Peningkatan_hasil_belajar_siswa_melalui.docx

  • Uploaded by: dederizal
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Peningkatan_hasil_belajar_siswa_melalui.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 9,212
  • Pages: 69
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI MENULIS SURAT SISWA KELAS XII SMK PENERBANGAN ACEH TAHUN AJARAN 2012/2013

Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 196609221992032014

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMK PENERBANGAN ACEH 2013

LEMBARAN PENGESAHAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI MENULIS SURAT SISWA KELAS XII SMK PENERBANGAN ACEH TAHUN AJARAN 2012/2013

Disusun oleh:

Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 196609221992032014 Guru SMk Penerbangan Aceh

Mengetahui Pengelola Pustaka SMK Penerbangan Aceh

NIP.

Mengesahkan Kepala SMK Penerbangan Aceh

Ferynaldy, S.Pd, M.Pd NIP.197108032000121001

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………….... DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ABSTRAK ………………………………………………………………. DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..

i ii iii iv v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………..... 1.2 Rumusan Masalah ………………………………………...... 1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………... 1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………….….

1 3 3 4

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Landasan Teoritis ................................................................ 2.2 Kerangka Berpikir ................................................................. 2.3 Hipotesis Tindakan ................................................................ BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian .................................................................. 3.2 Subjek Penelitian .................................................................. 3.3 Sumber Data …...................................................................... 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................... 3.5 Validasi Data......................................................................... 3.6 Analisis Data ........................................................................ 3.7 Indikator Ketercapaian ......................................................... 3.8 Prosedur Penelitian ............................................................... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian …………………………………………… 4.2 Pembahasan ………………………………………………..

32 42

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 5.2 Saran ……………………………………………………….

44 44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ’

i

ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini beranjak dari rumusan masalah apakah dengan menerapkan model cooperative examples non examples sebagai model pembelajaran dapat ditingkatkan hasil belajr pada materi Menulis Surat dan aktivitas belajar di kelas XII SMK Penerbangan Aceh. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh yang berjumlah 29 orang siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yaitu bulan januari sampai dengan April 2013. Instrumen penelitian adalah tes dan lembaran observasi. Analisis data dengan menggunakan statistik persentase. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh siklus pertama adalah 67 dengan ketuntasan belajar 72,33%. Nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh siklus II adalah 70,07 dengan ketuntasan belajar 86,67%. Aktivitas siswa pada siklus 1 kurang aktif, sedangkan pada siklus 2 cukup aktif. Kemampuan guru pada siklus 1 kurang mampu sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi mampu. Simpulan hasil penelitian adalah (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh. (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas di kelas XII SMK Penerbangan Aceh. (3) penerapan moodel pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Kata kunci : model cooperative examples non example, hasil belajar, menulis surat

ii

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Nilai Tes Siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus I ...................................................................................... Tabel 4.2 Aktivitas Siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh Dalam Belajar Siklus I ..........................................................................

38

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Pada Siklus I.......................................................

39

Tabel 4.4 Nilai Tes Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus II..................................................................................... ...

40

Tabel 4.5 Aktivitas Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Dalam Belajar Siklus II.........................................................................

41

Tabel 4.6 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Pada Siklus II......................................................

41

iii

36

DAFTAR LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1.............................. 2. Rubrik Penilaian Menulis Surat Resmi ............................................... 3. Lembaran Kerja Siswa Siklus 1............................................................. 4. Lembaran Kerja Siswa Siklus 2............................................................. 5. Lembaran Observasi Aktivitas Guru Siklus 1........................................ 6. Lembaran Observasi Aktivitas Guru Siklus 2........................................ 7. Lembaran Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1...................................... 8. Lembaran Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2...................................... 9. Tes Hasil Belajar Siklus 1...................................................................... 10.Tes Hasil Belajar Siklus 2..................................................................... 11.Hasil Tes Siklus 1................................................................................. 12.Hasil Tes Siklus 1.................................................................................

iv

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, laporan penelitian tindakan kelas ini dapat kami selesaikan dengan baik. Laporan penelitian tindakan kelas ini disajikan dengan bahasa sederhana sehingga pembaca dapat mempelajari dan memahaminya secara mudah. Selain dari pada itu, laporan penelitian tindakan kelas ini dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang mendukung sebuah laporan. Kehadiran laporan ini tentu tak lepas dari dukungan berbagai pihak, khususnya kepala sekolah dan guru-guru SMK Penerbangan Aceh. Terima kasih kepada guru pengamat yang telah banyak memberikan masukkan kepada penulis saat melakukan tindakan kelas. Akhir kata, penulis berharap laporan penelitian tindakan kelas ini dapat berguna dan memenuhi harapan kita semua, khususnya bagi kenaikan pangkat penulis. Amin. Banda Aceh, 25 April 2013 Peneliti,

Hj. Nuriaman, S.Pd

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelum pembelajaran dimulai melalui rencana pelaksanaan pembelajaran. Tidak semua pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kesulitan ini dikarenakan siswa bukan hanya sekedar individu, tetapi muridjuga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Salah satu konsep pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XII SMK penerbangan Aceh yaitu Menulis Surat sering menjadi hambatan sehingga proses pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik. Hal ini tentu saja berdampak pada hasil belajar yang dicapai siswa. Melalui evaluasi yang dilakukan diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa kelas XII hanya 50% dengan nilai rata-rata masih di bawah nilai KKM. Akibatnya guru harus melakukan remedial teaching. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan beberapa guru Bahasa Indonesia di SMK Penerbangan Aceh, rendahnya hasil belajar siswa selama ini disebabkan karena ketidaktepatan model pembelajaran yang digunakan. Selama ini

proses pembelajaran yang dilakukan dengan menjelaskan materi, memberi tugas, dan memeriksa hasil tugas siswa. Pembelajaran yang dilakukan tidak mampu memberikan kesan belajar yang baik. Selain dari pada itu aktivitas siswa dalam belajar juga masih rendah. Akibatnya suasana kelas terasa pasif. Sardiman (2005:23) menyatakan bahwa ”suasana kelas sangat ditentukan oleh guru dalam mengkondisikan pembelajaran”. Suasana kelas sangat ditentukan oleh model pembelajaran yang digunakan guru. Jika model pembelajaran yang digunakan guru mampu mengikutsertakan siswa belajar, maka suasana kelas akan aktif. Di dalam memilih model pembelajaran, guru harus memperhatikan kondisi siswa, baik itu jumlah siswa, motivasi belajar siswa, dan sebagainya. Salah satu model yang akan indonesia

digunakan dalam pembelajaran Bahasa

dalam materi Menulis Surat adalah model cooperative examples non

examples. Hasil analisis bahan yang telah dilakukan peneliti, model cooperative examples non examples memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, di antaranya adalah memberikan pengetahuan kepada siswa untuk membedakan contoh yang benar dan contoh yang salah. Penerepan model cooperative examples non examples diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih memahami serta memperoleh gambaran yang lebih kongkrit tentang materi Menulis Surat, sehingga meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Selain itu, model cooperative examples non examples dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar, dan dapat mengurangi sikap guru yang cencerung berceramah.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah dengan menerapkan model cooperative examples non examples sebagai model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh? 2. Apakah dengan menerapkan model cooperative examples non examples sebagai model pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh? 3. Bagaimanakah kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran dengan model cooperative examples non examples?

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah. 1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh. 2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh dengan menerapkan model cooperative examples non examples. 3. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran dengan model cooperative examples non examples.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan informasi bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pada materi Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh dapat dilakukan dengan menerapkan model cooperative examples non examples. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Sekolah Menjadi pemotivasi dalam upaya mengembangkan profesionalisme

guru,

terutama dalam menyelenggaran proses pembelajaran yang bermakna, kreatif dan inovatif. b. Guru 1) Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai. 2) Menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. c. Siswa 1) Meningkatkan hasil belajar siswa 2) Meningkatkan aktivitas siswa 3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pada materi Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian Model Kooperatif Pembelajaran

kooperatif

merupakan

model

pembelajaran

di

mana

siswabelajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran, dan belajar dipandang belum selesai jika ada anggota kelompok belum menguasai bahan pembelajaran. Slavin (dalam Johar, 2007:218) menyatakan model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dengan penekanan pada aspek sosial dan mengguna-kan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang siswa yang sederajat tapi berkemampuan heterogen. Lundgen (dalam Nur, 2002:23) menyatakan unsur-unsur dasar model pembelajaran kooperatif adalah: a. Para

siswa

harus

memiliki

persepsi

bahwa

mereka

senasib

sepenanggungan. b. Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswalain dalam kelompoknya, di samping tanggung jawab terhadap diri sendiri. c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua meliki tujuan yang sama. d. Para siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab sama besarnya di antara para anggota kelompok.

e. Para siswa akan diberi satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok. f. Para siswa berbagi

kepemimpinan sementara

mereka memiliki

ketrampilan bekerja sama selama belajar g. Para siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif mengandung arti pembelajaran yang mengaktifkan semua kelompok. Pada diri siswa harus tertanam prinsip bahwa mereka

satu tim yang memiliki

tanggung jawab senasib sepenanggungan, karena menyelesaikan tugas kelompok bukan merupakan tanggung jawab perorangan tetapi tanggung jawab kelompok sehingga setiap kelompok mengambil peran dalam kelompoknya. Selain siswa bertanggung jawab pada dirinya sendiri, juga bertanggung jawab terhadap kelompoknya

dalam

membelajarkan

temannya.

Adapun

langkah-langkah

pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut. Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tahap 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2

Menyajikan informasi

3

Mengorganisasikan siswa k kelompok belajar

4

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

5

Evaluasi

6

Memberikan penghargaan

Sumber: Johar, 2007:222 Berdasarkan tabel di atas jelaslah bahwa model pembelajaran kooperatif ada enam tahapan yang harus dipenuhi.Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari pendahuluan sampai dengan penutup pembelajaran. Oleh karena itu model pembelajaran kooperatif ada beberapa unsur yang harus diperhatikan. Johar (2007:219) menyatakan manfaat model pembelajaran kooperatif adalah: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.

Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas Meningkatkan rasa harga diri Memperbaiki sikap terhadap mata pelajaran, guru dan sekolah memperbaiki kehadiran Saling memahami adanya perbedaan individu Mengurangi konflik antar pribadi Mengurangi sikap apatis Memperdalam pemahaman Meningkatkan motivasi Meningkatkan hasil belajar

Berdasarkan pendapat di atas model pembelajaran kooperatif membawa keuntungan bagi siswa. Di antara keuntungan yang dapat diambil dari model pembelajaran kooperatif siswaaktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat, interaksi ini membantu siswa

2.1.2 Model Kooperatif Examples Non Examples Model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples merupakan model pembelajaran kooperatif. Sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples mempunyai sintaks. Sintak dari pembelajaran

dengan model kooperatif tipe examples

non

examples mengikuti sintak pembelajaran kooperatif secara umum. Adapun sintaks dari model pembelajaran tipe examples non examples adalah: a. b. c. d. e. f.

menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa menyajikan informasi mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar membimbing kelompok bekerja dan belajar melakukan evaluasi memberikan penghargaan (Wasis, 2004:14)

Berdasarkan pendapat di atas, jelas bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dimulai dengan penyampaian tujuan dan memotivasi siswa. Setelah itu guru menjelaskan materi secara singkat kepada siswa. Setelah penjelasan, guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa untuk berdiskusi. Saat siswa bekerja dalam kelompok, guru melakukan bimbingan pada kelompok-kelompok yang memerlukan bantuan. Kemudian guru melakukan evaluasi belajar. Adapun kooperatif tipe

langkah-langkah

pembelajaran

dengan

model

pembelajaran

examples non examples adalah di awal pembelajaran guru

menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kegiatan inti dari pembelajaran adalah guru menunjukkan gambar gambar-gambar sesuai

dengan tujuan pembelajaran, guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui OHP/infokus,

guru memberi petunjuk dan memberi

kesempatan pada siswauntuk memperhatikan/menganalisia gambar, melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas, tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya, mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Diakhir pembelajaran

siswa dibimbing guru

membuat kesimpulan pembelajaran 2.1.3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Materi Menulis Surat diajarkan di kelas XII SMK penerbangan Aceh dengan harapan agar siswa SMK Penerbangan Aceh dapat membuat Surat lamaran pekerjaan dan surat niaga. Adapun indikator materi Menulis Surat adalah: (a)

Mampu memahami ciri-ciri surat: jenis surat, struktur surat, dan dasar-dasar komposisi surat-menyurat

(b)

Mampu mengidentifikasi menurut ciri-ciri surat

(c)

Mampu mengenal surat-surat resmi: surat pemberitahuan, surat edaran, dan surat undangan

(d)

Mampu mengidentifikasi surat niaga: surat penawaran, surat pesanan, dan surat perjanjian

(e)

Mampu membuat surat resmi dan surat niaga

(f)

Mampu memahami penyusunan surat lamaran

(g)

Mampu memahami penulisan riwayat hidup dan surat lamaran via e-mail

(h)

Mampu menulis surat lamaran dari iklan Tujuan pembelajaran materi Menulis Surat di kelas XII SMK Penerbangan Aceh

adalah agar peserta didik dapat : (a)

Mengenal beragam jenis-jenis surat

(b)

Memahami ciri-ciri surat resmi dan surat niaga

(c)

Menulis beragam surat resmi dan surat niaga berkaitan dengan kewirausahaan

(d)

Menulis surat lamaran pekerjaan Kegiatan pembelajaran pada Materi Menulis Surat yang dilakukan di kelas XII

SMK Penerbangan Aceh adalah : (a)

Siswa diajak memahami jenis-jenis kata surat serta pemakaiannya

(b)

Siswa memahami struktur surat dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam surat-menyurat

(c)

Siswa berlatih mengidentifikasi ciri-ciri surat

(d)

Siswa memahami surat-surat resmi

(e)

Siswa memahami surat pemberitahuan, surat edaran, dan surat undangan

(f)

Siswa memahami surat-surat niaga

(g)

Siswa memahami surat penawaran, surat pesanan, dan surat perjanjian

(h)

Siswa memahami penyusunan surat lamaran

(i)

Siswa memahami teknik penulisan riwayat hidup

2.1.4 Pengertian Hasil Belajar Perbuatan belajar atau proses belajar yang dilewati siswapada suatu saat akan mendatangkan prestasi. Hasil belajar biasanya diacukan pada tercapainya tujuan belajar. Dalam kaitan ini tujuan belajar bertolak dari apa yang ingin diubah oleh guru setelah melaksanakan proses belajar mengajar. Nurkancana (2002:182) menyatakan hasil belajar adalah kecakapan aktual yang telah dimiliki oleh siswasetelah memperoleh kesempatan untuk mempelajari suatu materi tertentu. Winkel (2001:162) menyatakan hasil belajar adalah sebagai bukti usaha yang telah dicapai. Hamzah (2008:213) menyatakan hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya. Hasil belajar memiliki beberapa ranah atau kategori dan secara umum merujuk kepada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar siswayang tampak dalam sejumlah kemampuan atau kompetensi setelah melewati kegiatan belajar mengajar sering hanya dinilai dari aspek kognitif saja. Hamzah

(2008:220)

hasil

belajar

dapat

dilihat

dari

ketrampilan intelektual atau intellectual skills, informasi verbal atau verbal information, strategi kognitif atau cognitive strategies, keterampilan motorik atau motorik skills, dan sikap atau attitudes. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian siswaterhadap kegiatan belajar yang telah diikutinya. Hasil belajar tidak hanya

sebatas

menguasai

materi

pelajaran,

akan

tetapi

terkandung di

dalamnya keterampilan dan perubahan sikap. Jika hasil belajar yang hanya dipandang dari

segi pemahaman materi, maka hasil belajar yang dicapai siswabelum sempurna sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adakalanya hasil belajar yang dicapai siswa hanya menguasai materi pelajaran yang disampaikan. Adakalanya hasil belajar hanya mampu menguasai keterampilan tertentu, dan adakalanya hasil belajar hanya mempengaruhi perubahan sikap siswa.

