Penyusunan Ktsp Mey Baru

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penyusunan Ktsp Mey Baru as PDF for free.

More details

  • Words: 7,718
  • Pages: 35
PENYUSUNAN KTSP A. LANDASAN o UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional o PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan o Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi o Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan o Permendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan Nomor 23 tahun 2006 B. PENGERTIAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing- masing satuan pendidikan. C. ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KTSP 1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia 2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik 3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan 4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional 5. Tuntutan dunia kerja 6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 7. Agama 8. Dinamika perkembangan global 9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan 10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat 11. Kesetaraan jender 12. Karakteristik satuan pendidikan C. 1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan keperibadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. C. 2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya. C. 3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah. C. 4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional. C. 5. Tuntutan dunia kerja Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan

kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. C. 6. Perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi, dan seni Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. C. 7. Agama Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku dilingkungan sekolah. C. 8. Dinamika perkembangan global Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain. C. 9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. C. 10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karekteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. C. 11. Kesetaraan Jender Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender. C. 12. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan. D. Komponen KTSP 1. Tujuan Pendidikan Sekolah 2. Struktur dan Muatan Kurikulum (mata pelajaran. Muatan Lokal, Pengembangan Diri, Beban Belajar, Ketuntasan Belajar, Kenaikan dan Kelulusan, Penjurusan, Pendidikan Kecakapan Hidup, Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global). 3. Kalender Pendidikan 4. Silabus dan RPP ISI / MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP DOKUMEN - I BAB I. PENDAHULUAN BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN KTSP DOKUMEN - II A. Silabus dari SK/KD yang dikembangkan Pusat (BSNP) B. Silabus dari SK/KD yang dikembangkan Sekolah (MULOK, MAPEL TAMBAHAN) KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DOKUMEN - I BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang (dasar pemikiran penyusunan KTSP)

B. Tujuan Pengembangan KTSP C. Prinsip Pengembangan KTSP BAB II. TUJUAN A. Tujuan Pendidikan (disesuaikan dengan jenjang satuan pendidikan) B. Visi Sekolah C. Misi Sekolah D. Tujuan Sekolah Bagaimana menyusun Visi, Misi, Tujuan satuan Pendidikan · Tahap 1 : Hasil Belajar Siswa Apa yang harus dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah? · Tahap 2 : Suasana Pembelajaran Suasana pembelajaran seperti apa yang dikehendaki untuk mencapai hasil belajar itu? · Tahap 3 : Suasana Sekolah Suasana sekolah (sebagai lembaga / organisasi pembelajaran) seperti apa yang diinginkan untuk mewujudkan hasil belajar bagi siswa? BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KTSP Meliputi Sub Komponen : 1. Mata Pelajaran 2. Muatan Lokal 3. Kegiatan Pengembangan Diri 4. Pengaturan Beban Belajar 5. Ketuntasan Belajar 6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 7. Penjurusan 8. Pendidikan Kecakapan Hidup 9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Catatan : Untuk Pendidikan Luar Biasa / Pendidikan Khusus ditambah dengan Program Khusus 1. Mata Pelajaran Berisi “Struktur Kurikulum Tingkat Sekolah” yang disusun berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah terkait dengan upaya pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Pengembangan Struktur Kurikulum dilakukan dengan cara antara lain : o Mengatur alokasi waktu pembelajaran “tatap muka” seluruh mata pelajaran wajib dan pilihan ketrampilan / bahasa asing lain. o Memanfaatkan 4 jam tambahan untuk menambah jam pembelajaran pada mata pelajaran tertentu atau menambah mata pelajaran baru. o Mencantumkan jenis mata pelajaran muatan lokal dalam struktur kurikulum. o Tidak boleh mengurangi mata pelajaran yang tercantum dalam standar isi. 2. Muatan Lokal Berisi tentang : jenis, strategi pemilihan dan pelaksanaan mulok yang diselenggarakan oleh sekolah. Dalam pengembangannya mempertimbangkan hal- hal sebagai berikut : o Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. o Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. o Substansi yang akan dikembangkan, materinya tidak menjadi bagian dari mata

pelajaran lain, atau terlalu luas substansinya sehingga harus dikembangkan menjadi mata pelajaran tersendiri. o Merupakan mata pelajaran wajib yang tercantum dalam Struktur Kurikulum o Bentuk penilaiannya kuantitatif (angka). o Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis dalam setiap semester, mengacu pada : minat dan atau karakteristik program studi yang diselenggarakan disekolah. o Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap tahun pelajaran sesuai dengan minat dan program mulok yang diselenggarakan sekolah. o Substansinya dapat berupa program keterampilan produk dan jasa, contoh : - Bidang Budidaya : Tanaman Hias, Tanaman Obat, Sayur, Pembibitan Ikan Hias, dan Konsumsi - Bidang Pengolahan : Pembuatan Abon, Krupuk, Ikan Asin, Baso - Bidang TIK dan Lain- lain : Web Desain, Berkomunikasi sebagai Guide, Akuntansi Komputer, Kewirausahaan o Sekolah harus menyususn SK, KD dan Silabus untuk mata pelajaran mulok yang diselenggarakan oleh sekolah. o Pembelajarannya dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran atau Tenaga ahli dari luar sekolah yang relevan dengan substansi mulok 3. Pengembangan Diri o Bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresik an diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta didik, dan kondisi sekolah. o Dapat dilaksanakan dalam bentuk : - Pelayanan Konselling (kehidupan pribadi, sosial, kesulitan belajar, karir) - Pengembangan kreativitas, kepribadian siswa seperti : kepramukaan, kepemimpinan, KIR, dan lain- lain o Bukan Mata Pelajaran dan tidak perlu dibuatkan SK, KD, dan Silabus. o Dilaksanakan melalui Ekstra kurikuler o Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi), yang difokuskan pada “perubahan sikap dan perkembanga n perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pengembangan diri. Contoh Penilaian pengembangan diri : § Kegiatan KIR, mencakup penilaian : sikap kompetitif, kerjasama, percaya diri dan mampu memecahkan masalah dan lain- lain. § Kegiatan keolahragaan, mencakup penilaian : sikap sportif, kompetitif, kerjasama, disiplin, ketaatan mengikuti SPO dan lain-lain. o Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh guru, konselor, guru BK atau tenaga kependidikan lain. o Penjabaran alokasi waktu ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu, diserahkan kepada masing- masing pembimbing dan sekolah. o Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS. 4. Pengaturan Beban Belajar o Berisi tentang jumlah beban belajar per mata pelajaran, per minggu, per semester dan per tahun pelajaran yang dilaksanakan di sekolah sesuai dengan alokasi waktu yang

