Peradaban India Kuno (Indhus dan Gangga) A. Peradaban Lembah Sungai Indhus (Shindu) 1. Pusat Peradaban Peradaban Lembah Sungai Indus berada sepanjang Sungai Indus di Pakistan sekarang ini. Peradaban Lembah Sungai Indus, 2800 SM–1800 SM, merupakan sebuah peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus dan Sungai GhaggarHakra yang sekarang Pakistan dan India barat. Peradaban ini sering juga disebut sebagai Peradaban Harappan Lembah Indus, karena kota penggalian pertamanya disebut Harappa, atau juga Peradaban Indus Sarasvati karena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada akhir 1900 SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat wilayah yang dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir. Asal mula peradaban India, berasal dari kebudayaan sungai India, mewakili dua kota peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yang sekarang letaknya di kota Mohenjodaro, propinsi Sindu Pakistan dan kota Harappa dipropinsi Punjabi. Penduduk kala itu adalah penduduk bangsa Dravida. Secara geografis, letak peradaban kuno ini di sebelah utara berbatasan dengan pegunungan Himalaya. Sebelah barat berbatasan dengan Pakistan. Di selatan, berbatasan dengan Samudera Hindia dan sebelah timur berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh. 2. Sistem Pertanian dan Pengairan Pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat India. Limpahan lumpur sungai Indus telah memberikan kesuburan bagi tanah disekitarnya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat telah berhasil menyalurkan air yang mengalir dari Lembah Sungai Indus sampai jauh ke daerah pedalaman. Pembuatan saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah pertanian menunjukkan bahwa masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki peradaban yang tinggi. Hasil-hasil pertanian yang utama adalah padi, gandum, gula/tebu, kapas, teh, dan lain-lain. 3. Sanitasi (Kesehatan) Masyarakat Mohenjodaro dan Harappa telah memperhatikan sanitasi (kesehatan) lingkungannya. Teknik-teknik atau cara-cara pembangunan rumah yang telah memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan yaitu rumah mereka sudah dilengkapi oleh jendela. Kamar-kamar dilengkapi dengan jendela-jendela yang lebar dan berhubungan langsung dengan udara bebas, sehingga pergantian udara cukup lancar.
4. Teknologi Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, Kemampuan mereka dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas, perak, dan berbagai macam meterai dengan lukisannya yang bermutu tinggi dan alat-alat peperangan seperti tombak, pedang, dan anak panah, alat-alat rumah tangga, alat-alat pertanian, kain dari kapas, serta bangunan-bangunan. Demikian juga dengan barang-barang yang terbuat dari tanah liat yang dibakar atau yang disebut terracota, teruma barang-barang peralatan rumah tangga. 5. Perekonomian sistem perekonomian masyarakat lembah Sungai Indus sangat bergantung pada pengolahan lahan pertanian di sekitar sungai. Di kawasan ini, petani menanam padi, gandum, sayuran, buah-buahan, dan kapas. Selain itu mereka juga beternak sapi, kerbau, domba, dan babi. Selain pertanian dan peternakan, perdagangan juga merupakan aspek perekonomian penting bagi masyarakat lembah Sungai Indus. Kelebihan hasil pertanian membuat mereka dapat melakukan perdagangan dengan bangsa lain terutama dengan penduduk Mesopotamia. Barang dagangan yang diperjual-belikan masyarakat lembah. Sungai Indus adalah barang-barang dari perunggu dan tembaga, bejana dari perak dan emas, serta perhiasan dari kulit dan gading. 6. Pemerintahan Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Maurya antara lain sebagai berikut : a. Candragupta Maurya Candragupta Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya. Pada masa pemerintahannya, daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaannya. Dalam waktu singkat, wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat iuas, yaitu daerah Kashmir di sebelah barat dan Lembah Sungai Gangga di sebelah timur. b. Ashoka Ashoka memerintah.Kerajaan Maurya dari tahun 268-282 SM. Ashoka merupakan cucu dari Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Maurya mengalami masa yang gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasainya. Namun, setelah ia menyaksikan korban bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga, timbul penyesalan dan tidak lagi melakukan peperangan.
Mula-mula Ashoka beragama Hindu, tetapi kemudian menjadi pengikut agama Buddha. Sejak saat itu Ashoka menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi negara. Setelah Ashoka meninggal, kerajaan terpecah-belah menjadi kerajaan kecil. Peperangan sering terjadi dan baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan kerajaan yang terpecah belah itu. Maka berdirilah Kerajaan Gupta dengan Candragupta I sebagai rajanya. 7. Kepercayaan Sistem kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus bersifat politeisme atau memuja banyak dewa. Dewa-dewa tersebut misalnya dewa bertanduk besar, dewa kesuburan dan kemakmuran (Dewi Ibu). Masyarakat lembah Sungai Indus juga menyembah binatang-binatang seperti buaya dan gajah serta menyembah pohon seperti pohon pipal (beringin). Pemujaan tersebut dimaksudkan sebagai tanda terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya, berupa kesejahteraan dan perdamaian. 8. Hilangnya Peradaban Indus Peradaban Sungai Indus runtuh akibat serbuan bangsa Arya tahun 1000 SM melalui celah Khyber. Sejarah bangsa Arya diperoleh dari kitab Rigveda. Setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus dan menguasai daerah yang subur, akhirnya mereka hidup menetap. B. Peradaban di Lembah Sungai Gangga 1. Lokasi Lembah sungai Gangga dengan anak sungainya Yamuna terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Vindhya. Kedua sungai tersebut bermata air di Pegunungan Himalaya dan mengalir di kota-kota besar seperti Delhi, Agra, dan bermuara di wilayah Bangladesh ke teluk Banggala. Sungai Ganggabertemu dengan Sungai Brahmaputra yang bermata air di Pegunungan Kwen Lun. Lembah Sungai Gangga merupakan daerah yang subur. 2. Pendukung Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo Jerman. Bangsa Aria memasuki wilayah India antara tahun 2000- 1500 SM melalui celah Pas Kaiber di Pegunungan Hindu Kush. Merka berkulit putih, berbadan tinggi, dan berhidung mancung. Pencahariannya semula berternak dan kehidupannya terus mengembara. Tetapi setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravisa di Lembah Sungai Indus dan menguasai daerah yang subur, mereka akhirnya bercocok tanam dan hidup menetap. Selanjutnya, mereka menduduki Lembah Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya. Kebudayaan campuran antara
kebudayaan bangsa Arya dengan bangsa Dravida dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu. 3. Masyarakat Bangsa Aria berusaha untuk tidak bercampur dengan bangsa Dravida yang merupakan penduduk asli India. Mereka menyebut bangsa Dravida adalah anasah artinya tidak berhidung atau berhidung pesek dan dasa artinya raksasa. Untuk memelihara kemurnian keturunannya, diadakan sistem pelapisan (kasta) yang dikatakannya bersumber pada ajaran agama. Bangsa Aria berhasil mengambil alih kekuasaan politik, sosial dan ekonomi. Akan tetapi, dalam kebudayaan terjadi percampuran (asimilasi) antara Aria dan Dravida. Percampuran budaya itu melahirkan kebudayaan Weda. Kebudayaan inilah yang melahirkan agama dan kebudayaan Hindu atau Hinduisme. Daerah perkembangan pertamanya di lembah Sungai Gangga yang kemudian disebut Aryawarta (negeri orang Aria) atau Hindustan (tanah milik orang Hindu). Untuk mempertahankan kekuasaannya di tengah kehidupan masyarakat, bangsa Arya berusaha menjaga kemurnian ras. Artinya, mereka melarang perkawinan campur dengan bangsa Dravida. Untuk itulah, bangsa Arya menciptakan sistem kasta dalam kemasyarakatan. Sistem kasta didasarkan pada kedudukan, hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat. Pembagian golongan atau tingkatan dalam masyarakat Hindu terdiri dari empat kasta atau caturwarna, yakni : Brahmana (pendeta), bertugas dalam kehidupan keagamaan; Ksatria (raja, bangsawan dan prajurit), berkewajiban menjalankan pemerintahan termasuk mempertahankan negara, Waisya (pedagang, petani, dan peternak), dan Sudra (pekerja-pekerja kasar dan budak). Kasta Brahmana, Kastria, Waisya terdiri dari orang-orang Aria. 4. Pemerintahan Perkembangan sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutan sistem pemerintahan masyarakat di daerah Lembah Sungai Indus. Runtuhnya Kerajaan Maurya menjadikan keadaan kerajaan menjadi kacau dikarenakan peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan yang kacau, mulai aman kembali setelah munculnya kerajaan-kerajaan baru. Kerajaan-kerajaan tersebut di antaranya Kerajaan Gupta dan Kerajaan Harsha. a. Kerajaan Gupta Pendiri Kerajaan Gupta adalah Raja Candragupta I dengan pusatnya di Lembah Sungai Gangga. Pada masa pemerintahan Raja Candragupta I, agama
Hindu dijadikan agama negara, namun agama Buddha masih tetap dapat berkembang. Masa kejayaan Kerajaan Gupta terjadi pada masa pemerintahan Samudragupta (Cucu Candragupta 1). Pada masa pemerintahannya Lembah Sungai Gangga dan Lembah Sungai Indus berhasil dikuasainya dan Kota Ayodhia ditetapkan sebagai ibukota kerajaan. Pengganti Raja Samudragupta adalah Candragupta II, yang dikenal sebagai Wikramaditiya. Ia juga bergama Hindu, namun tidak memandang rendah dan mempersulit perkembangan agama Budha. Bahkan pada masa pemerintahannya berdiri perguruan tinggi agama Buddha di Nalanda. Di bawah pemerintahan Candragupta II kehidupan rakyat semakin makmur dan sejahtera.. Kesusastraan mengalami masa gemilang. Pujangga yang terkenal pada masa ini adalah pujangga Kalidasa dengan karangannya berjudul “Syakuntala”. Perkembangan seni patung mencapai kemajuan yang juga pesat. Hal ini terlihat dari pahatan-pahatan dan patung-patung terkenal menghiasi kuilkuil di Syanta. Dalam-perkembangannya Kerajaan Gupta mengalami kemunduran setelah meninggalnya Raja Candragupta II. India mengalami masa kegelapan selama kurang lebih dua abad.
