Fitri Rahmawati Disampaikan dalam Bimtek Pengembangan Bahan Ajar SMK Tahun 2018 Diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DIY 5 September 2018
Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang digunakan guru/instruktur dalammelaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk belajar.
Jenis dan Bentuk Bahan Ajar
Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, Audio Visual seperti: video/film,VCD Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH Visual: foto, gambar, model/maket. Multimedia: CD interaktif, computer Based, Internet Bahan ajar berbasis Web
Bahan ajar dependen adalah bahan ajar yang ada kaitannya antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lain, sehingga dalam penulisannya harus saling memperhatikan satu sama lain, apalagi kalau saling mempersyaratkan Bahan ajar independen adalah bahan ajar yang berdiri sendiri atau dalam penyusunannya tidak harus memperhatikan keterikatan dengan bahan ajar yang lain
Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
Prinsip relevansi atau keterkaitan materi sesuai dengan tuntutan Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar;
Prinsip konsistensi atau keajegan, dimaksudkan jika kompetensi dasar yang harus dicapai siswa ada empat macam, maka bahan ajarnya pun harus empat macam;
Prinsip adekuasi atau kecukupan adalah kecukupan materi dalam bahan ajar untuk mencapai kompetensi seperti yang diajarkan oleh guru.
Langkah-langkah penyusunan bahan ajar Langkah-langkah penyusunan bahan ajar meliputi: analisis kebutuhan bahan ajar, penyusunan peta bahan ajar, pembuatan bahan ajar;
Struktur penyusunan bahan ajar Struktur bahan ajar memaparkan urutan komponen-komponen dalam bahan ajar seperti: judul, petunjuk penggunaan, Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar, Penilaian, Informasi pendukung lainnya.
Struktur Penyusunan Hand Out Struktur isi hand out minimal memuat: 1. Judul/identitas 2. KI/KD 3. Materi Pembelajaran 4. Informasi pendukung 5. Paparan isi materi
Struktur Penyusunan Buku Struktur isi buku minimal memuat: 1. Judul/identitas 2. KI/KD 3. Materi Pembelajaran 4. Paparan isi materi 5. Latihan 6. Penilaian
Struktur Penyusunan Modul Struktur isi modul minimal memuat: 1. Judul/identitas 2. Petunjuk Belajar 3. SK/KD 4. Materi Pembelajaran 5. Informasi pendukung 6. Paparan isi materi 7. Latihan 8. Tugas/Langkah Kerja 9. Penilaian
Struktur Penyusunan LKS Struktur isi buku minimal memuat: 1. Judul/identitas 2. Petunjuk Belajar 3. SK/KD 4. Materi Pembelajaran 5. Informasi pendukung 6. Paparan isi materi 7. Tugas/Langkah Kerja 8. Penilaian
Pengertian Modul Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Modul adalah bahan belajar yang disiapkan secara khusus dan dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu yang dikemas menjadi sebuah unit pembelajaran terkecil (modular) yang dapat digunakan pembelajar secara mandiri untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang telah ditetapkan.
Tujuan Penulisan Modul 1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal. 2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa atau peserta diklat maupun guru/instruktur. 3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti : § Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat; § Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya, § memungkinkan siswa atau peserta diklat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya. § Memungkinkan siswa atau peserta diklat dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
Peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dilakukan dengan berbagai strategi, salah satu diantaranya melalui penerapan pendekatan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi (competency based education and training).
Berkaitan dengan proses pembelajaran di SMK terutama untuk kelompok mata pelajaran kejuruan/produktif, salah satu aspek yang perlu dimodifikasi dan diadaptasikan dalam sistem pembelajaran adalah modul pembelajaran produktif SMK berbasis SKKNI.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan persyaratan pekerjaan yang ditetapkan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. SKKNI merupakan standar kompetensi yang berlaku secara nasional di Indonesia.
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Analisis Kebutuhan Modul
PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL
Penyusunan draft modul Revisi modul
Validasi
TDK
Apakah sudah valid YA
Revisi modul
Uji coba modul
TDK
Apakah sudah sesuai
Produksi YA
KARAKTERISTIK MODUL
Self instructional Peserta didik mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.
Self Contained
Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh
Stand alone
Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersamasama dengan media lain
Adaptif Modul
hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi
User friendly Modul
hendaknya juga memenuhi kaidah bersahabat/akrab dengan pemakainya
Consistent Konsisten
dalam penggunaan font, spasi, dan tata letak.