2.1.5 Materi Menulis Surat Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan dari satu pihak ke pihak lain baik itu secara perorangan atau organisasi (kelompok). Sebagai salah satu bentuk komunikasi tertulis, surat mempunyai unsur yang terlibat di dalamnya, yaitu:

1. Pengirim, yaitu orang atau organisasi yang menyampaikan pesan. 2. Pesan, yaitu isi surat berupa informasi, instruksi, gagasan, atau perasaan pengirimnya. 3. Penerima, yaitu orang atau organisasi yang menerima pesan 4. Saluran, yaitu bagaimana pesan tersebut diformulasikan dalam ragam bahasa tulis dan disajikan dalam format yang sesuai dengan keperluan. Surat mempunyai banyak fungsi, maka dapat dikelompokkan atau digolongkan menurut jenisnya, yaitu:

a. Menurut kepentingan dan pengirimnya



Surat pribadi, yaitu dikirimkan sesorang kepada orang lain atau kepada organisasi/lembaga. Kalau surat ditujukan kepada teman atau keluarga, format penulisan dan bahasa relatif bebas. Akan tetapi bila ditujukan kepada organisasi atau lembaga maka bentuk dan bahasa yang digunakan harus resmi, misalkan surat lamaran keja, pengaduan, pengajuan mutasi, kenaikan pangkat, dsb.



Surat dinas, yaitu digunakan instansi pemerintah untuk kepentingan administrasi pemerintahan.



Surat niaga, yaitu dipergunakan oleh perusahaan atau badan usaha.



Surat sosial, yaitu digunakan oleh organisasi kemasyarakatan yang bersifat nonprofit.

b. Menurut isinya Surat dapat dikelompokkan menjadi pemberitahuan, keputusan, pemerintah, panggilan, perjanjian, laporan, pengantar, peringatan, penawaran, pesanan, undangan dan lamaran pekerjaan. c. Menurut sifatnya •

Biasa yaitu isi dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju.



Terbatas (konfidensial) yaitu isi hanya boleh diketahui oleh kalangan tertentu yang terkait saja.



Rahasia yaitu isinya hanya boleh diketahui oleh orang yang dituju.

d. Berdasarkan banyaknya sasaran Surat dapat dikelompokkan menjadi biasa, edaran dan pengumuman. e. Berdasarkan tingkat kepentingan penyelesaiannya Surat terbagi atas biasa, kilat dan kilat khusus.

f. Berdasarkan wujudnya Surat terbagi atas bersampul, kartu pos, warkat pos, telegram, teleks, faksimile, memo dan nota. g. Berdasarkan ruang lingkup sasarannya Surat terbagi atas intern dan ekstern. Kemajuan teknologi saat memberi alternatif dalam penyampaian pesan melalui internet seperti email maupun handpone lewat SMS. Namun surat konvensional tetap mempunyai arti penting sebagai bukti tertulis untuk berbagai keperluan. Sehingga jika terjadi sesuatu (misalnya kekeliruan), surat dapat dijadikan acuan. Misalnya pada suratsurat perjanjian, surat waris dan sebagainya. Segala jenis surat juga dapat diarsipkan untuk kepentingan lain kelak di kemudian hari. Bagian-bagian surat secara umum, yakni: - Kepala surat, - Tempat, tanggal surat, - Nomor, - Lampiran, - Hal, - Alamat surat, - Salam pembuka, - Isi surat, - Salam penutup, - Nama pengirim - Tembusan dan inisial

a. Kepala Surat Kepala surat sering pula disebut kop surat. Fungsi dari kepala surat adalah sebagai identitas diri bagi instansi yang bersangkutan, yakni meliputi: - Nama instansi, - Lambang atau logo, - Alamat, - Kode pos, - Nomor telepon, - Nomor faksimile atau email

Contoh kepala surat: SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) BINA LINGKUNGAN Jalan Budi Pekerti 52, Kebun Randu, Surabaya Telepon (021) 3537123 Fax (021) 3537124 b. Tempat, tanggal surat Tempat dan tanggal surat merupakan keterangan yang menjelaskan lokasi dan waktu ditulisnya surat. Namun, apabila lokasi penulisan sudah dinyatakan dalam kepala surat, maka hal itu tidak perlu disebutkan lagi. Contoh tempat, dan tanggal surat: Jakarta, 17 Januari 2011 Bandung, 27 September 2010 10 November 2009

26 April 2008

c. Nomor surat Fungsi dari penomoran surat adalah untuk mempermudah dalam pengarsipan. - Nomor surat meliputi hal-hal berikut: - Nomor urut penulisan surat - Kode surat - Bulan - Tahun

Contoh nomor surat: Nomor : 026/D2/X/2010 Nomor : 121/OSIS/VI/2011

D. Lampiran Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain. Lampiran merupakan penjelas atas jumlah dokumen yang disertakan dalam surat tersebut. Contoh lampiran: Lampiran : satu lembar Lampiran : tiga lembar

e. Hal

Hal

surat

berarti

soal

atau

perkara

yang

dibicarakan

Penulisan hal dengan perihal atau hal/perihal itu tidak tepat.

dalam

surat

Contoh hal:

Hal : Penataran guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris angkatan 2009/2010 Hal : Undangan rapat OSIS Hal : Permohonan izin Cerdas Cermat

f. Alamat surat Ada dua macam alamat, yaitu (a) alamat luar dan (b) alamat dalam. (a) Alamat luar adalah alamat yang ditulis pada sampul surat. Alamat luar berfungsi sebagai penunjuk bagi kurir dalam menyampaikan surat itu. Contoh alamat luar: Kepada Yth. Rektor Universitas Negeri Sempurna Jalan Ketintang 21 Banda Aceh (b) Alamat dalam adalah alamat yang ditulis langsung pada kertas surat . Fungsi dari alamat dalam adaah sebagai pengontrol bagi penerima surat, bahwa dirinyalah yang berhak menerima surat itu. Penulisan alamat dalam surat hampir sama dengan alamat luar, hnya saja tidak memakai kata kepada. Contoh alamat dalam: Yth.

Ketua Panitia Lomba Tingkat Nasional Penulisan Resensi dan Opini Tahun 2010—2011 Jalan Kebun Nanas Selatan 212 Jakarta Timur

g. Salam pembuka Salam pembuka yang lazim digunakan dalam surat pribadi. Penulisan salam pembuka dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma. Contoh salam pembuka: Dengan hormat, Assalamualaikum Wr. Wb., Salam sejahtera,

h. Isi Surat Isi surat merupakan bagian terpenting dari keseluruhan bagian surat. Secara umum isi surat dinas terbagi atas tiga bagian, yakni : (a)

Alinea pembuka Alinea pembuka berfungsi sebagai pengantar atas pokok persoalan yang hendak

disampaikan. Walaupun disebut alinea, sesungguhnya bagian ini umumnya terdiri dari satu kalimat. Bagian pembuka ini ditandai dengan kata-kata seperti dengan ini, bersama ini, atau berkenaan dengan. Contoh alinea pembuka: Dengan ini kami beritahukan bahwa ….. Dengan ini kami menyatakan bahwa ….. Dengan ini saya kirimkan kepada Bapak ….. Berdasarkan surat edaran ….., kami minta saudara untuk ….. Berkenaan surat Saudara nomor ……, dengan ini saya beritahukan bahwa ……

Namun terkadang penulis mengabaikan bagian ini. Penulis langsung menuju pada alinea isi. Contoh alinea pembuka Kami beritahukan kepada Saudara bahwa pada tanggal 16 Juni 2011, semua kepala bagian harus melakukan rapat anggaran. Oleh karena itu …… Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia, memberikan tugas kepada ….. (b)

Alinea isi Alinea ini merupakan tempat menampung maksud-maksud pokok dari penulis

surat. Karena itu bagian isi dapat berupa lebih dari satu alinea bila maksud penulis itu terdiri atas dua atau lebih. Alinea ini harus berkaitan dengan alinea pembuka. Contoh alinea isi: Sehubungan dengan hal di atas …… Berkenaan dengan hal tersebut di atas ….. Berkaitan dengan hal itu ….

