Pengaruh Media Tanam Pada Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau.docx

  • Uploaded by: myahri
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengaruh Media Tanam Pada Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,556
  • Pages: 6
Pengaruh Media Tanam pada Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau A. Latar Belakang Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat mengecil kembali). Sedangkan, perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur. Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji dapat langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2, yaitu Faktor Eksternal dan Faktor internal. Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dll. Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormon. Media tanam merupakan faktor eksternal dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.Media tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah, pasir, kapas, kompos. Media tanam yang berebda memilki pengaruh berbeda terhadap pertumbuhan (panjang) tanaman yang memeilki hasil berbeda. Setiap media tanam memilki karakteristik serta unsur yang berbead, sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman B. Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh media tanam pada pertumbuhan serta perkembangan pada tanaman kacang hijau C. Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau? D. Tinjauan Pustaka a. Kacang hijau Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang temasuk suku polongpolongan(fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan protein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai sumber tanaman pangan legume, setelah hijau dan kacang tanah. Kacang hijau juga sangat mudah berkecambah, kecambah kacang hijau biasa kita kenal dengan tauge. Kacang hijau dalam bentuk kecambah mengandung enzim-enzim aktif salah satunya amylase yang membantu dalam metabolisme karbohidrat. Kacang hijau dipilih karena mudah berkecamabah dan mudah ditanam. Kacang hijau cujup tahan dalam kondisi yang kering sehingga mudah ditanam. Sekain itu juga kacang hijau harganya murah untuk penelitian. b. Media tanam Akar Pakis Media tanam berdaya tahan relatif lebih lama dari media tanam pada umumnya, pakis bersifat porous. Dapat menyimpan air namun tidak basah. Keunggulan ini

diikuti juga dengan resiko akan serangan hama yang cukup tinggi. Karakter fisik pakis yang keras sangat ideal bagi hama untuk berlindung dari bahaya yang mengancamnya. Baik berupa predator maupun suhu ekstrim. Akar pakis bisa secara umum terbagi menjadi dua yakni pakis dengan warna hitam dan pakis coklat. Dari kedua jenis tanaman tersebut yang paling sering digunakan sebagai media tanam adalah pakis hitam. Batang pakis hitam biasa berasal dari tanaman pakis yang sudah berumur dan kering. Selain itu batang pakis juga mudah untuk dibentuk menjadi potongan-potongan kecil dan dikenal sebagai cacahan pakis. Keunggulan media tanam dari pakis adalah mudah untuk mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik. Selain itu media tanam ini memiliki tekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman Kapas Kandungan dominan kapas terdiri atas serat – serat tumbuhan (selulosa). Sedangkan zat – zat hara lainnnya sangat sedikit. Alasan utama pemakaian kapas sebagai media tanam adalah karena kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada media tanah, sehingga kacang hijau yang ditanam di media kapas dapat tumbuh lebih cepat daripada di tanah. Selain itu terkstur kapas yang lembut sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu. Pasir Pasir merupakan media tanam alternatif yang biasa digunakan sebagai pangganti tanah. Biasanya media tanam dari pasir digunakan untuk penyemaian benih, penumbuhan bibit tanaman, serta penumbuhan tanaman dengan teknik stek. Sifat pasir yang cepat menyerap kering memudahkan proses pemindahan bibit tanaman ke media lain. Keunggulan lain dari media tanam dari pasir adalah bisa meninggkatkan sistem drainase dan aerasi pada media tanam. c. Air Penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan jumlah air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan tingkat pengambilan air turut dipengaruhi oleh suhu d. Pengaruh sinar matahari (cahaya) pada pertumbuhan Cahaya pada pertumbuhan dan perkembangan merupakan faktor eksternal yang digunakan untuk fotositensis. Dengan bantuan cahaya, fotositensis digunakan untuk menghasilkan glukosa bagi tanaman. Cahaya juga berpengaruh pada laju pertumbuhan tanaman. Apabila tumbuhan disinari cahaya secara terus meneus maak akan menghasilkan tanaman yang berukuran lebih pendek dibandingkan dengan tanaman yang tidak atau mendapat cahaya yang lebih sedikit. Hal ini diakibatkan oleh hormon auksin yang tersebar atau terurai jika terkena sinar/cahaya. pengaruh cahaya terhadap perkecambahan benih dapat dibagi atas 4 golongan yaitu golongan yang memerlukan cahaya mutlak, golongan yang memerlukan cahaya untuk mempercepat perkecambahan, golongan dimana cahaya dapat

menghambat perkecambahan, serta golongan dimana benih dapat berkecambah baik pada tempat gelap maupun ada cahaya. e. Pengaruh Suhu Suhu optimal adalah yang paling menguntungkan berlangsungnya perkecambahan benih dimana presentase perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran suhu antara 26.5 sd 35°C E. Alat Bahan Alat 1. Gelas bekas air mineral 4 buah (1 gelas air mineral, Rp500), sebagai wadah tempat tumbuh tanaman 2. Sendok plastik, sebagai pengganti sekop untuk memasukkan media tanam ke dalam wadah 3. Penggaris besi, untuk mengukur tinggi tanaman Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kacang hijau ( 1 ons, Rp 2000) Pasir Pasir berkerikil Tanah Akar pakis (media tanam) Kapas ( Rp 5000)

