BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja. Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan liar. Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang sebenarnya.Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun itulah yang ada dibenak mereka semua.Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja sekarang adalah seks bebas.Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu.Seperti halnya seks bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya.Merekapun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya melainkan bersama dengan pacar mereka.
1
1.2.Rumusan Masalah 1. Apa Definisi Pergaulan Bebas Pada Remaja 2. Apa Jenis-JenisPergaulan Bebas Pada Remaja 3. Bagaimana KarakteristikPergaulan Bebas Pada Remaja 4. Apa faktor yang menyebabkan terjadinyaPergaulan Bebas Pada Remaja 5. Apa Masalah-Masalah dariPergaulan Bebas Pada Remaja 6. Apa Akibat Pergaulan/Dampak Pergaulan Bebas Pada Remaja 7. Bagaimana Penanggulangan Masalah Pergaulan Bebas Pada Remaja
1.3.Tujuan 1. Untuk Mengetahui Definisi Pergaulan Bebas Pada Remaja 2. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Pergaulan Bebas Pada Remaja 3. Untuk Mengetahui Karakteristik Pergaulan Bebas Pada Remaja 4. Untuk Mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya Pergaulan Bebas Pada Remaja 5. Untuk Mengetahui Masalah-Masalah dari Pergaulan Bebas Pada Remaja 6. Untuk Mengetahui Akibat Pergaulan/Dampak Pergaulan Bebas Pada Remaja 7. Untuk Mengetahui Penanggulangan Masalah Pergaulan Bebas Pada Remaja
1.4.Manfaat Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini: 1.
Bagi penulis Mampu memahami dan mengerti mengenai Pergaulan Bebas pada Remaja
2.
Bagi pembaca Dengan adanya makalah ini semoga dapat dijadikan acuan bahan pembelajaran.
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Definisi Pergaulan Bebas adalah salah bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.atau pergaulan bebas dapat diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan.Pergaulan positif berupa kerja sama antara individu atau kelompok yang bermanfaat. Sedangkan pergaulan negatif mengarah pada pergaulan bebas yang harus dihindari oleh setiap masyarakat khususnya bagi remaja yang masih labil atau masih mencari jati dirinya dan di usia remaja lebih mudah terpengaruh serta belum dapat mengetahui baik atau tidaknya perbuatan tersebut. Masa remaja adalah masa pembelajaran.Meskipun remaja mendapatkan kesempatan mengembangkan potensi diri namun tetap memerlukan bekal, bimbingan dan pengarahan orang tua, pendidik serta dukungan lingkungan yang kondusif. Membekali mereka dengan pemahaman sebuah konsep hidupyang benar sangat diperlukan dalam proses pencarian jati diri. Dengan bimbingan, membentuk remaja merasa percaya diri karena secara kemampuan mereka belumteruji dalam menghadapi tantangan hidup. Keterlibatan orang tua, pendidik dan lingkungannya dalam memberikan pengarahan akanmembentuk kesiapan mentalnya karena secara kejiwaan remaja masih labil, mudah kebingungan ketika mengalamikesulitan dan kegagalan menjalani hidupnya.
2.2.Jenis-jenis PergaulanPada Remaja 1. Negatif : a. Pergaulan bebas : Sekarang ini di kalangan remaja pergaulan bebas semakin meningkat terutama di kota-kota besar. Hal ini terjadi karena kurangnya bimbingan dan perhatiandari orang tua pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja banyak berasal dari eksploitasi seksual pada media yang ada di sekeliling kita. Eksploitasi seksual dalam video klip, majalah, televisi dan film-film
3
ternyata mendorong para remaja untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan di usia muda. Dengan melihat tampilan atau tayangan seks di media, para remaja itu beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa saja, dimana saja.Perilaku seks bebas meliputi: 1) Kissing Ciuman yang dilakukan untuk menimbulkan rangsangan seksual, seperti di bibir disertai dengan rabaan pada bagian-bagian yang sensitif yang bisa menimbulkan
rangsangan
seksual.Berciuman
dengan
bibir
tertutup
merupakan ciuman yang umum dilakukan. Berciuman dengan bibir dan mulut terbuka dan termasuk menggunakan lidah itulah yang disebut dengan french
kiss.
Kadang-kadang ciuman
ini
juga
dinamakan
ciuman
mendalam/soul kiss. 2) Necking Berciuman biasanya termasuk mencium wajah dan leher. Necking adalah istilah yang umunya untuk menggambarkan ciuman dan pelukan yang lebih mendalam 3) Petting Perilaku menggesek-gesekkan bagiantubuh yang sensitif seperti payudara, organ kelamin.Merupakan langkah yang lebih mendalam dari necking.Ini termasuk merasakan dan mengusap-usap tubuh pasangan termasuk lengan, dada, buah dada, kaki, dan kadang-kadang daerah kemaluan, entah diluar atau di dalam pakaian. 4) Intercourse Bersatunya dua orang secara seksual yang dilakukan oleh pasangan pria dan wanita yang ditandai dengan penis pria yang ereksi masuk ke dalam vagina untuk mendapatkan kepuasan seksual. b. Narkoba : NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
4
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya. 2. Positif : a. Beribadah : untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang berbau negatif kita harus lebih mendekatkan diri kepada TUHAN, melakukan perintahNya dan menjauhi laranganNya b. Belajar dan Berkreasi : sebagai remaja tentu kita masi dalam masa sekolah. untuk itu belajar dan berkreasi adalah hal yang tepat agar kita bisa memanfaatkan waktu yang lowong untuk di isi dengan hal-hal yang positif. c. Memilih Teman yang Baik : memilih teman adalah salah satu hal dimana kita juga menentukkan perilaku kita. seperti kata pepatah 'pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik jadi menentukan atau memilih teman yang baik adalah hal yang sangat benar agar bisa saling menjaga dan mencontohkan perilaku yang baik
2.3.Karakteristik Pergaulan Bebas 1. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya 2. Rasa ingin tahu yang sangat besar 3. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi. 4. Terjerat dalam pesta hura-hura dengan menggunakan obat-obat terlarang seperti ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lainnya. 5. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat 6. Perilaku yang tidak baik 7. Pakaian terbuka 8. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, selalu menunjukkan eksistensi dan kebanggan diri serta selalu ingin mencoba banyak hal.