LANDASAN HUKUM Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenakertrans Republik Indonesia Nomor Kep. 181/LATTAS/XII/2013 tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi • • • •
Pendahuluan Tata Cara Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sistematika Penulisan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Penutup
UNSUR MODUL Buku Informasi
MODUL Buku Penilaian
Buku Kerja
Modul adalah uraian materi pelatihan yang disusun berdasarkan unit kompetensi yang terdiri dari BI, BK dan BP
SISTEMATIKA
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
PROSES
PROSES PENYUSUNAN MODUL Penetapan Modul & Revisi Validasi Materi Verifikasi Penyempurnaan Modul Pembahasan Draft Penyusunan Draft Persiapan
FORMAT PENULISAN MODUL
Ukuran Kertas A4 Page set up ü ü ü ü
Batas atas: 2,29 cm Batas bawah: 1,27 cm Batas kiri: 2,54 cm Batas kanan: 1,78 cm
ü ü ü ü
Cover 20 Uraian Materi12 Tabel dan Gambar min 8 Nama Lembaga 12
ü ü ü ü ü ü ü ü
Bab:I, II,... Judul Uraian: 1., 2., ... Sub Judul: a., b., ... Sub sub Judul: 1), 2), ... Sub....a), b), ... Sub....(1), (2),... Sub...(a), (b),... Sub...bullet
Font Tahoma Penomoran
FORMAT PENULISAN MODUL
Judul Bab HURUF BESAR semua Sub awal Hurup besar kecuali kata sambung : Dua Kolom Header Kol -1 : Modul PBK
Footer
• • • •
Spasi 1,5 Gambar jelas dibaca Judul Tabel di atas Tulisan dan Judul dibuat dua baris
Kategori PBK Kol -2 : Kode Modul Kode Unit : Dua Kolom Kol -1 : Judul : ...... Nama Buku & Versi Kol -2 : Halaman... dari...
SISTEMATIKA PENULISAN MODUL COVER
KATA PENGANTAR
LAMPIRAN SISTEMATIKA MODUL
ACUAN SKK & SILABUS
DATAR ISI
COVER Logo Penyusun Identita s Lembag a
COVE R
Gambar
Modul PBK
Judul & Kode UK
KATA PENGANTAR Kata Pengantar Pimpinan Lembaga
KATA PENGANTAR
Kata Penutup
Menjelaskan Konten
Judul Modul
DAFTAR ISI Kata Pengantar
Lampiran
DAFTAR ISI Acuan SKK & Silabus
Daftar Isi
ACUAN SKK dan SILABUS Acuan Standar Kompetensi Kerja Kemampuan Yang Harus Dimiliki Sebelumnya
Silabus PBK
LAMPIRAN Buku Informasi
LAMPIRAN Buku Penilain
Buku Kerja
BUKU INFORMASI Cover Daftar Isi Pendahuluan Bab I. Elemen Kompetensi 1 Bab II. Elemen Kompetensi 2
Daftar Pustaka Daftar Alat dan Bahan Daftar Penyusun
UNSUR COVER MODUL Logo Instansi Penyusun Logo Buku Instansi Penyusun Informasi Judul & Kode Unit Kompetensi Nama dan Alamat Instansi
DAFTAR ISI BUKU INFORMASI Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN Tujuan Umum
Tujuan Khusus
BAB II. ..., dst Keteram pilan
Pengeta huan
Sikap Kerja
ELEMEN KOMPETENSI
BUKU INFORMASI
• • • • •
Aktif Efesien & Akurat Positif Berhubungan Top-Down Bottom Kognitif Up
Syarat Penyusunan
• Saling Berhubungan Logis • Positif – Fakta • Induktif - Deduktif
Efek Memori
Sequen Materi
• Recency effect • Primacy effect • Self-reference effect • Generation effect
• Time-
sequencing • Spatialsequencing • Cause-effect sequence
DAFTAR PUSTAKA Buku Referensi
Dasar UU
DAFTAR PUSTAKA Majalah /berita Referensi Lain
DAFTAR ALAT DAN BAHAN
Daftar Alat/Mesin
Daftar Bahan
DAFTAR PENYUSUN
BUKU KERJA
Panduan yang digunakan peserta untuk melakukan pekerjaan, baik teori maupun praktik yang berkaitan dengan unit kompetensi yang akan dikerjakan dan sekaligus merupakan media penilaian untuk memantau kemajuan kompetensi peserta dalam proses pembelajaran sebagai penilaian formatif
UNSUR BUKU KERJA COVER
BAB IIEK
Penjelas an Umum
BUKU KERJA Daftar Isi BAB I EK
UNSUR COVER BUKU KERJA Logo Instansi Penyusun Logo Buku Instansi Penyusun Kerja Judul & Kode Unit Kompetensi Nama dan Alamat Instansi
PENJELASAN UMUM Alasan
Tujuan
Ruang Lingkup
DAFTAR ISI Penjelasan Umum Daftar Isi Tugas I. Teori & Praktik
Tugas II. Teori & Praktik
BAB I. TUGAS TEORI & PRAKTIK TEORI
TUGAS
PRAKTIK
BAB I. TUGAS TEORI & PRAKTIK TEORI
TUGAS
PRAKTIK
CKECK LIST TUGAS
BUKU PENILAIAN Panduan penilaian yang digunakan oleh pelatih untuk menilai penguasaan teori, kemampuan kerja/praktik dan sikap kerja peserta pelatihan pada akhir pelatihan sebagai penilaian sumatif guna menentukan peserta tersebut kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi tersebut.
