Pengukuran Lingkar Kepala.docx

  • Uploaded by: shinta devi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengukuran Lingkar Kepala.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 898
  • Pages: 8
Mengukur tubuh janin untuk menunjukkan usia kehamilan. Ada beberapa jenis pengukuran yang bisa dilakukan melalui USG. * The crown rump length (CRL), yaitu pengukuran panjang embrio dari kepala hingga bokong. Pengukuran pada usia kehamilan 7-13 minggu cukup memberikan penilaian yang akurat. * Bipariental diameter (BPD) adalah pengukuran lingkar kepala. BPD bisa diukur pada usia kehamilan di atas 12 minggu. Saat usia 13 minggu, lingkar kepala janin sekitar 2,4 cm, lalu meningkat hingga sekitar 9,5 cm. * Femur length (FL) atau pengukuran panjang paha. Menurut Dr Joseph SK Woo, MBBS, FRCOG (Eng), FHKAM (O&G), dari situs obgyn.net, panjang paha janin meningkat dari 1,5 cm pada usia 14 minggu menjadi 7,8 cm di akhir kehamilan. * Abdominal circumference (AC) merupakan pengukuran lingkar perut, yang berguna untuk memonitor pertumbuhan janin. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "USG Akurat Deteksi Kelainan Janin ", https://megapolitan.kompas.com/read/2009/01/14/09455012/usg.akurat.deteksi.kelainan.janin..

Berikut tabel ukuran normal BPD, FL, HC dan AC berdasarkan usia kehamilan

Menilai kelainan janin di lihat dari ukuran lingkar kepala dan lingkar perut Saat dilakukan deteksi lewat USG, namun ditemukan ukuran lingkar kepala janin yang tidak semestinya (tidak sesuai dengan usia yang seharusnya) atau tidak proporsional antara lingkar kepala dengan lingkar perut. Maka hal tersebut mengindikasikan adanya masalah (kelainan) yang mungkin perlu diwaspadai, seperti:

Hidrosefalus

Ukuran lingkar kepala janin yang lebih besar mengindikasikan janin mengalami Hidrosefalus sebelum lahir akibat penimbunan cairan otak Serebrospinal yang berlebihan di dalam otak, sehingga kepala janin nampak lebih besar dari ukuran normal. Kondisi ini lebih sering terjadi akibat dari infeksi Toksoplasma yang menyebabkan radang pada jaringan otak janin, kelainan genetik, cacat bawaan di mana tulang belakang tidak menutup dan faktor lainnya.

Mikrosefalus Apabila ukuran lingkar kepala janin lebih kecil daripada ukuran normal maka kemungkinan janin mengalami Mikrosefalus atau kelainan otak yang terjadi akibat kegagalan pertumbuhan otak pada kecepatan yang normal. Mikrosefalus bisa juga diakibatkan oleh virus Zika yang pernah Luvizhea.com pada artikel: Mengenali gejala dan komplikasi dari virus Zika. Selain virus Zika, virus lain yang dipercaya dapat menyebabkan janin mengalami Mikrosefalus adalah Rubella, Cytomelovirus, Varicella, Pneumococcus. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa janin juga rentan mengalami Mikrosefalus akibat keracunan darah oleh toksin yang terserap janin, sehingga mengganggu keseimbangan DNA dalam tubuh janin selama masa pertumbuhannya di dalam rahim.

Pertumbuhan janin terhambat Pada umumnya lingkar kepala janin lebih besar di banding lingkar perutnya, terutama ketika usia kehamilan trimester pertama dan kedua. Setelah masuk usia kehamilan trimester ketiga, ukuran lingkar perut janin akan lebih besar dari ukuran lingkar kepalanya. Semua itu dikatakan normal bila masing-masing ukuran tersebut sesuai dengan usia kehamilannya (lihat tabel diatas). Namun pada beberapa kasus, ada ditemukan juga janin yang ukuran kepalanya dinyatakan normal tapi lingkar perut janin lebih kecil (bila dilihat dari usia kehamilan yang seharusnya). Hal tersebut umumnya diakibatkan karena janin kurang gizi atau bisa juga disebut Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT). PJT dibagi menjadi 2 (dua), yaitu PJT Simetris dan PJT Asimetris: 1. PJT Simetris yaitu apabila perbandingan diameter kepala dan lingkar perut janin sebanding meskipun keduanya lebih kecil bila dibandingkan ukuran normal pada usia kehamilan tersebut.

2. PJT Asimetris yaitu apabila ditemukan ukuran diameter kepala yang tidak sesuai (lebih besar) daripada lingkar perut. PJT asimetris ini lebih berbahaya karena memiliki risiko untuk terjadinya komplikasi dalam persalinan, maupun setelah persalinan. Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: 

Faktor nutrisi yang disebabkan pola makan ibu hamil yang buruk dan tidak seimbang. Selain itu, keinginan ibu hamil yang ingin tetap tampil menarik selama masa kehamilan, membuat banyak ibu hamil membatasi makanannya (berdiet) selama hamil. Hal tersebut juga dilakukan agar setelah melahirkan kelak tubuhnya bisa cepat kembali proporsional seperti sedia kala.



Trimester pertama berperan penting dalam pertumbuhan janin. Bila dalam masa ini ibu mengalami sakit, mengalami Morning Sickness atau Hiperemesis Gravidarum, maka dalam perkembangannya janin dapat memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari usia kehamilannya, meskipun hal ini belum tentu membawa dampak buruk bagi janin itu sendiri.



Kelainan plasenta sehingga menyebabkan plasenta tidak dapat menyediakan nutrisi yang baik bagi janin seperti kematian sel pada plasenta atau kelainan letak plasenta seperti Plasenta Previa.



Komplikasi penyakit kronik yang dialami ibu selama masa kehamilan seperti sakit jantung, Hipertensi, diabetes, pembekuan darah, anemia, gangguan saluran pernafasan, ginjal, dan berbagai macam penyakit infeksi lainnya yang dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan janin.



Ibu yang memiliki kebiasaan merokok, menggunakan narkotika dan mengkonsumsi alkohol serta mengkonsumsi zat yang bersifat Teratogen seperti obat anti kejang.

Memang seorang ibu dengan PJT biasanya tidak merasakan gejala apapun selama kehamilannya, tetapi bila kondisi berlanjut tanpa diketahui sejak dini, akan membahayakan perkembangan janin, baik selama dalam kandungan maupun setelah persalinan. Gangguan perkembangan saraf, gangguan

perkembangan motorik dan mental hingga kematian janin dapat menyertai PJT yang tidak ditangani dengan baik.

Penanganan bila ditemukan kelainan pada janin berdasar ukuran lingkar kepala

Bila kelainan pada otak janin terdeteksi sejak dini, maka dapat dilakukan Eugenic Abortio, yaitu tindakan pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang memiliki cacat bawaan. Namun apabila baru terdeteksi pada trimester ketiga kehamilan, maka janin terpaksa harus dilahirkan. Janin yang terdeteksi mengalami Mikrosefalus seringkali bisa bertahan hidup namun cenderung mengalami keterbelakangan mental, gangguan koordinasi otot dan kejang. Begitupun dengan janin yang terdeteksi mengalami Hidrosefalus, juga bisa bertahan hidup namun juga akan mengalami kelainan intelektual, fisik, serta saraf. Namun bila janin hanya mengalami pertumbuhan yang terhambat (PJT) tanpa kelainan yang abnormal, maka yang perlu ibu lakukan adalah membatasi aktivitas fisik sembari melakukan perbaikan pola makan, perbaikan nutrisi, dan

mencari solusi dari masalah berdasarkan penyebab mengapa perkembangan janin bisa terhambat.

Related Documents

Lingkar Pinggang
May 2020 15
Pengukuran
May 2020 30
Pengukuran
November 2019 37
Pengukuran
December 2019 53

More Documents from "dermawan"