Penyajian Data: Lintang P. Dewanti

  • Uploaded by: Yulia shandy khoirunissa
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penyajian Data: Lintang P. Dewanti as PDF for free.

More details

  • Words: 1,337
  • Pages: 37
PENYAJIAN DATA LINTANG P. DEWANTI

PENYAJIAN DATA

A.

Tekstular/Tulisan: Penyajian data dengan narasi (kalimat)

B.

Tabel: Distribusi frek, distribusi relatif, tabel silang, dll

C.

Grafik/Diagram: Bar, Histogram, poligon, box plot, scatter

PENYAJIAN DATA NARASI

 penyajian dalam bentuk tulisan  dipakai dalam menyajikan informasi yang didapat dari penyajian tabel maupun

gambar  Narasi ringkas dan efektif, menggunakan tata bahasa yang benar

CONTOH PENYAJIAN NARASI Narasi Tanpa Menerangkan Tabel Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi bila dibandingkan dengan negara tetangga (TEMA) Data Bank Dunia tahun 1995 menunjukkan bahwa AKI di Indonesia adalah 600 per 100.000 kelahiran, sedang Thailand hanya sebesar 100 per 100.000 kelahiran; Singapura 50/100.000 kelahiran.. dst. Data SKRT 1995 juga menunjukkan tingkat AKI yang relatif sama, yaitu 550/100.000 kelahiran (DATA) Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia masih memprihatinkan (OPINI)

CONTOH MENERANGKAN TABEL

Analisis berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa mayoritas pelajar/mahasiswa perokok yang menyalahgunakan ganja berjenis kelamin laki-laki (93.4%). Mayoritas juga berada pada kisaran umur 15 – 19 tahun (462.3%). Jika data dipilah berdasarkan jenis kelamin dengan menggunakan analisis Kaplan Meier, terlihat median waktu interval dari mulai merokok sampai menyalahgunakan ganja sama, yaitu 2 tahun (untuk perempuan 95% CI : 1.3 – 2.7, sedangkan untuk laki-laki 95% CI : 1.8 – 2.) (Tabel 5.8)

PENYAJIAN DATA ( TABEL)  Tabel haruslah Sederhana & Self Explanatory  Tabel adalah penyajian data dalam bentuk kolom dan baris 

Bagian-bagian tabel 

Body tabel



Box head



Stubb



Jumlah (total baris maupun total kolom)

DUMMY TABEL

Box head

Total

stubb

Body

total

Total kolom

Grand total

TABEL:  Bagian tabel ini dilengkapi:  Judul (menjawab what, where, when)  Nomor tabel  Keterangan ( Foot Note= catatan kaki)  Sumber, bila tabel itu merupakan tabel kutipan

 Fungsinya  Agar mudah dirujuk  Keterangan, agar diperoleh keterangan yang lengkap  Sumber, menghindari plagiarism dan memudahkan untuk merujuk kembali

JENIS TABEL

 Tabel induk (master tabel)

 Berisi semua hasil

pengumpulan data yang masih dalam bentuk mentah. Biasanya disajikan dalam bentuk lampiran

 Tabel text 

Tabel ditribusi frekuensi



Tabel distribusi relatif



Tabel distribusi kumulatif



Tabel silang

TABEL 1. DISTRIBUSI BERAT BADAN MHS FIKES TH 2006 BB

Frek

F Relatif (%)

41-45 46-50 51-55 56-60 61-65 66-70 71-75

4 16 34 56 32 13 5

2,5 10 21,3 35 20 8,1 3.1

Total

160

100

F kum less then Fkum more then (%) (%) 2.5 + 10

68.8 + 20

2,5 12,5 33,8 68,8 88,8 96,9 100

87.5 – 21.3

100 97,5 87,5 66,2 31,2 11,1 3,1

TABEL 2. JUMLAH DONOR MENURUT GOL DARAH BULAN JULI 2006 DI PMI JAK-PUS Gol Darah

Jumlah

O A B AB

156 102 88 104

Total

450

Sumber: PMI Jak-Pus

CONTOH TABEL SILANG Tabel 5.2. Hubungan Anemia pada Kehamilan dengan Kejadian BBLR