BUKU PENILAIAN Penentuan Ketercapaian Kompetensi
FUNGSI Kriteria Penilaian
UNSUR COVER BUKU PENILAIAN Logo Instansi Penyusun Logo Buku Instansi Penyusun Penilaian Judul & Kode Unit Kompetensi Nama dan Alamat Instansi
BUKU PENILAIAN Cover Daftar Isi Bab I. Pendahuluan Bab II. Unit Kompetensi
DAFTAR ISI Daftar Isi Bab I. Pendahuluan Bab II. Unit Kompetensi
Lampiran
Bab I. Pendahuluan Tujuan Pendahuluan Metode
Bab II. Unit Kompetensi LEMBAR PENILAIAN Petunjuk Umum Metoda Penialian
CHEKLIST PENIALIAN TEORI
Penilaian Teori
Penilaian Praktik
PENILAIAN PRAKTIK Waktu
EK
Daftar Alat Daftar Bahan
KUK
UK Keterampilan Standar Kerja
Keterampilan
Instruksi Kerja Daftar Check Aktivitas
PENILAIAN PRAKTIK
PENILAIAN PRAKTIK
Pengertian E-Modul
e-modul merupakan sebuah bentuk penyajian bahan belajar mandiri yang disusun secara sistematis ke dalam unit pembelajaran tertentu, yang disajikan dalam format elektronik, dimana setiap kegiatan pembelajaran didalamnya dihubungkan dengan tautan (link) sebagai navigasi yang membuat peserta didik menjadi lebih interaktif dengan program, dilengkapi dengan penyajian video tutorial, animasi dan audio untuk memperkaya pengalaman belajar.
Keunggulan E- Modul
Meningkatkan motivasi siswa, Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada modul yang mana siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil. Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester. Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik. Penyajian yang bersifat statis pada modul cetak dapat diubah menjadi lebih interaktif dan lebih dinamis. Unsur verbalisme yang terlalu tinggi pada modul cetak dapat dikurangi dengan menyajikan unsur visual dengan penggunaan video tutorial.
Kelemahan E-Modul
Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum matang pada khususnya. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus memantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan.
Prinsip Pengembangan E-Modul a) b) c) d) e) f) g) h)
Diasumsikan menimbulkan minat bagi siswa. Ditulis dan dirancang untuk digunakan oleh siswa. Menjelaskan tujuan pembelajaran (goals & objectives). Disusun berdasarkan pola “belajar yang fleksibel”. Disusun berdasarkan kebutuhan siswa yang belajar dan pencapaian tujuan pembelajaran. Berfokus pada pemberian kesempatan bagi siswa untuk berlatih Mengakomodasi kesulitan belajar. Memerlukan sistem navigasi yang cermat.
Prinsip Pengembangan E-Modul Selalu memberikan rangkuman. Gaya penulisan (bahasanya) komunikatif , interaktif, dan semi formal. k) Dikemas untuk digunakan dalam proses pembelajaran. l) Memerlukan strategi pembelajaran (pendahuluan, penyajian, penutup). m) Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik. n) Menunjang self asessment o) Menjelaskan cara mempelajari buku ajar. p) Perlu adanya petunjuk/pedoman sebelum sampai sesudah menggunakan e-modul. i) j)
Analsis Kebutuhan E-Modul
Desain E-Modul
Kerangka E-Modul
Alur Validasi E-Modul
Instrumen Validasi E-Modul
Instrumen Telaah E-Modul
Modul dalam Format Digital 1.
