Petunjuk Membuat Sumur Resapan 2007

  • Uploaded by: Rujak
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Petunjuk Membuat Sumur Resapan 2007 as PDF for free.

More details

  • Words: 3,323
  • Pages: 29
Pedoman Umum

Pembangunan Sumur Resapan Dalam Rangka Antisipasi Kekeringan tahun 2007

1

Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

KATA PENGANTAR

Kegiatan Pembangunan Sumur Resapan Dalam Rangka Antisipasi Kekeringan tahun 2007 merupakan salah satu kegiatan konservasi air sebagai upaya untuk meningkatkan volume air tanah di daerah pertanian ( groundwater recharge )

dan upaya

penanggulangan dampak bencana alam kekeringan di Wilayah Indonesia. Pedoman Umum ini disusun dengan maksud untuk menjadi pedoman

dan

acuan

pelaksanaan

bagi

pelaksana

kegiatan

Pembangunan Sumur Resapan Dalam Rangka Antisipasi Kekeringan dan semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan ini.

Dengan adanya acuan atau pedoman ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan penyusunan juklak di propinsi dan juknis di kabupaten agar petugas dapat memahami dan melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan dan sasaran kegiatan ini dapat terwujud sesuai harapan yang ingin dicapai. Demikian semoga pedoman umum ini dapat dilaksanakan oleh para pelaksana di Pusat maupun di Daerah dengan sebaikbaiknya dengan penuh rasa tanggung jawab. Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

2

Jakarta,

Januari 2007

Direktur Pengelolaan Air

DR. Ir. S. Gatot Irianto NIP. 080 085 357

3

Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

i iii

I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran D. Istilah

1 1 2 2 3

II.

PELAKSANAAN A. Persyaratan Lokasi B. Persyaratan Petani dan Kelompok Tani C. Survey CP/CL D. Pencatatan Koordinat E. Desain Sederhana F. Pengadaan Bahan dan Peralatan G. Konstruksi H. Pengawasan I. Pembiayaan

4 4 4 5 5 6 6 6 10 11

III.

INDIKATOR KINERJA A. Keluaran (Output) B. Hasil (Outcome) C. Manfaat (Benefit) D. Dampak (Impact)

12 12 12 12 12

Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

4

IV. MONITORING DAN EVALUASI A. Monitoring dan Evaluasi B. Operasional dan Pemeliharaan C. Pembinaan dan Pengendalian D. Pelaporan

13 13 13 14 14

V.

PENUTUP

18

DAFTAR PUSTAKA

19

5

Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Dalam siklus hidrologi, jatuhnya air hujan ke bumi merupakan sumber air

yang dapat dipakai untuk keperluan mahluk hidup. Dalam siklus tersebut, secara alamiah air hujan yang jatuh ke bumi sebagian akan masuk ke perut bumi dan sebagian lagi akan menjadi aliran permukaan yang sebagian besar masuk ke sungai dan akhirnya terbuang percuma masuk ke laut. Dengan kondisi daerah tangkapan air yang semakin kritis, maka kesempatan air hujan masuk ke perut bumi menjadi semakin sedikit. Sementara itu pemakaian air tanah melalui pompanisasi semakin hari semakin meningkat. Akibatnya terjadi defisit air tanah, yang ditandai dengan makin dalamnya muka air tanah. Hujan berkurang sedikit saja beberapa waktu maka air tanah cepat sekali turun. Kondisi semakin turunnya muka air tanah kalau dibiarkan terus, maka akan berakibat sulitnya memperoleh air tanah untuk keperluan pengairan pertanian dan keperluan mahluk hidup lainnya. Disamping itu dapat menyebabkan intrusi air laut semakin dalam ke arah daratan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu konservasi air sebagai upaya untuk

penambahan air tanah melalui

pembangunan sumur-sumur resapan. Prinsip dasar konservasi air ini adalah mencegah atau meminimalkan air yang hilang sebagai aliran permukaan dan menyimpannya semaksimal mungkin ke dalam tubuh bumi. Atas dasar prinsip ini maka curah hujan yang berlebihan pada musim hujan tidak dibiarkan mengalir percuma ke laut tetapi ditampung dalam suatu wadah yang memungkinkan air kembali meresap ke dalam tanah ( groundwater recharge). Dengan muka air tanah yang tetap terjaga atau bahkan menjadi lebih dangkal, air tanah tersebut dapat dimanfaatkan pada saat terjadi kekurangan air di musim kemarau dengan jalan memompanya kembali ditempat yang lain ke permukaan.

Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

6

B. Tujuan 1. Meningkatkan muka air tanah untuk penyediaan air bagi usaha pertanian dan peternakan. 2. Mengurangi dan mencegah intrusi air laut bagi daerah-daerah pantai. C. Sasaran 1. Terjadinya peningkatan muka air tanah sehingga dapat dimanfaatkan untuk pertanian dan peternakan melalui pompanisasi.. 2. Terjadinya pengurangan dan tercegahnya intrusi air laut bagi daerahdaerah pantai. D. Istilah Dalam pedoman teknis ini akan dijumpai istilah-istilah yang memiliki pengertian sebagai berikut :

1. Sumur Resapan Sumur Resapan (infiltration Well) adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/aliran permukaan agar dapat meresap ke dalam tanah.

2. Dinas Pertanian Dinas

Pertanian

meliputi

Dinas

Pertanian

Tanaman

Pangan

dan

Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan

3. Lapisan Aquifer Lapisan dalam tubuh bumi dibawah permukaan tanah yang terdiri dari masa batuan atau masa tanah yang tidak saja mengadung air tetapi juga merupakan sumber air yang tidak tercemar. Lapisan ini ditandai dengan munculnya mata air.

7

Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

II. A.

PELAKSANAAN

Persyaratan Lokasi

1. Daerah pertanian yang mengalami kekurangan air terutama di musim kemarau walaupun dalam kenyataannya air cukup berlimpah di musim penghujan.

2. Muka air tanah di lokasi tersebut dalam

dan jauh dari sumber air

permukaan seperti sungai, situ, danau dll.

3. Sebagian besar permukaan lahan relative telah menjadi kedap air (permeabilitas rendah) sehingga tidak memungkinkan air terinfiltrasi masuk ke tubuh bumi.

4. Diprioritaskan untuk mendukung daerah pertanian di pantai yang ada irigasi pompa air tanah dangkal untuk menjaga agar tidak terjadi intrusi air laut.

5. Komoditas yang diusahakan terutama palawija, hortikultura dan tanaman perkebunan semusim.

6. Tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kepadatan permukiman di sekitar lokasi cukup tinggi. B. Persyaratan Petani dan Kelompok Tani

1. Dari lokasi terpilih diseleksi petani/kelompok tani yang membudidayakan tanaman palawija/ hortikultura/ tanaman perkebunan semusim/ untuk mendukung peternakan .

2. Kelompok tani terpilih adalah kelompok tani yang sudah ada sebelumnya, bukan kelompok yang baru dibentuk karena ada kegiatan ini.

3. Bersedia menyediakan lahan untuk bangunan ini tanpa ganti rugi yang dinyatakan dalam surat pernyataan.

4. Bersedia memelihara bangunan secara berkelompok dan bersedia menanggung biaya pemeliharaan dan dinyatakan dalam surat pernyataan.

Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

8

C. Survey CP/CL Penanggung

Jawab

Kegiatan

(Dinas

Pertanian

Kabupaten/kota)

menentukan calon lokasi dan calon kelompok tani sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pada butir A dan B. D. Pencatatan Koordinat Lokasi sumur resapan yang akan dibuat supaya dicatat koordinat geografisnya yang meliputi : - lintang dan bujur - ketinggian lokasi (dpl) dengan

menggunakan

Global

Positioning

System

(GPS)