5
9. Sering mengalami tekanan mental dan emosi 10. Ingin mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dengan jalan yang salah, keji dan haram.
2.4.Faktor-faktor Terjadinya Pergaulan Bebas 1.
Pengaruh Negatif Media Massa Media masssa seperti televisi, film, surat kabar, majalah dan sebagainya belakangan semakin banyak memasang dan mempertontonkan gambar-gambar seronok dan adegen seks serta kehidupan yang glamour yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini diperparah lagi dengan berkembangnya tehnologi internet yang menembus batas-batas negara dan waktu yang memungkinkan kawula muda mengakses hal-hal yang bisa meningkatkan nafsu seks.Informasi tentang seks yang salah turut memperkeruh suasana. Akibatnya remaja cenderung ingin mencoba dan akhirnya terjerumus kepada sex bebs (free sex).
2.
Lemahnya Keimanan Hampir semua, bila tidak mau dikatakan semua, perilaku seks bebas, tahu akan beban
dosa
yang mereka terima. Tapi entah kenapa, bagi mereka hal itu
'dibelakangkan' dan menjadikan nafsu sebagai pemimpin.Ini menunjukkan lemahnya rasa keimanan mereka. 3.
Tidak adanya pendidikan sex yang benar, tepat dan dilandasi nilai-nilai agama. Banyak remaja yang kurang bahkan tidak mempunyai pemahaman yang memadai tentang masalah cinta dan seks ini. Banyak diantara mereka yang tidak mengenal organ tubuhnya sendiri secara baik, sementara tingkat keingintahuan mereka mengenai masalah seks inibegitu besar. Untuk memenuhi keingintahuan mereka yang begitu besar tersebut, mereka mencarinya secara sembunyi‐sembunyi. Akibatnya, tidak sedikit di antara mereka yang terjebak dalam informasi yang salah bahkan menyesatkan yang dapat membahayakan perkembangan mental mereka. Untuk semua fakta itulah, informasi yang jelas, lugas dan komprehensif perihal makna hakiki cinta dan seks dengan segala dampak yang ditimbulkannya mutlak diperlukan.
6
4.
Lemahnya pengawasan orang tua.
5.
Salah dalam memilih teman
6.
Banyak remaja memiliki persepsiyang salah tentang cinta. Misalnya, “Cinta itu memiliki dan harus mau berkorban”. Ketika anugerah cinta singgah di hatinya, ia tidak rela hubungan cintanya disudahi Konsekuensinya, ia pun rela melakukan apa saja yang diinginkan pasangannya, termasuk melakukan perbuatan yang belum layak mereka lakukan. Cinta dan seksualitas merupakan hal yang sangat menarik perhatian remaja. Hal ini disebabkan karena pada masa remaja tersebut segala perangkat seksualnya mengalami perkembangan pesat dan dorongan seksualnya pun menjadi hal yang sangat akrab dalam kehidupan mereka. cinta dan seks adalah doronganalami yang tak dapat dipisahkan dalam perkembangan setiap manusia yang normal. Dorongan seks tersebutsering menimbulkan masalah tetapi bukan tidak bisa diatasi. Seks harus dilihat dari konteks kehidupan kita secara utuh, tidak parsial. Dorongan itu bisa disublimasi menjadi potensi yang positif untuk berprestasi bila ditangai secara benar. kini, seks bukan monopoli orang dewasa atau orangtua lagi. Seks juga milik remaja. Nilai seks yang luhur itu pun sudah sedikit demi sedikit meninggalkan ketabuannya. Oleh sebab itu, nilai luhur seks itu harus ditanamkan pada remaja. Kalau dulu orang malu membicarakannya meskipun begitu banyak orang mengalami masalah seks, malu kalau ketahuan punya pacar, sekarang sebaliknya kalau tidak berani berpacaran bisa dinilai kuper dan ketinggalan zaman. Remaja, kini cepat dewasa. Malu kalau sudah duduk di bangku SMP, apalagi SMA belum memiliki pacar.
2.5.Masalah Pergaulan Bebas Seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum. Hal-hal yang berpengaruh terhadap perilaku seks bebas pada remaja adalah:
7
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri remaja. Perubahanperubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual remaja. Peningkatan hasrat seksual ini membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku seksual tertentu. 2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja. a. Penundaan usia perkawinan, baik secara hukum maupun norma sosial yang menuntut persyaratan yang makin tinggi untuk perkawinan (pendidikan, pekerjaan, persiapan mental, dan lain-lain) b. Norma agama yang berlaku melarang perilaku seksual yang bisa mendorong remaja melakukan senggama,seperti
berpegangan tangan, berciuman,
sendirian dengan pasangan ditempat sepi. c. Adanya penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa yaitu dengan adanya teknologi yang canggih seperti VCD, Internet, majalah, TV, video. Remaja cenderung ingin tahu dan ingin mencoba-cobaserta meniru dengan apa yang dilihat dan didengarnya, khususnya karena remaja pada umunya belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya. d. Orang tua, ketidaktahuan orang tua maupun sikap yang masih menabukan pembicaraan seks dengan anak, bahkan cenderung membuat jarak dengan anak tentang masalah ini akibatnya pengetahuan remaja tentang seksualitas sangat kurang. Peran orang tua dalam pendidikan anak sangatlah penting, terutama pemberian pangetahuan tentang seksualitas. e. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan. f. Ketidakstabilan emosi. g. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup. h. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua. i. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentanganpertentang dengan orang tua. j. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya. k. Senang bereksperimentasi.
