PENGEMBANGAN PERANGKAT EVALUASI L AH AN (ALiT ) UNTUK NEGARA-NEGARA BERKEMBANG, DENGAN ST UDI KASUS PULAU BINTAN, INDONESIA Oleh: Gunawan Tanu widjaja MSc. Environm ental Management (NUS), S.T. (ITB ) Gree n Impact I ndone sia
Integrated Urban, D rainage and Env ironm ental Planning and D esign Email:
[email protected] http://greenim pactindo.wordpress.com/about/
Pendahulua n Dunia saat ini sedan g m engalami persoalan lingkungan hidup yang besar m encakup ledakan jumlah penduduk, habi snya SDA, perub ahan iklim global, kepunah an tumbuhan dan hewan, kerusa kan habitat, pe ning katan p olu si dan kem iskin an. Ma salah – ma salah t sb diperca ya oleh berbag ai ahli ditimbulkan oleh pembangunan yang tida k be rkelanjutan, salah satun ya dalam pengembangan lahan (Miller, 2003, hlm.1-3). Perm asalahan nya ta yang dirasa kan oleh pem erintah dan masya rakat Indonesia ad alah terjadinya bencana alam banjir, longso r, letu san gunung berapi, gempa bumi, dan tsun am i. Seca ra stati sti k, benca na alam di seluruh Indone si a tahun 2005 – 2 006 m encatat 330 bencana banjir dengan 52 8 korban jiwa, 69 bencana tanah long sor dengan 127 ko rban jiwa, 7 bencana letu san gunung berapi, 241 gem pa bum i dengan 5839 ko rban jiwa, dan 13 bencana t sunami dengan 653 ko rban jiwa. 1 Walaupun bencana terseb ut bukan sepenuhnya ditimbulkan oleh ulah manusia tetapi ka su s te rseb ut dapat menunju kkan betapa selama ini pengem bangan lahan dilaku kan dengan tida k m engi kut sert akan evaluasi lahan yang integratif. Penera pan evalua si lahan di keba nya kan negara -negara be rkembang sulit dilakukan kare na mahalnya biaya, se rta kurangn ya tenaga ahli, dan pe ralatan. Fenomena ini mendorong sa ya mengembangkan pe rang ka t evalua si lahan adaptif dalam konte ks terse but. Untu k m em udahkan konteks pene rapann ya dan pengembangan perang kat tersebut, daerah Bintan Buyu, yang te rleta k di Provin si Kepulauan Riau, Indonesia dipilih sebagai studi ka sus. Sebagai latar belakang, pada tahun 2003 dae rah ini ditentukan oleh DPRD Kabupaten Bintan (saat itu Kabupat en Kepulauan Riau) sebagai ibukota ba ru peng ganti 1
Kota Tanjung Pinang. Pada tahun 2004 BAPP E DA Kabupaten Bintan (Kepulauan Riau) dan PT Metaforma m enyu sun sebuah Master Plan baru untu k dae rah tersebut (Mast er Plan Bandar Seri Bintan 2004). Ka rena bebe rapa kelemahan dari re kom endasi t sb, BAPPE DA mem utu skan untu k menyu sun kembali rencana t sb. Diha rap kan ha sil penelitian ini dapat bahan pertimbangan dalam pem buatan ma ster plan yang baru.
Hasil Pe neliti an Penelitian m engha silkan sebuah pe rang kat evalua si lahan yang dise but ALi T (Adaptive Land scape Evaluation Tool). Pera ng kat ini dibentu k dari telaah be rbagai metode evalua si lahan sehingga dapat memberikan bebe rapa kelebihan yaitu pro se s penentuan krite ria evaluasi yang seim bang, penggunaa n databa se GIS, su rve y ca ra cepat, konsulta si dengan ahli dari berbagai disiplin ilmu dan pelibatan peran serta masya rakat dalam evaluasi akhir. Seca ra gari s be sar ada delapan lang kah dalam ALiT, yang kemudian digunaka n seb agai metode penelitian, yaitu 1 Menentukan tujuan, bata san dan conte xt 2 Penentuan atau pem ilihan kriteria e valuasi 3 Pengumpulan data se kunde r 4 Menyiapkan database GI S 5 Survey cepat pada daerah-daerah penting 6 Konsultasi dengan pa ra ahli 7 Analisa GIS 8 Evalua si bersama dengan stakeholder Seperti pe rang kat atau m etode evalua si lahan yan g lain tujuan pro ses ini haruslah didefinisika n lebih dahulu untuk mengarahkan p ro ses beri kutnya . Sebagai contoh tujuan dari evalua si Bintan Buyu ialah untuk menentu kan dae rah yang paling laya k u ntu k dibangun dan m elindungi kondi si alam dari dampak lingkungan yang ada. Pada tahap kedua, penulis m enyara n kan untuk membatasi kriteria yang a kan digunakan. Tahap ini sesungguhn ya a kan m enghem at wa ktu dan biaya pro ses. Kriteria te rseb ut di atas adalah kriteria terpenting (fa ktor terp enting) te rhadap pem bangunan. Kriteria tersebut juga m enggam barkan dampak t erbe sa r da ri pem bangunan yang a kan dihadapi oleh kondi si lingkun gan se kita rnya. Ada 16 krite ria utama yang di sa ranka n metode ini yang a kan di saji kan pada Appendix ma kalah ini. Dalam ka sus Bintan Bu yu ditemui ada beberapa fa ktor atau kriteria e valuasi yan g penting yaitu biologi, ketinggian dan kemiringan lahan, poten si banjir, dan akse sibilitas lahan. Sementa ra itu terdap at bebe rapa data yang tidak dii kut serta kan ka rena kurang relevan te rhada p studi sepe rti fenomena kelautan dan 2
jara k dari berba gai kota besar dalam propin si atau pusat regional. Selain itu ditem ukan data yang tidak tersedia se perti lua s e kotipe, ke pem ili kan lahan, dan tingkat kriminalitas. Pengum pulan data se kunder tetap dilaku kan dengan wawancara dan pengumpulan data dari sta keh older penting (terutam a insta n si pem erintah). Sedang kan untu k m em udahkan evaluasi lahan beri kutn ya disaran kan untu k m enggunakan GIS (dalam hal ini ArcVie w GIS 3.1) dalam penyusunan databa se data te rsebut . Hal ini juga telah diterap kan dalam kasu s di atas. Untu k m ela ku kan valida si te rhadap data sekunde r, sa ya m engusulka n dila kuka nnya survey cara ce pat. Tujuan pengguna an metode ini ialah untuk menghem at wakt u, tenaga dan biaya. Survey tersebut da pat dilaku kan dengan mengguna kan pet a tran spa ran (versi sede rhana d ari McHarg 1998 ), dokumenta si foto dan video, GPS se rta m enggunakan tabel sederhana. Tabel sederhan a yang diguna kan dapat mencatat tipe e ko si stem, nam a spe sies tum buhan dan binatang, tata guna lahan, keadan air tanah, koordinat GPS dan jara k da ri titik tertent u). Untu k m endapat kan temuan yang seimbang, surve y disara nkan dilakukan dengan bantuan beberapa tena ga ahli (ahli biologi, ahli teknik sipil, peren cana, dll). Selanjutnya pe rlu dilakukan juga pende kata n m ulti-disiplin dengan konsultasi dengan tim ahli. Hal ini dilaku kan dengan cara m elakukan kon sulta si dengan pa ra ahli dari berb agai disiplin ilmu untuk menentukan hubun gan antara penga ruh dan nilai skor yan g digunakan untu k e valua si. Hal ini bertujuan untu k m emberikan rekomenda si yang lebih seim bang dan mengurangi peluang dampak lingkun gan dari pembangunan. Tahap pengolahan data dan analisa kembali dilaku kan dengan mengguna kan GIS (A rc Views GIS 3.1). Untu k m enguran gi kera ncuan dari ha sil evaluasi penulis m em ilih untuk mengkla sifi kasi kan sko r a khir evalua si ke dalam tiga kelompok, yaitu kriteria lingkungan, kriteria alam yang lain dan kriteria so sial e ko nom i. Analisi s dila ku kan dengan m em beri kan nilai pada setiap sifat dan ta ta guna lahan. Kem udian memilahnya untuk dijadikan rekomenda si menjadi tiga bagian, yaitu daerah yang tidak laya k untu k pembangunan, dae rah yang laya k untuk pembangunan dengan sya rat-syarat tertentu dan daerah yan g paling layak untu k dijadikan da erah pembangunan. Seharu snya dilaku kan p ula tahap pelibatan seluru h stakeholders dalam menentuka n tata guna lahan selanjutnya. Hal ini bertujuan untu k m engha silkan ra sa kepemilikan yang lebih 3
tinggi dari semua piha k, m enga komodasi kepentingan seluruh piha k seoptimal mungkin dan mengurangi konfli k di masa d epan. P rose s p arti sipa si m asyara kat ini telah dikenal di Indonesia pada ka wasan lain seperti Kam pung Cibangkong (Bandu ng), Kampung Code (Jogja) dan lain-lain.
4
Gamba r 1. Metodol ogi ALiT
5
Temua n da n Pembahasa n Bintan Buyu telah mengalami degradasi lingkungan akib at dari pengembangan p erta nian, perm ukiman dan pertambangan. Ham pir sem ua tipe eko si stem yang ada telah m engalami fragmentasi. Walau demikian ditemukan beberapa dae rah nilai ekologi yang baik sepe rti terumbu ka rang, hut an ba kau dan hut an rawa air tawar yang pe rlu dilestari kan. Sebalikn ya ditemu kan dae rah -daera h ya ng mengalami keru sa kan ekologi dari level ringan sam pai berat m eliputi hutan se ku nder, pertanian dan pe rtam bangan.
Gambar 2. E kotipe dae rah Bintan B uyu
Gambar 3. Hutan Primer.
Gamba r 4. Hutan Ra wa Air Tawar
2
6
Gamba r 5. Mangro ve
Gambar 6. Hutan Se kun der
Gambar 7. Perkebunan
Gambar 8. Ra wa
Gamba r 9. Pe rtanian
Gambar 10. Padang
Gamb ar 11. Tanah Terbuka Bekas Pertambangan
Gambar 12. Tanah Terbuka dan Padang
7
Gambar 13 and 14. Banded Langur (Presbytis siamensis rhionis)
Gambar 15. C opper-cheeked Frog (Rana chalconota)4
Gambar 16. Dragonf ly (Ryothemis phyllis)
6
Gambar 17. Little Tern (Sterna albifrons)
Gambar 19. Platy helm inthes (Diversipalium sp.)
