TUGAS TERSTRUKTUR
DOSEN PENGAMPU
Psikologi Perkembangan
Dr. Hidayat Ma’ruf, M. Pd.
PERIODISASI PERKEMBANGAN
Oleh Kelompok 2: Qamariah Atqia
1601290982
Norman
1601291050
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH BANJARMASIN 2019 M / 1440 H
KATA PENGANTAR
Wa Sholatu Wasalamu Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallam, Walhamdulillahirrabbil’alamin. Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Salawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw. karena atas hidayah-Nyalah makalah yang berjudul “Periodisasi Perkembangan” ini dapat diselesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan yakni bapak Hidayat Ma’ruf, M. Pd yang telah memberikan tugas ini. Kami selaku penulis memohon maaf khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan dan para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.
Banjarmasin, 7 Maret 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Periodisasi Perkembangan ......................................................... 2 B. Macam-macam Periodisasi Perkembangan ................................................. 2 1. Periodisasi Berdasarkan Biologis ........................................................... 3 2. Periodisasi Berdasarkan Didaktis ........................................................... 5 3. Periodisasi Berdasarkan Psikologi .......................................................... 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Setiap individu yang normal akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dimulai sejak terjadinya peristiwa konsepsi hingga kelahiran menjadi seorang bayi, kemudian tumbuh kembang sebagai anak-anak, remaja, dewasa dan sampai mati. Semua itu tumbuh kembang dengan berbagai tahapan. Diantara problematika anak lahir dari ketidakpahaman kita sebagai orangtua. Ketika anak diam, dan mereka menangis pada saat lingkungan mereka kurang ramah. Seharusnya orangtua harus lebih bersimpati pada kehidupan psikisnya. Problema pun tidak hanya terjadi pada anak kecil saja tapi juga pada anak remaja. Orangtua sering tidak mengetahui dengan perubahan-perubahan tingkah laku anak, misalnya yang tadinya patuh menjadi keras kepala dan tidak mengindahkan perintah dari orang tuanya. Selain itu tingkah laku anak berbeda-beda, untuk anak pertama, kedua ataupun anak ketiga dan anak-anak seterusnya. Semua itu harus di ketahui oleh para orangtua. Banyak hal yang harus kita ketahui tentang dunia anak, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah. Untuk itu dengan adanya makalah ini dengan tema “Periodisasi Perkembangan”. Agar semua orangtua, guru, dan siapapun orangorang yang berkiprah dalam bidang pendidikan dan perawatan anak, mereka semua harus memahami tahap dan tugas perkembangan anak. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Periodisasi Perkembangan 2. Jelaskan Macam-macam Periodisasi Perkembangan C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui Pengertian Periodisasi Perkembangan 2. Mengetahui Macam-macam Periodisasi Perkembangan dan Penjelasannya
1
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Periodisasi Perkembangan Periodisasi berasal dari bahasa Indonesia yang artinya lingkaran waktu. Yang di maksud dengan Periodisasi yaitu pembagian seluruh masa perkembangan seseorang ke dalam periode-periode tertentu . Sedangkan perkembangan adalah perubahan secara kualitatif, berkaitan dengan fungsi-fungsi pribadi manusia. Perkembangan seorang individu takkan berlangsung begitu saja. Semuanya melalui sebuah tahap atau fasefase perkembangan yang berjalan maju dan takkan pernah berjalan mundur. Perkembangan pada individu melibatkan berbagai faktor yang saling bertautan satu sama lain. Selama menjalani perkembangan, seorang individu akan melewati suatu fase-fase menuju kesebuah perubahan. Jadi yang dimaksud periodisasi perkembangan adalah suatu tahapan perkembangan dari masa sebelum lahir sampai masa dewasa akhir. B. Macam-macam Periodisasi Perkembangan Periodisasi dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:1 1. Periodisasi yang berdasarkan biologis 2. Periodisasi yang berdasarkan didaktis 3. Periodisasi yang berdasarkan psikologi Barikut ini adalah maksud dan orientasi serta penjelasan dari masing-masing periodisasi. 1. Periodisasi Berdasarkan Biologis Yang dimaksud dengan Periodisasi berdasarkan biologis adalah para ahli kejiwaan mendasarkan pembahasannya pada kondisi atau proses pertumbuhan biologis 1
Abu Ahmadi dan Anwar Sholeh, Psikologi Perkembangan (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), 71.