b. Kerajaan Harsha Setelah mengalami masa kegelapan, baru pada abad ke-7 M muncul Kerajaan Harsha dengan rajanya Harshawardana. Ibu kota Kerajaan Harsha adalah Kanay. Harshawardana merupakan seorang pujangga besar. Pada masa pemerintahannya kesusastraan dan pendidikan berkembang dan pesat. Salah satu pujangga yang terkenal pada masa kerajaan Harshawardana adalah pujangga Bana dengan karyanya berjudul “Harshacarita”. Raja Harsha pada awalnya memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agama Buddha. Di tepi Sungai Gangga banyak dibangun wihara dan stupa, serta dibangun tempattempat penginapan dan fasilitas kesehatan. Candi-candi yang rusak diperbaiki dan membangun candi-candi baru. Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-1 1 M tidak pernah diketahui adanya rajaraja yang pernah berkuasa di Harsha. 5. Kebudayaan Di Lembah Sungai Gangga inilah kebudayaan Hindu berkembang, baik di wilayah India maupun di luar India. Masyarakat Hindu memuja banyak dewa (Politeisme). Dewa-dewa tersebut, antara lain, Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Baruna (Dewa Laut), Dewa Agni (Dewa Api), dan lain sebagainya. Dalam agama Hindu dikenal dengan sistem kasta, yaitu pembagian kelas sosial berdasarkan warna
dan kewajiban sosial. Dalam perkembangan selanjutnya, sistem kasta inilah yang menyebabkan munculnya agama Buddha. Hal ini dipelopori oleh Sidharta Gautama. Agama Buddha mulai menyebar ke masyarakat India setelah Sidharta Gautama mencapai tahap menjadi Sang Buddha. Agama Buddha terbagi menjadi dua aliran, yaitu Buddha Mahayana dan Buddha Hinayana. Peradaban Sungai Gangga meninggalkan beberapa bentuk kebudayaan yang tinggi seperti kesusastraan, seni pahat, dan seni patung. Peradaban dari lembah sungai ini kemudian menyebar ke daerah-daerah lain di Asia termasuk di Indonesia. 6. Agama Agama dan kebudayaan Hindu lahir pertama kali di India sekitar tahun 1500 SM. Agama dan kebudayaan Hindu ini mengalami pertumbuhan pada zaman Weda. Kebudayaan Hindu merupakan perpaduan antara kebudayaan bangsa Aria dari Asia Tengah yang telah memasuki India dengan kebudayaan bangsa asli India (Dravida). Hasil percampuran itulah yang disebut agama Hindu atau Hinduisme. Daerah perkembangan pertamanya di lembah Sungai Gangga yang disebut Aryawarta (negeri orang Aria) dan Hindustan (tanah milik orang Hindu). Sejak berkembangnya kebudayaan Hindu di India maka lahir agama Hindu. Dari India, agama Hindu menyebar ke seluruh dunia dan banyak memengaruhi kebudayaan-kebudayaan di dunia, termasuk Indonesia. Menurut pendapat para ahli sejarah, berdasarkan temuan berbagai peninggalan sejarah, diyakini bahwa bekas kota Mahenjo-Daro (Larkana) dan Harappa (Punjab) di lembah Sungai Indus merupakan tempat timbul dan berkembangnya agama Hindu. Sumber ajaran Hindu adalah kitab Weda, yang bermakna pengetahuan Hindu. Kitab-kitab penganut Hindu: a) Kitab Weda Terdiri dari 4 Samhita atau himpunan, yaitu: Reg Weda (merupakan kitab yang tertua), berisi puji-pujian kepada dewa Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci yang merupakan pujian pada waktu melaksanakan upacara Yajur Weda, berisi doa-doa yang diucapkan pada waktu upacara sesaji. Atharwa Weda, berisikan doa-doa bagi penyembuhan penyakit dan nyanyian sakti kaum brahmana. b) Kitab Brahmana Berisi penjelasan kitab Weda, yang disusun oleh para pendeta. c) Kitab Upanishad Berisi petunjuk-petunjuk, agar orang dapat melepaskan diri dari samsara, dan dapat mencapai moksa (kebahagiaan abadi).
Agama Hindu mengenal pembagian masyarakat atas kasta-kasta, yaitu Brahmana, terdiri dari golongan pendeta, bertugas mengurus soal kehidupan keagamaan; Ksatria, terdiri dari golongan bangsawan dan prajurit, berkewajiban menjalankan pemerintahan termasuk mempertahankan negara; Waisya, bertugas untuk berdagang, bertani, dan beternak; Sudra, bertugas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar, seperti budak dan pelayan. Bangsa Aria berhasil mengambil alih kekuasaan politik, sosial dan ekonomi. Akan tetapi, dalam kebudayaan terjadi percampuran (asimilasi) antara Aria dan Dravida. Percampuran budaya itu melahirkan kebudayaan Weda. Kebudayaan inilah yang melahirkan agama dan kebudayaan Hindu atau Hinduisme. Daerah perkembangan pertamanya di lembah Sungai Gangga yang kemudian disebut Aryawarta (negeri orang Aria) atau Hindustan (tanah milik orang Hindu).
Peradaban China Kuno
1. Sejarah china kuno 1. Kehidupan Ekonomi Pada masa Dinasti Shang, mata pencaharian penduduk Cina Kuno sebagai petani. Para petani saat itu sudah menggunakan bajak untuk mengolah tanah. Selain itu, ada juga yang beternak, berburu dan menangkap ikan. Pada masa Dinasti Chou, kehidupan masyarakat semakin berkembang. Ada yang menjadi pedagang, penenun, pengrajin, penebang kayu dan buruh. Pada masa Dinasti Chin, mata pencaharian utama penduduk adalah petani dan penenun. 2. Kehidupan Sosial Dalam kehidupan sosial masyarakat Cina Kuno diatur dalam aturan feodalisme. Kelompok bangsawan berkuasa atas rakyat. Rakyat wajib membayar upeti/pajak kepada bangsawan. Masyarakat Cina Kuno menghormati beberapa kekuatan gaib. Penghormatan itu ditujukan kepada: Dewa Langit (Syangit) sebagai dewa tertinggi. Kekuatan alam. Arwah leluhur.
Sedangkan sistem pemerintahan yang lazim digunakan di Cina ketika itu adalah sistem dinasti. Sistem ini menganut pergantian kekuasaan secara turuntemurun. Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa di Cina adalah:
Dinasti Shang Dinasti Chou Dinasti Chin Dinasti Han Dinasti Tang Dinasti Shung
3. Seni sastra Lao Tse mengajarkan agar manusia mengikuti jalan yang ditentukan oleh alam dan menolak kehidupan duniawi. Menurut ajaran ini, terdapat kekuatan gaib yang mengatur alam semesta.. Kekuatan gaib ytersebut dinamakan Tao. Keadilan dan ketentraman akan tercapai bila setiap orang tunduk pada Tao. Oleh karena itu, ajaran Lao Tse terkenal dengan nama Taoisme. Tao artinya "jalan". Ajaran Lao Tse dimuat dalam buku yang berjudul Tao Te Ching. Kong Fu Tse mengajarkan agar orang-orang Cina kembali pada kehidupan lama, sebagaimana tradisi atau kebiasaan para leluhur. Selain itu, Kong Fu Tse mengajarkan orang harus mengutamakan akhlak yang baik. Ajaran ini dinamakan "Konfusianisme Kong Fu Tse", atau disebut Konfusius. Meng Tse mengajarkan ajaran yang menyangkut soal pemerintahan. Ia berpendapat bahwa setiap manusia mempunyai pembawaan yang baik. Bila seseorang berbuat jahat, hal itu akibat tidak puas atas pemerintahan yang buruk. Menurut dia, rakyat mempunyai hak untuk memberontak jika kaisar yang berkuasa tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat. Bangsa Cina kuno telah mengenal tulisan sejak zaman Dinasti Shang. Tulisan-tulisan biasanya terdapat pada kulitpenyu, tulang-tulang binatang atau pada piring-piring. Tulisannya berbentuk gambar atau lambang (pictograf). Pada masa Dinasti Chou, tulisan dipahatkan pada potongan-potongan bambu. Tiap daerah mempunyai bentuk tulisan sendiri. Pada Dinasti Chin, tulisan Cina berhasil disatukan. Dibidang seni bangunan, bangsa Cina Kuno telah memiliki keahlian yang tinggi. Hal ini terbukti dari hasil-hasil seni bangunan seperti Kuil Langit, Tembok Besar atau Pintu Gerbang Kuil. Kuil Langit dibangun untuk menghormati Dewa Langit ini terdapat di Peking. Tembok Besar Cina dibangun pada masa Dinasti Chin. Tembok Besar ini merupakan salah satu keajaiban dunia. Tembok ini disebut besar atau raksasa karena ukurannya. Panjangnya 2.430 Km, lebar 8 m, dan tinggi 16 m. Tembok ini dibangun selama 20 tahun dengan tenaga 1.000.000 orang. Tembok Besar dibangun untuk menahan serangan dari suku-suku Barbar di sebelah utara, seperti suku Hsiung-Nu.