AZW – Amazon World. Sebuah format proprietary Amazon, yang menyerupai format MOBI kadangkadang dengan dan kadangkadang tanpa menyertakan Digital Rights Management (DRM). DRM pada format ini dikhususkan untuk Kindle Amazon.
2.
EPUB – Electronic Publication. Format terbuka didefinisikan oleh Forum Open digital book dari International Digital Publishing Forum (idpf). ePub mengacu kepada standar XHTML dan XML. Ini adalah standar yang sedang berkembang. Spesifikasi untuk ePub dapat ditemukan di situs web IDPF, Adobe, Barnes & Noble, dan Apple, masing-masing memiliki DRM mereka sendiri. Format tersebut tidak kompatibel antara satu dengan yang lainnya. Saat ini sudah ada versi terbaru yaitu ePub 3, tetapi belum digunakan secara luas.
KF8 -Format Kindle Fire dari Amazon. Format ini pada dasarnya sama dengan prinsip ePub yang disusun dalam pembungkus Palm File Database (PDB) dengan Digital Right Management (DRM) milik Amazon.
MOBI – Format MobiPocket, ditampilkan menggunakan perangkat lunak membaca sendiri. MobiPocket tersedia pada hampir semua PDA dan Smartphone. Aplikasi Mobipocket pada PC Windows dapat mengkonversi Chm, doc, Html, OCF, Pdf, Rtf, dan Txt file ke format ini. Kindle menampilkan format mobipocket juga.
PDB - Palm File Database. Dapat menyertakan beberapa format buku digital yang berbeda, yang ditujukan untuk perangkat berbasiskan sistem operasi Palm. Pada umumnya digunakan untuk buku digital berformat PalmDOC (AportisDoc) dan format eReader juga.
PDF - Portable Document Format
Format ini secara tidak langsung merupakan format yang digunakan untuk pertukaran dokumen. Dukungan perangkat lunak untuk format ini hampir mencakupi semua platform komputer dan perangkat genggam. Beberapa perangkat memiliki masalah dengan PDF karena kebanyakan konten yang tersedia akan ditampilkan baik untuk format A4 atau surat, yang keduanya tidak mudah dibaca ketika diperkecil sesuai layar kecil. Beberapa aplikasi pembaca buku digital dapat menyusun ulang tampilan beberapa dokumen PDF, termasuk Sony PRS505, untuk mengakomodasi layar kecil.
PRC - Palm Resource File, Sering menyertakan alat baca Mobipocket tetapi kadang-kadang menyertakan eReader atau alat baca AportisDoc.
HTML - Hyper Text Markup Language adalah tulang punggung dari World Wide Web. Banyak teks yang didistribusikan dalam format ini. Selain itu, beberapa pembaca ebook mendukung Cascading Style Sheets (CSS) yang pada dasarnya gaya utama panduan untuk halaman HTML.
CHM - Compressed HTML, Sering digunakan untuk file bantuan Windows. Hal ini telah menjadi sangat populer untuk distribusi teks dan bahan pendukung lainnya melalui Web.
XHTML - versi khusus dari HTML dirancang agar sesuai dengan aturan konstruksi XML. Ini adalah format standar untuk data ePub.
XML - tujuan umum markup language untuk pertukaran data. Dalam konteks digital book umumnya terbatas pada XHTML dan RSS feed meskipun beberapa format lain yang telah ditetapkan.
Pemilihan Format
Memanfaatkan ketersediaan perangkat Ukuran tampilan aplikasi alat baca e-modul Format yang didukung secara luas. Format ePub merupakan salah satu format buku digital yang paling populer saat ini. Berbagai kelebihan yang ditawarkan telah menjadikan ePub sebagai salah satu format buku digital yang paling banyak digunakan.
SISTEM PENDIDIKAN TUJUAN
MATERI
MANAJEMEN
SISWA
STRUK KEGIATAN
SARANA
BIAYA
PROSES PEMBELAJARAN MEDIA PENGAJAR
TEKNOLOGI KENDALI MUTU
LULUSAN
PENELITIAN FASILITAS
TINGKAT PEMAHAMAN
(DEUTSCHE WELLE) MENDENGAR & MELIHAT (50%) MELIHAT (30%)
MENDENGAR (20%)
KOMUNIKASI YANG GAGAL A
A1
A2
A3
KOMUNIKASI YANG BERHASIL F
F
F
MEDIA
F
1. 2. 3. 4.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis, Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, Menghilangkan sikap pasif pada subjek belajar, Membangkitkan motivasi pada subjek belajar
Media Instruksional 1.
