Persentasi Bahasa Indonesia: Di Susun Oleh Kelompok V: 1. Ferdy Agathia 2. Reni Afniza 3. Jerry Juliandy 4. Ayu Raudah

  • Uploaded by: ferdy agathiya
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Persentasi Bahasa Indonesia: Di Susun Oleh Kelompok V: 1. Ferdy Agathia 2. Reni Afniza 3. Jerry Juliandy 4. Ayu Raudah as PDF for free.

More details

  • Words: 991
  • Pages: 12
PERSENTASI BAHASA INDONESIA

Di Susun Oleh Kelompok V : 1. Ferdy Agathia 2. Reni Afniza 3. Jerry Juliandy 4. Ayu Raudah

 PENGERTIAN EJAAN • Kata “ejaan” berasal bari bahasa arab hija’ menjadi eja yang mendapat akhiran –an. Hakikat bahasa adalah bahasa lisan. Bahasa tulis merupaka turunan dari bahasa lisan. Perbedaan antara ragam tulis dan lisan adalah bahsa lisan terutama yang tidak baku, sangat simpel. Setelah Islam datang, di Nusantara digunakan huruf arab untuk menulis bahasa melayu. Pada 1901 pertama kali penggunaan huruf latin untuk bahasa melayu. Ejaan ini dikenal dengan ejaan Van Ophuijsen.

» Menurut KBBI (2005: 285) ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyibunyi (kata, kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

 SEJARAH PERKEMBANGAN EJAAN • Kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa Nasionalseperti dalam ikrar sumpah pemuda sebagai alat pemersatu bangsa dalam suku yang berbeda-beda, dan bahasa negara yang tercantum dalam UUD ’45 terutama sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan. • Mulanya bahasa Indonesia ditulis dengan tulisan latin-romawi mengikuti ejaan Belanda. Hingga pada 1972 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dicanangkan. • Bahasa Indonesia yang awalnya berakar dari bahasa Melayu sudah memiliki aksara sejak beratus tahun yang lalu, yaitu aksara Arab Melayu. Di Nusantara ini, bukan saja aksara Arab Melayu yang kita kenal. Kita juga mengenal aksara Jawa, aksara Sunda, aksara Bugis, aksara Bali, aksara Lampung, aksara Kerinci, aksara Rejang, dan aksara Batak. Aksara itu masing-masing memiliki nama, seperti aksara Kaganga dan aksara Rencong (incung).

 PEMAKAIAN HURUF

• Karena bahasa Indonesia menggunakan satu sistem ejaan, pada dasarnya lafal singkatan dan kata mengikuti bunyi nama huruf secara konsisten, seperti: bus(dibaca:bus) • Yang harus diperhatikan dalam persukuan (pemenggalan kata), (1)menggunakan tanda hubung, (2)tidak memenggal kata dengan garis bawah, (3)hindari penggalan satu huruf. Begitupun dengan nama orang, hanya dibenarkan dengan memisahkan nama pertama dan nama kedua.

 PENULISAN KATA • Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya:  Buku itu sangat menarik.  Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu. • Kata Turunan 1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Misalnya: – Berjalan – Dipermainkan

2. Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia. Misalnya: – mem-PHK-kan – di-PTUN-kan

 SINGKATAN DAN AKRONIM • Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik di belakang tiap-tiap singkatan itu, contoh : – A.H. Nasution – H. Hamid • Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan tanda titik. Misalnya: – Dll = dan lain-lain – Dsb = dan sebagainya – Dst = dan seterusnya Catatan:  Singkatan itu dapat digunakan untuk keperluan khusus, seperti dalam pembuatan catatan rapat dan kuliah.

ANGKA DAN BILANGAN 1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. – Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 – Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000) – Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini. 2. Angka digunakan untuk menyatakan: – (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas Misalnya : • 0,5 sentimeter • 5 kilogram • 4 meter persegi • 10 liter

 TANDA BACA • Pengertian Tanda Baca Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.

 PENULISAN TANDA BACA Tanda Titik (.) • Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Saya suka makan nasi. Sebuah kalimat diakhiri dengan titik. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan. Cara ini dilakukan dalam penulisan karya ilmiah. • Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. contoh: – Irwan S. Gatot – George W. Bush – Tetapi apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan. Contoh: Anthony Tumiwa • Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Contoh: » Dr. (Doktor) » Ny. (Nyonya)

Tanda Koma (,) • Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi. contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan. • Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan. contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif. • Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. contoh: • Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. • Karena sibuk, ia lupa akan janjinya

Penulisan tanda baca sisi lain kekeliruan penggunaan ejaan dan tanda baca .

A. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. B. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. C. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu. D. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. E. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

 kesimpulan • Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. • EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia » Sebagai landasan pembakuan tata bahasa » Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta » Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia

Related Documents


More Documents from "Juliana Simanjuntak"