Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
LEMBAR PENILAIAN Judul Percobaan : Pengenalan Alat Ukur Listrik Analog Kelompok : 1 (satu) Tanggal Praktek : 23 Februari 2016 1. Praktikan: No
Nama
Persetujuan (TandaTangan)
NIM
1
Achmad Jaelani
321 15 027
2
Andi Nurindah Sari
321 15 028
3
Muh. Hidayat Alwi
321 15 029
4
Paramita Sari
321 15 051
2. Catatan:
3. Penilaian: Skor :
Tgl ACC :
LaporanDiperiksa,
Ashar AR,ST
ii
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
DAFTAR ISI Halaman Sampul ................................................................................................... Lembar Penilaian .................................................................................................. Daftar Isi................................................................................................................ Daftar Gambar ....................................................................................................... Daftar Tabel .......................................................................................................... Daftar Lampiran .................................................................................................... Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang ............................................................................................. B. Tujuan .......................................................................................................... Bab II Teori Dasar ............................................................................................... Bab III Metode Percobaan A. Alat dan Bahan ............................................................................................ B. Gambar Rangkaian Percobaan ..................................................................... C. Prosedur Percobaan ..................................................................................... D. Analisa Perhitungan ..................................................................................... Bab IV Data dan Hasil Percobaan ......................................................................... Bab V Pembahasan A. Perhitungan secara Teori ............................................................................. B. Perbandingan Teori dan Praktek .................................................................. C. Analisa Hasil Praktikum .............................................................................. Bab VI Jawaban Pertanyaan.................................................................................. Bab VII Kesimpulan ............................................................................................. Daftar Pustaka Lampiran
i ii iii iv vi vii 1 1 2 7 7 8 9 11 12 27 28 30 34
iii
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1 Alat Ukur Voltmeter
2
2.2 Contoh Pembacaan
2
2.3 Arah Pembacaan
2
2.4 Penunjukan Skala Maksimum
3
2.5 Skala yang di Pakai
3
2.6 Jarum Penunjuk (I)
3
2.7 Jarum Penunjuk (II)
4
2.8. Skala Alat Ukur
4
2.9 Besar Penunjukan
4
2.10 Alat Ukur Presisi
5
2.11 Alat Ukur Kerja (portable)
5
2.12 1/3 skala ke kanan
5
2.12 2/3 Skala ke kanan
5
2.13 Hubungan Amperemeter
5
2.14 Hubungan Voltmeter
6
2.15 Wattmeter
6
2.16 Meter untuk Panel-panel
6
2.17 Multimeter
6
2.18 Wattmeter
6
2.19 Voltmeter
6
3.1 Praktek Amperemeter
7
3.2 Praktek Voltmeter
7
3.3 Praktek Ohmmeter
8
6.1 Data amperemeter
30
6.2 Pembacaan Voltmeter 1
30
6.3 Pembacaan Voltmeter 2
31
6.4 Pembacaan Ohmmeter
31
iv
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
6.5 Pemasangan Amperemeter
32
6.6 Pemasangan Voltmeter
32
6.7 Hubungan Rangkaian
33
v
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
3.1 Daftar Alat dan Bahan
7
4.1. Pengukuran arus listrik
11
4.2. Pengukuran tegangan
11
4.3. Pengukuran resistansi
11
5.1. Hasil Pengukuran Arus
12
5.2. Kesalahan Limit Pada Arus
13
5.3 Koreksi Pada Arus
15
5.4. Limiting Error pada Arus
15
5.5. Pengukuran Daya Pada Arus
16
5.6. Hasil Pengukuran Tegangan
17
5.7. Kesalahan Limit Pada Tegangan
18
5.8. Koreksi pada Tegangan
20
5.9. Limiting Error pada Tegangan
21
5.10. Resistansi Internal pada Power Supply
22
5.11. Hasil Pengukuran Resistansi
24
5.12. Kesalahan Limit pada Resistansi
25
5.13. Koreksi pada Resistansi
26
5.14. Perbandingan Hasil Pengukuran Arus
27
5.15. Perbandingan Hasil Pengukuran Tegangan
27
5.16. Perbandingan Hasil Pengukuran Resistansi
27
6.1 Pembacaan Ohmmeter
31
vi
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Lembar Asistensi
Lampiran 2
Copy Kartu Kontrol
Lampiran 3
Data Sementara
Lampiran 4
Sampul Laporan Pertama
vii
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alat ukur adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur suatu benda atau kejadian tersebut.
Alat ukur kelistrikan secara umum
di kelompokkan
menjadi dua jenis, yakni alat ukur yang bersifat analog dan alat ukur digital. Dalam mengetahui berbagai jenisnya maka diperlukan pengenalan dari berbagai macam alat ukur itu sendiri. Namun kali ini kita akan membahas alat ukur yang bersifat analog. Dengan begitu banyaknya kompenen dalam kelistrikan maka nilai dari kompenen pastinya berbeda beda pula. Jadi diperlukan alat ukur yang berbeda pula. Begitu juga dalam cara penggunaannya. Dalam dunia kelistrikan alat ukur sangatlah penting. Maka dengan mengetahui terlebih dahulu berbagai jenis alat ukur beserta fungsinya dapat kita yakini akan membuat pekerjaan menjadi lebih mudah. Dan pengetahuan tentang alat ukur tersebut nantinya akan digunakan dan diaplikasikan terus menerus dalam pekerjaan dalam bidang kelistrikan.
