Pengertian Nasionalisme Indonesia.docx

  • Uploaded by: Ridwan Fidaus
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengertian Nasionalisme Indonesia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,619
  • Pages: 7
PENGERTIAN NASIONALISME INDONESIA

Nasionalisme didefinisikan kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat kebangsaan. Nasionalisme dalam arti semangat kebangsaan karena kesamaan kultur artinya pada persamaan-persamaan kultur yang utama seperti kesamaan darah atau keturunan, suku bangsa, daerah tempat tinggal, kepercayaan dan agama, bahasa dan kebudayaan. Nasionalisme dapat menjadi pemersatu bangsa dan juga pemecah suatu bangsa. Nasionalisme dapat menyatukan bangsa apabila seluruh warganegara mencintai bangsanya. Namun dapat menjadi pemecah bangsa apabila ada pihak yang lebih mementingkan etnis atau kelompoknya dibandingkan negara tersebut. Contohnya apabila etnis Jawa lebih mementingkan etnisnya dibandingkan bangsa Indonesia itu sendiri. Nasionalisme juga berperan sebagai ideologi dan identitas. Ideologi berarti sebagai pedoman bagi warga negara agar memiliki nasionalisme.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Dalam pengertiannya Hak Asasi Manusia (HAM) menurut definisi para ahli mengatakan, Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. sedangkan pengertian HAM menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB) adalah hak yang melekat dengan kemanusiaan kita sendiri, yang tanpa hak itu kita mustahil hidup sebagai manusia. Macam-macam Hak Asasi Manusia (HAM) 1. Hak Asasi Pribadi/Personal Rights Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia.

2. Hak Asasi Ekonomi/Property Rigths Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian.

3. Hak Asasi Politik/Political Rights Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik.

4. Hak Asasi Hukum/Legal Equality Rights Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintahan.

5. Hak Asasi Sosial Budaya/Social Culture Rights Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat.

6. Hak Asasi Peradilan/Procedural Rights Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan.

Ciri Khusus Hak Asasi Manusia (HAM) Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan hakhak yang lain. Ciri khusus hak asasi manusia sebagai berikut. 

Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.



Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya.



Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.



Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan adalah salah satu dari ide-ide hak asasi manusia yang mendasar.

DEMOKRASI yang merupakan kedaulatan tertinggi suatu negara berada di tangan rakyat, maka rakyat yang notabene merupakan pemegang kekuasaan tertinggi haruslah ikut serta untuk mewujudkan cita-cita bangsanya. Dalam hal ini kekuasaan yang dipegang oleh rakyat haruslah berlandaskan pada pedoman hidup, yaitu pancasila.

NILAI – NILAI DEMOKRASI : 1. Masyarakat yang demokrastis harus menjaga keberagaman, menjamin keseimbangan hak dan kewajiban setiap Negara. 2. Membutuhkan kerjasama antar masyarakat dan itikad baik sehingga tidak ada rasa curiga satu dengn lainnya 3. Membutuhkan pertimbangan Moral yang artinya tidak menghalalkan segala cara, untuk mencapai kemenangan yang Jujur PRINSIP DEMOKRASI : 1. Adanya Kontrol dari Lembaga Pemerintah Legislatif (DPR dan DPRD). 2. Adanya kebebasan dalam menyatakan pendapat tanpa ancaman. 3. Adanya hak memilih dan dipilih

PENEGAKAN HUKUM

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, yang pada dasarnya menjadi sebuah sistem peraturan yang didalamnya terdapat noorma – norma dan sanksi sanksi yang bertujuan untuk mengendalikan, mengontrol, menjaga ketertiban, serta keadilan. Sifat - sifat hukum : 1. Mengatur artinya hukum berisi tentang aturan – aturan dalam bentuk larangan dan perintah, untuk mengatur segala tingkah laku manusia yangberada dalam cangkupan lingkungan hukum tersebut. 2. Memaksa artinya, hukum memiliki kemampuan dan wewenang tegas yang memaksa setiap personal atau kelompok di dalam lingkup hukum tersebut. 3. Melindungi artinya hukum melindungi setiap hak baik personal ataupun kelompok yang berada di dalam lingkup hukum tersebut. Tujuan Hukum :

