Perancangan Sistem Kerja Ergonomis Untuk Mengurangi Tingkat Kelelahan.docx

  • Uploaded by: Lenny Fibriani
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perancangan Sistem Kerja Ergonomis Untuk Mengurangi Tingkat Kelelahan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,258
  • Pages: 15
"PERANCANGAN SISTEM KERJA ERGONOMIS UNTUK MENGURANGI TINGKAT KELELAHAN" PENDAHULUAN Dengan tingkat permintaan yang semakin tinggi perusahaan harus mengeluarkan ide-ide inovatif dalam rangka meningkatkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia seoptimal mungkin untuk menghasilkan tingkat produk semaksimal mungkin baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Salah satu bagian yang penting dalam proses produksi adalah pengepakan produk jadi ke dalam dos. Untuk dapat melakukan proses pengepakan dengan baik, maka packer (operator) harus bekerja dalam kondisi nyaman. Tetapi kondisi aktualnya mereka merasakan keadaan yang menimbulkan keluhan subjektif dalam melakukan pengepakan, hal ini menyebabkan mereka cepat merasakan lelah dalam bekerja. Untuk mengoptimalkan tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah aspek manusia sehingga diperlukan alternatif yang meliputi perancangan tata letak peralatan kerja dan sarana kerja yang mendukung pekerja, sehingga mereka melakukan pekerjaannya secara rutin tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut maka perlu dibuat perancangan sistem kerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi yaitu suatu sistem kerja yang meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja.

TUJUAN Jurnal yang bertemakan “PERANCANGAN SISTEM KERJA ERGONOMIS UNTUK MENGURANGI TINGKAT KELELAHAN” memiliki tujuan penelitian sebagai berikut, yaitu : 1. Untuk mengindentifikasi dan mengetahui pengaruh sarana kerja dan posisi kerja terhadap kelelahan bagi operator di bagian pengepakan. 2. Mengetahui keluhan subjek (kelelahan operator) di bagian pengepakan dengan pendekatan pengisian kuesioner. 3. Untuk mencari alternatif pemecahan masalah dalam upaya mengurangi kelelahan kerja malalui pendekatan ergonomi.

LANDASAN TEORI Suatu sistem kerja terdiri dari elemen manusia, material, mesin, metode kerja dan lingkungan. Elemen-elemen tersebut saling berinteraksi sehingga dapat mempengaruhi performansi sistem tersebut. Ergonomi merupakan pendekatan ilmiah interdisiplin dari penerapan prinsip-prinsip perilaku manusia untuk perancangan sistem manusia-mesin yang diarahkan pada penyesuaian terhadap mesin dan peralatan bantu, untuk memperbaiki performan dengan kondisi yang aman, nyaman, efisien, sehat dan selamat dalam bekerja. Menurut seorang ilmuwan bernama DR. Roger W. Pease Jr. (Sander & Cormick, 1987) merekomendasikan defini dari ergonomi sebagai berikut: “Ergonomi adalah suatu aplikasi ilmu

pengetahuan yang memperhatikan karakteristik manusia yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan dan penataan sesuatu yang digunakan, sehingga antara manusia dengan benda yang digunakan tersebut terjadi interaksi yang lebih nyaman dan efektif”. Kegunaan dari penerapan ergonomi adalah untuk (1) Memperbaiki performasi kerja (menambah kecepatan kerja, keakuratan, keselamatan kerja dan mengurangi energi kerja yang berlebihan serta mengurangi kelelahan), (2) Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan “human error”, dan (3) Memperbaiki kenyamanan manusia dalam kerja Anthropometri merupakan studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia yang secara luas dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk merancang produk ataupun tempat kerja yang melibatkan manusia. Perancangan produk harus mampu mengakomodasikan populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil rancangan tersebut. Sekurang-kurangnya 90% - 95% dari populasi dalam kelompok pemakai harus dapat menggunakannya dan didekati dengan distribusi normal. Gejala kelelahan kerja adalah adanya perasaan lelah, penurunan kesiagaan, persepsi yang lambat dan lemah disamping penurunan kerja fisik dan mental. Kelelahan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot adalah merupakan tremor pada otot (perasaan nyeri pada otot). Sedangkan kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerjayang disebabkan karena monotoni, intensitas, lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi ( Grandjean, 1993). Byrd dan Moore (1986) menyatakan bahwa penurunan produktivitas kerja pada pekerja terutama oleh adanya kelelahan kerja. ILO (1983) mengutarakan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja adalah adanya monotoni pekerjaan ; adanya intensitas dan durasi kerja mental dan fisik yang tidak proporsional; faktor lingkungan kerja, cuaca dan kebisingan; faktor mental seperti tanggung jawab, ketegangan dan adanya konflik-konflik; serta adanya penyakit-penyakit, kesakitan dan nutrisi yang tidak memadai. Pengukuran perasaan kelelahan secara subjektif dengan menggunakan IFRC (Industrial Fatige Research Committee) dari Jepang, yang merupakan salah satu pengukuran dengan menggunakan kuesioner, yang dapat mengindentifikasi tingkat kelelahan subjektif. Kuesioner tersebut berisi 30 daftar pertanyaan yang terdiri dari : 10 pertanyaan tentang pelemahan kegiatan : 1). Perasaan berat dikepala 2). Lelah seluruh badan 3). Berat di kaki 4). Menguap 5). Pikiran kacau 6). Mengantuk 7). Ada beban pada mata 8). Gerakan cangkung dan kaku 9). Berdiri tidak stabil 10). Ingin berbaring 10 pertanyaan tentang pelemahan motivasi : 11). Susah berfikir