tercantum dalam struktur kurikulum. o Sekolah dapat mengatur alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan kebutuhan, tetapi jumlah beban belajar per tahun secara keseluruhan tetap. o Alokasi waktu kegiatan praktik diperhitungkan sebagai berikut : 2 JPL di sekolah setara dengan 1 JPL tatap muka dan 4 JPL praktik diluar sekolah setara dengan 1 JPL tatap muka. o Sekolah dapat memanfaatkan alokasi tambahan 4 JPL dan alokasi waktu penugasan terstruktur (PT) dan penugasan tidak terstruktur (PTT) sebanyak 0% - 60% per MP (maks. 60% x 38 JPL = 22 JPL) untuk kegiatan remedial, pengayaan, penambahan jam praktik, dan lain- lain sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa dalam mencapai kompetensi pada mata pelajaran tertentu. o Pemanfaatan alokasi waktu PT dan PTT, harus dirancang secara tersistem dan terprogram menjadi bagian integral dari kegiatan belajar mengajar pada Mapel yang bersangkutan. o Alokasi waktu PT dan PTT tidak perlu dicantumkan dalam struktur kurikulum dan silabus, tetapi dicantumkan dalam Skenario Pembelajaran Satpel. o Sekolah harus menge ndalikan agar pemanfaatan waktu dimaksud dapat digunakan oleh setiap guru secara efisien , efektif, dan tidak membebani siswa. 5. Ketuntasan Belajar o Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan ketuntasan minimal per mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal- hal sebagai berikut : - Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indicator adalah 0 – 100%, dengan batas kriteria ideal minimum 75%. - Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata pelajaran dengan mempertimbangkan : kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan sumberdaya pendukung. - Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas kriteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan ideal. 6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan o Berisi tentang kriter ia dan mekanisme kenaikan kelas dan kelulusan, serta strategi penanganan siswa yang tidak naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh sekolah. Program disusun mengacu pada hal- hal sebagai berikut : - Panduan kenaikan kelas yang akan disusun oleh Dit. Pembinaan SMA - Ketentuan kelulusan akan diatur secara khusus dalam peraturan tersendiri 7. Penjurusan o Berisi tentang kriteria dan mekanisme penjurusan serta strategi / kegiatan penelusuran bakat, minat dan prestasi yang diberlakukan oleh sekolah, yang disusun dengan mengacu pada : - Panduan penjurusan yang akan disusun oleh Direktorat terkait. 8. Pendidikan Kecakapan Hidup o Bukan mata pelajaran tetapi substansinya merupakan bagian integrasi dari semua MP. o Tidak masuk dalam struktur kurikulum. o Dapat disajikan secara terintegrasi dan / atau berupa paket / modul yang direncanakan secara khusus.

o Substansi kecakapan hidup meliputi : - Kecakapan pribadi, sosial, akademik dan atau vokasional. - Untuk kecakapan vokasional, dapat diperolah dari satuan pendidikan yang bersangkutan, antara lain melalui mata pelajaran mulok dan atau mata pelajaran keterampilan. o Bila SK dan KD pada mapel keterampilan tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dan sekolah, maka sekolah dapat mengembangkan SK, KD dan silabus keterampilan lain yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. o Pembelajaran mata pelajaran keterampilan dimaksud dilaksanakan secara komprehensif melalui kegiatan intra kurikuler. o Pengembangan SK, KD, silabus dan bahan ajar dan penyelenggaraan pembelajaran keterampilan vokasional dapat dilakukan melalui kerjasama dengan satuan pendidikan formal / non formal lain. 9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global o Program pendidikan yang dikembangkan dengan memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global. o Substansinya mencakup aspek : Ekonomi, Budaya, Bahasa, TIK, Ekologi, dan lain- lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. o Dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran yang terintegrasi, atau menjadi mapel mulok. o Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan / atau satuan pendidikan nonformal. BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN Berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan oleh sekolah, yang disusun sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam standar isi. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DOKUMEN – II SD / MI A. Silabus Pembelajaran Tematik (Kelas I, II dan III) B. Silabus Mata Pelajaran (Kelas IV, V dan VI) C. Silabus Muatan Lokal dan Mapel lain (jika ada) D. Silabus Keagamaan (khusus MI) SMP / MTs A. Silabus Mata Pelajaran (Kelas VII, VIII dan IX) B. Silabus Muatan Lokal dan Mapel lain (jika ada) C. Silabus Mapel IPA dan IPS Terpadu (Kelas VII, VIII dan IX) D. Keagamaan (khusus MTs) SMA / MA A. Silabus Mata Pelajaran Wajib - Kelas X (16 Mapel) - Kelas XI, XII - IPA (13 Mapel) - Kelas XI, XII - IPS (13 Mapel) - Kelas XI, XII - BAHASA (13 Mapel) B. Silabus Muatan Lokal C. Silabus Keagamaan (khusus MA)

SMK A. Silabus Mata Pelajaran Wajib B. Silabus Muatan Lokal PLB / PENDIDIKAN KHUSUS A. Silabus Pembelajaran Tematik (Kelas I, II dan III : SDLB-A,B,D,E Semua Kelas SMPLB dan SMALB : C,C1,D1, dan G) B. Silabus Mata Pelajaran (Kelas IV, V dan VI : SDLB-A,B,D,E dan SMPLB dan SMALB : A,B,D,E) C. Silabus Muatan Lokal dan Mapel Lain (jika ada) D. Silabus Program Khusus (untuk SDLB dan SMPLB). MEKANISME PENYUSUNAN KTSP o Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah / madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan / atau lokakarya sekolah / madrasah dan / atau kelompok sekolah / madrasah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru. o Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi : penyiapan dan penyusunan draf, reviu, dan revisi, serta finalisasi. Langkah yang lebih rinci dari masing- masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun. Analisis ; · Kekuatan / Kelemahan · Peluang / Tantangan · Dokumen Standar Isi, SKL, Panduan KTSP · Pembentukan Tim · Penyususnan Draft · Revisi dan Finalisasi Naskah KTSP Diberlakukan Tags: artikel Prev: Transplantasi Next: PENGERTIAN DAN KONSEP

PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP - Presentation Transcript 1. PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ( KTSP) 2. LANDASAN o UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional o PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan o Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi o Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan o Permendiknas No. 24/2006 dan No. 6/2007 tentang pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23/2006 3. 1. PENGERTIAN o Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. 4. 2. Acuan Operasional Penyusunan KTSP o Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia o Peningkatan potensi , kecerdasan , dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik o Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan o Tuntutan pembangunan daerah dan nasional o Tuntutan dunia kerja o Perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi , dan seni Silakan pilih menu yang tersedia 5. o o o o o o

Agama Dinamika perkembangan global Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kesetaraan Jender Karakteristik satuan pendidikan

Silakan pilih menu yang tersedia PANDUAN RPP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL 6. o

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

ACUAN OPERASIONAL KTSP 2.1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP

7. o

Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2.2 Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik ACUAN OPERASIONAL KTSP PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP 8. o

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.