B. Tujuan Selesai melaksanakan percobaan, maka diharapkan dapat : a. Menjelaskan simbol-simbol alat ukur listrik b. Menjelaskan data pada alat ukur listrik c. Menggunakan alat ukur listrik dengan benar d. Menentukan batas ukur yang tepat dari alat ukur listrik bila digunakan dalam pengukuran e. Menentukan kesalahan pengukuran dari alat ukur listrik
1
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
BAB II TEORI DASAR Sebelum menggunakan alat ukur listrik, misalnya : amperemeter, voltmeter, wattmeter, power factor meter, dan sebagainya, suatu hal yang perlu diketahui adalah simbol-simbol alat ukur listrik terlebih dahulu. Disamping itu harus dimengerti maksud dari data yang terdapat pada suatu alat ukur listrik. Contoh : Alat ukur voltmeter
Gambar 2.1 Alat Ukur Voltmeter Dari data alat ukur diatas, dapat dijelaskan : : alat ukur dengan azas kumparan putar : Pemakaian alat ukur untuk arus searah dan arus bolak balik 2.5 : Kelas alat ukur 2,5 : Pemakaian alat ukur tegak ( vertical ) 2.1 Pembacaan Alat Ukur Contoh pembacaan pada mistar yang Benar
salah
Gambar 2.2 Contoh Pembacaan
Gambar 2.3 Arah Pembacaan
Diantara arah pembacaan a, b, dan c hanya dari arah b yang benar. Lakukan pembacaan dari arah a, b, dan c, isilah
2
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
2.2 Cara Membaca Jarum Penunjuk Pilihlah SM (Skala Maksimum) yang akan digunakan, pada gambar multimeter di bawah ini ada 3 pilihan SM (Skala Maksimum) yaitu : 10, 50, 250
Gambar 2.4 Penunjukan Skala Maksimum Jika kita memilih SM (Skala Maksimum) = 250, maka skala yang dipakai adalah :
Gambar 2.5 Skala yang Dipakai Sekarang tinggal membaca jarum penunjuk. Dari gambar di atas mari kita cuplik pada bagian jarum penunjuk seperti digambarkan disamping. Dari gambar samping diketahui bahwa diantara 200-250 terdapat 10 strip sehingga besar setiap strip (kita anggap simbol bobot setiap strip = S): π=
250β200 10
βπ=5 Gambar 2.6 Jarum Penunjuk
3
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
Karena bobot setiap strip = 5 maka dari cuplikan jarum penunjukan di atas dapat digambarkan kembali. Dari gambar di samping, dapat diketahui bahwa JP (Jarum Penunjukan) =220. Sekarang kita tinggal memasukkan dalam rumus. π΅π
Gambar 2.7 Jarum Penunjuk (II)
250
π = ππ π½ππ = 250 220π = 220ππ΄πΆ
(1)
2.3 Pembacaan Skala Alat Ukur
Batas ukur : 6 Jumlah strip : 30 Satu strip skala : 6/30 = 0,2 Gambar 2.8 Skala Alat Ukur
Batas ukur = 25 volt Satu strip skala = 1 volt Jarum penunjuk = 7 volt
Gambar 2.9 Besar penunjukan 2.4 Kelas alat ukur Ketentuan dari alat ukur disebut kelas alat ukur:, kelas alat ukur dibagi menjadi dua group : Group 1
: meter presisi ( teliti ) Termasuk meter kelas : 0,1 ; 0,2 sampai 0,5
Group 2
: meter kerja Kelas meter : 1 ; 1,5 ; 2,5 sampai 5
4
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
Gambar 2.10 alat ukur presisi
Gambar 2.11 Alat ukur kerja ( portable )
2.5 Menentukan kesalahan pengukuran Contoh : Voltmeter dengan batas ukur maksimum = 60 volt Kelas alat ukur
= 2,5
Kesalahan ukur
= Β± 2,5 % dari 60 volt 60
= Β± 2,5 Γ100 Β± 1,5 volt
Gambar 2.12 (a) β
skala ke kanan
(b) β
skala ke kanan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran yang presisi adalah pada daerah β
skala ke kanan dan presisi jelek pada β
skala ke kanan. 2.6 Cara Menggunakan Alat Ukur -
Amperemeter Amperemeter selalu dihubungkan seri dengan beban.
Gambar 2.13 Hubungan Amperemeter
5
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
-
Voltmeter
Volmeter selalu dihubungkan paralel dengan beban
Gambar 2.14 Hubungan Voltmeter -
Wattmeter Cara menggunakan wattmeter: - Kumparan arus dihubungkan seri dengan beban - Kumpuran tegangan dihubungkan paralel dengan beban
Gambar 2.15 Hubungan Wattmeter 2.7 Contoh Alat-Alat Ukur
Gambar 2.16 Meter untuk Panel-Panel
Gambar 2.18 Wattmeter
Gambar 2.17 Multimeter
Gambar 2.19 Voltmeter
6
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
BAB III METODE PERCOBAAN A. Alat dan Bahan Tabel 3.1 Alat dan Bahan No Nama Alat dan Bahan Power Supply 1 Multimeter 2 - Voltmeter - Amperemeter - Ohmmeter Papan Percobaan 3 Resistor 4 - 220 Ὠ / 2 W - 470 Ὠ / 2 W - 680 Ὠ / 0,5 W Saklar tunggal 5 Kabel penghubung 6
Jumlah 1 buah 2 buah
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 14 buah
B. Gambar Rangkaian Percobaan S
+
-
R
E +
Gambar 3.1 Praktek Amperemeter S
E
R
+
Gambar 3.2 Praktek Voltmeter
7
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
R R
Gambar 3.3 Praktek Ohmmeter C. Prosedur Percobaan 1.
