Perencanaan Adalah Penentuan Serangkaian Tindakan Untuk Mencapai Hasil Yang Diinginkan.docx

  • Uploaded by: NUR FAJRI ARDIANSYAH
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perencanaan Adalah Penentuan Serangkaian Tindakan Untuk Mencapai Hasil Yang Diinginkan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,685
  • Pages: 11
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan yang baik memuat 6 unsur : • WHAT • WHY • WHERE • WHIEN • WHO • HOW Perencanaan dapat juga mengandung unsur-unsur : 1. Tujuan atau sasaran 2. Kebijaksanaan 3. Prosedur 4. Anggaran 5. Program Unsur-unsur perencanaan secara lebih lengkap adalah : 1. Penetapan tujuan atau sasaran 2. Penetapan kebijaksanaan 3. Penyusunan prosedur 4. Prakiraan 5. Penyusunan anggaran 6. Penyusunan program, dan 7. Penyusunan jadual Secara lebih singkat fungsi perencanaan dapat dibagi menjadi :  penetapan sasaran - penyusunan ramalan beban : sasaran penjualan kWh, sasaran jumlah sambungan  penyusunan rencana - perencanaan sarana pusat pembangkit, transmisidan distribusinya  pengambilan keputusan Perencanaan yang baik akan memiliki sifat-sifat sbb : 1). Sederhana dan terang 2). Fleksibel 3.) Stabil 4). Seimbang 5). Lengkap Kemajuan suatu negara sering dikukur dari tingkat pemakaian energi listrik dan pendapatan nasional bruto per kapita dari negara yang bersangkutan Peranan Bidang Energi pada Sektor Tenaga Lisrik Energi dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu :  Energi primer yang bersal dari minyak, air, batubara, gas bumi, panas bumi, dll  Energi sekunder seperti tenaga listrik, tenaga gerak, dll., yang pada dasarnya timbul dari energi primer melalui suatu proses. Langkah kebijaksanaan bidang energi di Indonesia : • Intensifikasi  peningkatan survai sumber energi • Diversifikasi  meningkatkan penganeka-ragaman • Konservasi  penggunaannya lebih efisien • Indeksasi  menentukan jenis energi yg paling tepat u/ tiap sektor kegitatan Usaha ketenagalistrikan terdiri dari : - Usaha penyediaan tenaga listrik - Usaha penunjang tenaga listrik