2
anak berdasarkan saat-saat pergantian biologi dan mulai berfungsimya alat-alat genetalis atau alat kelamin.2 Allah berfirman dalam surat Al-Mu’minun ayat 12-14:
َٰ ُ ولَقَ ۡد َخلَ ۡقنَا ۡٱۡلن َٰسنَ ِمن علَقَ ٗة َ َ ث ُ َّم َخلَ ۡقنَا ٱلن ۡطفَة١٣ ين َ ِ َ ٖ ث ُ َّم َجعَ ۡل َٰنَهُ نُ ۡطفَ ٗة فِي قَ َر ٖار َّم ِك١٢ ين ٖ سلَلَ ٖة ِمن ِط ۡ َ َٰ س ۡونَا ٱ ۡل ِع َ َٰ ضغَةَ ِع ۡ ضغ َٗة فَ َخلَ ۡقنَا ۡٱل ُم ۡ فَ َخلَ ۡقنَا ۡٱلعَلَقَةَ ُم َّ َارك س ُن َ ٱَّللُ أ َ ۡح َ ظ ٗما فَ َك َ َظ َم لَ ۡح ٗما ث ُ َّم أَنشَأ َٰنَهُ خ َۡلقًا َءاخ َۚ ََر فَتَب ١٤ َۡٱل َٰ َخ ِلقِين Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Ada beberapa pendapat para ahli tentang periodisasi ini, yaitu: a. Pendapat Aristoteles Ia merumuskan perkembangan anak dengan tiga fase perkembangan, yakni: 1) Fase I Umur 0;0 – 7;0 tahun disebut masa anak kecil, kegiatan anak waktu ini hanya bermain. 2) Fase II Umur 7;0 – 14;0 tahun disebut masa anak atau masa sekolah dimana kegiatan anak mulai belajar di sekolah dasar.
3) Fase III
2
Ki Fudyartanta, Psikologi Perkembangan (Yogyakarta : Pustaka Belajar 2012), 82.
3
Umur 14;0 – 21;0 tahun disebut masa remaja atau masa pubertas, masa ini adalah masa peralihan (transisi) dari anak menjadi orang dewasa.
Pendapat ini dikategorikan pada periodisasi yang berdasarkan pada biologis karena Aristoteles menunjukkan bahwa antara fase I dan fase II itu ditandai dengan adanya pergantian gigi, serta batas antara fase II dengan fase III ditandai dengan mulai bekerjanya atau berfungsinya organ kelengkapan kelamin, sebagai contohnya yaitu mulai aktifnya kelenjar kelamin.
b. Pendapat Kretschmer Kretschmer membagi perkembangan anak berdasarkan marfologi (bentuk) tubuhnya menjadi empat fase, yaitu: 1) Fullungsperiode I Umur 0;0 – 3;0 tahun, pada masa ini tubuh dalam keadaan pendek, gemuk, bersikap terbuka, mudah bergaul dan mudah didekati. 2) Streckungsperiode I Umur 3;0 – 7;0 tahun, kondisi badan anak tampak langsing (tidak begitu gemuk) biasanya sikap anak tertutup, sulit bergaul, juga sulit didekati. 3) Fullungsperiode II Umur 7;0 – 13;0 tahun, keadan fisik anak kembali gemuk. 4) Streckungsperiode II Umur 13;0 – 20;0 tahun, keadaan fisik anak kembali langsing. Seberapa jauh pendapat Kretschmer tersebut di atas bagi anak-anak Indonesia perlu diselidiki, sebab pendapat Kretschmer berdasar atas hasil penyelidikan psychiatris kepada orang-orang dewasa.
