Pernalaran.ppt

  • Uploaded by: Faradiba Maulidina
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pernalaran.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 1,570
  • Pages: 23
Pernalaran a. Pengertian Suatu proses berfikir manusia untuk menghubung-kan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan Di sisi lain penalaran adalah (1) proses berfikir logis, (2) menghbungkan fakta dengan data sampai pada simpulan, (3) proses menganalisis suatu topik, (4) mengkaji, membahas, menganganlisis masalah sampai pada simpulan, (5) pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan simpulan

b. Proposisi dan Term • Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subjek atau predikat dalam sebuah kalimat proposisi. Contoh : Semua mahluk hidup perlu makan - Semua mahluk hidup -> term subjek - perlu makan -> term predikat • Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat, atau pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek dan predkat. Setiap proposisi berbentuk kalimat namun tidak setiap kalimat dapat dijadikan proposisi. Hanya kalimat berita yang dapat dijadikan proposisi. Contoh = Semua mobil memiliki roda Tidak semua yang memiliki roda adalah mobil.

Ada 4 jenis proposisi

1) Semua S adalah semua P

Semua sehat semua tidak sakit (S=P)

2. - Semua S adalah P ( S) P Semua manusia perlu makan - Sebagian S adalah P S (P) Sebagian burung adalah merpati 3.Tidak satupun S adalah P - Tidak satupun kambing memakan daging (S) (P) 4. Sebagian S tidaklah P Sebagian kaca tidaklah bening (S)(P)

c. Jenis-jenis proposisi • Proposisi dapat dilihat dari empat kriteria, yaitu berdasarkan bentuknya, berdasarkan sifatnya, berdasarkan kualitasnya, dan berdasarkan kuantitasnya. 1) Berdasarkan bentuknya dapat dibagi atas propsisi tunggal dan proposisi majemuk. • Proposisi tunggal hanya mengandung satu pernyataan. Contoh : Semua petani harus bekerja keras Semua mahasiswa harus rajin belajar • Proposisi majemuk mengandung lebih dari satu pernyataan Contoh : - Semua petani harus rajin bekerja dan hemat - Semua mahasiswa harus rajin belajar dan berdoa.

2) Berdasarkan sifatnya ada 2 yaitu proposisi kategorial dan proposisi kondisional. • Dalam proposisi kategorial hubungan subjek dan predikat terjadi dengan tanpa syarat • Contoh : - Semua manusia perlu makan - Sebagian binatang adalah kucing • Proposisi kondisional hubungan antara subjek dan predikat terjadi dengan syarat tertentu dan harus dipenuhi. • Contoh: Jika tidak ada air manusia akan kehausan (proposisi kondisional hipotesis) Pengeran Diponegoro adalah seorang pahlawan atau sastrawan (proposisi kondisional alternatif (pilihan)

3) Berdasarkan kualitasnya, dibagi menjadi proposisi posistif dan proposisi negarif • Proposisi positif -> yang membenarkan hubungan antara subjek dan predikat. Contoh: Semua dokter adalah orang pintar. Sebagian orang pintar adalah dokter. Proposisi negatif -> antara subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan. Contoh: Semua kucing bukanlah harimau Sebagian kambing tidaklah bertanduk

4. Berdasarkan kuantitasnya proposisi dibagi dua yaitu proposisi universal dan proposisi khusus • Proposisi universal predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjeknya. • Contoh: Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA Tidak satupun mahsiswa yang tak lulus SLTA • Proposisi khusus predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya Contoh: Sebagian mahasiswa kedokteran memiliki mobil Tidak semua mahasiswa kedokteran adalah orang kaya

D. Jenis-jenis proposisi • Berdasarkan dua jenis proposisi, yaitu berdasarkan kualitas dan kuantitas ditemukan 4 macam proposisi, yaitu: 1) proposisi umum positif = A 2) proposisi umum negatif = E 3) proposisi khusus positif = I 4) proposisi khusus negatif = O (1) Proposisi umum positif adalah yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.(A) Contoh: Semua kendaraan bermotor memiliki mesin (2) Proposisi umum negatif adalah yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek. (E) Contoh: Tidak satupun kendaraan bermotor yang tak memiliki mesin.

3) Proposisi khusus positif adalah yang predikatnya membenarkan sebagian subjek (I) Contoh: Sebagian mahasiswa adalah anak pejabat Sebagian pedagang memiliki mobil 4) Proposisi khusus negatif adalah proposisi yang predikat-nya mengingkari sebagian subjek. (O) Contoh: Sebagian mahasiswa bukan anak petani Sebagian pejabat pemerintah tidak melakukan tindak korupsi

E. Penalaran Deduktif • Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. Simpulan diperoleh tidak mungkin lebih umum daripada proposisi tempat menarik simpulan itu. Proposisi tempat menarik simpulan itu disebut premis. • Penarikan simpulan (konklusi) secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula dilakukan secara tidak langsung.

1. Menarik simpulan secara langsung • Simpulan secara lansung ditarik dari satu premis. Misalnya: 1) Semua S adalah P (premis) Semua P adalah S (simpulan) Contoh: Semua manusia perlu makan. Sebagian yang perlu makan adalah manusia.

