Penuaan.docx

  • Uploaded by: Nackerr
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penuaan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,906
  • Pages: 11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang “Seorang dapat dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain.” Menua’/menjadi tua=daging adalah suatu proses menghilangnya secara perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga dapat bertahan (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Perawatan lanjut usia bertujuan mempertahankan kesehatan dan kemampuan lanjut usia dengan jalan perawatan peningkatan/promotif, pencegahan/preventif serta membantu mempertahankan dan membesarkan semangat hidup mereka, selanjutnya perawatan menolong dan merawat lanjut usia yang menderita penyakit dan gangguan tertentu (Depkes RI, 1982). Peran perawat, yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan dalam menghadapi peningkatan jumlah lansia yang terjadi dewasa ini beserta aspek-aspek yang menyertainya, karena di abad ke-21 jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia akan meningkat dengan cepat dan mereka juga secara potensial dapat menimbulkan permasalahan yang akan mempengaruhi kelompok penduduk lainnya. Kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup dan majunya ilmu pengetahuan, terutama karena kemajuan ilmu kedokteran, mampu meningkatkan umur harapan hidup (life expectancy).

Akibatnya jumlah orang yang lanjut usia akan

bertambah dan ada kecenderungan akan meningkat lebih cepat (Nugroho,1992). Dengan meningkatnya harapan hidup, perlu diwaspadai kemungkinan peningkatan jumlah orang yang menderita cacat dan pada manusia lansia (manula; usia diatas 65 tahun) sering dijumpai berbagai gangguan, diantaranya: gangguan daya ingat(memori), gangguan kecerdasan (kognitif), gangguan fungsi gerak dan rasa, serta gangguan keseimbangan dan koordinasi. Fungsi keperawatan pada bentuk keperawatan akut, keperawatan waktu lama, dan keperawatan di masyarakat adalah berbeda, tergantung menurut keperluannya (Hardywinoto & Setiabudhi). Pelayanan kesehatan pada lanjut usia berbeda dengan pelayanan kesehatan pada golongan populasi lain, karena pada lanjut usia penyakit yang diderita berbeda dengan perjalanan yang terdapat pada populasi lain.

1

1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang teori penuaan 1.2.2 Tujuan Khusus Agar mahasiswa dapat : 1. Mengetahui tentang teori sosial budaya 2. Mengetahui tentang teori psikologis 3. Mengetahui tentang teori biologi 4. Mengetahui tentang teori keperawatan

2

BAB II KONSEP TEORI TEORI PENUAAN 2.1 Teori Sosial Budaya 1) Teori disengangement (pembebasan) Menyatakan bahwa orang yang menua menarik diri dari peran yang biasanya dan terikat pada aktivitas yang lebih intropeksi dan berfokus diri sendiri,meliputi empat konsep dasar yaitu : (i)

Invidu yang menua dan masyarakat secara bersama saling menarik diri,

(ii)

Disengangement adalah intrinsik dan tidak dapat diletakkan secara biologis dan psikologis,

(iii)

Disengangement dianggap perlu untuk proses penuaan,

(iv)

Disengangement bermanfaat baik bagi lanjut usia dan masyarakat (Potter &Perry, 2005).

2) Teori aktifitas Lanjut usia dengan keterlibatan sosial yang lebih besar memiliki semangat dan kepuasan hidup yang tinggi, penyesuaian serta kesehatan mental yang lebih positif dari pada lanjut usia yang kurang terlibat secara sosial (Potter &Perry,2005). Mempertahankan hubungan antara system sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia (Nugroho, 2000). Menurut Mubarak dkk (2006), bahwa sangat penting bagi individu lanjut usia untuk tetap aktivitas dan mencapai kepuasan hidup. 3) Teori kesesuaian pribadi dan lingkungan Teori ini menyatakan bahwa kepribadiaan tetap sama dan perilaku menjadi lebih mudah diprediksi seiring penuaan. Kepribadian dan pola perilaku yang

