Pf14 - Perhitungan Densitas Hidrokarbon.pdf

  • Uploaded by: Djohan Pranata Kaban
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pf14 - Perhitungan Densitas Hidrokarbon.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 840
  • Pages: 7
PENILAIAN FORMASI

NO : PF 14 Halaman

PERHITUNGAN DENSITAS HIDROKARBON Revisi/Thn

:1/7 : 2 / Juli 2003

Meskipun perkiraan densitas hidrokarbon merupakan besaran penting dalam mencirikan kandungan reservoir, tetapi besaran ini hanya memadai untuk diinterpretasikan apabila semua prosedur telah dilakukan dengan baik dan menyimpulkan adanya hidrokarbon. Karena itu modul ini hendaknya ditempatkan sebagai interpretasi lanjut (advanced). Panduan mengenai validitas metode ini diuraikan pada modul ini. 1. TUJUAN Menentukan densitas fluida hidrokarbon 2. METODE DAN PERSYARATAN 2.1. METODE 2.1.1 Metode Perhitungan Menentukan selang densitas hidrokarbon yang diinginkan pada harga saturasi air di uninvaded zone(Sw) dan harga saturasi air di flushed zone (Sxo) tertentu. 2.1.2 Metode Grafis Membaca harga densitas hidrokarbon (ρh) dari harga perhitungan saturasi hidrokarbon (Shr) 2.2. PERSYARATAN 2.2.1 Dalam Metode Perhitungan, perhitungan tidak dilakukan pada kondisi sumur yang buruk. 2.2.2 Dalam Metode Grafis, pengetahuan terhadap litologi reservoir akan sangat penting dalam efektivitas perhitungan. 3. LANGKAH KERJA 3.1. Metode Perhitungan 3.1.1 Pembacaan log density terhadap porositas terkoreksi dari lempung (φdc)

φdc = φ D − (Vsh φdsh ) dimana :

φD = Pembacaan density-log terhadap porositas φdsh = Pembacaan density-log terhadap kandungan lempung

3.1.2 Pembacaan neutron-log terhadap porositas terkoreksi dari lempung (φnc)

φnc = φ N − (Vsh φnsh ) Manajemen Produksi Hulu

PENILAIAN FORMASI

NO : PF 14 Halaman

PERHITUNGAN DENSITAS HIDROKARBON Revisi/Thn

φN = Pembacaan log neutron terhadap porositas

dimana :

φnsh = Pembacaan log neutron terhadap kandungan lempung 3.1.3 Penentuan porositas efektif dari density-neutron log (φedn)

φedn

⎛ φdc2 + φnc2 ⎞ ⎟⎟ = ⎜⎜ 2 ⎠ ⎝

0 .5

3.1.4 Penentuan apparent fluid density (ρfla) jika φedn > 0, maka

⎛ ρ MA − ρ w ⎞ ⎟⎟ ⎝ φedn ⎠

ρ fla = ρ MA − φdc ⎜⎜

ρMA = densitas matriks

dimana :

ρw = densitas air 3.1.5 Penentuan selang densitas fluida hidrokarbon (ρhmax, ρhmin) jika S w ≤ 0.7 dan S xo ≤ 0.85 , maka

ρ h max = ρ h min =

ρ fla − (ρ w S xo ) 1 − Sw

ρ fla − (ρ w S xo ) 1 − S xo

3.1.6 Penentuan densitas fluida hidrokarbon (ρhy)

ρ hy = jika :

ρ h max + ρ h min 2

ρ hy ≤ 1.0 ⇒ oil ρ hy < 0.5 ⇒ gas

dan densitas gas (ρgas),

ρ gas = 0.75 (ρ h min + 0.14 )

Manajemen Produksi Hulu

:2/7 : 2 / Juli 2003

PENILAIAN FORMASI

NO : PF 14 Halaman

PERHITUNGAN DENSITAS HIDROKARBON Revisi/Thn

:3/7 : 2 / Juli 2003

3.2. Metode Grafis Bila litologi tidak diketahui dengan pasti, maka ρh diperkirakan terlebih dahulu untuk kasus ekstrim (misalnya batuan dianggap 100% pasir dan 100% dolomit) kemudian diambil nilai tengah dan dilakukan koreksi berulang terhadap hidrokarbon untuk meyakinkan litologi dengan baik, sehingga diperoleh ρh yang lebih baik.

