Petunjuk_ujian_praktikum_fisika_tahun_aj.docx

PETUNJUK UJIAN PRAKTIKUM FISIKA TAHUN AJARAN 2013/2014 TOPIK 1 Massa Jenis A. Dasar Materi Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3) Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah 𝑚 𝜌= 𝑉 dengan ρ adalah massa jenis, m adalah massa, V adalah volume. B. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk mencari massa jenis dengan mengukur volume dan massa suatu benda. C. Alat dan Bahan 1) Balok baja 2) Batu 3) Jangka sorong 4) Gelas ukur 5) Neraca O’Haus D. Langkah Kerja 1) Ukur massa balok baja dengan neraca O’Haus. Catat hasilnya di tabel data percobaan. 2) Ukur panjang, lebar dan tinggi balok baja dengan jangka sorong. Catat hasilnya di tabel tabel data percobaan.. 3) Hitung volume balok baja. Ctat hasilnya di tabel tabel data percobaan. 4) Hitung massa jenis balok baja. Catat hasilnya di tabel tabel data percobaan. 5) Ukur massa batu dengan neraca O’Haus. Catat di tabel tabel data percobaan. 6) Masukkan 20 ml air ke dalam gelas ukur. 7) Masukkan batu ke dalam gelas ukur. Catat skala yang ditunjukkan gelas ukur. 8) Tentukan volume batu. Catat di tabel tabel data percobaan. 9) Hitung massa jenis batu. Catat hasilnya di tabel data percobaan.

E. Tabel Data Percobaan Data Balok Baja Massa (g)

Panjang (cm)

Lebar (cm)

Tinggi (cm)

Volume (cm3)

Massa jenis (g/cm3)

Data Batu Massa (g)

Volume air mulamula (ml)

Volume air dan batu (ml)

Volume batu (ml)

Massa jenis (g/cm3)

F. Analisis Hasil dan Menjawab Pertanyaan 1) Mengapa ada perbedaan dalam mengukur volume balok baja dan volume batu? 2) Ubah nilai massa jenis balok baja dan batu ke dalam satuan SI! 3) Bagaimana posisi baja dan batu jika dimasukkan ke dalam air? G. Kesimpulan Kesimpulan dari percobaan ini adalah:

TOPIK 2 Getaran A. Dasar Materi Getaran adalah gerak bolak-balik melalui titik setimbang. Satu getaran didefinisikan sebagai satu kali bergetar penuh, yaitu dari titik awal kembali ke titik tersebut. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan tiap satu satuan waktu. Besar frekuensi getar dapat ditentukan dengan rumus: 𝒏 𝒇= 𝒕 dengan f = frekuensi (Hz) n = jumlah getaran (kali) t = waktu (s) Untuk melakukan satu kali getaran, mistar membutuhkan waktu tertentu. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran disebut periode. Periode getaran dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: 𝒕 𝑻= 𝒏 dengan T = periode (s) n = jumlah getaran (kali) t = waktu (s) B. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk menentukan frekuensi dan periode suatu getaran dan hubungan keduanya. C. Alat dan Bahan 1) Statif 1 buah 2) Tali 50 cm 3) Bandul 1 buah 4) Stopwatch 1 buah D. Langkah Kerja 1) Gantungkan sebuah bandul pada statif dengan menggunakan tali! 2) Tarik bandul ke samping sejauh 3 cm, kemudian lepaskan! 3) Dengan memakai stopwatch, hitung waktu yang diperlukan untuk melakukan 20 getaran! 4) Ulangi langkah 2 dan 3 dengan tarikan ke samping 4 cm dan 5 cm! 5) Catat hasil pengukuranmu dalam tabel berikut! E. Tabel Data Percobaan No.

Simpangan

1. 2. 3.

3 cm 4 cm 5 cm

Jumlah getaran 20 20 20

Waktu yang dibutuhkan (s)

Frekuensi (Hz)

Periode (s)

F. Analisis Hasil dan Menjawab Pertanyaan 1) Berapa nilai amplitudo masing percobaan yang kalian lakukan? 2) Jelaskan yang kamu ketahui tentang frekuensi dan periode! 3) Bagaimana hubungan periode dan frekeunsi? G. Kesimpulan Kesimpulan dari percobaan ini adalah:

TOPIK 3 Asam Basa A. Dasar Materi Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. a) Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. b) Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. c) Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna. B. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk menentukan sifat suatu bahan termasuk asam, basa atau netral juga menyebutkan indikator untuk menentukankanya. C. Alat dan Bahan 1) Plat tetes 2) Pipet 3) NaOH 4) Sabun 5) Cuka 6) Larutan garam 7) Larutan gula 8) HCl 9) Lakmus merah 10) Lakmus Biru D. Langkah Kerja 1) Siapkan plat tetes. 2) Masukkan 3-5 tetes tiap bahan (no. 2-8) ke dalam plat tetes. 3) Masukkan lakmus merah ke dalam setiap bahan. 4) Amati perubahan warna pada lakmus. Catat hasilnya! 5) Masukkan lakmus biru ke dalam setiap bahan. 6) Amati perubahan warna pada lakmus. Catat hasilnya! E. Tabel Data Percobaan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Bahan

NaOH Sabun Cuka Larutan garam Larutan gula HCl

Warna Lakmus Merah

Warna Lakmus Biru

Sifat

F. Analisis Hasil dan Menjawab Pertanyaan 1) Sebutkan masing-masing 2 ciri dari asam, basa dan netral! 2) Berdasarkan hasil percobaan, sebutkan bahan yang bersifat asam, basa dan netral! 3) Selain lakmus, apa indikator yang kalian ketahui dapat digunakan untuk menentukan suatu zat termasuk asam atau basa? G. Kesimpulan Kesimpulan dari percobaan ini adalah: