PENGARUH SENI MUSIK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
DISUSUN OLEH MARIA KATARINA SERINA NPM: 18.31.3156
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ST PAULUS RUTENG 2019
PENGARUH SENI MUSIK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Dalam kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari seni khususnya seni musik. Sejak lama manusia menyadari adanya kekuatan di balik getaran, irama, dan bunyi. Ada keyakinan bahwa musik memiliki kekuatan untuk mempengaruhi jiwa dan mengubah nasib seluruh peradaban manusia. Sepanjang sejarahnya, manusia telah menciptakan musik untuk segala peristiwa besar dalam peradabannya, baik peristiwa khusus yang terjadi pada setiap anggota komunitasnya maupun untuk kepentingan yang lebih luas.
Musik-musik tertentu telah diciptakan untuk peristiwa penting manusia, misalnya perkawinan (seperti Gendhing Gebo Giro pada perkawinan tradisional masyarakat Jawa, musik Gondang dan Uning-uning pada perkawinan masyarakat Batak), kematian (sepertiRequiem pada masyarakat pemeluk agama Nasrani, lagu tangisan pada masyarakat Tapanuli), bahkan ketika seseorang jatuh cinta (seperti lagu pop yang banyak termakan cinta) pun diciptakan musik untuknya. Musik-musik yang lain diciptakan untu keperluan yang lebih besar seperti ketika panen tiba (seperti musik Angklung pada masyarakat Parahiyangan), upacara bersih desa sebagai tanda rasa syukur dan berharap desa mereka tidak kena musibah dengan menggelar musik dan tari Tayub, misalnya, pemohonan turun hujan, pendorong semangat bertempur (seperti lagu-lagu dan tarian-tarian perang pada masyarakat Papua atau Timor-Timor).
Hingga kini musik tetap mempunyai peranan di setiap bagian dari kehidupan kita, lihat saja bagaimana musik dapat menyatukan rasa solidaritas baik untuk keperluan negara (lagu kebangsaan, "Indonesia Raya", atau lagi "Dari Sabang sampai Merauke"), politik (lagu mars atau hymne suatu partai, lagu "Keluarga Berencana", "Wajib Belajar" untuk digubah untuk mempopulerkan programprogram pemerintah), maupun untuk keperluan kemanusiaan. Musik pun berperan dalam bidang ekonomi (seperti jingle-jhingle pada produk-produk yang dipasarkan mulai dari produk permen, rokok hingga pemasaran perumahan dan promosi jasa
bank). Suatu kekuatan yang dahsyat dari musik, dapat memengaruhi pilihan seseorang terhadap pilihan kebutuhan hidupnya. Keanekaragaman jenis karya musik dan bentuk alat musik yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat, memiliki kedudukan dan fungsi yang berbeda. Musik ada yang digunakan sebagai media ekspresi untuk mewujudkan karya musik yang disebut komposisi, media untuk kegiatan pendidikan baik di sekolah maupun pendidikan luar sekolah, dijadikan sebagai media komunikasi antar suku bangsa dan antar negara. Beragamnya fungsi musik daerah dalam setiap aspek kehidupan sosial suatu bangsa, sehingga musik daerah patut dan harus dilestarikan sebagai salah satu cara pelestarian kebudayaan Indonesia.
Kehadiran seni musik di tengah-tengah masyarakat memiliki bermacamcamam fungsi, antara lain fungsi yang sifatnya individual dan sosial. Fungsi yang bersifat individual, yakni sebagai ungkapan atau ekspresi jiwa dan sebagai kepuasan batin bagi penciptanya. Fungsi sosial musik mempunyai peranan besar dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, di antaranya menjadi media hiburan, komunikasi, pendidikan, perdagangan, kemiliteran, dan keagamaan. Secara umum karya seni musik tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah Indonesia memiliki keragaman fungsi antara lain untuk:
1. Sarana Upacara Musik di berbagai daerah Nusantara berkaitan erat dengan upacara-upacara adat seperti upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Bunyi-bunyian dan nada-nada yang dihasilkan sangat mendukung upacara tersebut. Bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis sehingga instrumen alat musik tersebut digunakan sebagai sarana kegiatan adat masyarakat. Musik sebagai media untuk mendukung kegiatan upacara antara lain seperti berikut.
