Pengertian Meningitis dan ensefalitis dapat dibedakan pada banyak kasus atas dasar klinik namun keduanya sering bersamaan sehingga disebut meningoensefalitis. Alasannya yaitu selama meningitis bakteri, mediator radang dan toksin dihasilkan dalam sel subaraknoid menyebar ke dalam parenkim otak dan menyebabkan respon radang jaringan otak. Pada ensefalitis, reaksi radang mencapai cairan serebrospinal (CSS) dan menimbulkan gejala-gejala iritasi meningeal di samping gejala-gejala yang berhubungan dengan ensefalitis dan pada beberapa agen etiologi dapat menyerang meninges maupun otak misalnya enterovirus. Meningoencephalitis merupakan infeksi yang melibatkan meningen, subarachnoid dan parenkim otak yang akan mengakibatkan reaksi inflamasi. Meningoenseflitis terdiri dari meningitis dan ensefalitis. Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur(Smeltzer, 2001).Sedangkan ensefalitis merupakan radang parenkim otak yang dapat menimbulkan disfungsi neuropsikologis difus dan/atau fokal. Ensefalitis pada umumnya melibatkan parenkim otak, tetapi meningen atau selaput otak juga sering terlibat sehingga dikenal istilah meningoensefalitis. Klasifikasi Meningitis : 1. Meningitis Serosa (Meningitis Tuberculosis Generalisata). Meningitis serosa ditandai dengan jumlah sel dan protein yang meninggi disertai cairan serebrospinal yang jernih. Penyebab yang paling sering dijumpai adalah kuman Tuberculosis dan virus. 2. Meningitis Purulenta. Meningitis purulenta atau meningitis bakteri adalah meningitis yang bersifat akut dan menghasilkan eksudat berupa pus serta bukan disebabkan oleh bakteri spesifik maupun virus. Meningitis Meningococcus merupakan meningitis purulenta yang paling sering terjadi.