atau

dengan

ekstrapolasi peta topografi yang tersedia. Data koordinat sumur resapan ini selanjutnya diperlukan untukmenyusun sistem basis data pengelolaan lahan dan air sekaligus memantau kinerja pelaksanaan kegiatan yang telah berjalan. E. Desain Sederhana Desain sederhana dibuat oleh Aparat Dinas Pertanian Kabupaten/Kota bersama dengan petani/kelompok tani. Desain dibuat sesederhana mungkin agar dapat dibaca oleh pelaksana (petani/kelompok tani). Hasil Desain harus mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota. F. Pengadaan Bahan dan Peralatan Pengadaan bahan dan peralatan dilaksanakan oleh petani/kelompok tani dengan mengikuti pedoman pengelolaan anggaran yang dikeluarkan oleh Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air. G. Konstruksi Pembangunan sumur resapan dilakukan oleh pelaksana yang telah ditunjuk ( kelompok tani ), dilakukan secara swakelola (padat karya) agar petani mampu mengembangkan sumur resapan dan merasa ikut memiliki.

9

Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

1. Beberapa Ketentuan Umum untuk Pembangunan Konstruksi Sumur Resapan a.

Sumur resapan sebaiknya berada diatas elevasi/kawasan sumursumur gali biasa.

b.

Untuk menjaga pencemaran air di lapisan aquifer, sumur resapan harus diatas kedalaman

muka

kedalaman air

tanah

tidak

tertekan (unconfined aquifer) yang ditandai oleh adanya mata air tanah. c.

Pada

daerah

berkapur/karst

perbukitan

kapur

dengan

kedalaman/solum tanah yang dangkal, kedalaman air tanah pada umumnya sangatlah dalam sehingga pembuatan sumur resapan sangatlah tidak direkomendasikan. Demikian pula sebaliknya di lahan pertanian pasang surut yang berair tanah sangat dangkal. d.

Untuk mendapatkan jumlah air yang memadai, sumur resapan harus memiliki tangkapan air hujan berupa suatu bentang lahan baik berupa lahan pertanian atau atap rumah.

e.

Sebelum air hujan yang berupa aliran permukaan masuk kedalam sumur melalui saluran air, sebaiknya dilakukan penyaringan air di bak kontrol terlebih dahulu.

f.

Bak kontrol terdiri-dari beberapa lapisan berturut-turut adalah lapisan gravel (kerikil), pasir kasar, pasir dan ijuk.

g.

Penyaringan ini dimaksudkan agar partikel-partikel debu hasil erosi dari daerah tangkapan air tidak terbawa masuk ke sumur sehingga tidak menyumbat pori-pori lapisan aquifer yang ada.

h.

Untuk menahan tenaga kinetis air yang masuk melalui pipa pemasukan, dasar sumur yang berada di lapisan kedap air dapat diisi dengan batu belah atau ijuk.

i.

Pada dinding sumur tepat di depan pipa pemasukan, dipasang pipa pengeluaran yang letaknya lebih rendah dari pada pipa pemasukan untuk antisipasi manakala terjadi overflow/luapan air di dalam sumur. Bila tidak dilengkapi dengan pipa pengeluaran, air yang masuk ke sumur harus dapat diatur misalnya dengan seka balok dll. Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

10

j.

Diameter sumur bervariasi tergantung pada besarnya curah hujan, luas tangkapan air, konduktifitas hidrolika lapisan aquifer, tebal lapisan aquifer dan daya tampung lapisan aquifer. Pada umumnya diameter berkisar antara 1 – 1,5 m

k.

Tergantung pada tingkat kelabilan/kondisi lapisan tanah dan ketersediaan dana yang ada, dinding sumur dapat dilapis pasangan batu bata atau buis beton. Akan lebih baik bila dinding sumur dibuat lubang-lubang air dapat meresap juga secara horizontal.

l.

Untuk menghindari terjadinya gangguan atau kecelakaan maka bibir sumur dapat dipertinggi dengan pasangan bata dan atau ditutup dengan papan/plesteran.

2.

Komponen Bangunan Sumur Resapan

Bangunan sumur resapan sekurang-kurangnya terdiri dari : a. Saluran air sebagai jalan air yang akan dimasukkan ke dalam sumur. b. Bak kontrol yang berfungsi untuk menyaring air sebelum masuk sumur resapan. c.

