Percobaan I.docx

  • Uploaded by: yulfa hasana
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Percobaan I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,473
  • Pages: 30
PERCOBAAN I ALAT KESEHATAN DAN PENGGOLONGAN OBAT A. Tujuan Tujuan praktikum ini yaitu : 1. Untuk mengetahui dan mengenal berbagai macam alat kesehatan 2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari alat kesehatan 3. Untuk mengetahui dan memahami penggolongan obat dan cara penggunaan obat-obat khusus B. Landasan Teori Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Alat Kesehatan (ALKES) adalah instrument, apparatus, mesin implant yang

digunakan

untuk

mencegah,

mendiagnosa,

menyembuhkan

dan

meringankan penyakit, merawat orang sakit, serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh (Asriwati, 2017). Alat kesehatan berdasarkan tujuan penggunaan sebagaimana dimaksud oleh produsen, dapat digunakan sendiri maupun kombinasi untuk manusia dengan satu atau beberapa tujuan sebagai berikut: diagnosis, pencegahan, pemantauan, perlakuan atau pengurangan penyakit; diagnosis, pemantauan, perlakuan,

pengurangan

atau

kompensasi

kondisi

sakit;

penyelidikan,

penggantian, pemodifikasian, mendukung anatomi, atau proses fisiologis; mendukung atau mempertahankan hidup, menghalangi pembuahan, desinfeksi alat kesehatan, dan menyediakan informasi untuk tujuan medis atau diagnosis melalui pengujian in vitro terhadap specimen dari tubuh manusia (Kementerian Kesehatan, 2010). Obat adalah sediaan atau paduan bahan-bahan termasuk termasuk produk biologi dan kontrasepsi, yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki system fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan

diagnose, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan (Kementerian Kesehatan, 2000). Dalam rangka mempermudah pengawasan serta menjamin keamanan pengunaan, pemerintah memiliki pengolongan berbeda dengan tiga kelompok obat. Di Indonesia, sesuai dengan peraturan perundang-undangan obat dikategorikan menjadi : obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras serta narkotika dan psikotropika. Setiap golongan memiliki simbol agar obat lebih mudah diketahui (Athijah, 2011). Psikotropika dan narkotika. Psikotropika merupakan zat atau obat yang secara alamiah ataupun buatan yang berkhasiat untuk memberikan pengaruh secara selektif pada sistem syaraf pusat dan menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Obat golongan psikotropika masih digolongkan obat keras sehingga disimbolkan dengan lingkaran merah bertuliskan huruf “K” ditengahnya. Sedangkan narkotika merupakan obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran dari mulai penurunan sampai hilangnya kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika disimbolkan dengan lingkaran merah yang ditengahnya terdapat simbol palang (+) (Nuryati, 2017).

C. Hasil Pengamatan a. Alat – Alat Kesehatan

1. Pembalut N O 1.

GAMBAR

NAMA ALAT

FUNGSI

Plester - Autoclave

Fungsinya untuk

Tape

membedakan kemasan atau alat mana yang telah mengalami proses sterilisasi dan alat mana yang belum (sebagai

2.

3.

Plester - Sutures

indikator) Fungsinya untuk menutupi

Tape

luka di kulit

Plester - Medicinal

Funginya untuk menutupi

Tape

kulit dilengkapi dengan efek terapi

4.

Plester – Surgical

Fungsinya untuk

Tape

digunakan dalam pembedahan

6.

Gaas – Hydrofil

Fungsinya digunakan

Sterile

untuk menutupi luka dan menghindari kontaminasi.

7.

Gaas- Dressing

Fungsinya yaitu digunakan untuk penutupan daerah steril Insisi sebelum dilakukan pembedahan/operasi.

8.

Gaas – Mengandung

Fungsinya untuk menutupi

Obat

luka

9.

10.

11.

12.

Gaas – Gauze

Fungsinya untuk menutupi

Bandage

luka

Perban – Elastic

Fungsinya untuk menutupi

Bandage

luka

Perban –

Fungsinya untuk menutupi

Mengandung Obat

luka

Perban – Pemebalut

Fungsinya untuk

Leher

menopang kepala dan membatasi gerak dari tulang leher (Cervical Vertebrae).