(c)

Alinea penutup. Alinea penutup umumnya berisi ucapan terima kasih atau ungkapan pengharapan.

Contoh alinea penutup: Atas

perhatian

Saudara,

kami

ucapkan

terima

kasih.

Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu dalam acara kami. Besar

harapan

i. Salam penutup

kami

akan

kehadiran

Bapak/Ibu

pada

acara

itu.

Salam penutup digunakan untuk mengakhiri alinea surat Tata cara penulisan salam penutup hampir sama dengan salam pembuka, yakni diawali dengan huruf capital

dan

diakhiri

dengan

tanda

koma.

Contoh

salam

penutup:

Hormat saya, Hormat kami, Wassalamualaikum Wr. Wb.

j. Nama jelas pengirim dan tanda tangan Pengirim surat adalah pihak yang menulis atau menyampaikan surat. Dalam surat dinas akan lebih baik apabila nama pengirim dilengkapi identitas diri kedinasan, yaitu jabatan, nomor induk pegawai, dan cap dinas. Contoh nama jelas pengirim dan tanda tangan: Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Ttd. Satryo Soemantri Brodjonegoro NIP 130889802 k. Tembusan Penulisan bagian ini berfungsi untuk menjelaskan pihak atau instansi lain yang mendapat surat tersebut. Contoh tembusan: Tembusan: Dirjen Dikti Karokerslugri Depdiknas Kasubdit KPT Dit PPTK & KPT

l. Inisial Pada bagian kiri bawah surat dinas sering dijumpai tanda singkatan atau inisial, misalnya Jk/AJ. Inisial tersebut merupakan singkatan nama pengonsep atau pengetik surat. Pencantuman inisial tersebut terkadang dianggap penting sebagai tanda pengenal bisa suatu saat ada pihak-pihak tertentu yang memerlukannya.

Adapun Ciri-ciri Surat Resmi adalah sebagai berikut: (a)

Menggunakan Bahasa Baku

(b)

Terdapat Kop Surat

(c)

Tanggal Surat alamat tujuan

(d)

Memiliki Nomor Pengarsipan

(e)

Hal, yaitu pemberitahuan mengenai isi surat

(f)

Harus ditandatangani dan dibubuhi stempel instansi/badan.perusahaan

(g)

Terdapat Tembusan (Bila Perlu)

Contoh Surat Resmi #Contoh Dari Instansi/sekolah ke individu SMK Penerbangan Aceh Jalan Ir. H. Juanda No. 17 Banda Aceh No. Telp. (0651) 8321798

Banda Aceh, 10 April 2012 No : 10/SMK Penerbangan Aceh/04/2012

Lampiran : Perihal : Undangan

Yth. Orang tua/Wali siswa-siswi kelas XII SMK Penerbangan Aceh Dengan hormat, Dalam rangka meningkatkan pengetahuan para siswa siswi SMK Penerbangan Aceh Khususnya kelas XII. Maka pada surat kali ini kami selaku badan pendidikan sekolah kami tercinta, bermaksud mengadakan studi lapangan bagi siswa siswi di luar sekolah. Adapun acara tersebut akan kami laksanakan pada : Hari/Tanggal : Jumat, 18 April 2012 Pukul : 09.00 s.d. 14.00 Tempat : Kebun Raya, Bogor Acara : Penelitian Tumbuhan Langka Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Kepala Sekolah SMK Penerbangan Aceh Ttd, Ferynaldy, S.Pd, M.Pd Struktur Kerangka Contoh Surat Lamaran Kerja

Struktur dalam pembuatan surat lamaran ini : 1. Tulisan untuk tempat atau tanggal harus jelas 2. Sebuah perusahaan atau pabrik yang ingin anda tuju untuk lamarannya 3. Pembuka atau salam hormat anda kepada mereka 4. Kalimat pengantar atau awalan 5. Tuliskan biodata pribadi anda 6. Informasi pribadi (lebih dalam tentang diri anda) dan pengalaman (pernah bekerja dimana dan berapa lama) serta skill (kemampuan/kelebihan anda) 7. Harapan anda apabila diterima di sebuah perusahaan itu 8. Kamimat penutup surat 9. Hormat diri anda 10. Tanda tangan Contoh Surat Lamaran Kerja:

Banda Aceh , 2 Januari 2012 Kepada yth: Manajemen PT Untu Koplo Jl. Perintis Kicot No. 69 Daerah Istimewa Yogyakarta Perihal : Lamaran kerja Dengan Hormat, Dari sebuah pemberitaan dari media sosial dan web yang ada di website resmi tentang adanya lowongan pekerjaan di pabrik tempat Bapak/Ibu atasan. Maka melalui sebuah surat lamaran ini saya ingin mengajukan diri saya untuk melamar sebuah pekerjaan

yang ada di perusahaan milik Bapak/Ibu pimimpin guna mengisi posisi yang saat ini sedang dibutuhkan. Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Nurul Inayah Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 25 Februari 1991 Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : S1 Bahasa Inggris Universitas Syiah Kuala Alamat : Jl. Uhuk Kicot III No. 69 RT/RW 069/069 Banda Aceh Telepon : 08126 904 69 69 69 Kelengkapan saya cantumkan beberapa data pribadi saya yang sekranya itu perlu sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu, saya melampirkan juga beberapa kelengkapan data diri sebagai berikut : 1. Pas photo terakhir 2. Foto copy KTP 3. Daftar singkat riwayat hidup 4. Foto copy Ijazah terakhir 5. Foto copy SKHUN 6. Foto copy sertifikat PKL Demikianlah akhir Surat lamaran ini yang saya buat dengan data yang sebenarnya dan atas perhatian serta kebijaksanaan dari Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya, Nurul Inayah

2.2 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

Kondisi Awal

Tindakan

Hasil belajar dan aktivitas siswa dalam belajar kurang

Pembelajaran dengan model cooverative

examples

Kondisi Akhir

Pembelajaran yang dilakukan tidak melibatkan siswa

Siklus I PBM dengan Model Cooverative Examples non examples

Siklus II PBM dengan Model Cooverative Examples non examples

Diduga hasil belajar dan aktivitas siswa dalam belajar meningkat

2.3 Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah diduga hasil belajar siswa pada materi Menulis Surat di Kelas XII SMK Penerbangan Aceh dapat meningkat setelah diajarkan dengan menggunakan model Cooverative Examples non examples.

26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SMK Penerbangan Aceh. SMK Penerbangan Aceh merupakan salah satu SMK yang terdapat di kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII karena peneliti merupakan guru yang mengajar di kelas tersebut. Waktu penelitian ini dilakukan pada semester II Tahun 2012/2013. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan terhitung bulan januari – April 2013. 3.2 Subjek Penelitian Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMPN 12 Banda Aceh yang berjumlah 29 orang siswa terdiri dari 21 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. 3.3 Sumber Data Sumber data penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas kelas XII SMK Penerbangan Aceh dan peneliti sendiri sebagai guru yang mengajar di kelas tersebut. 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah teknik langsung. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian terbagi dua yaitu: 1. Lembaran tes/soal

Lembaran tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Tes meliputi surat niaga, surat lamaran pekerjaan, dan surat elektronik (e- mail) . 2. Lembaran observasi aktivitas siswa Lembaran observasi aktivitas murid digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam materi Menulis Surat dengan menggunakan model kooperatif tipe examples non examples. 3. Lembaran aktivitas guru Lembaran

observasi

aktivitas

guru

digunakan

untuk

mengamati

kemampuan guru dalam materi Menulis Surat dengan menggunakan model kooperatf tipe examples non examples.