c. Sigmund Freud 4
Ia membagi perkembangan anak berdasarkan atas cara-cara reaksi bagian tubuh tertentu, menjadi 6 (enam) fase, yaitu: 1) Fase oral Umur 0;0 – 1;0 tahun, masa ini mulut anak merupakan daerah pokok untuk mereaksi benda-benda yang dihadapi anak-anak. 2) Fase anal Umur 1;0 – 3;0 tahun, dorongan dan tahanan berpusat pada alat pembuangan kotoran. 3) Fase falis Umur 3;0 – 5;0 tahun, fase ini alat-alat kelamin merupakan daerah organ paling perasa. 4) Fase latent Umur 5;0 – 12/13;0 tahun, impuls-impuls cenderung untuk berada posisi tertekan. 5) Fase pubertas Umur 12/13;0 – 20;0 tahun, fase ini impuls-impuls dorongan kembali menonjol. Kegiatan ini jika dapat dipindahkan dan disublimasikan (oleh Das Ich) maka seorang anak akan sampai pada fase kematangan, yaitu: 6) Fase genital Umur 20 tahun ke atas, seseorang telah sampai pada awal dewasa, dimana alat-alat genetal mulai berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Periodisasi Berdasarkan Didaktis/Pedagogis Maksudnya adalah pembagian periode perkembangan atas dasar klasifikasi waktu, materi, dan cara pendidikan untuk anak-anak pada masa tertentu, serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk diterapkan di
5
dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tersebut.3 Adapun hadist yang menyetakan tentang didaktis adalah: “Didiklah anakmu. Sebab engkau bertanggung jawab atasnya: apa yang telah engkau didikkan kepadanya? Apa yang telah engkau ajarkan kepadanya? Ia akan bertanggung jawab untuk berbakti dan taat kepadamu.” (Hadist Riwayat Ibnu Umar r.a) Para ahli yang termasuk dalam kelompok ini adalah anatara lain: a. Johann Amos Comenius (Komennsky) Penulis buku Didactica Magna serta Orbis Pictus ini membagi perkembangan anak sebagai berikut: 1) Scola Materna (sekolah ibu) usia 0;0 – 6;0 tahun, masa anak mengembangkan organ tubuh dan panca indera di bawah asuhan ibu (keluarga). 2) Scola Vernacula (sekolah bahasa ibu) usia 6;0 – 12;0 tahun, mengembangkan pikiran, ingatan dan perasaannya di sekolah dengan menggunakan bahasa daerah (bahasa ibu). 3) Scola latina (sekolah bahasa latin), masa anak mengembangkan potensinya terutama daya intelektualnya dengan bahasa asing, pada usia 12;0 – 18;0 tahun. 4) Academica (akademi) adalah media pendidikan yang tepat bagi anak usia 18;0 – 24;0 tahun.
b. Jean Jacques Rousseau Dengan karya terkenalnya Emile Eudu I’education (1762) yang di dalamnya termuat pembagian tahapan perkembangan anak antara lain4: 1) Usia 0;0 – 2;0 tahun adalah masa asuhan.
3 4
Ibid., 73. Ibid., 74.
6
2) Usia 2;0 – 12;0 tahun adalah masa pentingnya pendidikan jasmani dan alat-alat indera. 3) Usia 12;0 – 15;0 tahun adalah masa perkembangan pikiran. 4) Usia 15;0 – 20;0 tahun adalah masa pentingnya pendidikan serta pembentukan watak, kesusilaan juga pembinaan mental agama.
c. Dr. Maria Montessori ia membaginya dengan 1) Usia 1;0 – 7;0 Masa penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia luar melalui alat indera. 2) Usia 7;0 – 12;0 Masa abstrak, dimana anak sudah mulai memperhatikan masalah kesusilaan, mulai berfungsi perasaan etisnya yang bersumber dari kata hatinya. Dia mulai tahu dengan kebutuhan orang lain. 3) Usia 12;0 – 18;0 Masa penemuan dini serta kepuasan terhadap masalah-masalah sosial. 4) Usia 18;0 – 24;0 Masa pendidikan di perguruan tinggi, masa untuk melatih anak (mahasiswa) akan realitas kepentingan dunia. Ia harus mampu berpikir secara jernih, jauh dari perbuatan tercela.
d. Menurut Undang-undang pokok pendidikan Jenjang pendidikan di Indonesia menurut Undang-Undang Pokok Perididikan No. 4 tahun 1950 pasal 6, adalah sebagai berikut: 1) Pendidikan tingkat taman kanak-kanak 2) Pendidikan tingkat sekolah dasar. 3) Pendidikan tingkat sekolah menengah 4) Pendidikan tingkat perguruan tinggi. 7
Dilihat dari usia seseorang, maka pembagian tersebut menimbulkan rumusan periodesasi perkembangan sebagai berikut: 1) Umur 0;0 – 6;0 tahun, masa taman kanak-kanak 2) Umur 6;0 – 12;0 tahun, masa sekolah dasar. 3) Umur 12;0 – 18;0 tahun, masa sekolah menengah. 4) Umur 18;0 – 24;0 tahun, masa perguruan tinggi.
3. Periodisasi Berdasarkan Psikologis Pada pembagian ini, para ahli membahas gejala perkembangan jiwa anak, berorientasi pada sudut pandang psikologis, mereka tidak lagi mendasarkan pada sudut biologis atau didaktis lagi. maksudnya adalah pembagian masa perkembangan atas dasar keadaan dan ciri-ciri khas kejiwaan anak pada periode tertentu Tokoh utama pembahasan ini adalah psikolog dari Jerman yaitu Oswald Kroh, yang nantinya diikuti oleh para ahli lainnya baik dari Jerman itu sendiri maupun negara-negara lain. a. Pendapat Oswald Kroh Bahwa pada dasarnya perkembangan jiwa anak itu berjalan secara evolutive dan pada umumnya proses tersebut pada waktu tertentu mengalami kegoncangan (aktivitas revolusi). Masa kegoncangan ini oleh Kroh ini disebut Trotz Periode dan biasanya tiap anak akan mengalaminya sebanyak dua kali, yakni : Trozt I sekitar usia 03/ 04 tahun. Trozt II sekitar usia 12 tahun bagi putri dan 13 tahun bagi putra.5 Secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut: 1) Dari lahir hingga Trozt periode I disebut masa anak-anak awal (0;0 – 03;0/04;0 tahun) 5
Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan (Ponorogo:STAIN Ponorogo Press, 2005), 58.
