1. Apakah Kota itu? Banyak para pakar yang telah berusaha mendefinisikan tentang definisi dari kota, kita lihat saja beberapa definisi kotatersebut. Djoko Sujarto menyatakan bahwa secara mudahnya kotadapat didefinisikan sebagai Kumpulan Orang, Transportasi, dan Aktivitas (disingkat menjadi kota). Para pakar lainnya, seperti yang terdapat dalam buku teks Interpreting the City yang ditulis oleh Truman Asa Hartshorn mendefinisikan kota secara tidak langsung, diantaranya mereka mengatakan bahwa untuk melihat suatu area tersebut apakah kota atau bukan dapat dilihat dari aktivitas yang berada di area tersebut, kualitas aktivitas tersebut, serta lebih jauh lagi klasifikasi dari kualitas aktivitas tersebut:
Tower (1905) membatasi bahwakotadapat diklasifikasikan berdasarkan kualitasnya, yaitu suatu area disebutkotaapabila memiliki kualitas yang berkaitan dengan aktivitas: o Komersial. o Industri. o Politik. o Pusat-pusat pelayanan sosial dan kesehatan. Aurosseau (1921) mengungkapkan bahwakotadapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi, yaitu: o Administrasi, berupa ibukota negara atau propinsi. o Pertahanan dan keamanan, berupa kotapusat pertahanan (fortress town) atau pangkalan angkatan laut (naval base). o Budaya, bisa berupa pusat keagamaan, dan pusat pendidikan tinggi/ universitas. o Komunikasi, bisa berupa pusat transportasi, atau kota pergudangan (entrepot cities). o Rekreasi, berupa kota-kota dengan fungsi sebagai pusat kesehatan dan tempat peristirahatan. 1.1 Definisi Kota menurut Bidang Ilmu Definisi kota juga seringkali didasari oleh latar belakang keilmuan dari pakar yang membuat batasan tentang kota itu sendiri, contohnya seperti definisi-definisi kota di bawah ini yang diambilkan dari buku Comprehensive Planning tulisan Melville C. Branch. Definisi kota menurut para geografer:
Fokus kepada aspek fisik dan lingkungan sekitarnya, misal: situasi, tapak, iklim, jenis vegetasi, jaringan jalan. Mengeksplorasi hubungan antar aspek di atas dan bentuk serta fungsi dari “kota” itu sendiri dengan sudut pandang yang bervariasi tergantung kepada penekanan dari sisi geografis. Definisi kota menurut para geolog:
Fokus kepada permukaan dan bawah permukaan (surface and subsurface), misalnya lapisan topsoil dan lapisan dari bumi yang mempengaruhi drainase dan limbah, stabilitas dari kondisi permukaan dan penggunaan lahannya. Aturan Pemerintah membutuhkan masukan dari sisi geologis sebelum melakukan pembangunan dan perencanaan disetujui. Definisi kota menurut para ekonom:
Fokus kepada fungsi produksi: merupakan tempat memproduksi barang yang menguntungkan dan bantuan penyediaan terhadap pelayanan, ketersediaan investasi dan pembiayaan, basis pajak, keseimbangan ekspor/impor dari perdagangan di kota, atau ketergantungan pendapatan lokal terhadap pemerintahan yang lebih tinggi. Harga barang dan jasa, hukum dan aturan di luar batas administrasi yang tidak dapat dikendalikan. Definisi kota menurut para politikus: Fokus kepada konteks ‘governance’. Bagaimana bentuk pemerintahan daerah berpengaruh terhadap perencanaan kota? Organisasi dan individu mana yang berkaitan dengan kekuasaan? Bagaimana perencanaankotakomprehensif dapat dilaksanakan dengan baik, dengan mempertimbangkan faktorfaktor politis yang terkait. Definisi kota menurut para sosiolog: Fokus kepada klasifikasi jumlah populasi dari kawasan perkotaan berdasarkan: umur, jenis kelamin, status, tingkat pendidikan, suku, dan lain-lain informasi yang disensus. Immigrasi yang terjadi pada tahun-tahun terakhir. Definisi kota menurut para ahli fisika:
