PENGELOLAAN KELAPA SAWIT BAGI KEMAKMURAN RAKYAT
A.
KELAPA SAWIT SEBAGAI KOMODITAS DUNIA
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting manfaatnya bagi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat dunia. Hal itu dikarenakan kelapa sawit merupakan bahan utama dari berbagai jenis produk rumah tangga maupun non-rumah tangga. Produk-produk yang membutuhkan bahan dari kelapa sawit (yang telah diolah menjadi minyak sawit-red.) sangat bervariasi, berikut klasifikasinya : a. Makanan
Berbagai jenis makanan berbahan minyak sawit cukup banyak seperti, coklat kemasan, mentega, ice cream, mi instan, biskuit cream fats, dan masih banyak lainnya .
b. Produk Kecantikan dan Obat-obatan
Kosmetik seperti, lipstick, lotion kecantikan, shampoo, pomade, vitamin, beta carodane, sabun, dan masih banyak produk kecantikan dan obat-obatan lainnya merupakan produk berbahan minyak sawit.
c. Industri Kimia
Produk – produk kimia, detergen dan sebagainya juga membutukan bahan minyak sawit dalam produksinya.
d. Industri-Industri Lainnya
Minyak sawit juga dapat di gunakan oleh berbagai jenis industri seperti, Industri berat dan ringan, industri kulit (dapat membuat kulit lebih halus dan tahan terhadap perbedaan tempratur yang ekstrem,), cold rolling dan fluxing agent pada industri perak, sebagai bahan pemisah dari material cobalt dan tembaga di industri logam.
1
Selain minyak sawit yang dapat dimanfaatkan untuk pembuataan produk produk seperti yang telah di contohkan diatas, ampas tandan kelapa sawit juga dapat di jadikan sebagai bahan produk lainnya. Produk seperti pupuk kalium, pupuk organic melalui proses frementasi dapat dibuat dari ampas tandan kelapa sawit. Tandan kosong kelapa sawit dapat dijadikan pupuk kompos, serat tandan kosong kelapa sawit juga dapat dijadikan bahan pengisi jok mobil dan matras. Jelas dari sekian manfaat kelapa sawit yang dijelaskan tersebut menunjukkan bahwa benar kelapa sawit adalah salah satu komoditas dunia sehingga berpotensi luar biasa bagi ekonomi dunia secara umum.
B. INDONESIA SEBAGAI PRODUSEN UTAMA KELAPA SAWIT DI DUNIA
Melihat betapa bermanfaatnya kelapa sawit bagi kebutuhan masyarakat dunia, potensi yang timbul dari hal itu juga sangat besar lewat bisnis kelapa sawit. Sehingga jelas bisnis kelapa sawit mampu meningkatkan perekonomian negara yang memiliki lahan perkebunan yang luas serta memiliki iklim yang cocok bagi tumbuh berkembangnya tanaman kelapa sawit. Salah satu negara tersebut adalah Indonesia. Indonesia yang memang terkenal dengan keluasan lahan pertanian dan perkebunannya saat ini bersama dengan Malaysia menjadi produsen kelapa sawit utama dunia. Menguasai 50% market1 dunia dalam hal kelapa sawit Indonesia menghasilkan sedikitnya 12 juta ton1 dalam setahunnya. Produksi kelapa sawit di dalam negeri banyak terkonsentrasi pada produksi minyak goreng dan industri farmasi. Meskipun Industri minyak goreng yang terbesar, namun industri-industri lain berbahan kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan untuk memajukan potensi bisnis demi kemajuan perekonomian dalam negeri sehingga seharusnya dapat membantu mengurangi kemiskinan di Indonesia.