Pengukuran Arus dengan Amperemeter -
Membuat rangkaian seperti yang terlihat pada gambar 3.1
-
Memastikan : sebelum sakar S ditutup, yakinkan bahwa οΌ Jarum penunjuk pada nol οΌ Saklar pemilih DC οΌ Batas ukur : Batas ukur tertinggi Menutup saklar S, mengukur arus I, mengisi hasil pengukuran pada tabel 4.1 a. Mengukur arus
I dan
menghitung toleransinya
(memilih batas ukur untuk kesalahan terkecil) b. Seperti di atas, tetapi memilih batas ukur lebih tinggi -
Mengulangi langka a, b, c untuk R= 220 β¦ R= 470 β¦ dan R = 680 β¦
2. Pengukuran Tegangan Dengan Voltmeter -
Membuat rangkaian seperti terlihat pada gambar 3.2
-
Memastikan : sebelum saklar S ditutup, yakinkan bahwa: οΌ Jarum penunjuk pada nol οΌ Saklar pemilih : DC οΌ Batas ukur : Vol, batas ukur tertinggi οΌ Menutup saklar S, mengukur tegangan V, mengisi hasil pengukuran pada tabel 4.2 a. Mengukur tegangan, V dan toleransinya (memilih batas ukur untuk kesalahan terkecil) b. Seperti di atas, memilih batas ukur meter yang lebih tinggi
8
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
-
Mengulangi langka a, b, c untuk R= 220 β¦ R= 470 β¦ dan R = 680 β¦.
3. Pengukuran Dengan Ohm meter Menentukan 9 kemungkinan hubungan resistor R1= 220 β¦, R= 470 β¦ dan R3 = 680 β¦ (lihat table 4.3), kemudian melakukan pengukuran pada masing-masing rangkaian. Memastikan : sebelum pengukuran, yakin bahwa : -
Saklar pemilih R (ohmmeter)
-
Pilih batas ukur yang sesuai
-
Penunjuk jarum penunjuk nol (dengan menghubung singkatan terminal-terminalnya)
-
Mengulangi langkah di atas setiap memindahkan batas ukur , mengisi hasil pengukuran pada tabel 5.3
Mematikan meter atau pindah saklar pemilih dari R apabila tidak di pergunakan, dan letakkan pada posisi V AC BU maksimum D. Analisa Perhitungan 1. Menghitung Arus (I) menggunakan hukum Ohm V
I=R
(2)
2. Mengitung Kesalahan Limit a. Kesalahan Mutlak π =Mβ T
(3)
b. Kesalahan Relatif Ο΅
Kesalahan Relatif(%) = T Γ 100%
(4)
3. Menghitung Koreksi a. Koreksi Ξ±= TβM
(5)
b. Koreksi Reakif Ξ±
Koreksi Reaktif (%) = M Γ 100%
(6)
9
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
4. Menghitung Limiting Error Limiting Error = kelas alat ukur (%) Γ batas alat ukur
(7)
5. Menghitung Persentase Kesalahan terhadap Alat ukur persentase kesalahan terhadap alat ukur = πππππ‘πππ πππππ Penunjukan Alat Ukur
Γ 100%
(8)
6. Menghitung Daya π=
π2
(9)
π
7. Menghitung Resistansi Internal Power Supply R int =
VNL IL
β RL
(10)
8. Menghitung Toleransi Β±toleransi (%) Γ nilai rasistansi
(11)
10
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
BAB IV DATA DAN HASIL PERCOBAAN Tabel 4.1 Pengukuran Arus Listrik No 1. 2. 3.
Batas Ukur (mA) 500 50 250 500
R(β¦) 220 470 680
Arus(mA) 58 28 20,5 20
Tabel 4.2 Pengukuran Tegangan No 1. 2. 3.
Batas Ukur (V) 50 250 50 250 50 250
R(β¦) 220 470 680
Tegangan(V) 11,8 12 12,2 12,5 12,1 11
Tabel 4.3 Pengukuran Resistansi No
Rangkaian
Resistansi (β¦)
1. R1 230 2. R2 480 3. R3 690 4. R1+R2 750 5. R1+R2+R3 1490 6. R1/R2 130 7. R1/R2/R3 119 8. R1/( R2+R3) 210 9. (R1+R2)/ R3 360 R1 = 220 β¦ / 2 W Merah, Merah, Coklat, Emas R2 = 680 β¦ / 2 W Biru, Abu-abu, Coklat, Emas R3 = 470 β¦ / 0,5 W Kuning, Ungu, Coklat, Emas
11
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
BAB V PEMBAHASAN A. Perhitungan secara Teori 1. Perhitungan secara teori untuk percobaan I a. Pengukuran Arus Listrik Dik : V = 12 R = 220 β¦ R = 470 β¦ R = 680 β¦ Dit : I = ....? ο Untuk R = 220 β¦ πΌ=
π 12 = = 0,054 π΄ = 54,55 ππ΄ π
220
Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas.
