Perilaku Dalam Organisasi.docx

  • Uploaded by: PETRUS GERODA BEDA AMA
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perilaku Dalam Organisasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,199
  • Pages: 9
Pengertian Perilaku Organisasi Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta d a m p a k n ya t e r h a d a p k i n e r j a ( b a i k k i n e r j a i n d i v i d u a l , k e l o m p o k , m a u p u n organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi.S t u d i i n i a d a l a h s e b u a h b i d a n g t e l a a h a k a d e m i k k h u s u s ya n g m e m p e l a j a r i organisasi, dengan memanfaatkan metode(metode dari ekonomi, sosiologi, ilmupolitik, antropologi dan psikologi. Disiplin(disiplin lain yang terkait dengan studi iniadalah studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri.Perilaku Organisasi %dalah suatu studi yang menyangkut aspek(aspektingkah laku manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu.Studi tersebut men"akup pembahasan tentang aspek yang ditimbulkandari pengaruh organisasi terhadap manusia yang bekerja di dalamnya jugaaspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi dimanamereka berada.#ujuannya memperlan"ar upaya pen"apaian tujuan organisasi.-nsur utama perilaku organisasi a) Pandangan psikologi b) Pandangan ekonomi c) Pandangan bah!a indi$idu dipengaruhi aturan organisasi dan pemimpinnya d) Pandangan tentang penekanan kepada tuntutan manajer untuk men"apaitujuan organisasi 2.1.1. "aktor#$aktor %ang mempengaruhi perilaku organisasi & Peningkatan produkti$itas O r g a n i s a s i d i k a t a k a n p r o d u k t i f j i k a t u j u a n d a p a t d i " a p a i d a n p r o s e s pen" apaian tersebut dilakukan dengan merubah masukan menjadi keluarand e n g a n b i a y a y a n g p a l i n g r e n d a h . S e h i n g g a d a p a t d i s i m p u l k a n b a h ! a produk tifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan. Perilaku Organisasi (/

Pengurangan kemangkiran Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. #i n g k a t kemangkiran yang tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan danefisiensi organisasi. Penurunan Turn !'er #urn o$er adalah pengunduran diri se"ara permanen dari organisasi. Peningkatan kepuasan kerja K e p u a s a n k e r j a a d a l a h p e r b e d a a n a n t a r a b a n ya k n ya g a n j a r a n ya n g diteri ma karya!an dan banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima.Karya!an dikatakan merasakan puas bila perb

edaan bernilai positif se"araperhitungan matematis.P e r i l a k u o r g a n i s a s i m e r u p a k a n s u a t u b i d a n g s t u d i ya n g m e n ye l i d i k i dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasid engan maksud menerapkan pengetahuan sema"am itu untuk memperbaikikeefektifan organisasi. %pa yang dipelajari, yaitu bagaimana perilaku perorangan*indi$idu+ kelompok struktur

aku !rganisasi menurut para ahli & • Menurut imram, Pengertian Perilaku Organisasi adalah bidang studiyang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh indi$idu, kelompok Perilaku Organisasi ( )F

dan struktur terhadap perilaku manusia di dalam organisasi dengantujuan menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkanefektifitas organisasi. • Pengertian Perilaku Organisasi menurut >itosudarmo adalah suatubidang ilmu yang mempelajari interaksi manusia dalam organisasimeliputi studi yang sistematis mengenai perilaku, struktur dan prosesdi dalam organisasi. • 9 h o n s m e n g a t a k a n b a h ! a , P e n g e r t i a n P e r i l a k u O r g a n i s a s i me rupakan suatu istilah yang agak umum yang menunjuk pada sikapdan perilaku indi$idu dan kelompok dalam organisasi, yang berkaitandengan studi yang sistematis mengenai sikap dan perilaku, baik yangmenyangkut pribadi maupun antarpribadi dalam konteks organisasi. • Menurut Robbin SP, Pengertian Perilaku Organisasi adalah suatubidang studi yan g menyelidiki dampak perorangan, kelompok dans t r u k t u r p a d a p e r i l a k u d i d a l am organisasi dengan tujuan untukm e n e r a p k a n p e n g e t a h u a n s e m a

" a m i t u u n t u k m e m p e r b a i k i keefektifan organisasi

.