8
l. Senang bereksplorasi. m. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
2.6.Akibat Pergaulan/Dampak Pergaulan Bebas Pada Remaja Dampak dari sex bebas (free sex), khususnya pada remaja dapat dibagi menjadi 1. Bahaya Fisik Bahaya fisik yang dapat terjadi adalah terkena penyakit kelamin (Penyakit Menular Sexual/ PMS) dan HIV/AIDS serta bahaya kehamilan dini yang tak dikehendaki.PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual. Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak diobati dengan benar, penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian. Penyakit klamin yang dapat terjadi adalah kencing nanah (Gonorrhoe), raja singa (Sifilis), herpes genitalis, limfogranuloma venereum (LGV), kandidiasis, trikomonas vaginalis, kutil kelamin dan sebagainya. Karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki berada di luar tubuh, gejala PMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan. Tanda-tanda PMS pada laki-laki antara lain: a. berupa bintil-bintil berisi cairan, b. lecet atau borok pada penis/alat kelamin, c. luka tidak sakit; keras dan berwarna merah pada alat kelamin, d. adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam, e. rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin, f. rasa sakit yang hebat pada saat kencing, g. kencing nanah atau darah yang berbau busuk, h. bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok.
9
Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari. Jika ada gejala, biasanya berupa antara lain: a. rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual, b. rasa nyeri pada perut bagian bawah, c. pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin, d. keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya, e. keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal, f. timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual, g. bintil-bintil berisi cairan, h. lecet atau borok pada alat kelamin.
Perlu diketahui bahwa PMS tidak dapat dicegah hanya dengan memilih pasangan yang kelihatan bersih penampilannya, mencuci alat kelamin setelah berhubungan seksual, minum jamu-jamuan, minum antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seks. AIDS singkatan dari Aquired Immuno Deficiency Syndrome.Penyakit ini adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh. Penyebabnya adalah virus HIV. HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. AIDS merupakan penyakit yang salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual.
Selain itu HIV
dapat menular melalui pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV, menerim tranfusi darah yang tercemar HIV atau dari ibu hamil yang terinfeksi virus HIV kepada bayi yang dikandungannya. Di Indonesia penularan HIV/AIDS paling banyak melalui hubungan seksual yang tidak aman serta jarum suntik (bagi pecandu narkoba). Sesudah terjadi infeksi virus HIV, awalnya tidak memperlihatkan gejalagejala khusus. Baru beberapa minggu sesudah itu orang yang terinfeksi sering menderita penyakit ringan sehari-hari seperti flu atau diare. Pada periode 3-4 tahun kemudian penderita tidak memperlihatkan gejala khas atau disebut sebagai periode tanpa gejala, pada saat ini penderita merasa sehat dan dari luar juga
10
tampak sehat.
Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang,
penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan dimulut, dan terjadi pembengkakan di kelenjar getah bening dan pada akhirnya bisa terjadi berbagai macam penyakit infeksi, kanker dan bahkan kematian. Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus HIV, yang menunjukkan adanya virus HIV dalam tubuh, dilakukan tes darah dengan cara Elisa sebanyak 2 kali. Kemudian bila hasilnya positif, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan cara Western Blot atau Immunofluoresensi. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental/ emosi/psikologis dan kesiapan sosial/ekonomi. Secara umum, seorang perempuan dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik. Kehamilan pada usia yang sangat dini dan tidak dikehendaki akan menyebabkan terjadinya resiko kehamilan dan persalinan serta resiko pada janin seperti a. panggul sempit b. kontraksi rahim yang lemah c. ketidak teraturan tekanan darah yang dapat berdampak pada keracunan kehamilan serta d. kejang-kejang yang dapat menyebabkan kematian e. Remaja atau calon ibu merasa tidak ingin dan tidak siap untuk hamil maka ia bisa saja tidak mengurus dengan baik kehamilannya f. Gangguan pertumbuhan organ-organ tubuh pada janin g. kecacatan h. Sulit mengharapkan adanya perasaan kasih sayang yang tulus dan kuat dari ibu yang tidak menghendaki kehamilan bayi yang dilahirkanya nanti. Sehingga masa depan anak mungkin saja terlantar i. Mengakhiri kehamilannya atau sering disebut dengan aborsi. Di Indonesia aborsi dikategorikan sebagai tindakan ilegal atau melawan hukum. Karena
11
tindakan aborsi adalah ilegal maka sering dilakukan secara sembunyisembunyi dan tidak aman. Aborsi tidak aman berkontribusi kepada kematian dan kesakitan ibu. Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan perempuan terutama jika dilakukan secara sembarangan yaitu oleh mereka yang tidak terlatih. Perdarahan yang terus-menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama kematian perempuan yang melakukan aborsi. psikologis.