Upacara Seren Taun
1. Upacara Panen Padi (Upacara Seren Taun) di Jawa Barat, menggunakan musik angklung. 2. Musik Goong Renteng dari desa Lebakwangi Batukurut Kecamatan Pameungpeuk,
Jawa
Barat
digunakan
khusus
untuk
upacara
muludan/maulud nabi. 3. Upacara Merapu di Sumba, menggunakan bunyi-bunyian untuk memanggil dan menggiring kepergian roh ke pantai merapu (alam kubur). 4. Upacara dalam Talqin Mayit di daerah Blubur Limbangan Garut Jawa Barat, menggunakan nyanyian/tembang (lagu-lagu Cigawiran). 5. Musik Gong Luang Provinsi Bali dipergunakan untuk mengiringi upacara kematian (ngaben). 6. Upacara Sekatenan di Cirebon Jawa Barat, menggunakan musik gamelan sebagai pendukung, pengiring kegiatan mencuci barang-barang pusaka yang dianggap memiliki keramat oleh masyarakat pendukungnya. 7. Musik Karang Dodou dari daerah Tanah Siang, Wilayah Barito Utara , Kalimantan Tengah digunakan pada saat upacara adat tertentu misalnya acara memandikan bayi/memberikan nama bayi (upacara"Noka Pati"), mengobati orang sakit keras sehingga rohnya perlu dipelihara/disimpan. 8. Musik Sasando Gong dari pulau Pulau Rote, NTT berfungsi sebagai pengiring tarian, dan sebagai upacara adat setempat. 9. Musik Syair Telimaa dilantunkan pada saat pesta resmi dan pertemuan pertemuan kerabat sesepuh Tanah mandalam di bumi Uncok Kapuas (Kalimantan Barat).
2. Sarana Pertunjukan Musik dan tarian masing-masing mempunyai pola dan ritme yang saling berhubungan. Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Irama musik dapat berpengaruh pada perasaan seseorang untuk melakukan gerakan-gerakan indah dalam tari. Contohnya tari kecak (Bali), tari Pakarena (Sulawesi), tari Mendalika (Nusa Tenggara Barat), tari nagaseuk (Jawa Timur), tari Mengaup (Jambi), tari Mensorandat (Papua) dan lain – lain. Pada umumnya berbagai macam kegiatan pertunjukan seni yang kita kenal, tersaji dengan iringan musik antara lain sebagai berikut. 1. Musik sebagai seni pertunjukan mandiri. 2. Musik berfungsi sebagai pengiring gerak-gerak tari dan drama yang dipertunjukan. 3. Musik sebagai ilustrasi tarian. 4. Musik sebagai ilustrasi cerita, lakon. 5. Musik sebagai stimulus untuk menari. 6. Musik sebagai pengiring pertunjukan wayang. 7. Musik sebagai latar dalam pertunjukan drama, sinetron, film, ludruk, sandiwara, lenong, gending karesmen, arja, ketoprak, dan lain-lain.
3. Media Komunikasi Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi-bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi-bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja. Musik sejak dulu telah difungsikan manusia sebagai media komunikasi, misalnya seperti berikut. 1. Di suatu daerah jika orang mendengar bunyi kentongan dititirkan itu merupakan pertalian adanya suatu kejadian untuk memberitahukan pada penduduk.
2. Bunyi bedug, bagi orang muslim sudah merupakan ciri khas sebagai pertalian tibanya waktu sholat. Selain menggunakan bahasa verbal atau visual, jalinan komunikasi antar etnis, bahkan antar negara bisa dilakukan dengan seni musik. Kergaman bentuk dan jenis musik di nusantara dapat dijadikan ajang kolaborasi musik antar etnis. Dengan demikian, nilai-nilai persatuan dan kesatuan antar bangsa dan keterbukaan komunikasi akan lebih mengental. Melalui bahasa musik, syair lagu serta alunan musik,
4. Media Pendidikan dan Penerangan Musik memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan dan penerangan. Dalam hal ini musik digunakan untuk menyampaikan norma-norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Penerangan yang dimaksud disini adalah penerangan dalam memahami peraturan maupun anjuran dari pemerintah. Musik sebagai media pendidikan dan penerangan sering kita temukan pada berikut. 1. Lagu-lagu dalam iklan layanan masyarakat 2. Musik dan lagu yang bernafaskan agama, sebagai penerang kehidupan 3. Musik sebagai wahana pemahaman penerapan dan pensosialisasian nilai-nilai religius, nilai estetis, nilai sosial kemasyarakat
Di antara tujuan pendidikan adalah membentuk manusia berbudi pekerti luhur. Secara filosofi titik tekannya adalah obyek nilai dan moral pada diri anak didik tersebut. Seni dapat dimanfaatkan untuk membimbing dan mendidik mental serta tingkah laku seseorang agar berubah menuju kondisi yang lebih baik, antara lain memperluas perasaan, bersikap santun, berperilaku lemah lembut, bermoral mulia, dan berbudi pekerti luhur.
5. Media Hiburan Musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas sehari-hari, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan
berbondong-bondong mendatangi tempat pertunjukan untuk menonton. Musik sebagai media hiburan dapat ditemukan dalam musik berikut 1.Pelepas lelah 2.Sajian permainan, seperti dalam mendukung kegiatan anak-anak 3.Mencari kesenangan lahir batin