Tabel 5.1 Hasil Pengukuran Arus Tegangan (V) Hambatan (β¦)
Arus (I)
12
220
54,55
12
470
25,5
12
680
17,6
b. Kesalahan Limit -
Kesalahan Mutlak Untuk R1 dengan batas ukur 500 mA Dik : M = 58 mA T = 54,55 mA Dit: β=. . . ?
12
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
Peny: β= πβπ = 58 β 54,55 = 3, 45 mA Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas. -
Kesalahan Relatif Untuk R1 dengan batas ukur 500 mA Dik : β = 3,45 mA π = 54,55 mA Dit: Kesalahan Relatif(%)=....? β
Kesalahan Relatif(%) = π x 100 3,45
= 54,55 x 100 = 6,3 % Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas. Tabel 5.2 Kesalahan Limit Pada Arus No 1. 2. 3.
Batas Ukur 500 50 250 500
R(β¦) 220 470 680
Arus (mA) 58
Kesalahan Limit Mutlak Relatif ( mA) (%) 3,45 6,3
28
2,5
9,8
20,5 20
2,9 2,4
16,5 13,6
13
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
c. Koreksi -
Koreksi Untuk R1 dengan batas ukur 500 mA Dik: M = 58 mA T = 54,55 mA Dit: πΌ =. . . ? Peny: πΌ =πβπ = 54,55 β 58 = 3, 45 mA Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas.
-
Koreksi Relatif Untuk R1 dengan batas ukur 500 mA Dik: πΌ = 3, 45 π π΄ M = 58 mA Dit: Koreksi relatif (%) =......? Peny: πΌ
Koreksi relatif (%) = π x 100\ =
3,45 58
x 100
= 5,95 % Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas.
14
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
Tabel 5.3 Koreksi Pada Arus No
Batas Ukur 500
1.
58
680
Koreksi Koreksi (mA) Relatif (%) 3,45 5,95
28
25,5
8,93
20,5 20
2,9 2,4
14,15 12
470
250 500
3.
Arus(mA)
220
50
2.
R(β¦)
d. Limiting Eror Untuk R1 Dik: Batas ukur = 500 mA
Dit: Limiting eror =.....? Persentase kesalahan terhadap alat ukur β¦ ? Peny: Limiting Eror = 2,5 % x Batas Ukur = 2,5 % x 500 = 12,5 mA persentase kesalahan terhadap alat ukur = πππππ‘πππ πππππ Penunjukan Alat Ukur
Γ 100% =
12,5 58
Γ 100% = 21,55 %
Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas.
Tabel 5.4 Limiting Error Pada Arus Batas No R(β¦) Arus (mA) Ukur 500 58 1. 220 2. 3.
50 250 500
470 680
Limiting Error (mA) 12,5
Presentase Kesalahan (%) 21,55
28
1,25
4,46
20,5 20
6,25 12,5
30,48 62,5
15
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
e. Perhitungan Daya Untuk R1 Dik: V = 12 V R = 220 β¦ Dit: P=..... ? Peny: P= = =
π£2 π
(12)2 220 144
220 = 0,65 W
Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas. Tabel 5.5 Pengkuran Daya pada Arus Batas Ukur No R(β¦) (mA) 500 1. 220 / 2 W 50
2. 3.
250 500
470 / 2 W 680 / 0,5 W
Daya (W) 0,65 0,31 0,21
2. Perhitungan secata teoriuntuk percobaan II a. Pengukuran Tegangan Penjelasan : V = 12 V ο Karena pada rangkaian tegangan paralel dengan beban, jadi nilai tegangan pada rangkaian sama, yaitu 12 V.
16
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
Tabel 5.6 Hasil Pengukur Tegangan R (β¦) V (V) 220 12 470
12
680
12
b. Kesalahan Limit -
Kesalahan Mutlak Untuk R1 dengan batas ukur 50 V Dik : M = 11,8 V T = 12 V Dit: β=. . . ? Peny: β= πβπ = 11,8 β 12 = β0,2 V
Untuk R1 dengan batas ukur 250 Dik : M = 12 V T = 12 V Dit: β=. . . ? Peny: β= πβπ = 12 β 12 =0V Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas.
17
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
- Kesalahan Relatif Untuk R1 dengan batas ukur 50 V Dik : β = β0,2 π π = 12 π Dit: Kesalahan Relatif(%)=....? β
Kesalahan Relatif(%) = π x 100 β0.2
=
12
x 100
= -1,67 % Untuk R1 dengan batas ukur 250 V Dik : β = 0 π π = 12 π Dit: Kesalahan Relatif(%)=....? β
Kesalahan Relatif(%) = π x 100 0
= 12 x 100 = 0% Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas.
