PROPOSAL “PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PRODUK SMARTPHONE (STUDI KASUS SMARTPHONE OPPO PADA MAHASISWA S1 IAIN TULUNGAGUNG) ’’ Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Seminar Proposal” Dosen Pembimbing Rohmat Subagyo, S.E., M.E.I.
Oleh : ANNISA
17402153290
KELAS ES VI N JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG TAHUN AKADEMIK 2018
A. Judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Produk Smartphone (Studi Kasus Smartphone Oppo Pada Mahasiswa S1 Iain Tulungagung) ’’
B. Latar belakang Saat ini perkembangan jumlah penduduk yang cukup pesat serta beragamnya aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas tersebut harus dilakukan secara cepat. Agar orang dapat melakukan pekerjaan secara cepat, dibutuhkan sarana pendukung, seperti alat komunikasi tidak lain adalah smartphone .Smartphone adalah alat komunikasi yang paling booming digunakan masyarakat sekarang dengan adanya alat ini mempermuda komunikasi antara satu dengan yang lain. Tidak hanya itu smartphone saat ini dirancang sedemikian rupa untuk dipergunakan sesua dengan kebutuhan. Tak bisa dipungkiri, bahwa smartphone merupakan salah satu media teknologi yang paling cepat mengalami perkembangan. Lihat saja dalam beberapa tahun belakangan ini, Anda pasti merasa smartphone telah mengalami lompatan yang luar biasa dalam aspek apa pun. Terutama aspek hardware.Bila dianalogikan, maka perkembangan teknologi secara keseluruhan memang tidak bisa ditebak. Unggulnya produk Smartphone
salah satunya Smartphone merek
Oppo disertai dengan kemajuan teknologinya yang semakin canggih serta semakin bervariasi, membuat produk smartphone Oppo ini semakin banyak diminati. Smartphone Oppo mampu membidik hampir ke seluruh segmen pasar manapun, baik berdasarkan usia, jenis kelamin, sampai berdasarkan profesi para konsumen. Hal ini dapat dilihat dari segi kualitas produk Smartphone Oppo memiliki karakteristik yang berbeda, dan spesifikasi yang beragam sesuai keinginan konsumen harga yang selalu stabil dan mampu bersaing di pasaran; serta citra merek yang baik
berdasarkan sudut pandang masyarakat mampu menciptakan persepsi masyarakat dalam keputusan pembelian. Kualitas memiliki arti sebagai fitness fot use, yang mengandung pengertian bahwa suatu produk atau jasa harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh pemakainya. Mengikuti definisi diatas maka kualitas dapat didefinisikan sebagai suatu tingkat yang dapat diprediksi dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang rendah sesuai dengan pasar dan harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh pemakainya.1 Suatu merek memberikan berbagai macam petunjuk bagi para pelanggan, termasuk di dalamnya bisnis, budaya, penampilan, proses pekerjaan, dan juga trademark. Sekali suatu merek diterima oleh konsumen, maka pemasaran produk jasa akan lebih mudah diterima. Ketika hampir semua perusahaan menawarkan produk yang hampir seragam, maka kualitas, identitas, dan merek perusahaan menjadi hal yang sangat penting untuk membedakannya dengan produk lainnya. Merek yang sejati adalah merek yang memiliki ekuitas merek yang kuat.Suatu produk yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat membentuk landasan merek yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan apapun dalam jangka panjang.Bagi konsumen merek bermanfaat dalam tiga hal.Pertama, pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten.Kedua, meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan informasi tentang produk dan tenpat membelinya.Ketiga, meningkatkan inovasi-inovasi baru guna mencegah peniruan dari pesaing.2 Kepuasan konsumen berpengaruh dalam membentuk loyalitas seorang konsumen terhadap suatu produk atau jasa. Kepuasan adalah tingkat perasaan 7 seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Semakin tinggi kepuasan pelanggan, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan tersebut 1
Fandy Tjiptono dan Diana Anastasia, Total Equality Management, (Yogyakarta: PT Andi, 2003), hal. 53. 2 Bilson Simamora, Aura Merek, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal. 3
dikarenakan pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian dan perekomendasian pada perusahaan tersebut. Sebaliknya tanpa kepuasan, dapat menyebabkan pelanggan pindah ke produk atau jasa yang lain. Oleh karena itu banyak perusahaan yang berupaya untuk mengembangkan strategi
yang
efektif
guna
membangun,
mempertahankan
dan
meningkatkan loyalitas pelanggannya dengan cara menjaga kepuasan pelanggannya.3 Dengan adanya hal tersebut penulis tertarik untuk mengetahui apakah kualitas produk dan citra merek berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, khususnya penggunaan Smartphone pada Mahasiswa S1 IAIN Tulungagung. Dengan ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada
Produk
Smartphone
Smartphone
(Studi
Kasus
Oppo
Pada
Mahasiswa S1 Iain Tulungagung) ’’
3
Etta Mamang S dan Sopiah, Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian, (Yogyakarta: Andi, 2013), hal. 99.
C. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada penggunaan SmartphoneOppo? 2. Apakah citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada penggunaan Smartphone Oppo? 3. Apakah kualitas dan citra merek berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada penggunaan Smarphone Oppo?
D. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk menguji besarnya pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen pada penggunaan Smartphone Oppo khususnya Mahasiswa S1 IAIN Tulungagung. 2. Untuk menguji besarnya pengaruh citra merek terhadap kepuasam konsumen pada penggunaan Smartphone Oppo khususnya Mahasiswa S1 IAIN Tulungagung. 3. Untuk menguji secara simultan pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen pada penggunaan Smartphone Oppo khususnya Mahasiswa S1 IAIN Tulungagung.
E. Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian Penelitian ini hanya terkait dengan analisis pengaruh kualitas produk dan citra merek, terhadap kepuasan konsumen pada penggunaan Smartphone Oppo pada Mahasiswa IAIN Tulungagung.
F. Penegasan Istilah Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dan mewujudkan kesatuan pandangan dan kesamaan pemikiran, perlu kiranya ditegaskan istilah-istilah yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai berikut : 1. Penegasan Konseptual
a. Pengaruh adalah daya yang ada dari sesuatu (orang, benda, sb) yang ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang.4 b. Citra Merek adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.5 c. Kualitas Produk adalah sekumpulan ciri-ciri karakteristik dari barang dan jasa yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang merupakan suatu pengertian dari gabungan daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan serta atributatribut lainnya dari suatu produk.6 d. Kepuasan
adalah
tingkat
perasaan
seseorang
setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.7 2. Definisi operasional
Kajian tentang pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen pada penggunaan Smartphone yaitu suatu kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen atau pelanggan dan khususnya Mahasiswa S1 IAIN Tulungagung agar mereka setia akan produk yang dikeluarkan oleh Smartphone Oppo.
4
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 849. 5 Fandy Tjiptono dan Candra Gregorius, Service, Quality dan Statisfaction, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2005), hal. 49. 6 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2008), hal. 24. 7 Etta Mamang S dan Sopiah, Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian..., hal. 99.