Di samping itu aborsi juga berdampak pada kondisi
Perasaan sedih karena kehilangan bayi, beban batin akibat
timbulnya perasaan bersalah dan penyesalan yang dapat mengakibatkan depresi. 2. Bahaya perilaku dan kejiwaan Sex bebas akan menyebabkan terjadinya penyakit kelainan seksual berupa keinginan untuk selalu melakukan hubungan sex. Sipenderita sellau menyibukkan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan seksual, jima, ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayangan-bayangan bentuk tubuh wanita luar dan dalam. Sipenderita menjadi pemalas, sulit berkonsentrasi, sering lupa, bengong, ngelamun, badan jadi kurus dan kejiwaan menjadi tidak stabil. Yang ada dipikirannya hanyalah seks dan seks serta keinginan untuk melampiaskan nafsu seksualnya. Akibatnya bila tidak mendapat teman untuk sex bebas, ia akan pergi ke tempat pelacuran (prostitusi) dan menjadi pemerkosa. Lebih ironis lagi bila ia tak menemukan orang dewasa sebagai korbannya, ia tak segan-segan memerkosa anak-anak dibawah umur bahkan nenek yang sudah uzur. 3. Bahaya sosial Sex bebas juga akan menyebabkan seseorang tidak lagi berpikir untuk membentuk keluarga, mempunyai anak, apalagi memikul sebuah tanggung jawab. Mereka hanya menginginkan hidup di atas kebebasan semu. Lebih parah lagi seorang wanita yang melakukan sex bebas pada akhirnya akan terjerumus ke dalam lembah pelacuran dan prostitusi. Anak yang terlanjur terlahir akibat sex bebas (perzinahan) tidak mendapatkan cinta kasih dari ayahnya dan kelembutan belainan ibunya. Ia tidak
12
akan mendapat perhatian dan pendidikan yang cukup. Setelah ia tahu bahwa ia terlahir akibat perzinahan, maka kejiwaannya akan menjadi kaku dan tersisih dalam pergaulan dan sosial kemasyarakatan, bahkan tak jarang ia akan terlibat dalam masalah kriminalitas. Hal yang lebih ironis lagi adalah sering ayah dari anak yang terlahir akibat sex bebas tidak jelas lagi siapa ayahnya. Sex bebas juga akan menyebabkan berantakannya suatu keluarga dan terputusnya tali silaturrahmi dan kekerabatan. Orang tua biasanya tidak akan perduli lagi pada anak yang telah jauh tersesat ini, sebaliknya seorang remaja yang merasa tidak dipedulikan lagi oleh orang tuanya akan semakin nekad, membangkang dan tidak patuh lagi pada orang tua. Ia juga akan terlibat konfrontasi dengan sanak saudara lainnya. Hal ini pada akhirnya dapat menimbulkan rasa frustasi dan kecewa serta dendam tak kesudahan terhadap anggota keluarga sendiri. 4. Bahaya perekonomian Sex bebas akan melemahkan perekonomian si pelaku karena menurunnya produktivitas si pelaku akibat kondisi fisik dan mental yang menurun, penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya. Disamping itu sipelaku juga akan berupaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji seperti korupsi, menipu, judi, bisnis minuman keras dan narkoba dan lain sebagainya. 5. Bahaya keagamaan dan akhirat Para pemuda yang terperosok kedalam lumpur kehanyutan sex bebas dan kemerosotan akhlak akan ditimpa 4 macam hal tercela yang diisyaratkan dan disebutkan tanda-tandanya oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang tercantum dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani. Rasulullah SAW bersabda : ”Jauhilah zina karena ia mengakibatkan 4 macam hal; menghilangkan wibawa di wajah, menghalangi rezeki, dimurkai Allah dan menyebabkan kekelan dalam neraka” (HR. Ath-Thabrani).
Seorang pezina ketika ia melakukan zina akan
terlepas dari keimanan dan ke Islaman, sebagaimana hadist Rasulullah SAW: ”
13
Tidak ada seorang pezina ketika melakukan zina sedangkan saat itu ia beriman....” (HR. Bukhari dan Muslim) Diantara bahaya akhirat, seorang pezina jika tidak bertaubat akan dilipat gandakan siksaanya pada hari kiamat, sebagaimana firman Allah SWT: ”Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu niscaya ia mendapat (pembalasan) dosa (nya) (yakni) akan dilipatgandakan azb untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina” (QS. Al Furqaan: 68-69)
2.7.Penanggulangan Masalah Seks Pada Remaja Untuk menghindari sex bebas perlu dilakukan pengontrolan dan pengendalian nafsa syahwat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah 1. Memperdalam keimanan Memperdalam keimanan
adalah
menyakini
bahwa
Allah senantiasa
bersamanya, mendengar dan melihat, mengetahui apa yang tersembunyi dan yang tampak serta apa yang tersirat di dalam lubuk hati yang paling dalam. Allah SWT berfirman ” Tidakkah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah memngetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, tiada pembicaraan yang rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiadalah (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kiurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka dimanapun mereka berada ..... ” (QS. Al-Mujaadilah (58): 7) Dengan itikad dan perasaan ini, seseorang mukmin akan terlepas dari jeratan hawa nafsu dan dorongan nafsu yang buruk, bisikan syetan serta fitnah harta dan wanita. 2. Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat
14
