PETA KONSEP
POPULASI DAN SAMPEL Populasi Sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu mempunyai karakteristik tertentu. -Dalam penelitian kuantitatif, populas i diartikan sebagai wilayah generelasi yang tΓ©rdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. -Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan social situation atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen, yaitu Tempat (Place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat di rumah berikut keluarga dan aktivitasnya, orangorang di sudutsudut jalan yang sedang ngobrol tentang pelayanan atau produk mobil baru merk tertentu, atau di tempat kerja, di kota, desa, di perusahaan atau wilayah suatu Negara.
Sampel
Penelitian Menggunakan Sampel dan Populasi
Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu
1. Penelitian yang bekerja dengan sampel, berarti hanya mengambil sebagian saja dari anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dan selanjutnya berdasarkan analisis sampel dibuat generalisasi.
empat parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness sampel:
2. Penelitian yang bekerja dengan populasi tidak perlu menghadapi persoalan generalisasi. Peneliti terhindar dari sampling karena jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah anggota populasi.
1.Variabilitas populasi, merupakan hal yang sudah given, artinya peneliti harus menerima sebagaimana adanya dan tidak dapat mengatur atau memanipulasinya. 2.Besar sampel, makin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf representativeness sampel tersebut. Jika populasinya homogeny secara sempurna, besarnya sampel tidak mempengaruhi tarag representativeness sampel. 3.Teknik penentuan sampel, makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makin tinggi pula tingkat representativeness sampel. 4.Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel. Makin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke dalam sampel, akan makin tinggi tingkt representativeness sampel
Alasan Penelitian Sampel a. Jika jumlah elemen populasi relatif banyak b. Kualitas data yang d ihasilkan oleh penelitian sampel sering Jebih bai k dibandingkan dengan has sensus c. Proses penelitian dengan menggunakan data sampel relative lebih cepat daripada sensus Hubungan Sampel dan Populasi :Deskripsi sampel dan populasinya secara kuantitatif berupa statistik atau parameter yang umumnya mengukur tendensi sentral (ratarata, median, modus) dan dispersi (deviasi standar dan varian)
Kriteria Sampel yang Baik
Kriteria Pemilahan Sampel 1. Sampel yang akurat, sejauh mana statistik sampel dapat, mengestimasi para meter populasi dengan tepat. 2. Ketelitian (presisi) Sampel, sejauh mana hasil penelitian berdasarkan sampel dapat merefleksikan realitas populasinya dengan teliti. Syarat Sampel yang Baik 1.Harus meliputi seluruh unsur sampel.
2.Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali. 3.Harus up to date. 4.Batas-batasnya harusjelas. 5.Harus dapat dilacak di lapangan.
Pertimbangan Penentuaan Ukuran Sampel 1.Derajat keseragaman:Apabila populasi seragam. sempurna 2. Presisi yang dikehendaki daiam penelitian: Tingkat ketepatan ditentukan oleh perbedaan perbedaan hasil sampel dengan hasil pencacahan Iengkap
3. Rencana analisis :Rencana analisis data dengan teknik analisis tertentu sangat menentukan besarnya sampel yang harus diambil. 4. Ketersediaan biaya, tenaga dan waktu. Penentuan Ukuran Sampel : π = π Β± π. π π₯(6 β 1)
Ukuran Sampel
Sumber Kesalahan Sampel
Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digenelisir.
1. Variasi Acak (Random Variation)
ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya:
4. Kesalah karena ketidaklengkan cakupan daftar populasi (coverage error):Kesalahan karena ketidak lengkapan cakupan daftar unsur populasi (coverage error) timbul karena ketidaktersediaan daftar kelompok tertentu di daftar unsur populasi.
1. Jika penelitiannya bersifat deskriptf, maka sampel minimunya adalah 10% dari populasi
2.Jika penelitianya korelasional, sampel minimunya adalah 30 subjek 3.Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per group 4.Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per group
2. Kesalahan spesifikasi (mis-specification of sample subject): kesalahan akibat kekeliruan dalam spesifikasi. 3. Kesalahan penentuan responden:disebabkan oleh kesalahan penetapan responden dari beberapa anggota sampel.
5. Kesalahan karena ketidaklengkapan respon (Non response error):ketidaklengkapan respon (nonresponse error) muncul dari kegagalan untuk mengumpulkan data dari semua individu dalam sampel.
6. Kesalahan penarikan sampel (sampling error): kesalahan penarikan sampel (sampling error) mencerminkan keheterogenan tau peluang munculnya perbedaan dari satu sampel dengan sampel yang lain karena perbedaan individu yg terpilih dari berbagai sampel tersebut. 7. Kesalahan pengukuran (Measurement error): Kesalahan pengukuran merujuk pada ketidakakuratan dalam mencatat respon yang diberikan responden
Tahap Pemilihan Sampel
1. Penentuan Populasi: menentukan apa yang menjadi elemen populasi (individu, organisasi, produk) 2. Penentuan Unit Pemilihan Sampel: menentukan kelompokkelompok elemen berdasarka n desain sampel yang digunakan. 3. Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel: menentukan daftar elemen dari setiap unit pemilihan sampel. 4.Penentuan Desain Sampel: menentukan teknik sampling yang digunakan (probability sampling atau non probability sampling) 5.Penentuan Jumlah Sampel: menentukan jumlah atau besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian. 6.Pemilihan Sampel: menentukan elemen yang akan menjadi sampel dari penelitian yang dilakukan.
Metode Pengambilan Sampe/Teknik Sampling
Teknik Pengambilan Sampel Secara Acak (Random Sampling/Probability Sample): teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. 1. Teknik sampling secara rambang sederhana atau random sampling 2. Teknik Pengambilan Sampel Acak Stratifikasi ( Stratified Random Sampling) 3.Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertahap ( Multistage Random Sampling) 4. Teknik Pengambilan Sampel Acak Sistematik (Systematic Random Sampling) 5. Probability Proportionate to Size (PPS) Teknik Pengambilan Sampel Secara Tidak Acak (Non Random Sampling/Non Probability Sample): emilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsipprinsip probability 1. Sampel Dengan Maksud (Purposive Sampling) 2. Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling) 3. Sampel Berjatah (Quota Sampling) 4. Snowball Sampling