Contoh dalam reservoir gamping-dolomit: Dari pembacaan log: ρb (bulk density) = 2.1, φN (porositas neutron) = 15%, Rxo (resistivitas formasi pada flushed zone) = 4 dan Rmf (resistivitas filtrat lumpur) = 0.1, pada temperatur bawah permukaan.

Dua kasus ekstrim ditinjau : 1. Reservoir itu hanya terdiri dari batuan gamping : Cara penyelesaiannya: Dengan Gambar 1, konversikan ρb = 2.14 gr/cc ke porositas gamping, diperoleh φD = 34%. Karena φN = 5%, maka dengan menggunakan Gambar 2, didapat porositas pendekatan pertama = 30% (φ1 dari Gambar 2).

S xo =

Rmf Rxo φ

2 1

=

0.1 = 0.52 2 4 ⋅ (0.3)

S hr = 1 − S xo = 0.48 dengan Gambar 3, didapat ρh = 0.3 gr/cc

2. Reservoir itu hanya terdiri dari batuan dolomit : Cara penyelesaiannya: Dengan Gambar 1, konversikan ρb = 2.1 gr/cc ke porositas dolomit, diperoleh φD = 38.4%. Dengan Gambar 4, konversikan porositas neuron ke batuan dolomit φN = 13.4%, maka dengan menggunakan Gambar 2 didapat porositas pendekatan pertama = 33%.

S xo =

Rmf Rxo φ

Manajemen Produksi Hulu

2 1

=

0.1 = 0.48 2 4 ⋅ (0.33)

PENILAIAN FORMASI

NO : PF 14 Halaman

PERHITUNGAN DENSITAS HIDROKARBON Revisi/Thn

:4/7 : 2 / Juli 2003

S hr = 1 − S xo = 0.52 dengan Gambar 3, didapat ρh = 0.25 gr/cc Di lapisan ini kita menggunakan :

ρ h ≈ 0.3 gr cc Jika litologi sudah diketahui, kita dapat menghitung ρh dengan lebih tepat lagi.

4. DAFTAR PUSTAKA 1. Crain, E. R., "The Log Analysis Handbook Volume 1, Quantitative Log Analysis Methods", PENNWELL Books, Tulsa, Oklahoma, USA, 2000 2. Harsono, Adi. “Evaluasi Formasi dan Aplikasi Logging”, Revisi ke 8, Jakarta, 1997 3. Schlumberger, “Log Interpretation Charts,” 1997.

Manajemen Produksi Hulu

PENILAIAN FORMASI

NO : PF 14 Halaman

PERHITUNGAN DENSITAS HIDROKARBON Revisi/Thn

5. LAMPIRAN

Gambar 1. Penentuan porositas melalui log density formasi

Manajemen Produksi Hulu

:5/7 : 2 / Juli 2003

PENILAIAN FORMASI

NO : PF 14 Halaman

PERHITUNGAN DENSITAS HIDROKARBON Revisi/Thn

Gambar 2. Koreksi pengaruh hidrokarbon secara grafis

Manajemen Produksi Hulu

:6/7 : 2 / Juli 2003

PENILAIAN FORMASI

NO : PF 14 Halaman

PERHITUNGAN DENSITAS HIDROKARBON Revisi/Thn

Gambar 3. Penentuan jenis hidrokarbon

Gambar 4. Kurva Ekivalen Thermal Neutron Porosity Manajemen Produksi Hulu

:7/7 : 2 / Juli 2003

Related Documents


More Documents from "muhammad dzuhri ferianto"