Pengembangan Kurikulum.docx

  • Uploaded by: Mega Putera
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengembangan Kurikulum.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,084
  • Pages: 11
MAKALAH SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA PRA & PASCA KEMERDEKAAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Diampuh oleh : Moh. Rodhi Zamzami, M.Pd.I Dibuat oleh : Dimyati Al-Mahfudz Mega Perdana Putera

SEKOLAH TINGGI “MA’HAD ALY” AL-HIKAM MALANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MARET 2019

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum, wr. Wb. Alhamdulillahirobbil’alamin, kita masih dalam keadaan sehat wal’afiat sehingga dapat bgerjumpa kembali pada kesempatan kali ini. Dalam kesempatan kali ini, kami akann menyampaikan beberapa materi mengenai sejarah pendidikan islam di Indonesia. Pada kesempatan ini, saya akan menjelaskan sedikit banyak tentang “SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA”. Baik yang sudah diketahui oleh banyak masyarakat maupun yang belum diketahui oleh masyarakat. Semoga apa yang tertulis pada makalah ini dapat menjadi ilmu yang barokah dan mampu membimbing kita semakin dekat kepada Allah SWT. Dan semoga juga mampu menjadi pengetahuan yang barookah di dunia dan juga di akhirat. Aamiin,,,

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ISLAM merupakan komponen penting yang turut membentuk dan mewarnai corak kehidupan masyarakat Indonesia. Keberhasilan Islam menembus kehidupan masyarakat Indoensia serta menjadikan dirinya sebagai agama utama adalah prestasi luar biasa mengingat posisi geografi Indonesia yang jauh dari wilayah asal islam yaitu Jazirah Arab. Karena jarak tersebut, tidak ditemukan pada awal masuk dan mulainya penyebaran Islam di Nusantara suatu metode atau organisasi dakwah yang dianggap mapan dan efektif untuk memperkenalkan Islam kepada masyarakat luas 1 Dalam sebuah system pendidikan islam yang ada di Indonesia, tentunya terdapat sejarah perjalanan sistem pendidikan islam. Mulai awal kemunculan pendidikan pada masa sebelum kemerdekaan dan hingga sesudah kemerdekaan. Tentunya banyak hal yang menarik perhatian masyarakat Indonesia tentunya, dengan sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia. Kebutuhan terhadap pendidikan telah mendorong masyarakat muslin Indonesia mengadopsi dan mentransfer lembaga keagamaan maupun social yang sudah ada ke dalam lembaga pendidikan Islam di Indonesia. 2 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Sejarah Sistem Pendidikan Islam Pra-Kemerdekaan? 2. Bagaimana Sejarah Sistem Pendidikan Islam Pasca-Kemerdekaan? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui Sejarah Sistem Pendidikan Islam Pra-Kemerdekaan 2. Untuk mengetahui Sejarah Sistem Pendidikan Islam Pasca-Kemerdekaan.

1

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Indonesia Lintas Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangannya, Cet. 1;Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1995, h. 1. 2 Harun Asrohan, Sejarah Pendidikan Islam, Cet, I;Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999, h.144

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Pra-Kemerdekaan Bentuk penaklukan bangsa Barat atas dunia timur dimulai dengan jalan perdagangan, kemudian dengan kekuatan militer dan akhirnya pendudukan atau penjajahan. Selama masa penjajahan Barat, misi westernisasiterjadi secara massif di seluruh wilayah Indonesia. Di satu sisi, kedatangan bangsa penjajah telah membawa kemajuan di bidang teknologi. Sisi lainnya, penjajahan berdampak pada penjarahan potensi-potensi alam di tanah jajahannya demi kepentingan materialisme. 3 Kerajaan Islam Aceh, kerajaan Islam yang pertama di Indonesia adalah Kerajaan Samudera Pasai di daerah Aceh yang berdiri pada abad ke-10 M, dengan rajanya yang pertama Al Malik Ibrahim Bin Mahdun, yang kedua bernama Al-Malik Al-Saleh dan yang terakhir bernaman Al-malik Sabar Syah (tahun 1444 M/abad ke 15 H)4 Berdasarkan pendapat Ibnu Batutah, salah seorang pengembara dari Maroko yang sempat singgah di Kerajaan Samudera Pasai, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pendidikan yang berlakudi zaman kerajaan Samudera Pasai, yaitu : 1. Materi pendidikan dan pengajaran agama bidang syariat ialah Fiqh mazhab Syafi'i, 2. Sisten pendidikannya secara informal berupa majlis ta’lim dan halaqah, 3.Tokoh pemerintahannya merangkap sebagai tokoh agama, 4. Biaya pendidikan agama bersumber dari Negara.5 Peran Wali Songo Islam untuk pertama kali masuk di Jawa pada abad 14 M. (tahun 1399 H) di bawa oleh Maulana Malik Ibrahim dengan keponakannya bernama Mahdun Ishaq yang menetap di 3

Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Cet. VI;Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000, h. 146 Harun Asraha, Sejarah Pendidikan Islam, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1999,h. 144 5 Hasbulah, Sejarah Pendidikan Islam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999, h.29 4

Gresik. Beliau adalah orang arab dan pernah tinggal di Gujarat. Dakwah di Jawa makin memperoleh bentuknya yang lebih mantap dengan adanya pimpinan yang disebut “Walisongo”(Sembilan Wali) yang merupakan Sembilan pemimpin dakwah Islam di Jawa. Jadi Walisongo adalah orang-orang saleh yang tingkat takwanya kepada Allah SWT sangat tinggi. Pejuang dakwah Islam dengan keahlian yang berbeda. Ada yang ahli dalam ilmu Tasawuf, Seni Budaya, bidang pemerintahan, bidang militer dan sebagainya yang semuanya diabadikan untuk pendidikan dakwah Islam. 6 Pendidikan Zaman Belanda Belanda mulai menjajah Indonesia pada tahun 1619, yaitu ketika Jan Pieter Zoon Coon menduduki Jakarta dan dilawan oleh Sultan Agung Mataram. Setelah Belanda dapat mengatasi perlawanan-perlawanan dari para tokoh-tokoh politik dan agama seperti Pangeran diponegoro, Imam Bonjol, Tengku Cik Di Tiro, Pangeran Antasari, Sultan hasanuddin, dan lain-lain, maka sejarah kolonialisme Indonesia mengalami fase yang baru, yakni Belanda secara politik sudah dapat berkuasa penuh, baik di wilayahnya maupun di bidang ketatanegaraannya. Kekuasaan secara politik, ekonomi, dan sosial budaya praktis berada di tangan penjajah. Selain itu, belanda juga berkuasa mengatur pendidikan dan kehidupan beragama, sesuai dengan prinsip-prinsip kolonialisme, westernisasi, dan kristenisasi7 Urutan tindakan Belanda dalam mengawasi Pendidikan Islam di Indonesia :8 a. Tahun 1882 : Belanda membentuk badan khusus yang bertugas mengawasi kehidupan beragama dan pendidikan Islam yang disebut priesteradden, b. Tahun 1905 : Pemerintahan Belanda mengeluarkan peraturan yang isinya membatasi ruang mengajar dan untuk menjadi guru harus meminta izin terlebih dahulu, c. Tahun 1925 : Belanda mengeluarkan peraturan yang lebih ketat yaitu tidak semua orang (yang dimaksud Kyai) boleh memberikan pelajaran mengaji. Peraturan ini muncul sebab banyaknya organisasi-organisasi Islam. 6

Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. H. 141-142 Moh. Kasiram, dkk, Sejarah Pendidikan islam, Cet. II;Jakarta: DIRJEN Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1986, 147. 8 “Pendidikan Islam” , http://abidmenulis.blogspot.com/2012/06/perkembangan-pendidikan-Islam-di_06.html. Diakses (16 April 2014) 7

d. Tahun 1932 : Belanda mengeluarkan peraturan yang dapat memberantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada izinnya yang disebut ordonisasi sekolah liar. Peraturan ini muncul setetlah adanya gerakan Nasionalisme-islamisme yaitu Sumpah Pemuda. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa proses pelaksanaan pendidikan Islam di Nusantara pada masa penjajahan Belanda, ruang gerak dan pengembangannya dibatasi dengan regulasi yang diikat oleh pemerintah colonial. Regulasi itu terbit oleh karena pemerintah Kolonial Belanda menganggap sekolah-sekolah dengan label Islam sebagai basis pemberontakan terhadap kekuasaan. Pendidikan Zaman Jepang Jepang menduduki Indonesia setelah berhasil mengalahkan pasukan Belanda dalam Perang Asia Timur. Jepang menguasai Indonesia tepatnya pada tahun 1942 melalui Tarakan dan Minahasa berturut-turut kemudian wilayah lain di seluruh Nusantara. Jepang mampu menipu daya masyarakat dengan menunjukkan sikap seakan-akan membela kepentingan Islam sebagai siasat untuk kepentingan Perang Dunia II. Untuk mendekati umat Islam Indonesia, mereka mengeluarkan beberapa kebijakan sebagai berikut :9 1) Kantor urusan agama yang ada pada zaman Belanda disebut kantor Voor Islamistishe Saken yang dipimpin oleh orientalis Belanda diubah menjadi Sumubi yang dipimpin ulama Islam, yaitu KH. Hasyim Asy’ari dari Jombang dan di daerah-daerah disebut Sumuka, 2) Pondok