3
5
Gambar 18. Pink-necked Green Pigeons (Treron 7 vernans)
8
Gambar 20. Sheath-tailed Bat (Emballonura 9 monticola)
8
Gamba r 21. Nilai k onserv asi Kawasan Bintan Buyu
Bintan Buyu terleta k di ketinggian 0 sam pai 255 diatas pe rmukaan laut dengan Gunung Bintan sebagai titik te rtinggi. Gunung ini berfu ng si seba gai daerah tangkapan air dan term asu k salah sat u tem pat yang m enjadi habitat alam. Keadaan lerengnya bervaria si antara 0 sampai 45 persen. Sedang kan beberap a bagian dari Bintan Buyu, te rutama di tengah dan selatan m erup akan daerah bera wa dengan keadaan ekolologi yang m asih baik. Bintan Buyu m engandalkan tiga sungai utama sebagai daerah tang ka pan air dan sumber air bersih, yaitu Sungai Bintan, sungai Kang boi dan sung ai Anculai. Seca ra dem ographi Bintan Bu yu mempunyai jumlah penduduk 2065 te rcatat sejak April 2006 dengan pertam bahan penduduk 0,88%. S eca ra umum pendudu k Bintan Buyu beke rja sebagai petani dan nelayan. Hal ini menunjukkan bahwa daerah ini se sunggu hnya kura ng memiliki poten si untu k dikembang kan sebagai ibu kota karen a tidak memiliki a ktivita s e konomi pendu kung yang memadai. Invest asi da ri pemerintah da n swasta diperlukan untu k m enunjang pembangunannya
9
Selain iti juga saat ini akse sibilitas m erupa kan salah satu kend ala pengembangan kawa san ini. Hanya ditemukan alat t ransporta si anta r daereh be rupa bu s, m obil pribadi dan sepeda motor pribadi. Sedan gkan ditemukan feri dan alat tran spo rta si umum ku rang menjangkau ka wa san ini. Sebuah
sumber
pen cemaran
utama di
ka wa san Bintan
Buyu
adalah
ke giata
pertambangan. Lim bah dari prose s penambangan seca ra um um dilaporkan tida k diolah seca ra bai k. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi lingkungan dan m ungkin m encemari sum ber air bersih untu k daerah Bintan dan se kitarnya.
Kesimpulan da n Rek ome ndasi Dengan melihat hasil temuan di lapangan dan hasil analisa, beberapa rekomenda si diberikan kepada pem kot kepulauan Riau, antara lain adalah: •
Untuk membangun ibukota di daerah -daerah di ka wasan utara Bintan Bu yu yang nilai ekologinya rendah, yaitu daerah yan g hanya m encakup pe rtanian, padang dan lahan terbuka.
•
Sedang d aera h-d aerah lain, yang nilai ekologinya ma sih tinggi, sepe rti didaerah tengah dan selatan, bi sa dijadi kan dae rah wi sata alam atau daerah re kreasi alam bagi pendudu k kota, tent u saja tanpa m eru sak kea daan lingkungan alam yang ada.
•
Direkomenda sikan juga untuk tetap melestari kan atau just ru m engem bangkan konektifita s padang, hutan dan daerah pinggir sung ai yang m asih terfragmenta si dengan m em bangun hubungan -hubungan yan g baru. Hubunga n anta r e kologi ini menjadi kunci penting dalam keberhasilan melesta ri kan daerah-daerah den gan nilai ekologi yang ma sih tinggi.
10
Gamba r 22. Us ula n Pembangunan Kaw asan Bi nta n Buyu (Kota Ba ndar Seri Bintan)
•
Pola pengem bangan ka wa san yang di sa ran kan adalah pola mixed -use dengan bangunan be rlantai renda h dan sedang.
•
Di sarankan juga untu k m encipta kan utilitas um um dan pengolahan limbah yang terdiri dari pengolahan limbah cair, pengolahan lim bah padat dan system pembuangan yang terintegra si.
•
Ancam an kem ung kinan t erjadinya banjir tetap haru s mendapat perhatian yang lebih dalam proses pe rencanaan. Ma ste r plan ka wa san ini seharu snya tidak mengganggu ke seim bangan air dan e kologi.
•
Bebera pa hal lain yang pe rlu diperhatikan adalah mengurangai a ktivita s-aktivita s yang menim bulkan polusi, sepe rti indu stri um um , pabrik dan pe rtam bangan. Im plem entasi ka wasan tang kapan air yang ba ru tida k dap at dilakukan karena polu si yang a da. Untuk itu haru s sege ra dicari sumber air yang lain untu k m engganti sungai Kangboi sebag ai bahan baku air minum .