13.

14.

Perban – Pembalut

Fungsinya untuk menutupi

Gips

luka (Gips)

Perban - daryanet

Fungsinya digunakan di bagian tubuh yang sulit tanpa membutuhkan plester perekat.

2. Alat Perawatan

N O 1.

GAMBAR

NAMA ALAT

FUNGSI

Warm Water Zak

Fungsinya untuk mengisi air panas

2.

Eskap

Fungsinya untuk kompres dingin di kepala apabila sedang demam.

3.

Skin Traction Kit

Fungsinya digunakan untuk mencegah pergeseran persendian yang terluka atau meradang atau pada patah tulang.

4.

Kruk

Fungsinya digunakan untuk pada pasien yang mendapat cidera/gangguan sehabis operasi pada kakinya.

5.

Pompa susu

Fungsinya digunakan untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang sedang menyusui dikarenakan produk air susunya terlalu banyak.

3. Alat Penampungan

N O 1.

GAMBAR

NAMA ALAT

FUNGSI

Penampungan Darah

Fungsinya digunakan untuk menampung darah.

2.

Urine Bag

Fungsinya digunakan untuk menampung urin pasien.

3.

Penampung Feces

Fungsinya digunakan

(Colostomy Bag)

untuk menampung feces, cairan dan gas yang keluar dari lubang usus buatan hasil pembedahan melalui otot dan kulit perut.

4. Hospital Wares/Utensils

N O 1.

GAMBAR

NAMA ALAT

FUNGSI

Urinal Pria

Sebagai tempat air kencing pasien.

2.

Bedpan/Stekpan

Digunakan sebagai tempat feces.

3.

Spitting Mug

Digunakan sebagai tempat ludah/riak.

4.

Instrument Tray

Digunakan sebagai tempat menaruh dan menyimpan alat-alat bedah.

5.

Thermometer Jar

Digunakan sebagai tempat menaruh termometer

6.

Forceps Jar

Digunakan sebagai tempat menaruh pinset, klem dan tang

7.

Dressing Sterilizing -

Digunakan sebagai

Drum

tempat mensterilkan pembalut

5. Kateter N O

GAMBAR

NAMA ALAT

FUNGSI

1.

I.V. Catheter

Digunakan sebagai vena tambahan (perpanjangan vena) untuk pengobatan I.V. Jangka lama yang

2.

Nelaton Kateter

panjang lebih dari 48 jam Digunakan untuk buang air kecil

3.

Ballon/Foley Kateter

Digunakan untuk pengambilan urine dalam sistem tertutup, bebas dari udara dan polusi

4.

Infusion Set

disekitarnya Selang untuk pemberian jarum suntik

5.

Stomach Tube

Digunakan untuk mengumpulkan getah lambung, membilas atau mencuci isi perut, dan untuk pemberian obatobatan

6.

Feeding Tube

Digunakan untuk memasukkan cairan makanan melalui mulut / hidung

7.

Rectal Tube

Digunakan untuk mengeluarkan gas-gas dari usus dan untuk membersihkan rektum

8.

Suction / Mucus

Digunakan untuk

Extractor

menyedot lender dari mulut bayi yang baru lahir dan untuk menyedot cairan Amniotik

9.

Kondom

Digunakan untuk menghubungkan penis dengan urine bag melalui ujung tubenya, terutama pada pasien yang suka buang air kecil secara tidak sadar

6. Jarum Suntik

N

GAMBAR

O 1.

NAMA ALAT

FUNGSI

Jarum Suntik umum

Digunakan untuk mengambil darah

2.

Jarum Suntik Gigi

Digunakan untuk gigi, dimana obatnya harus dimasukkan dulu kedalam suatu tempat tertentu yang

3.

Jarum Suntik Spinal

disebut catridge Digunakan untuk lumbal punctie

4.

Jarum Suntik Bersayap

Digunakan sebagai vena tambahan atau perpanjangan vena dari tubuh kita untuk pengobatan I.V. jangka lama atau yang terputusputus

7. Alat Semprit/Alat Suntik

N

GAMBAR

O 1.

NAMA ALAT

FUNGSI

Glycerin Syringe

Digunakan untuk menyemprotkan lavement /clysma melalui anus (dubur)

2.