Total harga = Rp 9000. F. Hipotesis Perbedaan media tanam akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena setiap tanah memiliki unsur yang berbeda G. Metodologi 1. Lokasi Penelitian Halaman rumah 2. Kondisi lingkungan Cerah.(ketika hujan tidak diambil data) 3. Lama Penelitian 5 hari 4. Variabel 4.1.Variabel Bebas Pengaruh media tanam (kapas, pasir, tanah, akar pakis) 4.2.Variabel Terikat Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau 4.3. Variabel Kontrol Kadar air dan intensitas cahaya matahari, suhu, dan kondisi lingkungan. 5. Proses Penanaman 1. Kacang hijau direndam selama beberapa hari agar terjadi proses perkecambahan 2. Siapkan media tanam yang berupa kapas, pasir, akar pakis dan tanah 3. Setelah beberapa hari, kacang hijau akan berkecambah, tanam kecambah ke 4 gelas dengan media tanam yang berbeda tersebut

4. Beri perlakuan kontrol yang sama berupa intensitas cahaya, kadar air dan kondisi lingkungan 5. Mengukur tinggi tanaman pada hari ke 3, 6, 9, dan 12 dengan penggaris 6. Mengamati perubahan yang terjadi.

H. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Hari Media (cm) Pasir Putih Pasir Berbatu Akar Pakis Kapas Basah 1,8 0,9 2,2 2,6 3 4,9 3,5 5,4 6 6 7,2 6,3 7,9 8,8 9 10,1 8,4 12,2 13,7 12 Perbedaan media tanam merupakan faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan tanamanam kacang hijau selain temperatur, kelembaban, cahaya matahari, dan nutrisi. Pertambahan tinggi tanaman kacang hijau yang tercepat terjadi pada media tanam berupa kapas basah. Pada kapas basah, kacang hijau mencapai tinggi sebesar 13,7 cm pada hari ke-12. Tinggi tanaman terendah terjadi pada tanaman kacang hijau yang ditanam pada media tanam berupa pasir berbatu. Pada hari ke-12, tinggi tanaman kacang hijau pada media tanam pasir berbatu hanya mencapai 8,4 cm. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh tinggi biji kacang hijau yang ditanam di kapas basah lebih cepat pertumbuhan dan perkembangnnya dibandingkan dengan pertumbuhan biji kacang hijau yang ditanam di pasir. Ini disebabkan kapas basah lebih lembab, sehingga dapat memberikan lebih banyak air. Karena kapas basah dapat menyimpan air yang menyebabkan komponen-komponen dalam selnya mulai bekerja, biji akan mengembang dan menyebabkan kulit biji pecah. Setelah itu, embrio akan aktif melepaskan hormon giberelin yang berperan dalam sintesis enzim. Enzim yang dihasilkan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma sehingga menghasilkan molekul kecil yang kemudian diserap oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman. Sedangkan, pada biji kacang hijau yang ditanam di pasir tidak menghasilkan pertumbuhan yang abik bahkan ada biji yang mati disebabkan pasir tidak dapat menyimpan air dengan baik sehingga biji kacang hijau tidak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan, terutama jika pupuk diberikan melalui tanah, pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah bertekstur lempung atau liat, tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar karena unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Selain itu aplikasi pemupukan juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus karena akan segera hilang terbawa air atau menguap. Tanah bertekstur pasir sangat mudah diolah, tanah jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering.

Sementara itu, memiliki struktur kapas yang lembut, dan juga memiliki daya serap air yang rendah. Sehingga, media tanam dengan kapas dapat terjaga kelembabannya, dan juga memiliki persediaan air dalam jangka waktu yang lama. I. Kesimpulan  Media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji kacang hijau.  Apabila media tanam memiliki daya intermolekul yang kecil maka kecepatan perkecambahan juga akan lambat karenan biji sulit dalam menyerap air.  Jika daya intermolekul besar maka sebaliknya.  Dilihat dari tekstur, apabila media tanam memiliki tektur pasir atau kasar, maka akar akan sulit mendapatkan air dikarenakan tekstur pasir mudah kengalami kekeringan.  Tekstur serat atau halus pada kapas membuat akar mudah mendapatkan air karena kelembaban akan terjadi dalam jangka waktu lama. J. Lampiran

Gambar.1. Tanaman Kacang Hijau Direndam Sebelum Ditanam (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar.2. Media Tanam Kacang Hijau (Kiri ke Kanan: Pasir, Pasir Berbatu, Kapas Basah, dan Akar Pakis) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Daftar Pustaka: Pratiwi, D.A., S. Maryati, Srikini, Suharno, & Bambang S. 2016. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga

Related Documents


More Documents from "hans"