G. Landasan Teori 1. Kualitas Produk a. Pengertian Kualitas Produk
Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk, perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasran produk dapat berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.Pelanggan memuaskan kebutuhan dan keinginannya lewat produk. Istilah lain adalah penawaran atau pemecahan.8Menurut Kotler (2005) dalam buku perilaku konsumen karya Etta Mamang Sangadji merumuskan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.9Sedangkan kualitas adalah sejauh mana produk memenuhi spesifikasi-spesifikasinya10 Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong kualitas produk merupakan salah satu sarana positioning utama pasar.Kualitas produk mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh
karena
itu
kualitas
berhubungan
erat
dengan
nilai
pelanggan.Dalam artian sempit kualitas bisa didefinisikan sebagai bebas dari kerusakan.11
8
M Suyanto, Marketing Strategy: Top Brand Indonesia, (Yogyakarta: Andi, 2007), hal. 8 Etta Mamang S dan Sopiah, Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian..., hal. 99 10 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 175. 11 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 2006), hal. 272. 9
Menurut Mutis kata kualitas memiliki banyak pengertian, tetapi pada dasarnya mengacu kepada pengertian pokok berikut : a. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan atau keunggulan produk yang memenuhi keinginan konsumen dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu. b. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan. Oleh karena itu memperbaiki kualitas produk ataupun jasa merupakan tantangan yang penting bagi perusahaan dalam bersaing dan merupakan faktor penting yang mendorong pertumbuhan ekonomis di pasar global.
2. Citra merek
Menurut Ferrinadewi berpendapat bahwa: ”Brand image adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.” Dapat juga dikatakan bahwa brand image merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya. Oleh karena itu dalam konsep ini persepsi konsumen menjadi lebih penting dari pada keadaan sesungguhnya. (citra) merupakan istilah yang mulai terkenal sejak tahun 1950 an,
yang dikemukakan dalam berbagai konteks seperti image
terhadap
organisasi, image terhadap
image terhadap
merek
atau
perusahaan, image nasional,
brand
image, imagepublik, self
image,dan sebagainya. Pendapat Buchari tentang citra merupakan impresi, perasaan publik
mengenai
atau
konsepsi
yang ada
adalah pada
perusaaan, mengenai suatu object orang atau
mengenai lembaga.12 12
Rokhmat Subagiyo, Jurnal penelltian : Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Pembiayaan Di Bmt Sahara Tulungagung (Tulungagung : Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2016), hlm 9.
Kadang kita tidak dapat membedakan sesuatu secara jelas antara identitas dan citra. Untuk membedakannya,maka akan kita lihat pengertian masing-masing menurut Kotler : “Identitas adalah berbagai cara yang diarahkan perusahaan untuk mengidentifikasikan dirinya ataumemposisikan produknya”. Sedangkan citra/image, yaitu : “Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya”. Maka jelas jika, “Brand Image” atau citra merek adalah bagaimana suatu merek mempengaruhi persepsi, pandangan masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan atau produknya13 Citra merek menurut Kotler and Keller dalam Kurniawati, adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang di cerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen, yang selalu di ingat pertama kali saat mendengar slogan dan tertanam di benak konsumennya.14 Meenaghan mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam organisasi bisnis. Meenaghan menyatakan bahwa citra merek yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi: a. Meningkatkan pemahaman pengetahuan terhadap aspek-aspek
perilaku konsumen dalam mengambil keputusan. b. Memperkaya orientasi konsumen terhadap hal-hal yang bersifat
simbolis lebih dari pada fungsi-fungsi produk. c. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk. d.
Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing.15
13
Dwi Ristiawan dan Lena Farida, Skripsi : Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki Satria Fu 150 Cc Di Kota Pekanbaru (Studi Kasus Pada Konsumen Pt. Riau Jaya Cemerlang), JOM FISIP Vol 2, No.2, 2015, hal. 4. 14 Dewi Kurniawati, Suharyono dan Andriani Kusumawati, Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 14 No. 2, 2014, hal. 3. 15 Ibid., hlm 22.
3. Kepuasan konsumen
Secara umum kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan.Jika kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas.Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas.Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.16 Dalam kajian literatur kepuasan pelanggan yang dilakukan Giese dan Cote dalam Tjiptono dan Chandra17 mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan memiliki tiga komponen utama, yaitu: a. Kepuasan pelanggan merupakan respon (emosional atau kognitif). b.