Hypodermic Syringe

Digunakan sebagai alat semprit pada umumnya

3.

Insulin Syringe

Digunakan khusus untuk menyuntikkan insulin dan umumnya kemasan sekali pakai (disposable)

8. Paratus

N

GAMBAR

O 1.

NAMA ALAT

FUNGSI

Paratus

Fungsinya digunakan untuk menyimpan alat suntik (semprit). Biasanya terbuat dari bahan stainless steel.

9. Jarum Bedah N

GAMBAR

O 1.

NAMA ALAT

FUNGSI

Jarum Bedah Lurus

Fungsinya digunakan

(straight)

untuk menjahit luka, umumnya luka operasi. Jarum ini terbuat dari bahan stainless steel.

2.

Jarum Bedah ¼ circle

Fungsinya digunakan untuk menjahit luka, umumnya luka operasi. Jarum ini terbuat dari bahan stainless steel.

3.

Jarum Bedah ½ circle

Fungsinya digunakan untuk menjahit luka, umumnya luka operasi. Jarum ini terbuat dari bahan stainless steel.

10. Benang Bedah

N

GAMBAR

O 1.

NAMA ALAT

FUNGSI

Plaint Catgut

Digunakan untuk ligasi atau mengikat pembuluh darah ataupun mengikat/menyatukan jaringan.

11. Alat Pengambil /Pemberi Cairan Atau Darah N O 1.

GAMBAR

NAMA ALAT

FUNGSI

Blood Donor Set

Digunakan untuk mengambil darah dari pendonor (penyumbang darah)

2.

Venoject

Digunakan untuk mengambil darah tanpa adanya kontaminasi dan meminimumkan resiko Hemolysis serta tanpa adanya kemungkinan penguapan

3.

Preza-Pack

Digunakan khusus untuk mengambil darah dari arteri, untuk menganalisis gas darah

4.

Blood Administration

Digunakan untuk

Set

memberikan darah dalam jumlah kecil pada bayi

5.

Solution Administration

Digunakan untuk

Set

memberikan larutan

12. Sport And Medical Supportive Product N O

GAMBAR

NAMA ALAT

FUNGSI

1.

Mesh Arm Sling

Digunakan untuk mendukung lengan yang patah, akibat benturan atau kecelakaan pada saat olahraga atau situasi

2.

Wrist / Thumb Support

lainnya Digunaka nuntuk Rematik, Tonosynovitis, Carpal Tunnel Syndrome

3.

Standard Knee Support

Digunakan untuk membantu proses penyembuhan pasca operas ilutut, otot yang tegang, Arthritis, dan perlindungan terhadap

4.

Ankle Support

Abrasions Digunakan untuk memberikan dukungan yang efektif pada saat berjalan atau berlari

b. Tabel Penggolongan Obat No

Penggolongan Obat

Contoh

1.

Obat bebas

Contohnya yaitu Tablet Paracetamol, Tablet Vitamin C, dan lainnya.

Obat golongan ini termasuk obat yang relatif paling aman, dapat diperoleh tanpa resep dokter, selain di apotik juga dapat diperoleh di warungwarung.

Penandaan Obat Bebas

2.

Obat Bebas Terbatas Obat golongan ini juga relatif aman selama pemakaiannya mengikuti aturan pakai yang ada. Obat ini juga dapat diperoleh tanpa resep dokter di apotik, took obat atau di warung-warung. Terdapat 6 peringatan khusus untuk obat golongan ini.

Penandaan Obat Bebas Terbatas

Contohnya yaitu CTM, Mebendazol dan lainnya.

3.

Obat Keras

Contohnya yaitu semua obat dalam bentuk injeksi, semua obat baru dan lainnya.

Disebut obat keras karena jika pemakai tidak memperhatikan

dosis,

aturan

pakai,

dan

peringatan yang diberikan, dapat menimbulkan efek berbahaya.Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter di apotik.

Penandaan Obat Keras

4.

Obat Wajib Apotek (OWA)

Contohnya obat wajib apotek adalah Lynestrenol

Obat wajib apotek (OWA)pada dasarnya adalah Ethinylestradiol, obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker norgestrel, desogestrel, kepada pasien tanpa resep.

