Dampak Perubahan Sosial Budaya Terhadap Kesehatan dr.Taufik Suryadi,SpF (
[email protected]) Ahli Kedokteran Forensik dan Medikolegal , Lulusan FK USU Lulusan Program Bioetika, Hukum Kedokteran dan HAM FKUI Lulusan Program Sosial Budaya Kesehatan, Lembaga Demografi FEUI
Pengertian kebudayaan
Berasal dari kata ”Buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari Buddhi yang berarti budi atau akal.
Pendapat lain: Budaya dari perkembangan kata ”Budidaya” yang berarti daya dan budi.
Pengertian kebudayaan
Budaya merupakan daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa, kebudayaan merupakan hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut.
Menurut terminologi asing, budaya adalah culture (Inggris), cultuur (Belanda), Tsaqafah (Arab) atau Colere (Latin).
Pengertian kebudayaan
Asal muasal istilah budaya Budi daya yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani.
Dari sinilah istilah budaya (culture) berkembang menjadi ”segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”
Unsur-unsur kebudayaan
• • • • • • •
Koentjaraningrat membagi kebudayaan ke dalam 7 unsur: “Unsur Kebudayaan Universal” Sistem Religi dan Upacara adat Sistem organisasi sosial dan kemasyarakatan Sistem ilmu pengetahuan Bahasa Kesenian Sistem ekonomi dan mata pencaharian Sistem alat dan teknologi
Istilah-istilah kebudayaan: Fokus kebudayaan: Unsur kebudayaan yang paling dominan dalam suatu masyarakat. Ethos kebudayaan: salah satu unsur kebudayaan yang paling menonjol walaupun mungkin tidak dominan, yang merupakan ciri khas yang dapat memperkuat identitas kebudayaan tersebut dilihat dari masyarakat lain.
Dinamika kebudayaan
Proses Internalisasi Manusia mempunyai bakat untuk mengembang kebudayaannya dengan kemampuan sendiri. Proses Evolusi kebudayaan Proses perkembangan kebudayaan sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama. Proses Revolusi kebudayaan Proses perkembangan kebudayaan sangat cepat dan mendadak dalam jangka waktu yang sangat singkat. Proses Difusi proses penyebaran kebudayaan merembes, menjalar dari satu daerah ke daerah lain Akulturasi dan Assimilasi
Dinamika kebudayaan
Akulturasi: suatu kontak budaya yang timbul bila suatu kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu berkomunikasi dengan masyarakat lain dengan kebudayaan tertentu pula, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan setempat.
Dinamika kebudayaan
Asimilasi: suatu kontak budaya yang timbul bila suatu kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu berkomunikasi dengan masyarakat lain dengan kebudayaan tertentu pula sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan kebudayan dari sifat aslinya Muncul kebudayaan baru.
Masyarakat, Kebudayaan, dan Kesehatan
Manusia sebagai sasaran perhatian : Biologi atau sosial-budaya PARADIGMA atau CARA PANDANG Manusia dilihat sebagai subjek yang berfikir, memiliki keyakinan, bertindak. Manusia yang hidup dalam lingkungan tertentu. Manusia yang memiliki “ilmu kesehatan” dari jaman ke jaman. Ilmu kesehatan “modern” muncul belakangan.
Manusia : Biologi atau Sosial-Budaya?
Memandang kesehatan sebagai gejala : Cara pandang terhadap manusia sebagai mahluk biologi atau sebagai mahluk sosial? Jawaban atas pertanyaan ini adalah perspektif (perspective), dan prosedur menjawabnya adalah pendekatan (approach atau methodology). Cara pandang sosial-budaya : Antropologi dan sosiologi.
Cara pandang sosial-budaya: Aktual atau ideal?
Pengertian dasar : Masyarakat dan kebudayaan Masyarakat : Memandang pada tingkat sosial perilaku dan tindakan dapat diamati aktual pengamatan Kebudayaan : Memandang pada tingkat ide pikiran, pengetahuan, nilai, keyakinan tidak dapat diamati ideal wawancara Kesehatan : Lapangan kajian, gejala, sasaran perhatian tergantung pada cara pandang seringkali melekat pada cara pandang antropologi dan/atau sosiologi.
Cara pandang dalam lintasan waktu: Statis atau dinamis?
Terkait dengan isyu perubahan dalam kajian masyarakat dan kebudayaan masyarakat ditanggapi sebagai satuan sosial yang statis atau dinamis? Masyarakat “primitif”, “sederhana”, “pedesaan” simpleks ditanggapi sebagai statis. Masyarakat “kota” kompleks ditanggapi sebagai dinamis. Pembagian atas dua di atas adalah fungsi waktu evolusionistis.
Cara pandang dan implikasinya
Kesehatan pada masyarakat simpleks “tradisional” diasosiasikan dengan “sistem medis tradisional” Kesehatan pada masyarakat kompleks diasosiasikan dengan “sistem medis modern” Pembagian “medis tradisional” dan “medis modern” adalah pembagian klasik kini, pengertian keduanya cenderung baur kecenderungan semakin sukar digunakan pada masa kini muncul berbagai persoalan metodologis.
Cara pandang dan implikasinya (lanjutan)
Kajian sosialbudaya tidak lagi terikat pada gejala kesehatan masyarakat simpleks (sederhana, pedesaan, tradisional) Kajian sosialbudaya juga mempelajari gejala kesehatan pada masyarakat kompleks (perkotaan, modern) Terjadi perubahan lokasi kajian setting kajian: Dari desa/komunitas ruang-ruang dan relasirelasi spesifik yang “urban”. Pergeseran dari “ideologi” ke “ekonomi”? kecenderungan posisi manusia sebagai obyek menjadi subyek dalam paradigma.
Cara pandang dan implikasinya (lanjutan)
Perubahan realita lapangan mendorong perubahan cara pandang sosial budaya mengenai kesehatan Sedikit catatan tentang paradigma : Evolusionisme, struktural-fungsionalisme, ekologi, interaksionisme simbolik (keempat contoh ini mencerminkan upaya antropologi/sosiologi dalam menanggapi gejala kesehatan dalam berbagai setting).