Penjelasan dari gambar 3: • Metode : metode yang sudah dipakai dan metoda yg akan dipilih perencanaan • Tenaga kerja : tenaga kerja yang sudah ada, dan tenaga (kualifikasi dan jumlahnya) yg diperlukan atau dipilih secara tepat dlm proses perencanaan maupun proses berikutnya • Unsur Uang : aspek keuangan yang sudah ada, dan jumlah keuangan yg diperlukan secara tepat • Mesin dan material : yang sudah ada dan yang dip8ilih secara tepat dlm proses perencanaan maupun berikutnya • Unsur waktu : pemilihan waktu yg tepat untuk memulai dan mengakhiri proses agar sesuai dengan kebutuhan • Unsur ruang : penempatan sarana tenaga listrik yg sudah ada dan pemilihan lokasi yg optimum • Unsur teknologi : teknologi yg sudah dipakai selama ini dan pilihan teknologi yg tepat untuki pengembangan sarana tenaga listrik yg akan datang Dalam praktek perencanaan sistem tenaga listrik dilakukan untuk memilih alternatif yg optimum terhadap sarana tenaga listrik dng mempertimbangkan segala unsur, pd akhirnya menghasilkan rencana investasi yg menggambarkan uraian proyek dan kebutuhan pendanaannya. (Gambar 4) Pengertian Ramalan Kebutuhan Tenaga Listrik Ramalan bisa tidak berbentuk angka (kwalitatip) : ramalan cuaca Berbentuk angka (kuantitatif), mis.nya : “Dalam Repelita IV PLN merencanakan penjualan energi listrik berjumlah 90.078 GWh ataupun produksi tenaga listrik 118.170 GWh. Menurut jangka waktu ; • Jangka pendek (short term) • Jangka menengah (medium term) ( 1 < JM ≤5) • Jangka panjang (long term) (> 5 tahun) • Untuk pembuatan suatu ramalan diperlukan data yg baik dan benar. • Kata data berarti sesuatu yg diketahui atau dianggap (thing known or assumed). Bila “diketahui”, maka berarti sesuatu yg sudah terjadi, dan untuk ini ditemui istilah antara lain data statistik atau data historis. • Bila diartikan sebagai “dianggap”, maka adalah merupakan sesuatu pendapat (asumsi) Pengertian data : - menurut sifatnya ; • data kualitatip • data kuantitatif - menurut diperolehnya : • data primer (dikumpulkan dan diolah sendiri) • data sekunder (diperoleh dlm bentuk jadi/publikasi) - Menurut waktu pengumpulannya : • data berkala, time series - perkembangan • data dr suatu waktu tertentu (data cross section) - dikumpulkan dr sumber berbeda, gambaran keadaan pd waktu tsb. Ramalan dibidang tenaga listrik - ramalan kebutuhan energi listrik (kWh, MWh atau GWh) Ramalan beban tenaga listrik (kW, MW, GW) - Deman and Load Forecasting 1. Kebutuhan energi listrik (demand)  energi yg dibutuhkan oleh pemakai 2. Beban tenaga listrik (load)  power yg perlu ditanggung atau diadakan untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Angka-angka ramalan kebutuhan energi listrik  menyiapkan suaru rencana pemenuhan kebutuhan maupun pengembangan penyediaan tenaga listrik setiap saat secara cukup dan baik serta terus menerus (continue) Dari hasil ramalan kebutuhan energi listrik dan beban tenaga listrik ; • Perencanaan pembangkit tenaga listrik (generartion planning)



Perencanaan penyaluran dan distribusi serta sambungan tenaga listrik (transmission, distribution and connection planning) --- bahan untuk menetapkan harga energi listrik, maupun biaya pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik. Gb.3.1 Pendekatan Ramalan Kebutuhan Tenaga Listrik Dua pendekatan utama adalah : • Secara kualitatip --- memperkirakan keadaan masa depan (pengalaman atau intuisi) • Secara kuantitatip --- pengamatan data empiris Hasil ramalan menyebutkan skenario :  Rendah (pesimis)  Menengah  Tinggi (optimis) Ditinjau dari sudut PLN sebagai suatu badan yang harus menyediakan energi, ramalan beban ditemui dua tingkat, yaitu : 1. Kebutuhan seluruhnya (Underlying demand) a. Telah menggunakan energi tenaga listrik b. Telah menggunakan dari penyediaan sendiri (captive plant) c. Belum menggunakan energi/tenaga listrik : i. Sedang menunggu ii. Dalam proses pembangunan iii. Belum mampu/belum siap iv. Unsupplied area d. Telah menggunakan energi/tenaga listrik namun kadang-kadang masih dibatasi masalah teknis penyediaan (kurangnya pembangkitan, teg. rendah) - suppressed load 2. Kebutuhan yg sedang dan dlm jangkauan dapat dipenuhi (attainable load) Pembuatan Ramalan Kebutuhan Tenaga Listrik I. Pengumpulan dan penyiapan data II. Pengolahan dan analisa data III. Penentuan metode dan pembuatan model I. Pengumpulan dan Penyiapan Data 1. Data berkala : catatan intern perusahaan • Penjualan : jumlah kWh terjual, pelanggan tersambung • Sosio/demografi : pemb. ekonomi & kependudukan • Energi ekonomi : harga listrik, hrg. Bahan bakar, dll • Dll 2. Data Survei - Pola penggunaan peralatan listrik di masyarakat - Kemampuan masyarakat membeli peralatan listrik - dll Diperoleh gambaran mengenai kebutuhan yang belum tertampung:  Captive power (tenaga listirk sendiri)  Suppressed demand (keterbatasaan penyediaan)  Daerah-daerah yg belum tersambung sistem penyediaan tenaga listrik