Rasulullah SAW bersabda ” Tekunilah yang bermanfaat untukmu dan mintalah pertolongan kepada Allah, jangan sampai kamu lemah’ (HR. Muslim). Seorang pemuda bila ia sendirian diwaktu-waktu kosong, akan datang kepadanya angan-angan, bisikan-bisikan dan hawa nafsu yang membawa kepada dosa juga khayalan-khayalan seksual. Seorang pemuda harus mentahui bagaimana ia menghabiskan waktunya dan mengisi waktu kosongnya. Banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang remaja untuk mengisi waktu kosongnya, bisa dengan olahraga, rekreasi, membaca buku yang berfaidah, membuat kerajinan tangan, menghadiri pengajian, mengiktui perlombaan dan lain-lain aktifitas yang bermanfaat. 3. Teman yang shalih Suatu kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa ketika seorang remaja berteman dengan teman yang shaleh dan baik maka ia akan terpengaruh pada mereka untuk melakukan kebaikan, istiqomah dan keshalihan. Rasulullah SAW bersabda ” Jangan kamu berteman kecuali dengan orang mukmin dan jangan memakan makananmu kecuali orang yang takwa (HR. At-Turmudzi). Sebaliknya jika seorang pemuda berteman dengan teman yang jahat dan selalu berbuat maksiat, maka ia akan terpengaruh untuk melakukan kejahatan, kemaksiatan dan kemerosotan moral juga. Inilah sebabnya Rasulullah SAW menasehati lewat sabdanya : ” seseorang itu menurut agama temannya, maka hendaklah dia memperhatikan siapa yang menjadi temannya (HR. At-Turmudzi). 4. Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk Media massa merupakan salah satu faktor yang ”ikut” bertanggung jawab terhadap menjamurnya seks bebas. Banyak acara-acara ditelevisi dan pemberitaan di koran dan majalah yang mengumbar nafsu seks, gambar-gambar yang seronok, iklan-iklan yang berbau ”pornografi” yang turut memperburuk moral para remaja dan merangsang remaja untuk melakukan seks bebas. Untuk itu para remaja perlu memilah-milah berita yang akan dibaca dan acara televisi yang akan ditontonnya. Sekarang ini ada pepatah yang mengatakan ”tontonan telah menjadi tuntunan, sebaliknya banyak tuntunan hanya tinggal sebagai tontonan saja” Allah SWT
15
berfirman: ”Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk” (QS Al-Israa’: 32) 5. Berpuasa Berpuasa sunnah dapat mengendalikan hawa nafsu seksual, disamping itu juga akan menghindari timbulnya pikiran-pikiran kotor, sehingga dapat melindungi seorang remaja dari melakukan seks bebas. Rasulullah SAW bersabda ” Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai kemampuan (untuk menikah) maka menikahlah. Sesungguhnya pernikahan itu lebih dapat menjaga pandangan mata dan mengekang hawa nafsu. Bagi siapa yang belum memiliki kemampuan, maka berpuasalah. Sesungguhnya puasa adalah penawar baginya” (HR Bukhari) 6. Menggunakan cara-cara medis Nabi Muhammad SAW bersabda ” Hikmah itu adalah barang yang tercecer milik orang yang beriman, dimana saja ia mendapatkannya ... ia yang lebih berhak untuk itu (HR. Turmudzi dan Al Askari). Untuk mengendalikan nafsu seksual dapat diupayakan cara-cara medis sebagai berikut: a. Sering mandi air dingin di musim panas b. memperbanyak olahraga dan latihan fisik c. Menjauhi makanan yang mengandung merica dan rempah-rempah karena mempunyai sifat merangsang d. Tidak terlalu banyak mengkonsumsi semampunya minuman perangsang saraf seperti kopi e. Tidak terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan telur
16
BAB 3 SATUAN ACARA PENYULUHAN PERGAULAN BEBAS PADA REMAJA
Disusun Oleh : S1 Ilmu Keperawatan A / Semester 6 Kelompok :
Friska Widyawati M.
14631407
Dewi Puspita N.
14631408
Indra Nurviadatul M.
14631415
Rizki Anisatul F.
14631427
Ana Roudhotul J.
14631430
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2017
17
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PokokPembahasan
: Pergaulan Bebas pada Remaja
Sub Pokok Bahasan
: Dampak dan Pencegahan Pergaulan Bebas pada Remaja
Sasaran
: Sebagian Siswa Siswi Kelas 2 SMP Negeri 1 Babadan Ponorogo
Hari/Tanggal
: Senin, 22 Mei 2017
Pukul
: 08.00 – 08.30WIB
Waktu
: 30 menit
Tempat
: SMP Negeri 1 Babadan Ponorogo
Penyuluh
: Mahasiswa FIK Prodi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo
A. Tujuan Intruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan siswa siswi kelas 2 SMP Negeri 1 Babadan Ponorogo mengerti tentang pergaulan bebas.
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan siswa siswi SMP Negeri 1 Babadan mampu : 1. Menjelaskan pengertianpergaulan bebas 2. Menjelaskan faktor penyebab pergaulan bebas 3. Menjelaskan jenis pergaulan bebas 4. Menjelaskankarakteristik pergaulan bebas 5. Menjelaskan dampak / akibat pergaulan bebas 6. Menjelaskan pencegahan pergaulan bebas
C. Materi Materi terlampir
18
D. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab
E. Media Penyuluhan 1. LCD proyektor 2. Leaflet 3. PPT 4. Video
F. Setting Tempat Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyaji
Ket : Penyuluh / pemateri
=
Moderator
=
Observer
=
Fasilitator
=
Peserta
=
Papantulis
=
19
G. Pengorganisasian Mahasiswa S1 Keperawatan FIK Universitas MuhammadiyahPonorogo Moderator
: Rizki Anisatul F.
Penyaji
: Friska Widyawati M.
Observer
:Indra Nurviadatul M.
Fasilitator
:Dewi Puspita N. Ana Roudhotul J.
H. Proses Kegiatan Penyuluhan No. Tahapan
Waktu
Kegiatan Penyuluh
1.