3.5 Validasi Data 1. Nilai Test (hasil belajar). Tes disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa materi cirri-ciri mahkluk hidup. Tes ini diberikan setiap akhir siklus penelitian. Validasi data didapat dari rekaman hasil test siswa. 2. Proses pembelajaran (observasi aktifitas siswa dan PBM guru) Validasi data pada proses pembelajaran ini adalah merupakan triangulasi antara

siswa, guru yang melaksanakan PBM dan guru kolaboratif sebagai

observer.

3.6 Analisis Data Analisis data merupakan tahap yang penting dalam suatu penelitian karena tahap ini penelitian dapat disimpulkan. Setelah semua data terkumpul maka untuk mendeskripsikan data penelitian dilakukan pengolahan data sebagai berikut. 1. Analisis ketuntasan belajar siswa. Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung digunakan rumus persentase. Ketuntasan belajar siswa secara individu dengan rumus: P=

F x 100% N

(Anas Sudijono, 2002:45)

Keterangan : P = Persentase hasil ketuntasan belajar individu F = Jumlah jawaban benar siswa N = Jumlah siswa 2. Analisis data aktivitas siswa Analisis aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dilakukan dengan menghitung persentase kegiatan siswa. Perhitungan kegiatan siswa dilakukan dengan menggunakan rumus persentase seperti di atas. Menafsirkan data perentase dengan menggunakan aturan yang ditetapkan oleh Sutrisno Hadi (2001:61) yaitu: 100 % disebut seluruhnya 80%-99%

disebut pada umumnya

60%-79%

disebut sebagian besar

50%-59%

disebut lebih dari setengah

40%-49%

disebut kurang dari setengah

20%-39%

disebut sebagian kecil

0% - 19%

disebut sedikit sekali.

3. Analisis aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran Data tentang aktivitas guru mengelola pembelajaran dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan skor rata-rata seperti yang ditetapkan oleh Hasratuddin (dalam Mukhlis, 2005:69) sebagai berikut. 1,00 ≤ TKG < 1,50 tidak baik 1,50 ≤ TKG < 2,50 kurang baik 2,50 ≤ TKG < 3,50 cukup 3,50 ≤ TKG < 4,50 baik 4,50 ≤ TKG < 5,00 sangat baik Aktivitas guru mengelola pembelajaran dikatakan efektif jika skor dari setiap yang dinilai berada pada ketagori baik atau sangat baik. 3.7 Indikator Ketercapaian Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. a. Nilai rata-rata yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran di atas KKM b. Ketuntasan belajar siswa setelah proses pembelajaran secara klasikal 80%

c. Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

3.8 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Adapun langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri dari: 1. Planning Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah membuat perencanaan proses pembelajaran. Perencanaan yang dibuat adalah berupa silabus dan RRP beserta perangkatnya dan membuat lembaran observasi dan tes hasil belajar siswa. 2. Acting Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan seluruh kegiatan yang terdapat

di

pembelajaran

dalam

perencanaan.

materi Menulis

Surat

Melaksanakan dengan

kegiatan

proses

menggunakan

model

cooperative examples non examples 3. Observasi Melaksanakan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh guru peneliti terhadap siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung untuk melihat kegiatan siswa dan observasi yang dilakukan oleh guru kolaborasi terhadap proses belajar mengajar yang diselenggarakan oleh peneliti. 4. Refleting

Refleksi dilakukan pada akhir proses belajar mengajar untuk melihat hasil dari kegiatan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Kemudian hasil dari refleksi pada siklus pertama merupakan acuan bagi peneliti untuk melakukan tindakan pada siklus kedua. Selanjutnya pada siklus kedua melakukan perubahan tindakan pada proses belajar mengajar terhadap kekurangan yang terjadi pada siklus pertama sehingga hasil proses belajar mengajar akan menjadi lebih baik sesuai dengan harapan dan tujuan yang ingin dicapai.

32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan pada siklus pertama adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyusun soal, menyusun lembaran observasi guru, dan siswa. b. Pelaksanaan Pada siklus pertama tindakan yang dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama adalah sebagai berikut. 1) Tindakan pada kegiatan pendahuluan adalah memberi salam, berdoa, mengabsen, apersepsi, dan memotivasi 2) Tindakan pada kegiatan inti menampilkan surat, memberi petunjuk tentang surat membentuk kelompok, mempersentasikan, dan guru menjelaskan materi. 3) Tindakan pada kegiatan penutup yaitu menyimpulkan, melakukan evaluasi, dan memberi pesan belajar. Setelah dilaksanakan proses pembelajaran, kemudian dilakukan ujian terhadap siswa. Hasil ujian terhadap siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.1 Nilai Tes Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus I No 1

Akhri Dian Suci Mauli

2

Ariansyah

3

Aris Munandar

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Danu Prasetyo David Nataniel Rajagu Deni Fadhilah Dhiaurrahman Faris Abid Fathir Fath Zukhruf Haris Munandar Hefrinda A Pratama Ivan Putra Oktavia Lumanur Akbari Luthfi M Rezha Maulana M romi Supriyatna Mahda Rizaldi Maulana Fajri Mufizar M Babul Ikhsan M. Razif Nasrulllah Nico Uli Andreas Siah Rekha Diansyah Rizki Muliani Silvianita Sabtiana T Fajar T Wahyu M. Tanzil Rata Rata

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada siklus I adalah 67, dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Ketuntasan belajar yang dicapai oleh siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh adalah 72% Secara klasikal siswa belum dikatakan tuntas,

karena ketuntasan yang ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah 85% sedangkan yang dicapai baru 72% Oleh karena itu perlu dilanjutkan siklus kedua dan dilakukan perbaikan pembelajaran. c. Observasi Sebagaimana dijelaskan pada teknik pengumpulan data penelitian, bahwa saat dilaksanakan proses pembelajaran dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas siswa kurang aktif. Keaktifan siswa yang masih kurang menyangkut tentang sikap menunjukkan antusias dalam mengikuti pembelajaran, aktivitas dalam mengikuti kegiatan diskusi. Hal ini disebabkan karena guru kurang memotivasi siswa untuk aktif dalam berdiskusi. Guru kurang mampu membangkitkan kemampuan siswa untuk mengeluarkan pendapat saat diskusi. Lebih jelasnya tentang gambaran aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat dilihat tabel 4.2. Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa XII SMK Penerbangan Aceh Pada Siklus I No

Aspek Yang Diamati

1

Menunjukkan

2

5

Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang surat Membentuk kelompok dengan

6

Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang

3 4

antusiasan

mengikuti

7 8 9 10 11

dibagikan oleh guru Mendiskusikan serta mencatat hasil pengamatan/analisa gambar Mempersentasikan hasil kerja Mendengarkan penegasan dari guru tentang materi pelajaran Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru Mengerjakan tes akhir

Jumlah Rata-rata Keterangan : 5 = sangat aktif, 4 = aktif, 3 = cukup aktif, 2 = kurang aktif, 1 = tidak aktif Selain mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran, guru pengamat juga mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hasil pengamatan tentang aktivitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran menunjukkan kurang mampu dalam mengaktifkan siswa dalam belajar. Guru kurang mampu memotivasi siswa untuk belajar. Akibatnya saat diskusi siswa kurang aktif. Adapun hasil pengamatan kemampuan guru sebagai berikut. Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksnakan Pembelajaran Pada Siklus I No