Kepastian Hukum : Hukum harus memberi kepastian kepada masyarakat yang berada dalam lingkup hukum itu sendiri Kemanfaatan hukum : hukum memberikan manfaat kepada seluruh unsur hukum baik aparatur, maupun masyarakat secara menyeluruh. Keadilan Hukum : Hukum harus memberikan keadilan, kepada seluruh elemen masyarakat, tanpa memandang, apa, siapa, dimana, dan bagaimana peran dari subjek hukum itu sendiri.

WAWASAN KEBANGSAAN Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya memandang atau melihat, jadi kata wawasan dapat diartikan cara melihat atau cara pandang. Sehingga Wawasan Kebangsaan Indonesia adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan (1). Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa; (2). Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan besatu; (3). Cinta akan tanah air dan bangsa; (4). Demokrasi atau kedaulatan rakyat; (5). Kesetiakawanan sosial; (6). Masyarakat adil-makmur.

Kearifan lokal Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut.

Keterkaitan tiap setiap bab telah terkandung dalam Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menganut ideologi dari blok timur dan blok barat yg di campur aduk sehingga bisa di bilang penyempurna ideologi di dunia. Pacasila patut untuk di pahami dan di tanamkan dalam diri demi keutuhan NKRI. Pancasila yang merupakan dasara negara kita akan menimbulkan rasa nasionalisme kita bila kita memahami isi dari pancasila tersebut. Rasa nasionalisme seseorang tidak hanya ketikan seorang tersebut menjadi pengabdi negara seperti TNI POLRI, namun dari hal kecil seperti membudaya kearifan lokal yang di adakan dalam bentuk perayaan ataupun upacara adat, ikut serta tertib dalam peraturan di dalam masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan masyarakat untuk kemajuan di daerah setempat. Masyarakat perlu adanya wawasan kebangsaan sehingga agar dalam melakukan demokrasi tidak sampai melanggar hukum yang telah di buat untuk ketertiban NKRI. Demokrasi di Indonesia memang bebas namun masih dalam konteks ketuhanan yang maha esa. Yang artinya bebas asal tidak melanggar apa yang telah di larang agama. Bukan berarti pancasila membatasi hak asasi manusia, namun demi terciptanya kehidupan yang tentram dan damai. Hak asasi manusia adalah sebuah praktek untuk mengatur keadilan, oleh sebab itu HAM membutuhkan sebuah kerangka yang mampu membuatnya berdiri tegak. Mengacu pada fungsi hukum sebagai penegak hukum sebagai penegak di dalam seluruh aspek kehidupan, maka negara Hukum sebagai kerangka adalah faktor terpenting dari adanya HAM, jikalau merujuk pada definisi negara Hukum itu sendiri, maka negara Hukum sebagai penegak HAM merupakan aspek tertinggi yang harus terdapat paksaan didalamnya.

Contoh kasus Upacara pernikahan merupakan satu siklus hidup yang kaya akan makna dan biasa dirayakan oleh hampir seluruh umat manusia, tak terkecuali juga di wilayah-wilayah Nusantara. proses menuju terlaksananya sebuah perkawinan tidaklah sedatar yang dibayangkan, melainkan harus melewati beberapa tahapan yang begitu rumit namun sarat akan makna filosofis berdasarkan kearifan lokal dari daerah masing-masing.

