NAMA
: Ahmad Rizky Rolanda
NIM
: 1810127210023
KELAS
: A-01
MATA KULIAH : PENDIDIKAN ANAK DENGAN HAMBATAN FISIK DAN MOTORIK
PERBEDAAN ANTARA SPINA BIFIDA DENGAN POLYOMEILITIS No.
Komponen
1.
Definisi
2.
Klasifikasi
3.
Penyebab
Perbedaan Spina Bifida Spina Bifida adalah kelainan tulang belakang yang ditandai dengan terbukanya satu atau tiga ruas belakang dan tidak tertutupnya kembali selama proses perkembangan. Akibatnya fungsi jaringan saraf terganggu dan dapat mengakibatkan kelumpuhan, hydrocephalus. • Spina bifida okulta termasuk yang paling ringan dan umum karena hanya mengakibatkan terbentuknya celah kecil di antara ruas tulang punggung. • Meningokel pelindung saraf tulang belakang mencuat keluar dari beberapa celah di tulang punggung dan membentuk kantung. • Mielomeningokel ruas tulang belakang sehingga membentuk kantung berisi selaput dan saraf tulang belakang yang menonjol keluar pada daerah punggung a. Kekurangan Asam Folat b. Faktor Keturunan
Polyomeilitis Polyomeilitis adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh infeksi polio yang menyerang susunan saraf pusat dan dapt menyebabkan kelumpuhan serta atrofi otot pada anakanak maupun pada orang dewasa
Polio Abortif Polio Non-Paralisis Polio Paralisis - Spinal - Bulbar - Bulbospinal - ensefalitik
a. Tinggal serumah dengan penderita polio b. Sistem kekebalan tubuh yang menurun
c. d. e. f.
4.
Gejala yang diamati/Tanda Umum
5. Alat Bantu/Mobilitas
Jenis Kelamin Obat-obatan Diabetes Obesitas
a. Gangguan mobilitas, Kondisi ini ditandai dengan tubuh bagian bawah yang mengalami kelemahan otot atau bahkan lumpuh. b. Gangguan saluran kemih dan pencernaan, Penderita spina bifida umumnya mengalami inkontinensia urine atau inkontinensia tinja karena adanya gangguan pada saraf yang mengatur saluran kemih dan pencernaan. c. Hidrosefalus, Kondisi di mana terjadi penumpukan cairan otak sehingga dapat menyebabkan kejang dan gangguan penglihatan.
a. b. c. d.
Tongkat Kursi Roda Reciprocal Gait Orthosis(RGO) Commote Chair
c. Bepergian ke daerah di mana polio masih kerap terjadi d. Telah melakukan operasi pengangkatan amandel e. Menularnya virus polio melalui feses f. Menularnya virus polio melalui lender (dahak,ingus,dan air liur penderita) a. Polio Abortif Demam, Malaise, Mengantuk, Nyeri kepala, mual, muntah, konstipasi, dan nyeri tenggorokan b. Polio Non-Paralisis - Demam, Muntah, Sakit perut, lesu, dan sensitif - Terjadi kram otot pada leher dan punggung - Otot terasa lembek jika disentuh c. Polio Paralisis - Spinal Kelemahan/paralisis otot leher, abdomen, tubuh, dan diafragma - Bulbar Terjadi insufiensi pernapasan, kesulitan menelan, tersedak, kesulitan makan, kelumpuhan pita suara, dan kesulitan berbicara - Bulbospinal Gejala campuran dari Spinal dan Bulbar - Ensefalitik Kesadaran yang menurun, tremor, dan kadang kejang e. Korset f. Cervical Collar g. Knee Decker