Percakapan Bahasa Indonesia 4 Orang Tentang Lingkungan.docx

  • Uploaded by: Utami Dewi Fauzi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Percakapan Bahasa Indonesia 4 Orang Tentang Lingkungan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,174
  • Pages: 5
Percakapan Bahasa Indonesia 4 Orang Tentang Lingkungan

Suatu ketika Rani dan Susi sedang asyik mengobrol sambil makan bersama di kantin sekolah pada saat jam istirahat. Tiba-tiba mereka melihat Roni dan Udin yang secara sengaja mebuang sampah makanan mereka di sungai kecil yang jaraknya hanya 5 meter dekat kantin sekolah. Lalu terjadilah percakapan berikut!

Rani : Hei, sedang apa kalian? (seraya bergegas mendekati Roni dan Udin) Susi : (mengikuti Rani) Udin : Eh…, Rani, Susi.Kalian mau ikut makan bersama kami di sini? Enak loh suasananya, makan di pinggiran sungai kecil memang mengasyikkan. Roni : Iya nih, makanan kami jadi terasa lebih nikmat jika di santap dengan suasana yang berbeda. Kalian mau bergabung? Rani: Bukan itu yang sedang ingin aku tanyakan. Kalian kenapa kok dengan santainya membuang sampah sisa makanan kalian di sungai ini? Kalian sadar dengan apa yang kalian lakukan? Susi : Iya, kalian sadar tidak? yang kalian lakukan ini dapat merusak lingkungan dan dapat menimbulkan bencana yang besar? Roni : Oh… barusan ya? Hmm ya kami membuang sampahkertas nasi dan bungkus snack kami di sungai ini. Memangnya kenapa? Apa ada yang salah? Susi : Ya tentu saja salah, sungai bukanlah tempat untuk membuang sampah. Bukannya sudah ada tong pembuangan sampah ya? Kenapa kamu tidak membuangnya di situ? Udin: Hmmm bagaimana ya Sus? Kami tahu kalau membuang samapah di sini itu dilarang. Tapi bukannya hal tersebut biasa dilakukan oleh banyak orang ya? Jadi kami tidak sepenuhnya salah kan? Susi : Ya tentu saja perbuatan kalian itu salah. Saat ini sungai sangat bersih dan jernih, tapi lama-kelamaan kalau dikotori dengan sampah terus menerus kan jadinya kotor. Roni : Hei, ayolah… kami hanya membuang sedikit sampah dari sisa makanan kami. Selain itu kami juga bukan satu-satunya orang yang membuang sampah di sungai. Jangan terlalu menyalahkan kami begiti dong!

Udin : Benar itu, kamu lihat tong sampah itu!jauh dari tempat kami makan. Sangat tidak praktis kalau kami harus berjalan jauh hanya untuk membuang sampah. Rani : Din, Ron, tetap saja perbuatan kalian tidak bisa dibenarkan. Walaupun bukan kalian satu-satunya yang membuang sampah di sungai. Setidaknya mulai dari diri sendiri, buanglah sampah pada tempatnya. Jangan di sungai! Susi : Benar itu, kalaupun tempat sampahnya jauh. Bawa dulu lah sampah bekas makanan kalian. Lihatlah kami,kami masih memegan sampah sisa makanan kami ini di tangan. Kami bersabar untuk tidakmembuang sampah ini sembarangan. Kami akan membuangnya di tempat sampah itu. Roni dan Udin : (garuk-garuk kepala terdiam berpikir sambil mendengarkan Susi dan Rani berbicara) Rani : Kalian tahu tidak akibat dari perbuatan kalian ini? Roni dan Udin : (menggeleng) Susi : Perbuatan kalian ini dapat menimbulkan bencana alam besar yaitu banjir dan halyang sudah tentu adalah kalian telah merusak lingkungan dengan melakukan hal tersebut. Roni : Yang benar Sus? Sampai sejauh itu kah? Susi : ya jelas, jika sampah yang kalian buang tadi menyumbat aliran sungai sehingga alirannya akan terganggu ya tentu saja air tersebut akan meluap dan membanjiri kita. Terlebih lagi saat ini sedang musim hujan kan? Sangat potensial untuk terjadi banjir. Kamu sudah sadar? Rani : Benar itu. Bayangkan jika ada 10 orang saja seperti kalian yang mebuang sampah disungai dengan asumsi satu orang membuang sampahnya 1kg/hari. Maka ada10 kg sampah yang dibuang di sungai setiap harinya. Kalian bisa bayangkan itu? Roni :maafkan kami sus, ran. Kami tidak akan membuang sampah di sungai lagi. Mulai sekarang kami akan membuangnya di tempat sampah yang telah disediakan. Iya kan Din? Udin : Iya, percayalah. Kami akan mengubah kebiasaan buruk kami. Susi : Baiklah,aku percaya. Mulai sekarang jangan buang sampah sembarangan lagi ya! Rani : Mari sama-sama kita jaga lingkungan sehat kita dan jangan membuang sampah sembarangan!