2. 3.
Teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm, 1977) Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran (Briggs, 1977) Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses belajar terjadi (Arief S. Sadiman, 1986)
Media Instruksional Media yang dirancang dan dikembangkan dengan teliti sehingga media itu dapat menyalurkan pesan untuk mencapai tujuan instruksional (pembelajaran) yang telah ditentukan.
PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN METODE INSTRUKSIONAL
MEDIA INFORMASI
METODE INSTRUKSIONAL
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Materi pembelajaran dpt diseragamkan Pembelajaran lebih menarik Pembelajaran lebih interaktif Waktu belajar lebih efektif Kualitas belajar dapat ditingkatkan Pembelajaran dapat terjadi kapanpun & dimanapun Sikap mahasiswa dapat ditingkatkan Peran dosen lebih positif & produktif
Audiens Besar Audiens Kecil Individual
KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MENURUT AUDIENNYA (Schramm, 1977)
MEDIA UNTUK AUDIENS BESAR
TELEVISI RADIO FAXSIMILE INTERNET
MEDIA UNTUK AUDIENS KECIL
FILM SUARA MOVIE FILM VIDEOTAPE FILM STRIP SUARA RADIO AUDIOTAPE AUDIODISC COMPACDISC
FOTO POSTER PAPAN TULIS CHART FLIP CHART OHP MODEL, DLL
MEDIA UNTUK INDIVIDUAL Media Cetak Telepon CAI, CAD, CAM Multimedia Interaktif
Perlu diingat !!! Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam pembelajaran tentu tidak bermaksud menganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu para guru menyampaikan materi atau informasi.
Nilai Praktis Media Pengajaran 1. 2. 3. 4. 5.
Konkritisasi konsep yang abstrak Membawa pesan dari obyek yang berbahaya dan sukar, Menampilkan obyek yang terlalu besar Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati oleh mata telanjang Mengamati gerakan yang terlalu cepat
Lanjutan Nilai Praktis Media Pengajaran
6. 7. 8. 9. 10.
Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan Memungkinkan pengamatan dan persepsi yang seagam bagi pengalaan belajar siswa Membangkitkan motivasi siswa Memberi kesan perhatian individual bagi kelompok belajar Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan
Matriks Pemilihan Media Pembelajaran Tujuan Belajar
Info Faktual
Pengenalan Visual
Prinsip Konsep
Prosedur
Keterampilan
Sikap
Visual Diam
sedang
tinggi
sedang
sedang
rendah
rendah
Film
sedang
tinggi
tinggi
tinggi
sedang
sedang
Televisi
sedang
sedang
tinggi
sedang
sedang
sedang
Objek 3 Dimensi
rendah
tinggi
rendah
rendah
rendah
rendah
Rekaman Audio
sedang
rendah
rendah
sedang
rendah
sedang
Pelaj. Terprogram
sedang
sedang
sedang
tinggi
rendah
sedang
Demonstrasi
sedang
scdang
rendah
tinggi
sedang
sedang
Buku Tercetak
sedang
rendah
sedang
sedang
rendah
sedang
Sajian Lisan
sedang
rendah
sedang
sedang
rendah
sedang
Media
Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tujuan yang akan dicapai Kesesuaian media dengan materi yang akan dibahas Te r s e d i a n y a s a r a n a d a n p r a s a r a n a penunjang Karakteristik siswa Media apa yang tersedia Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengembangkan program Berapa biaya yang diperlukan
Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa Merumuskan tujuan instruksional (instrukctional objective) secara operasional Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan Mengembangkan alat pengukur keberhasilan Menulis naskah media Mengadakan tes dan revisi
Flow Chart Model Pengembangan Media Perumusan Butir-butir Materi
Identifikasi Kebutuhan
Perumusan Tujuan
Tes/Uji Coba
Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan
Yes
Revisi
Penulisan Naskah Media
Produksi Prototipe
No
Naskah Siap Produksi
Macam-macam Media Pembelajaran Media non proyeksi dua dimensi (Papan Tulis/putih/Magnet, poster, wall chart) Tiga dimensi (Model dan benda asli) OHP (Over Head Projector) Multimedia berbasis komputer (power point, Internet), dll