Peta Subsurface.docx

  • Uploaded by: Fakhrie Khaulany
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Peta Subsurface.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 842
  • Pages: 7
PETA BAWAH PERMUKAAN (SUBSURFACE) Sebelum membuat model geologi dan reservoir. Dibutuhkan peta bawah permukaan (subsurface) yang dijadikan dasar pembuatan model. Pada pemetaan bawah permukaan kita akan berhadapan dengan berbagai macam bidang permukaan maupun interval-interval antara dua bidang permukaan. Bidang permukaan ini biasanya adalah bidang perlapisan, bidang ketidakselarasan dan dapat pula bidang patahan. Salah satu ciri khas dari subsurface mapping adalah sebutan garis iso atau yang lebih dikenal dengan garis kontur. Garis ini menyatakan adanya titik-titik yang mempunyai sifat tertentu dan terdapat pada suatu bidang permukaan (perlapisan). 1.

Peta Isopach Peta

isopach

adalah

peta

yang

menggambarkan

garis-garis

yang

menghubungkan titik-titik pada elevasi yang sama pada puncak lapisan suatu reservoir. Peta ini dapat menunjukkan struktur geologi dari suatu reservoir atau dapat menentukan volume bulk produktif dari reservoirnya. Peta isopach terdiri dari peta struktur, peta gross sand isopach, peta net sand isopach dan peta net oil/gas isopach. Gambar peta isopach dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Peta Isopach

(Modul Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta)

a.

Peta Struktur Peta struktur suatu reservoir terdiri dari peta struktur atas dan peta struktur

dasar. Peta struktur atas adalah peta yang garis-garis konturnya menghubungkan tempat-tempat dengan kedalaman puncak lapisan yang sama sehingga peta ini menggambarkan struktur suatu reservoir. Pembuatan peta ini memperhatikan kedalaman puncak-puncak dari masing-masing sumur dengan interval kontur tertentu. Peta struktur dasar adalah peta yang garis-garis konturnya menghubungkan tempattempat dengan kedalaman dasar lapisan yang sama. Pembuatannya dilakukan dengan memperhatikan kedalaman dasar dari masing-masing sumurnya. Tujuan dari digunakannya peta struktur sebagai salah satu data yang digunakan untuk memperkirakan cadangan secara volumetrik adalah sebagai acuan untuk menentukan batas-batas reservoir, jenis perangkap dan batas formasi produktif. b.

Peta Net Sand Isopach Peta net sand isopach adalah peta yang menggambarkan garis-garis

ketebalan bersih dari lapisan pasir yang sama, dimana ketebalan lapisan bersih tersebut merupakan ketebalan total dari lapisan produktif yang telah di koreksi terhadap lithologi cut-off. Lithologi cut-off dapat berupa lapisan-lapisan sisipan yang berada diantara lapisan produktif dimana sisipan tersebut dapat diketahui dari hasil logging misalnya SP log, resistivity log atau hasil dari analisa coring dan lapisan-lapisan yang tidak produktif yang menyebar pada lapisan produktifnya. Dari data log dapat diketahui puncak formasi, kedalaman dasar formasi, batas gas-minyak atau air-minyak dan ketebalan lapisan yang mengandung minyak. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka akan dapat dibuat kontur puncak formasi, kontur dasar formasi termasuk batas-batas fluida net sand isopach dan net pay isopachnya.

Dengan menghubungkan titik-titik ketebalan bersih lapisan produktifnya serta mengikuti pola kontur batas minyak-air maka akan didapatkan net sand isopach seperti yang terlihat pada Gambar 2. Gam

Gambar 2. Peta Net Sand Isopach

(Modul Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta)

c.

Peta Net Oil/ Gas Isopach Peta net oil isopach adalah peta yang menggambarkan garis-garis yang

mempunyai ketebalan bersih minyak dari lapisan produktif yang sama, dimana peta tersebut dapat dibuat berdasarkan dari data net isopach map. Prosedur untuk membuat peta net isopach map adalah menentukan ketebalan bersih lapisan produktif kemudian menentukan ketebalan bersih minyak dari lapisan produktif tersebut dimana ketebalan bersih minyak dimulai dari garis water oil contact (WOC) dan berakhir pada batas gas oil contact (GOC). Dengan menghubungkan titik-titik ketebalan bersih minyak, maka didapatkan net oil isopach map dimana kontur nol feet dimulai dari garis water oil contact (WOC).

Gambar 2.14.

Gambar 3. Peta Net Oil/Gas Isopach

(Modul Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta)

Peta net gas isopach adalah peta yang menggambarkan garis-garis gas pada lapisan produktif yang sama, dimana peta tersebut dapat dibuat berdasarkan data net sand isopach map. Prosedur untuk membuat peta ini adalah menentukan ketebalan bersih gas dari lapisan produktifnya, dimana ketebalan bersih tersebut dimulai dari

garis gas oil contact (GOC) dan berakhir pada puncak ketebalan bersih dari lapisan produktifnya. Dengan menghubungkan titik-titik ketebalan bersih gas tersebut, maka didapatkan gas isopach map, dimana kontur nol dimulai dari garis batas gas oil contact (GOC).

2.

Peta Isoporositas Peta isoporositas adalah peta yang menggambarkan garis-garis kesamaan

porositas, dimana pola pembuatan peta isoporositas mengikuti pola ketebalan lapisan produktifnya. Prosedur untuk membuat peta isoporositas adalah pertama menentukan harga porositas dari masing-masing sumur yang telah ada, kemudian menentukan harga porositas dari lapisan produktifnya yang tidak terdapat pada sumursumur produksi, yaitu dengan cara korelasi harga porositas dari lapisan yang sama. Dengan menghubungkan titik-titik yang mempunyai harga porositas yang sama, maka akan didapatkan isoporosity map.

Gambar 4. Peta Isoporositas

(Modul Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta)

3.

Peta Isopermeabilitas Peta

isopermeabilitas

merupakan

peta

yang

garis-garis

konturnya

menunjukkan tempat-tempat yang memiliki harga permeabilitas yang sama. Pembuatan peta ini dilakukan dengan memperhatikan harga-harga permeabilitas dari masing-masing penyebaran sumur. Data permeabilitas yang digunakan untuk peta isopermeabilitas diperoleh dari korelasi data logging masing-masing sumur. Peta isopermeabilitas suatu reservoir dapat ditunjukkan pada Gambar 2.16.

Gambar 5. Peta Isopermeabilitas

(Modul Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta)

2.1.2.1. Peta Isosaturasi Peta isosaturasi merupakan peta yang garis-garis konturnya menunjukkan tempat-tempat dengan harga saturasi yang sama. Pembuatan peta isosaturasi air ini dilakukan dengan memperhatikan batas minyak-air dan saturasi air dari masing-masing sumur yang ada. Pembuatan peta ini akan mengikuti pola batas minyak-air, hal ini dikarenakan daerah dengan saturasi air yang besar terletak dekat dengan batas airminyak. Peta isosaturasi dapat ditunjukkan pada Gambar 2.17. dibawah ini.

Gambar 6. Peta Isosaturasi

(Modul Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta)

Related Documents

Peta
November 2019 66
Peta Alir.docx
June 2020 22
Peta Konsep.docx
November 2019 31
Peta Puskesmas
August 2019 55
Peta Yogya
December 2019 38

More Documents from "heri purwata"

Peta Subsurface.docx
December 2019 22
Buku Konsultasi Kompre.pdf
December 2019 20
Normalisasi Kr.docx
December 2019 21
G. Standar Deviasi.docx
December 2019 17