Perang kat ALiT adalah m erupakan p endekatan optimal dari evaluasi lahan untu k nega ra berkembang yang m encoba mengguna kan pendekatan multidisiplin yang seim bang. Walau penerapan ALiT ini m em butuhkan alat, wa ktu dan upaya tetapi disada ri bahwa
11
manfaat pro se s ini sangat be sar kare na mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta dapat m encipta ka n pembangunan ekonom i yang lebih berkelanjutan. Besar harapannya re kom endasi-rekomenda si ini dapat m em bantu PEM DA Kabu paten Bintan untu k m em bangun ibu kota Kabupat en yg lebih baik dengan prin sip “Su stainable Develop ment” untu k Indone sia yang lebih bai k.
Uca pan Terimakasih Saya ingin mengucapka n terim aka sih kepada: •
Direktu r P rogram MEM (MSc Env Mgt) dan Supervi sor saya, Dr. Malone Lee LaiChoo a ta s bim bingannya dalam stu di ini.
•
Seluruh pa ra ahli yang terlibat yaitu: P rof Ha n Sun Sheng, Dr. Ho Hua Che w, Dr Simon Yanuar Putra , Bapa k Benjam in Lee, Ibu Joyce M artha Widjaya, Bapa k Alfrendo Satyana ga, dan Ibu Anba ra si Boopal.
•
Seluruh Ap aratur Pem erintah Kabupaten Bintan.
•
Banyan T ree Hotels a nd Re sort.
•
Seluruh do sen, re kan m aha siswa d an staff a kademik Program MSc Environm ental Managem ent (Manajemen Lingkungan NUS)
•
Re kan Arief Dwijanarko and Ne dyo Mu kti
•
Seluruh wa rga Bintan khu su snya Bapa k Bobby, Bapa k Udin, Bapa k Bun Seng, Bapa k Buyung He ri, and Bapak Khaerudin.
BIBLIOGRAFI 1. “A strateg y for the sub -re gion”, Coventry-Solihull-Warwickshire Sub -Regional Planning Study Gro up, Suppl. Rep. No. 5 Count ryside (197 1). 2. A ku s U.T., Suna rya Y., Setiadi H., and Sukrisna (1994), Hydro -geological Map and Repo rt, Tanjung Pinang, 1016, 1017, S cale 1:250.000, Geological Research and Development Cent re. 3. Anderson L.T. (2000), Planning the Built Environm ent, Planner Pre ss, Chicago, USA. 4. Aylward B. (Augu st 2000), Lan d Use, Hyd rological Function and E conom ic Valuation, UNESCO S ym posium / Workshop Fore st-Wate r-People in the Hum id Tropics, Kuala Lum pur, M alaysia, edited by Bonell M. and Bruijnzel L.A., published by Cam bridge Universit y P ress.
12
5. Balm ori D. and Benoit G. (ed s.)
(2003 ), The LA ND Code: Guideline s for
Environmentally Su stainable Land Development, Yale School of Fore stry and Environmental Studies, US A. 6. BKP MD Kab. Kepulauan Riau (Riau I slands Regency Inve stment Coo rdination and Regional P rom otion Board ), Potential Inve stm ent Re sea rch Report (Peng kajian Peluang Investa si Pot ensi/ Unggulan Dae rah ), 2005. 7. Blacksell M . and Gilg A.W. (Nov 1975), “La nd scape E valuation in Practice – the Case of Sout h-Ea st Devon”, Transactions of Institute of British Geog raphe rs, num ber 66. 8. Briffet C. (2001 ), “I s M anaged Recreational Use Compatible with Eff ective Ha bitat and Wildli fe Occu rren ce in Urban Open Space Co rrido r System s?” in Landscape Research 26 (2 ) pp. 137-1 63. 9. Code of P ractice on Pollution Control (2000 Edition) (with amendm ents in Feb 2001, Jun 2 002 and Feb 2 004). 10. Farina A. (1998 ), P rinciple s and M ethod s in Landscape Ecology, Chapman & Hall, London. 11. Form an R.T.T. and Godron M . (1986 ), Land sca pe E cology, Wiley and Sons, Ne w York. 12. Freeman C. (1999 ), “De velopm ent of A Sim ple Method for Site Su rve y and A sse ssm ent in Urba n A rea s”, Lan dscape and Urban Planning: 44, pp.1 -11. 13. Krivt sov V. (2004 ), “Inve stigations of Indirect Relation ship s in Ecology and Environmental
Sciences: A Re view a nd the Implications fo r Com parative
Theoretical Eco system Analysi s”, Ecological Modelling: 174, pp.37–54. 14. Kusnam a, K. Suti sna, T. C. Am in, S. Koe soemadinata, Su kardi, B. Herm anto (1994), System atic Geological Map, Indone sia Sheet Tanjung Pinang, 1016, 1017, Scale 1:250.000, Geological Re sea rch and De velopment Centre,
Bandung
Indonesia. 15. Li A., Wan g A., Liang S. and Zhou W. (2006 ), “Eco -environmental Vulnerability Evaluation in M ountainou s Region Using Rem ote Sensing and GI S – A Ca se S tudy in the Uppe r Re aches of M injiang River, China”, Ecological Modelling: 192 (1), pp. 175-187. 16. Macmillan R.A., Jon es R.K., M cNabb D. H. (2004 ), “De fining a Hierarchy of Spatial Entities for Environmental Analysi s and Modeling Using Digital Elevation M odels (DEM s), Co mputers, Enviro nment and Urban Systems : 28 (3) p. 175 - 200. 17. Malone L.L.C., Environmental