Respon tersebut menyangkut fokus tertentu (ekspektasi, produk, pengalaman konsumsi dan seterusnya.
c. Respon terjadi pada waktu tertentu (setelah konsumsi, setelah pemilihan produk/jasa, berdasarkan pengalaman akumulatif dan lain-lain). Kepuasan konsumen keseluruhan ditentukan oleh faktor nilai yang dirasakan, kualitas yang dirasakan dan harapan konsumen ke konsumen keseluruhan yang mempunyai konsekuensi perilaku komplain konsumen dan kesetiaan konsumen.18
Ada
beberapa
perusahaan
untuk
metode
yang
mengukur
bisa dan
dipergunakan memantau
setiap
kepuasan
pelanggannya dan pelanggan pesaing. Kotler mengidentifikasi empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu : a.
Sistem keluhan dan saran Perusahaan yang berorientasi pada kepuasan dapat memberikan kesempatan yang luas bagi konsumen untuk
16
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran..., hal. 177 Fandy Tjiptono dan Gerorius Chandra, Service, Quality, Satisfaction..., hal. 195. 18 Usi Usmara, Pemikiran Kreatif Pemasaran..., hal.115. 17
menyampaikan keluhan dan saran.Keluhan dan saran yang diperoleh dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar perusahaan dapat mengatasi hal-hal yang timbul berkaitan dengan pelayanan kepada konsumen. b.
Ghost Shopping Cara
ini
mengenai
ditempuh
untuk
kepuasan
memperoleh
gambaran
konsumen.Caranya
dengan
mempekerjakan orang atau ghost shopper.Dari ghost shopper dapat diperoleh informasi mengenai cara-cara perusahaan pesaing mengatasi keluhan dari konsumen dan
hasilnya
dapat
digunakan
untuk
mengambil
keputusan manajemen sehubungan dengan penciptaan kepuasan konsumen. c.
Lost Customer Analysis Perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan
yang lama
tidak membeli
produk di
perusahaan dengan maksud agar konsumen tidak berpaling ke pesaingnya. d.
Survei kepuasan konsumen Survei kepuasan konsumen dapat dilakukan melalui telepon, pos, wawancara pribadi.Survei ini dapat memperoleh tanggapan yang positif secara langsung dari konsumen.
H. Penelitian terdahulu 1. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nindiya Carera tahun 2018 meneliti tentang Pengaruh citra merek, kualitas produk dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas pengguna sepeda motor honda skuter matik. Persamaan dari penelitian ini sama-sama menggunakan penelitian kuantitatif serta variabel yang digunakan dalam variabel ini yaitu variabel kualitas produk dan citra merek. adapun perbedaan dari
penelitian ini yaitu terletak pada jumlah variabel serta ojek penelitian yang digunakan.19 2. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nur Dianah tahun 2017 meneliti tentang pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian smartphone xiaomi serta dampaknya pada kepuasan konsumen. Letak persamaan jurnal ini terletak pada jenis penelitian
yang
digunakan
sama-sama
mengunakan
penelitian
kuantitatif serta variabel yang digunakan yaitu Kualitas produk dan citra merek serta kepuasan konsumen adapun letak perbedaannya yaitu terletak pada objek penelitian pada penelitian ini menggunakan smartphone merek xiaomi sedangka penelitian yang sedang digunakan yaitu merek smartphone Oppo.20 3. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dede Aang Kunaifi pada tahun 2015 meneliti tentang pengaruh kualitas produk dan citra merk terhadap kepuasan konsumen pada produk eiger di Surakarta. Pada penelitian ini memiliki persamaan yaitu sama menggunakan penelitian jenis kuantitatif serta variabel yang digunakan yaitu kualitas produk, citra merek, dan kepuasan konsumen. Adapun letak perbedaannya terletak pada objek serta tempat penelitian yang digunakan.21 4. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Listiarini Lindra pada tahun 2016 yang meneliti tentang pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen smartphone samsung galaxy di Surabaya. Persamaan dari penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan jenis penelitian kuantitatif serta variabel-variabel yang
19
Nindya Carera, http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7641/ diaskes pada tgl 18/05/2018 pada pukul 07:00 WIB. 20 Anonim, https://jurnalfe.ustjogja.ac.id/index.php/manajemen/article/view/240 diaskes pada tgl 23/05/2018 pukul 05:00 WIB. 21 Anonim, http://eprints.ums.ac.id/37190/9/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf diakes pada tgl 24/05/2018pada pkl 07:00 WIB