Metoklopramid, Bisakodil Suppo, Hexetidin, Triamcinolone acetonide, Mukolitik,

Penandaan Obat Keras

Asetilsistein, Bromheksin, Salbutamol

5.

Psikotropika Psikotropika atau dulu lebih dikenal dengan nama obat keras tertentu, sebenarnya termasuk golongan obat keras, tetapi bedanya dapat mempengaruhi aktivitas psikis. Psikotropika dibagi menjadi 4 golongan, yaitu :

1. Psikotropika golongan I Contoh: Meskalin, Psilosibina, Metamfetamin, dan lainnya. 2. Psikotropika golongan II Contoh: Metakualon, Sekobarbital, dan



lainnya.

Golongan I Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, mengakibatkan sindroma ketergantungan. Golongan II Berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan

 



Contoh: Amobarbital, Flunitrazepam,

serta mempunyai potensi amat kuat 

3. Psikotropika golongan III

Pentobarbital, dan lainnya. 4. Psikotropika golongan IV

dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu

Contoh: Alprazolam,

pengetahuan serta mempunyai potensi sedang

Diazepam,

mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Klordiazepoksida,

Golongan III Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Golongan IV

Lorazepam, Triazolam, dan lainnya.

Berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan

mengakibatkan

sindroma

ketergantungan.

Penandaan Psikotropika

6.

Narkotika Kelompok obat yang paling berbahaya karena dapat

1. Narkotika golongan II Contoh: Opium mentah,

menimbulkan addiksi (ketergantungan) dan Kokain mentah, Tanaman toleransi. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Karena berbahaya, dalam peredaran, produksi, dan

ganja, Heroin, dan lainnya. 2. Narkotika golongan II Contoh: Benzetidin,

pemakaiannya narkotika diawasi secara ketat.

Ekgonin, Morfin,

Narkotika dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

Petidin, dan lainnya.

 Golongan I

3. Narkotika golongan

Hanya dapat digunakan untuk tujuan

III Contoh: Dihidrokodein, Doveri, Etilmorfina, dan lainnya.

pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.  Golongan II Berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.  Golongan III Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.

Penandaan Narkotika

D. Pembahasan Alkes adalah barang, instrumen, aparat atau alat termasuk tiap komponen, bagian atau perlengkapannya yang diproduksi, dijual atau dimaksud untuk digunakan dalam empat hal yaitu pertama pemeliharaan dan perawatan kesehatan, diagnosa, penyembuhan, peringan/pencegah penyakit, kelainan keadaan badan atau gejalanya pada manusia. Kedua adalah pemulihan, perbaikan atau perubahan fungsi badan atau struktur badan manusia. Ketiga, diagnosa kehamilan pada manusia/ pemeliharaan selama hamil dan setelah melahirkan termasuk pemeliharaan bayi dan usaha mencegah kehamilan pada manusia dan yang tidak termasuk golongan obat. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 116/SK/79,

alat

kesehatan

dapat

digolongkan

menjadi

preparat

untuk

pemeliharaan dan perawatan kesehatan, pestisida dan insektisida pembasmi hama, alat kecantikan yang digunakan dalam salon kecantikan, wadah dari plastik dan kaca untuk obat injeksi, juga karet tutup botol infus, peralatan obstetri, peralatan

anestesi, peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi, peralatan dan perlengkapan kedokteran THT dan peralatan dan perlengkapan kedokteran mata. Alat-alat kesehatan yang terdapat dirumah sakit dan apotik yaitu alat pembalut, perawatan, penampungan, alat-alat rumah sakit, cateter, jarum suntik, alat semprot, paratus, jarum bedah, benang bedah, alat mengambil darah, alat-alat laboratorium farmasi dan alat bedah. Obat merupakan sedian atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi. Seperti yang telah dituliskan pada pengertian obat di atas, maka peran obat secara umum adalah sebagai berikut: Penetapan diagnose; Untuk pencegahan penyakit; Menyembuhkan penyakit; Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan; Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu; Penigkatan kesehatan;dan Mengurangi rasa sakit. Obat khusus adalah segala macam obat-obat yang dalam penggunaan atau pemberiannya pada tempat-tempat khusus saja.Penggunaan obat-obat khusus memerlukan beberapa teknik dan alat-alat yang telah termodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat mudah digunakan dan tingkat kecelakkan yang didapatkan baik dari pihak kesehatan maupun pasien dapat sangat kecil.Pemberian obat-obta khusus memerlukan beberapa teknik dan tidakpada sembarang tempat, misalnya obat tetes mata hanya dapat diberikan untuk mata, tingga untuk anggota tubuh lainnya. Informasi yang disampaikan dalam bahasa yang jelas dan lugas misalnya mengenai cara pemberian obat tetes mata pada anak atau cara menggunakan inhaler aerosol, seringkali tidak dapat diperoleh dengan mudah. Lampiran ini merupakan petunjuk praktis penggunaan obat yang berisi tentang petunjuk