Pada masa peradaban Cina Kuno, Peking adalah tempat kediaman Kaisar. Di situ banyak istana dan kuil. Pintu gerbang kuil Kong Fu Tse sangat bagus buatannya. Dinding-dindingnya dihiasi tegel berwarna-warni. Atapnya berbentuk melengkung ke atas. Pintu gerbang ini merupakan jalan masuk menuju kuil. Kuil itu merupakan tempat untuk menghormati arwah guru besar bangsa Tionghoa. 4. Sistem Pemerintahan Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa pada zaman Cina Kuno, antara lain ada Dinasti Shang, Dinasti Chou, Dinasti Chin, Dinasti Han, Dinasti Tang dan Dinasti Sung. Namun, Dinasti T'ang (627-907 M) yang merupakan salah satu dinasti terpenting di negeri Cina. Dinasti T'ang didirikan oleh Li Shih Minh, kemudian terkenal dengan Kaisar T'ang Tai Tsung. Ibu kota Dinasti T'ang ditetapkan Sian Fu. Dari ibu kotanya tersebut kaisar menjalankan pemerintahan yang dibantu oleh pegawai-pegawai istana yang diangkatnya. Pada zaman Dinasti T'ang, seni sastra berkembang. Penyair Cina yang terkenal pada zaman ini adalah Li Tai Po dan Tu Fu. Pada zaman Dinasti T'ang, agama Nasrani dan Islam mulai masuk ke Cina melalui Asia Tengah. Kedua agama itu masuk ke Cina melalui hubungan perdagangan. Hal itu terjadi mengingat jauh sebelum Dinasti T'ang, negeri Cina telah menjalin hubungan perdagangan dengan bangsa-bangsa di Asia Barat. 5. Pertanian dan Perdagangan Lembah Sungai Kuning merupakan daerah yang sangat subur dan dapat dikatakan sebagai urat nadi kehidupan bangsa Cina. Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam, seperti menanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai. Bangsa Cina Kuno telah mengenal sistem pertanian sejak zaman Neolithikum yakni sekitar tahun 5000 SM. Tanaman pangan utama yang diusahakan adalah padi, buah-buahan, kacangkacangan, sayur-mayur, dan lain-lain. Pada zaman perunggu tanaman pertanian yang diprioritaskan, antara lain, padi, teh, kacang, kedelai, rami, dan lain-lain. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM) terjadi kemajuan yang sangat pesat dalam sistem pertanian. Pada masa ini pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pada masa itu telah dikenal pupuk untuk menyuburkan tanah. 6. Aksara Cina sudah mengenal aksara sejak Dinasti Shang. Aksara Cina yang berbentuk pictograph ini termasuk jenis aksara ideograph (aksara iambang benda). Aksara Cina ditulis di atas kulit penyu dan tulang. Aksara gambar benda (ideograph) ini semula ditulis dan digambar untuk kepentingan ramal-meramal, karena bangsa Cina sejak zaman dahulu suka dengan ramalan.
Pada zaman Dinasti Chou, aksara Cina ditulis pada potongan bambu. Sekitar tahun 105 M, pada masa Dinasti Han ditemukan teknik pembuatan kertas yang dibuat dari campuran bubur kayu dan lem. Sehingga aksara Cina kemudian ditulis di atas kertas. Penemu tersebut bernama Tsai Lun. Adapun pada zaman Dinasti T'ang ditemukan teknik cetak (untuk mencetak buku dan kalender). 7. Kepercayaan Bangsa Cina percaya pada banyak dewa. Di tengah-tengah dunia yang berbentuk segiempat terletak T'ienhsia, yaitu suatu daerah yang didiami oleh bangsa Cina. Daerah T'ienhsia merupakan daerah yang didiami oleh bangsa Barbar. Di luar daerah bangsa-bangsa Barbar terdapat daerah kosong dan menjadi tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa, yang menguasai musim kemarau. Di sebelah timur dan selatan negara Cina ada empat lautan besar yang disebut Su-hai. Dewadewa yang dipuja bangsa Cina pada saat itu di antaranya Feng Pa (Dewa angin), Lei-Shih (Dewa Angin Topan), Tai-Shan (dewa yang menguasai bukit suci), dan lain sebagainya. 8. Teknologi Keramik merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat Cina. Pembuatan benda-benda dari keramik itu mengandung jiwa seni, karena pada benda-benda keramik terdapat berbagai macam bentuk hiasan, seperti guci keramik yang dihias dengan seekor ular naga atau dihias dengan gambar-gambar hewan maupun tumbuhtumbuhan. 9. Filsafat Pada masa pemerintahan Dinasti Chou, filsafat di Cina mengalami perkem~angan. Pada masa itu lahir tiga ahli filsafat Cina, antara lain, sebagai berikut: a. Lao Tse Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya "Tao Te Ching". Lao Tse percaya bahwa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran - Lao Tse disebut dengan Taoisme. Taoisme mengajarkan orang supaya menerima nasib. Menurut ajaran ini, suka dan duka adalah sama saja. Oleh karena itu, seorang penganut Taoisme dapat memikul suatu penderitaan dengan hati yang tidak terguncang. b. Kung Fu Tse Menurut ajaran Kung Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini sehingga tercapai keselarasan. Manusia merupakan bagian dari masyarakat yang bagian dari alam semesta, maka tata cara hidup manusia diatur oleh Tao. Oleh karena itu, setiap orang harus menyesuaikan diri dengan Tao, agar dalam kehidupan masyarakat terdapat keselarasan dan keseimbangan. Penganut aliran ini percaya bahwa segala
bencana yang terjadi di muka bumi ini karena manusia menyalahi aturan Tao. Ajaran Kung Fu Tse meliputi bidang pemerintahan dan keluarga. c. Meng Tse Ajaran Meng Tse merupakan kelanjutan dari ajaran Kung Fu Tse. Meskipun demikian ajaran Meng Tse bertentangan dengan Kung Fu Tse. Meng Tse tidak memberikan pelajaran kepada kaum bangsawan, tetapi memberikan pengetahuan kepada rakyat jelata. Menurutnya rakyatlah yang terpenting dalam suatu negara. Apabila raja bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat, maka tugas para menteri untuk memperingatkannya. Apabila raja mengabaikannya peringatan-peringatan itu para menteri wajib menurunkan raja dari tahtanya. 10. Hasil kebudayaan 1. Seni sastra = 2. Seni bangunan = China
a. Great Wall of
PERADABAN DI MESOPOTAMIA (IRAK), LEMBAH EUFRAT DAN TIGRIS Mesopotamia berasal dari kata Meso dam Potomes. Meso yang artinya tengah dan Potomes artinya sungai, jadi Mesopotamia adalah daerah yang diapit oleh 2 sungai yaitu Eufrat dan Tingris sehingga wilayah ini sangat subur dan diperebutkan oleh bangsa – bangsa lain (Daerah Bulat Sabit ). Nama Mesopotamia ini diberi oleh seorang yunani yang bernama Herodotus. Karena bagusnya daerah ini Herodotus memberi nama Taman Surga.
