Pengaruh Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai.docx

  • Uploaded by: geby olivia
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengaruh Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,335
  • Pages: 8
D I S U S U N OLEH: ANGGOTA : MAURISATINA FILLAH GEBY OLIVIA SEPTIANI MAULIANI SARANIZA M.ZUL AZMI RAZI QURRAHMAN

SMA NEGERI 1 BIREUEN

PENGARUH PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kita mempelajari biologi, sama dengan mempelajari tentang alam. Alam sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Supaya kita lebih tau dan lebih dekat kepada alam, maka penulis melakukan percobaan dengan melakukan sebuah penelitian terhadap sebuah tumbuhan takkala ialah perkecambahan cabe merah. Ini adalah salah satu tujuan penulis melakukan penelitian ini. Perkecambahan cabe merah mungkin sebagian orang tidak memperdulikannya namun membutuhkan hasilnya. Adakalanya kita ingin mengenalnya, namun tidak mau mempelajarinya. Dan sebagai makhluk alam seharusnya kita tau ruang lingkup alam. Namun apa yang terjadi hanya petani cabelah yang peduli terhadap pertumbuhan cabe. Kita hanya memperoleh hasil. Namun itulah salah satu di sini kita akan sadar sendirinya. Pentingnya atau susahnya merawat tumbuhan cabe merah itu. Melakukan penelitian ini kita akan lebih tau lebih mengerti tumbuhan itu Sesungguhnya walaupun penelitian ini sangat sederhana sekali. Namun kita sudah menambah ilmu dengan penelitian ini.

I.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui masalah dalam penanaman cabe merah 2. Dapat mengetahui hipotesis apa yang diuji 3. Mampu membedakan tumbuhan yang di beri pupuk kandang dan yang tidak di beri pupuk kandang.

I.3 Rumusan Masalah Apa pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman cabai ?

I.4 Hipotesis

Hipotesisnya adalah pupuk kandang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman cabai.

BAB II KAJIAN TEORITIK II.1 Pengertian Cabai

Cabai atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" kesepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai. Lombok rawit dapat ditanam baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, pada musim kemarau maupun musim penghujan. Tanah yang cocok untuk tanaman ini adalah tanah yang subur gembur cukup mengandung humus dan tersedianya saluran pembuangan air yang baik. Klasifikasi ilmiah: Kerajaan : Plantae Ordo : Solonales Famili : Solanaseae Genus : Capsicum Spesies : Frustescens

1. Manfaat Cabai rawit (Capsicum) merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker. Tanaman cabai juga banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai (Capsicum) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan

memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker.

2. Cara Penanaman Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar. Tanaman cabe cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5 - 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret - April). Untuk memperoleh harga cabe yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit . Buah cabe yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabe (300-500 gr biji).

3. Permasalahan Produksi Salah satu kendala utama dalam sistem produksi cabai di Indonesia adalah adanya serangan lalat buah pada tanaman cabai menerangkan bahwa hama ini sering menyebabkan gagal panen. Berdasarkan laporan yang ada kerusakan pada tanaman cabai di Indonesia dapat mencapai 35%. Cabai yang terserang sering tampak sehat dan utuh dari luar tetapi bila dilihat di dalamnya membusuk dan mengandung larvalalat. Penyebabnya adalah hama lalat buah terutama Bactrocera carambolae. Karena gejala awalnya yang tidak tampak jelas, sementara hama ini sebarannya masih terbatas di kepulauan Indonesia, lalat buah menjadi hama karantina yang ditakuti sehingga dapat menjadi penghambat ekspor buah-buahan maupun pada produksi cabai.