3

berkembang sepanjang kehidupan menentukan derajat keterikatan dan aktivitas pada masa lanjut usia (Potter &Perry, 2005). Umumnya lansia banyak yang melepaskan partisipasi sosial mereka, walaupun pelepasan itu dilakukan secara terpaksa. Orang lanjut usia yang memutuskan hubungan dengan dunia sosialnya akan mengalami kepuasan. Aktivitas sosial yang banyak. Pada lansia juga mempengaruhi baik buruknya kondisi fisik dan sosial lansia (Santrock, 2002) Sebagian besar hubungan lansia dengan anak jauh kurang memuaskan yang disebabkan oleh berbagai macam hal. Penyebabnya antara lain : kurangnya rasa memiliki kewajiban terhadap orang tua, jauhnya jarak tempat tinggal antara anak dan orang tua Darmojo, 2004). 2.2 Teori Psikologis Teori Psikologis merupakan teori yang luas dalam berbagai lingkup karena penuaan psikologis dipengaruhi oleh faktor biologis dan social, dan juga melibatkan penggunaan kapasitas adaptif untuk melaksanakan control perilaku atau regulasi diri. 1. TEORI KEBUTUHAN MANUSIA Banyak teori psikologis yang memberi konsep motivasi dan kebutuhan manusia. Teori Maslow merupakan salah satu contoh yang diberikan pada lansia. Dari hierarki Maslow kebutuhan dasar manusia dibagi dalam lima tingkatan dari mulai yang terendah kebutuhan fisiologi, rasa aman, kasih saying, harga diri sampai pada yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Seseorang akan memenuhi kebutuhan tersebut dari mulai tingkat yang paling rendah menuju ke tingkat yang paling tinggi. Menurut Maslow semakin tua usia individu maka individu tersebut akan mulai berusaha mencapai aktualisasi dirinya. Jika individu telah mencapai aktualisasi

4

diri maka individu tersebut telah mencapai kedewasaan dan kematangan dengan semua sifat yang ada didalamnya : otonomi, kreatif, independent dan hubungan interpersonal yang positif. 2. TEORI TAHAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN Tahap keberlangsungan hidup menjelaskan beberapa perkembangan melalui berbagai tahapan dan menyarankan bahwa progresi sukses terkait dengan cara meraih kesuksesan ditahap sebelumnya. Ada empat pola dasar kepribadian manusia : terpadu, keras membela, pasif dependen dan tidak integrasi (Neugarten et.al). Teori yang dikemukakan Erik Erikson tentang delapan tahap hidup telah digunakan secara luas dalam kaitannya dengan lansia. Ia mendefenisikan tahap-tahap kehidupan sebagai berikut : 1) Kepercayaan vs ketidakpercayaan 2) Otonomi vs rasa malu dan keraguan 3)

Inisiatif vs rasa bersalah

4) Industry vs rendah diri 5) Identitas vs difusi mengidentifikasi 6) Keintiman vs penyerapan diri 7) Generativitas vs stagnasi 8) Integritas ego vs rasa putus asa Masing-masing pada tahap ini mengajikan orang dengan kecendrungan yang saling bertentangan dan harus seimbang sebelum dapat berhasil dari tahap itu. Seperti dalam teori keberlangsungan hidup lain, satu tahapan menentukan langkah menuju tahapan selanjutnya Menurut Erikson tugas perkembangan terakhir yang harus dicapai individu adalah ego integrity vs disappear. Jika individu tersebut sukses mencapai tugas ini 5