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6

Memotivasi siswa untuk belajar Menyampaikan tujuan pembelajaran Menginformasikan langkah-langk pembelajaran dengan model kooperatif ti Examples non exsamples Menyampaikan petunjuk tentang surat ya ditampilkan di depan kelas Mengarahkan siswa dalam membagik kelompok yang terdiri dari 4 siswa Membagikan LKS

7 8 9 10

Memanggil masing-masing kelompok unt mempersentasikan LKS Memberi penguatan terhadap kesimpul dari tiap-tiap kelompok Mengevaluasi siswa dengan mengajuk pertanyaan yang berhubungan dengan tuju Kemampuan mengelola waktu

Jumlah Rata-rata Keterangan : 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup baik, 2 = kurang baik, 1= tidak baik Berdasarkan Tabel 4.3 dikatehui nilai rata-rata kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah 2,6 pada intervasl nilai (1,5 ≤ TKG < 2,5) kurang mampu. Pada siklus pertama kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran masih kurang mampu. d. Refleksi Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus pertama diketahui nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh adalah 67 dan ketuntasan belajar 72,33%. Semenetara indikator yang ditetapkan yaitu nilai rata- rata 70 dengan ketuntasan belajar 85%. Hasil tindakan menunjukkan bahwa siklus I indikator yang ditetapkan belum tercapai. Belum tercapainya indikator yang diterapkan disebabkan guru kurang mampu memotivasi siswa untuk belajar, guru kurang mampu menyampaikan gambar secara jelas yang ditampilkan di papan tulis, guru kurang jelas mengimpormasikan langkah-langkah pembelajaran dengan model kooperatif tipe examples non exsamples. Hal ini berdampak pada kurang aktifnya siswa saat diskusi kelompok dan kelas. Pada siklus II, kondisi ini harus diperbaiki agar tujuan

dapat tercapai. 4.1.2 Siklus II a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan pada siklus kedua adalah menyusun kembali rencanaka pelaksanaan pembelajara dengan mengacu pada kelemahan-kelemahan pada siklus pertama yang perlu diperbaiki. b. Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan awal tindakan yang dilakukan guru adalah memberi salam, berdoa, mengabsen siswa, mengelola kelas, apersepsi, memotivasi siswa dengan melakukan tanya jawab dan menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan inti tindakan yang dilakukan adalah menampilkan surat, memberi petunjuk, membentuk kelompok, membagikan LKS, siswa mempersentasikan hasil diskusi, dan guru menjelaskan materi pelajaran yang akan dipelajari kepada siswa. 3) Kegiatan penutup tindakan yang dilakukan oleh guru adalah menyimpulkan, melakukan evaluasi, memajang hasil diskusi, dan memberi pesan belajar. Setelah dilaksanakan proses pembelajaran, kemudian dilakukan ujian terhadap siswa. Hasil ujian terhadap siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.4 Nilai Tes Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus II No 1

Akhr

2

Arian

3

Aris

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Danu Davi Deni Dhia Faris Fathi Haris Hefri Ivan Luma Luthf M Re M ro Mahd Maul Mufi M Ba M. R Nasru Nico Rekh Rizki Silvia T Faj T Wa M. T Rata

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada siklus II adalah 70 , dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 60. Ketuntasan belajar yang dicapai oleh siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh adalah 86,67%. Secara klasikal siswa dikatakan sudah tuntas,

karena ketuntasan belajar yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 85%, ternyata ketuntasan belajar yang dicapai siswa secara klasikal sudah 86,67%. c. Observasi Seperti juga halnya siklus I, pada siklus II juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Secara umum aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah cukup baik. Gambaran aktivitas siswa megikuti kegiatan pembelajaran sebagai berikut. Tabel 4.5 Aktivitas Belajar Siswa Kelas XII SMK Penerbangan Aceh Siklus I I No

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Menunjukkan antusiasan mengikuti pembelajaran Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang gambar Membentuk kelompok dengan beranggotakan 3 orang Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang

Mendiskusikan serta mencatat hasil pengamatan/analisa gambar Mempersentasikan hasil kerja Mendengarkan penegasan dari guru tentang materi pelajaran Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru Mengerjakan tes akhir

Jumlah Rata-rata Keterangan : 5 = sangat aktif, 4 = aktif, 3 = cukup aktif, 2 = kurang aktif, 1 = tidak aktif

Saat dilaksanakan proses pembelajaran pada siklus II, pengamat juga melakukan pengamatan terhadap guru. Hasil pengamatan terhadap guru dalam melaksanakan proses pembelajaran menunjukkan peningkatan dari siklus I. Kalau pada siklus I guru kurang mampu memotivasi siswa belajar, pada siklus II sudah lebih baik. Gambaran kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran pada siklus II adalah: Tabel 4.6 Hasil Observasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Pada Siklus II No

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Memotivasi siswa untuk belajar Menyampaikan tujuan pembelajaran Menginformasikan langkah-langk pembelajaran dengan model kooperatif ti Examples non exsamples Menyampaikan petunjuk tentang gamba gambar yang ditampilkan di depan kelas Mengarahkan siswa dalam membagik kelompok yang terdiri dari 4 siswa Membagikan LKS Memanggil masing-masing kelompok unt mempersentasikan LKS Memberi penguatan terhadap kesimpul dari tiap-tiap kelompok Mengevaluasi siswa dengan mengajuk pertanyaan yang berhubungan dengan tuju Kemampuan mengelola waktu

Jumlah Rata-rata Keterangan : 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup baik, 2 = kurang baik, 1= tidak baik

Berdasarkan Tabel 4.6 dikatehui nilai rata-rata kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah 3,0 pada intervasl nilai (2,50 ≤ TKG < 3,50) cukup. Pada siklus kedua kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Kalau pada siklus I kemampuan guru kurang, pada siklus II meningkat menjadi cukup. Peningkatan terjadi pada kemampuan memotivasi siswa belajar, memberikan penjelasan tentang gambar dan lain sebagainya. d. Refleksi Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus pertama diketahui nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 67 dengan ketuntasan belajar 73,33%. Pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai siswa 70,07 dengan ketuntasan belajar 86,67%. Pada siklus I indikator yang ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas ini tidak tercapai. Indikator dapat tercapai pada tindakan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, ternyata dengan menggunakan model kooperatif tipe examples non exsamples dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh. Penulis merekomendasikan agar dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi Menulis Surat,

guru dapat menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe examples non exsamples. Penggunaan model kooperatif tipe examples non exsamples bukan saja meningkatkan kemampuan siswa, tetapi juga meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Selain dari pada itu, model kooperatif tipe examples non exsamples juga membuat guru melakukan perubahan-perubahan dalam mengajar, sehingga terjadi perbaikan pembelajaran.

4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui nilai rata-rata yang dicapai siswa pada siklus pertama 67 mengalami peningkatan pada siklus kedua menjadi 70,07. Ketuntasan belajar siswa pada siklus pertama hanya 72,33% sedangkan pada siklus kedua mengalami peningkatan menjadi 86,67%. Ini artinya model kooperatif tipe examples non exsamples dapat meningkatkan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar yang dicapai.

Bila hasil penelitian ini dikaitkan dengan

fungsi model pembelajaran, maka model kooperatif tipe examples non exsamples dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Sanjaya (2005:112) menyatakan tentang pentingnya pentingnnya model kooperatif tipe examples non exsamples adalah sebagai berikut. a. Materi pelajaran tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipalajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. b. Pembelajaran dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru. Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memerhatikan detailnya. c. Pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami dan diyakini.