II. Pengolahan dan Analisa Data 1. Tabulasi Data 2. Analisa Data - Analisa pertumbuhan - Pembuatan proyeksi

III. Pemilihan Metoda dan Model - Metode kecenderungan - Metode ekonometri - Metode analitis - Metode gabungan Pelaksanaan Pembuatan Ramalan 1. Penentuan Model 2. Penentuan skenario - Tinggi/Menengah/rendah 3. Perhitungan Ramalan Pengumpulan dan Penyiapan Data Dalam pelaksanaan pembuatan ramalan beban --- Pengumpulan data statistik, informasi maupun ketetapan sasaran yg perlu dicapai Data disiapkan untuk diperoleh data asumsi dan sasaran yg akan digunakan dlm perhit.2an unt membuat ramalan dlm jangka waktu tertentu Dua macam data yg perlu diperoleh : Data berkala dan data hasil survei Data berkala yang perlu diperoleh : • Penjualan yg meliputi jmlh kWh terjual, pelanggan daya tersambung dsb.nya • Kondisi sosio/demografi yg meliputi data tentang pembangunan ekonomi dan kependudukan • Energi ekonomi yg meliputi data tentang hrg listrik, hrg bhn bakar, dll. Perolehan data survei ditujukan bila metoda peramalan yg akan digunakan adalah analitis/survei Data yg diperlukan : penggunaan peralatan listrik di masyrkt atau kemampuan membeli prltan listrik Data kondisi terakhir yg telah dicapai dlm sist. Penyediaan ten.lstrik perlu diteliti - diperoleh gambaran mengenai kebutuhan yg blm tertampung, a.l : - captive power (yg menyediakan tenaga listrik sendiri) - kebutuhan yg tertekan krn kekurangan atau keterbatasan kemampuan penyediaan (suppressed demand) - daerah2 yg blm tersambung sistem penyediaan tenaga listrik Pengolahan dan Analisa Data 1. Membuat tabulasi data 2. Mengadakan analisa atas data statistik tersebut sbg bahan asumsi ataupun sasaran yg akan digunakan dlm perhitungan Dalam pembuatan tabulasi, pemilahan data ; 1) Tabulasi Data Pemakai menurut kegiatannya : - rumah tangga (R) - industri (I) - non rumah tangga dan non industri : + perdagangan (C) + kantor2 pemerintah, kntr perwakilan negara asing, pelayanan kepentingan umum - dikenal dengan STRUKTUR TARIP DASAR LISTRIK Dalam perhitungan2 ramalan kebutuhan, pemakai energi listrik dikelompokkan : Tiga kelompok : • Rumah Tangga (R) • Industri (I) • Komersil Perkantoran & Sarana Umum (K, PS)

• • • • i)

ii)

Empat kelompok : Rumah Tangga (R) Industri (I) Komersil (K) Perkantoran dan Sarana Umum (PS) Penggolongan data dalam jenisnya : Data pengusahaan yg terdiri dr jumlah langganan, daya tersambung, penjualan listrik, konsumsi listrik spesifik (kWh/pelanggan), harga listrik (Rp/kWh), rasio elektrifikasi, pola konsumsi (beban puncak, susut, faktor beban,produksi) Data sosio demografi yg terdiri dari :