4. Upaya Penanggulangan Sebenarnya sudah dilakukan upaya untuk mengendalikan serangan lalat buah ini, di antaranya adalah pembrongsongan yang dapat mencegah serangan lalat buah. Akan tetapi, cara ini tidak praktis untuk dilakukan pada tanaman cabai dalam areal yang luas. Sementara penggunaan insektisida selain mencemari lingkungan juga sangat berbahaya bagi konsumen buah. Oleh karena itu, diperlukan cara pengendalian yang ramah lingkungan dan cocok untuk diterapkan di areal luas seperti di lahan sentral produksi cabai. Upaya pengendalian lalat buah pada tanaman cabai, khususnya cabai merah, adalah penggunaan insektisida sintetik karena dianggap praktis, mudah didapat, dan

menunjukkan efek yang cepat. 80% petani sayuran menggunakan pestisida untuk mengendalikan penyakit tanaman. Akan tetapi penggunaan insektisida tersebut sering meninggalkan residu yang berbahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Disamping harga insektisida sintetik yang mahal, dampak dari adanya residu insektisida sintetik dalam bidang ekonomi adalah penolakan ekspor oleh banyak negara tujuan ekspor atas produk-produk cabai yang mengandung residu fungisida dan pestisida lain (Caswell & Modjusca 1996). Di antara insektisida yang banyak digunakan dalam pengendalian serangan lalat buah pada cabai adalah Diazinon, Dursban, Supracide, Tamaron dengan konsentrasi 3-5%, dan Agrothion (Pracaya 1991).

II.2 Pupuk Kandang

1. Campur dengan air ke dalam tempat penyiraman cabe berserabut. 2. Lakukan setiap pagi dan sore.

BAB III METODE PENELITIAN III.1 Objek, Populasi, dan Sampel Penelitian  Objek : Meniliti biji cabai rawit  Populas : Tanaman cabai rawit  Sampel : 2 pot (diberi pupuk kandang dan tidak diberi pupuk kandang)

III.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di halaman rumah.

III.3 Waktu Penelitian Percobaan dilakukan mulai pada tanggal 19 Juli sampai tanggal 19 Agustus 2017.

III.4 Deskripsi Variabel Penelitian Pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan cabai.  Variabel bebas : Pemberian pupuk kandang  Variabel terikat : Pertumbuhan cabai rawit  Variabel kontrol : Jenis tanah, air, udara, cahaya

III.5 Unit Perlakuan Pada biji cabai “X” yang di tanam tidak menggunakan pupuk kandang. Sedangkan biji cabai “Y” yang ditanam menggunakan pupuk kandang. Tanaman tersebut sama-sama tidak terpengaruh dengan cahaya matahari.

III.6 Alat Dan Bahan Penelitian     

Cangkul Tanah biasa Pupuk kandang Polibet Biji cabai rawit

III.7 Cara Kerja 1. Isi tanah ke dalam 2 polibet sedang. 2. Masukkan 1 biji cabai ke dalam tanah masing masing polibet sedalam 2 cm. 3. Beri pupuk kandang dari kotoran hewan ke dalam salah satu polibet yang ditanami cabai tersebut. 4. Siram biji cabai tersebut setiap pagi dan sore. 5. Setelah tumbuh, ukur cabai tersebut pada minggu ke I, II, III, IV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1

Hasil Penelitian

Tabel yang di beri pupuk dan tidak diberi pupuk.

Hari ke

0

6

12

18

24

30

33

36

39

42

Yang diberi pupuk (cm).

0

5,8

8,9

10

11,5

13,5

14,5

16,9

18,9

21,9

Yang tidak diberi pupuk (cm).

0

2,8

5,9

6,4

8,1

10,1

11

12,7

13,7

14,5

GAMBAR TANAMAN CABAI RAWIT PADA HARI KE-30

A. Gambar yang menggunakan pupuk kandang.

B. Gambar yang tidak menggunakan pupuk kandang.

IV.2

Pembahasan

1 .Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat dan menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaan berlebihan pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah. 2. Pemberian pupuk kandang kotoran lembu berpengaruh terhadap tinggi tanaman. 3. Keadaan daun tidak menggulung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1

KESIMPULAN Pertumbuhan tanaman cabai yang diberi pupuk ini ternyata pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan tanam cabai yang tidak diberi pupuk kandang.

V.2

SARAN Kita harus teliti dalam hal memilih pupuk apalagi bagi para petani, agar tanamannya bisa menghasilkan buah atau sayuran sangat baik. Hasil penelitian diatas bisa ditunjukan bahwa pupuk alami (kotoran lembu) sangat baik pada pertumbuhan cabai.

Related Documents


More Documents from "Ahmad Reza Mahendra"