Pembukaan 5 menit
Sasaran
-
Memberi salam
-
Menjawab salam
-
Memperkenalkan diri
-
Mendengarakan
-
Menjelaskan
1. Pengertian Pergaulan Bebas
-
Menyimak
2. Penyebab Pergaulan Bebas
-
Mendengarkan
3. Jenis Pergaulan Bebas
-
Mencatat bila perlu
tujuan
dan
kontrak waktu 2.
Inti
20 menit
Menjelaskan tentang :
4. Karakter Pergaulan Bebas 5. Dampak Pergaulan Bebas 6. Pencegahan Pergaulan Bebas
3.
Penutup
5 menit
-
Evaluasi
-
Bertanya
-
Tanya jawab
-
Menjawab pertanyaan
-
Menyimpulkan
-
Menjawab salam
-
Memberi salam
20
I. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a) Kesiapan mahasiswa sebagai pembicara dalam kegiatan penyuluhan. b) Kesiapan peserta dalam mengikuti kegiatan penyuluhan. c) Media yang digunakan sesuai dengan topik dan tepat guna. d) Tempat yang sesuai dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan e) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas yang disepakati oleh mahasiswa 2. Evaluasi Proses a) Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang direncanakan b) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan c) Suasana dalam kegiatan penyuluhan kondusif d) Peserta tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan 3. Evaluasi Hasil Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan selama 20 menit peserta mampu : a) Menjelaskan pengertian pergaulan bebas b) Menjelaskan faktor penyebab pergaulan bebas c) Menjelaskan jenis pergaulan bebas d) Menjelaskan karakteristik pergaulan bebas e) Menjelaskan dampak / akibat pergaulan bebas f) Menjelaskan pencegahan pergaulan bebas
21
MATERI SAP PERGAULAN BEBAS PADA REMAJA
1. Pengertian Pergaulan Bebas Pergaulan Bebas adalah salah bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.atau pergaulan bebas dapat diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan.
2. Faktor Penyebab Pergaulan Bebas a. Pengaruh Negatif Media Massa Media masssa seperti televisi, film, surat kabar, majalah dan sebagainya belakangan semakin banyak memasang dan mempertontonkan gambar-gambar seronok dan adegen seks serta kehidupan yang glamour yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini diperparah lagi dengan berkembangnya tehnologi internet yang menembus batas-batas negara dan waktu yang memungkinkan kawula muda mengakses hal-hal yang bisa meningkatkan nafsu seks. b. Lemahnya Keimanan c. Tidak adanya pendidikan sex yang benar, tepat dan dilandasi nilai-nilai agama. Banyak remaja yang kurang bahkan tidak mempunyai pemahaman yang memadai tentang masalah cinta dan seks ini. Banyak diantara mereka yang tidak mengenal organ tubuhnya sendiri secara baik, sementara tingkat keingintahuan mereka mengenai masalah seks ini begitu besar. d. Lemahnya pengawasan orang tua. e. Salah dalam memilih teman f. Banyak remaja memiliki persepsi yang salah tentang cinta. Cinta dan seksualitas merupakan hal yang sangat menarik perhatian remaja.Cinta dan seks adalah dorongan alami yang tak dapat dipisahkan dalam perkembangan setiap manusia yang normal.
22
3. Jenis-Jenis Pergaulan Bebas a. Perilaku seks bebas meliputi: Ciuman yang dilakukan untuk menimbulkan rangsangan seksual, seperti di bibir disertai dengan rabaan pada bagian-bagian yang sensitif yang bisa menimbulkan rangsangan seksual dan bias mengarah pada intercourse (hubungan intim) b. Narkoba : NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya. c. Merokok berlebihan pada anak di usia remaja awal d. Minum minuman keras
4. Karakteristik Pergaulan Bebas a. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya b. Rasa ingin tahu yang sangat besar c. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi. d. Terjerat dalam pesta hura-hura dengan menggunakan obat-obat terlarang seperti ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lainnya. e. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat f. Perilaku yang tidak baik g. Pakaian terbuka h. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, selalu menunjukkan eksistensi dan kebanggan diri serta selalu ingin mencoba banyak hal. i. Sering mengalami tekanan mental dan emosi
23
j. Ingin mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dengan jalan yang salah, keji dan haram.
5. Dampak dari Pergaulan Bebas Dampak dari sex bebas (free sex), khususnya pada remaja dapat dibagi menjadi a. Bahaya Fisik Bahaya fisik yang dapat terjadi adalah terkena penyakit kelamin (Penyakit Menular Sexual/ PMS)
dan HIV/AIDS serta bahaya kehamilan dini yang tak
dikehendaki. b. Bahaya perilaku dan kejiwaan Sex bebas akan menyebabkan terjadinya penyakit kelainan seksual berupa keinginan untuk selalu melakukan hubungan sex. Si penderita selalu menyibukkan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan seksual, jima, ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayangan-bayangan bentuk tubuh luar dan dalam. c. Bahaya sosial Sex bebas juga akan menyebabkan seseorang tidak lagi berpikir untuk membentuk keluarga, mempunyai anak, apalagi memikul sebuah tanggung jawab. Mereka hanya menginginkan hidup di atas kebebasan semu. Sex bebas juga akan menyebabkan berantakannya suatu keluarga dan terputusnya tali silaturrahmi dan kekerabatan. Orang tua biasanya tidak akan perduli lagi pada anak yang telah jauh tersesat ini, sebaliknya seorang remaja yang merasa tidak dipedulikan lagi oleh orang tuanya akan semakin nekad, membangkang dan tidak patuh lagi pada orang tua. d. Bahaya perekonomian Sex bebas akan melemahkan perekonomian si pelaku karena menurunnya produktivitas si pelaku akibat kondisi fisik dan mental yang menurun, penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya. e. Bahaya keagamaan dan akhirat Para pemuda yang terperosok kedalam lumpur kehanyutan sex bebas dan kemerosotan akhlak akan ditimpa 4 macam hal tercela yang diisyaratkan dan
24
disebutkan tanda-tandanya oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang tercantum dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani.