penduduk, proyeksi penduduk, jumlah rumah tangga, konsumsi listrik perkapita iii) Data energi ekonomi yg terdiri dari : pendapatan nasional bruto, pendapatan daerah bruto, pembangkit listrik non PLN, daftar tunggu 2) Analisa Data Data di analisa untuk mendapatkan bahan asumsi ataupun sasaran yg akan digunakan dalam perhitungan, meliputi : - analisa pertumbuhan setiap variabel - penentuan proyeksi pertumbuhan variabel Dalam analisa pertumbuhan terdapat 2 cara untuk menghitung : a. Pertumbuhan linier Pertumbuhan (%) = digunakan unt menghitung prtumbuhn dlm 1 tahun b. Pertumbuhan Komulatip Pertumbuhan (%) = n = jumlah tahun menghitung pertumbuhan lebih dari satu tahun Dengan mengetahui angka pertumbuhan suatu variabel, pekerjaan pembuatan proyeksi dapat dimulai. Proyeksi variabel yg dilakukan adalah unt variabel yg mendukung model peramalan spt; penduduk, rasio elektrifikasi, pertumbuhan ekonomi, dsb.nya Cara pembuatan proyeksi dpt dilakukan dng 2 cara : 1. Menggunakan metoda statistik, seperti analisa kecenderungan atau teknik regresi 2. Berdasarkan target pencapaian sasaran yg telah ditetapkan oleh pihak pembuat keputusan Metodologi Peramalan Menggunakan pendekatan kuantitatif. Terdapat 4 kelompok yang digunakan oleh banyak perusahaan listrik :  Metode analitis  Metode ekonometri  Metode kotak hitam (kecenderungan)  Gabungan metode analitis dan ekonometri 1. Metode analitis Yaitu model yang dibangun berdasarkan data dan analisa penggunaan akhir tenaga listrik pada setiap sektor pemakai (end-use model/engineering model) 2. Metode ekonometri Yaitu model yang dibangun berdasarkan kaidah eknonomi dan statistik 3. Metode kotak hitam (black box)

Disebut juga metode kecenderungan, yaitu model yg dibangun berdasarkan hubungan data masa lalu tanpa memperhatikan faktor-faktor penyebab (pengaruh ekonomi, iklim, teknologi, dsb.nya), digunakan untuk peramalan jangka pendek 4. Gabungan metoda analitis dan ekonometri Contoh: Peramalan sektor residential oleh Electric Power Research Institute --- REEPS (Residential End-use Energy Planning System) atau oleh IAEA dengan Model for Analysis The energy Demand (MAED) untuk penggunaan energi semua sektor Metode analitis bila didukung data yg lengkap dan mutakhir akan menghasilkan sebuah ramalan dengan ketepatan yang baik, dng catatan metode ini tidak tanggap pada perubahan parameter ekonomi, misal pengaruh kenaikan tarif listrik, pendapatan. Metode ekonometri, dapat menampung atau tanggap thd pengaruh perubahan parameter ekonomi. Kelemahannya pemilihan variabel peramalan dan teknik penggunaan statistik yg dipilih hanya berlaku khusus untuk suatu kasus (berlaku untuk suatu wilayah tertentu) Dengan metode kotak hitam, peramalan dapat mengikuti pola tingkah laku data masa lalu, apakah bersifat musiman, acak atau fluktuasi beraturan/tak beraturan. Kelemahannya adalah hanya berdasarkan data masa lalu dan tidak tanggap pada perubahan parameter yg lain dan hanya berlaku untuk jangka pendek. Uraian lebih lanjut : • Metode analitis Contohnya adalah model yg diterapkan oleh Energy systems & police research groups, UW Madison, yang pertama kalinya digunakan di negara bagian Wisconsin, USA untuk menganalisa kebutuhan energi. Model ini berdasarkan penggunaan energi di rumah tangga : kebutuhan primer dan sekunder Keuntungan dengan metode ini adalah hasil ramalan merupakan simulasi dari pola penggunaan tenaga listrik di masyarakat, serta dapat mensimulasi perubahan teknologi, kebijaksanaan pemerintah dalam kurun waktu jangka panjang. Kelemahan : - membutuhkan banyak macam data (survei) - waktu dan biaya yg tidak sedikit • Metode Ekonometri Tahapan yang dilakukan : 1. Tahap pertama mendefinisikan fungsi utiliti (utility function) yaitu kebutuhan beban/tenaga listrik dlm fungsi matematik dengan mengikuti kaidah ekonomi. Bentuk umumnya adalah : Q = f (P,Y,W,U) dimana : Q = Jumlah yg dibutuhkan P = Tarif listrik Y = Pendapatan/Income W = Variabel lain yg berhubungan U = Disturbance 2. Tahap kedua berupa pengujian hubungan antara parameter fungsi utiliti dengan menggunakan metode statistik, misalnya dengan analisa regresi Sifat dari model ekonometri hanya berlaku khusus untuk suatu set data. • Metode kotak hitam (kecenderungan) Untuk meramalkan beban masa mendatang berdasarkan data masa lalu (Time Series Analysis). Secara umum, metode kotak hitam : a. Cukup baik untuk peramalan jangka pendek b. Ketepatan peramalan dengan metode ini tidak baik dalam mengidentifikasi titik balik (turning point)