Pipa pemasukan atau saluran air masuk. Ukuran tergantung jumlah aliran permukaan yang akan masuk.

d. Sumur resapan e. Pipa pembuangan yang bersungsi sebagai saluran pembuangan jika air dalam sumur resapan sudah penuh.

11

Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

Gambar 3. Skema Teknis Sumur Resapan H. Pengawasan Aparat Dinas Pertanian Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab kegiatan harus

melakukan pengawasan sejak dari perencanaan hingga konstruksi

sumur resapan terbangun.

I. Pembiayaan Biaya disediakan melalui dana Tugas Pembantuan yang terdiri dari Belanja Uang Honor Tidak Tetap yang digunakan untuk upah tenaga (Padat Karya ) Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

12

sebesar 50 % (Rp. 2.500.000,-/unit), dan Belanja Lembaga Sosial Lainnya digunakan untuk pembelian bahan bangunan sebesar 50 % (Rp. 2.500.000,/unit) . Biaya Belanja Sosial Lainnya diberikan kepada tani setelah mereka membuat proposal rencana kebutuhan biaya pembangunan Sumur resapan. Proposal harus disetujui oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Rangkaian kegiatan pelaksanaan pembangunan sumur resapan agar dibuat jadwal palang untuk alat kontrol pengawasan dan pembinaan. Contoh jadwal palang yang dimaksud adalah seperti Lampiran 1.

13

Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

III. INDIKATOR KINERJA

A.

Keluaran (out put) Terbangunnya dan berfungsinya sumur resapan pada lokasi sentra produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan semusim dan peternakan.

B.

Hasil (out come) Meningkatnya muka air tanah yang dapat di pompa untuk keperluan pertanian.

C.

Manfaat (benefit) Terpenuhinya kerperluan air saat diperlukan

D.

Dampak (impact) Meningkatnya kesempatan berusahatani

Pedoman Teknis Sumur Resapan TA. 2007 Dit. Pengelolaan Air. Subdit IKA

14

IV. MONITORING DAN EVALUASI A. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi dilakukan terhadap keseluruhan kegiatan Pengembangan

Sumur

Resapan

yang

meliputi

kegiatan

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, yaitu : 1.

Terhadap

kegiatan

perencanaan

meliputi

antara

lain

pemilihan lokasi, sosialisasi, rencana pembiayaan, dukungan dari pemerintah daerah setempat dan lain-lain. 2.

Terhadap

pelaksanaan

meliputi

kegiatan

persiapan,

penyusunan rencana kegiatan, organisasi, tugas dan fungsi pelaksana,

pengadaan

dan

penggunaan

bahan/alat,

pelaksanaan kegiatan fisik, produktivitas pekerjaan dan lainlain. 3.

Terhadap pengendalian dan pengawasan meliputi peranan pengawasan, teknis pelaksanaan pekerjaan fisik dan lain-lain.

B. Operasional dan Pemeliharaan Pemeliharaan sumur resapan yang telah selesai dibangun dilakukan oleh petani/kelompok tani pengelola sumur resapan. Beberapa komponen pemeliharaan sumur resapan adalah : 1. Menjaga agar air masuk kedalam sumur resapan dengan mudah, sedapat mungkin air bersih dan bebas dari kotoran seperti ranting, dedaunan dll. 2. Membersihkan bak kontrol dari kotoran dan endapan/lumpur yang menyumbat. C. Pembinaan dan Pengendalian 1. Pembinaan dan pengendalian terhadap pelaksanaan percontohan xv

pengembangan sumur resapan dalam rangka antisipasi kekeringan sehari-hari di kabupaten dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan Pengembangan

Sumur

Resapan

(Kepala

Dinas

Pertanian

Kabupaten) berkoordinasi dengan instansi teknis terkait . 2. Pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan keuangan harus dilakukan secara intensif dan efektif untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan penyelewengan yang mengakibatkan kerugian negara. 3. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan fisik dilakukan oleh pengawas lapangan Pengembangan Sumur Resapan yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten. D. Pelaporan Laporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Adapun macam laporan adalah :

1) Laporan Perkembangan Laporan ini berisi antara lain data dan informasi tentang perkembangan pelaksanaan fisik dan keuangan. Perkembangan realisasi pelaksanaan fisik kegiatan agar dilakukan pembobotan. Penilaian pembobotan pekerjaan hanya dilakukan terhadap kegiatan yang didanai dari dana Tugas Pembantuan.

xvi

Tabel Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sumur Resapan.

