Pengaruh Mikro Organisme Lokal (MOL) sabut kelapa campuran cucian air beras terhadap pertumbuhan stek pohon bodhi (Ficus relligiosa)
oleh : 1. Adi Krisbianto 2. Kosmas Keko 3. Mohamad Sholeh Saadilah
INSTITUT PERTANIAN MALANG JURUSAN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN 2019
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengayaan jenis tanaman merupakan upaya untuk memperbanyak dan usaha atau cara untuk menghasilkan bibit tanaman tertentu baik jenis tanaman berkayu maupun sejenis semak dan perdu. Secara teknis perbanyakan tanaman digolongkan menjadi dua, perbanyakan generatif dan perbanyakan vegetatif. Perbanyakan generatif disebut juga perbanyakan cara kawin perbanyakan ini merupakan usaha atau cara penggadaan benih tanaman menggunakan biji. sedangkan perbanyakan vegetatif disebut juga perbanyakan cara tak kawin, perbanyakan ini menggunakan bagian-bagian vegetatif tanaman. stek merupakan perbanyakan tanaman mengunakan cara vegetatif yang di ambil dari bagian-bagian tanaman tersebut. Stek (memotong) atau potongan menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru dari cara stek tanaman ini juga mempunyai keuntungan salah satunya yaitu fisik sifat tanaman hasil stek mirip dengan indukan. Pohon bodhi (Ficus religiosa) merupakan jenis tanaman dari famili moraceae yang dikenal sebagai pohon yang bernilai dan bermanfaat sangat banyak bagi ekologis maupun medis. Pohon bodhi (Ficus religiosa) biasanya jenis tanaman yang digunakan untuk konservasi sumber mata air dan tanaman yang cocok sebagai tanaman penghijauan diwilayah perkotaan atau salah satu jenis tanaman untuk RTH wilayah perkotaan. Mikro Organisme Lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang bermanfaat sebagai pupuk organik maupun pupuk cair yang berasal dari sisa sisa makanan dan limbah organik sehari-hari. Bagian buah kelapa juga bisa dijadikan mikroorganisme lokal yaitu dari pemanfaatan serabut kelapa, serabut kelapa saat ini pengelolahan nya sangat minim dengan pengunaan yang sering dimanfaatkan dari buah kelapa yaitu daging dan air kelapanya jadi untuk serabut kelapa sendiri pemanfaatannya kurang, maka dari itu dalam penelitian ini yaitu dapat membuat mikroorganisme lokal dari serabut kelapa dan akan diaplikasikan sebagai pupuk cair untuk pertumbuhan pohon bodhi (Ficus religiosa). B. Rumusan masalah 1. Bagaimana cara membuat dan mengunakan Mikroorganisme Lokal dari serabut kelapa untuk pertumbuhan Stek tanaman pohon bodhi (Ficus religiosa). C. Tujuan 2. Mengetahui cara pembuatan dan penggunaan mikroorganisme lokal dari serabut kelapa untuk pertumbuhan Stek tanaman pohon bodhi (Ficus religiosa).
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Adanya penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki kesuburan tanah dan dapat membantu pelapukan pada jenis pengurai yang cepat seperti kayu,serta tidak meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman untuk penggunaannya. Penggunaan pupuk organik dapat diolah dengan memanfaatkan bahan alam yang sifatnya berpotensi positif sebagai pupuk organik padat atau cair.adanya pupuk orgamik yang bersifat cair menjadi pilihan olahan karena pupuk tidak mudah mengalami pencucian (Musnawar,2007) mikroorganisme lokal (MOL) merupakan bahan pengurai untuk membuat pupuk organik berupa kompos karena manfaat MOL selain bisa dimanfaatkan langsung sebagai pupuk juga baik untuk starter dalam pembuatan pupuk organik. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Sabut kelapa merupakan limbah pengolahan kelapa yang paling tinggi persentasenya, saat ini sabut kelapa diolah menjadi cocofiber dan cocopeat. Cocofiber merupakan serat sabut kelapa yang panjang dan kuat yang dimanfaatkan untuk produksi jok mobil, keset, dsb, sedangkan cocopeat adalah sisa serat pendek dan debu yang digunakan sebagai media tanam. Selain itu dari beberapa hasil penelitian sebalumnya diketahui sabut kelapa memiliki potensi untuk dijadikan pupuk organik. Hanudin et al (2004) mengidentifikasi sabut kelapa mengandung bakteri bermanfaat Klebsiella sp., Pseudomonas sp., Citrobacter sp., B. circularis, B. megaterium, dan B. Firmus. Pohon Bodhi (Ficus religiosa) merupakan jenis tanaman yang dianggap sakral oleh masyarakat Hindu dan Budha. Pohon Bodhi (Ficus religiosa) dianggap sakral karena konon dulu merupakan pohon yang dijadikan tempat meditasi Sidarta Gautama mendapatkan pencerahan menjadi Budha, sehingga pada setiap Candi Budha wajib menanam pohon ini dan pada setiap Candi Budha juga ditemukan relief/simbol pohon yang menyerupai Pohon Bodhi (Ficus religiosa)h. Phon bodhi juga bernilai ekologis sebagai konservasi sumber mata air. Hasil penelitian mengungkapkan pohon ini memiliki banyak manfaat baik secara ekologis maupun medis seperti menyediakan pakan dan shelter bagi satwa serta setiap bagian dari tanaman berkhasiat obat (Murty 2013).
III.
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – April 2019 di laboratorium konservasi Institut Pertanian Malang. B. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Stek tanaman Pohon Bodhi (Ficus religiosa), limbah serabut kelapa, dan air hasil cucian beras. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain tong plastik 10 liter sebagai fermentor, pisau pencacah, selang, botol aqua, sarung tangan, dan plastik. C. Prosedur kerja a. Pengambilan bahan Dalam pengambilan serabut kelapa ini diambil dari sisa sisa limbah serabut kelapa (organik) di lingkungan pasar, dipilih sebagian serabut kelapa yang tidak busuk dan tidak tercampur limbah lain (Non Organik). Air hasil cucian beras yang masih kental atau warnanya tidak terlalu bersih sebanyak 8 liter b. Pembuatan bahan MOL Bahan serabut kelapa dicacah kecil-kecil lalu dimasukan kedalam tong plastik berukuran 10 liter,