Berdasarkan

pendapat

di

atas,

jelas

bahwa pembelajaran

dengan

menggunakan model kooperatif tipe examples non exsamples, materi pelajaran tidak terlepas dari pengetahuan siswa telah dimiliki. Pada dasarnya siswa telah memiliki

pengetahuan tentang materi yang akan diajarkan, hanya saja materi tersebut masih kabur sehingga perlu diperjelas melalui suatu kegiatan pembelajaran yang sesuai. Melalui model kooperatif tipe examples non exsamples siswa akan menambah pengetahuan yang ada. Bahkan pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dengan model kooperatif tipe examples non exsamples merupakan pengetahuan yang dapat dilihat melalui media gambar. Pembelajaran yang demikian merupakan pembelajaran yang diharapkan. Siswa harus mampu membangun pengetahuannya sendiri, sementara guru hanya berfungsi sebagai fasilisator. Pembelajaran yang demikian dinamakan pembelajaran kontruktivisme dengan model kooperatif. Whiterington (2002:62) pembelajaran kontruktivisme adalah siswa disuruh mengalami, berbuat sendiri, mengolah, merenungkan apa yang dikerjakan serta mengekspresikannya dalam bahasa atau lambang-lambang lain experinence is the test teacher hanya benar apabila kita merenungkan dan melalui setiap pengalaman. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan diketahui bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan setiap siklusnya. Ini menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe examples non exsamples dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Aktivitas siswa mengikuti pembelajaran meningkat karena siswa termotivasi dalam belajar. Siswa merasa senang mengikuti pembelajaran. Kondisi yang demikian tidak dijumpai pada pembelajaran sehari-hari yang dilakukan oleh guru. Biasanya siswa belajar hanya mendengarkan penjelasan guru dan terjadi dalam ruang kelas, sehingga suasana belajar terasa membosankan.

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada Materi Menulis Surat. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan aktivitas murid kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada Materi Menulis Surat. 3. Penerapan moodel pembelajaran kooperatif tipe examples non examples dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas XII SMK Penerbangan Aceh pada Materi Menulis Surat.

5.2 Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan sebagai berikut. 1. Diharapkan kepada para guru dapat menggunakan model kooperatif tipe examples non examples guna memberikan suasana pembelajaran yang berbeda agar siswa termotivasi dalam belajar.

2. Diharapkan kepada guru perlu melakukan inovasi-inovasi pembelajaran agar pembelajaran tidak monoton dan membosankan, selain dari pada itu inovasi membuat guru lebih profesional dalam mengajar. .

45

DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SMK. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamzah. 2008. Model-model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Johar, Rahmah, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika di SD. Banda Aceh: Unsyiah-IAIN Ar Raniry. Nur, Muhammad. 2002. Teori Pembelajaran Sosial. Surabaya: PPS IKIP. Sudijono, Anas. 2002. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset. Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Suparno. Moh Yunus. 2007. Materi pokok ketrampilan menulis. Jakarta, UT

Wasis. 2004. Model-model Pengajaran dalam Pembelajaran Sains. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Whiterington. 2002. Teknik-teknik Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

45

46

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMA 4 KEWIRAUSAHAAN Nama Sekolah :SMK Penerbangan Aceh Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII (dua belas)/2 (dua) Program : Semua program keahlian Aspek Pembelajaran : Membaca, Menulis Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Unggul Kompetensi Dasar : 3.4 Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat Indikator : • Mampu memahami ciri-ciri surat: jenis surat, struktur surat, dan dasar-dasar komposisi surat-menyurat • Mampu mengidentifikasi menurut ciri-ciri surat • Mampu mengenal surat-surat resmi: surat pemberitahuan, surat edaran, dan surat undangan • Mampu mengidentifikasi surat niaga: surat penawaran, surat pesanan, dan surat perjanjian • Mampu membuat surat resmi dan surat niaga • Mampu memahami penyusunan surat lamaran • Mampu memahami penulisan riwayat hidup dan surat lamaran via e-mail • Mampu menulis surat lamaran dari iklan Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat: • Mengenal beragam jenis-jenis surat • Memahami ciri-ciri surat resmi dan surat niaga • Menulis beragam surat resmi dan surat niaga berkaitan dengan kewirausahaan • Menulis surat lamaran pekerjaan B. Materi Pokok Pembelajaran • Jenis-jenis surat • Struktur surat • Pedoman penulisan surat • Surat-surat resmi • Surat-surat niaga • Penyusunan surat lamaran pekerjaan dan penulisan riwayat hidup C. Metode Pembelajaran • Diskusi kelompok • Inquari • Tanya jawab

• Penugasan • Demonstrasi/pemeragaan model

D. Kegiatan Pembelajaran

PEMBUKA (Apersepsi)

INTI

Siswa memahami penyusunan surat lamaran Siswa memahami teknik penulisan riwayat hidup Siswa mengetahui penulisan surat lamaran kerja melalui e-mail Siswa berlatih membuat surat lamaran kerja dengan mengerjakan Uji Mandiri hal 120 (buku Bahasa Indonesia Tataran Unggul, Erlangga) PENUTUP (Internalisasi dan refleksi)

Siswa mengerjakan Uji Keterampilan Berbahasa hal 120 (buku Bahasa Indonesia Tataran Unggul, Erlangga) untuk lebih mendalami materi yang tersaji berkenaan dengan surat-menyurat

E. Sumber Belajar - Pustaka rujukan: ∙ Bahasa Indonesia Tataran Unggul untuk SMK dan MAK Kelas XII karya Ahmad Iskak dan Yustinah terbitan Erlangga 2008 halaman 91—122 ∙ Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka 2003 ∙ Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah terbitan Yrama Widya Bandung 1991 ∙ Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka 2003 - Media cetak dan elektronik - Contoh-contoh surat (surat resmi dan surat niaga) - Website internet - Lingkungan siswa F. Penilaian

TEKNIK DAN BENTUK

INSTRUMEN/SOAL

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

Mengetahui,

Banda Aceh, 10 April 2013

Kepala Sekolah,

Guru Bidang Studi,

Ferynaldy, S.Pd, M.Pd

Hj. Nuriaman, S.Pd

NIP. 1971108032000121001

NIP. 196609221992032014

Lampiran 2

RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI TUGAS

NAMA KELAS/NO. ABS TANGGAL PENILAIAN KOMPETENSI DASAR

: : : : Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat

ASPEK

ISI

SIFAT TULISAN

DIKSI DAN GAYA BAHASA

STRUKTUR SURAT KOMENTAR JUMLAH SKOR

Lampiran 3

LEMBARAN KERJA SISWA SIKLUS 1 1.

Berdasarkan bahasan yang telah kalian pelajari, temukanlah kesalahan yang ada pada penulisan surat pribadi berikut.

Bandung, 1 Juni 2007 Menjumpai Kakakku Wisnu Di Jakarta Assalamu’alaikum wr.wb. Apa kabar, Kak? Sehat-sehat saja, kan? Maaf ya, Kak baru kali ini Rina baru bisa kirim kabar. Harap maklum, karena Rina sibuk belajar untuk menghadapi ujian akhir semester. Oh iya, bagaimana keadaan Kakak sekarang, mudah-mudahan selalu sehat juga baik-baik saja dan pekerjaan Kakak berjalan dengan lancar. Ibu dan Bapak alhamdulillah kabarnya baik-baik saja. Mereka kirim salam buat Kakak dan mereka pesan supaya Kakak jaga kondisi tubuh dengan baik dan jangan lupa beribadah yang paling utama. Kak, Bapak dan Ibu sekarang aktif lho berolahraga. Mereka setiap pagi rajin jalan pagi, malah sekarang mereka ikut senam jantung sehat yang diadakan di lapangan RW kita. Kak, sebentar lagi, kan bulan Ramadhan. Kakak pulang ke Bandung atau tidak? Supaya kita bisa berkumpul kembali sama-sama berpuasa dan buka puasa bareng-bareng. Oh iya, Kak, kalau Kakak memang nggak bisa datang di bulan Ramadhan nanti, Rina harap kakak usahakan datang sebelum hari raya Idul Fitri, ya. Kalau Kakak mau pulang ke Bandung, tolong sebelumnya kasih kabar dulu, ya. Supaya kita bisa jemput di stasiun. Kak, udahan dulu, ya. Kita di sini selalu berdoa kepada Allah supaya Kakak selalu diberikan kesehatan, kemudahan dalam pekerjaan, dan sukses selalu. Cukup sekian dulu, Kak, lain waktu disambung lagi. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Adikmu, Ttd. Rina Wati

2.