Anemia

BBLR

Jumlah

Ya

Tidak

Ya

30

70

100

Tidak

20

180

200

Jumlah

50

250

300

Biasanya pada desain penelitian cohort, cross sectional, dan case-control

PENYAJIAN DATA GRAFIK

 Grafik digunakan untuk melihat perbandingan atau tren  Lebih mudah dibaca daripada tabel

 Detail datanya yang diberikan seringkali lebih sedikit

dibandingkan tabel  akan mempengaruhi pemahaman akan data yang dibaca

JENIS DATA DAN JENIS GRAFIK Data numerik

Data kategorik

 Histogram,

 Bar, berkelompok,

 Frekuensi poligon,  Ogive,  Stem & leaf,  Box plot,

 Scatter diagram

Component Bar

 Pareto chart  Pie  Line diagram  Pictogram

 Mapgram

DATA NUMERIK Histogram, Frekuensi poligon, Ogive, Stem & leaf, Box plot, Scatter

HISTOGRAM DISTRIBUSI FREKUENSI BERAT BADAN MAHASISWA FIKES UHAMKA TAHUN 2007 45

 Menunjukkan

40 35

Jumlah (orang)

distribusi frekuensi untuk data diskrit dan kontinu

30 25 20 15 10 5 0 40-49

50-59

60-69

BB (kg)

70-79

80-89

FREKUENSI POLIGON

45 40 35

Jumlah (orang)

Seperti histogram tetapi ada garis yang “ditumpangkan” atau ditarik pada pertengahan nilai pada setiap interval dan setiap garis tersebut bersambung dengan pertengahan nilai berikutnya

DISTRIBUSI FREKUENSI BERAT BADAN MAHASISWA FIKES UHAMKA TAHUN 2007

30 25 20 15 10 5 0 40-49

50-59

60-69

BB (kg)

70-79

80-89

GRAFIK OGIVE

 Sebuah penyajian grafik frekuensi kumulatif dari sebuah data kontinu yang

telah dikelompokkan dalam sebuah tabel distribusi frekuensi  Distribusi frekuensi kumulatif yang menggambarkan diagramnya dalam sumbu

tegak dan mendatar atau eksponensial.  Persamaan ogive dan poligon : gambar grafik berwujud garis-garis atau

kurva yang saling menghubungkan satu titik dengan titik yang lainnya.

GRAFIK OGIVE  Perbedaan ogive dan poligon :  Ogive menggunakan batas kelas sedangkan poligon menggunakan titik

tengah  Ogive menggambarkan distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan

distribusi frekuensi kumulatif atau lebih, serta distribusi frekuensi kumulatif secara meningkat dengan menggunakan batas kelas sedangkan poligon mencamtumkan nilai frekuensi tiap variabel

 Dari perpotongan grafik Ogive dapat dilihat Md (Median), yaitu nilai

tengah setelah data tersebut disusun

BENTUK OGIVE Y Less then

Md Posisi Md More then Nilai Md X

STEM AND LEAF (BATANG DAN DAUN) Batang  Kelemahan pada

distribusi frekuensi yang tidak lagi terlihat nilai aslinya dapat dihilangkan dengan menggunakan penyajian Steam and Leaf

Daun

Frekuensi

40

44555677899

11

50

00022445677889

14

60

011122333444666778899

21

70

001122233355

12

80

022334

6

90

0045

4

BOX & (WHISKER) PLOT Ringkasan distribusi sampel yang disajikan secara grafis yang bisa menggambarkan bentuk distribusi data (skewness), dan ukuran penyebaran (keragaman) data pengamatan.