No 1

2

3.

Realisasi Pekerjaan a. Pembuatan TOR b. Penentuan CP/CL c. Sosialisasi pada : - aparat - penerima manfaat

Sudah/belum Sudah/belum Sudah/belum Sudah/belum

Penyusunan rencana/proposal : a. Penetapan CP/CL b. Penyusunan Rencana Kegiatan dan RAB c. Penyusunan Desain sederhana d. Persetujuan Rencana Kegiatan dan RAB oleh Dinas Pertanian Kab/Kota

Sudah/Belum

Persiapan Administrasi a. Penyiapan Rekening Kelompok Tani b. Transfer dana ke rekening kelompok

Sudah/Belum Sudah/Belum

4. 5.

Proses Pengadaan Bahan dan Alat Pengiriman Bahan dan Alat

6.

Pelaksanaan Konstruksi a. Pembuatan Daftar Pekerja b. Pelaksanaan Padat Karya

7. 8. 9.

Persentase Pekerjaan

Pengawasan Monitoring dan Evaluasi Pelaporan

Sudah/belum Sudah/belum Sudah/belum

10 % 15 %

Sudah/Belum 75 % Sudah/Belum Sudah/Belum Sudah/Belum

xvii

Laporan pelaksanaan ini agar dibuat sebagai laporan bulanan (format laporan lihat Lampiran 2). Laporan tersebut ditujukan ke Dinas

Pertanian/

Perkebunan/

Peternakan

Propinsi

dengan

tembusan Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air Cq. Dit. Pengelolaan Air dengan alamat Jl. Taman Margasatwa No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

2) Laporan akhir Setelah pelaksanaan Pengembangan Sumur Resapan selesai, penanggung

jawab

kegiatan

di

tingkat

kabupaten

wajib

menyiapkan dan menyampaikan laporan akhir pelaksanaan program Pengembangan Sumur Resapan baik dari segi fisik maupun keuangan. Laporan akan lebih informatif dan komunikatif bila dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi minimal kondisi sebelum dan setelah kegiatan. Out line Laporan Akhir adalah seperti Lampiran 3.

xviii

V. PENUTUP Pengembangan Sumur Resapan adalah merupakan salah satu upaya pengisian air tanah secara artificial sebagai alternatif proses pengisian air tanah alami yang relatif lambat melalui proses infiltrasi. Proses ini menjadi sangat tidak signifikan manakala hampir sebagian besar recharge area telah menjadi kedap air atau upaya konservasi tanah dan air di daerah hulu sangat tidak memadai. Oleh

karena

itu,

pembangunan

sumur

resapan

adalah

merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki kuantitas dan sekaligus kualias air tanah yang

saat ini semakin terancam akibat

eksploitasi air tanah, pemompaan berlebih, intrusi air asin, persapan limbah industri dll. Pembangunan sumur resapan ini dapat dikombinasikan dengan pembangunan embung atau check dam sebagai penampung

air

luapan manakala kapasitas tampung embung terlampaui pasa saat hujan besar. Dengan adanya pembangunan sumur – sumur resapan khususnya di lahan usaha tani, diharapkan air hujan dapat diresapkan dan disimpan sementara di bawah tanah di lapisan aquifer. Air tersimpan

kemudian dapat dimanfaatkan kembali untuk kegiatan

usahatani terutama dimusim kemarau dlam rangka mengantisipasi ancaman kekurangan air atau kekeringan.