12). Lelah untuk bicara 13). Gugup 14). Tidak terkonsentrasi 15). Sulit memusatkan perhatian 16). Mudah lupa 17). Kepercayaan diri berkurang 18). Merasa cemas 19). Sulit mengontrol sikap 20). Tidak tekun dalam pekerjaan 10 pertanyaan tentang gambaran pelemahan fisik : 21). Sakit di kepala 22). Kaku di bahu 23). Nyeri di punggung 24). Sesak nafas 25). Haus 26). Suara serak 27). Merasa pening 28). Spasme di kelopak mata 29). Tremor pada anggota badan 30). Merasa kurang sehat Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa kelelahan biasanya terjadi pada akhir jam kerja yang disebabkan karena berbagai faktor, seperti monotoni, kerja otot statis, alat dan sarana kerja yang tidak sesuai dengan anthropometri pemakainya, stasiun kerja yang tidak ergonomis, sikap paksa dan pengaturan waktu kerja –istirahat yang tidak tepat. METODOLOGI Penelitian ini mengunakan metode observasi dan dianalisis secara statistik deskriptif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan pengukuran responden yang telah ditetapkan. Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui keluhan subjektif penggunan sarana kerja . Perioritas utama penelitian adalah indentifikasi masalah yang terjadi pada objek pengamatan, yakni pada sikap kerja dan sarana kerja secara umum dibagian pengepakan. Tahapan yang dilakukan: 1. Checklist Keluhan Pekerja Pembuatan checklist ini dilakukan untuk mengetahui hal – hal yang dirasakan atau dikeluhkan para pekerja 2. Data Antropometri Pekerja Data antropometri digunakan untuk menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat berkaitan dengan peralatan yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan / menggunakan peralatan tersebut 3. Peta Aliran Proses Analisa aliran material akan berkaitan dengan analisa tata letak fasilitas untuk setiap aktivitas kerja yang dilakukan. 4. Peralatan Kerja yang Digunakan Peralatan kerja utama yang berhubungan adalah kursi kerja, konveyor, dan tempat untuk dos memasukkan produk (jig).

Ketiga peralatan inilah yang akan dilakukan penelitian berkaitan dengan keluhan yang dirasakan oleh pekerja.

HASIL

4.3. Peralatan Kerja yang Digunakan Pekerjaan yang dilakukan oleh packer adalah pengepakan produk, sehingga peralatan kerja utama yang berhubungan adalah kursi kerja, konveyor, dan tempat untuk dos memasukkan produk (jig). Ketiga peralatan inilah yang akan dilakukan penelitian berkaitan dengan keluhan yang dirasakan oleh pekerja selama ini. A. Tempat Duduk (Kursi Kerja) Tempat duduk (kursi) yang digunakan pekerja saat ini mempunyai ukuran: Tinggi kursi dari lantai = 500 mm Kedalaman kursi = 370 mm Lebar kursi = 360 mm Tinggi sandaran = 180 mm Tinggi pijakan kaki dari lantai = 100 mm Jarak jangkauan tangan = 850 mm

B. Konveyor Dalam perancangan ini baik konveyor 1 maupun konveyor 2 tidak akan dirubah dari segi dimensinya akan tetapi tempat duduk (kursi kerja) yang akan diubah ketinggiannya. Dalam proses pemindahan barang di mesin Gram Ria secara umum ada dua konveyor yang digunakan, yaitu: Konveyor 1 Konveyor 1 ini berfungsi memindahkan produk ice cream dari mesin produksi (mesin pembungkus / wrapping) ke tempat proses pengepakan. Adapun ukuran dari konveyor saat ini adalah : - Ketinggian permukaan atas konveyor (tempat produk) diukur dari lantai adalah 850 mm, hal ini disesuaikan dengan ketinggian konveyor dari mesin pembungkus yang mempunyai ketinggian 950 mm dari lantai. - Lebar konveyor = 440 mm, hal ini dimaksudkan untuk memberikan tempat jatuhnya produk yang aman. Konveyor 2

Konveyor 2 berfungsi untuk memindahkan produk ice cream yang sudah dilakukan pengepakan ke dalam dos menuju tempat untuk penyimpanan produk (gudang). Ukuran yang digunakan untuk konveyor 2 saat ini adalah : - Ketinggian konveyor dari lantai = 1150 mm - Lebar konveyor = 280 mm, hal ini supaya konveyor bisa dilalui dos produk hasil pengepakan yang mempunyai lebar 225 mm. Hal ini karena ketinggian konveyor 1 sudah sesuai dengan ketinggian dari mesin produksi, Sedangkan kalau untuk merubah dimensi dari mesin produksi akan membutuhkan biaya yang mahal. Perancangan yang dilakukan untuk menyesuaian ketinggian kursi kerja dengan konveyor adalah sebagai berikut : 1. Ketinggian konveyor 1 sejajar tinggi siku pada posisi duduk. Berdasarkan prinsip sikap duduk yang baik maka ketinggian tempat kerja kira-kira 5 cm berada dibawah tinggi siku atau sejajar tinggi siku dari packer. Untuk menjamin seseorang yang berbadan tubuh kecil bisa menjangkau dengan baik maka digunakan percentil ke-5 dari ukuran tinggi siku. Sehingga jarak antara permukaan tempat duduk dengan siku adalah 163 mm. Dalam perancangan ini posisi tinggi siku diharapkan sejajar dengan ketinggian konveyor 1, maka total ketinggian siku dari lantai adalah 850 mm. Dengan naiknya tinggi siku maka permukaan tempat duduk juga akan makin tinggi. Ketinggian permukaan tempat duduk dari lantai adalah : Tinggi tempat duduk = Tinggi siku dari lantai – tinggi siku = 850 mm - 163 mm = 687 mm ≈ 690 mm 2.

Maksimal jangkauan tangan harus bisa menjangkau ketinggian tepi konveyor 2 untuk meletakkan dos hasil pengepakan Dalam kaitannya dengan gerakan menjangkau diperlukan batasanbatasan dari suatu daerah kerja horizontal untuk memastikan bahwa material atau peralatan kerja tidak ditempatkan diluar jangkauan tangan. Ukuran yang digunakan adalah percentile 5 agar seseorang dengan tubuh dan tangan pendek juga bisa menjangkau, sehingga ukuran yang digunakan adalah 664 mm ≈ 660 mm. Dengan berdasarkan ukuran jangkauan tangan tersebut maka ukuran tepi konveyor 2 dapat ditentukan supaya packer untuk meletakkan dos hasil pengepakan sesuai dengan jangkauan tangan.

Langkah perhitungan yang dilakukan adalah : 1. Menentukan Jarak antara tangan posisi horizontal dengan permukaan konveyor 2. Ukuran ini ditentukan dengan perhitungan : = ukuran tinggi konveyor 2 – ukuran tinggi bahu packer = 1150 mm – (Tinggi kursi + tinggi Bahu) = 1150 mm – (687 + 502) mm = -39 mm Hal ini berarti bahwa posisi tangan terentang ke depan secara horisontal berada 39 mm di atas konveyor 2, sehingga hal ini lebih memudahkan packer untuk meletakkan dos hasil pengepakan ke konveyor 2. 2. Menentukan Jarak total antara bahu packer dengan tepi konveyor 2Jarak ini ditentukan dengan menjumlahkan antara kedalaman kursi, lebar jig, dan lebar konveyor 1 sehingga:

- Jarak tepi kursi ke tepi konveyor 2 = 385 mm + 200 mm + 440 mm = 1025 mm - Jangkauan tangan maksimal = 660 mm, sehingga seharusnya jarak antara kursi dengan tepi konveyor 2 juga 660 mm. 3. Menentukan jarak pergeseran konveyor 2 supaya sesuai jangkauan tangan. - Jarak ini ditentukan dengan mengurangkan jarak total tepi kursi ke tepi konveyor 2 dengan jarak jangkauan tangan maksimal, sehingga : - Jarak tepi konveyor 1 dengan konveyor 2 = 1025 mm – 660 mm = 365

C. Tempat dos untuk pengepakan (Jig) Jig ini digunakan sebagai alat bantu untuk meletakkan dos yang akan diisi produk. Dengan penggunaan jig diharapkan pekerjaan yang dilakukan akan lebih cepat dan efektif. Untuk mengetahui kondisi pengepakan dan ukuran jig dan dos saat ini adalah : Panjang jig = 300 mm Lebar Jig = 200 mm Tinggi Jig = 240 mm Panjang dos = 280 mm Lebar dos = 225 mm Tinggi dos = 267.5 mm

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal: 1. Berdasarkan pengolahan data kuisioner, terjadi keluhan subjektif (operator), dengan kriteria hanya merasakan rasa nyeri sesekali saja, sering merasakan rasa nyeri, mengalami rasa pegal dan nyeri yang lama, yakni terasa pada lengan 12,4 %, terasa pada pinggang 12,4 %, terasa pada kaki (betis) 11,1 % . Atas keluhan yang dirasakan tersebut yang mengakibatkan pekerja (packer) cepat lelah. 2. Data antropometri yang akan digunakan adalah data hasil pengukuran terhadap pekerja yang bekerja di mesin gram ria tersebut. 3. Penerapan ergonomi untuk perbaikan sistem kerja dilakukan dengan perancangan ulang dari: a. Tata letak fasilitas Berdasarkan pengamatan dan analisis yang dilakukan, tata letak fasilitas sekarang kurang baik dan memerlukan perbaikan karena menyebabkan perpindahan material lebih lama dan lebih sulit. b. Peralatan kerja yang memerlukan perbaikan adalah kursi kerja dan Jig (alat bantu penempatan dos). Peralatan kerja yang sekarang tidak nyaman digunakan dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada pekerja, hal ini berdasarkan keluhan yang dirasakan oleh pekerja bahwa mereka sering merasa sakit di bagian lengan, pinggang, betis, tangan, dan bahu. 4. Adanya beberapa perbaikan kondisi kerja antara lain sbb: Adapun redomendasi yang ingin disampaikan oleh penulis hádala beberapa hal sbb:

1. Peralatan kerja seharusnya dirawat secara berkala agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah. 2. Dalam merancang sistem kerja dimana terjadi interaksi antara manusia dan mesin, hendaknya dimensi dari fasilitas kerja dibuat sesuai dengan dimensi tubuh manusia yang menggunakannya. 3. Pengujian ergonomi peralatan kerja saat ini kurang dilakukan, maka sebaiknya harus sering dilakukan pengujian atau penelitian.

"DESIGNING ERGONOMIC WORK SYSTEM TO REDUCE LEVEL"

PRELIMINARY With an increasingly high level of demand companies must issue innovative ideas in order to increase the utilization of available resources optimally to maximize product levels in terms of both quantity and quality. One important part of the production process is the packing of finished products into the dos. To be able to do the packing process well, then packer (operator) must work in comfortable condition. But the actual conditions they feel the circumstances that cause subjective complaints in the packing, this causes them quickly feel tired in working. To optimize the workforce that needs to be considered is the human aspect so that alternatives are needed that include the layout design of work equipment and work tools that support workers, so they do their work regularly without causing significant fatigue. Taking into account these conditions it is necessary to make the design of work systems in accordance with the principle of ergonomics is a work system that increases comfort and work productivity.

THEORETICAL BASIS A working system consists of elements of human, material, machine, work methods and environment. These elements interact so that they can affect the performance of the system. Ergonomics is an interdisciplinary scientific approach of applying the principles of human behavior to the design of human-machine systems directed at adjusting to machines and auxiliary equipment, to improve performance in safe, comfortable, efficient, healthy and safe working conditions. According to a scientist named DR. Roger W. Pease Jr. (Sander & Cormick, 1987) recommends the defini of ergonomics as follows: "Ergonomics is a science application that takes into account human characteristics that need to be considered in the design and structuring of something used, so that between humans and objects used there is a more convenient interaction and effective". The usefulness of applying ergonomics is to (1) Improve work performance (increase work speed, accuracy, work safety and reduce excessive work energy and reduce fatigue), (2) Reduce wasted time and minimize equipment damage caused by human error ", and (3) Improving human comfort in work Anthropometry is a study related to the measurement of human body dimensions that can be widely used as a consideration for designing products or workplaces involving humans. Product design should be able to accommodate the largest population that will use the product of the design. At least 90% - 95% of the population in the user group should be able to use it and be approached with a normal distribution.

Symptoms of fatigue are tiredness, decreased alertness, slow and weak perceptions in addition to the decline in physical and mental work. Fatigue is classified into two types, namely muscle fatigue and general fatigue. Muscle fatigue is a tremor of the muscle (a feeling of muscle pain). While general fatigue is usually characterized by reduced willingness to work due to monotony, intensity, duration of physical labor, environmental conditions, mental causes, health status and nutritional state (Grandjean, 1993). Byrd and Moore (1986) stated that the decrease of work productivity in workers mainly by the existence of work fatigue. ILO (1983) suggests that the factors that affect the occurrence of work fatigue are the existence of work monotony; the intensity and duration of disproportionate mental and physical work; work environment, weather and noise factors; mental factors such as responsibility, tension and the existence of conflicts; and the presence of inadequate diseases, illness and nutrition. Measurement of fatigue feeling subjectively using IFRC (Industrial Fatige Research Committee) from Japan, which is one of the measurements by using a questionnaire, which can identify the subjective fatigue rate. The questionnaire contains 30 questionnaires that consist of: 10 questions about attenuation: 1). Feelings heavy on the head 2). Tired whole body 3). Weight in feet 4). Yawning 5). Distracted mind 6). Sleepy 7). There is a burden on the eyes 8). Cage movement and stiff 9). Standing unstable 10). Want to lie down

10 questions about weakening motivation:      

Hard to think Tired to talk Nervous Not concentrated Difficult to focus Easy to forget

   

Reduced confidence Feeling anxious Difficult to control attitude Not diligent in work

10 questions about the picture of physical weakness:          

Pain in the head Stiff on the shoulder Pain in the back Out of breath Thirsty Hoarseness Feeling dizzy Spasm in the eyelids Tremor on the limbs Feeling unwell

From the description it can be concluded that fatigue usually occurs at the end of working hours caused by various factors, such as monotony, static muscle work, tools and work facilities that are inconsistent with the anthropometry of the wearer, ergonomic work stations, forced attitudes and timing work-an improper rest

METHODOLOGY This research uses observation method and analyzed by descriptive statistic. Primary data collection is done by observation, interview and measurement of respondents that have been determined. Interviews conducted to determine subjective complaints of the use of work facilities. The main priority of the research is the identification of problems that occur on the object of observation, namely the work attitude and work tools in general in the packing section. Stages performed: 1. Checklist of Worker Complaints The creation of this checklist is done to find out the things perceived or complained by the workers 2. Worker Anthropometry Data Anthropometric data is used to determine the exact shape, size, and dimension associated with the designed equipment and the human who will operate / use the equipment 3. Process Flow Map The material flow analysis will be related to the facility layout analysis for each work activity undertaken. 4. Working Equipment Used The main working equipment related is the work chair, conveyor, and place for dos insert the product (jig). The third equipment is what will be done research related to the complaints felt by workers.

CONCLUSION Based on the results and discussion, it can be concluded several things: 1. Based on the questionnaire data processing, subjective complaints occur (operator), with the criteria only feel the occasional pain, often feel the pain, experience the pain and the old pain, which is felt on the arm 12.4%, felt at waist 12, 4%, felt in the leg (calf) 11.1%. For the perceived complaints that resulted in workers (packer) quickly tired. 2. Anthropometric data to be used is data measurement results of workers who work in gram ria machine is. 3. Implementation of ergonomics for improvement of work system is done by redesign of: a. Facility layout Based on the observations and analyzes performed, the facility layout is now inadequate and requires repairs as it causes the movement of material to be longer and more difficult. b. Equipment that requires repair is a work chair and Jig (dos placement tool). Work equipment that is now uncomfortable to use and potentially cause health problems to workers, it is based on complaints felt by workers that they often feel pain in the arms, waist, calves, hands, and shoulders. 4. The existence of some improvements in working conditions include the following: The redomendation to be conveyed by the author hádala some things as follows: 1. Work equipment should be periodically maintained so as not to cause more damage. 2. In designing work systems where interactions occur between humans and machines, the dimensions of the work facility should be made in accordance with the dimensions of the human body using them. 3. Testing ergonomics work equipment is currently less done, then should be often done testing or research.

Related Documents


More Documents from ""