pesantren yang besar-besar mendapat kunjungan dan bantuan dari pembesar

Jepang, 3) Sekolah-sekolah negeri diberi budi pekerti yang isinya identic dengan ajaran agama, 4) Membnetuk barisan Hisbullah yang memberi latihan dasar kemiliteran pemuda Islam (santri-santri) dipimpin oleh KH. Zainul Arifin, 5) Mengizinkan berdidrinya Sekolah Tinggi Islam dipimpin oleh KH. Wahid Hasyim, kahar Muzakkir, dan Bung Hatta,

9

Hasbulah, Op. Cit.., h. 65.

6) Ulama Islam bekerja sama dengan pimpinan nasionalis membentuk Barisan Pembela Tanah Air (PETA). Organisasi pembela tanah air inilah yang menjadi inti dari TNI sekarang, 7) Umat Islam mendirikan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yaitu merupakan komponen penting yang turut membentuk dan mewarnai corak kehidupan masyarakat Indonesia. Walaupun Jepang berusaha mendekati umat Islam dengan memberikan kebebasan dalam beragama dan mengembangkan pendidikan namun para ulama tidak akan tunduk kepada pemerintahan jepang, apabila mereka mengganggu akidah umat hal ini kita dapat saksikan bagaimana masa Jepang ini perjuangan KH. Hasyim Asy’ari beserta kalangan santri menentang kebijakan kufur Jepang yang memerintahkan untuk melakukan seikere (menghormati kaisar Jepang yang dianggap keturunan dewa matahari). Akibat sikap tersebut, beliau ditangkap dan dipenjarakan oleh Jepang selama 8 bulan Namun mencermati kebijakan yang ditunjukkan oleh pemerintahan Jepang, berkenaan dengan pengembangan pendidikan Islam pada saat itu lebih dinamis yang berbeda dengan masa penjajahan Belanda. Meski upaya pembentukan sikap nasionalisme Islam yang dilakukan oleh Pemerintahan Jepang terhadap masyarakat pribumi memiliki muatan positif, akan tetapi pada substansinya kebijakan tersebut menekankan kepentingan Jepang dalam mengatasi Perang Dunia II atau Perang Asia Timur Raya yang dipimpinnya. B. Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Pasca-kemerdakaan Pendidikan Islam pasca kemerdekaan dapat dibagi melalui 2 periode. Pertama, pelaksanaan pendidikan Islam semenjak Indonesia merdeka sampai tahun 1965 yang dikenal dengan periode Orde Lama. Kedua, pelaksanaan pendidikan Islam mulai tahun 1965 yang dikenal dengan Orde Baru. a. Pendidikan Islam Periode Orde Lama Penyelenggaraan pendidikan Islam setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 sudah dilaksanakan dan mendapat perhatian serius dari pemerintah dengan dikeluarkannya beberapa kebijakan, diantaranya: pemerintah memberikan penghargaan tinggi bagi pendidikan agama Islam, termasuk lembaga-lembaga Islam yang sudah ada. Pada tanggal

22 Desember 1945 BPKNIP (Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat) mengumumkan bahwa “Memajukan dunia pendidikan dan pengajaran di langgar-langgar dan madrasah berjalan terus dan diperpesat.” Lalu tanggal 27 Desember 1945 BPKNIP menyarankan agar pendidikan agama di sekolah mendapatkan tempat yang teratur, seksama, dan mendapat perhatian yang semestinya. Selain itu, BPKNIP menyarankan agar lembaga pendikan madrasah dan pondok pesantren mendapat bantuan material dari pemerintah karena madrasah dan pondok pesantren pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber pendidikan yang mencerdaskan rakyat serta sudah berakar dalam masyarakat Indonesia.10 Selanjutnya, dalam hal penyempurnaan kurikulum, pemerintah membentuk panitia yang dipimpin oleh KH. Imam Zakasyi dari pondok Gontor Ponorogo dan disahkan oleh Menteri Agama pada tahun 1952.11 Dengan demikian, poin penting dipahami bahwa penyelenggaraan pendidikan Islam pada masa pemerintahan Orde Lama secara konstitusional sudah diberlakukan dengan baik. Meski demikian, bila ditelaah lebih mendalam bentuk kebijakan yang dikeluarkan terdapat indikasi pengelompokkan pendidikan yakni, pendidikan agama dan pendidikan umum bila dilihat dari pembentukan departemen yang ditugaskan untuk menyelenggarakan pendidikan pada saat itu. Kondisi tersebut menegaskan bahwa dualism pendidikan Indonesia yang termanisfestasi dalam tugas Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan saat ini, merupakan wawasan sejarah pada masa pemerintahan Orde Lama. b. Pendidikan Islam pada Periode Orde Baru Sejak ditumpasnya pemberontakan PKi pada tanggal 1 Oktober 1965, bangsa Indonesia telah memasuki ffase baru yang dinamakan Orde Baru. Pemerintahan Orde Baru bertekad sepenuhnya untuk kembali kepada UUD 1945 dan melaksanakannya secara murni. Untuk merealisasikan tekad tersebut, pemerintah Orde Baru menetapkan beberapa kebijakan kaitannya dengan pelaksanaan pendidikan agama antara lain : 12