6. Pencegahan Pergaulan Bebas Untuk menghindari sex bebas perlu dilakukan pengontrolan dan pengendalian nafsu syahwat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan : a. Memperdalam keimanan Dengan itikad dan perasaan ini, seseorang mukmin akan terlepas dari jeratan hawa nafsu dan dorongan nafsu yang buruk, bisikan syetan serta fitnah harta dan wanita b. Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat Banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang remaja untuk mengisi waktu kosongnya, bisa dengan olahraga, rekreasi, membaca buku yang berfaidah,
membuat
kerajinan
tangan,
menghadiri
pengajian,
mengiktui
perlombaan dan lain-lain aktifitas yang bermanfaat. c. Teman yang shalih / baik Suatu kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa ketika seorang remaja berteman dengan teman yang shaleh dan baik maka ia akan terpengaruh pada mereka untuk melakukan kebaikan, istiqomah dan keshalihan, dan sebaliknya. d. Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk Media massa merupakan salah satu faktor yang ”ikut” bertanggung jawab terhadap menjamurnya seks bebas. Untuk itu para remaja perlu memilah-milah berita yang akan dibaca dan acara televisi yang akan ditontonnya. Sekarang ini ada pepatah yang mengatakan ”tontonan telah menjadi tuntunan, sebaliknya banyak tuntunan hanya tinggal sebagai tontonan saja” e. Berpuasa Berpuasa sunnah dapat mengendalikan hawa nafsu seksual, disamping itu juga akan menghindari timbulnya pikiran-pikiran kotor, sehingga dapat melindungi seorang remaja dari melakukan seks bebas.
25
Lampiran Leaflet
26
BAB 4 LAPORAN PENYULUHAN
4.1.Latar Belakang Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan sebelum adanya hubungan resmi sebagai suami istri yang meliputi beberapa yaitu mulai dari menunjukkan perhatian dari lawan jenis, pacaran, kemudian melakukan lips kissing(ciuman bibir), genital stimulation (melakukan rangsangan pada alat genital), petting (saling menempelkan alat kelamin tanpa penetrasi), kemudian berlanjut pada hubungan seksual. Setelah memasuki masa remaja, setiap manusia baik pria maupun wanita merasakan adanya suatu dorongan seksual (nafsu birahi).Dorongan seksual ialah perasaan erotis terhadap lawan jenis dengan tujuan akhir melakukan hubungan seksual (bersetubuh). Pada awalnya dorongan seksual muncul karena pengaruh hormon, tetapi kemudian ada faktor lain yang mempengaruhi dorongan seksual yaitu psikis, rangsangan seksual dari luar dan pengalaman seksual Selain perasaan yang labil psikologis remaja yang ingin tahunya besar dan rasa ingin mencoba berbagai hal mampu memicu keinginan remaja melakukan hal negative baik itu merokok, narkoba, minum minuman keras maupun seks bebas yang dilakukan remaja dengan pasangannya yang dianggapnya sebagai teman dekat atau pacar. Berdasarkan berbagai hal di atas, kami tertarik untuk melakukan promosi kesehatan mengenai Pergaulan Bebas pada Ramaja di SMPN 1 Babadan Ponorogo.
4.2.Metode Metode yang digunakan dalam penyuluhan yaitu ceramah dan Tanya-jawab dengan media LCD proyektor, Leaflet, PPT, dan Video.
4.3.Tujuan Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit siswa siswi kelas 2 SMP Negeri 1 Babadan Ponorogo mengerti tentang pergaulan bebas dengan mampu :
27
1. Menjelaskan pengertian pergaulan bebas 2. Menjelaskan faktor penyebab pergaulan bebas 3. Menjelaskan jenis pergaulan bebas 4. Menjelaskan dampak / akibat pergaulan bebas 5. Menjelaskan pencegahan pergaulan bebas 6. Menjelaskan karakteristik pergaulan bebas
4.4.Evaluasi Struktur a) Kesiapan mahasiswa sebagai pembicara dalam kegiatan penyuluhan sudah dipersiapkan dengan baik beberapa hari sebelum penyuluhan diadakan. b) Peserta telah berkumpul di aula tempat dilakukannya penyuluhan 15 menit sebelum kegiatan dimulai serta masing-masing peserta membawa alat tulis untuk mencatat. Peserta sangat siap dalam mengikuti penyuluhan c) Media yang digunakan Leaflet, PowerPoint dan video ilustrasi dampak pergaulan bebas. Media yang digunakan sesuai dengan topik dan tepat guna. d) Tempat dilakukan di aula SMPN 1 Babadan yang 30 menit sebelum dilakukan penyuluhan telah disiapkan alat-alat yang digunkan dalam penyuluhan berupa pemasangan LCD dan alat pengeras suara. Tempat penyuluhan telah sesuai dengan kesepakatan dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan e) Pada pelaksanaan kegiatan penyuluhan moderator (Rizki A.F) mampu memimpin jalannya kegiatan penyuluhan, Penyaji (Friska W.M) menyampaikan materi penyuluhan dengan menarik dan dengan bahasa yang mudah dipahami serta mampu menjawah kedua pertanyaan yang diajukan oleh peserta, Fasilitator (Dewi P.N dan Ana R.J) mampu mengarahkan peserta untuk aktif bertanya dan menjawab pertanyaan evaluasi, Observer (Indra N.M) mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan dan mengevaluasi jalannya penyuluhan . Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas yang disepakati oleh mahasiswa