c. Data yg diperlukan biasanya mudah diperoleh d. Perhitungan2 cukup sederhana e. Mudah untuk memahami model ini, tdk memerlukan pendidikan khusus Dengan metode gabungan ini akan didapat suatu ramalan dengan ketepatan yg lebih baik, karena kelemahan pada satu metode akan ditanggulangi oleh meotde yang lain, 1. Pengaruh aktivitas ekonomi (GDP/value added), 2. Harga listrik, 3. Penggeseran pola penggunaan/selera, 4. Kemajuan teknologi, 5. Kebijaksanaan pemerintah, 6. Sosio demografi. Model Untuk Peramalan Kebutuhan Tenaga Listrik Model yang akan digunakan harus dpt menggambarkan kaitan antara penjualan listrik dengan variabel lain yg ada di masyarakat --- rumit dan saling terkait Pada umumnya pembuatan model peramalan dibagi pada 2 jenis, yskni : a. Model mikro --- meninjau secara detail setiap komponen atau variabel yg mempengaruhi penjualan kWh b. Model makro --- umum dan menyederhanakan a. Model Mikro untuk Peramalan Sebagai contoh, ramalan penjualan listrik dipilah dalam 4 sektor, yaitu rumah tangga, komersil, perkantoran dan sarana umum serta industri, kemudian dicari dan dianalisa variabel apa yang mempengaruhi penjualan. Keuntungan : asumsi dan variabel yang digunakan dpt diperkirakan mendekati mekanisme sebenarnya dari penjualan listrik Kerugian : jenis data yg diperlukan banyak dan tidak tersedia pada penerbitan resmi 1. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Listrik Sektor Rumah Tangga Jumlah kebutuhan tenaga listrik adalah jumlah kebutuhan masing-masing rumah tangga Misal kebutuhan listrik RT unt 1 tahun = RT (kWh), jumlah pemakai rumah tangga = L, maka jumlah pemakaian energi rata2 untuk satu pemakai rumah tangga (Rca) adalah : Rca = RT/L (kWh) Rasio elektrifikasi (electrification ratio) Jumlah penduduk M orang, satu keluarga terdiri dari 5 orang, maka jumlah keluarga (rumah tangga) =M/5. Bila dari jumlah seluruh rumah tangga yg ada, terdapat L jmlah rumah tangga yg telah menggunakan listrik, maka jumlah rumah tangga yg telah menggunakan listrik, adalah ER = (L)/(M/5) x 100% Rumah tangga yg telah menggunakan energi listrik --- konsumen listrik (pelanggan listrik) Rasio elektrifikasi bertumbuh menurut bertumbuhnya penduduk dan kemampuan untuk penyediaan energi listrik pada suatu daerah. Apabila dik. data2 sbb : - jumlah penduduk = M (orang) - jumlah orang tiap rumah = 5 (orang) - rasio elektrifikasi = ER (%) - pemakaian rata-rata pertahun pemakai rumah tangga/residential = Rca (kWh) Maka jumlah kebutuhan listrik seluruh rumah tangga dalam satu tahun adalah : M/5 x ER x Rca(kWh) Data penduduk --- dari BPS, BKKBN dan Pemda Data pemakaian energi rata2 dlm 1 th -- data statistik dan unt masa akan datang dng perhit. Asumsi