Ubahlah surat pribadi di atas menjadi surat resmi dengan tetap memperhatikan tema penulisannya.

Lampiran 4 LEMBARAN KERJA SISWA SIKLUS 2 1. Perhatikan surat lamaran pekerjaan berikut ini. Jakarta, 20 Mei 2007 Yth. Pimpinan PT Wahana Karya Jalan Pemuda I no. 10 Jakarta Dengan hormat, Berdasarkan pengumuman yang dimuat pada harian umum Merdeka, tanggal 16 Mei 2007, dengan ini saya berminat untuk mengajukan diri menjadi staf bagian Marketing di PT Wahana Karya yang Bapak/Ibu pimpin. Data diri saya sebagai berikut. Nama : Sinta Nur Ramadhani Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 8 September 1982 Pendidikan terakhir : Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta Alamat : Jalan Lembah Griya Indah No. 10, Depok Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan : satu lembar daftar riwayat hidup satu lembar fotokopi ijazah terakhir satu lembar transkrip nilai tiga lembar fotokopi sertifikat pendidikan komputer dan bahasa Inggris satu lembar fotokopi KTP dua lembar pasfoto ukuran 4 x 6 cm satu lembar surat pengalaman kerja. Demikian surat lamaran ini saya sampaikan dengan harapan mendapat perhatian dari Bapak/Ibu. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya, Ttd. Sinta Nur Ramadhani

2. Buatlah surat lamaran pekerjaan menurut diri mu sendiri dengan memperhatikan contoh diatas.

Lampiran 5 PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE EXAMPLES NON EXAMPLES OLEH GURU SIKLUS I Petunjuk Daftar pengelolaan pembelajaran berikut ini berdasarkan prinsip pembelajaran kooperatif tipe examples non exsamples yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia No

Aspek Yang Diamati 1 2 3

Memotivasi siswa untuk belajar Menyampaikan tujuan pembelajaran Menginformasikan langkah-langk Examples non exsamples

4

Menyampaikan petunjuk tentang surat -su yang ditampilkan di depan kelas Mengarahkan siswa dalam membagik kelompok yang terdiri dari 4 siswa Membagikan LKS Memanggil masing-masing kelompok unt mempersentasikan LKS Memberi penguatan terhadap kesimpul dari tiap-tiap kelompok Mengevaluasi siswa dengan mengajuk pertanyaan yang berhubungan dengan tuju

5 6 7 8 9 10

Kemampuan mengelola waktu

Pengamat

Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001

Lampiran 6

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE EXAMPLES NON EXAMPLES OLEH GURU SIKLUS 2 Petunjuk Daftar pengelolaan pembelajaran berikut ini berdasarkan prinsip pembelajaran kooperatif tipe examples non exsamples yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia No

Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

Memotivasi siswa untuk belajar Menyampaikan tujuan pembelajaran Menginformasikan langkah-langk pembelajaran dengan model kooperatif ti Examples non exsamples Menyampaikan petunjuk tentang surat -su yang ditampilkan di depan kelas Mengarahkan siswa dalam membagik kelompok yang terdiri dari 4 siswa Membagikan LKS Memanggil masing-masing kelompok unt mempersentasikan LKS Memberi penguatan terhadap kesimpul dari tiap-tiap kelompok Mengevaluasi siswa dengan mengajuk pertanyaan yang berhubungan dengan tuju Kemampuan mengelola waktu

Pengamat

Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001

Lampiran 7

AKTIVITAS SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL COOPERATIVE EXAMPLES NON EXAMPLES SIKLUS 1 Petunjuk Daftar aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model cooperative examples non exsamples. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia No

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Menunjukkan antusiasan mengikuti pembelajaran Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan

Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang surat Membentuk kelompok dengan beranggotakan 3 orang Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang dibagikan oleh guru Mendiskusikan serta mencatat hasil pengamatan/analisa surat Mempersentasikan hasil kerja Mendengarkan penegasan dari guru tentang materi pelajaran Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru Mengerjakan tes akhir Pengamat

Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001

Lampiran 8

AKTIVITAS SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL COOPERATIVE EXAMPLES NON EXAMPLES SIKLUS 2 Petunjuk Daftar aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model cooperative examples non exsamples. Berikan penilaian dengan menggunakan tanda cek lis (√) pada kolom yang tersedia No

Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11

Menunjukkan antusiasan mengikuti pembelajaran Menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi Mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru tentang surat Membentuk kelompok dengan beranggotakan 3 orang Tiap-tiap kelompok menerima LKS yang dibagikan oleh guru Mendiskusikan serta mencatat hasil pengamatan/analisa surat Mempersentasikan hasil kerja Mendengarkan penegasan dari guru tentang materi pelajaran Mendengarkan penjelasan dan kesimpulan guru Mengerjakan tes akhir

Pengamat

Elfia, S.Pd.I NIP. 197411142009042001

Lampiran 9 Tes Siklus 1 1.

Buatlah surat lamaran kerja sesuai dengan iklan berikut ini Dibutuhkan : Guru les privat, untuk Mata pelajaran - Matematika - Bahasa Inggris. Syarat : - lulusan SMA / Sederajat - Memiliki prestasi yang baik. Lamaran dikirimkan ke Lembaga Les Privat Mentari Jalan Belajar Lorong Mandiri Banda Aceh – 0651 234162

2.

Buatlah surat penawaran barang dari perusahaan Air Mancur ke Mall Atrium.

3.

Buatlah sebuah surat resmi dari sekolah yang berisikan pengumuman studi banding ke SMA 1 Bandung, Jawa Barat.

Lampiran 10

Tes Hasil Belajar Siklus 2 1.

Buatlah surat lamaran kerja sesuai dengan iklan berikut ini Dibutuhkan : Guru les privat, untuk Mata pelajaran - Matematika - Bahasa Inggris. Syarat : - lulusan SMA / Sederajat - Memiliki prestasi yang baik. Lamaran dikirimkan ke Lembaga Les Privat Mentari Jalan Belajar Lorong Mandiri Banda Aceh – 0651 234162

2.

Buatlah surat penawaran barang dari perusahaan Air Mancur ke Mall Atrium.

3.

Buatlah sebuah surat resmi dari sekolah yang berisikan pengumuman studi banding ke SMA 1 Bandung, Jawa Barat.

Lampiran 11

Hasil Belajar siswa pada Siklus I No 1

Akhri Dian Suci Mauli

2

Ariansyah

3

Aris Munandar

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Danu Prasetyo David Nataniel Rajagu Deni Fadhilah Dhiaurrahman Faris Abid Fathir Fath Zukhruf Haris Munandar Hefrinda A Pratama Ivan Putra Oktavia Lumanur Akbari Luthfi M Rezha Maulana M romi Supriyatna Mahda Rizaldi Maulana Fajri Mufizar M Babul Ikhsan M. Razif Nasrulllah Nico Uli Andreas Siah Rekha Diansyah Rizki Muliani Silvianita Sabtiana T Fajar T Wahyu M. Tanzil Rata Rata

Mengetahui, Kepala Sekolah, Ferynaldy, S.Pd, M.Pd NIP. 1971108032000121001

Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 196609221992032014

Lampiran 12

Mengetahui, Kepala Sekolah,

Hasil Belajar siswa Pada Siklus II

No

Ferynaldy, S.Pd, M.Pd NIP. 1971108032000121001

1

Akhr

2

Arian

3

Aris

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Danu Davi Deni Dhia Faris Fathi Haris Hefri Ivan Luma Luthf M Re M ro Mahd Maul Mufi M Ba M. R Nasru Nico Rekh Rizki Silvia T Faj T Wa M. T Rata

Hj. Nuriaman, S.Pd NIP. 196609221992032014

More Documents from "dederizal"