Percakapan 4 orang tentang persahabatan Suatu ketika tiga orang sahabat Ardi, Agus, dan Anto berjalan bersama menuju sekolah. Dalam perjalanan ke sekolah, secara tidak sengaja mereka melihat salah seorang sahabat mereka Adit sedang mengepak koran. Mereka terheran akan kejadian itu. Ketika mereka hendak menyapa sahabat mereka itu, Adit telah bergesas pergi dan mereka tak sempat menyapanya. Agus : Adit, hei mau ke mana kamu? (teriak agus) Anto : Hmmm Adit mau ke mana ya pagi-pagi begini? Ardi : iya, kenapa dia tidak sekolah ya? Anto : Dia juga mengepak koran dan bergegas pergi. Apa dia mau berjualan koran? Agus : Sepulang sekolah, bagaimana kalau kita berkunjung ke rumahnya? Supaya kita tahu apa yang sedang terjadi padanya. Ardi : Oke, kita ke sana seterlah pulang sekolah. Anto : Oke, baiklah. Setelah tiga sekawan itu pulang sekolah, mereka segera bergegas menuju rumah Adit. Agus, Anto, Ardi : Assalamualaikum. (seraya mengetuk pintu) Adit : Waalaikumsalam. (seraya membuka pintu ). Eh, kalian. Ada apa ini? Sudah lama kalian tidak ke sini, kok mendadak main ke rumah? Anto : langsung saja Dit,kamimau menanyakan satu hal. Agus : iya, ada satu hal yang membuat kami heran. Adit : Wah, serius sekali. Ada apa sih? Aku jadi tegang begini. Ardi : Pagi tadi kami melihatmu sedang mengepak koran dan segera pergi. Kamu mau ke mana? Adit : Oh, itu. Iya, mulai pagi tadi aku berjualan koran. Seterusnyajuga akan begitu. Setiap pagi aku harus berjualan koran. Maaf belum sempat memberitahu kalian. Agus : Hmmm, lalu sekolahmu bagaimana Dit? Adit : sekolahku libur dulu Gus. He…he.

Ardi : Iya, tapi kenapakamu harus mengorbankan sekolahmu dan berjualan koran? Adit : Hmmm, maaf aku belum beritahu kalian tentang satu hal yang terjadi dalam keluargaku. Ayahku di pecat dari pekerjaannya. Belia sekarang sakit-sakitan. Aku tak tega melihat ibuku menjadi buruh cuci. Sebagai anak tertua, aku harus mengemban tugas menggantikan ayahku untukmencari uang. Adik-adikku juga masih kecil-kecil dan perlu biaya untuk pendidikan dasar mereka. Kalau aku, ya sudahlah… memang nasibku. Ardi : kamu salah kalau berpikir begitu Dit. Sayang pendidikanmu yang sudah hampir selesai. Ingat, kamu sudah kelas 3 SMA loh. Sebentar lagi kita Ujian Nasional. Agus : Betul Dit, kamu apa tidak sayang dengan pendidikanmu yang sebentar lagi selesai? Adit :aku mengerti teman-teman. Terima kasih atas perhatian kalian terhadapku, tapilihatlah kondisiku saat ini! Aku serba kesusahan. Aku harus melakukan ini. Anto : masih ada solusi lain selain kamu berhenti sekolah dan berjualan koran kan? Adit : benarkah To? Apa itu. (Adit terkejut) Anto : Baik, aku jelaskan satu persatu ya. Kamu dengarkan baik-baik. Begini,mengenai adik-adikmu yang kekurangan biaya, mari kita bicarakan kondisi keluargamu ke kepala sekolah di tempat adik-adikmu bersekolah. Mudah-mudahan Sekolah meneydiakan beasiswa untuk adik-adikmu. Begitu pula denganmu,kita bisa bicarakan dengan kepala sekolah kita. Adit : Masya Allah, aku tidak kepikiran akan hal itu To. Pintar juga ya kamu? Anto : Selanjutnya kalau kamu mau bekerja, carilah pekerjaan yang tidaktabrakan dengan waktu sekolahmu.sehingga kamu tidakmengorbankan sekolahmu yang hampir selesai itu. Ardi :pekerjaan jenis apa To yang tidak bertumburan dengan waktu sekolah? Agus : Iya To, Pekerjaan apa itu? Anto : aku kenal pemeimpin redaksi media cetak Merpati Post, aku bisa merekomendasikan kamu untuk mengisi rubrik sastra di sana.Kamu kan jago nulis cerpen dan puisi Dit? Lumayan honornya untuk memenuhi kebutuhanmu dan adikadikmu. Adit :Benarkah bisa begitu To? Kamu tidakmain-main kan? Alhamdulillah. (Sujud Syukur)

Agus, Anto, Ardi : (menuntun Adit supaya bangun dan memeluknya) Adit : terimakasih teman-teman atas bantuan kalian. Aku sangat bersyukur memiliki teman-teman seperti kalian.

Related Documents


More Documents from ""

Tugas Surat
August 2019 55
Topik_8
April 2020 15
Hongkong
November 2019 38