Tabel 5.7 Kesalahan Limit Pada Tegangan Batas Ukur Tegangan No R(β¦) (V) (V) 50 11,8 1. 220 250 12 50 12,2 2. 470 250 12,5 50 12,1 3. 680 250 11
Kesalahan Limit Mutlak (V) Relatif (%) -0,2 -1,67 0 0 0,2 1,67 0,5 4,16 0,1 0,83 -1 -8,3
18
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
c. Koreksi -
Koreksi Untuk R1 dengan batas ukur 50 V Dik: M = 11,8 V T = 12 V Dit: πΌ =. . . ? Peny: πΌ =πβπ = 12 β 11,8 = 0,2 V Untuk R1 dengan batas ukur 250 V Dik: M = 12 V T = 12 V Dit: πΌ =. . . ? Peny: πΌ =πβπ = 12 β 12 =0V Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas.
-
Koreksi Relatif Untuk R1 dengan batas ukur 50 V Dik: πΌ = 0,2 V M = 11,8 V Dit: Koreksi relatif (%)=......? Peny: πΌ
Koreksi relatif (%) = π x 100% 0,2
= 11,8 x 100% = 1,7 %
19
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
Untuk R1 dengan batas ukur 50 V Dik: πΌ = 0 M = 12 V Dit: Koreksi relatif (%)=......? Peny: 0
Koreksi relatif (%) = 12 x 100% 0,
= 12 x 100% =0 % Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas. Tabel 5.8 Koreksi Pada Tegangan Batas Ukur Tegangan No R(β¦) (V) (V) 50 11,8 1. 220 250 12 50 12,2 2. 470 250 12,5 50 12,1 3. 680 250 11 d.
Koreksi Koreksi(V) Relatif (%) 0,2 1,7 0 0 -0,2 -1,64 -0,5 -4 -0,1 -0,8 1 8,3
Limiting Error Untuk R1 dengan batas Ukuru 50 V Dik: batas ukur : 50 V Dit: Limiting eror=...? Peny: Limiting Eror = 2,5 % x Batas Ukur = 2,5 % x 50 = 1,25 V persentase kesalahan terhadap alat ukur = πππππ‘πππ πππππ Penunjukan Alat Ukur
1,25
Γ 100% = 11,8 Γ 100% = 10,6 %
20
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
Untuk R1 dengan batas Ukuru 250 V Dik: batas ukur : 250 V Dit: Limiting eror=...? Peny: Limiting Eror = 2,5 % x Batas Ukur = 2,5 % x 250 = 62,5 V persentase kesalahan terhadap alat ukur = πππππ‘πππ πππππ Penunjukan Alat Ukur
Γ 100% =
6,25 12
Γ 100% = 52,08 %
Penyelesaian R= 470 Ὡ dan R = 680 Ὡ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas. Tabel 5.9 Limiting Error Pada Tegangan Batas Ukur Tegangan No R(β¦) (V) (V) 50 11,8 1. 220 250 12 50 12,2 2. 470 250 12,5 50 12,1 3. 680 250 11
Limiting Error (V) 1,25 6,25 1,25 6,25 1,25 6,25
Presentase Kesalahan (%) 10,6 52,08 10,42 50 51,65 56,82
e. Resisrtansi Internal Power supply Untuk R1 Dik: V = 11,8 V RL = 220 V VNL = 12 V Dit: Rint = ...? Peny: π
πΌππ‘ =
πππΏ πΌπΏ
β π
πΏ
12
πΌπΏ =
π π
11,8
= 0,054 β 220
=
= 222,22 - 220
= 0,054 A
220
= 2,22 β¦
21
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas. βπππ‘π"
=
π½π’πππβ π πππ’π π
πππ‘ 6
=
2,22 + 1,8 + 10 + (β8,5) + 25,88 + 70 = 20,23 β¦ 6
Tabel 5.10 Resistansi Internal Pada Power Supply No
Batas Ukur 50 250 50 250 50 500
1. 2. 3.
R(β¦)
Resistansi (β¦)
220 470 680
2,22 1,8 10 -8,5 25,88 70
3. Perhitungan secara teori untuk percobaan III a. Restor Berdasarkan Kode Warna -
R1 = 220 Merah;Merah;coklat
-
R2 = 470 Kuning;ungu;coklat
-
R3 = 680 Biru;abu-abu;coklat
b. Toleransi -
Untuk R1 = 220 β¦ toleransi = 5% Β± Toleransi Γ Nilai Resistansi = 5 % Γ 220 β¦ = 11 β¦ Nilai Maksimum : 220 β¦ + 11 β¦ = 231 β¦ Nilai Minimum : 220 β¦ - 11 β¦ = 209 β¦
-
Untuk R2 = 470 β¦ toleransi = 5% Β± Toleransi Γ Nilai Resistansi = 5 % Γ 470 β¦ = 23,5 β¦
22
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
Nilai Maksimum : 470 β¦ + 23,5 = 493,5 β¦ Nilai Minimum : 470 β¦ - 23,5 = 446,5 β¦ -
Untuk R3 = 680 β¦ toleransi = 5% Β± Toleransi Γ Nilai Resistansi = 5 % Γ 680 β¦ = 34 β¦ Nilai Maksimum : 680 β¦ + 34 β¦ = 714 β¦ Nilai Minimum : 680 β¦ - 34 β¦ = 646 β¦
c. Perhitungan secara teori Dik : R1 = 220 β¦ R2 = 470 β¦ R3 = 680 β¦ Penyelesaian : 1. R1 = 220 β¦ 2. R2 = 470 β¦ 3. R3 = 680 β¦ 4. R1 + R2 = 220 + 470 = 690 β¦ 5. R1 + R2 + R3 = 220 + 470 + 680 = 1370 β¦ π
Γπ
220Γ470
6. π
1 //π
2 = π
1+π
2 = 220+470 = 1
7.
