 mL/kg dalam 2-5 menit • Natrium bikarbonat 8,4% i.v. dosis 1-2 mEq/kg diencerkan pelan Pertukaran ion H dan ion K • Insulin+glukosa: 0,3 unit insulin/gram glukosa dalam 2 jam • Salbutamol nebulisasi Schwartz 2007, PFCCS 2008
SINAS Manado 21-22 Juni 14
51
HIPERKALEMIA
K serum >5,5 mEq/L
Terapi Definitif • Membuang Kalium kelebihan dari tubuh Kayexalate-Potassium-binding resin • Dosis 1-2 gram/kg PO q 6 jam atau • Retensi enema selama 4-6 jam • Kayexalate 1 g/kg menurunkan Kalium 1 mEq/L Furosemide 0,5-1 gr/kg i.v. Dialisis Schwartz 2007, PFCCS 2008 SINAS Manado 21-22 Juni 14
52
Antiemesis • Diare akut sering disertai muntah
• Ondansetron, antagonis reseptor-5-HT3 selektif, menghambat serotonin di tingkat perifer dan sentral • Antagonis dopamin, efektif untuk mual dan muntah, • Prokinetik - meningkatkan motilitas usus dan absorpsi • Tidak menggantikan peran terapi cairan • Dosis 0,2 mg/kg i.v. dalam 5 menit, q 6-12 jam
SINAS Manado 21-22 Juni 14
53
THANK YOU FOR YOUR KIND ATTENTION
SINAS Manado 21-22 Juni 14
54
FURTHER READING 1. Fleisher GR. Diarrhea. In: Fleisher GR, Ludwig S. Eds. Pediatric emergency medicine. Sixth edition. Lipincott Williams & Wilkins. 2010.Hal.212-16. 2. Kocaoglu C, Solak ES, Kilicarslan C, Arslan S. Fluid management in children with diarrhea-related hyponatremichypernatremic dehydration: a retrospective study of 83 children. Med Glas (Zenica) 2014; 11(1):87-93. 3. Cellucci MF. Dehydration in Children. The Merck Manual for health care professional. Last full review/revision February 2013. Content last modified October 2013. Diunduh tanggal 30 Mei 2014. Tersedia dari: http://www.merckmanuals.com/professional/pediatrics/dehydration_and_fluid_therapy_in_children/introduction_to_dehydration_and_fluid_therapy_inchildren.html
4.
Koyfman A, Carrie Ng, Foran MP. Pediatric dehydration. Updated: Aug 12, 2013. Diunduh tanggal 30 Mei 2014. Tersedia dari: http://emedicine.medscape.com/article/801012-overview
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
14.
World Health Organization. Guidelines for the management of common illnesses with limited resources. Pocket book of hospital care for children. Second ed. 2013. Gennari FJ, Weise WJ. Acid-base disturbances in gastrointestinal disease. Clin J Am Soc Nephrol 3. 2008. p. 1861–68. Mejia R, Fields A, Greenwald BM, Stein F, eds. Pediatric Fundamental Critical Care Support. Society of Critical Care Medicine; 2008. Zaritsky AL, Schexnayder SM, Berg RA, Diekerna DS, Fendya DG, Grant MJ, et al. Pediatric Advanced life support. American Academy of Pediatric; 2011. Schwarz AJ. Blueprints Pocket Pediatric ICU. Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins; 2007. Samuel M, Wieteska S. Advanced Paediatric Life Support. The Practical Approach. Fifth ed. Oxford. Wiley-Blackwell, 2012. Huether SE. The cellular environment: fluids and electrolytes, acids and bases. In: McCance KL, Huether SE, eds. Pathophysiology: the biologic basis for disease in adults and children. Third edition. St Louis: Mosby; 1998. p.82-113. Bell LM. Shock. In: Fleisher GR, Ludwig S. eds. Textbook of pediatric emergency medicine. Sixth edition. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins, 2010. p. 46-57. Greenbaum LA, Pujiadi A, Widodo AD. Cairan dan Elektrolit. In: Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, Behrman RE, eds. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi keenam. Edisi bahasa Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Singapore. Saunders Elsevier, 2011. p. 139–58. Lee KJ, Marcdante KJ, Somasetia DH, Nurmalia LD. Sakit Akut atau Jejas pada Anak. In: Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, Behrman RE, eds. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi keenam. Edisi bahasa Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Singapore. Saunders Elsevier, 2011. p. 159–86. SINAS Manado 21-22 Juni 14
55
Choice of Maintenance Fluids Remains controversial
• Hypotonic solution D5 1/2 NS + 20 mEq KCl D5 1/4 NS : may be a better choice in neonates
• Balanced salt solution: (Better ?) KaEn 3A, KaEn 3B, Tridex 27A, Tridex 27B, Plasmalyte, Ringerfundin, etc. SINAS Manado 21-22 Juni 14
56
Crystalloid Intravenous Solutions - Solutions of inorganic ions & small organic molecules dissolved in water - Main solute glucose or sodium chloride (saline) - Often categorized by tonicity (osmolarity of solution relative to that of plasma) hypotonic (D5W, 0.25%NS, 0.45%NS) isotonic (0.9%NS, LR, AR) hypertonic (Glucose 25% or 50%, 1.8-7.5% saline)
- Most commonly used are 0.9%NS and RL inexpensive & readily available SINAS Manado 21-22 Juni 14
57
5% Dextrose 5% of infused volume remains IV after 1 hour Free water, hypo-osmolar, isotonic, pH=4.5 Only for correction of hypernatremia, OR with insulin for diabetics/hyperkalemia
4% Dextrose 0.18% Saline Provides daily requirement of Sodium + some fuel Commonly used for maintenance post-op Does not provide daily calorie requirement, hence short term only. Never used as volume expander. SINAS Manado 21-22 Juni 14
58
Tatalaksana …..……….
Kristaloid
Koloid
NaCl 0,9%
Plasma
Ringer
Gelatin
Ringer’s Lactate
Dextran
Ringer’s Acetate
HES
Ringerfundin
Albumin
SINAS Manado 21-22 Juni 14
59
Signs of hypo / hypervolaemia: Volume depletion
Volume overload
Postural hypotension Tachycardia
Hypertension Tachycardia
Absence of JVP @ 45o Decreased skin turgor Dry mucosae
Raised JVP / gallop rhythm Oedema Pleural effusions
Supine hypotension Oliguria Organ failure
Pulmonary oedema Ascites Organ failure
SINAS Manado 21-22 Juni 14
60