2.3 Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan ACUAN OPERASIONAL KTSP PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP 9. o

Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

2.4 Tuntutan pembangunan daerah dan nasional ACUAN OPERASIONAL KTSP PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP 10. o

Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

2.5 T untutan dunia kerja ACUAN OPERASIONAL KTSP PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP 11. o

Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

2.6 Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni ACUAN OPERASIONAL KTSP PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP 12.

o

Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah

ACUAN OPERASIONAL KTSP 2.7 Agama PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP 13. o

Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.

2.8 Dinamika perkembangan global ACUAN OPERASIONAL KTSP PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP 14. o

Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.9 Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan ACUAN OPERASIONAL KTSP PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP 15. o

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.

2.10 Kondisi sosial budaya masyarakat setempat ACUAN OPERASIONAL KTSP PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP 16. o

Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender.

2.11 Kesetaraan Jender ACUAN OPERASIONAL KTSP PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP 17. o

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

2.12 Karakteristik Satuan Pendidikan ACUAN OPERASIONAL KTSP PANDUAN KTSP PANDUAN SILABUS PERBANDINGAN MAPEL PANDUAN RPP 18. 3. Komponen KTSP o Tujuan Pendidikan Sekolah

o

o o

Struktur dan Muatan Kurikulum (mata pelajaran. Muatan lokal, Pengembangan Diri, Beban Belajar, Ketuntasan Belajar, Kenaikan Kelas dan kelulusan, Penjurusan, Pendidikan Kecakapan Hidup, Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global). Kalender Pendidikan Silabus dan RPP

19. ISI / MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 20. KTSP DOKUMEN 1 o BAB I . Pendahuluan o BAB II . Tujuan Pendidikan o BAB III. Struktur dan Muatan o Kurikulum o BAB IV. Kalender Pendidikan 21. KTSP DOKUMEN II o A. Silabus dan RPP Dari SK/KD yang dikembangkan pusat. o Silabus dan RPP Dari SK/KD yang dikembangkan Sekolah (Mulok, Mapel Tambahan) 22. o KTSP o (Dokumen 1) 23. Bab I. PENDAHULUAN o Latar Belakang (dasar pemikiran penyusunan KTSP) o Tujuan Pengembangan KTSP o Prinsip Pengembangan KTSP o SESUAI KARAKTERISTIK SEKOLAH 24. Bab II. TUJUAN o Tujuan pendidikan (Disesuaikan dengan jenjang satuan pendidikan) o Visi Sekolah o Misi Sekolah o Tujuan Sekolah 25. BAGAIMANA MENYUSUN VISI, MISI, TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN o TAHAP 1 : HASIL BELAJAR SISWA o apa yg hrs dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah. o TAHAP 2 : SUASANA PEMBELAJARAN o suasana pembelajaran seperti apa yg dikehendaki untuk mencapai hasil belajar itu. o TAHAP 3 : SUASANA SEKOLAH o suasana sekolah – sebagai lembaga/organisasi pembelajaran – seperti apa yg diinginkan untuk mewujudkan hasil belajar bagi siswa. 26. BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KTSP o Meliputi Sub Komponen:  Mata pelajaran  Muatan lokal o o o

       

Kegiatan Pengembangan diri Pengaturan beban belajar Ketuntasan Belajar Kenaikan Kelas, dan kelulusan Penjurusan Pendidikan kecakapan Hidup Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan Global Cat : Untuk PLB/PK ditambah dengan Program Khusus

27. 1. Mata Pelajaran o Berisi “ S truktur Kurikulum Tingkat Sekolah ” yang disusun berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah terkait dengan upaya pencapaian SKL. o Pengembangan Struktur Kurikulum dilakukan dengan cara antara lain: o mengatur alokasi waktu pembelajaran “tatap muka” seluruh mata pelajaran wajib dan pilihan Ketrampilan/ o Bahasa asing lain). o Memanfaatkan 4 jam tambahan untuk menambah jam pembelajaran pada mata pelajaran tertentu atau menambah mata pelajaran baru. o Mencantumkan jenis mata pelajaran muatan lokal dalam o struktur kurikulum. o Tidak boleh mengurangi mata pelajaran yang tercantum dalam standar isi. 28. 2. Muatan Lokal o Berisi tentang: Jenis, Strategi Pemilihan dan pelaksanaan Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah.Dalam pengembangannya mempertimbangkan halhal sbb:  Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. 29.  Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.  Substansi yang akan dikembangkan, materi nya tidak sesuai menjadi bagian dari mapel lain, atau terlalu luas substansinya sehingga harus dikembangkan menjadi Mapel tersendiri;  Merupakan mata pelajaran wajib yang tercantum dalam Struktur kurikulum; 30. o Bentuk penilaiannya kuantitatif (angka). o Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis dalam setiap semester, mengacu pada: minat dan atau karakteristik program studi yang diselenggarakan di sekolah o Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap tahun pelajaran, sesuai dengan minat dan program Mulok yang diselenggarakan sekolah. 31. o Substansinya dapat berupa program keterampilan produk dan jasa, Contoh:  Bidang Budidaya : Tanaman Hias, Tanaman Obat, Sayur, pembibitan ikan hias dan konsumsi, dll.  Bidang Pengolahan : Pembuatan Abon, Kerupuk, Ikan Asin, Baso dll.



Bidang TIK dan lain-lain : Web Desain, Berkomunkasi sebagai Guide, akuntansi komputer, Kewirausahaan dll.

32. Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk Mata pelajaran Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah. o Pembelajarannya dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran atau tenaga ahli dari luar sekolah yang relevan dengan substansi mulok. 33. 3. Kegiatan Pengembangan Diri o Bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta didik, dan kondisi sekolah. o Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan: o - Bimbingan konseling , (kehidupan pribadi, sosial, o kesulitan belajar, karir ), dan atau o - Ekstra kurikuler , Pengembangan kreativitas, kepribadian siswa, seperti: Kepramukaan, Kepemimpinan, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) . 34. o Bukan Mata Pelajaran dan tidak perlu dibuatkan SK, KD dan silabus. o Dilaksanakan secara terprogram, rutin, spontan dan keteladanan. o Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi), yang difokuskan pada “Perubahan sikap dan perkembangan perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pengembangan diri”. 35. Contoh Penilaian Pengembangan Diri: o Keg. KIR, mencakup penilaian: sikap kompetitif, kerjasama, percaya diri dan mampu memecahkan masalah, dll. o Keg. Keolahragaan, mencakup penilaian: Sikap Sportif, Kompetetitif, Kerjasama, disiplin dan ketaatan mengikuti SPO, dll. 36. o Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh guru kelas atau mata pelajaran, konselor atau Guru BK atau tenaga kependidikan lain. o Penjabaran alokasi waktu ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu , diserahkan kepada masing- masing pembimbing dan sekolah. o Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS. 37. 4. Pengaturan Beban Belajar o Berisi tentang jumlah beban belajar per Mata Pelajaran, per minggu per semester dan per Tahun Pelajaran yang dilaksanakan di sekolah, sesuai dengan alokasi waktu yang tercantum dalam Struktur Kurikulum. o Sekolah dapat mengatur alokasi waktu untuk setiap Mata Pelajaran pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan Kebutuhan, tetapi jumlah Beban belajar per tahun secara keseluruhan tetap. 38. o Alokasi waktu kegiatan praktik diperhitungkan sbb: o 2 Jam Pelajaran (JPL) praktik di sekolah setara dengan 1 JPL tatap muka, dan 4 JPL praktik di luar sekolah setara dengan 1 JPL tatap muka (bagi Sekolah Menengah Kejuruan). o

Sekolah dapat menambah maksimal 4 JPL per minggu Alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, sebanyak 0-50% untuk SMP/MTs/SMPLB waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. o Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. 39. 5. Ketuntasan Belajar o Berisi tentang kriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dengan memper-timbangkan hal-hal sbb:  Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100 %, dgn batas kriteria ideal minimum 75 %.  Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan: kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas dan SDM.  Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah batas kriteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan ideal . 40. 6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan o Berisi tentang kriteria dan mekanisme kenaikan kelas dan kelulusan, serta strategi penanganan siswa yang tidak naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh sekolah. Program disusun mengacu pada hal-hal sebagai berikut:  Panduan kenaikan kelas yang akan disusun oleh Dit. Pembinaan terkait  Sedangkan ketentuan kelulusan akan diatur secara khusus dalam peraturan tersendiri. 41. 7. Pendidikan Kecakapan Hidup o Bukan mata pelajaran tetapi substansinya merupakan bagian integral dari semua mata pelajaran. o Tidak masuk dalam struktur kurikulum secara khusus. o Dapat disajikan secara terintegrasi dan atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. o Substansi kecakapan hidup meliputi:  Kecakapan personal, sosial, akademik dan atau vokasional.  Untuk kecakapan vokasional, dapat diperoleh dari satuan pendidikan ybs, antara lain melalui mata pelajaran Keterampilan. 42. o Bila SK dan KD pada mata pelajaran keterampilan tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dan sekolah, maka sekolah dapat mengembangkan SK, KD dan silabus keterampilan lain sesuai dengan kebutuhan sekolah . o Pembelajaran mata pelajaran keterampilan dimaksud dilaksanakan secara komprehensif melalui Intra kurikuler. o Pengembangan SK,KD, silabus, RPP dan bahan ajar dan penyelenggaraan pembelajaran keterampilan vokasional dapat dilakukan melalui kerjasama dengan satuan pendidikan formal/non formal lain. 43. 8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global o Program pendidikan yang dikembangkan dengan memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global. o o

o

o o

Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, Budaya, Bahasa, TIK, Ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran yang terintegrasi, atau menjadi mapel Mulok. Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan atau satuan pendidikan nonformal.

44. o

Berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan oleh sekolah, yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan setempat, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan aturan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.

BAB. IV Kalender Pendidikan 45. o o

KTSP DOKUMEN II

46. SD SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK (Kelas I, II dan III) SILABUS MATA PELAJARAN (Kelas IV, V dan VI) SILABUS MUATAN LOKAL dan MAPEL LAIN (jika ada) 47. Mekanisme PENYUSUNAN KTSP o Analisis o Kekuatan/ kelemahan o Peluang/ tantangan o Dokumen Standar isi, SKL, Panduan KTSP o Pembentukan Tim o Penyusunan Draft o Revisi dan Finalisasi o o o

Naskah KTSP Diberlaku- kan 48. o

o

Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan atau lokakarya sekolah/madrasah dan atau kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru. Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draft, review dan revisi, serta finalisasi. Langkah yg lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.

49. Selesai

50.ISI / MUATAN 51.KURIKULUM TINGKAT

52.SATUAN PENDIDIKAN 53.(KTSP)

54.KTSP 55.DOKUMEN 1 56.

 BAB I . PENDAHULUAN

57.

 BAB II . TUJUAN PENDIDIKAN

58.

 BAB III. STRUKTUR dan MUATAN

59.KURIKULUM 60.  BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN

61.KTSP 62.DOKUMEN II

63.A. SILABUS DARI SK/KD YANG 64.DIKEMBANGKAN PUSAT. 65. B. SILABUS DARI SK/KD YANG 66.DIKEMBANGKAN SEKOLAH 67. (MULOK, MAPEL TAMBAHAN)

68.KTSP 69.(Dokumen 1) 70.Bab I. PENDAHULUAN  Latar Belakang (dasar pemikiran

71.

72.1

73.penyusunan KTSP) 74.  Tujuan Pengembangan KTSP 75.  Prinsip Pengembangan KTSP 76.SESUAI KARAKTERISTIK SEKOLAH

77.Bab II. TUJUAN 78.

1. Tujuan pendidikan (Disesuaikan dengan

79. jenjang

satuan pendidikan) 80. 2. Visi Sekolah 81. 3. Misi Sekolah 82. 4. Tujuan Sekolah 83. 126

84.BAGAIMANA MENYUSUN VISI, MISI, 85.TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN 86. •

TAHAP 1 : HASIL BELAJAR SISWA

87.apa yg hrs dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, 88.keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah. 89. •

TAHAP 2 : SUASANA PEMBELAJARAN

90.suasana pembelajaran seperti apa yg dikehendaki untuk 91.mencapai hasil belajar itu. 92. •

TAHAP 3 : SUASANA SEKOLAH

93.suasana sekolah – sebagai lembaga/organisasi pembelajaran – 94.seperti apa yg diinginkan untuk mewujudkan hasil belajar bagi 95.siswa.