praktis penggunaan berbagai bentuk sediaan obat secara terperinci dan langkahlangkah yang harus dilakukan. Informasi ini perlu diketahui oleh semua tenaga kesehatan (petugas penyerah obat, perawat, dokter, apoteker) agar dapat menjelaskan dengan tepat kepada pasien mengenai cara penggunaan setiap bentuk sediaan obat. Supaya dapat tercapainya pemberian obat yang aman, seorang tenaga harus dapatmelakukan 6 hal yangt benar; klien yang benar, obat yang benar, dosis yang benar, waktuyang benar, rute yang benar, dan dokumentasi yang benar.Beberapa pedoman umum dalam pemberian obat dijelaskan dalam prosedur pemberian obat obat yang benar yang terdiri dari 4 langkah (persiapan, pemberian, pencatatan, dan hal-hal yang tidak boleh dalam pemberian

E. Kesimpulan Dari penjelasan materi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Alat-alat kesehatan dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu: Pembalut, Alat Perawatan, Alat Penampungan, Hospital Wares/Utensils, Catheters, Jarum Suntik, AlatSemprit/AlatSuntik, Paratus, Jarum Bedah, Benang Bedah, AlatPengambil/PemberiCairanatauDarah, dan Sport and Medical Supportive Product. 2. Fungsi dari

alat

kesehatan

yaitu

untuk

mencegah,

mendiagnosis,

menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki funsi tubuh.

3. Berdasarkan Keamanan (Permenkes No. 949/Menkes/Per/VI/2000 tentang Penggolongan Obat), obat digolongkan menjadi 5 yaitu: Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas, Obat Keras, Psikotropika dan Narkotika. Dan penggunaan sediaan obat khusus yaitu: Tetes Mata, Salep Mata, Metered Dose Inhaler (MDI), Nebulizer, Tetes Telinga, Tetes Hidung, Suppositoria, Tablet Vagina dengan Aplikator, Tablet Vagina tanpa Aplikator, Krim, Salep dan Gel Vagina, Tablet Sublingual, Tablet Bukal, Tablet Effervescent dan Cara Menggunakan Insulin Pen.

DAFTAR PUSTAKA

Asriwati, 2017, Fisika Kesehatan Dalam Perawatan, Penerbit Deepublish: Yogykarta. Athija, U., 2011, Buku ajar Preskripsi Obat dan Resep Jilid I, Airlangga University Press: Surabaya. Nuryati, 2017, Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Farmakologi, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes, 2000, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.949/Menkes/Per/VI/2000 Tentang Registrasi Obat Jadi, Kemenkes RI : Jakarta. Kemenkes, 2010, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1191/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan, Kemenkes RI : Jakarta.

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA TERAPAN PERCOBAAN I ALAT KESEHATAN

DAN PENGGOLONGAN

OBAT

OLEH : NAMA

: SITTI NURLIAN HABARU

NIM

: O1A116059

KELAS

: B

KELOMPOK

: III (TIGA)

ASISTEN

: LA ODE MUHAMMAD FITRAWAN S.Farm., M.Sc., Apt.

LABORATORIUM FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

2019

Related Documents

Percobaan 1
June 2020 28
Percobaan 1
June 2020 19
Percobaan Difraksi
June 2020 32
Percobaan Bluetooth.docx
October 2019 35
Percobaan I.docx
May 2020 17
Percobaan V.docx
December 2019 4

More Documents from "Hajrah"