Fokus kepada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Menerapkan pengetahuan kedokteran untuk memformulasikan standar-standar untuk kecukupan sediaan air, sanitasi publik dan privat, kebutuhan minimum tempat tinggal terhadap ruang, penerangan, dan udara Secara profesional, public health phsycian melihat kota sebagai tempat yang mempresentasikan banyak persoalan dalam hal pengobatan masyarakat, keterlibatan masyarakat baik secara individu maupun kolektif, lingkungan fisik, aktivitas perkotaan, dan penerapan peraturan yang berkaitan dengan kesehatan di bawah kekuatan kebijaksanaan. Definisi kota menurut para ahli hukum: Fokus kepada pembuatan konsep tentang bermacam-macam aturan bagi Pemerintah Daerah yang kesemuanya berkaitan dengan perencanaan kota. Tiap bagian wilayah kotadipengaruhi oleh aturan-aturan terpisah yang telah dikeluarkan oleh para wakil rakyat (city council). Merupakan wakil dari Pemerintah pada saat pembuatan aturan, dan merupakan pihak yang dapat menuntut secara hukum berkaitan dengan pelaksanaan dari legalitas dan prosedural tersebut. Banyak kegiatan dan aktivitas Pemerintah yang berkaitan dengan struktur fisik ruang. Dalam hal ini seringkali aturan mempengaruhi bentuk desain, konstruksi, atau pemeliharaan dari sturktur, sistem, ataupun obyek fisik melalui kebutuhan konsepsual atau peraturan. Definisi kota menurut para ahli teknik:
Berpartisipasi dalam perencanaan kota sejak jaman dahulu kala. Saat ini fokus kepada pembuatan desain dan konstruksi dari transportasi kota dan sistem utilitas, bangunan, dan struktur-struktur lainnya yang merupakan bagian-bagian pembentuk dari suatu kota. Definisi kota menurut para arsitek:
Melihat kota pada sisi yang sama dengan para engineer. Fokus kepada aspek arsitektural baik dari bangunan secara individu maupun kelompok, ruang terbuka sekitar bangunan, serta hukum dan aturan yang berkaitan dengan desain dan konstruksi. Fokus kepada elemen-elemen vegetasi darikota, seperti pada taman, tempat bermain, dan ruang terbuka lainnya, pohon-pohon yang ditanam di sekitar jalan, lansekap dari tempat parkir dan jalan bebas hambatan.
Definisikotamenurut para arsitek lansekap: Demikian beragamnya definisikotamenurut para pakar, maka ada definisikotayang hanya didasarkan kepada satu aspek saja, yaitu berdasarkan jumlah penduduk, seperti definisikotayang mulai dilontarkan olehTaylor(1945). Taylorini mengklasifikasikankotaberdasarkan jumlah penduduknya: 1. 2. 3. 4. 5.
Infantile. Kota dengan penduduk 5.000, tidak ada Juvenile. Kota dengan penduduk antara 5.000-20.000, sudah terdapat diferensiasi penggunaan lahan. Adolescent. Kota dengan ekspansi pabrik-pabrik, desentralisasi dari aktivitas. Early maturity. Telah terdapat pengelompokan lokasi perumahan. Mature. Kota dengan penduduk lebih dari 50.000 atau lebih, telah terdapat pengelompokan yang jelas dari kawasan perumahan, industri, dan komersial. Batasan yang sama, yaitu berusaha mengungkapkan kotaberdasarkan jumlah penduduknya digunakan pula pada studi yang pernah dilakukan di Indonesiayang meneliti tentang kota-kota sekitar tahun 1985 (National Urban Development Study-NUDS). Berdasarkan studi sistem dan strukturkota diIndonesia terdapat klasifikasikota sebagai berikut:
Kota besar: berpenduduk lebih besar dari 500.000 jiwa. Kota Menengah: berpenduduk antara 100.000 dan 500.000 jiwa. Kota Kecil A: berpenduduk antara 50.000 dan 100.000 jiwa. Kota Kecil B: berpenduduk antara 25.000 dan 50.000 jiwa. Kota Desa Besar: berpenduduk antara 10.000 dan 25.000 jiwa. Kota Desa Kecil A: berpenduduk antara 5.000 dan 10.000 jiwa. Kota Desa Kecil B: berpenduduk antara 3.000 dan 5.000 jiwa. Secara lebih kompak dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama, yakni : 1.