96.BAB III 97.STRUKTUR DAN MUATAN KTSP 98.Meliputi Sub Komponen: 99. 1. Mata pelajaran 100.2. Muatan lokal 101.3. Kegiatan Pengembangan diri 102.4. Pengaturan beban belajar 103.5. Ketuntasan Belajar 104.6. Kenaikan Kelas, dan kelulusan 105.2 106.7. Penjurusan 107.8. Pendidikan kecakapan Hidup

108.9. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan Global

109.Cat : Untuk PLB/PK ditambah dengan Program Khusus

110.1. Mata Pelajaran

111.Berisi “Struktur Kurikulum Tingkat Sekolah” yang disusun

112.berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah terkait dengan 113.upaya pencapaian SKL. 114.Pengembangan Struktur Kurikulum dilakukan dengan cara 115.antara lain: 116.• mengatur alokasi waktu pembelajaran “tatap muka”

117.seluruh mata pelajaran wajib dan pilihan Ketrampilan/ 118.Bahasa asing lain). 119.• Memanfaatkan 4 jam tambahan untuk menambah jam 120.pembelajaran pada mata pelajaran tertentu atau 121.menambah mata pelajaran baru. 122.• Mencantumkan jenis mata pelajaran muatan lokal dalam 123.struktur kurikulum. 124.• Tidak boleh mengurangi mata pelajaran yang 125.tercantum dalam standar isi. 126.

Sosialisasi KTSP

127.2. Muatan Lokal 128.Berisi tentang: Jenis, Strategi Pemilihan dan 129.pelaksanaan Mulok yang diselenggarakan oleh 130.sekolah.Dalam pengembangannya 131.mempertimbangkan hal-hal sbb: 132.  Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang 133.bertujuan untuk mengembangkan kompetensi 134.sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, 135.termasuk keunggulan daerah. 136.128 137.

Sosialisasi KTSP



Substansi muatan lokal ditentukan oleh 139.satuan pendidikan. 140.  Substansi yang akan dikembangkan, materi 141.nya tidak sesuai menjadi bagian dari mapel 142.lain, atau terlalu luas substansinya sehingga 143.harus dikembangkan menjadi Mapel 144.tersendiri; 138.

145.3

 Merupakan mata pelajaran wajib yang 147.tercantum dalam Struktur kurikulum; 146. 148.

Sosialisasi KTSP



Bentuk penilaiannya kuantitatif (angka). 150.  Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih 151.dari satu jenis dalam setiap semester, mengacu 152.pada: minat dan atau karakteristik program 153.studi yang diselenggarakan di sekolah 154.  Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis 155.mulok pada setiap tahun pelajaran, sesuai 156.dengan minat dan program Mulok yang 157.diselenggarakan sekolah. 149.

158.129 159.

Sosialisasi KTSP

160.

 Substansinya dapat berupa program

161.keterampilan produk dan jasa, Contoh: Bidang Budidaya: Tanaman Hias, Tanaman 163.Obat, Sayur, pembibitan ikan hias dan konsumsi, dll. 164.  Bidang Pengolahan: Pembuatan Abon, Kerupuk, Ikan 165.Asin, Baso dll. 166.  Bidang TIK dan lain2: Web Desain, Berkomunkasi 167.sebagai Guide, akuntansi komputer, Kewirausahaan 168.dll. 162. 

169.

Sosialisasi KTSP



Sekolah harus menyusun SK, KD dan 171.Silabus untuk Mata pelajaran Mulok yang 172.diselenggarakan oleh sekolah. 173.  Pembelajarannya dapat dilakukan oleh 174.guru mata pelajaran atau tenaga ahli dari 175.luar sekolah yang relevan dengan 176.substansi mulok. 170.

177.130 178.

Sosialisasi KTSP

179.3. Pengembangan Diri 180. 

Bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik 181.untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai 182.dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta 183.didik, dan kondisi sekolah. 184.  Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan: 185.- Pelayanan Konseling (kehidupan pribadi, sosial, 186.kesulitan belajar, karir ), dan atau 187.4 188.- Pengembangan kreativitas, kepribadian 189.siswa, seperti: 190.Kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll. 191.

Sosialisasi KTSP

 Bukan Mata Pelajaran dan tidak perlu dibuatkan 193.SK, KD dan silabus. 194.  Dilaksanakan melalui Ekstra kurikuler 195.  Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi), 196.yang difokuskan pada “Perubahan sikap dan 197.perkembangan perilaku peserta didik setelah 198.mengikuti kegiatan pengembangan diri”. 192.

199.131 200.

Sosialisasi KTSP

201.Contoh Penilaian Pengembangan 202.Diri: 203.

• Keg. KIR, mencakup penilaian: sikap

204.kompetitif, kerjasama, percaya diri dan 205.mampu memecahkan masalah, dll. 206.• Keg. Keolahragaan, mencakup penilaian: 207.Sikap Sportif, Kompetetitif, Kerjasama, 208.disiplin dan ketaatan mengikuti SPO, dll. 209.

Sosialisasi KTSP

210.•

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau 211.dibimbing oleh guru, konselor, Guru BK atau 212.tenaga kependidikan lain. 213.• Penjabaran alokasi waktu ekuivalen dengan 2 214.jam pembelajaran per minggu , diserahkan 215.kepada masing-masing pembimbing dan 216.sekolah. 217.• Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan 218.komprehensif sebagai bagian dari program kerja 219.sekolah dan atau program kerja OSIS. 220.132 221.

Sosialisasi KTSP

222.4. Pengaturan Beban Belajar



Berisi tentang jumlah beban belajar per MP, per 224.minggu per semester dan per Tahun Pelajaran 225.yang dilaksanakan di sekolah, sesuai dengan 223.

226.5

227.alokasi waktu yang tercantum dalam Struktur 228.Kurikulum.



Sekolah dapat mengatur alokasi waktu untuk 230.setiap MP pada semester ganjil dan genap 231.dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan 232.Kebutuhan, tetapi jumlah Beban belajar per 233.tahun secara keseluruhan tetap. 229.

234.

Sosialisasi KTSP



Alokasi waktu kegiatan praktik diperhitungkan sbb: 2 JPL 236.praktik di sekolah setara dengan 1 JPL tatap muka, dan 237.4 JPL praktik di luar sekolah setara dengan 1 JPL tatap 235.

238.muka.



Sekolah dapat memanfaatkan alokasi tambahan 4 JPL 240.dan alokasi waktu penugasan terstruktur (PT) dan 241.penugasan tidak terstruktur (PTT) sebanyak 0% – 60% 242.per MP (Maks. 60 % X 38 JPL = 22 Jpl) untuk kegiatan 243.remedial, pengayaan, penambahan jam praktik dll, 244.sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa dalam 245.mencapai kompetensi pada mata pelajaran tertentu. 239.

246.133 247.