Mesopotamia merupakan daerah yang subur yang berbentuk bulan sabit. Kebuadayaan ini berkembang sejak 4000 BC sehigga kebuadayaan Mesopotamia diLembah Sungat Eufrat dan Tigris ini disebut sebagai peradaban. Secara geografis Mesopotaia terletak dipersipangangan jalur perdagangan Dunia dan sekarang dinamakan dengan Republik Irak. Mesipotamia terletak di Asia Barat Daya yang berbatasan disebelah utara dengan Turki dan Iran, sebelah Timur Iran dan Timur laut Teluk Persia, sebelah Barat Syiria dan Yordania dan disebelah selatan Kuwait Saudi Arabia. 1. Perkembagan dan Kondisi Sosialnya Setiap bulan Oktober sampai April kedua sugai ini terjadi banjir yang mendatangkan lumpur yang subur pada kedua sisi sungai tersebut. Sungat Eufrat dan Tigris ini merupakan sebuah peradaban kebudayaan yang terbuka dari segala arah oleh karena itu kedua sungai ini sering diserbu oleh berbagai bangsa – bangsa yang akan menduduki wilayah tersebut. Mesopatamia ini terletak diantara jalur lintas perdangangan antara Laut Tengah, Asia Tengah, India sampai ke Cina. Sungai Eufrat dan Tigris ini juga dapat dilayari dari perdalaman sampai Delta Teluk Parsi. Kondisi alam tersebut memungkinkan tumbuhnya peradaban di dua sungai ini yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekeliling dengan bertani, bertenak, perdagangan dan pelaut. Yang menjadi masalah bagi kerajaan yang menguasai Mesopotamia adalah bagaimana mengatasi banjir setiap tahunya dan membuat sistem pangairan yang baik sehingga banjir tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik. Mesopotamia adalah daerah diperebutkan oleh beberapa bangsa. Sehingga disana menggunakan sistem Primus Interpares ( siapa yang kuat dia yang berkuasa ) bangsa yang pertama menguasai Mesopotamia ini adalah : a) Kerajaan Sumeria ( 4000 / 3500 – 2300 BC ) 4000 Bc / 3500 Bc Bangsa Sumaria telah mendatangi Sungai Eufrat dan Tigris yang bersal dari Asia Kecil (Susa). Bansa Sumeria ini sudah kebudaya yang tinggi yaitu bangsa sumeria telah bisa membuat barang – barang seperti Tembaka, emas, dan membuat pakaian dari linen. Sebelum sampai Di Mesopotamia bangsa Smeria bersatu dengan Bagsa Semit. Bangsa Sumeria yang melakukan bertenak dengan nomaden sedangkan Bangsa Semit sudah mengenal dasar – dasar kehidupan politik dan ekonomi Kedatangan Bangsa Sumeria ini daerah Mesopotamia dimulai dengan membangun kota Ur, Uruk, Lagash, dan Nipur. Pada awalnya kota ini berdiri sendiri dan kemudian terjadi persaingan untuk menjadi yang terkuat, bagi kota yang kalah akan menjadi bawahan kota yang menang sehingga dari sini muculah bentuk pemerintahan yang baru yaitu pemerintahan yang berbentuk kerajaan. Namun kejayaan tertinggi Bangsa Sumeria ini waktu dipimpin oleh Ur Nammu. Bangsa Sumeria telah berhasil mendirikan kerajaan yang tersusun dengan rapi. Perekonomian yang maju dan memiliki sifat – sifat keadilan sosial. Pusat
pemerintahanya terletak dikota Lagash dan selanjut dikota Uruk ( Uro ) namun sejak tahun 2300 BC. Bangsa Sumeria ditaklukan oleh Bangsa Akkadia. b) Kerajaan Akkadia ( 2300 BC ) Bangsa Akkdia merupakan rumpun Bangsa Semit yang bersal dari Padang Pasir. Mereka datang dari daerah yang terletak dari sebelah utara daerah Mesopotamia utara. Dipimpin oleh Sargon. Pasuka Akkadia semakin kuat dan berhasil menduduki Mesopotamia dengan kekalahnya kerajaan Sumeria. Setelah menaklukan Bangsa Sumeria mereka tidak legi mengembara melainkan hidup menetap didaerah tersebut. Mereka hanyak menaklukan politiknya saja tetapi tidak menaklukan kebudayaan Bangsa Sumeria malahan mereka mengadopsi kebudayaan Bangsa Sumeria bahkan mereka menikah dengan penduduk yang ditaklukan. Bangsa akkdia memuja banyak dewa sama dengan Bangsa Sumeria. c) Kerajaan babylonia Lama ( 1900 BC – 1350 BC ) Bangsa amorit dari sebelah bangsa menguasai Bangsa Sumeria . Bangsa Amorit yang merupakan rumpun Bangsa Semit yang menguasai Babylonia lama. Ang pada mulanya berkuasa di Syiria . Raja pertama yang bernam Sumuabun yang mendirikan pusat kekuasaan Babylona ditepi sungai Eufrat bagian tengah. Salahsatu raja yangterkenal dari Dinasti Amrit ini adalah Hammurabi yang memerintah tahun 1750 – 1708 BC. Raja Hamurabi adalah seorang yang berhasil menyatukan seluruh wilayah yang ada diMesopotamia bahkan kekuasaan ya sampai ke Syiria dan Telur Parsi. Pada tahun 1900 BC Hamurabi mengelarkan undang yang ditulis di batu yang menggunakan tulisan paku. Undang – undang ini terdiri dari 282 pasal yang berisi tentang pengadilan, cara mendirikan bagunan, cara melakukan pengobatan, hukuman terhadap kejahatan, penetuan upah , harga dan sebagainya. Setiap kejahatan akan mendapat balasan yang setipal yang disebut dengan” hukum balasan”. Raja hamurabi memberlakukan udang – undang tersebut tampa pandang bulu sehingga pemerintahannyamerupakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Namun setelah Hamurabi meninggal , kerajaan Babylonia yang besar dan maju tersebut sudah mulai lemah. Tetapi Undang – undang tersebut masih dipakai sesudah 2000 tahun kemudian bagi kerajaan Mesopotamia disekitarnya. Sistem pemerintahanya bersifat desentralisasi dimana wilayah kekuasaanya diberlakukan bagi setiap penduduk . d) Kerajaan Assyiria ( 1350 Bc – 627 BC ) Bangsa Assyiria yang tinggla dihulu Sungai Eufrat dan Tigris berusaha untuk menguasai daerah Mesopotamia. Selama beberapa tahun bangsa Assyiria melawan bangsa Sumeria dan Akadia sehingga berhasil memenangkan perperang. Pusat kota kerjaan Assyiria adalah kota Niveh ditepi Sungai Eufrat dan Tigris. Kerajaan Assyria mencampai puncak kejaan pada masa Raja Arshubanipal II. Dimana ia berhasil membuat perpustakaan tertua dunia yang mampu menampung 22.000 tablet yang
terbuat dari lempeng tanah yang berisi tentang masalah agama, sastra, pengobatan, Matematika, ipa dll. Salasatu buku yng terkenal yaitu gilgamesh yang isinya tentang pencibtaan dunia dan percikan banjir besar pada masa Nabi Nuh .Dearah kekuasanya sampai ke Asia Depan bahkan sampai Lembah Sungai Nil. Wilayah kerajaan dibagi perporovinsi, setip provinsi dipimpin oleh gubernur yang betanggung jawab kepada raja. Untuk memperlancar hubungan ini dibangunlah jalan raya. Daerah – daerah bawahan kerajaan Assyiria harus membayar upeti yang berupa perak, emas batu permata dan gading. Pada tahun 626 kerajaan Assyria mulai mundur dan Bansa Chaldea ( yang berkembang di Mesopotamia Selatan ( bekas kekuasaan babylonia lama bangkit kembali pada tahun 612 BC). Yang dahulunya berhasil melepaskan diri dari bangsa Assyiria membentuk imperium baru kemudian Bangsa Babylonia berhasli mendudki kota Ni Niveh. e) Kerajaan babylonia baru ( Khaldean) Setelah berhasil merebut kota Niveh 612 Bc Bangsa Khaldea dibawah pimpina raja Nabopalausar. Raja yang berkuasa disini diantaranya raja Nabopalausar ( raja pertama dikerajaan Babylonial baru ). Raja Nebukaadnezar ( yang berhasil membuat jembatan besar yang menghubungkan lalu lintas kota Babylon. Raja Nabonidus ( raja yang sering melakukan serangan ketanah arab ). Raja Belshazza raja terkahit kerajaan Babylonia. Puncak kekuasaan Bablonial yaitu pada masa raja kedua (Nebukaadnezar ) dera kekuasan mencapai Pantai Laut Tengah, Syiriah, Palestina. Yang paling menarik dari kota babilonia dalah Menara Babel yang tingginya 90 meter dan Taman Gantung Babylonia yang tingginya 107 meter. Sejarah yang terpenting pada masa Raja Nebukadzenar ini adalah “Pembuangan babylonia ( 586 – 550 BC ) dimana peristiwa tersebut pristiwa penaklukan kerjaan Yudea dan palestina dan ibukota Yarusalem direbut. Bangsa Israel termasuk pimpinannya dijadikan budak, hal ini sangat membekas bagi orang Israel. Stelah nebukadzenar meninggak kerjaan babylonia lemah dan kemudian bangsa Babylonia ini berakhir akibat serang dari bangsa media dari persia
f) Kerajaan Persia ( 539 – 331 BC ) Sejak bangsa media berhasil mengalahkan Babylonia. Mereka meluaskan kerajaan dari Teluk Parsi sampai ke Laut Kaspia . Raja yang meminpin penyeranggan yaitu Xares 539 Bc ia memimpi penyerangan terhadap Babylonia. Dibawa pimpinan Xares bangsa ini sangat kuat tetapi setelah meninggal Xares digantikan oleh Astygae kerajaan Media semaki mundur bahakan dikuasai oleh Cyrus dari Persia. Kemudian Raja Cyrus memperluas wilayahnya sampai ke Asia kecil. Tahun 530 BC Raja Cyrus telah berhasil menduduki India bagian barat. namun dalam melawan bangsa tura
Cyrus terbunuh dan digantikan oleh anaknya Cambysses. Yang telah berhasil megembalikan ketemtrraman dalam negeri dan bahkan Cambysses berhasil menaklukan Mesir. Setelah meninggal digantikan oleh Darius. Dibawah pemerintahnya Persia mencapai puncak kejayaan . dan Darus membangun istanah yang mega di kota Suza. Istana Dpersepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa sebelum masuk kedalam istana tersebut. 2. Karakteristik Dan Perwujudan Budaya Wujud yang besifata abstrak : a. Kepercayaan Mesopotamia mempunyai keprcayaan Politeisme yang pecaya kepada dewa – dewa seperti dewa langit ( an ) dan dewa bumi ( enlil ) dewa air ( ea ) ketiga dewa di aggap trimurti. Dewa bulan ( sin atau nanar ) sebagai dewa yang dianggap memmeri kekuasaan kepada kepada raja. Dewa anu sebagai dewa surga. Dewa nergol sebagia dewa kematian , dewa intar sebagai dewa perang. b. Ilmu pengetahuan Bangsa Sumeria yang tinggal di Mesopotamia telah bisa menghitung tahun, bulan , hari. Dan untuk menentukan waktu dan musim bangsa – bangsa mesopotamia bisa meliht dengan bintang – bintang. Wujud yang berbentuk aktivitas : a. Bahasa dan Tulisan Bahasa Bangsa Mesopotamia sudah mengenal tulisan abjak paku sejak Bangsa Sumeria menguasai namun Bangsa Babylonia melanjutkan dengan membuat undang – undang dengan tulisan paku . Yang kemudian dikemungkakan oleh Bagsa Hunusia disekitar Laut Tengah. Kemudian dikembangkan oleh Bangsa Yunani seperti alpaha dan gama dan kemudian dikembangkan oleh bagsa Romawi sehingga dipakai diseluruh dunia.