+erangka Dasar +onsep Perilaku !rganisasi K e r a n g k a d a s a r p a d a p e r i l a k u o r g a n i s a s i a d a l a h t e r l e t a k p a d a d u a kompo nen yaitu indi$idu(indi$idu yang berperilaku, baik itu perilaku se"araindi$idu, perilaku kelompok, dan perilaku organisasi.Komponen yang kedua adalah organisasi formal sebagai !adah dariperilaku itu. Haitu sebagai sarana bagi ndi$idu dalam bermasyarakat ditandaidengan keterlibatannya pada suatu organisasi. Dan, menjalankan peranny adalam organisasi tersebut. 2.8. Per*edaan Perilaku !rganisasi Dengan Ilmu Perilaku Lainn%a

Perilaku organisasi *PO+ adalah ilmu terapan, sehingga ilmu perilakuorganisasi tidak terlepas dari pengaruh ilmu perilaku sehingga berkontrib usidengan beberapa ilmu perilaku lain, diantaranya

Perbedaan antara PO dengan psikologi dengan dengan teori organisasiterletak pada dua perbedaan diantaranya, yaitu analisis PO terpusat pada$ariabel tak terbatas. PO mempelajari tingkah laku indi$idu dan kelompokdidalam suatu organisasidan penerapan dari lmu pengetahuan tertentu.# e o r i o r g a n i s a s i a d a l a h s t u d i t e n t a n g s u s u n a n , p r o s e s , d a n h a s i l organisasi itu sendiri. • Perbedaan antara perilaku organisasi dengan personnel dan humanresour"es adala h bah!a perilaku organisasi lebih menekankan padaorientasi konsep, berdasarkan teori, sedangkan personnel dan humanresour"es menekankan pada teknik dan teknologi. Iariabel($ariabel takbebas, seperti misalnya tingkah laku dan reaksi(reaksi yang efektif dalamorganisasi, yaitu pada pengelolaan sumber daya manusia itu sendiri agar b e r k u a l i t a s . K e d u a n y a t e t a p m e n g a " u p a d a p e n g e m b a n g a n d a n kemajuan moti$asi serta kualitas dari, indi$idu, kelompok dan organisasiagar terjadi perubahan yang signifikan.Perilaku organisasi ialah studi yang menyangkut aspek(aspek perilakumanusia dalam suatu organisasi atau kelompok tertentu. #erdapat 0 dimensidalam berorganisasi, yaitu dimensi teknis *penggerak organisasi+, dimensikonsep *ran"angan organisasi+ dan manusia *unsur utama dalam organisasi+,ketiganya adalah faktor utama yang harus dipenuhi dalam berorganisasi.Sedangkan kerangka organisasi adalah pada indi$idu(indi$idu dan kelompok.Perbedaan perilaku organisasi dengan ilmu perilaku lainnya adalahb a h ! a p e r i l a k u o r g a n i s a s i a d a l a h i l m u t e r a p a n ya n g t i d a k t e r l e p a s daripengaruh ilmu perilaku sehingga berkontribusi dengan beberapa ilm u perilaku lain, sedangkan ilmu perilaku lain dapat bersifat independent.P e r i l a k u o r g a n i s a s i d a l a m k e h i d u p a n k i t a p e r l u d i p a h a m i d a n dipelajari agar dapat mengendalikan jalannya suatu organisasi karena tujuandari adanya perilaku organisasi adalah untuk mengetahui pengaruh perilakumanusia baik se"ara indi$idu, kelompok atau organisasi terhadap tujuano r ganisasi se"ara umum, hal ini dikarenakan dengan adanya perilakuorgan i s a s i d a p a t m e n ya m a k a n s a t u t u j u a n a g a r d a p a t m e n " a p a i t u j u a n dengan efektif dan efisien. 2.9. Tujuan Memahami Perilaku !rganisasi Perilaku Organisasi ( )4

Setiap disiplin ilmu pasti memiliki tujuan, begitu juga dengan disiplin ilmuperilaku organisasi. Menurut imran, #ujuan memahami perilaku organisasi yaitu 1. Prediksi

2isa memprediksi perilaku orang merupakan suatu keuntungan besar karena dengan begitu kita dapat menjalin komunikasi yang baik denganorang tersebut. Dengan bisa memprediksi perilaku orang lain, sehingga kitadapat berpikir, bersikap dan bertindak dengan tepat dalam berkomunikasideng an orang tersebut. imram mengatakan bah!a keteraturan perilakudalam organisasi memberikan kemungkinan kepada kita untuk melakukanprediksi atas perilaku(perilaku anggota organisasi pada masa yang akandatang. 2. Eksplanasi #ujuan mempelajari perilaku organisasi yang kedua adalah untukmenjelaskan ber bagai peristi!a yang terjadi dalam organisasi. 6ksplanasiberarti bah!a kita akan berusaha menja!ab pertanyaan mengapa suatuperisti!a terjadi, mengapa karya!an malas dan lain sebagainya. Denganmempelajari perilaku organisasi maka kita men"oba untuk menjelaskan ataumemberikan ja!aban atas pertanyaan(pertanyaan seperti itu. 3. Pengendalian #ujuan mempelajari perilaku organisasi yang terakhir yaitu untukpengendalian. S emakin banyak perilaku(perilaku indi$idu atau kelompokdalam organisasi yang dapat diprediksi dengan tepat dan dapat dijelaskand e n g a n b a i k , s e h i n g g a n a n t i n y a p e m i m p i n o r g a n i s a s i i t u a k a n s e m a k i n mudah dalam melakukan fungsi pengendalian atas karya!annya sehinggaperilaku indi$idu maupun kelompok akan menjadi positif dan fokus padapen"apaian tujuan. amun di sisi lain, perilaku yang destruktif, yang kurangbaik, bisa dihindari atau di"egah. 2.10. +arakteristik Dalam Perilaku !rganisasi Perilaku Organisasi ( )<

a. Perilaku, fokus dari perilaku keeorganisasian adalah perilaku indi$idudalam organisasi, oleh karenanya harus mampu memahami perilakuberbagai indi$idu dan organisasi. b. Struktur, Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetapdalam organisasi, bagaimana pekerjaan dalam organisasi diran"ang,dan bagaimana pekerjaan diatur. Struktur Organisasi berpengaruhbesar terhadap perilaku indi$idu atau orang dalam organisasi sertaefekti$itas organisasi. c. Proses, proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadiantara anggota organisasi. Proses organisasi meliputi komunikasi,kepemimpinan, proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salahs a t u p e r t i m b a n g a n u t a m a d a l a m m e r a n " a n g s t r u k t u r o r g a n i s a s i adalah agar berbagai proses tersebut dapat berjalan se"ara efektif dan efisien

Perilaku Keorganisasian 10 BAB IIIKEPRIBADIAN DAN EMOSI1. Definisi Kepribadian Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi denganindividu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yangditunjukkan oleh seseorang. 2. Faktor Penentu Kepribadiana. Faktor keturunan Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender,temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang padaumumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dariindividu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu. Terdapat tigadasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktorketurunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anakanak. Dasar kedua berfokus pada anak-anakkembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktudan dalam berbagai situasi. Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan bahwa sifatsifat seperti perasaan malu, rasa takut,dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktorseperti tinggi badan dan warna rambut. b. Faktor lingkungan Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungandimana seseorang tumbuh dan dibesarkan norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial, dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalammembentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yangdiwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannyawaktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya, orang orang Amerika Utara memiliki sema ngat ketekunan,keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri merekamelaluibuku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius danagresif bila dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier. 3. Ciri – ciri Kepribadian

Perilaku Keorganisasian 11

Semakin konsisten karakteristik individu dan semakin sering terjadi dalam berbagai situasi, makasemakin penting ciri-ciri itu untuk menggambarkan individu.a. Pencarian awal atas ciri-ciri primer : Ada 16 ciri-ciri yang dianggap sebagai sumber perilaku yangkonstan dan mantap yaitu : pendiam – ramah, kurang cerdas – lebih cerdas, dipengaruhi oleh perasaan – stabil secara emosional, penurut – dominan, serius – tak kenal susah, bijaksana – berhati-hati, malu-malu – suka bertualang, keras – sensitif, percaya – curiga, praktis – imaginatif, jujur – lihai, yakin – ragu-ragu, konservatif, suka bereksperimen, tergantung kelompok – mandiri, tak terkendali – terkendali, santai – tegang. b. The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) : adalah salah satu kerangka kerja kepribadian dengan 100 pertanyaan yang menanyakan kepada orang bagaimana mereka biasanya bertindak atau merasa dalamsituasi tertentu. Individu pada akhirnya akan diklasifikasikan sebagai ekstrovet (E) dan intovert (I),sensing (S) atau intuitif (N), berpikir (T) atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J). Hasilnyananti akan dirangkai seperti misalnya INTJ dalah kaum visioner, ESTJ adalah pengorganisasi, ENTPadalah pengagas, dan lainnya.c. Model lima besar : adalah 5 dimensi dasar hasil riset terbaru yang melandasi semua ciri dan meliputisebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia, yaitu :a) Ekstraversi : mencakup tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Orang yang ekstravertakan cenderung suka berkelompok, tegas, dan mampu bersosialisasi. Kaum introvert cenderung pendiam, malu-malu, dan tenang. b)

Kemampuan untuk bersepakat : merujuk pada kecennderungan untuk tunduk pada orang lain.Orang yang skornya tinggi akan kooperatif, hangat, dan percaya. Sedangkan yang rendah akandingin, tidak mampu bersepakat, dan antagonistik.c) Sifat mendengarkan suara hati : merupakan ukuran dari keandalan. Orang yang peka terhadapsuara hati akan bertanggung jawab, terorganisir, dapat dipercaya, dan gigih. Sedangkan yangsebaliknya akan mudah bingung, tidak terorganisir, dan tidak handal.d) Stabilitas emosional : merujuk pada kemampuan untuk bertahan terhadap stress. Orang yangskornya tinggi akan cenderung tenang, percaya diri, dan aman. Yang sebalinya akan cenderunggelisah, cemas, gugup, tertekan, dan tidak aman.e) Keterbukaan terhadap pengalaman : merujuk pada kisaran minat individual dan kekagumanterhadap hal baru. Orang yang terbuka akan kreatif, ingin tahu, dan sensitif secara artistik.Sedangkan yang sebaliknya akan konvensional dan menemukan kenyamanan dalam keakraban.Penelitian atas kredibilitas Lima Besar ini menghasilkan sejumlah besar bukti bahwa individu yangdapat dipercaya, andal, hati-hati, teliti, mampu membuat rencana, terorganisasi, kerja keras, gigih, dan berorientasi pada prestasi cenderung memilki jabatan yang lebih tinggi dalam sebagian besar atau semuakedudukan. 4. Kepribadian Utama Yang Mempengaruhi Prilaku Organisasi

D. Kepribadian Utama yang Mempengaruhi Keberhasilan Organisasi 1. Evaluasi inti diri Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua elemen utama: harga diri dan lokus kendali. Harga diri didefinisikan sebagai tingkat menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia. 2. Machiavellianisme Machiavellianisme adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses. Karakteristik kepribadian Machiavellianisme berasal dari nama Niccolo Machiavelli, penulis pada abad keenam belas yang menulis tentang cara mendapatkan dan menggunakan kekuasaan. 3. Narsisisme Narsisisme adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri sendiri. Sebuah penelitian mengungkap bahwa ketika individu narsisis berpikir mereka adalah pemimpin

yang lebih baik bila dibandingkan dengan rekan-rekan mereka, atasan mereka sebenarnya menilai mereka sebagai pemimpin yang lebih buruk. Individu narsisis seringkali ingin mendapatkan pengakuan dari individu lain dan penguatan atas keunggulan mereka sehingga individu narsisis cenderung memandang rendah dnegan berbicara kasar kepada individu yang mengancam mereka. Individu narsisis juga cenderung egois dan eksploitif, dan acap kali memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lain untuk keuntungannya. 4. Pemantauan diri Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan perilaku dengan faktorfaktor situasional eksternal. Bukti menunjukkan bahwa individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi cenderung lebih memerhatikan perilaku individu lain dan pandai menyesuaikan diri bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat pemantauan diri yang rendah. 5. Kepribadian tipe A Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain. 6. Kepribadian proaktif Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau halangan.

Karakteristik individu dalam organisasi antara lain :

1. Karakteristik biografis yaitu karakteristik pribadi seperti umur, jenis kelamin, dan status kawin yang objektif dan masa kerja.

2. Kemampuan yaitu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan intelektual, merupakan kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan mental. misalnya : berpikir,menganalisis, memahami. yang mana dapat diukur dalam berbrntuk tes (tes IQ). Dan setiap orang punya kemampuan yang berbeda. Kemampuan fisik, merupakan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, kecekatan dan kekuatan.

3. Kepribadian merupakan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. kepribadian terbentuk dari faktor keturunan, juga lingkungan (budaya, norma keluarga dan pengaruh lainnya), dan juga situasi. ciri dari kepribadian adalah: merupakan karakteristik yang bertahan, yang membedakan perilaku seorang individu, seperti sifat malu, agresif, mengalah, malas, ambisius, setia.

4. Proses belajar (pembelajaran) adalah bagaimana kita dapat menjelaskan dan meramalkan perilaku, dan pahami bagaimana orang belajar.

belajar adalah : setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman.

belajar melibatkan perubahan (baik ataupun buruk) perubahan harus relatif permanen belajar berlangsung jika ada perubahan tindakan / perilaku beberapa bentuk pengalaman diperlukan untuk belajar. pengalaman dapat diperoleh lewat pengamatan langsung atau tidak langsung (membaca) atau lewat praktek. 5. Persepsi

6. Sikap adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif (menguntungkan atau tidak menguntungkan) mengenai objek, orang dan peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan mengenai sesuatu. Dalam perilaku organisasi, pemahaman atas sikap penting, karena sikap mempengaruhi perilaku kerja.

komponen sikap :

kognitif, segmen pendapat atau keyakinan dari suatu sikap

afektif, segmen emosional dari suatu sikap

perilaku,suatu maksud untuk perilaku dalam suatu cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu7. Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. atau persaan senang atau tidak senang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja mempengaruhi sikap.

apa yang menetukan kepuasan kerja ?

Related Documents


More Documents from "Riny Agustin"

Kisi-kisi Ya.docx
November 2019 16
Gasmin.pdf
April 2020 24
Dossier 7.docx
December 2019 23
Audio_speaker_driver.pdf
April 2020 19
Program_kerja_igd.docx
December 2019 9