28
4.5.Evaluasi Proses a) Kegiatan penyuluhan dilakukan pada Rabu, 24 Mei 2017 yang dimulai pukul 09.30-10.00. Waktu penyuluhan tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan b) Peserta penyuluhan datang 100% dengaan jumlah 78 orang siswa dan siswi kelas VIII SMPN 1 Babadan Ponorogo yang kooperatif dengan penyuluhan dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan c) Peserta penyuluhan tidak meninggalkan aula tempat kegiatan penyuluhan diadakan sampai selesai d) Suasana dalam kegiatan penyuluhan kurang kondusif karena banyak siswa-siswi yang
berada
dibelakang
berbicara
sendiri
meskipun
moderator
telah
memperingatkan untuk tetap diam
4.6.Evaluasi Hasil Peserta mampu menjawab 5 dari 6 pertanyaan yang diajukan moderator pada saat evaluasi yang dilakukan 20 menit setelah penyaji penyampaikan materi penyuluhan yang terdiri dari peserta mampu : a) Menjelaskan pengertian pergaulan bebas b) Menjelaskan faktor penyebab pergaulan bebas c) Menjelaskan jenis pergaulan bebas d) Menjelaskan dampak / akibat pergaulan bebas e) Menjelaskan pencegahan pergaulan bebas pertanyaan evaluasi yang tidak mampu dijawab oleh peserta adalah : f) Menjelaskan karakteristik pergaulan bebas
5. Tanya Jawab Terdapat dua pertanyaan yang diajukan peserta dan dijawab dengan baik oleh penyaji, yaitu : 1) Pertanyaan dari Sindy : Siapa yang paling berperan dalam menyebabkan pergaulan bebas , apakah teman, keluarga ataupun sekolah ?
29
Jawaban
:
Ketiga faktor tersebut saling terkait, karena teman pun dapat menyebabkan remaja mengalami pergaulan bebas contoh apabila ada temanya yang merokok maka si remaja itu sendiri apabila tidak ada dukungan/ bimbingan tentang hal negative (seperti merokok, minum-minuman keras, narkoba dan seks bebas) yang harus dihindari baik itu bimbingan dari keluarga maupun dari guru disekolah maka si remaja tersebut akan terpengaruh dan mengikuti apa yang temanya lakukan 2) Pertanyaan dari Lise : Apakah PMR berperan dalam pergaulan bebas dan apakah ada kaitannya dengan gender ? Jawaban
:
PMR berperan dalam pergaulan bebas karena dalam kegiatan-kegiatan PMR juga ada yang merupakan pencegahan pergaulan bebas pada remaja seperti penyuluhan/ pendidikan teman sebaya. Namun untuk gender itu pribadi masing-masing jadi tidak ada kaitannya dengan PMR karena di PMR tidak ada perbedaan dalam perlakuan dan tidak memberikan penjelasan . Namun gender ada kaitannya dengan pergaulan bebas karena gender laki-laki yang berteman dengan teman laki-lakinya akan cenderung melakukan kegiatan yang biasa laki-laki lakukan seperti minumminuman keras, merokok walaupun banyak juga remaja perempuan yang melakukannya juga.
30
6. Dokumentasi
31
32
33
BAB 5 PENUTUP
5.1.Kesimpulan Pergaulan Bebas adalah salah bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.atau pergaulan bebas dapat diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan.Masa remaja adalah masa pembelajaran.Meskipun remaja mendapatkan kesempatan mengembangkan potensi diri namun tetap memerlukan bekal, bimbingan dan pengarahan orang tua, pendidik serta dukungan lingkungan yang kondusif. Pergaulan bebas yang meningkat menyebabkan remaja perlu adanya pendidikan k mengenai pergaulan bebas yang baik dan benar sehingga penyuluhan kesehatan menganai pergaulan bebas meajadi alat yang sangat efektif yang diperlukan remaja dalam memahami serta menbentengi remaja agar tidak terjerumus ke pergaulan bebas yang negative
34
DAFTAR PUSTAKA
Gunarso, Singgih D. 1988.Psikologi Perkembangan.Jakarta.PT gramedia Kartono, Kartini. 1988. Psikologi Remaja. Bandung : PT. Rosda karya
35
ABSENSI PESERTA PENYULUHAN PERGAULAN BEBAS PADA REMAJA DI SMPN 1 BABADAN PONOROGO
NO 1.
NAMA
TANDA TANGAN 1
2. 3.
2 3
4. 5.
4 5
6. 7.
6 7
8. 9.
8 9
10. 11.
10 11
12. 13.
12 13
14. 15.
14 15
16. 17.
16 17
18. 19.
18 19
20. 21.
20 21
22. 23.
22 23
24. 25.
24 25
36
NO 26.
NAMA
TANDA TANGAN 26
27. 28.
27 28
29. 30.
29 30
31. 32.
31 32
33. 34.
33 34
35. 36.
35 36
37. 38.
37 38
39. 40.
39 40
41. 42.
41 42
43. 44.
43 44
45. 46.
45 46
47. 48.
47 48
49. 50.
49 50
51. 52. 53.
51 52 53
37
NO
NAMA
TANDA TANGAN
54. 55.
54 55
56. 57.
56 57
58. 59.
58 59
60. 61.
60 61
62. 63.
62 63
64. 65.
64 65
66. 67.
66 67
68. 69.
68 69
70. 71.
70 71
72. 73.
72 73
74. 75.
74 75
76. 77.
76 77
78. 79. 80.
78 79 80
38