Kota besar, dengan penduduk lebih besar dari 500.000 jiwa.
2. 3.
Kota menengah, dengan penduduk antara 100.000 dan 500.000 jiwa. Kota kecil, merupakan gabungan darikota kecil A dankota kecil b dengan penduduk antara 25.000 jiwa sampai dengan 100.000 jiwa. 4. Kota desa, merupakan gabungan dari kota desa besar, desa kecil A dan desa kecil B, dengan penduduk antara 3.000 jiwa sampai dengan 25.000 jiwa. 1.2 Kota Menurut Definisi Perserikatan Bangsa-Bangsa Kita senantiasa berbicara tentang kota, bahkan sebagian dari kita tinggal di kota, tetapi apa sesungguhnya yang dimaksudkan dengan kota? Kita seringkali berpikir bahwa kota sebagai hasil dari suatu pembangunan modern, tetapi kota-kota ternyata sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu serta memiliki jalur keterkaitan dengan peradaban lembah sungai besar “great river valley civilizations” dari Mesopotamia, Mesir, India, dan Cina. Kata “city” calam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin “civitas” yang menggambarkan masyarakat yang terorganisasi dalam skala besar seperti negara kota “city-states” dari masa Yunani Kuno. Meskipun kita mungkin saja tahu atau memiliki “sense” tentang apa itu kota, ternyata tidak ada definisi yang eksak tentang batasan-batasannya, dari mana mulai tumbuhnya dan sampai mana perkembangannya. Pada masa lampau, benteng ataupun dinding didefinisikan sebagai batasan dari suatu kota. Pada kota-kota jaman dulu dapat dilihat pada akhirnya dinding-dinding atau benteng-benteng tersebut runtuh/rusak, dan pada akhirnya dinding/benteng tersebut tidak berarti apa-apa dalam mendefinisikan batasan suatu kota. Masalahnya ialah apa definisi kota saat ini? Apakah definisi kota saat ini termasuk pula area dimana kota tersebut berada beserta kawasan pinggirannya (metropolitan region) atau batasan suatu kota hanya berupa pusat kota saja (city centre)? Pertanyaanpertanyaan semacam ini dapat mengakibatkan adanya ketidakakuratan dan perdebatan. Sebagai contoh apabila dilihat dari lingkup penggunaan kawasannya, Kota Tokyo Jepang hanya memiliki populasi antara 8-40 juta penduduk. Apapun yang digunakan sebagai faktor-faktor dalam mendefinisikan suatu kota, terdapat kesamaan suatu pandangan bahwa kotasesungguhnya memainkan peranan penting dalam kehidupan kita saat ini dan pada tahuntahun mendatang. Setelah revolusi industri, pusat-pusat kota tumbuh dengan cepat dan selama lebih dari 50 tahun terakhir telah terjadi ledakan (explosion) pertumbuhan kota-kota di dunia, baik dalam hal jumlah maupun dalam hal ukurannya, hal ini lebih dikenal dengan istilah urbanisasi (urbanization). Saat ini, urbanisasi yang paling cepat terjadi di negara-negaraAsia, Amerika Latin, serta Afrika. Kota-kota selalu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, kemajuan teknologi dan kultural. Tetapi pertumbuhan yang cepat tersebut membawa juga beberapa dampak buruk: misalnya kejahatan di perkotaan dan kemiskinan, gelandangan, persoalan kepadatan yang berlebihan dan kesehatan, polusi serta limbah/sampah. Kota-kota memiliki dampak yang sanagt besar dalam kehidupan kita dan peradaban dunia dalam konteks yang lebih luas. Kota-kota menjadi penting dan lebih penting lagi sesuai dengan ukuran dan angka pertumbuhannya. Pada abad ke-21, diestimasikan bahwa setengah dari p
Sumber Berita: http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-954-perspektif-tentang-kota-dan-perencanaankota.html#ixzz5j9mKEjAT Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives