Peran Paru dalam Mekanisme Pernapasan Sarah Claudia Yosephine Simanjuntak 102016204
Mind Map
Relasi DM dengan sistem pernapasan makro
Otot pernapasan
RM
Paru-paru
mikro Mekanisme sistem pernapasan
Volume tidal
Baroreseptor
kemoresepto r
Skenario : Seorang laki-laki umur 50 tahun dibawa ke UGD
dengan keluhan sesak napas. Dari anamnesa diketahui pasien sudah 5 tahun menderita diabetes mellitus, masih dalam pengobatan, namun sulit mengendalikan nafsu makannya. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit sedang dan pasien ada pernapasan Kussmaul
RM : Seorang laki-laki usia 50 tahun penderita diabetes mellitus
mengalami keluhan sesak napas
Hipotesis : Seorang laki-laki usia 50 tahun memiliki pernapasan
kussmaul dikarenakan eferk dari diabetes mellitus
Identifikasi istilah : Pernapasan Kussmaul adalah pola
pernapasan yang sangat dalam dengan frekuensi yang normal atau semakin kecil.
Struktur Paru-paru Lobus Superior Lobus Superior
Fisura Oblique
Fisura Horisontalis
Lobus Inferior
Lobus Medius Fisura Oblique Lobus Inferior
Paru-paru Kanan
Paru-paru Kiri
Ada 10 segment bronchopulmonalis pada masing-masing paru; pada paru kiri beberapa segment bronchopulmonalis tersebut menyatu. Kesepuluh segmen paru kanan dan delapan segmen paru kiri : Paru kanan Lobus superior : apicalis, posterior, anterior Lobus medius : lateralis, medialis Lobus inferior : superior (apicalis),mediobasalis,
anterobasalis,laterobasalis,posterobasalis.
Paru kiri Lobus superior : apicoposterior, anterior,lingula superior, lingula inferior Lobus inferior :superior (apicalis),anteromediobasalis,
laterobasalis, posterobasal.
Struktur mikro Bronkus ekstrapulmonal
Bronkus intrapulmonal
Tulang rawan berbentuk huruf C
Tulang rawan berbentuk lempeng dengan serat elastin diantaranya
Epitel respiratori
Epitel respiratori
Otot polos hanya di bagian posterior
Otot polos mengelilingi lumen
Ada lamina elastika interna
Serat elastin hanya menghubungkan ujung lempeng tulang rawan
Punya kelenjar seromukosa
Jumlah kelenjar seromukosa lebih sedikit
Ada jaringan limfoid
Ada jaringan limfoid
Bronkiolus • epitel silindris selapis epitel selapis kuboid • Sel clara
bronkiolus terminalis : • epitel kubus • sel clara yang memilki Bronkiolus mikrovilirespiratorius dan bergranula : • ada kasar. alveol, makin • kebawah Lamina propia makinsangat banyak • Lamina tipis propianya • tersusun serat elastin dariserta serattidak memilki serat kolagen, kelenjar. elastin, dan • otot lapisan polos luarnya terputus-putus. tesusun atas serat kolagen, serat elastin, pembuluh darah, limfe dan saraf.
Duktus alveolaris
Sakus alveolaris
Tidak mempunyai dinding
Terdapat serat elastin dan
sendiri, disusun oleh alveoulus sebagian besar terdiri dari alveoli otot polos Berasal dari percabangan bronkiolus respiratorius Duktus alveolaris berakhir sebagai kantung buntu yang terdiri dari dua atau kelompok kecil alveolus disebut Sakus alveolaris
serat retikulin yang melingkari muara sakus alveoli tidak punya otot polos
Alveolus Pneumosit tipe 1
(gepeng, paling banyak) Pneumosit tipe 2 (besar, surfaktan) Sel endotel (membatasi kapiler didalam septa alveolaris) Sel makrofag (sel debu, fagosit)
Mekanisme Pernapasan dan Otot Pernapasan Yang mempengaruhi: Tekanan atmosfer Tekanan intrapulmonal Tekanan intrapleura daya kohesif tekanan transmural
Inspirasi Tenang kontraksi otot inspirasi utama (diafragma dan
m.intercostalis eksternus) diafragma nervus phrenicus kontraksi diafagma turun menyebabkan rongga dada melebar m. intercostal eksternus kontraksi (karena n.intercostalis) iga & sternum terangkat Melebarnya rongga dada volume paru membesar, tekanan intrapulmonal menurun udara masuk ke paru-paru
Inspirasi Kuat kontraksi otot inspirasi utama secara lebih kuat &
mengaktifkan otot inspirasi tambahan (m.sternocleidomastoideus, mm.scaleni) untuk lebih memperbesar rongga dada otot inspirasi tambahan mengangkat sternum dan 2 iga pertama tekanan intrapulmonal semakin turun peningkatan udara masuk sebelum tekanan intrapulmonal dengan tekanan atmosfir seimbang. Kontraksi dikarenakan neuron I ventral yang diaktifkan oleh I dorsal
Ekspirasi Tenang (pasif) otot inspirasi melemas Diafragma kembali berbentuk seperti kubah Intercostal eksternus melemah iga-iga turun dinding dada mengalami recoil paru mengecil karena recoil tekanan intrapulmonal
meningkat udara dikeluarkan terjadi karena neuron E ventral menghambat I dorsal.
Ekspirasi Kuat otot ekspirasi: otot dinding abdomen, m.intercostal
internus Otot dinding abdomen kontraksi peningkatan tekanan intra abdomen diafragma terdorong semakin keatas rongga dada mengecil intercostal internus kontraksi iga turun kedalam, dinding dada datar ukuran rongga dada kurang volume paru mengecil tekanan intrapulmonal jauh lebih besar dari tekanan atmosfer banyak udara keluar sebelum keseimbangan tekanan
Volume tidal : volume udara yang masuk atau keluar paru selama satu kali bernapas pada saat pernafasan tenang. Nilai rata-rata pada kondisi istirahat = 500 ml. Kemoreseptor perifer sentral :: • terletak di bifurkasio A. carotis permukaan ventral medulla dan sepanjang arkus aorta oblongata, • diaktifkan olehpeningkatan hipoksia menyebabkan (kekurangan O2 di tingkat ventilasi sebagai respon terhadap peningkatan COion jaringan) dankonsentrasi oleh CO2 serta 2 dan sedikit berespon terhadap hidrogen. ionkenaikan hidrogenventilasi dalam • konsentrasi menyebabkan darah. adanya hipoksemia yang sampai • signifikan berespon linear terhadap (tekanan O2 < tekanan O 60mmHg). 2 Baroreseptor : • terletak pada sinus karotikus, arkus aorta, ventrikel dan pembuluh darah besar berespon terhadap perubahan tekanan darah. • Peningkatan tekanan darah akan mengakibatkan penurunan frekuensi denyut jantung dan penurunan ventilasi. • Saat suhu tubuh meningkat karena demam atau waktu berolahraga, tubuh akan mengeluarkan kelebihan panas dengan meningkatkan ventilasi
Relasi Diabetes Melitus dengan sistem pernapasan Diabetes mellitus memiliki tingkatan dimana ada yang
namanya KAD (ketoasidosis diabetikum),gula darahnya > 400 mg/dl dan ada keton diurin. Jika ada KAD (ketoasidosis diabetikum) pada penderita diabetes mellitus akan merasakan sesak karena kebanyakan keton jadi butuh O2 banyak lalu tekanan CO2 jadi tinggi dan kondisinya menjadi asidosis metabolic. Kompensasi pernapasan pada asidosis metabolic adalah hiperventilasi, pernapasannya akan cenderung cepat dan dangkal, sehingga dapat mengakibatkan pernapasan kussmaul.
Kesimpulan Manusia bernapas untuk mengambil oksigen (O2) dari
atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Salah satu gangguan pernapasan adalah pernapasan kussmaul. Pernapasan ini dialami oleh penderita diabetes millitus