Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.docx

  • Uploaded by: Wulan
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,193
  • Pages: 7
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Peraturan ini menimbang dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan yang selajutnya diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tetang Standar Proses Pendididkan Dasar dan Menengah. Memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang telah diubah dengan peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2015. Standar proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada Satuan Pendidikan Dasar Menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses merupakan bagian yang tidak terpisah dari peraturan menteri. Peraturan menteri pendidikan nasional nomonr 65 tahun 2013 tentang standar proses untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses untuk Satusn Pendidikan Dasar dan Menengah dicabut dan tidak berlaku lagi. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 mulai berlaku tanggal 28 Juni 2016.

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi diri peserta didik. Proses pembelajaran dilakukan secara interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi, sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis. Setiap satuan penddikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, prinsip pembelajaran yang digunakan yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.

Peserta didik mencari tahu. Belajar berbasis aneka sumber belajar. Pendekatan ilmiah. Pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran terpadu.

6. Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi. 7. Ketrampilan aplikatif. 8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskill) dan keterampilan mental (softskill). 9. Pembudayaan dan pemberdayaan. 10. Ing ngaso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. 11. Berlangsung di rumah, sekolah, dan masyarakat. 12. Siapa saja adalah guru, peserta didik, dimana saja adalah kelas. 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. 14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. BAB II KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN Karakteristik pembelajaran berkaitan erat dengan standar kompetensi lulusan dan standar isi. Sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang dikolaborasikan untuk setiap satuan pendidikan. Lintasan Perolehan (Proses Psikologis) pada Ranah Kompetensi : Sikap Menerima Menjalankan Menghargai Menghayati Mengamalkan

Pengetahuan Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi

Keterampilan Mengamati Menanya Mencoba Menalar Menyaji Mencipta BAB III

PERENCANAAN PEMBELAJARAN A. Desain Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah Sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana Pelaksanaan pembelajaran. 1. Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk Setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:

a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.

Identitas mata pelajaran, nama satuan pendidikan dan kelas; Kompetensi inti, Kompetensi dasar, Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A); Materi pokok, Relevan Pembelajaran, Penilaian, Alokasi waktu Sumber belajar,

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).Komponen RPP terdiri atas: a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema; c. kelas/semester; d. materi pokok; e. alokasi waktu f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; h. materi pembelajaran, I. metode pembelajaran, j. media pembelajaran, l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan m. penilaian hasil pembelajaran 3. Prinsip Penyusunan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Memahami sifat, karakteristik, dan partisi aktif siswa

c. Berpusat pada peserta didik d. Pengembangan budaya membaca dan menulis e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

BAB IV PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran

a. b. c. d.

1. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran SD/MI : 35 menit SMP/MTs : 40 menit SMA/MA : 45 menit SMK/MAK : 45 menit 2. Rombongan Belajar

3. Buku Teks

Pengelolaan Kelas dan Laboratorium, kewajiban pendidik : 1. Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta mewujudkan kerukunan dalam kehidupan bersama 2. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan 3. Menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik dan sumber daya lain sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran. 4. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. 5. Wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti 6. Menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar 7. Menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran 8. Memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar selama proses pembelajaran berlangsung 9. Mendorong untuk bertanya dan menghargai pendapat 10. Berpakaian sopan, bersih, dan rapi. 11. Menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran disetiap awal semester 12. Memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan

Pelaksanaan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan Meliputi menyiapkan psikis dan fisik, motivasi, memberikan contoh pengayaan seputar materi yang akan diberikan, tujuan pembelajaran, dll 2. Kegiatan Inti Model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah, meliputi :  Sikap mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan  Pengetahuan melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta  Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta 3. Kegiatan Penutup Melakukan refleksi untuk mengevaluasi berupa:  Menemukan manfaat pembelajaran  Memberikan umpan balik  Dll. BAB V PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN Menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling dan juga sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis. BAB VI PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan. 1. Prinsip Pengawasan : objektif dan transparan 2. Sistem dan Entitas Pengawasan  Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.



Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi akademik dan supervise manajerial. 3. Proses Pengawasan  Pemantauan : dilakukan melalui diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi  Supervisi : dilakukan pemberian contoh pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi, atau pelatihan  Pelaporan : Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan  Tindak Lanjut : dilakukan dalam bentuk: Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi atau melampaui standar dan pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

Related Documents


More Documents from "Muhammad Sam"