PETUNJUK PENULISAN LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMAKOKINETIK P1 Petunjuk umum: 1. Laporan resmi farmakokinetik dibuat secara berkelompok (1 kelompok 1 laporan resmi) 2. Laporan resmi ditulis tangan 3. Laporan resmi ditulis di kertas folio bergaris dan diwajibkan menuliskan di kertas tersebut secara bolak balik 4. Laporan resmi boleh ditulis oleh salah satu anggota kelompok atau beberapa anggota kelompok, atau semua anggota kelompok 5. Laporan resmi disusun dengan urutan seperti format di bawah ini. Laporan yang disusun tidak sesuai format akan dikembalikan dan dipersilahkan untuk memperbaikinya dalam waktu 24 jam semenjak laporan dikembalikan. Pengumpulan revisi laporan resmi lebih dari batas waktu yang ditetapkan tidak akan dinilai 6. Tidak diperbolehkan menuliskan singkatan kata dalam laporan resmi. Contoh singkatan yang dimaksud adalah seperti yg, dgn, dpt, dan lain-lain yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia 7. Bobot penilaian laporan tidak didasarkan atas: a. Bagus tidaknya tulisan tangan dalam laporan b. Tebal tipisnya laporan c. Banyak atau sedikitnya pembahasan 8. Membaca laporan kakak kelas sifatnya HARAM, sedangkan mencontek laporan kakak kelas bersifat HARAM Format penulisan laporan resmi adalah sebagai berikut: a. Judul b. Tujuan c. Dasar teori Dasar teori laporan resmi tidak boleh sama dengan dasar teori yang ada di buku petunjuk praktikum. Dasar teori dapat diperoleh dari majalah CDK pada artikel yang berjudul “Strategi Penelitian Farmakokinetik” yang ditulis oleh Imono Argo Donatus. Dasar teori yang ditulis adalah dasar teori yang ada hubungannya langsung dengan acara praktikum. Tidak diperkenankan mengambil dasar teori dari internet yang sumbernya tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Bila dasar teori diambil dari internet, sebelum ditulis harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dosen pengampu praktikum.
d. Alat dan bahan Alat dan bahan dituliskan secara terpisah. Tuliskan semua alat dan bahan yang digunakan selama praktikum. Bila bahan yang dipakai diketahui kadarnya, tuliskan dengan jelas kadar bahan yang dipakai. e. Perhitungan pengambilan larutan stok Tulislah perhitungan volume larutan stok paracetamol yang ditambahkan pada darah pada tiap tahapan yang terdiri dari penentuan OT dan λ maksimal, pembuatan kurva baku, dan penentuan recovery . Tulislah perhitungan secara lengkap, runut, dan disertai satuan pada proses perhitungannya. f. Cara kerja Tuliskan cara kerja secara lengkap. Cara kerja yang ditulis berdasarkan urutan kerja, bukan cara kerja skematis. Cara kerja dituliskan dalam bentuk kalimat pasif. g. Data praktikum Data praktikum ditulis lengkap sesuai tahapan yang dilakukan berikut perhitungan dan keputusannya. 1. Penentuan OT a) Sajikan tabel data penentuan OT pada praktikum dengan format sebagai berikut: Data penentuan OT praktikum Replikasi Absorbansi menit ke 0 5 10 15 20 25 30
Sajikan pula data simulasi berikut ini: Data simulasi penentuan OT Replikasi Absorbansi menit ke 0 5 10 15 20 25 30 1 0,060 0,117 0,180 0,275 0,293 0,275 0,152 2 0,065 0,125 0,192 0,287 0,295 0,267 0,162 3 0,054 0,119 0,185 0,269 0,300 0,277 0,158 b) Buatlah grafik data simulasi penentuan OT dengan waktu sebagai sumbu x dan absorbansi sebagai sumbu y menggunakan program Microsoft Excel. Cetaklah grafik tersebut dengan ukuran yang proporsional, potonglah grafik tersebut, kemudian tempelkan pada laporan. c) Sajikan hasil analisa statistik penentuan OT dengan software SPSS bagian homogenous subset saja. Cetak bagian homogenous subset dengan ukuran yang proporsional, potonglah bagian tersebut, kemudian tempelkan pada laporan.