Untuk rasio elektrifikasi -- tingkat yg tlh dicapai (data statistik) dan sasaran penambahan jumlah langganan 2. Sektor Komersil Perhitungannya dilakukan sebagai berikut : Cara I. Jumlah pemakai komersil dianggap memp. hubungan dalam satu perbandingan dengan jumlah pemakai/konsumen rumah tangga -- ‘constituent ratio’ Dari data statistik dpt dik. Pemakain energi listrik (konsumsi) rata2 dalam setahun untuk setiap pelanggan komersil Jumlah kebutuhan energi listrik kelompok komersil adalah : Jumlah pemakai komersil x konsumsi energi rata2 pertahun pelanggan komersil Atau Jumlah pelanggan residential x constituent ratio x pemakaian rata2 per tahun pelanggan komersil Cara II Konsumsi energi listrik kelompok komersil dianggap mempunyai korelasi dan dpt dibandingkan dng pertumbuhan konsumsi energi listrik untuk kelompok rumah tangga. Terdapat hubungan elastis antar pertumbuhan kebutuhan energi kelompok komersil dan pertumbuhan kebutuhan energi kelompok rumah tangga menurut suatu perbandingan yg disebut faktor elastisitas. Misalnya untuk beberapa tahun diperoleh angka rata2 pertumbuhan dalam satu tahun (average annual growth rate) baik untuk rumah tangga maupun komersil. Angka perbandingan elastisitas, yaitu ; ∆K/K (rata2) ∆RT/RT (rata2) Dengan menganggap laju pertumbuhan setiap tahun langganan tumbuh secara eksponential dng metode kecenderungan Gompertz, pertumbhan/thn dpt dihit Formulasi matematik kurva Gompertz dpt dituliskan sbb : ER = K a --------- (3.5) Dimana : K = 100 t = waktu ER = rasio elektrifikasi suatu waktu (untuk t=0, maka ER adalah angka yg diketahui, angka statistik) a = suatu konstanta sama dengan ER/K = ER/100 pada waktu t=0 b = suatu konstanta yg diperoleh pd waktu t=t …(hal.53) Bila telah didapat angka pertumbuhan (growth rate) konsumsi rumah tangga (rt, %), maka dpt diperoleh angka pertumbuhan kelompok komersil (k), yaitu k = rt . ekr , dimana ekr = angka elastisitas pertumbuhan konsumsi energi komersil rata2 thd rumah tangga Sehingga kebutuhan energi untuk kelompok komersil : Kt = -----------(3.7) Cara III Petumbuhan kebutuhan energi listrik kelompok komersil dianggap memp. Hub. dan mengikuti pertumbuhan pendapatan domestik bruto (GDP atau GDRP) --- income elasticity (elastisitas terhadap pendapatan) Bila pertumbuhan pendapatan adalah p% dan income elasticity untuk komersil ek, maka angka pertumbuhan kebutuhan energi listrik = ek x p(%) Kebutuhan energi dapat dihitung sbb : Kt = ------------- (3.8)