8
2) Dari Trozt periode I hingga Trozt periode II disebut masa keserasian bersekolah (03;0/04;0 – 12;0/13;0 tahun). 3) Dari Trotz periode II hingga akhir masa remaja disebut masa kematangan (12;0/13;0 – 21;0 tahun).
b. Charlotte Buhler Dalam bukunya Psichologis der Puberteitsjaran, membagi perkembangan anak menjadi 5 fase, yakni: 1) Fase I (0;0 – 1;0) Perkembangan sikap subjektif menuju obyektif. 2) Fase II (1;0 – 4;0) Makin meluasnya hubungan dengan benda-benda sekitarnya, atau mengenal dunia secara subjektif. 3) Fase III (4;0 – 8;0) Masa memasukkan diri ke dalam masyarakat secara objektif, ada hubungan diri dengan lingkungan sosial dan mulai menyadari akan kerja, tugas serta prestasi. 4) Fase IV (8;0 – 13;0) Munculnya niat ke dunia objek sampai pada puncaknya, ia mulai memisahkan diri dari orang lain dan sekitarnya secara sadar. 5) Fase V (13;0 – 19;0) Masa penuaan diri dan kematangan yakni synthesa sikap subjektif dan objektif.
c. Khonstamm Dengan menitikberatkan terjadinya perubahan psikis pada seseorang, Khonstamm menyusun periodesasi perkembangan sebagai berikut: 1) Umur 0;0 – 1;0 tahun, periode vital atau masa menyusu.
9
2) Umur 1;0 – 6;0 tahun, periode estetis atau masa mencoba dan masa bermain. 3) Umur 6;0 – 12;0 tahun, periode intelektual atau masa sekolah. 4) Umur 12;0 – 21;0 tahun, periode social atau masa pemuda dan masa adolescence. 5) Umur 21;0 tahun kekerasan atas, periode dewasa atau masa kematangan fisik dan psikis seseorang. Semua konsepsi atau teori yang telah diungkapkan itu memiliki kebaikan dan kelemahannya masing-masing seperti tinjauan biologis itu akan terasa bermanfaat bagi anak-anak yang berumur di bawah lima tahun dan tinjauan psikologis terasa baik sekali untuk menganalisis anak umur lima tahun ke atas, disamping teori-teori tersebut antara satu dengan lainnya terlihat ada keterkaitan yang tidak perlu dipersoalkan.6 Dengan demikian teori-teori tersebut dapat diterapkan menurut situasi dan kondisi serta kepentingan dari pemakai.
6
Abu Ahmadi dan Anwar Sholeh, Psikologi Perkembangan (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), 78.
10
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Periodisasi dapat diartikan lingkaran waktu. Sedangkan perkembangan adalah perubahan secara kualitatif, berkaitan dengan fungsi-fungsi pribadi manusia. Perkembangan seorang individu takkan berlangsung begitu saja. Periodisasi dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Periodisasi yang berdasarkan biologis 2. Periodisasi yang berdasarkan didaktis 3. Periodisasi yang berdasarkan psikologi Periodisasi berdasarkan biologis adalah para ahli kejiwaan mendasarkan pembahasannya pada kondisi atau proses pertumbuhan biologis anak berdasarkan saatsaat pergantian biologi dan mulai berfungsimya alat-alat genetalis atau alat kelamin. Periodisasi didaktis maksudnya adalah dari segi keperluan/ materi apa kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu, serta memikirkan tentang kemungkinkan metode yang paling efektif untuk diterapkan di dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tertentu tersebut. Periodisasi psikologi berorientasi pada sudut pandang psikologis, mereka tidak lagi mendasarkan pada sudut biologis atau didaktis lagi. Sehingga mengembalikan permasalahan kejiwaan dalam kedudukannya yang murni.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Sholeh. Munawar, Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta, 2005. Rochmah, Elfi Yuliani. Psikologi Perkembangan. Ponorogo : STAIN Ponorogo Press, 2005. Ki Fudyartanta, Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2012. http://makalah-periodisasi-perkembangan.blogspot.com http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/10/periodisasiperkembangan-pengertian-dan.html
12