b. Ekonomi / mata pencarian Mesopotamia terletak dipesrimpang jalan perdagangan dunia, sehingga ekonomi masyratakat sangat makmur. Masyarakat Mesopotamia kegiatanya adalah bertani, berdagan, dan nelayan. Pertanian yang dihasilkan disini adalah gandum, minyak zaitun dan anggur. Meeka juga banyak mengimpor bahan – bahan jadi keluar negara lain yang ada disekeliling Mesopotamia. Disamping itu sungai – sungai digunakan untuk berdagan dan pelayaran. c. Sistem kemayarakatan
Raja yang memengan peranan yag tinngi mempunyai kekuasaan yang mutlak . yang bertindak sebagai langsung dibidang ekonomi dan turun langsung memimpin pasukan dalam pertepuran. Raja juga bertidak sebagai kepala agama dan semua masyrakat harus patuh dan melaksanakan hukum yang dibuat oleh raja dengan segala aksi atau pelanggran yang berlaku. d. Teknologi Kepercayaan dengan adanya dewa membuat masyarakat hidup dengan damai dan tentram dan dibuat bagunan – bangunan suci dan istanah raja yang dibuat dengan gagahnya yang memakai teknologi tinggi pada masa itu. e. Kesenian Seni pahat pada masa Bangsa Sumeria yang menunjukan liku dan garis –garis yang merupakan karya seni yang telah tinggi pada masa itu. dan gapura raja Syiria dengan patung benteng kepala manusia dan seni arsitektur bangunan suci seperti zigurat terbesar yang disebut menara mubel serta taman gantung Babylonia. f. Peralatan Alat pekakas yang sudah ada pada masa itu digunakan utuk pertania dan alat perkakas untuk pertahanan dan alat kecantikan dll. Masyarakat mesopotamia suda mampu mengelolah lagam. Dari logam Bangsa Sumeria membuat cermin, tongkat – tokat, kapak dan perlengkapan persenjataan, dan membuat kain linen dan pekakas dari tembikan dan tembagan serta perhiasan dari emas.
Peradaban kuno di Afrika 1. Sistem Pemerintahan Sebagai kawasan yang berbasis pertanian besar, Mesir Kuno dipimpin oleh seorang Firaun. Di daerah-daerah terdapat 20 provinsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur. Firaun Mesir Kuno berperan sebagai Raja Dewa (God Kings). Baru pada tahun 2133 SM, Firaun hanya diakui sebagai "keturunan dewa" saja. Pada mulanya, Mesir terbagi menjadi dua, yaitu Mesir Bawah (Hilir/Utara) dengan ibu kota di
Memphis dan Mesir Atas (Hulu/Selatan) dengan ibu kota di Thebe. Sejak Firaun Menes dari Wangsa I (3100-2890 SM) berkuasa, kedua Mesir dapat disatukan. Penyatuan ini ditandai dengan mahkota yang dikenakan Menes berupa mahkota bersusun dua. Pehyatuan Menes ini oleh penerusnya dikembangkan dengan ekspansi ke Sudan, Nubia dan Libya. Pada masa kekuasaan Wangsa lll (2686-2613 SM), pemerintahan dipegang oleh Firaun Joser. Saat itu, Mesir berhasil menguasai daerah Nubia Hilir. Pada masa pemerintahan Wangsa IV (2613-2494 SM), ada beberapa Firaun yang menonjol di antaranya Khufu, Khafre, dan Menkaure. Pada waktu itu, Mesir berperang dengan Nubia dan Libya. Pada tahun 1674-1567 SM, Mesir diserang dan dikuasai oleh bangsa Hyksos. Selanjutnya Ahmosis I dari Wangsa XVIII (1567-1320 SM) berhasil mengusir bangsa Hyksos dan mengembalikan kemerdekaan dan kejayaan Mesir. Firaun Thutmosis lll memperluas kekuasaan Mesir sampai dengan tepi Sungai Eufrat. Pada masa pemerintahan Wangsa XX (1200 SM), kejayaan Mesir perlahanlahan mulai pudar. Beberapa jajahan Asia melepaskan diri, bahkan tahun 524~04 SM, Mesir dikuasai oleh Persia. Pada masa pemerintahan Wangsa XXVII (404-398 SM) bangsa Persia dapat diusir dari Mesir dengan bantuan Yunani. Pada tahun 332 SM, Alexander Macedonia menyerbu ke Asia dan Mesir. Sejak itu Mesir dikuasai Yunani sampai dengan pemerintahan Wangsa Ptolomaeus (dengan rajanya yang terkenal, Cleopatra). Mesir jatuh ke tangan Romawi pada tahun 30 SM. 2. Kepercayaan Kepercayaan bangsa Mesir bersifat politeisme. Dewa-dewa yang disembah bangsa Mesir, antara lain, Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan Matahari), Dewa Osiris (Dewa Pengadilan di Akhirat), dan Dewa Isis (Dewa Sungai). Mereka juga percaya bahwa jiwa seseorang yang mati akan tetap hidup selama jasadnya masih tetap- utuh. Untuk itu, mayat dibalsem atau diawetkan yang disebut mummi.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat Mesir Kuno telah dapat mempelajari dan mengenal tata alam lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat Mesir Kuno yang hidup dari hasil bercocok tanam memiliki banyak waktu luang untuk menambah pengetahuan tentang kehidupan baik yang bersifat material maupun spiritual. Masyarakat Mesir Kuno percaya bahwa roh (jiwa) orang yang sudah meninggal akan tetap hidup dan menghuni jasadnya, apabila jasadnya tidak rusak. Oleh karena itu, pada tubuh orang yang meninggal dimasukkan
bermacam-macam ramuan dan rempah-rempah kemudian dibungkus dengan kain sehingga berbentuk mummi yang tidak dapat rusak atau membusuk. Mummi para bangsawan dan orang kaya disimpan dalam kubur di batu-batu karang, yang dihiasi dengan lukisan-lukisan pahat, sedangkan mummi raja-raja disimpan dalam bangunan yang sangat megah disebut piramida. Sistem pengawetan dan penguburan jenazah tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Mesir Kuno telah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi. 4. Aksara Bangsa Mesir Kuno sudah mengenal aksara yang merupakan aksara lambang bunyi berupa aksara gambar (pictograph) yang disebut aksara hieroglyph (gambar/ukiran suci). Aksara tersebut ditemukan pada dinding kuburan para penguasa di Mesir Kuno. Mungkin abjad merupakan sumbangan masyarakat Mesir yang tidak ternilai harganya bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Jenis aksara hieroglyph merupakan bentuk tertua, kemudian berkembang menjadi bentuk hieratis dan demotis, yang bentuknya lebih sederhana. Bentuk hieratis digunakan oleh kaum pendeta sedangkan demotis digunakan oleh rakyat. 5. Astronomi dan Penanggalan Pada tahun 2776 SM, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal penanggalan berdasarkan sistem peredaran matahari. Perlunya sistem penanggalan dikarenakan orang Mesir Kuno yang hidup dari pertanian, yang pada setiap tahun harus menanggulangi banjir. Mereka membagi setahun menjadi 12 bulan dan setiap bulan terdiri dari 30 hari. Mereka juga sudah mengenal adanya tahun kabisat. Orang-orang Mesir juga mengenal ilmu astronomi atau ilmu perbintangan yang berkaitan erat dengan kehidupan pertanian. Misalnya, mereka menggunakan bintang sebagai patokan untuk menentukan musim atau saat-saat bercocok tanam dan sebagainya. 6. Seni Bangunan Bangsa Mesir Kuno sangat terampil membuat bangunan monumental seperti istana, gedung parapembesar, gudang gandum, bahkan yang paling monumental adalah bangunan kuil pemujaan bagi dewa-dewa, kuburan para raja, dan piramida. Kuil pemujaan kepada dewa-dewa dibangun di daerah hulu Sungai Nil mulai dari sekitar Thebe dengan cara memahat tebing-tebing batu. Pada awalnya makam kerajaan hanyalah bangunan seperti panggung dari batu bata yang disebut mastaba. Akan tetapi, sejak zaman Kerajaan Mesir Kuno, mummi raja-raja disimpan di dalam piramida dari batu-batu besar. Bangunan piramida dianggap sebagai "rumah keabadian". Piramida terkenal dari Mesir Kuno dibangun di kawasan Gizeh sebagai pemakaman bagi, Firaun Khufu (Cheops), Khafre, dan Menkaure. Di depan piramidapiramida ini ditempatkan patung-patung sphinx (patung singa berkepala manusia).