Planning
Course
Note s,
MSc Envi ronment
Management Program , School of De sign and Environm ent, National University of Singapore. 13
18. McHarg I. (1992 ), Design With Nature, John Wileys & Sons, Inc, Ne w York. 19. McHarg I. (1998), Steiner Frederick R. (ed) To Heal the Earth, Selected W ritings of Ian L. M cHa rg, I slan d P re ss, Washington D. C. 20. Miller G.T. (2003 ), E nvironm ental Science, Working With Earth, 10t h edition, Broo ks/ Cole Thom son Lea rning USA. 21. New Inte rnational Version Bible, Zondervan Publishing Hou sing, Michigan, USA 22. Nathan son J.A. (2003 ), Basic Environm ental Technology: Wate r Supply, W aste Management, and Pollution Control, 4th ed, P rentice Hall, Ne w Jerse y, USA, p.252 23. Peache y K, Pe rry M and Grundy-Wa rr K (1997 ) The Riau Island s and E conom ic Cooperation in the Singapore Indonesian Bord er Zone, B ounda ry and Te rrito ry Briefing: vol. 2 (3) Num ber 3 Inte rnational Boundarie s Research Unit, University of Durham , Du rham, UK. 24. Penning – Ro swell E.C. (19 75), “Const raints of The Application of Land scape Evaluations”, Tran sactions of the Institute of British Geographe rs: 66 (Novem be r), pp. 149 - 155. 25. Periplu s Tra velmaps Bintan: Indone sia Regional, Periplus Travel Maps, (Janua ry 1997). 26. Prim ack B. (20 02), E sse ntials of Con servation Biology, 3rd Edition. Sinauer A sso ciates, Sunde rland, M A. 27. Rat cliffe D.A. (1 977), A Nature Con servation Revie ws, vol s. 1 and 2, Cambridge University Press, Cambridge. 28. Repo rt s of Bandung Urban Di scu ssion Forum in Housin g P roblem s, Augu st 2001, COM BINE. 29. Repo rt s of Bandung Urban Di scu ssion Fo rum on Garbage Management Problem s, January 20 02, COM BI NE. 30. Riau Island s Planning Agency, Revi sion of 2006 -2015 Gene ral Regional Plan Riau I slands Reg ency (Rancangan Um um Tata Ruang Wilayah Kab . Kep ulauan Riau), 2004. 31. Riau Island Planning Agency an d PT. Metaforma, Mast er Plan for Riau I sl and s Regency Central 2004 . 32. Riau Island s Planning Agency and CV Ge ometric Tehni k (2005 ), Resea rch and Mapping of Water Recharge and Cat chments Pote ntials in Riau Island Regen cy (Kajian dan Pemetaan Poten si Daerah Resapan dan Tang kap an Air Hujan di Kab. Kepulauan Riau). 33. Riitters K., Wickham J., O’Neill R., Jone s K., Sm ith E., Coul ston J., Wade T., Smith J., (2 002 ), “Fragmentation of Continental United States Fore st s”, E cosyste ms: 5 (8), pp. 815 – 822. 14
34. Rossiter D. C. (1994), Lectu re Note s “ Land E valuation”, Cornell University, College of Agriculture and Life Science s, Depa rtm ent of Soil, Crop, and Atm osp heric Science s. 35. Sem litsch R., B odie J. (1998 ), ” Are Small, Isolated Wetland s E xpend able?” in Con servation Biology 12 (5 ) pp.1129-1133. 36. Stati stics Data f rom Teluk Bintan District Office. 37. Store R., Jokimä ki J. (200 3), “A GIS -ba sed Multi-scale Approach to Ha bitat Suitability M odelli ng”, Ecological Modelling: 169 (11), pp. 1 – 15. 38. Thampapillai D. (2002), Environmental Econ om ics, Concept s, M ethods and Policies, Oxford Unive rsity Pre ss, Melbourne. 39. Todaro M.P., and Sm ith S. C.(eds. ) (2003 ), E conom ic Development, Pearson, Harlow England, pp. 46 -71. 40. Urban Planning Guide (1986) (AS CE Manuals and Repo rts on Engineering Pra ctice; no 49 ), Am erican So ciety of Civil Engineers, Ne w York. 41. Weiss S.F., Don nelly T.G. and Kaise r E .J. (1966 ), “Land Value and Land Development Influence Fact ors: An Analytical Approach fo r E xplaining Policy Alternatives” in Land Econ o mi cs: 42 (2), pp 230-33. 42. White E.T. (1985), Site Analysi s: Diagram ming Information for Architectural De sign, Architectural M edia, USA. 43. Whitten T., Damanik S.J., An war J., and Hi syam N. (200 0), E cology of Sum atra, Periplu s, Singapore. 44. Ye Y. (2004 ), A Stud y on Landscape Structure and Ecological Regionalization of Mountain Ecosyst em, submitted to The Graduate School of Chine se Academy of Science for the De gree of Ph. D. (in Chine se).