Sosialisasi KTSP

248.•

Pemanfaatan alokasi waktu PT dan PTT, harus 249.dirancang secara tersistem dan terprogram 250.menjadi bagian integral dari KBM pada mata 251.pelajaran ybs, 252.• Alokasi waktu PT dan PTT tidak perlu 253.dicantumkan dalam struktur kurikulum dan 254.silabus, tetapi dicantumkan dalam skenario 255.pembelajaran, satuan pelajaran. 256.• Sekolah harus mengendalikan agar pemanfaatan 257.waktu dimaksud dapat digunakan oleh setiap 258.guru secara efisien, efektif, dan tidak 259.membebani siswa. 260.

Sosialisasi KTSP

261.5. Ketuntasan Belajar 262.•

Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan 263.ketuntasan minimal per mata pelajaran yang 264.ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan 265.hal-hal sbb: 266.6 267.– Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 268.0 – 100 %, dgn batas kriteria ideal minimum 75 %. 269.– Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal 270.(KKM) per MP dengan mempertimbangkan: 271.kemampuan rata2 siswa, kompleksitas, SD 272.pendukung. 273.– Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah batas 274.kriteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat 275.mencapai kriteria ketuntasan ideal. 276.134 277.

Sosialisasi KTSP

278.6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 279.•

Berisi tentang kriteria dan mekanisme kenaikan

280.kelas dan kelulusan, serta strategi penanganan 281.siswa yang tidak naik atau tidak lulus yang 282.diberlakukan oleh sekolah. Program disusun 283.mengacu pada hal-hal sebagai berikut: 284.– Panduan kenaikan kelas yang akan disusun oleh Dit. 285.Pembinaan SMA 286.– Sedangkan ketentuan kelulusan akan diatur secara 287.khusus dalam peraturan tersendiri. 288.

Sosialisasi KTSP

289.7. Penjurusan 290.•

Berisi tentang kriteria dan mekanisme 291.penjurusan serta strategi/kegiatan penelusuran 292.bakat, minat dan prestasi yang diberlakukan 293.oleh sekolah, yang disusun dengan mengacu 294.pada: 295.– Panduan penjurusan yang akan disusun oleh 296.Direktorat terkait. 297.135 298.

Sosialisasi KTSP

299.8. Pendidikan Kecakapan Hidup 300.•

Bukan mata pelajaran tetapi substansinya 301.merupakan bagian integral dari semua MP. 302.• Tidak masuk dalam struktur kurikulum. 303.• Dapat disajikan secara terintegrasi dan atau 304.berupa paket/modul yang direncanakan secara 305.khusus. 306.• Substansi kecakapan hidup meliputi: 307.- Kecakapan pribadi, sosial, akademik dan atau 308.7 309.vokasional. 310.– Untuk kecakapan vokasional, dapat diperoleh dari 311.satuan pendidikan ybs, antara lain melalui mapel 312.Mulok dan atau mapel Keterampilan. 313.

Sosialisasi KTSP

314.•

Bila Sk dan KD pada mapel keterampilan tidak 315.sesuai dengan kebutuhan siswa dan sekolah, 316.maka sekolah dapat mengembangkan SK, KD 317.dan silabus keterampilan lain sesuai dengan 318.kebutuhan sekolah. 319.• Pembelajaran mapel keterampilan dimaksud 320.dilaksanakan secara komprehensif melalui Intra

321.kurikuler. 322.• Pengembangan SK,KD, silabus dan bahan ajar 323.dan penyelenggaraan pembelajaran 324.keterampilan vokasional dapat dilakukan 325.melalui kerjasama dengan satuan pendidikan 326.formal/non formal lain. 327.136

328.Sosialisasi KTSP

329.9. Pendidikan Berbasis Keunggulan 330.Lokal dan Global 331.

 Program pendidikan yang dikembangkan dengan

332.memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan 333.daya saing global. 334.  Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, 335.Budaya, Bahasa, TIK, Ekologi, dan lain-lain, 336.yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan 337.kompetensi peserta didik. 338.  Dapat merupakan bagian dari semua MP yang 339.terintegrasi, atau menjadi mapel Mulok. 340.  Dapat diperoleh peserta didik dari satuan 341.pendidikan formal lain dan atau satuan 342.pendidikan nonformal. 343.

Sosialisasi KTSP

344.Berisi tentang kalender pendidikan yang 345.digunakan oleh sekolah, yang disusun sesuai 346.dengan kebutuhan daerah, karakteristik 347.sekolah, kebutuhan peserta didik dan 348.masyarakat, dengan memperhatikan kalender 349.8

350.pendidikan sebagaimana tercantum dalam 351.Standar Isi.

352.BAB. IV 353.Kalender Pendidikan 354.137 355.

Sosialisasi KTSP

356.KTSP

357.DOKUMEN II 358.

Sosialisasi KTSP

359.SD/MI 360.

A. SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK

361.(Kelas I, II dan III) 362.B. SILABUS MATA PELAJARAN (Kelas IV, V 363.dan VI) 364.C. SILABUS MUATAN LOKAL dan MAPEL 365.LAIN (jika ada) 366.

D. SILABUS KEAGAMAAN (khusus MI)

367.138 368.

Sosialisasi KTSP

369.SMP/MTs 370.

A. SILABUS MATA PELAJARAN (Kelas VII,

371.VIII dan IX) 372.B. SILABUS MUATAN LOKAL dan MAPEL 373.LAIN (jika ada) 374.C. SILABUS MAPEL IPA DAN IPS TERPADU 375.(Kelas VII, VIII, dan IX)

376.D. SILABUS KEAGAMAAN (khusus MTs) 377.

Sosialisasi KTSP

378.SMA/MA 379.

A. SILABUS MATA PELAJARAN WAJIB

380.- KELAS X – 16 MAPEL 381.9

382.- KELAS XI, XII – IPA – 13 MAPEL 383.- KELAS XI, XII – IPS – 13 MAPEL 384.- KELAS XI, XII – BAHASA – 13 MAPEL

385.B. SILABUS MULOK 386.C. SILABUS KEAGAMAAN (khusus MA) 387.139 388.

Sosialisasi KTSP

389.SMK 390.

A. SILABUS MATA PELAJARAN WAJIB

391.B. SILABUS MULOK 392.

Sosialisasi KTSP

393.PLB/PENDIDIKAN KHUSUS 394.A.

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK (Kelas I, II 395.dan III : SDLB-A,B,D,E, SEMUA KELAS SDLB, 396.SMPLB DAN SMALB : C, C1,D1, dan G) 397.B. SILABUS MATA PELAJARAN (Kelas IV, V dan VI : 398.SDLB-A,B,D,E dan SMPLB dan SMALB : A, B, D, 399.E) 400.C. SILABUS MUATAN LOKAL dan MAPEL LAIN (jika 401.ada) 402.