d) Berdasarkan point b) dan c), simpulkan OT data simulasi. Data OT berupa rentang waktu. 2. Penentuan λ maksimal a) Sajikan tabel data penentuan λ maksimal pada praktikum dengan format sebagai berikut: Data penentuan λ maksimal praktikum: Replikasi Absorbansi pada λ 420 425 430 435 440 445 450 1 2 3 Sajikan pula data simulasi berikut ini Data simulasi penentuan λ maksimal: Replikasi Absorbansi pada λ 420 425 430 435 440 445 450 1 0,197 0,223 0,301 0,287 0,252 0,227 0,201 2 0,185 0,247 0,295 0,275 0,248 0,219 0,209 3 0.191 0,272 0,305 0,280 0,244 0,231 0,215 b) Buatlah grafik data simulasi penentuan λ maksimal dengan panjang gelombang (λ) sebagai sumbu x dan absorbansi sebagai sumbu y menggunakan program Microsoft Excel. Cetaklah grafik tersebut dengan ukuran yang proporsional, potonglah grafik tersebut, kemudian tempelkan pada laporan. c) Simpulkan λ maksimal data simulasi tersebut 3. Pembuatan kurva baku a) Sajikan tabel data kurva baku seperti berikut ini: Data kurva baku praktikum: Kadar paracetamol (µg/ml) Absorbansi
Data kurva baku simulasi: Kadar paracetamol (µg/ml) Absorbansi 25 0,016 50 0,037 100 0,121 150 0,161 200 0,189 250 0,259 300 0,306 400 0,452 b) Buatlah grafik kurva baku simulasi dengan kadar sebagai sumbu x dan absorbansi sebagai sumbu y menggunakan program Microsoft excel. Pilihlah grafik yang dapat menggambarkan linearitas data kurva baku seperti pada contoh berikut ini:
Kurva Baku 0.7 0.6 y = 0.0011x - 0.0085 R² = 0.9907
Absorbansi
0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0
100
200
300
400
500
600
Kadar paracetamol (µg/ml)
c) Cetaklah grafik tersebut dengan ukuran yang proporsional, potonglah grafik tersebut, kemudian tempelkan pada laporan. d) Sajikan hasil perhitungan a, b, dan r, dari data simulasi, kemudian tuliskan persamaan kurva bakunya.
4. Penentuan recovery a) Sajikan tabel data penentuan recovery seperti contoh berikut ini: Kadar Replikasi Absorbansi Kadar Recovery paracetamol terukur (%) (µg/ml) (µg/ml) 50 1 2 3 Rata-rata SD SE 300 1 2 3 Rata-rata SD SE
Kesalahan sistemik
b) Kadar terukur dihitung dengan persamaan kurva baku simulasi. c) Apakah yang dapat disimpulkan berdasarkan recovery yang diperoleh? d) Hitunglah SD atau simpangan baku paracetamol kadar 50 dan 300 µg/ml. Hitunglah SD dan SE dengan SPSS. Cetak output SPSS dengan ukuran yang proporsional, gunting, kemudian tempelkan pada bagian ini! e) Hitunglah kesalahan acak paracetamol kadar 50 dan 300 µg/ml h. Pembahasan Aturan umum: 1. Jangan menulis kembali tujuan praktikum 2. Jangan mengulang urutan kerja 3. Buatlah pembahasan secara urut dan tidak berputar-putar. Satu paragraf membahas satu pokok bahasan sampai selesai kemudian pokok bahasan berikutnya disajikan dalam paragraf lain yang terpisah. Pembahasan anda berisi: 1. Prinsip penetapan kadar paracetamol dalam darah a) Bagaimana prinsip penetapan kadar paracetamol dalam praktikum? b) Bagaimana reaksinya secara lengkap? c) Dari hasil reaksi tersebut, senyawa manakah yang ditetapkan intensitas warnanya? d) Jelaskan hubungan antara kenaikan kadar dengan intensitas pembentukan warna kompleks dari hasil reaksi tersebut?