Websi tes 1. Chante fort and J. Font anel, under direction of P. Leg ris and F. Blasco, Bioclim ates of South Ea st A sia , Indone sia I and M alaysia, IS RIC, Wageningen, Netherland s, 1974 http://eu soil s.jrc.it/e sdb_archive /Eu DA SM /Asia/im ages/m ap s/do wnload/XA2002_1 C L.jpg 2. Global, National, and Sub National Con servation Statu s Ranks. National Heritage Data Cente r.
URL: http: // www. nature serve.org/explo rer/ ran king. htm , acce ssed
Septem ber, 2003. 3. http://lnweb18.worldban k.o rg/ESS D/ sd vext.n sf/6 0ByDocNam e/CaseSt udy4 IndonesiaPa rticipatoryApp roa che sinB udgetingandPu blicExpenditu reManagem entS DNote73March2003 /$FI LE/ sdn73.pdf# sea rch ='cibangkong' 15
4. http://web. worldban k.o rg/W BSITE/EXTERNAL/COUNTRI ES/EASTASIAPA CIFI CE XT/EXTEAPREGT OPS OCDEV/0,,cont entMDK:2 0477526~pagePK:34004 173~piP K:34003707 ~theSitePK:502940,00.html 5. http://www. bako su rtanal.go.id 6. http://www. com bine.or.id/program _04g.html 7. http://www. crisp.nu s.edu. sg 8. http://www.indonesianfore st.com/ 9. http://www. kimpraswil.go.id/infoStati sti k/bencana/ 10. http://www. profa una.o r.id/Indo/ Fa kta_ sat wa.html 11. http://www. ura.g ov. sg/dgp_ report s/punggl21/hom e.html 12. Red Li st of Threatened Specie s. Inte rnational Union for the Con se rvation of Natu re (I UCN). URL: www. redli st.o rg, accessed Septem ber, 20 03. 13. Schueler T. R., “Ch apte r 5: The Architectu re of Stream Buffers” in Site Planning for Urban Stream Protection. Ce nter fo r Wate rshed Protection, Ellicott City, M.D. Prepared fo r the M etropolitan Wa shington Coun cil of Governments, Wa shington, D.C. 199 5, URL: http:// www.cwp.o rg/SPSP/TOC. htm , accessed Septem ber, 2 003. 14. Team GeoM edia Online Resea rch Library, A sse ssing Land Suitability and Carrying Capa city, Anna University 15. United States Federal List of Threatened and Endange red Specie s, URL: http://endangered.f ws.gov, accessed Septem ber, 200 3.
The W riter’ s D escription I. Pe rsonal Information Full name
: Guna wan Tanu widj aj a
e-mail
: g unteit b@ya ho o.com
we bsite
: htt p://g ree nimpactind o. word press.co m/
Mobile P hon e
: +62 81 2 2 12 20 8 42 (Indo nesia)
Place of Birt h
: Ba nd ung
Date of Birth
: 08 of Aug ust 19 78
Se x
: Male
Nation ality
: In don esia n
Mother Lang u ag e
: In don esia n
Langu ag e S kill
: In don esia n, Eng lish
II. Education Backgrounds Formal Educ atio n Name of Institution
City/Countr y
Study Time (Months/Years)
Graduated from (Month and Year)
Specializ ation
GPA
National University of Singapore
Singapore
1 year
October 2 006
MSc Env ironment Management
3.86 from sca le of 5
16
Bandung Institute of Technolog y (Institut Teknologi Bandung)
Bandung / Indonesia
5 year s
Jul y of 2 00 1
2.73
Bachelor of Archit ecture
from sca le of 4
III. Informa l Education Study T ime (Year s)
Name of Institution
Course Name & Spe ci alization
2008
Sing apore Institut e o f Pla nn er
Spati al Pla nning f or a Sust aina ble Sing apore (1-da y se minar)
2008
Lee Ku an Yew Scho ol Of Public Polic y
"Lesso ns Not to Learn fro m American Cities" by Prof Alan Altshuler (Half-d a y semin ar)
2007
Nation al Uni versit y o f Sing a pore , Fac ult y of Engineering , PAC (Profession al Acti vities Centre)
Short Course On "A – Z Of Oil & G as To Petroc he micals (3-d a ys se min ar)
2007
Sing apore Institut e o f Pla nn er
Destinati on Res orts, T he Next W ave (1-da y se minar)
2007
Sing apore Institut e o f Pla nn er, Mala ysia Institu te of Plan ner a nd Uni versiti Ke bang saa n Malaysi a
Semi nar o f Pla nning of Is kandar Developme nt R egion (1-d a y se min ar)
2001
The British Instit ute
IELTS Prep aratio n Co urse
2000
Lang u age Cen ter ITB
Eng lish Writing Course
1999
Gradasi Bulletin Stud ent U nion of Architec ture Gun adharma ( IMA-Gu na dh arma)
Journalistic Traini ng
1997
Architect ure De part ment ITB