maka ia akan berkembang menjadi individu yang bijaksana (menerima dirinya dirinya apa adanya, merasa hidup penuh arti, menjadi lansia yang bertanggung jawab dan sukses). NAmun jika individu tersebut gagal mencapai tahap ini maka ia akan hidup penuh dengan keputusasaan (lansia takut mati, penyesalan diri, merasakan kegetiran dan merasa terlambat untuk memperbaiki diri). 2.3 Teori Biologi Teori biologi merupakan teori yang dijelaskan mengenai proses fisik penuaaan yang meliputih perubahan fungsi dan struktur organ, pengembangan, panjang usia dan kematian ( Christhofalo dalamstanley ). Teori biologi mencoba menerangkan mengenai proses atau tinggkatan perubahan yang terjadi pada manusia mengenai perbedaan cara dalam proses menuai dari wakt ke waktu serta meliputi faktor yang mempengaruhi usia panjang, perlawanan terhadap organisme dan kematian atau perubahan seluler. Teori biologi meliputi sebagai berikut 1. Teori pemakaian dan rusak ( wear and tear theories ) Teori ini mengajukan akumulasi sampah metabolik atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA. Agust weissmann berpendapat bahwa sel somatis normal memiliki kemampuan yang terbatas dalam bereplikasi dalam menjalankan fungsinya. Kematian sel terjadi karena jaringan yang sudah tuah tidak bergenerasi. Teori Wear and Tear mengungkapkan bahwa organisme memiliki energi tetap yang tersedia dan akan habis sesuai dengan waktu yang diprogramkan 2. Teori rantai silang Teori ranatai silang mengatakan bahwa struktur molekul normal yang dipisakan mungkin

terikat

bersama-sama

molekul

kimia

agen

rantai

silang

yang

menghubungkan menempel pada rantai tunggal. Dengan bertambahnya usia mekanisme pertahanan tubuh semakin lemah dan proses crosin terus berlanjut samapi terjadi kerusakan. Hasil akhirnya adalah akumulasi silang senyawa yang menyebabkan mutasi pada sel ketidak mampuan menghilangkan sampah metabolik 6

3. Teori radikal bebas Radikal

bebas merupakan contoh produk sampah metabolisme yang dapat

menyebabkan kerusakan apabila terjadi akumulasi.noramalnya radikal bebas akan dihancurkan oleh enzim pelindung namun beberapa berhasil lolos dan berakumulasi. Radikal bebas tidak megandung DNA oleh karena itu, radika bebas dapat menyebabkan gangguan genetik dan menghasilkan produk limbah yang menumpuk didalam sitoplasma. Dukungan untuk radikal bebas ditemukan dalam lipofusin, bahan limbah yang kaya leamak dan protein. Peran lipofisin pada penuaan untuk menganggu transportais sel dan replikasi DNA. Lipofisin yang menyebabkan bintik-bintik penuaan. 4. Teori –teori neuro endokrin Teori ini merupakan teori yang mencobah menjelaskan tentang terjadinya proses penuaan melalui hormon. Penuaan terjadi karena keterlambatan dalam sekresi hormon tertentu sehigga berakibat pada sistem saraf. Pengeluaran hormon diatur oleh hipotalamus. Pada lansia hipotalamus kehilangan kemampuan dalam mengatur dan sebagai reseptor yang mendeteksi hormon individu menjadi kurang sensitif oleh karena itu pada lansia banyak hormon yang tidak dapat disekresikan dan mengalami penurunan ketidak efektifan. 5. Teori imunitas Selama proses penuaan sistem imun juga akan mengalami kemunduran dalam pertahanan terhadap organisme asing yang masuk kedalam tubuh sehingga lansia sangat mudah mengalami infeksi dan kanker 6. Teori jam genetik Teori jam biologi ( biologikal clock teori ), proses menuai dipengaruhi oleh faktorfaktor keturunan dari dalam umur seseorang seolah-olah distel seperti jam menurut ( Slag Boom , Bastian, Beekman, wendendorf dan Meulenbelt). 7. Teori apoptosi Sebagaimana layaknya manusia yang bertumbuh semakin lamah semakin tua, pada dasarnya sel tumbuh semakin lama semakin tua dan pada akhirnya sel-sel tua itu mengalami kematian sel. Kematian tersebut bergantung pada masing-masing jenis sel yang membentuk jaringan tubuh.secara umum dapat dikatakan bahwa setelah melewati masa dewasa sel-sel jaringan tubuh mulai menua. Pada masa kedawasaan sel-sel mencapai maturitas ( kematangan ) sebagai contoh sel saraf tidak memproduksi

