A. Pengertian Katarak Katarak adalah kondisi mata di mana lensa mata menjadi keruh dan berawan. Penderita katarak akan merasa seperti melihat jendela berasap. Sebagian besar katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu. Namun lama kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan dan membuat pasien sulit menyetir, membaca dan melakukan aktivitas rutinnya. Di katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadipada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata.Katarak terjadi karena faktor usia, namun juga dapat terjadi padaanak-anak yang lahir dengan kondisi tersebut. Katarak juga dapatterjadi setelah trauma, inflamasi atau penyakit lainnya.Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yangt e r d a p a t p a d a u s i a l a n j u t , y a i t u u s i a d i a t a s 5 0 t a h u n (Ilyas, 2005). Katarak adalah pengembangan dari keadaan tidak tembus cahaya dalam lensa. Seiring bertambahnya usia, ada gangguan dalam struktur lensa dan akumulasi pigmen. Katarak ditandai dengan adanya gangguan penglihatan (kabur atau mendung), penurunan tajam penglihatan secara progresif, membutuhkan lebih banyak cahaya untuk melihat hal-hal yang jelas, silau, perubahan persepsi warna dapat terjadi dengan intensitas berkurang, kurangnya kontras atau distorsi kekuningan. Katarak terus berkembang seiring waktu, menyebabkan kerusakan penglihatan secara progresif (Nash, 2013).
B. Etiologi Tanda tanda terjadi katarak : Katarak dapat terjadi pada satu atau kedua mata namun tidak dapat menyebar dari satu mata ke mata yang lain. Beberapa tanda dan gejala katarak adalah:
Pandangan kabur seperti berkabut
Warna di sekitar terlihat memudar
Rasa silau saat Anda melihat lampu mobil, matahari atau lampu. Anda juga dapat melihat lingkaran di sekeliling cahaya
Pandangan ganda
Penurunan penglihatan di malam hari
Sering mengganti ukuran kacamata Penyebab terjadinya katarak senilis hingga saat ini belumdiketahui secara pasti. Terdapat beberapa teori konsep penuaanmenurut Ilyas (2005) sebagai berikut: - Teori putaran biologik (“A biologic clock”). - Jaringan embrio manusia dapat membelah diri 50 kali → mati. - Imunologis - Terori ”A free radical” · Free radical terbentuk bila terjadi reaksi intermediatereaktif kuat. · F r e e r a d i c a l d e n g a n m o l e k u l n o r m a l m e n g a k i b a t k a n degenerasi .· Free radi cal d a p a t d i n e t r a l i s a s i o l e h a n t i o k s i d a n d a n vitamin E. - Teori “A Cross-link” .A h l i
biokimia
mengatakan
terjadi
p e n g i k a t a n bersilang
a s a m n u k l e a t d a n m o l e k u l p r ot e i n s e hi ng ga mengganggufungsi. Perubahan lensa pada usia lanjut menurut Ilyas (2005): 1. Kapsul - Menebal dan kurang elastis (1/4 dibanding anak) - Mulai presbyopia - Bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur - Terlihat bahan granular 2. Epitel → makin tipis- Sel epitel (germinatif) pada ekuator bertambah besar dan beratBengakak dan fakuolisasi mitokondria yang nyata3. Serat lensa:- Lebih iregular- Pada korteks jelas kerusakan serat selultraviolet
lama
Brown
sclerotic
nucleus,
sinar
k e l a m a a n merubah protein nukleus (histidin, triptofan,
metionin, sistein dan (t i r o s i n ) l e n s a , s e d a n g w a r n a c o k l e t p r o t e i n l e n s a n u k l e u s mengandung histidin dan triptofan dibanding normal. .- Korteks tidak berwarna karena:· K a d a r dan
asam
askorbat
tinggi
m e n g h a l a n g i fotooksidasi.· Sinar tidak banyak mengubah protein pada
serat muda.Kekeruhan
l ensa
dengan
nukl eus
yang
m engeras
akibat
usi alanjut biasanya mulai terjadi pada usia lebih dari 60 tahun. Manifestasi KlinisGejala katarak senilis biasanya berupa keluhan penurunantajam penglihatan secara progresif (seperti rabun jauh memburuksecara progresif). Penglihatan seakan-akan melihat asap/kabutdan pupil mata tampak berwarna keputihan. Apabila katarak telahmencapai stadium matur lensa akan keruh secara menyeluruhsehingga pupil akan benar-benar tampak putih. Gejala umumgangguan katarak menurut GOI (2009) dan Medicastore (2009)meliputi: 1.
Penglihatan
tidak
jelas,
seperti
terdapat
k a b u t menghalangi objek. 2. Peka terhadap sinar atau cahaya. 3. Dapat terjadi penglihatan ganda pada satu mata. 4 . M e m e r l u k a n p e n c a h a y a a n y a n g b a i k u n t u k d a p a t membaca. Katarak disebabkan oleh berbagai faktor seperti : 1. Fisik 2. Kimia 3. Penyakit predisposisi 4. Genetik dan gangguan perkembangan 5. Infeksi virus di masa pertumbuhan janin 6. Usia Penyebab paling sering pada katarak yaitu penuaan atau trauma yang menyebabkan perubahan pada jaringan mata. Katarak akibat penuaan dapat terjadi melalui 2 hal, yaitu:
Protein menggumpal pada lensa mata. Hal ini menyebabkan benda terlihat kurang jelas dan kurang tajam.
Lensa yang jernih secara perlahan berubah warna menjadi kuning-kecoklatan. Inilah membuat mata menjadi berwarna kuning kecoklatan. Sebagian besar lensa mata terdiri dari air dan protein. Dengan bertambahnya usia, lensa menjadi semakin tebal dan tidak fleksibel. Hal ini menyebabkan gumpalan protein dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina, sebuah lapisan yang sensitif terhadap cahaya yang terletak di belakang dalam mata Anda. Inilah yang menyebabkan pandangan kabur dan tidak tajam. Perubahan lensa diawali dengan warna kuning kecoklatan ringan namun semakin memburuk dengan bertambahnya waktu. Anda mulai sulit membedakan warna biru atau ungu Jenis katarak yang paling sering ditemukan adalah katarak senilis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bhardwaj (2016) di Medical College Hospital di India menyebutkan bahwa dari 746 pasien, 53,6% adalah penderita katarak. Sebagian besar pasien (55%) penderita katarak berusia 60-80 tahun, dan 53,8% katarak adalah jenis katarak senilis. Faktor penyebab katarak termasuk katarak senilis dapat berasal dari beberapa faktor yaitu 1) faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti jenis kelamin perempuan dan riwayat keluarga katarak 2) kondisi medis seperti diabetes, dehidrasi akut, gangguan atopik, hipertensi, asam urat (lebih dari 10 tahun), 3) trauma mata, 4) penyakit mata lainnya
5) konsumsi obat seperti kortikosteroid, statin, agen topikal yang digunakan dalam pengobatan glukoma, dll serta 6) gaya hidup seperti kebiasaan merokok, paparan sinar matahari, konsumsi alkohol, status gizi (Nash, 2013). Hasil penelitian Heidar (2015) menyebutkan terdapat hubungan antara lama terpapar sinar matahari dengan kejadian katarak. Sebanyak 64,9% penderita katarak senilis terpapar sinar matahari selama mereka bekerja, sementara hanya 15,1% responden kontrol yang terpapar sinar matahari selama bekerja. Klasifikasi berdasarkan pada usia, katarak dapat diklasifikasi menjadi: 1. Katarak kongenital, katarak yang sudah terlihat pada usia kurang dari 1 tahun. 2. Katarak juvennil, katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun. 3. Katarak senil, katarak setelah usia 50 tahun (Ilyas, 1999:2008). Berdasarkan penyebabnya katarak dapat dibedakan menjadi: 1. Katarak Traumatika Katarak terjadi akibat rudapaksa atau trauma baik karena trauma tumpul maupun tajam. Rudapaksa ini dapat mengakibatkan katarak pada satu mata (katarak monocular). Penyebab katarak ini antara lain karena radiasi sinar-X, radioaktif, dan benda asing. 2. Katarak Toksika Merupakan katarak yang terjadi akibat adanya pajanan dengan bahan kimia tertentu. Selain itu, katarak ini dapat juga terjadi karena penggunaaan obat seperti kortikosteroid dan chlorpromazine. 3. Katarak Komplikata Katarak terjadi akibat gangguan sistemik seperti diabetes mellitus, hipoparatiroid, atau akibat kelainan local seperti uveitis, glaucoma, dan myopia atau proses degenerasi pada satu mata lainnya. Berdasarkan stadium, katarak senil dapat dibedakan menjadi: a. Katarak Insipen
Merupakan stadium awal katarak yaitu kekeruhan lensa masih berbentuk bercakbercak kekeruhan yang tidak teratur. Klien mengeluh gangguan penglihatan seperti melihat ganda pada penglihatan satu mata. Pada stadium ini, proses degenerasi belum menyerap cairan sehingga bilik mata depan memiliki kedalaman normal. Iris dalam posisi biasa disertai kekeruhan ringan pada lensa. Belum terjadi gangguan tajam penglihatan. b. Katarak Imatur Lensa mulai menyerap cairan sehingga lensa agak cembung menyebabkan terjadinya myopia, dan iris terdorong ke depan serta bilik mata depan menjadi dangkal. Sudut bilik mata depan dapat tertutup sehingga mungkin timbul glaucoma sekunder. c. Katarak Matur Merupakan proses degenerasi lanjut lensa. Pada stadium ini terjadi kekeruhan lensa. Tekanan cairan dalam lensa sudut dalam keadaan seimbang dengan cairan dalam mata sehingga ukuran lensa akan normal kembali. Tajam penglihatan sudut menurun dan hanya tinggal proyeksi sinar positif. d. Katarak Hipermatur Pada stadium ini, terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa dapat mencair sehingga nucleus lensa tenggelam di dalam korteks lensa. Pada stadium ini, dapat juga terjadi degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa maupun korteks lensa yang cair dapat masuk ke dalam bilik mata depan. Bahan lensa dapat menutup jalan keluar cairan bilik mata depan sehingga timbul glaucoma fakolitik.
C. Patofisiologi Katarak umumnya merupakan penyakit usia lanjut dan pada usia diatas 70 tahunan, dapat diperkirakan adanya katarak dalam berbagai derajat, namun katarak dapat juga diakibatkan oleh kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata local menahun. Secara kimiawi, pembentukan katarak ditandai oleh berkurangnya ambilan oksigen dan bertambahnya kandungan air yang kemudian diikuti dengan dehidrasi. Kandungan
natrium dan kalsium bertambah, sedangkan kandungan kalium, asam askorida dan protein berkurang. Lensa yang mengalami katarak tidak mengandung glutation. Usaha mempercepat atau memperlambat perubahan kimiawi ini dengan cara pengobatan belum berhasil dan penyebab maupun implikasinya tidak diketahui. Akhir-akhir ini, peran radiasi sinar ultraviolet sebagai salah satu faktor dan pembentukan katarak senil, tampak lebih nyata. Penyelidik epidemiologi menunjukan bahwa di daerah-daerah yang panjang tahun selalu ada sinar matahari yang kuat, insiden kataraknya meningkat pada usia 65 tahun atau lebih. Pada penelitian lebih lanjut, ternyata sinar ultraviolet memang mempunyai efek terhadap lensa. Pengobatan katarak adalah dengan tindakan pembedahan. Setalah pembedahan, lensa diganti dengan kacamataafakia, lensa kotak atau lensa tanam intraocular.