xix

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1997. Sumur Resapan Untuk Mengisi Air Tanah, Buletin Pengairan, Humas Direktorat Jenderal Pengairan, Jakarta. Kusnaedi. 2003. Sumur Resapan Untuk Pemukiman Perhotelan Dan pedesaan, Penebar Swadaya, Jakarta. Sabri, M dan Juwana, J.S. 2004. Sumur Resapan Tirta Sakti Dalam Kaitannya Dengan Potensi Persediaan Air Tanah dalam Laporan Apresiasi Konservasi Air 2004, Dit. PAI, Ditjen BSP, Deptan, Jakarta. Suyadi A. 1996. Tehnik Konservasi Tanah, Makalah Pelatihan Petugas Sulawesi Rainfed Agriculture Development Project (SRADP), Yogyakarta. Syarifuddin A. K. 2001. Mengisi Air Tanah Dengan Sumur Resapan Dan Memanfaatkannya Kembali, Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan, Jakarta. Tjandramukti. 2002. Fungsi Sumur Resapan Di Lahan Tadah Hujan Sebagai Antisipasi Kekeringan Saat Tanam Musim Kemarau, Aneka Usaha Tani Budi, Purwodadi, Grobogan.

xx

Lampiran 1 JADWAL PALANG PELAKSANAAN KEGIATAN SUMUR RESAPAN

JENIS PEKERJAAN

BULAN KE 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11 12

1. Pembuatan TOR 2. Penentuan CP/CL 3. Sosialisasi : - Aparat - Penerima manfaat 4. Penyusunan Rencana/Proposal : - Penetapan CP/CL - Penyusunan Rencana Kegiatan & RAB - Penyusunan Desain Sederhana - Persetujuan Renc. Kegiatan & RAB Oleh Dinas Pert.Kab/Kota 5. Persiapan Administrasi - Penyiapan Rekening kelompok Tani - Transfer Dana ke rekening Kelompok tani 6. Proses Pengadaan Bahan/Alat 7. Pengiriman Bahan/Alat 8. Pelaksanaan Konstruksi - Pembuatan daftar Pekerja - Pelaksanaan padat karya 9. Pengawasan 10. Monitoring dan Evaluasi 11. Pelaporan

xxi

Lampiran 2

Jenis Kegiatan : Prop/Kab. : Bulan : No. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 1

2

1 Penyusunan TOR 2 Penentuan CP/CL 3 Sosialisasi a. Aparat b. Penerima manfaat 4 Penyusunan Rencana/Proposal a. Penetapan CPCL b. Penyusunan Rencana Kegiatan dan RAB c. Penyusunan Desain Sederhana d. Persetujuan Renc. Kerja dan RAB oleh Kep. Dinas Pert Kab/Kota 5 Persiapan Administrasi a. Penyiapan Rekening Kel Tani b. Tran sfer dana ke Rekenuing kelompok tani 6 Proses Pengadaan Bahan/Alat 7 Pengiriman Bahan/Alat 8 Pelaksanaan Konstruksi a. Pembuatan Daftar Pekerja b. Pelaksanaan Padat Karya 9 Pengawasan 8 Monitoring dan Evaluasi 10 Pelaporan

Fisik

Bobot Keuangan 1

3

4

5

Lokasi 2 3 DST

Ket

6

11

7

8

Sudah/belum Sudah/belum Sudah/belum Sudah/belum Sudah/belum Sudah/belum Sudah/belum Sudah/belum

Sudah/belum Sudah/belum 10% 15% Sudah/belum 75% Sudah/belum Sudah/belum Sudah/belum

xxii

Lampiran 3

Out Line dari Laporan Akhir ini adalah : Kata Pengantar Daftar Isi I.

Pendahuluan A. Latar belakang Tujuan dan Sasaran

B. II.

Pelaksanaan A. Masukan Lokasi

B.

C. Tahap Pelaksanaan D. Permasalahan E. Pemecahan Masalah III. Permasalahan dan Upaya Pemecahan IV. Kesimpulan dan Saran Lampiran Dokumentasi setiap tahapan kegiatan Tabel perkembangan kegiatan Tabel

daftar

bangunan

sejenis

yang

pernah

dibangun/dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.

xxiii

Lampiran 4

DAFTAR LOKASI SUMUR RESAPAN

No.