2. Fungsi reagen yang digunakan untuk preparasi darah dalam penetapan kadar paracetamol dalam darah a) Apakah fungsi penambahan EDTA? b) Bagaimana mekanisme EDTA sebagai anti koagulan? Berikan penjelasan yang mengacu pada jurnal. Lampirkan jurnal yang diacu pada lampiran. Berikan tanda dengan stabilo pada bagian jurnal yang diacu. c) Jelaskan fungsi TCA secara lengkap dihubungkan dengan instrumen yang dipakai dalam penetapan kadar paracetamol? d) Setelah ditambahkan TCA, mengapa campurannya di vortex? e) Setelah campuran divortex, mengapa perlu disentrifuge? 3. Fungsi reagen yang terlibat dalam reaksi penetapan kadar paracetamol dalam darah a) Berdasarkan reaksi pada point 1, jelaskan fungsi masing-masing reagen yang terlibat dalam reaksi b) Mengapa kelebihan HNO2 harus dihilangkan? 4. Penentuan operating time a) Apakah yang dimaksud dengan OT? Terangkan dengan kalimat anda sendiri. b) Apakah tujuan menetapkan OT? c) Bagaimana cara menentukan OT dari data praktikum atau data simulasi? d) Apakah makna homogenous subset? e) Dari data praktikum atau data simulasi, ditetapkan OT pada menit ke berapa sampai berapa? f) OT dihitung mulai kapan? 5. Penentuan λ maksimal a) Apakah yang dimaksud dengan λ maksimal? b) Apakah tujuan menetapkan λ maks? c) Bagaimana cara menentukan λ maks? d) Dari data praktikum atau data simulasi, ditetapkan λ maks-nya berapa? e) Apakah λ maks yang diperoleh dalam praktikum sama dengan λ maks teoritis? Bila berbeda, mengapa hal itu terjadi? f) Bolehkah kita tidak mencari λ maks, tetapi langsung menggunakan λ maks teoritis? 6. Pembuatan kurva baku a) Apakah tujuan menentukan kurva baku? b) Berdasarkan data pembuatan kurva baku, bagaimanakah persamaan kurva bakunya? 7. Penentuan recovery a) Berapakah rata-rata recovery dari hasil praktikum?
b) Apa yang hendak digambarkan dari hasil recovery? c) Apakah data recovery yang didapat pada saat praktikum dapat menunjukkan bahwa metode yang dipakai akurat? 8. SD atau standar deviasi a) Nilai SD menggambarkan syarat metode yang mana? b) Metode dikatakan memenuhi syarat point a bila nilai SD nya berapa? Jawabannya 2% 9. Kesalahan acak dan kesalahan sistemik a) Apakah arti nilai kesalahan acak? b) Dari hasil kesalahan acak, bagaimanakah anda menilai metode penetapan kadar paracetamol dalam darah yang dilakukan? c) Apakah arti nilai kesalahan sistemik? d) Dari hasil kesalahan sistemik, bagaimanakah anda menilai metode penetapan kadar paracetamol dalam darah yang dilakukan? 10. Persyaratan metode penetapan kadar paracetamol dalam darah a) Sebutkan parameter-parameter yang digunakan untuk menilai metode penetapan kadar b) Dari pelaksanaan praktikum, parameter apa saja yang dapat diketahui hasilnya? c) Berdasarkan parameter pada point b, apakah metode penetapan kadar paracetamol dalam darah yang dilakukan saat praktikum memenuhi syarat? 11. Perbandingan kesimpulan hasil penilaian metode penetapan kadar paracetamol dalam darah pada saat praktikum dengan jurnal a) Bacalah jurnal yang terlampir b) Bandingkan kesimpulan hasil penilaian metode penetapan kadar paracetamol dalam darah pada saat praktikum pada point 11 dengan jurnal i. Kesimpulan 1. Langkah apa yang sudah dilakukan dalam optimasi metode analisis obat? (lihat di buku petunjuk praktikum) 2. Bagaimana hasil langkah-langkah diatas? 3. Secara umum, dapatkah metode penetapan kadar paracetamol yang dilakukan memenuhi syarat? j. Daftar pustaka Daftar pustaka digantikan dengan print out jurnal atau acuan yang digunakan. Jurnal yang dilampirkan adalah: 1. Strategi penelitian farmakokinetik
2. Jurnal atau acuan mekanisme EDTA sebagai antikoagulan 3. Jurnal penetapan kadar paracetamol k. Lampiran 1. Lembar perhitungan paracetamol yang dicampurkan dengan darah. Lembar perhitungan sudah diparaf oleh asisten praktikum 2. Lembar data pengukuran absorbansi yang sudah diparaf oleh asisten praktikum 3. Petunjuk penulisan laporan resmi farmakokinetik P1