1
1
π
1
2
103400 690
= 149,85 β¦
1
+ π
+ π
= ...? 2
3
ο Untuk R1//R2 = 149,85 β¦ π
Γπ
149,85Γ680
ο Untuk R12//R3 =π
12+π
3 = 149,85+680 = 12
8.
π
1 π
2 +π
3
3
101898 829,85
= 122,8 β¦
= β―?
ο Untuk R2 + R3 = 470 + 680 = 1150 β¦ π
Γπ
220Γ1150
ο Untuk R1//R23 = π
1+π
23 = 220+1150 = 1
9.
π
1 +π
2 π
3
23
253000 1370
= 184,67 β¦
= β―?
ο Untuk R1 + R2 = 220 + 470 = 690 β¦ π
Γπ
690Γ680
ο Untuk R12//R3 = π
12+π
3 = 690+680 = 12
3
469200 1370
= 342,48 β¦
23
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
Tabel 5.11 Hasil Pengukur Resistansi No Rangkaian Resistansi (β¦) 1 R1 220 2
R2
470
3
R3
680
4
R1 + R2
690
5
R1 + R2 + R3
1370
6
R1 / R2
149,855
7
R1 / R2 / R3
122,79
8
R1 / ( R2 + R3)
184,67
9
(R1 + R2) / R3
342,48
d. Kesalahan Limit -
Kesalahan Multak Dik: Untuk R1 M = 230 β¦ T = 220 β¦ Dit: β. . ? Peny: β= πβπ = 230 β 220 = 10 β¦ Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas.
-
Kesalahan Relatif Dik:
24
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
Untuk R1 β = 10 β¦ π = 220 β¦ Dit: Kesalahan Relatif(%)..? β
Kesalahan Relatif(%) = π x 100 10
= 220 x 100 = 4,5 % Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas. Tabel 5.12 Kesalahan Limit Pada Resistansi No
Rangkaian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
R1 R2 R3 R1+R2 R1+R2+R3 R1/R2 R1/R2/R3 R1/( R2+R3) (R1+R2)/ R3
Resistansi (β¦) 230 480 690 750 1490 130 119 210 360
Kesalahan Limit Mutlak ( mA) Relatif (%) 10 4,5 10 2,12 10 1,47 60 8,7 120 8,8 -19,855 -13,25 -3,79 -3,09 25,33 13,82 17,52 5,11
e. Koreksi -
Koreksi Untuk R1 Dik: M = 230 β¦ T = 220 β¦ Dit: πΌ. . ? Peny: πΌ =πβπ
25
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
= 220 β 230 = 10 β¦ Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas.
-
Koreksi Relatif Untuk R1 Dik: πΌ = 10 β¦ M = 230 β¦ Dit: Koreksi relatif (%)..? Peny: πΌ
Koreksi relatif (%) = π x 100\ 10
= 230 x 100 = 4, 35 % Penyelesaian R= 470 β¦ dan R = 680 β¦ dengan batas ukurnya masing-masing menggunakan rumus dan cara yang sama seperti di atas. Tabel 5.13 Koreksi Pada Resistansi No
Rangkaian
Resistansi (β¦)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
R1 R2 R3 R1+R2 R1+R2+R3 R1/R2 R1/R2/R3 R1/( R2+R3) (R1+R2)/ R3
230 480 690 750 1490 130 119 210 360
Koreksi Koreksi (mA) Relatif (%) 10 4,35 10 2,08 10 1,5 60 8 120 8,05 -19,855 -15,3 -3,79 -3,2 25,33 12,06 17,2 4,9
26
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
B. Perbandingan Teori dan Praktek Tabel 5.14 Perbandingan Hasil Pengukuran Arus Arus (mA) Batas Ukur No R(β¦) (mA) Teori Praktek 500 54,55 58 1. 220 50
2.
250 500
3.
470 680
25,5
28
17,6
20,5 20
Tabel 5.15 Perbandingan Hasil Pengukuran Tegangan Tegangan (V) Batas Ukur No R(β¦) (V) Teori Teori 50 12 11,8 1. 220 250 12 12 50 12 12,2 2. 470 250 12 12,5 50 12 12,1 3. 680 250 12 11 Tabel 5.16 Perbandingan Hasil Pengukuran Resistansi Resistansi (β¦) No Rangkaian R (β¦) Teori R (β¦) Praktek 1
R1
220
230
2
R2
470
480
3
R3
680
690
4
R1 + R2
690
750
5
R1 + R2 + R3
1370
1490
6
R1 / R2
149,855
130
7
R1 / R2 / R3
122,79
119
8
R1 / ( R2 + R3)
184,67
210
9
(R1 + R2) / R3
342,48
360
27
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
C. Analisa Hasil Praktikum 1. Percobaan I Pada percobaan pertama yaitu
pengukuran arus dengan
menggunakan multimeter dengan R= 680 β¦ dan mengambil batas ukur 250 mA dan 500 mA memperoleh hasil yang berbeda. Pada batas ukur 250 mA memperoleh arus 20,5 mA sedangkan pada batas ukur 500 mA memperoleh arus 20 mA. Jika dibandingkan dengan pengukuran arus secara teori hasilnya sangat berbeda, yaitu 17,6 mA. Perbedaan hasil perhitungan arus secara teori dan praktek lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.14. Setelah melakukan perbandingan antara hasil perhitungan secara teori dan praktek ternyata hasilnya berbeda. Hal ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor. Faktor yang membedakan hasil pengukuran bisa terjadi karena kesalahan terhadap alat ukur itu sendiri, seperti pengaruh lingkungan terhadap peralatan, umur peralatan
dan
lain-lain.