7

lagi. Pada masa ini bila seseorang mengalami cedera atau penyakit tertentu yang berakibat pada kematian sel sarf itu, maka selnya sendiri tidak akan tergantikan lagi. 2.4 Teori Keperawatan 1. TEORI KONSEKUENSI FUNGSIONAL 1. Filosofi teori 2. Model teori yang diperkenalkan oleh Carol A Miler Teori ini diperkenalkan oleh Carol A Miller untuk promosi kesehatan bagi lansia. Sebagai tambahan, dimana perbaikan model mencerminkan dan menggabungkan pemahaman dari kesehatan dimana mengembangkan suatu aspek integral dari pilihan kesehatan. Teori ini dikembangkan untuk menjelaskan pertanyaan seperti apakah keunikan dan promosi kesehatan untuk lansia?, dan bagaimana penerapan keperawatan untuk kebutuhan kesehatan lansia?. 3. Visi dan Misi Di dalam teori ini menekankan bahwa konsep functional consequences mempunyai keterkaitan dengan kesejahteraan lansia, promosi kesehatan bagi lansia dan penerapan asuhan keperawatan secara holistic. Pondasi dasar dari teori Functional Consequence adalah sebagai berikut: 1. Proses keperawatan yang holistic menjadi tubuh-jiwa-semangat yang saling terkait satu sama lain dari para lansia dan menyatakan bahwa ruang lingkup kesejahteraan lebih dari fungsi fisiologis dari lansia. 2. Meskipun perubahan usia merupakan hal yang tidak bisa terelakan, mayoritas masalah yang mengenai lansia disebabkan oleh adanya factor resiko. 3. Functional consequences positif dan negative pada lansia dapat terjadi dipengaruhi oleh kombinasi antara perubahan usia dan adanya factor resiko tambahan. 4. Penerapan perencanaan tindakan dapat diarahkan untuk menghilangkan atau memodifikasi factor resiko yang dapat menimbulkan functional consequencs negative. 5. Para perawat dapat meningkatkan kesejahteraan lansia melalui tindakan promosi kesehatan dan tindakan keperawatan lain untuk mengatasi terjadinya functional consequence negative.

8

6. Perencanaan tindakan keperawatan yang tepat dapat menghasilkan functional consequences yang positif yang juga disebut sebagai kesejahteraan yang mana setiap lansia mampu mencapai level terbaik dalam menjalankan setiap fungsinya walaupun efek perubahan usia dan resikonya dapat memberikan ancaman bagi mereka. 4. Konsep teori Teori konsekuensi fungsional terdiri dari teori tentang penuaan, lansia, dan keperawatan holistic. Konsep domain keperawatan adalah orang, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan dihubungkan bersama secara khusus dalam kaitannya dengan lansia. 2. TEORI OF THRIVING Menua= menjadi tua= aging adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan

jaringan

untuk

memperbaiki

mempertahankan struktur dan fungsi normalnya .

9

diri

atau

mengganti

diri

dan

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Menua’/menjadi tua=daging adalah suatu proses menghilangnya secara perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga dapat bertahan (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Ada 4 teori penuaan yang pertama dari teori sosial budaya yang terdiri dari teori pembebasan, teori aktivitas, dan teori kesesuian lingkungan, yang kedua adalah teori psikologis, yang ketiga adalah teori biologi, dan teori yang terakhir adalah teori keperawatan. 3.2 Saran Teori penuaan yang terjadi pada lansia dapat terjadi pada berbagai aspek sehingga sebagai tenaga medis sangat diperlukkan pengetahuan yang lebih.

10

DAFTAR PUSTAKA http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-warsonog2a-5523 https://prastiwisp.files.wordpress.com

11

More Documents from "Nackerr"