C. PENGELOLAAN BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA
Industri menempati posisi sentral dalam perekonomian masyarakat modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan kemakmuran dan mobilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bagi negara berkembang, industri sangat esensial untuk memperluas landasan pembangunan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Banyak kebutuhan masyarakat yang hanya dapat dipenuhi oleh barang dan jasa yang disediakan dari sektor industri. 2
Industri-industri besar yang menguasai perekonomian di Indonesia umumnya adalah bisnis-bisnis yang berdasarkan pada kekuatan satu pemilik modal, yang kaya raya dan berkuasa. Bisnis kelapa sawit pun menjadi incaran bagi pengusaha kaya yang memiliki modal tak terbatas. Perusahaan besar seperti PT. Astra Agro Lestari (salah satu perusahaan produksi kelapa sawit terbesar di Indonesia.) tidak sepenuhnya dikelola bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat banyak. Masih ada kepentingan komersial yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kemakmuran rakyat sekitar yang harusnya dapat didulang oleh mereka yang tinggal di daerah-daerah penghasil kelapa sawit, seperti di Kalimantan. Kalimantan contohnya merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan perkebunan yang baik bagi tumbuh berkembangnya kelapa sawit, sayangnya Kalimantan hanya menjadi tempat berkebun bukan sebagai pengelolaan, distrbusi, dan konsumsi secara umum. Pabrik-pabrik justru banyak yang di bangun di Medan atau di daerah Jawa, sehingga masyarakat asli Kalimantan tidak dapat merasakan keuntungan signifikan yang harusnya dapat mereka rasakan.
1
Berdasarkan data OIL WORD Tahun 2006
Daerah-daerah yang dijadikan pabrik-pabrik kelapa sawit juga belum tentu mendapatkan profit tinggi. Masyarakatnya hanya menjadi buruh di pabrik-pabrik tersebut, daerah mereka memang berkembang secara perekonomian angka namun tidak secara taraf hidup masyarakat banyak yang mayoritas adalah buruh. Padahal seharusnya pengelolaan kelapa sawit dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat apabila dikelola baik secara memasyarakat dengan pengenalan dan pemahaman yang baik mengenai industri kelapa sawit bagi para masyarakat.
D. INDUSTRI KELAPA SAWIT BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN
Pada pembahasan sebelumnya diperlihatkan bagaimana pengelolaan industri kelapa sawit yang belum dimaksimalkan bagi kemakmuran rakyat, dikarenakan cara pengelolaannya yang tidak menjadikan rakyat banyak sebagai pengelola dan penerima hasil maksimal dari industri kelapa sawit tersebut. Oleh sebab itu perlu diadakannya perubahan pengelolaan industri kelapa sawit dengan berbasis pada ekonomi kerakyatan yang selama ini hanya menjadi wacanawacana sesaat tanpa adanya realita perubahan pada industri di Indonesia termasuk industri kelapa sawit. 3
Ekonomi kerakyatan merupakan perekonomian yang berintikan kepada kemajuan pembangunan pedesaan, industrialisasi pedesaan dalam arti luas dalam rangka pengentasan kemiskinan serta penciptaan lapangan kerja guna meningkatkan pendapatan bagi rakyat kecil.2 Substansi ekonomi kerakyatan jika ditilik dari UUD adalah sebagai berikut : a. Adanya partisipasi penuh seluruh anggota masyarakat dalam proses pembentukan
produksi nasional. Partisipasi penuh seluruh masyarakat dalam proses pembentukan produksi nasional ini sangat penting artinya bagi ekonomi kerakyatan. Dengan cara demikian seluruh masyarakat mendapat bagian dari hasil produksi nasional itu. Sebab itu, sebagaimana ditegaskan oelh pasal 27 UUD 1945, “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
b. Adanya partisipasi penuh anggota masyarakat dalam turut menikmati hasil produksi
nasional. Artinya, dalam rangka ekonomi kerakyata, tidak boleh ada satu orang pun yang tidak ikut menikmati hasil produksi nasional, termasuk fakir miskin dan anak terlantar. Hal itu diperteas oleh Pasal 34 UUD 1945 yang mengatakan, “Fakir miskin dan anakanak terlantar dipelihara oleh negara.”
c.