Untuk
menentukan
kesalahan
pada
pengukuran bisa dengan menggunakan rumus : πΏππππ‘πππ πΈππππ = kelas alat ukur (%) Γ batas alat ukur 2. Percobaan II Pada percobaan kedua yaitu pengukuran tegangan dengan menggunakan multimeter dengan R= 220 β¦ dan mengambil batas ukur 50 V dan 250 V memperoleh hasil yang sama dan juga berbeda. Pada batas ukur 50 V memperoleh tegangan 11,8 V yang berbeda dengan perhitungan secara teori. Sedangkan pada batas ukur 250 V memperoleh tegangan 12 V yang nilainya sama dengan hasil pengukuran secara teori. Jika dibandingkan dengan pengukuran tegangan secara teori hasilnya ada yang berbeda dan ada pula yang sama. Perbedaan hasil perhitungan tegangan secara teori dan praktek lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.15. Setelah melakukan perbandingan antara hasil perhitungan secara teori dan praktek ternyata hasilnya ada yang sama dan ada yang
28
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
berbeda. Hal ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor. Faktor yang membedakan hasil pengukuran bisa terjadi karena kesalahan terhadap alat ukur itu sendiri, seperti pengaruh lingkungan terhadap peralatan, umur peralatan dan lain-lain dan kesamaan nilai tegangan yang diperoleh karena adanya precision (ketepatan) yaitu kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang relatif sama. Untuk menentukan kesalahan pada pengukuran bisa dengan menggunakan rumus : πΏππππ‘πππ πΈππππ = kelas alat ukur (%) Γ batas alat ukur 3. Percobaan ke II Pada percobaan ketiga yaitu pengukuran resistansi dengan nilai resistor yang berbeda-beda dan dengan rangkaian yang berbeda pula akan menghasilkan nilai resistor yang berbeda pula. Namun apabila dalam pengukuran resistansi secara teori dan praktek berbeda itu di karenakan adanya faktor kesalahan, baik itu kesalahan saat membaca nilai pada alat ukur maupun kesalahan pada alat ukur itu sendiri. Perbedaan hasil perhitungan tegangan secara teori dan praktek lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.15.
29
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
BAB VI JAWABAN PERTANYAAN 1. Amperemeter dengan data sebagai berikut
Gambar 6.1 Data Amperemeter Jawab : 1,5
: kelas alat ukur :alat ukur DC dan AC :alat ukur besi putar :dipasang untuk posisi mendatar.
2
:isolasinya sudah diuji pada tengangan2000 volt atau 2 kV.
2. voltmeter dengan batas ukur maksimum skala atas 80 V dan batas ukur maksimum skala bawah 150 V ,maka jarum menunjuk pada harga: a. Skala atas
=30,28
b. Skala bawah = 5,4 c. Skala Voltmeter = non linear d. Pemakaian alat ukur= arus DC dan AC e. Tegangan uji isolasi = 2000 Volt f. Kemungkinan kesalahan Gambar 6.2 pembacaan voltmeter 1
:
-
Skala ata = Β± 1,5 x 80/100 = Β± 1,2 Volt
-
Skala bawah = Β± 1,5 x 15/100 = Β± 2,25 Volt.
30
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
3.
Gambar 6.3 pembacaan voltmeter 2 a) Batas ukur maks
= 60 Volt
b) Satu strip skala
= 60/300 = 0,2 Volt
c) Voltmeter menunjuk pada
= 20,6 Volt
d) Skala voltmeter
= linier
e) Tegangan uji isolasi
= 500 Volt
f) Kemungkinan kesalahan
= Β± 1,5 x 60/100 = Β± 9 Volt
g) Pemakaian alat ukur
= arus DC dan AC
h) Azas alat ukur
=kumparan putar dengan magnet
4.