digunakan. Sedangkan letak perbedaan terletak pada objek yang ditelitia atau nama brand serta tempat penelitian22 5. Penelitan terdahulu yang dilakukan oleh Popo Suryana pada tahun 2015 meneiti tentang pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap kepuasan pelanggan implikasinya pada loyalitas pelanggan. Persamaan dari penelitian ini yaitu jenis penelitian yang digunakan sama-sama menggunakan
penelitian
kuantitatif
serta
varibel-variabel
yang
digunakan. Adapun letak perbedaan yaitu terletak pada variabel Y dalam jurnal ini variabelnya yaitu Loyalitas pelanggan dan juga objek penelitiannya yaitu pada brand yang diteliti.23
I. Kerangka pemikiran Berdasakan pada uraian sebelumnya maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen (sebagai variabel dependen) yang dipengaruhi oleh kualitas produk dan citra merek (sebagai variabel independen). Dengan demikian kerang pemikian penelitian tersebut adalah pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen pada produk smartphone (studi kasus smartphone oppo pada mahasiswa S1 iain tulungagung) yang digambarkan sebagai berikut :
22
Anonim, http://repository.wima.ac.id/8537/39/ABSTRAK%20lindra.pdf diaskes pada tanggal 24/05/2018 pada pkl 08:00. 23 Academia, http://www.academia.edu/35237179/PENGARUH_KUALITAS_PRODUK_DAN_CITRA_MEREK_TER HADAP_KEPUASAN_PELANGGAN_IMPLIKASINYA_PADA_LOYALITAS_PELANGGAN_Suatu_survei_ pada_pengguna_smartphone_Blackberry_pada_Fakultas_Ekonomi_di_5_Universitas_Swasta_Jak arta Diaskes pada tgl 24/05/2018 pada pkl 10: 00
KUALITAS PRODUK (X1)
H1 24 KEPUASAN KONSUMEN (Y)
H2 25 CITRA MEREK (X2)
H3 26 Kerangkan pemikiran di atas menunjukkan hubungan antara variabel kualitas produk dan citra merek terhadap kepausan konsumen. Adapun kerangka pemikiran pertama menunjukkan hubungan antara kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. Kedua, menunjukkan hubungan antara citra merek terhadap kepuasan konsumen. Ketiga, menujukkan hubugan secara bersama antara kualitas produk dan citra merek terhadapa kepuasan konsumen. J. Metode penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan eksplantory resach, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan klausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asisiatif/hubungan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan antara pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap kepuasan konsumen pada produk smartphone Oppo.
24
Dede Aang Kunaifi, Skripsi : pengaruh kualitas produk dan citra merk terhadap kepuasan konsumen pada produk eiger di Surakarta ( Surakarta: 2015). 25 26
Ibid., Ibid.,
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas oyek /subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk di pelajarai dan kemudian di tarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah kepuasan kunsumen dalam menggunakan smartphone Oppo dengan studi kasus pada Mahasiswa S1 IAIN Tulungagung. 2. Sampel Menurut Sugiyono, purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan mengambil sampel yang didasarkan peda pertimbangan tertentu. Dikarenakan populasi bersifat infinit atau tak terhingga, maka dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah azzidential sampling yaitu, teknik penentuan sampel yang dilakukan terhadap orang atau benda berdasarkan kebetulan ada atau di jumpai, dimana dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen pada
penggunaan
smartphone
Oppo
pada
mahasiswa
IAIN
Tulungagung. 3. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampling adalah cara penelitian mengambil sampel atau contoh yang representiatif dari populasi yang tersedia. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana tiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan demikian teknik pengambilan sampel ini akan memilih anggota populasi yang dapat memberikan informasi secara maksimal atau yang paling mudah di temui. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan responden dengan mudah dapat dijumpai dengan kriteria-kriteria tertentu atau yang sering di sebut sebagai purposive sampling.27 27
Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi islam, (Jakarta : Alim’s Publishing, 2017), hlm 80.