Mendukung

Propinsi/Kabupaten TPH

1

2

BUN

Jumlah NAK

Propinsi Jawa Barat

232

Bekasi

15

Ciamis

10

Cianjur

11

Garut

5

Indramayu

15

Karawang

15

Kuningan

15

Majalengka

15

Purwakarta

16

Subang

15

Sumedang

5

Tasik Malaya

9

Kota Depok

20

Sukabumi

15

Cirebon

20

Bogor

15

16

Jawa Tengah Sragen

303 6

Banjar Negara

9

Banyumas

10

Pati

10

Kudus

10

Rembang

15

Magelang

10

5

xxiv

Wonosobo

10

Batang

15

Kebumen

10

Purworejo

10

Demak

20

Jepara

10

Semarang

20

Temanggung

10

Wonogiri

15

Boyolali

9

Karanganyar

7

Pekalongan

7

Blora

15

Brebes

10

Cilacap

13

Grobogan

7

Pemalang

7

Purbalingga

8

Tegal 3

15

D.I. Yogyakarta Sleman

4

10

50 50

Jawa Timur

441

Bangkalan

14

Banyuwangi

16

Blitar

20

Bojonegoro

7

Bondowoso

10

Gresik

20

Jember

11

Jombang

20

Kediri

20

10 10

xxv

5

Lamongan

20

Lumajang

20

Madiun

20

Magetan

10

Malang

20

Mojokerto

20

Nganjuk

30

Ngawi

10

Pacitan

10

Pamekasan

20

Pasuruan

20

Ponorogo

10

Sampang

10

Situbondo

20

Sumenep

7

Trenggalek

20

Tuban

16

NAD Aceh Tengah

7 2

Aceh Tenggara 6

5

Sumatera Utara

209

Asahan

20

Dairi

10

Deli Serdang

10

Tanah Karo

20

Langkat

10

Nias

20

Simalungun

10

Tapanuli Selatan

10

Tapanuli Tengah

10

xxvi

7

Tapanuli Utara

5

Toba Samosir

10

Padang Sidempuan

20

Pakpak Bharat

15

Humbang Hasundutan

20

Sendang Bedagai

19

Sumatera Barat

4

Solok 8

4

Riau

20

Kab. Pelalawan Kab. Rokan hilir 9

10

10 10

Jambi

30

Kab. Bungo

10

Kab. Sorolangun

10

Kab. Tebo

10

Lampung

12

Kab. Lampung Selatan Kota Metro 11

13

14

4

Kalimantan Selatan Kab. Tapin

12

8

Sulawesi Utara Kab. Bolang Mangandow Sulawesi Tengah

8 8 8 8 5

Kab. Poso

3

Kab. Tojo Una-Una

2

Sulawesi Tenggara

16

Kab. Konawe

4

Kab. Kolaka

2

Kab. Kolaka Utara

5

Kota Kendari

5

xxvii

15

Maluku

8

Kota Ambon 16

Kota Denpasar 17

8

Bali

47 47

NTB Kab. Dompu

9 8

Kab. Lombok Tengah 18

1

NTT

45

Kab. TTS

1

Kab. Belu

1

Kab. Alor Kab. Manggarai

4 5

2

Kab. Sumba Barat

1

Kab. Sumba Timur

2

Kab. Rotendau

2

Kab. Manggarai Barat

10

Kab. Ngada Kab. Sikka 19

20

22

2 10

Papua

8

Kab. Nabire

5

Kota Jayapura

3

Bengkulu Kab. Bengkulu Utara

21

5

2 2

Banten

28

Kab. Lebak

2

kab. Pandeglang

2

Kab. Serang

2

Kab. Tangerang

2

20

Gorontalo Kab. Bone Bolango

2 1

1

xxviii

23

Sulawesi Barat

10

Kab. Majene

5

Kab.Mamuju Utara

5

xxix

Related Documents


More Documents from "Anonymous 0y6836BFDx"