Gambar 6.4 pembacaan ohmmeter Isi tabel 6.1 di bawah sesuai dengan gambar penunjukan ohm meter. Tabel 6.1 pembacaan ohmmeter Penunjukan jarum
Ξ©
1 2 3
250 70 4,5
31
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
5. . Bila amperemeter dipasang
BU Max A 1A
R 10
Gambar 6.5pembacaan ampermeter a. Yang terjadi pada alat ukur tersebut: alat ukur ampermeter dipasang secara paralel terhadap tahanan, sehingga mengakibatkan alat ukur rusak karena jarum penunjuknya melewati batas ukur maksimal. b. Jelaskan alasan saudara: Karena tegangan 10 V mempunyai kapasitas daya atau arus yang besar dan resistansi internalnya kecil, maka saat paralel akan mengalir arus yang besar sehingga melebihi batas ukurnya dan menyebabkan kerusakan pada alat ukur.Karena ampermeter hanya akan berfungsi ketika rangkaian dipasang seri. 6. Bila Voltmeter dipasang seperti pada gambar dibawah ini: R
v
BU Max 1A
Gambar 6.6 Pemasangan voltmeterr
a. Yang terjadi pada alat ukur tersebut: Volmeter tidak bisa dibaca hasil pengukurannya karena dipassang seri dengan tahanan. b. Jelaskan alasan saudara : Voltmeter didesain mempunyai resistansi yang sangat besar, maka volt meter dipasang paralel terhadap rangkaian. Apabila voltmeter dipasang
32
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
seri terhadap rangkaian maka supply arus yang akan diterima oleh rangkaian listrik akan menurun dan akan mengakibatkan voltmeter tidak berfungsi selama dipasang seri. 7. Tentukan rangkaian yang benar dari rangkaian di bawah ini: Gambar yang benar : Gb.a Gb.b Gb.c Gb.d
Gambar 6.7 Hubungan rangkaian
Solusi: gambar yang benar adalah gambar a karena amperemeter memiliki tahanan dalam yang kecil sehingga di pasang seri terhadap beban sedangkan voltmeter memiliki tahanan dalam yang besar sehingga dipasang paralel dengan beban.
33
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan melakukan percobaan pengukuran listrik dasar dan melakukan analisis terhadap hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Dalam melakukan percobaan pengukuran menggunakan alat ukur listrik, terdapat banyak simbol-simbol yang harus kita ketahui sebelum melakukan pengukuran. Seperti simbol
yang artinya pemakaian alat ukur untuk arus
searah dan arus bolak balik 2. Alat ukur memiliki beragam model dan fungsi yang berbeda-beda dan data pada alat ukur listrik berbeda- beda tergantung jenis alat ukur yang digunakan. 3. Alat ukur itu berbeda-beda, jadi sebelum melakukan pengukuran perhatikan jenis, fungsi dan simbol-sombol yang ada pada alat ukur. 4. Dalam penentuan batas ukur lebih baik dimulai dengan yang paling kecil agar kesalahan dapat dihindari dan hasil pengukuran tidak jauh berbeda. 5. Adanya kesalahan dalam pengukuran terjadi sebab terdapat
beberapa
faktor, seperti kesalahan dala pembacaan , kesalahan alat ukur, umur alat ukur dan factor yang lainnya.
B. Saran Setelah melakukan praktek laboratorium pengukuran listrik dasar, maka praktikan ingin menyampaikan beberapa hal yang kiranya dapat menjadi perhatian oleh praktikan dan dosen pembimbing : 1. Preaktikan diharapkan mengikuti prosedur dalam merangkai dan mengukur komponen listrik, agar terhindar dari bahaya dan juga resiko kerusakan pada alat praktikum. Praktikan juga diharapkan membaca materi sebelum memasuki laboratorium agar memiliki dasar untuk melakukan pengukuran.
34
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
2. Dosen pembimbing di harapkan lebih memperhatikan praktikannya agar tidak terjadi kesalahan yang dapat membahayakan praktikan dan juga dapat membantu menghindari kerusakan pada alat ukur.
35
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
DAFTAR PUSTAKA https://garslandi.wordpress.com/2013/01/11/pengukuran-dengan-menggunakanwattmeter/ (diaksespadatanggal 25 Februari 2016) http://mafia.mafiaol.com/2012/12/definisi-dan-jenis-mistar-sebagai-alat.html (diaksespadatanggal 24 Februari 2016) http://m.reichelt.de/Multimeteranalog/MT250/3/index.html?ACTION=3&GROUPID=5892 &ARTICLE=13217&OFFSET=16&SID=61VMKmbn8AAAIAAAcUCYb35215366925644 fd03ba96987c06b0d&LANGUAGE=EN
(diaksespadatanggal 22 Februari 2016) http://www.google.co.id/search?site=&source=hp&ei=XYLTVru6FcL9uATNl7PgAQ&q=g ambar+wattmeter&oq=gambar+w&gs_l=mobile-gwshp.1.0.41.2432.6237.0.8153.9.7.0.0.0.0.2383.5340.2-1j4j7-1j0j1.7.0....0...1c.1.64.mobilegws-hp..3.6.4032.3.KtsgIR7f7fA
(diaksespadatanggal 22 Februari 2016) http://www.google.co.id/search?q=gambar+voltmeter&prmd=inv&source=lnms&tbm=isch &sa=X&ved=0ahUKEwiF1M6mzpvLAhUBTY4KHbaMCPcQ_AUIBygB&biw=360&bih= 565
(diaksespadatanggal 22 Februari 2016) ------- . 2016. Jobsheet Laboratorium Pengukuran Dasar. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang
36
Laboratorium Pengukuran Dasar Listrik
LAMPIRAN β LAMPIRAN Lampiran 1
Lembar Asistensi
Lampiran 2
Copy Kartu Kontrol
Lampiran 3
Data Sementara
Lampiran 4
Sampul Laporan Pertama
37