Batas atas

 Batas Atas: nilai 

Q3

 

Q2= Median

Q1 Batas bawah o

 

observasi terbesar Q1: kuartil terendah atau kuartil pertama Q2: median atau nilai pertengahan Q3: kuartil tertinggi atau kuartil ketiga Batas Bawah: nilai observasi terkecil Selain itu, boxplot juga dapat menunjukkan ada tidaknya nilai outlier/Pencilan (*) dan nilai ekstrim (O) dari data pengamatan.

SCATTER DIAGRAM/DIAGRAM TEBAR

 Digunakan untuk menggambarkan hubungan dua variabel yang diperkirakan ada

hubungan 

Sumbu X adalah Variabel Dependen



Sumbu Y adalah Variabel Independen



Skala X dan Y pada scater tidak perlu dimulai dari 0 sebab bukan skala frekuensi

 Tiap pasang pengamatan pada suatu individu (Hubungan 2 variabel) disajikan

sebagai sebuah data diagram

CONTOH DIAGRAM TEBAR Hubungan antara asupan energi (kkal) dengan berat badan (kg) 2400

Asupan energi (kkal)

2200 2000 1800

1600 1400 1200

40

45

50

55

60

BB (kg)

65

70

75

80

DATA KATEGORIK Bar, berkelompok, Component Bar, Pareto chart, Pie, Line diagram, Pictogram, Mapgram

GRAFIK BATANG/BAR 80 70 60 50 40

Jawa Timur

30 20 10 0 Gizi Buruk

Gizi Kurang

Normal

Gizi Lebih

GRAFIK BATANG/BAR DENGAN KELOMPOK 100

89

90 80

93

73

70 60

50

50

52 45

40 30

34 22

25

38

22

20 10 0 Gizi Buruk

Gizi Kurang Jawa Timur

Normal Jawa Tengah

Jawa Barat

Gizi Lebih

35

GRAFIK COMPONENT BAR 100% 90%

34

38

35

73

89

93

50

45

52

22

25

22

Jawa Timur

Jawa Tengah

Jawa Barat

80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

Gizi Buruk

Gizi Kurang

Normal

Gizi Lebih

DIAGRAM PARETO

 Pareto Chart adalah sebuah diagram batang yang dipadukan dengan

diagram garis untuk merepresentasikan suatu parameter yang di ukur (bisa berupa frekuensi kejadian atau nilai tertentu) sehingga dapat diketahui parameter dominan.  Diagram batang menunjukan nilai aktual  Diagram garis menunjukkan nilai prosentase kumulatif dari setiap parameter

yang ditinjau

CONTOH PARETO FREKUENSI PENYAKIT YANG DIDERITA BALITA DI KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR 100 90 80

Jumlah (orang)

70 60 50

Jumlah

40

% kumulatif

30 20 10 0 Diare

ISPA

DB

Jenis penyakit

Thypus

PIE DIAGRAM/DIAGRAM PINCA

 Proporsi data yang

disajikan dalam bentuk derajat, dengan luas lingkaran 360 derajat

Proporsi Status Gizi Baduta di Jawa Timur

19%

12%

Gizi Buruk Gizi Kurang

 Tepat untuk

28%

kategori yang tidak terlalu banyak

Normal Gizi Lebih

41%

DIAGRAM GARIS 70 60 50 40

30 20 10 0 2010

2011

2012

2013

 Tepat untuk menunjukkan progress/perubahan

2014

2015

2016

PICTOGRAM

 Diagram yang digambar sesuai dengan objeknya  Setiap gambar menunjukkan bilangan tertentu

PICTOGRAM JUMLAH PJK THN 2013 – 2015

Tahun 2013: Tahun 2014: Tahun 2015: Keterangan: = 10 kasus

MAPGRAM (DIAGRAM PETA)

 Diagram yang menggunakan map (Peta) dari suatu daerah  Permasalahan yang digambarkan ditunjukkan langsung oleh peta tersebut

Related Documents


More Documents from "Tri Cahyono"