-

• • •



3. Perkantoran dan Sarana Umum Kantor2 pemerintah Kantor2 perwakilan asing Lampu penerangan jalan Rumah ibadah Sekolah2 Rumah sakit Perhitungan kebutuhan energi listrik adalah sbb : Cara I Dianggap jumlah pemakaian energi untuk perkantoran dan pelayanan umum adalah bertumbuh mengikuti dlm suatu hubungan perbandingan tertentu terhadap jumlah pemakaian kelompok RT dan Komersil Misal : Jmlh pemakai energi rumah tangga = RT (kWh) Jmlh pemakai energi komersil = K (kWh) Angka prosen perbandingan jmlh pemakaian energi unt perkantoran dan sarana umum thd jmlh pemakaian rumah tangga dan komersil = ps (%) maka jumlah kebutuhan energi untuk kelompok perkantoran dan sarana umum adalah ; PS = (RT + K) . PS Cara II Dianggap pertumbuhan pemakaian energi kelompok perkantoran dan sarana umum mengikuti dan mempunyai hubungan dlm satu angka perbandingan tetap dng pertumbuhan rumah tangga (hubungan elastis) Misal : ∆RT/RT = tingkat pertumbuhan (rata2) pemakaian energi rmh tangga…..(1) ∆PS/PS = tingkat pertumbuhan (rata2) pemakaian energi perkantoran dan sarana umum …..(2) (2)/(1) = elastisitas = epsr Dari data2 statistik beberapa tahun dpt diperoleh tingkat pertumbuhan rata2 masing2 kelompok tsb. maka kebutuhan energi perkantoran dan sarana umum dpt dihitung sbb : PSt = PS -----------(3.10) Cara III Kebutuhan energi kelompok public dan service digabungkan dengan kelompok komersil kemudian dilakukan perhitungan spt cara III untuk komersil, yaitu : (K+PS)t = ---------(3.11) 4. Industri Untuk perhitungan kebutuhan energi kelompok industri (IN), dilakukan dng memisahkan : Petumbuhan kebutuhan dari industri yg ada atau yg telah tersambung dan industri baru yg akan disambung Pertambahan kebutuhan dari industri captive plant (beralihnya penyediaan sendiri menjadi penyediaan dari badan yg mengelola tenaga listrik/PLN Terlebih dahulu dihitung besarnya kebutuhabn energi dari pertumbuhan industri yg telah tersambung dan industri baru, kemudian setiap tahunnya ditambahkan jumlah energi untuk pengambilan captive power Dalam perhitungan jangka pendek (1 s.d 3 thn), jika telah dik. rencana kebutuhan dan penyambungan (waiting list) dari pemakai besar (industri), maka angka2 kebutuhan tiap tahunnya langsung dijumlahkan sbg tambahan kebutuhan tiap tahun unt kelompok industri.

-









Kelompok Industri dibagi dalam : Industri kecil (small industries) Industri ringan (light industries) Industri berat (heavy industries) Cara I Pertumbuhan kelompok industri memp. perbandingan tertentu (elastis) terhadap pertumbuhan kebutuhan kelompok rumah tangga. Dari data2 statistik dpt diperoleh angka pertumbuhan rata2 dr masing2 kelompok tsb. Misalkan ∆RT/RT = pertumbuhan (rata2) untuk kelompok rumah tangga dan ∆IN/IN = pertumbuhan (rata2) kelompok industri. ∆IN/IN ∆RT/RT Maka kebutuhan energi kelompok industri diwaktu mendatang adalah : INt = …….. (3.12) Total kebutuhan bila termasuk pengambilan captive power akan menjadi : IN = INt + INcp Cara II Dianggap bahwa pertumbuhan kebutuhan energi untuk kelompok industri mengikuti pertumbuhan pendapatan domestik/pendapatan domestik regional bruto, sehingga pertumbuhan (rata2) kelompok industri sbb : ∆IN/IN = ei . P , dimana ei = elastisitas thd pendapatan dr kel industri p = pertumbuhan GDP atau GDRP Jadi, INt = INt-1 (1 + ei . p) dan IN = INt + INcp b. Model Makro untuk Peramalan Memperhitungkan hubungan antara pendapatan masyarakat dan tingkat harga listrik dng pemakaian atau kebutuhan tenaga listrik Pemakai dibagi dalam 3 kelompok : - rumah tangga - industri - komersil - publik Ramalan kebutuhan tenaga listrik kelompok RT merupakan hasil hubungan elastisitas antara pendapatan daerah (PDRP) atau masyarakat secara keseluruhan dan tingkat harga listrik kel.RT (pada harga konstan tertentu) dng pemakaian (penjualan) listrik kel.RT Ramalan kebutuhan tenaga listrik kel.Industri merupakan hasil hubungan elastisitas antara pendapatan daerah (PDRB) kel.industri dan tingkat harga listrik kel.industri (pada harga konstan tertentu) dng pemakaian (penjualan) listrik kel.industri Ramalan kebutuhan tenaga listrik kel.komersil-publik merupakan hasil hubungan elastisitas antara pendapatan daerah (PDRB) sektor komersil-publik dan tingkat harga listrik kel.tersebut (pada harga konstan tertentu) dng penjualan listrik sektor komersil-publik Formulasi peramalan model makro kWh = f(pendapatan, harga listrik) sehingga model makro yg ckp sederhana dpt dibangun dari model ekonometrik linier dan atau multilinier yg dpt ditulis : y = a.x ……… (3.16) Atau y = a.x ……… (3.17), dimana y = pemakaian energi listrik oleh konsumen x = pendaptan z = harga listrik