2) Tak satu pun S adalah P (premis) Tak satu pun P adalah S (simpulan) Contoh: Tidak satu pun kambing adalah kucing (premis) Tidak satu pun kucing adalah kambing ( simpulan)

2. Menarik simpulan secara tidak langsung • Penalaran deduksi yang berupa penarikan simpulan secara t.idak langsung memerlukan dua premis sebagai data. Dari dua data tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama bersifat umum (mayor) dan premis yang kedua adalah premis yang bersita khusus (minor). • Beberapa jenis penalaran deduksi dengan penarikan secara tidak langsung sebagai berikut. a. Silogisme Kategorial Adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi, dua proposisi berupa premis, satu proposisi simpulan. Contoh: Semua binatang tak punya akal. Sapi adalah binatang. Jadi, sapi tak punya akal.

b. Silogisme Hipotesis • Silogisme hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis. Kalau premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Kalau premis minornya menolak anteseden simpulannya juga menolak konsekuen. • Contoh: Jika besi dipanaskan akan memuai Besi dipanaskan Jadi, besi akan memuai Jika manusia tidak makan. Manusia akan kelaparan Manusia tidak makan Jadi, manusia akan kelaparan

c. Silogisme Alternatif

• Adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Contoh: Dia adalah seorang dosen atau staf TU Dia seorang dosen. Jadi, dia bukan seorang staf TU Dia adalah seorang dosen atau staf TU Dia bukan seorang staf TU Jadi, dia seorang dosen d. Entimem Silogisme yang tidak ditemukan premis mayor, yang ada adalah premis minor dan simpulan. Contoh: Dia menerima hadiah karena telah memenagkan pertandingan catur di kampusnya.

F. Penalaran Induktif • Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Dengan kata lain, smpulan yang diperoleh tidak lebih khusus daripada pernyataan (premis).

1. Generalisasi prses pernalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang besifat umum. Contoh: Jika dipanaskan besi memuai Jika dipanaskan tembaga memuai Jika dipanaskan kuningan memuai Jadi, jika dipanaskan logam memuai

• Keterangan Sahih tidaknya simpulan dari generalisasi dapat dilihat dari halhal berikut. 1) Data harus memadai jumlahnya. Makin banyak data yang dipaparkan makin sahih simpulan yang diperoleh. 2) Data itu harus mewakili keseluruhan 3) Pengecualian perlu diperhitungkan karena data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data. Contoh: Susi mahasiswa kedokteran memiliki mobil. Budi mahasiswa kedokteran juga memiliki mobil. Adi mahasiswa kedokteran juga mempunyai mobil. Jadi, semua mahasiswa kedokteran memiliki mobil. ( pernyataan di atas tidak dapat diterima, karena ini termasuk pengecualian)

2. Analogi Analogi adalah cara penarikan simpulan secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Contoh: Budi adalah lulusan fakultas kedokteran Unmul Budi menjadi dokter dengan baik Susi juga lulusan fakultas kedokteran Unmul Oleh sebab itu, Susi juga menjadi dokter dengan baik.

Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut. 1. dilakukan untuk meramalkan kesamaan 2. untuk menyingkapkan kekeliruan 3. untuk menyusuikasi.

3. Hubungan Kausal • Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala yang saling berhubungan. Contoh: Hujan turun dan jalan becek. Ia terkena lekumia dan meninggal. Ada tiga hubungan antarmasalah, yaitu: a. Hubungan sebab-akibat Contoh: Dia jatuh dari motor, dia sakit

b. Hubungan akibat-sebab Contoh: Dia pergi ke dokter karena jatuh dari motor. c. Akibat-akibat C ontoh: Dia sakit sehingga ia pergi ke dokter

G. Salah Nalar

• Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut salah nalar. Salah nalar ini disebabkan oleh ketidaktepatan orang mengikuti tata cara pikirannya. Apabila diperhatikan beberapa kalimat dalam bahasa Indonesia secara cermat, kadang-kadang ditemukan beberapa pernyataan atau premis tidak masuk akal (salah nalar). Kalau dipilah-pilah ada beberapa bentuk salah nalar. Dengan demikian ada beberapa macam bentuk salah nalar. • 1. Deduksi yang salah Merupakan salah nalar yang disebabkan salah mengambil simpulan dari silogisme. Contoh: Pak Edi tidak dapat dipilih sebagai walikota karena dia miskin.

2. Generalisasi terlalu luas

• Hal ini disebabkan oleh sejumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah. • Contoh: Kuli pelabuhan jiwanya kasar Orang Samarinda pandai berenang 3. Pemilihan terbatas pada dua alternatif Contoh: Engkau harus memilih antara hidup di kota dengan serba kekurangan atau hidup di kampung dengan menanggung malu.

4. Penyebab yang salah nalar • Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadi pergeseran maksud. Orang tidak menyadari bahwa yang dikatakannya itu adalah salah. • Contoh: Kalau ingin dikenal orang banyak, terjunlah dari menara Masjid Islamic Center.

5. Analogi yang salah Salah nalar ini dapat terjadi apabila orang meng-analogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain. Kalau hari Jumat hujan maka akan hujan terus menerus.

6. Argumentasi bidik orang

• Salah nalar yang disebabkan oleh sikap meng-hubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya. Contoh: Program KB tidak dapat berjalan di desa kami karena petugasnya memiliki anak enam orang. 7. Meniru-niru yang sudah ada Sesuatu dapat dilakukan kalau atasannya melakukan hal itu. Contoh: Peserta pelatihan boleh pulang sebelum waktunya karena para undangan yang menghadiri acara pembukanaan pun sudah pulang.

8. Penyamarataan para ahli

• Salah nalar ini disebakan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil simpulan. • Contoh: Pembangunan pasar swalayan itu sesuai dengan saran pak Rudi, seorang ahli di bidang perikanan dan kelautan. Seorang dokter gigi mengatakan bahwa hujan akan turun lebih banyak di sekitar bulan Desember

More Documents from "Faradiba Maulidina"

Pernalaran.ppt
December 2019 9
Bagian Awal.docx
December 2019 10
Artikel Kel 7.docx
December 2019 15