7. Peninggalan Kebudayaan Tulisan Hieroglyph Huruf hieroglyph dipergunakan terus-menerus hingga sampai abad ke-5 SM. Akan tetapi, karena kepercayaan masyarakat Mesir ditindas bangsa Romawi, maka para pendeta tidak sempat lagi mempelajari huruf hierogiyph, sehingga akhirnya dilupakan oleh orang Mesir.
Piramida Sekitar tahun 3000 SltA, raja-raja Mesir mulai membangun piramidapiramida. Piramida yang paling besar adalah piramida Raja Khufu (Cheops). Tinggi piramida mencapai 137 meter dan di depannya terdapat patung sphinx, yaitu seekor singa berkepala manusia.
Ilmu Hitung Pada awainya masyarakat Mesir menggunakan ilmu hitung yang sangat sederhana, khususnya penambahan dan pengurangan. Selanjutnya, dikembangkan perkalian dan pembagian. Pengetahuan ilmu ukur (geometri) mereka telah mencapai tingkat keahlfan yang cukup mengagumkan.
Sphinx Sphinx merupakan patung seekor singa berkepala manusia yang didirikan di depan sebuah piramida. Sphinx merupakan lambang kekuasaan dan pemerintahan dari seorang raja Mesir yang dimakamkan pada piramida itu.
Obelisk Obelisk adalah sebuah tugu batu yang di~irikan oleh masyarakat Mesir untuk memuja Dewa Arnon-Ra (Dewa Bulan-Matahari).
Mummi Mummi adalah jenazah para raja atau bangsawan yang diawetkan. Pembuatan mummi ini didasarkan pada kepercayaan masyarakat Mesir bahwa jiwa orang yang telah meninggal akan tetap hidup terus dan berada pada badan jasmaninya apabila badan jasmaninya tidak rusak.
PERADABAN ROMAWI KUNO
1. Letak Dan Keadaan Alam Romawi Daerah awal kekuasaan kerajaaan romawi adalah semenanjung apenina atau daerah italia sekarang. Daerah italia terdiri atas daerah pegunungan dan dataran rendah. Datarandataran rendah itu,merupakan daerah yang subur didiami bangsa romawi yang hidup berkelompok dengan mengusahakan pertanian. Hasil buminya terdiri dari gandum,jagung,padi,sayur-sayuran dan buah anggur. Sedangkan daerah padang rumput digunakan untuk usaha peternakan seperti biri-biri. Pegunungan apenina juga menghasilkan bahan mineral diantaranya biji besi,tembaga,emas dan batu puallam.
2. Asal-Usul Bangsa Romawi Bangsa romawi merupakan pencampuran darah antara penduduk asli dengan sukusuku kelana.suku-suku kelana yang datang dari arah utara lebih dulu datang di italia dari suku-suku kelana yang datang dari daerah padang rumput sekitar laut kaspia. Suku kelana memiliki kelbihan dalam bidang militer,yaitu suku etruska yang berhasil menguasai daerah latinum,toskana,dan etruria. 3. Administrasi Dan Pemerintahan a. zaman kerajaan ( 750-510 sm ) Pemerintah dijalankan oleh seorang raja yang memegang kekuasaan tak terbatas.ia juga merangkap sebagai panglima perang dan hakim tertinggi. Seorang raja dibantu oleh dewan senat yang beranggotakan 300 orang yang terdiri atas kaum patricia (bangsawan) yang membuat undang-undang. Diluar senat juga terdapat dewan perwakilan rakyat( comitia curiata). b. zaman republik ( 510-31 sm) pada mulanya republik romawi adalah republik kaum patricia dengan sistem pemerintahannya bersifat aristokrat.ketika itu masih berbentuk sebuah polis atau negara kota,namun dalam waktu 5 abad republik polis menjadi sebuah imperium. Imperium romanum menguasai wilayah yang sangat luas.wilayah kekuaasaannya meliputi seluruh wilayah laut tengah. Timbulnya golongan proletar ( kaum gelandangan ) artinya golongan yang hanya mempunyai anak, karena proler berarti anak. Kekuasaan tertinggi di imperium romanum dipegang oleh senat. Fungsi senat telah berubah dari badan penasehat menjadi badan yang paling berkuasa di seluruh negara, sehingga seseorang hanya mungkin diangkat menjadi konsul apabila disukai / dapat diperelat oleh senat. Kekuasaan senat ini di tantang oleh panglima para perang. Triumvirat I untuk menghadapi senat, pada tahun 64 sm, para panglima perang seperti pompeius,crassus,dan yulius caeser membentuk persekutuan tiga serangkai / lebih
dikenal dengan sebutan triumvirat .kemunculan triumvirat membuat senat tidak mempunyai kekuasaan lagi.setelah crassus meninggal, hubungan antara yulius caesar dan pompeius mulai retak. Hal ini disebabkan pompeius iri melihat keberhasilan yulius caesar. Yulius sebagai penguasa tunggal di seluruh imperium romanum. Ia praktis menjadi seorang diktator . Triumvivat II Kematian yulius menimbulkan kekacauan, karena para anggota senat. Usaha senat berhasil digagalkan oleh para panglima yulius caesar yang membentuk triumvivat baru tahun 43 sm. Anggotannya adalah: antonius,lepidus,dan ocktavianus. Ketika keamanan telah pulih kembali,para panglima ini mengadakan pembagian wilayah kekuasaan, yakni : a. Antonius mendapat bagian di wilayahdi sebelah timur,yaitu propinsi asia kecil dan mesir b. Lepidus mendapat bagian wilayah di daerah afrika bagian utara dan pulau-pulau disekitarnya c. Oktavianus mendapat bagian wilayah di sebelah barat, meliputi daerah yang membentang dari yunani sampai spanyol. c. kekaisaran Romawi (31-476 sm) Ocktavianus akhirnya diangkat menjadi kaisar pertama oleh senat. Senat memberi gelar augustus kepada ocktavianus(artinya maha mulia ). Ocktavianus diakui pula sebagai panglima tertinggi/ imperator. Para gubernur militer yang memerintah di propinsi hanya tunduk dan taat kepada perintah kaisar yang memerintah atas daerah yang dikuasainya. Ia juga menjabat sebagai kepala agama atau pontifex maximus,bahkan kemudian menganggap dirinya dewa. Pengganti octavianus adalah tiberius ( 14- 37 M). Pada masa pemerintahanya tiberius,di daerah palestina berkembang agama kristen yang di ajarkan yesus kristus(nabi isa). Agama kristen terus berkembang, penganut agama kristen terutama dari golongan budak. Pada masa pemerintahan kaisar nero(54-68 M)penindasan dan pengajaran terhadap umat kristean mencapai puncaknya. Konstanting agung (306-337), melalui edict milan memerintahkan penghentian pengajaran dan penyiksaan terhadap umat agama Kristen. Pada masa pemerintahan kaisar theodosius(378-395) agama kristen dinyatakan sebagai agama negara. d. pembagian Romawi Kekaisaran romawi barat dengan ibukota roma sejak pembagian kekaisaran romawi barat tidak bertahan lama karena terjadi serangan dari bangsa HUN atau bangsa indo jerman.
Pada pertengahan abad ke-5 masehi, yang berkuasa di romawi barat bukan lagi kaisar romawi, melainkan jemdral-jendral berbagai bangsa tadi. Sedangkan kekaisaran romawi hanya boneka belaka. Akhirnya pada tahun 476 M. Kaisar odoaker dari romawi barat turun tahta. Berakhirlah kekuasaan romawi barat. Kekaisaran romawi timur dengan ibu kota konstanti nopel. Bahkan kekaisaran romawi timur dapat bertahan 10 abad lamanya. Hal ini disebabkan oleh letak ibu kota konstatinopel (sekarang istanbul) sangat strategis di tiap kekaisaran romawi timur mencapai puncak kebesarannya pada masa kaisar yusti nianus (527-563 M). Pada masa kekuasaan yustinianus, kota konstanti nopel menjadi terkaya yang terindah di dunia. Karena terdapat bangunan gereja yang indah dan megah, yaitu gereja hagia sopia (kini menjadi mesjid) kaisar ini meletakkan dasar-dasar hukum romawi yang lebih dikenal dengan nama corpus luris (codxdex yustinianus). Kaisar romawi timur terus dapat bertahan hingga tahun 1453 M. Pada tahun itu, terjadi serangan dari bangsa turki isman atau turki ottoman yang mengakibatkan runtuhnya kekaisaran romawi timur. Bangsa turki tetap menjadikan konstantinopel sebagai ibukota negaranya dengan mengganti namanya menjadi istanbul. 4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan a. pengetahuan seni bangunan sangat berjasa kerena mereka berhasil menemukan beton untuk membangun bangunan yang kokoh dan kuat seperti kubah yang berbentuk setengah bola b. pengetahuan dan teknik pembuatan jalan,jembatan,saluran air,pembuangan air dalam kota. c. Pengetahuan dan kemampuan mengorganisasi dalam bidang kemiliteran. d. Dalam bidang hukum bangsa roma telah memiliki norma-norma kehidupan hukum yang bersumber pada kesetiaan warga negara. e. Pengetahuan dalam bidang pemerintahan.