a = konstanta b = elastisitas x thd y c = elastisitas z thd y Dengan metode ekonometrik parameter a, b, c dpt dihitung dng menggunakan regresi. Tahapan dlm penyusunan peramalan model makro 1. Perolehan data 2. Pengolahan data Data dan informasi yg diperlukan pd proses perolehan data adalah : a. Data historis(historical data) Sekurang2nya 5 th terakhir atau 10 th terakhir, yg meliputi : - Data penduduk regional dan nasional serta laju pertumbuhannya. - Data pendapatan regional dan nasioal sert laju pertumbuhannya, secara sektor pendataan sesuai yg lazim dipakai oleh Kantor Statistik - Data energi listrik terjual dan prosentase rata2 kenaikannya perkelompok/sektor pemakai energi listrik - Data tingkat harga listrik persektor pemakai pd hrg konstan tahun tertentu b. Informasi (information) informasi disini adalah data masukan angka2 proyeksi tingkat pertumbuhan 5 atau 10 th kedepan berupa : - Proyeksi tingkat/laju pertumbuhan penduduk regional dan nasional - Proyeksi laju pertumbuhan pendapatan regional dan nasional pd harga konstan tertentu secara sektor pendapatan sesuai yg lazim diipakai oleh kantor statistik - Proyeksi tingkat harga listrik persektor/kelompok tarip pada harga konstan tahun tertentu Pada tahap pengolahan data, setelah proses perolehan dpt dilakukan 2 hal pokok, yaitu : 1. perhitungan variabel peramalan, 2. perhitungan angka proyeksi unt variabel peramalan, apabila BAPPEDA atau kantor statistik setempat blm melakukan perhitungan angka proyeksi tsb. Perhitungan variabel Peramalan Variabel peramalan yg akan digunakan ialah elastisitas yaitu suatu faktor yg merupakan nilai perubahan konsumsi energi listrik akibat perubahan pendapatan (PDRB), hrg listrik atu unsur lain yg mempengaruhi Elastisitas dpt dihitung dng 2 cara, yaitu elastisitas kurva statis dan dinamis. Rumus kurva dinamis secara umum adalah : y = a x ….. (3.18), dimana x ≠ 0 dan b < 0 y : variabel tak bebas (dependent) x : variabel bebas/tak tergantung (independent) a : konstanta b : elastisitas variabel bebas y Dari rumus di atas dpt digunakan untuk menghitung besar perubahan kebutuhan ten.listrk (kWh) dng adanya perubahan pendapatan masyrakat (PDRB)

Related Documents


More Documents from "Ervan Aditya Vandalgion"