10

Harum Asrohan, Op. Cit.., h. 177-178 Ibid., h. 349. 12 Zuhairini, Op. Cit., h. 155. 11

1) Memperkokoh kehidupan beragama dan pendidikan agama dalam struktur organisasi pemerintah maupun masyarakat. Melalui siding-sidang MPR yang menyusun GBHN pada tahun 1973-1978 dan 1983 ditegaskan bahwa pendidikan agama menjadi mata pelajaran wajib di setiap sekolah negeri dalam semua jenjang pendidikan. 2) Ditetapkannya peraturan pola umum PELITA IV bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. ISI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA Membicarakan isi pendidikan Islam di Indonesia tidak terpisahkan dari tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam sebagaimana hasil Konferensi Dunia Pertama tentang Pendidikan Islam adalah terbentuknya manusia yang menyerahkan diri secara mutlak kepada Allah SWT.13 Berangkat dari muatan tujuan pendidikan Islam tersebut, maka isi pendidikan Islam menyentuh persoalan pokok-pokok aqidah dan ibadah yang mudah dipahami seperti salat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Literature lain menyebutkan isi pendidikan Islam mencakup dua aspek meliputi pokok; (1) Pengajian Al-Qur’an yang isinya seperti; huruf hija’iyah dan membaca Al-Qur’an, ibadah (praktek dan rukunnya), keimanan, dan akhlak. (2) Pengajian kitab, isinya sepperti ilmu saraf, ilmu nahwu, ilmu fikih, ilmu tafsir, dan lain-lain. Berdasarkan dari uraian di atas, ada dua poin penting yang dapat dipahami: pertama, penjelasan tentang sistem pendidikan Islam yang substansinya menekankan tentang metodologi pengajaran pendidikan Islam masih sederhana yang keserupaannya dapat ditelusuri mulai fase awal masuk Islam sampai era pembaharuan pendidikan Islam. Kedua, penjelasan tentang isi pendidikan Islam yang cenderung menekankan pada persepsi penulis titik tekan dari isi pendidikan Islam mengarah pada pembelajaran tentang nilai substantif ajaran Islam yang mencakup lima rukun Islan dan enam rukun Iman.

13

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Cet. IX; Bandung: PT Rosdakarya, 2010, h.48.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Sejarah masuknya Islam ke Indonesia menunjukkan keterkaitan fungsional antara dakwah dan pendidikan. Perkembangan pendidikan Islam dalam bingkai pendidikan nasional tidak terpisahkan dari peran penting organisasi pendidikan Islam seperti organisasi sekolah yang menyelenggarakan pendidikan islam secara berjenjang dan organisasi non sekolah yang berorientasi dalam pembinaan pendidikan Islam seperti yang dapat diamati pada Organisasi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyyah. Telaah aspek yuridis formal menunjukkan bahwa landasan pengembangan pendidikan Islam Indonesia menekankan pada dua sisi: pertama, landasan dasar ideal Al-Qur-an, Hadits, Ijtihad, dan Ijma’ para ulama serta perundang-undangan yang ditetapkan pemerintah. Kedua, landasan dasar operasional mencakup landasan historis, landasan filosofis, landasan psikologis.

Secara

substantive

muatan

dari

kedua

landasan

tersebut,

hakikatnya

menggambarkan kedudukan pendidikan Islam dalam sejarah pengembangan pendidikan nasional.

DAFTAR PUSTAKA Umar, 2016. Lentera Pendidikan, Vol. 19 No. 1 Juni 2016: 16-29, Bima. Hasnida, 2017. KORDINAT Vol. 16 No. 2, Jakarta.

Related Documents

Pengembangan _ktsp
May 2020 37
Pengembangan Bahasa.docx
December 2019 53
Pengembangan Diri
December 2019 67
Pengembangan Ktsp
July 2020 33

More Documents from "Mulyana Amirah"