5. kehidupan sosial masyarakat masyarakat romawi terdiri atas golongan masyarakat bebas dan golongan budak. Hak para budak diambil alih oleh majikannya, sehingga nasib para budak berada di tangan majikannya. Pada masa pemerintahan republik romawi, jumlah para budak meningkat. seorang budak dapat menjadi masyarakat bebas apbila telah membayar sejumlah harta atau harga yang telah ditetapkan untuk dirinya. Akhirnya pada tahun 133 SM, para budak di pulau sicilia memberontak tapi gagal dan ditindas dengan tegas. 6. kehidupan ekonomi masyarakat
perkembangan perekonomian yang pesat pada masa pemerintahan kaisar okta vianus. Perdagangan berkembang pesat dan semua pelabuhan disekitar laut tengah menjadi pusat perdagangan dan pusat pelayaran. Romawi juga menjalin hubungan perdagangan dengan daerah-daerah yang berada di sekitar laut tengah dan bangsa china. Barang expor romawi berupa keramik, barang-barang dari besi dan perunggu,kayu dan sejenis minuman angggur. Sedangkan barang importnya antara lain sutra dari china, rempah-rempah dari indonesia, kain katun dan mitiara dari india, bahkan pakaian, kaca, kertas, gading dari mesir. 7. Kepercayaan Ketika kerajaan romawi berdiri, kepercayaan masyarakat masih bersifat animisme. Kepercayaan ini mengenal dengan beberapa roh seperti : a. vesta sebagai roh pengurus api tungku b. lares sebagai roh penjaga rumah tngga dan batas ladang keluarga c. penates sebagai roh penjaga lumbung di samping kepercayaaan masyarakat yang politeisme, masyarakat romawi percaya akan; a. perawan vesta yang bertugas menjaga api suci vesta dan sebagai dewi api yang merupakan lambang negara romaw. b. orakel cybele merupakan tulisan sandi kuno yang dihimpun kedalam 9 kitab cybele yang menjadi acuan nasehat dan kedaan darurat perang dsb. c. pontivex maximus, kaisar sebagai kepala agama 8. Peninggalan Budaya coloseum dan amphitheater, yaitu suatu bangunan yang berwujud serta berbentuk stadium dan dapat menampung puluhan ribu penonton. Pantheon yaitu rumah dewa orang-orang romawi Viaduct dan aquadutct yang berfungsi sebagai saluran air Limes atau rangkaian benteng yang panjang hingga puluhan kilo meter,
PERADABAN YUNANI KUNO 1. Letak geografis Peradaban Yunani Kuno Wilayah Yunani merupakan wilayah maritim artinya wilayah tersebut dikelilingi oleh laut, kecuali sebelah Utara yang berbatasan dengan Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki, sedangkan di bagian Barat berbatasan dengan Laut Ionia, bagian Selatan dengan Laut Tengah dan bagian Timur dengan Laut Aegea. Selain dikelilingi laut, di wilayah Yunani terdapat pegunungan kapur dengan lembahlembah yang terjal.
Kondisi ini membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang terpisah-pisah dan mandiri. Keadaan geografis ini menciptakan bangsa Yunani kuno hidup sebagai pedagang, walaupun tanahnya yang kurang subur sebagian di antaranya hidup sebagai petani gandum. 2. Penduduk Peradaban Yunani Kuno Bangsa asli yang mendiami wilayah Yunani adalah bangsa Akaia, beberapa lama kemudian berdatangan secara bergelombang bangsa-bangsa dari wilayah lain, seperti Achean (1500-1300 SM), Aeolia (2000 SM), Ionia (1400 SM) dan Doria (1150 SM). Sebelum kedatangan bangsa asing, Akaia telah memiliki peradaban yang maju, di antaranya dikenal dengan nama Peradaban Minos (Minoa) dan Mikena (Mycenae). Percampuran bangsa Achean dengan bangsa Akaia menghasilkan kebudayaan kuno yang berpengaruh terhadap kebudayaan pada generasi berikutnya dan meluas ke berbagai wilayah di Eropa, salah satunya adalah kepercayaan kepada banyak dewa. 3. Peradaban Awal Yunani Kuno a) Peradaban Pulau Kreta Kebudayaan yang ditemukan di Pulau Kreta adalah kebudayaan Minos (Minoa). Nama Minos diambil dari nama raja yang pernah berkuasa, yakni Raja Minos. Kebudayaan ini terlahir dari penduduk asli orang Yunani. Kebudayaan Pulau Kreta menyisakan bangunan-bangunan tua tersusun dengan tata kota yang rapih. Peninggalan kebudayaan Pulau Kreta ditemukan pada tahun 1900 oleh Sir Arthur Evans saat dilakukan penggalian istana Knossos. Selain itu, keberadaan peradaban ini didapat pada cerita Yunani Kuno, Odysseus karangan Homerus. Sebagai negara
maritim, masyarakat Pulau Kreta sudah melakukan perdagangan dengan negara-negara tetangga, seperti Mesir, Pulau Sicilia, Syria dan Asia Kecil. Bangsa Pulau Kreta sudah mengenal tulisan, ini dibuktikan dengan penemuan tiga manuskrip. Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Pulau Kreta adalah Polytheisme, sebagai dewa utama adalah Dewi Kesuburan atau Ibu Agung. Sejarah peradaban Minos dibagi dalam tiga tahap, yaitu Minos Kuno (3500-2300 SM), Minos Tengah (2300-1600 SM) dan Minos Akhir (1600-1100 SM). Puncak kejayaannya terjadi pada 1700-1400 SM, secara perlahan mengalami kemunduran akibat serbuan bangsa Achea ke Yunani dan sering terjadinya bencana alam. Kebudayaan Minos melahirkan kebudayaan-kebudayaan yang sangat berpengaruh terhadap Yunani. b) Peradaban Pulau Mycenae Selain ditemukannya kebudayaan Minos, para ahli menemukan pula kebudayaan Pulau Mycenae. Penemuan kebudayaan menunjukkan bahwa kebudayaan Mycenae mengalami kemajuan bersamaan dengan kebudayaan Minos yang sedang mengalami kemunduran. Awalnya Mycenae merupakan bagian dari kerajaan yang berada di Pulau Kreta, namun Mycenae mulai memainkan peranan dalam perdagangan dan kemudian bangkit menjadi besar. Mycenae memiliki kebudayaan yang berbeda, ini dapat dilihat pada bentuk bangunannya yang lebih kokoh. Pada tahun 1981 dilakukan penggalian bekas kebudayaan Mycenae dan ditemukan sisa-sisa kota berlapis sembilan. Lapisan yang dimaksud adalah tingkatantingkatan tanah yang ditandai dengan bentuk sisa-sisa kota berbeda di setiap tingkatnya. 4. Sparta Secara geografis Yunani memiliki jajaran pegunungan yang membentang ke segala penjuru. Dalam kondisi geografi seperti ini, orang-orang Yunani hidup secara berkelompok, setiap kelompok memperkuat daerahnya dan hidup secara mandiri membangun sebuah negara kota yang mereka namakan polis. Polis Sparta terlahir sejak kedatangan bangsa Doria yang mahir berperang datang ke Yunani di Lacottia, Peloponessos bagian Timur. Tahun 736-716 SM terjadi perang Messenia I, pada saat itu Sparta menyerang orang Messania yang tinggal di sebelah Barat Peloponessos dan berhasil dikuasai.
Tahun 650-630 terjadi Perang Messenia II, kala itu terjadi pemberontakan orang Messenia yang ingin melepaskan dari kekuasaan Sparta namun perang ini dapat ditumpas. Kekuatan Sparta menyebabkan kekuasaannya semakin meluas di wilayah Peloponessos kecuali Argois dan Achaea. Dalam keadaan seperti ini Sparta harus memperkuat dirinya dengan sistem pemerintahan dan pertahanan yang. Dengan alasan tersebut maka seorang negarawan Sparta yang bernama Lycurgus mambuat pembaharuan terhadap peraturan dan undang-undang yang mesti ditaati oleh setiap penduduk di wilayah Peloponessos yang mengharuskan wajib militer bagi setiap anak laki-laki yang sudah menginjak umur 7 hingga 60 tahun tahun, sedangkan anak perempuan tidak diberlakukan. Sistem pemerintahan di Sparta memiliki corak seperti berikut. (a) Kepala pemerintahan sekaligus panglima militer adalah dua orang raja dengan kekuasaan tak terbatas dan dilanjutkan secara turun menurun kepada anaknya. (b) Ephor adalah dewan yang terdiri dari 5 orang, bertugas membantu kepala pemerintahan. Pada kenyataanya Ephor yang menjadi kepala pemerintahan yang sebenarnya. (c) Apella adalah dewan yang berganggotakan semua warga negara Sparta. (d) Dewan Penatua adalah 28 anggota dewan yang sudah berusia 60 tahun ke atas.
5. Athena a. Pemerintahan Orang Athena adalah orang pendatang dari bangsa Ionia. Dibandingkan dengan Sparta, orang-orang Athena hidup lebih bebas dan dapat mengembangkan kemampuan dalam bidangnya, seperti filsafat, seni pahat dan teater. Sistem pemerintahan di Athena diatur oleh seorang negarawan yang bernama Solon (594 SM). Untuk menghindari pertumpahan darah, Solon mengatur perubahan undangundang yang telah ada dengan cara menghapus sistem perbudakan, memberi lahan garapan baru kepada budak yang telah merdeka, petani gandum yang berutang banyak diberi lahan baru untuk membudidayakan anggur dan membentuk lembaga pengadilan yang telah dipilih oleh rakyat. Untuk menjamin berjalannya pemerintahan dengan benar, Athena memperkenalkan sistem pemerintahan demokrasi dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan para dewan eksekutif (archon). Dalam jalannya pemerintahan, archon mendapat pengawasan ketat dari dewan pengawas (aeropagos) yang merangkap sebagai ketua pengadilan. Cleisthenes memperkenalkan sistem ostracisme, yaitu hak warga Yunani untuk mengganti dan mengasingkan penguasa yang dianggap berkuasa secara berlebihan. Dengan demikian, pemerintahan pun mendapatkan pengawasan langsung dari rakyatnya. Athena melahirkan para pemikir yang ahli dalam bidang filsafat, hukum, tata negara bahkan matematika yang dipakai hingga sekarang, seperti Plato, Socrates, Aristoteles, Phytagoras, Hippocrates, dan lain-lain. b. Kejayaan Athena di Yunani Kemenangan angkatan laut Athena saat menghadapi pasukan Persia, menarik minat polis-polis di Yunani tertarik untuk berkoalisi dengan Athena dan membentuk Liga Delia pada tahun 478 SM, Athena sebagai ditunjuk pemimpin liga. Liga Delia mengubah kebijakan politik luar negeri Athena terutama saat di bawah pimpinan Pericles, dengan menjadikan liga sebagai kaki tangan Athena.
Pericles membuat peraturan perpajakan yang dipungut dari polis-polis Liga Delia sehingga Athena mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan. Pericles mengembangkan ilmu pemerintahan demokrasi menjadi lebih baik dengan memberikan kebebasan setiap individu untuk bekerja, mengeluarkan pendapat, dan menentukan pilihan hidiupnya sendiri. c. Kemunduran Athena di Yunani Awal kemunduran Athena ditandai dengan terjadinya perselisihan antara polis Corinthus dan Corcyca. Athena bersama Liga Delia membantu Corcyca, sedangkan Corinthus membantu Liga Peloponnessos. Kedua kekuatan polis di Yunani saling bersaing dan terjadilah perang Peloponnessos (431-404 SM). Perjanjian damai yang dilakukan antara Athena dan Sparta tahun 421 tidak berarti bagi keduanya dan hanya bisa bertahan selama 1 tahun. Persekutuan Sparta dengan Persia berhasil menurunkan mental pasukan Athena, dan berhasil mengubah kejayaan Athena menjadi kehancuran terutama setelah kekalahan perang di Aegosopotami tahun 405 SM. Setahun kemudian dilakukan perjanjian damai, Athena sebagai pihak yang kalah diharuskan merobohkan benteng panjang dan menjadi bagian dari koloni Sparta. 6. Kerajaan Macedonia Perang Athena dan Sparta tidak berhenti seketika. Namun merebak sampai ke seluruh Yunani. Yunani pun menjadi lemah tidak sekuat saat menghadapi pasukan Raja Darius dari Persia. Keadaan dimanfaatkan oleh Raja Philipus, Raja Macedonia. Tahun 338 SM, Raja Philipus menyerang Yunani di wilayah kota Chaerona, keberhasilannya meluas hingga ke seluruh kota di Yunani. Raja Philip memiliki hasrat ingin menguasai Persia, namun usaha tersebut tak dapat direalisasikannya karena terbunuh oleh pengawal pribadinya. Iskandar Zulkarnaen (Alexander Agung) putra Philip melanjutkan cita-cita ayahnya untuk menguasai Persia. Kemenangan Macedonia atas Persia tidak membuat Iskandar Zulkarnaen berhenti, ekspansinya dilanjutkan hingga ke negara-negara di mesopotamia seperti Syria dan Palestina, lalu Mesir. Di Mesir, Iskandar Zulkarnaen mendirikan sebuah kota yang dinamainya Iskandariyah (Alexandria).Dalam perjalanan pulang Iskandar Zulkarnaen wafat di Babylonia, peristiwa ini terjadi pada tahun 323 SM. Penaklukan Kerajaan Macedonia ke Persia menimbulkan terciptanya kebudayaan baru sebagai perpaduan kebudayaan Yunani (Hellas) dengan Persia dan Mesir. Kebudayaan ini dinamakan dengan Hellenisme, pusat kebudayaannya berada di kota Iskandariyah. Sepeninggalnya Iskandar Zulkarnaen,
Kerajaan Macedonia terbagi menjadi tiga negara kecil (diadochos) yang masingmasing dipimpin oleh seorang jenderal. Ketiga kerajaan tersebut antara lain: (a) Kerajaan Mesir dipimpin oleh Ptolomeus, meliputi Mesir Palestina dan Cyprus. (b) Kerajaan Macedonia dipimpin oleh Antigonus, meliputi Yunani, Balkan dan Asia Kecil. (c) Kerajaan Syria dipimpin Seuleucos, meliputi Syria, sebagian Asia Kecil, sebagian India.
7. Kepercayaan Peradaban Yunani Kuno Sejak peradaban awal sampai kerajaan, masyarakat Yunani mempercayai banyak dewa. Dewa-dewa ini tinggal di Gunung Olympus, dengan Dewa Zeus sebagai dewa tertinggi. Sebagai penghormatan, dibuatlah Kuil Dewa Zeus yang ditempatkan di perbukitan Gunung Olympus. Sosok dewa digambarkan sama dengan kehidupan manusia, bisa saling berpasangan baik sifat (baik dan buruk) maupun jenis kelaminnya (dewa dan dewi) bahkan saling berperang satu dengan lainnya. Dewa-dewa yang dipuja disesuaikan dengan pilihan masing-masing atau berdasarkan jenis usaha yang dijalani, misalnya Apollo sebagai dewa kesenian dan matahari, Artemis sebagai dewi bulan dan pemburu, Area sebagai dewa perang, Athena sebagai dewi kearifan dan ilmu pengetahuan, Poseidon sebagai dewa laut, Demeter sebagai dewi tanaman, Hefaistus sebagai dewa api, dan sebagainya. Sebagai penghormatan orang Yunani tidak banyak membangun kuil-kuil peribadatan, namun membuat altar peribadatan dengan pendeta yang kebanyakan terdiri dari kaum perempuan. 8. Peninggalan Kebudayaan Peradaban Yunani Kuno Seni pahat dan bangunan menjadi salah satu kebanggaan Yunani masa lalu dan sekarang. Peninggalan-peninggalanya dibangun dengan gaya arsitektur yang tinggi juga kokoh, misalnya Acropolis yang dibangun pada masa peradaban Mycenae, Epidaurus (gedung kesenian) Kuil Pathenon (Kuil Dewi Athena), Kuil Erectheum.
Karya sastra yang ditulis lebih banyak menceritakan tentang perjuangan (heroik), seperti Homerus yang mengarang Illyas (penyerbuan ke Troya, sekitar tahun 11194 SM) dan Odyssea (pengembaraan Odyssea setelah perang Troya), cerita perang Yunani dan Persia karya Herodotus dan cerita tentang perang Sparta dan Athena karya Thuchydiades. Dalam bidang ilmu pengetahuan, orang Yunani yang menjadikan konsep alam dan hidup keseharian manusia ke dalam bentuk filsafat. Filsafat ini berisi penalaran dalam bentuk metode yang masuk akal (logis) dan penyelidikan suatu objek pengamatan hingga ke bagian terkecil. Tokoh-tokoh filsuf (ahli filsafat) asal Yunani yang dikenal hingga sekarang di antaranya: (a) Thales, adalah Bapak Pengetahuan Yunani yang mengambil pelajaran astronomi dari Mesir dan Persia. (b) Socrates, ahli etika dan kesusilaan. (c) Plato, ahli bidang tata negara dan hukum. (d) Pithagoras, ahli matematika dan ilmu ukur. (e) Hippocrates, ahli kedokteran. (f) Heraclitus, ahli ilmu pengetahuan alam. Pada masa kekuasaan Iskandar Zulkarnaen dari Macedonia, kebudayaan campuran antara Asia dan Eropa atau kebudayaan Hellenisme berkembang dengan cepat dan sangat maju bila dibandingkan dengan kebudayaan asalnya. Kota Iskandariyah merupakan pusat kebudayaan yang dibuat oleh Iskandar Zulkarnaen mengasilkan ahli filsafat yang termasyhur yaitu Erastothenes dan Aristarchus, keduanya merupakan ahli dalam bidang astronomi dan geografi.
TUGAS SEJARAH PEMINATAN PERADABAN KUNO DI BENUA ASIA (INDIA, CHINA DAN MESOPOTAMIA), AFRIKA (MESIR) DAN EROPA (ROMAWI DAN YUNANI)
Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aufa Nabila Dhania Asyura Hotma Yonatan M. Aditya Ranggara Rivia Ramadatun Nisa Yasmin Ghaisani
Kelas X-IPS 1
DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 65 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018