D. SILABUS PROGRAM KHUSUS (untuk SDLB

403.dan SMPLB) 404.140 405.

Sosialisasi KTSP

406.Mekanisme 407.PENYUSUNAN KTSP 408.Analisis 409.• Kekuatan/ 410.kelemahan 411.• Peluang/ 412.tantangan 413.• Dokumen 414.Standar isi, 415.SKL, 416.Panduan 417.KTSP

418.• Pembentukan 419.Tim 420.10

421.• Penyusunan 422.Draft 423.• Revisi dan 424.Finalisasi 425.Naskah 426.KTSP

427.Diberlakukan 428.

Sosialisasi KTSP



Penyusunan KTSP merupakan bagian dari 430.kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. 431.Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan 432.atau lokakarya sekolah/madrasah dan atau 433.kelompok sekolah/madrasah yang 434.diselenggarakan dalam jangka waktu 435.sebelum tahun pelajaran baru. 429.



Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara 437.garis besar meliputi: penyiapan dan 438.penyusunan draft, review dan revisi, serta 439.finalisasi. Langkah yg lebih rinci dari masingmasing 440.kegiatan diatur dan diselenggarakan 441.oleh tim penyusun. 436.

442.141 443.

Sosialisasi KTSP

444.Selesai 445.142 446.143 447.

Sosialisasi KTSP

448.Pengertian 449.Silabus adalah rencana pembelajaran pada 450.suatu dan/atau kelompok mata 451.pelajaran/tema tertentu yang mencakup 452.standar kompetensi, kompetensi dasar, 453.materi pokok/pembelajaran, kegiatan 454.pembelajaran, indikator pencapaian 455.kompetensi untuk penilaian, penilaian, 456.alokasi waktu, dan sumber belajar. 457.

Sosialisasi KTSP

458.11

459.Landasan Pengembangan SILABUS? 460.1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 461.Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar 462.Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2) 463.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 464.Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar 465.Nasional Pendidikan pasal 20

466.144 467.

Sosialisasi KTSP

468.Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan 469.komite madrasah, mengembangkan kurikulum 470.tingkat satuan pendidikan dan silabusnya 471.berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan 472.standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi 473.dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab 474.di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan 475.SMK, dan departemen yang menangani urusan 476.pemerintahan di bidang agama untuk MI. MTs, 477.MA, dan MAK.

478.PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 17 Ayat (2) 479.

Sosialisasi KTSP

480.Perencanaan proses pembelajaran meliputi 481.silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran 482.yang memuat sekurang-kurangnya tujuan 483.pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, 484.sumber belajar, dan penilaian hasil belajar

485.PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20 486.145 487.

Sosialisasi KTSP

488.SILABUS menjawab pertanyaan 489.1. Apa kompetensi yang harus dikuasai 490.siswa? 491.2. Bagaimana cara mencapainya? 492.3. Bagaimana cara mengetahui 493.pencapaiannya? 494.

Sosialisasi KTSP

495.Prinsip Pengembangan 496.• 497.• 498.• 499.•

Ilmiah Relevan Sistematis Konsisten

500.12 501.• 502.• 503.• 504.•

Memadai Aktual dan Kontekstual Fleksibel Menyeluruh

505.146 506.

Sosialisasi KTSP

507.Ilmiah

508.Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan 509.dalam silabus harus benar dan dapat 510.dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 511.[Kembali]

512.Relevan 513.Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan 514.penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat 515.perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan 516.spritual peserta didik. 517.

Sosialisasi KTSP

518.Sistematis 519.Komponen-komponen silabus saling berhubungan 520.secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

521.Konsisten 522.Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara 523.kompetensi dasar, indikator, materi pokok/ pembelajaran, 524.kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem 525.penilaian. 526.147 527.

Sosialisasi KTSP

528.Memadai 529.Cakupan indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan 530.pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian 531.cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

532.Aktual dan Kontekstual 533.Cakupan indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan 534.pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian 535.memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni 536.mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang 537.terjadi. 538.

Sosialisasi KTSP

539.Fleksibel 540.Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi 541.keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika 542.perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan 543.masyarakat.

544.Menyeluruh 545.13 546.Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah 547.kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). 548.148 549.

Sosialisasi KTSP

550.UNIT WAKTU 551.1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh

552.alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran 553.selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan 554.pendidikan. 555.2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang 556.disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu 557.mata pelajaran lain yang sekelompok. 558.3. Implementasi pembelajaran per semester 559.menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar 560.Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata 561.pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada 562.struktur kurikulum. Bagi SMK/MAK menggunakan 563.penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi. 564.

Sosialisasi KTSP

565.PENGEMBANGAN SILABUS 566.1. Guru kelas/mata pelajaran, atau 567.2. Kelompok guru kelas/mata pelajaran, atau 568.3. Kelompok kerja guru (KKG/PKG/MGMP) 569.Dibawah koordinasi dan supervisi 570.Dinas Pendidikan Kab/Kota/Provinsi 571.149

572.Kegiatan 573.Pembelajaran 574.Sumber/ 575.BahaPenilaian n 576.Alokasi Waktu 577.150 578.

Sosialisasi KTSP

579.LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS 580.1. 581.2. 582.3. 583.4. 584.5. 585.6. 586.7. 587.8. 588.

Mengkaji dan Menentukan Standar Kompetensi Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Menentukan Jenis Penilaian Menentukan Alokasi Waktu Menentukan Sumber Belajar

Sosialisasi KTSP

589.1. Mengkaji Standar Kompetensi 590.Mengkaji standar kompetensi mata pelajaran 591.dengan memperhatikan hal-hal berikut: 592.a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau 593.14 594.tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan 595.urutan yang ada di SI; 596.b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi 597.dasar dalam mata pelajaran; 598.c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar

599.antarmata pelajaran. 600.151 601.

Sosialisasi KTSP

602.2. Mengkaji Kompetensi Dasar

603.Mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran dengan 604.memperhatikan hal-hal berikut: 605.a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu 606.dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu 607.sesuai dengan urutan yang ada dalam SI; 608.b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi 609.dasar dalam mata pelajaran; 610.c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar 611.antar mata pelajaran. 612.

Sosialisasi KTSP

613.3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran 614.Mengidentifikasi materi pokok mempertimbangkan: 615.1. potensi peserta didik; 616.2. relevansi dengan karakteristik daerah; 617.3. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, 618.dan spritual peserta didik; 619.4. kebermanfaatan bagi peserta didik; 620.5. struktur keilmuan; 621.6. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; 622.7. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan 623.lingkungan; 624.8. alokasi waktu ; 625.152 626.