AutoC ad R 14 Traini ng
1993-1995
Saint Ang ela’s English Co urse
Eng lish Course level C6 to C11
1990-1992
Saint Ang ela’s English Co urse
Eng lish Course l evel J 2 to J5
IV. W orking Exper ience Name of Institute/Companies
City/ Countries
Position
Job Des cription
Contract Periods
Green Impact Indo nesia Integ rated Urb an, Drai nag e and En viro nment al Planni ng Consult ant
Ban du ng
Manag er
Team L ead er and Urban Plann er
March 20 03 to no w
Agenc y f or Research and Develop me nt, Instit ut e of Wat er Reso urces, Ministr y of P ublic W or ks, Re public of I ndonesia,
Ban du ng
Urban Pl anning and Manag ement Expert
Assistant
Octob er 2 008 to no w
Jurong Cons ultants Pte Ltd. , Pla nning Di vision
Sing apore
Plann er
Ph ysical Plan ner
November 200 6 to Oct ob er 20 08
Nation al Par ks Board, Republic of Singap ore
Sing apore
Intern
Research er
July 2006 to Aug 200 6
Agenc y f or Research and Develop me nt, Instit ut e of Wat er Reso urces, Ministr y of P ublic W or ks, Re public of I ndo nesia,
Ban du ng / In donesia
Junior Res earch er
GIS E xpert Assista nt (Arc View 3. 2), in Polder Tea m
Jan 200 5 - A ug 200 5
Sat ya mitra J asa puri Eng ineering
Ban du ng / In donesia
Junior Archit ect, Estima tor
House, Fact ory an d Café Desig n
Aug 2003 - Dec 200 4
PT. Trinitas B ua na Ut ama
Ban du ng / In donesia
Junior Architect
Apartme nt Desig n
Aug 2002 - Aug 200 3
PT. I mesco Dito
Jakarta/ Indo nesia
Junior Architect
Junior Archit ect
Jan 200 2 – A ug 200 2
COMBINE
Ban du ng / In donesia
Junior Res earch er
Urban De velop me nt Research, es peciall y on Urba n Garbag e Manag emen t
Aug 2001 - Jan 200 2
17
Name of Institute/Companies
City/ Countries
Position
Job Des cription
Contract Periods
CV. Cipta Bina Sar ana
Ban du ng / In donesia
Wor k Train ee
Junior Archit ect
May - July 2001
ASPE K
Ban du ng / In donesia
Program Facilitat or Communit y Recover y Progra m (CRP-HUI) in RW 11, Cib ang kong District
Garbag e Manag emen t , Mechanis m Ma king and Controlling of Cooperati ve Credit Unit
Jan 200 0 - A ug 200 1
V. Res ear ch, Planning & Design W ork s Name of Proj ect
Position
Year
Assistanc e for Directorat e of Sp atial Planni ng , Public Works D epartment (2009), Sus tain able Urban Improve men t Prog ram (SUSIP) Executi ve Pres ent ation
Team L ead er and Urb an Plan ner
Dec 20 09
Drainage Master Plan Re vitalisati on in Su mmarec on, Kelapa Ga ding, Jakarta, In do nesia
Team L ead er and Urb an Plan ner
Apr – Dec 2 00 9
Hospital Preliminar y D esign and Stud y in P ang aleng an, W est J ava, Ind onesi a (Prop osal to KPBS, Milk Producer Coo pera tive in Pang ale ng an)
Team L eader and Senior Archit ect
Apr – Aug 2 00 9
Communit y Based De velop ment Revit alisation in PT Newmont Nusa Teng g ara, Su mba, N usa T eng g ara Barat, Indo nesia (Pr opos al)
Team L eader a nd Enviro nmentalist
Aug 20 09
Tradition al Market Ma pping , GIS Datab ase an d A nalysis in th e frame work of Imple me nting Presidential Decree No 11 2/ 200 7 on Develop ment of Tra dition al Market and Reloca tion of M odern Mar ket in Ind onesi a (Proposal to Ministr y of Trade of Re pu blic of I nd on esia)
Team L ead er and Urb an Plan ner
Aug 20 09
Integ rat ed Wat er Reso urces Manag e men t Pla n f or Barang kal River, s ub c atchme nt of Brant as River Basin, i n relati on with Soci al Aspect a nd I nstit ution Cap acity Building (Prop osal t o JICA)
Team L eader a nd Enviro nmentalist
Aug 20 09
“9 Pearl” Element ary School in Bandu ng
Team Lead er a nd Architect
2003
Propos al 9 9’ers Radi o Scho ol (Proposal)
Team Lead er a nd Architect
2003
Preliminar y Stu d y a nd Brief Develop ment Concept of QEZ3, Petroc he mical Co mple x, Q atar
Plann er
200 7 t o 2 008
Dera Bassi D etaile d Mast er Plan, Greater Mohali Ar ea, Pu njab , I ndia
Plann er
200 7 t o 2 008
Under Gre en Impa ct Indones ia
Under Jurong Consultants Pt e Ltd.