Salah satu adat menjelang berlangsungnya prosesi pernikahan yang sangat unik dan sarat akan makna adalah adat yang terdapat dalam budaya suku Sasak. Dalam budaya suku sasak, pernikahan dilaksanakan dengan cara menculik si calon istri oleh calon suami yang disebut dengan istilah kawin culik. Tapi tentu, penculikan calon istri oleh calon suami ini dilakukan berdasarkan aturan main yang yang telah disepakati bersama melalui lembaga adat. Kawin culik ini akan berlangsung setelah si gadis memilih satu di antara kekasih-kekasihnya. Mereka akan membuat suatu kesepakatan kapan penculikan bisa dilakukan. Perjanjian atau kesepakatan antara seorang gadis sebagai calon istri oleh penculiknya ini harus benar-benar dirahasiakan, untuk menjaga kemungkinan gagal ditengah jalannya aksi penculikan tersebab oleh hal-hal seperti dijegal oleh laki-laki lain yang juga memiliki hasrat untuk menyunting sang gadis. Disamping merupakan rahasia untuk para kekasih sang dara, penculikan ini pun harus dirahasiakan dan jangan sampai bocor ke telinga orang tua sang gadis. Kalau saja kemudian setelah mengetahui orang tuanya tidak setujui anaknya untuk menikah, di sini orang tua baru boleh bertindak untuk menjodohkan anak gadisnya dengan pilihan mereka. Keadaan ini yang disebut Pedait. Bilamana seorang gadis berhasil diculik, maka pada malam itu juga dilanjutkan dengan acara mangan merangkat, yaitu suatu upacara adat yang menyambut kedatangan si gadis di rumah calon suaminya. Baru kemudian pada pagi harinya, keluarga calon suami sang gadis (dalam hal ini yang telah menculiknya) akan mendatangi rumah orang tua sang gadis untuk memberitahukan bahwa anak gadisnya dipersunting oleh anaknya. Dan acara ini berpuncak pada adat perkawinan yang

disebut dengan sorong doe, yakni saat di mana rumah kediaman orang tua si gadis akan kedatangan rombongan dari keluarga mempelai lelaki. Kedatangan rombongan sorong doe ini disebut nyongkol. Acara inti dari sorong doe adalah tentang pengajuan dana yang diminta oleh orang tua sang gadis untuk menyambut para penyongkol yang disebut dengan kepeng tagih (uang tagihan). Uang tagih lainnya juga berupa kepeng pelengkak yaitu uang tagih dari kakak laki-laki mempelai wanita yang belum menikah, sedangkan kalau ada uang kakak permpuan perempuan mempelai wanita yang belum menikah tidak ada uang tagihannya. Dari anasilis kasus tersebut kearifan lokal yang cukup unik dengan menculik perempuan yang akan mau di nikahi, namun dalam batas peraturan adat yang berlaku. Meski dalam hukum yang berlaku di Indonesia, menculik adalah tindakan kriminal yang berujung pidana. Adanya hukum adat dan pengawasan dari hukum Indonesia sendiri adat kawin culik berjalan dengan tertib sampai sekarang (khususnya di desa Sade – Lombok).

Kesimpulan dari setiap pertemuan kelas Kewarganegaraan yaitu perlunya pemahaman mahasiswa terhadap pancasila yang menjadi dasar negara ini, sehngga menimbulkan rasa nasionalisme mahasiswa. Hasil dari mengikuti mata kuliah ini, saya dapat lebih memahami lahirnya pancasila dan perkembangannya hingga saat ini. Meski tidak semua materi dapat saya pahami, namun tidak mengurangi rasa nasionalisme saya terhadap negara ini. Dengan

menghapus coretan-coretan tangan jail yang ada di bendera kita yang beerkibar di puncak gunung, mengikuti kegiatan organisasi di masyarakat sekitar (karangtaruna).karena menurut saya pancasila merupakan ideologi paling sempurna di banding yang lain. Kenapa demikian, pancasila memberi kebebasan yang berdasarkan ketuhanan yang maha esa. Pancasila lahir berdasarkan kearifan lokal, sifat umum masyarakat yang mengutamakan gotong royong dan musyawarah.

Related Documents

Tahap Nasionalisme
June 2020 16
Paper Nasionalisme
May 2020 19
Pengertian
June 2020 53
Pengertian
June 2020 50
Pengertian
May 2020 51

More Documents from "zahir"