Sosialisasi KTSP

627.4. MENGEMBANGKAN KEGIATAN 628.PEMBELAJARAN

629.Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan 630.pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik 631.melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan 632.guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka 633.pencapaian kompetensi 634.Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui 635.pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat 636.pada peserta didik. 637.Pengalaman Belajar memuat kecakapan hidup yang perlu 638.dikuasai peserta didik. 639.

Sosialisasi KTSP

640.HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM 641.MENGEMBANGKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN: 642.15 643.Memberikan bantuan guru agar dapat melaksanakan proses 644.pembelajaran secara profesional 645.1. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta 646.didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar

647.2. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai 648.dengan hierarki konsep materi pembelajaran 649.3. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran 650.minimal mengandung dua unsur penciri yang 651.mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta 652.didik yaitu kegiatan siswa dan materi. 653.153 654.

Sosialisasi KTSP

655.5. Merumuskan Indikator Pencapaian 656.Kompetensi 657.Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi 658.dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat 659.diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan 660.keterampilan 661.Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik 662.peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah 663.Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. 664.

Sosialisasi KTSP

665.Pengembangan Indikator 666.Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator 667.(lebih dari dua) 668.Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat 669.diukur dan/atau diobservasi 670.Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau 671.setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK 672.154 673.

Sosialisasi KTSP

674.Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, 675.Kontinuitas, Relevansi dan Kontekstual 676.Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tandatanda, 677.prilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi 678.yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan 679.bertindak secara konsisten. 680.Klik untuk lihat KKO 681.

Sosialisasi KTSP

682.6. MENENTUKAN JENIS PENILAIAN 683.Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non 684.tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan 685.kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau 686.produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. 687.Penilaian merupakan serangkaian kegiatan utk 688.memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang 689.proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan 690.16 691.secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga 692.menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan 693.keputusan.

694.155 695.

Sosialisasi KTSP

696.HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 697.DALAM MENENTUKAN PENILAIAN: 698.a. Untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, 699.yang dilakukan berdasarkan indikator 700.b. Menggunakan acuan kriteria 701.c. Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan 702.d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut 703.e. Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam 704.kegiatan pembelajaran 705.

Sosialisasi KTSP

706.7. MENENTUKAN ALOKASI WAKTU 707.Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar 708.didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu 709.mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan 710.jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat 711.kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. 712.Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan 713.perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar 714.yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. 715.156 716.

Sosialisasi KTSP

717.8. MENENTUKAN SUMBER BELAJAR 718.Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan 719.yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. 720.Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, 721.nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan 722.budaya. 723.Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar 724.kompetensi dan kompetensi dasar serta materi 725.pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator 726.pencapaian kompetensi. 727.

Sosialisasi KTSP

728.CONTOH FORMAT SILABUS 729. Sumber/Alokasi Bahan 730. Waktu 731. Kegiatan Indikator Penilaian 732. Pembelajaran 733. Materi 734. Pembelajaran 735. Kompetensi 736. Dasar 737. No

738.Nama Sekolah: 739.Mata Pelajaran: 740.Kelas/Semester: 741.17 742.Standar Kompetensi: 743.157 744.

Sosialisasi KTSP

745.CONTOH FORMAT SILABUS 746.Nama Sekolah: 747.Mata Pelajaran: 748.Kelas/Semester: 749.Standar Kompetensi: 750.Kompetensi Dasar: 751.Materi Pembelajaran: 752.Kegiatan Pembelajaran: 753.Indikator: 754.Penilaian: 755.Alokasi Waktu: 756.Sumber/Bahan: 757.

Sosialisasi KTSP

758.PENGEMBANGAN SILABUS BERKELANJUTAN 759.• Dijabarkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran 760.• Dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh 761.masing-masing guru 762.• Dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan 763.memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, 764.evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan 765.evaluasi rencana pembelajaran.

766.Silabus: 767.158 768.

Sosialisasi KTSP

769.Selesai 770.159 771.160 772.161 773.

Sosialisasi KTSP

774.PENGERTIAN RPP 775.Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 776.adalah rencana yang menggambarkan 777.prosedur dan pengorganisasian 778.pembelajaran untuk mencapai satu 779.kompetensi dasar yang ditetapkan dalam 780.Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. 781.Lingkup Rencana Pembelajaran paling 782.luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar 783.yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau 784.beberapa indikator untuk 1 (satu) kali 785.pertemuan atau lebih. 786.

Sosialisasi KTSP

787.18

788.ALUR RPP

789.SILABUS 790.RPP 791.SK dan KD 792.162 793.

Sosialisasi KTSP

794.KOMPONEN RPP (minimal) 795. 796. 797. 798. 799. 800.

 Tujuan Pembelajaran  Materi Pembelajaran  Metode Pembelajaran  Sumber Belajar  Penilaian Hasil Belajar

Sosialisasi KTSP

801.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 802.Mata Pelajaran : … 803.Kelas/Semester : … 804.Pertemuan Ke- : … 805.Alokasi Waktu : …

806.Standar Kompetensi : … 807.Kompetensi Dasar : … 808.Indikator : …

809. 810. 811. 812. 813. 814.

 I. Tujuan Pembelajaran : …  II. Materi Ajar : …

 V. Alat/Bahan/Sumber Belajar: …  III. Metode Pembelajaran: …  VI. Penilaian: …  IV. Langkah-langkah Pembelajaran

815.A. Kegiatan Awal: … 816.B. Kegiatan Inti: … 817.C. Kegiatan Akhir: …

818.Format RPP 819.163 820.

Sosialisasi KTSP

821.1. Mengisi kolom identitas 822.2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan 823.untuk pertemuan yang telah ditetapkan 824.3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan 825.digunakan ( terdapat pada silabus yang telah 826.disusun) 827.4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan 828.SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan

829.Langkah-langkah Menyusun RPP 830.

Sosialisasi KTSP

831.5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan 832.materi pokok/ pembelajaran yang terdapat 833.dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian

834.dari materi pokok/pembelajaran 835.19 836.6. Menentukan metode pembela-jaran yang akan 837.digunakan 838.7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran 839.yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir.

840.Langkah-langkah Menyusun RPP 841.164 842.

Sosialisasi KTSP

843.8. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar 844.yang digunakan 845.9. Menyusun kriteria penilaian, lembar 846.pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, 847.dll

848.L 849.20

Related Documents

6.penyusunan Ktsp,180208
December 2019 38
Penyusunan Ktsp Sd All
November 2019 34
08 Penyusunan Ktsp
October 2019 44