Libya Africa Ec on omic Cit y
Plann er
200 7 t o 2 008
Won ogiri Indus trial Park, Indon esia (Guan xi State Farm - Bio fuel Plant)
Plann er
200 7 t o 2 008
Master Pla n An Tay In dustrial S ervice Centre
Plann er
2007
Master Pla n Zh ang zhou Wat erfron t City, Chi na
Assistant Plann er
200 6-20 07
18
Name of Proj ect
Position
Year
Master Pla n AMRL Int ernati on al Tech City, Tamil Na du, In dia
Assistant Plann er
2007
Plann er & En viron ment alist
2006
W it h MSc Env ironmental Management P rogram “Neotie wpia” Ec o Village Mas ter Pl an in Kranji Si ng apor e Under SJP Engine ering BTC Café
Junior Archit ect
2004
Kopomas Factor y
Junior Archit ect
2004
Privat e Ho uses Ba nd ung
Junior Architect, Design Devel opme nt
200 3 – 2 004
Rental Houses in Ban du ng
Studi o Co ordina tor
200 2 – 2 003
Bu kit Resik E xclusi ve Apar me nt
Studi o Co ordina tor
200 2 – 2 003
Site Pl an “S. Par ma n” Elite Housing
Studi o Co ordina tor
2002
Junior Archit ect
2002
Cibang kong L ow Cost H ousing, Ban du ng Ind onesia
Final Year Stud ent
2001
Design Development of KARANG SETRA Hot el, Spa and Cot tag es, Ban du ng Indon esia under Cipt a Bin a Saran a
Junior Architect, Design Devel opme nt
2001
Master Pla n o f Cipulir Housi ng Site Plan, J akart a u nd er Prof Ir. Danisworo
Junior Archit ect
2001
Under PT. Trinitas Buan a Utama
Under PT. Imes co Dito Privat e Ho uses i n Ja karta Freel ance Proj ect
VI. Awards, Pre stige, Activitie s, and Publi cation Awa rds/ Prestig e
Best Dissert ation Prizes fro m Sh ell, MEM Natio nal University of Sing ap ore, 20 06-2 007 Shell Grant Bursary Hold er in MEM Nation al Uni versit y of Si ng apore , 2 00 5-20 06 Seco nd Cha mpio n o f Desig n Co mp etitio n o f I nformal Trad ers St an d held by Th e Municip al\ G overn ment of Kota Ba nd ung , Pr a ksis dan IMA-G unadh arma ITB Ye ar 2001
Activ ities
Bandu ng Ind ep en de nt Li ving Ce nter (BILIC) 2003 - 2 00 4 : Vol unt ary Att enda nt f or Difable (Disable) P erson 2003 : Coordi nat or Rese arch T eam in Accessibilit y Issue for Difa ble (Disabl e) Person in Se veral Loca tion i n B an du ng Forum Gelar Kot a B andung (City De velop ment Discussio n Foru m) 2002 : Foru m Gel ar Ko ta Secret ariat 2001 : J uni or Researcher Ikata n Ma hasis wa Arsitektur G un ad harma ITB (Gu na dhar ma Stude nt Uni on of Architect ure De part me nt of ITB) 2001 Memb er of Leg islative B odies of IMA - Gu na dh arma Memb er of Sus tain able Hu ma n Settleme nt Discussi on Grou p Coordinator of TOR T ea m of S ust ainable Hu man S ettl ement Se minar 1999 – 2000 Co ordin ator of Gra dasi (Architect ure B ulletin of IMA-G) OSIS SMAK I BP K P enabur (S tu den t Unio n o f B PK P en ab ur Se nior Hig h Sch ool) OSIS SMP St Alo ysius (Stu de nt Uni on of St Al o ysius Ju nior Hig h School)
Publication s
Integ ration o f S ustai na ble Pl anni ng Polic y a nd D esig n of Low-Cost Apartment , in the Con te xt of Sustai na ble Urba n De velop ment, Natio nal Se minar of Low-Cost A part me nt, Maranath a Uni versit y, Ban dung , In donesia, 2 009. Bambo os as Sus tain able a nd Aff orda ble Mat erial for Ho using as on e of alt erna tife material o f Lo w-Cost Apartme nt, N ation al Seminar of L o w-Cost A part me nt, Mara natha Uni versit y, Ban dung , In do nesia , 200 9. Guidelines f or De velo ping P older S ystem in In do nesia, Ag enc y for Res earch and De velo pment, Ins titut e
19
of W at er Reso urces, Ministr y of P ublic Works , Re public of I ndon esia, 2008-2 00 9. Developing a L an dsca pe E valu ation Tool for De velo ping Cou ntries, Cas e Stu dies Bi nta n Isla nd, Ind onesi a, MSc En viron ment Man agement Prog ram, Natio nal Uni versity of Sing apore (Bes t Dissertation A ward) Report of Research in Acc es sibilit y I ssue for Difable (Dis able) Person in Sev eral Location in Bandung Reports of Bandung Urban Discu ssion Forum on Urb an Solid W aste Managem ent, Januar y 2002 . Reports of Bandung Urban Discu ssion Forum in Housing Needs, August 20 01. Thesis of Desig n St udio, Case o f Low Eco nomy Fla t for Cibang ko ng Village, B an du ng , Indon esia (Kelurah an Cib ang kong ), The me Pat tern La nguag e Arc hitect ure Semi nar Re port of Ho using De velop ment B ase d on Low Econ omy People .
1
http://www.kimpras wil.go.id/inf oStatistik/ bencana/
2
Photographed by Benjamin Lee, 2006
3
Ibid.
4
Ibid.
5
Ibid.
6
Ibid.
7
Photographed by Anbarasi Boopal, 2006.
8
Op cit 3.
9
Ibid.
20