pembentukan produksi dan pembagian hasil produksi nasional harus berada di bawah pimpinan atau penilikan anggota masyarakat. Artinya, dalam sistem ekonmi kerakyatan, kedaulatan ekonomi harus berada di tangan rakyat. Bukan di tangan para pemilik modal
4
sebagaimana dalam sistem ekonomi pasar neoliberal. Sesuai dengan pengertian dan substansi ekonomi kerakyatan diatas, sasaran pokok ekonomi kerakyatan2 terbagi menjadi lima sasaran umum sebagai berikut : a. Tersedianya peluang kerja dan penghidupan yang layak bagi seluruh anggota
masyarakat. b. Terselenggaranya sistem perlindungan sosial bagi anggota masyarakat yang
membutuhkan,khususnya fakir miskin dan anak terlantar. Terdistribusinya penguasaan atas modal meterial secara merata di antara anggota masyarakat. d. Terselenggaranya pendidikan bebas biaya bagi setiap anggota masyarakat. e. Terjaminnya hak setiap anggota masyarakat untuk mendirikan serikat-serikat ekonomi. c.
Dalam ekonomi kerakyatan, mereka yang tidak memiliki modal tidak hanya menjadi mereka yang terpinggirkan melainkan juga sebagai pelaku ekonomi aktif yang mampu turut serta membangun kesejahteraan dan kemakmuran bagi diri mereka sendiri serta bagi masyarakat lainnya. Selain itu, dalam ekonomi kerakyatan perekonomian digerakkan oleh usaha-usaha berskala kecil dengan dukungan teknologi madya melalui pembangunan desa mencakup mekanisasi pertanian dan perkebunan. Kelapa sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan dapat menjadi salah satu alat bagi masyarakat kecil untuk mensejahterakan diri mereka sendiri dengan pengelolaan berbasis ekonomi kerakyatan. Karena dalam ekonomi kerakyatan tujuan utama adalah penciptaan lapangan kerja serta pengentasan kemiskinan, bukan hanya pada peningkatan pertumbuhan perekonomian. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam pengelolaan kelapa sawit berbasis ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut: a. Partisipasi Penuh Masyarakat
Masyarakat adalah inti penggerak dari ekonomi kerakyatan. Oleh sebab itu masyarakat harus mampu memilki inisiatif untuk memajukan diri mereka sendiri. Meskipun keterbatasan menjadikan halangan, masyarakat harus tetap mampu berdiri secara mandiri, untuk melakukan budidaya kelapa sawit.
b. Transformasi Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Bagi Masyarakat
Keterbatasan pengetahuan dan teknologi harus ditransformasikan menjadi lebih baik sehingga efektif bagi masyarakat untuk memproduksi kelapa sawit. Hal 5
ini dapat dilakukan dengan campur tangan pemerintah pusat, desa dan masyarakat sekitar. Cara penanaman, pupuk yang baik, penggemburan lahan setelah panen harus di informasikan secara luas oleh masyarakat sekitar.
2
Sarbini Surwawinata –www.google.com/Wikipedia.ekonomikerakyatan
Pemerintah dapat menggunakan tenaga sarjana-sarjana di bidang pertanian dan perkebunan untuk terjun langsung membantu masyarakat bawah untuk memberikan penyuluhan mengenai cara berkebun kelapa sawit sehingga menguntungkan bagi masyarakat.
c. Pemanfaatan Sumber Daya Kelapa Sawit dengan Basis Pengelolaan oleh
Masyarakat dan Pemerintah Desa.
Ini adalah hal terpenting dalam pengelolaan kelapa sawit berbasis ekonomi kerakyatan, dimana pemerintah sebagai pembina membantu masyarakatnya secara aktif memanfaatkan sumber daya kelapa sawit bagi kemakmuran daerah tersebut. Pemerintah daerah dengan otonomi yang diberikan pemerintah pusat menggalakan masyarakat sebagai pelaku aktif dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit. Pemerintah pusat dapat menyalurkan kredit mikro untuk pengembangan awal. Selanjutnya pemerintah daerah juga harus mengawasi jalannya produksi kelapa sawit dan menjaga terjadinya kecurangan dari pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan semata, misalnya para cukong. Masyarakat juga harus selalu aktif dalam mengembangkan kemampuan mereka untuk mentransformasikan teknologi perkebunan kelapa sawit dan semuanya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan mengendalikan perkebunan, dalam hal management, produksi, dan distribusi.
6
7