4. Sumber Data Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang diperoleh dilokasi penelitian. Apapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan, karena data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung pada Mahasiswa S1 IAIN Tulungagung . Adapun sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Data ini diproleh langsung dari penyebaran angket yang berisikan kuesioner pada para konsumen khususnya mahasiswa S1 IAIN Tulungagung. 5. Teknik Pengumpulan Data Salah satu unsur dalam suatu penelitian adalah dipergunakannya suatu metode tertentu untuk memecahkan masalah, sehingga hasil yang diperoleh dapat di pertanggungjawabkan. Metode pengumpulan data merupakan langkah yang dapat menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Dalam penelitian ini penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu : a. Kuesioner Merupakan suatu alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk di jawab secara tertulis pula oleh responden. Disini, responden diberikan daftar pertanyaan-pertanyaan dan kewajiban menjawab sesuai dengan alur yang telah ditemukan peneliti. b. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian dapat diamati oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan langsung tehadap tempat atau lokasi. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan kumpulan data berupa data-data yang mengandung keterangan dan penjelas, pada penelitian ini berupa
catatan hasil wawancara, foto pada saat penelitian secara arsiparsip yang berhubungan dengan penelitian.28 6. Variabel dan Skala Pengukuran Variabel adalah konstruk yang sifatnya telah diberi angka (kuantitatif) atau konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai berupa kuantitatif atau kualitatif yang dapat berubah ubah nilainya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdapat dua jenis yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang memiliki hubungan keterkaitan satu sama lain, yaitu : a. Variabel Bebas Independen Variabel bebas (X) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau yang mempengaruhi variabel lain. Dan variabel bebas pada penelitian ini adalah kualitas produk (X1) dan Citra merek (X2). b. Variabel Terikat Dependen Variabel terikat (Y) adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas atau respon dari variabel bebas. Dan untuk penelitian ini variabel terikatnya adalah Kepuasan konsumen (Y). Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah di tetapkan.
7. Analisis Data Metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda seringkali digunakan untuk mengatasi analisis regresi yang melibatkan hubungan dua atau lebih vvariabel bebas.29
28 29
Metode Penelitian, hlm 82-83. Ibid., hlm 100.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. https://jurnalfe.ustjogja.ac.id/index.php/manajemen/article/view/240 diaskes pada tgl 23/05/2018 pukul 05:00 WIB. Anonim. http://eprints.ums.ac.id/37190/9/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf diakes pada tgl 24/05/2018pada pkl 07:00 WIB Anonim. http://repository.wima.ac.id/8537/39/ABSTRAK%20lindra.pdf diaskes pada tanggal 24/05/2018 pada pkl 08:00. Academia.http://www.academia.edu/35237179/PENGARUH_KUALITAS_PRO DUK_DAN_CITRA_MEREK_TERHADAP_KEPUASAN_PELANGGA N_IMPLIKASINYA_PADA_LOYALITAS_PELANGGAN_Suatu_survei _pada_pengguna_smartphone_Blackberry_pada_Fakultas_Ekonomi_di_5_ Universitas_Swasta_Jakarta Diaskes pada tgl 24/05/2018 pada pkl 10: 00. A. Hamdani Rambat Lupiyoadi. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Bilson Simamora. 2003. Aura Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Etta Mamang S dan Sopiah. Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. hal. 99. Fandy Tjiptono dan Diana Anastasia. 2003. Total Equality Management. Yogyakarta. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka Fandy Tjiptono. 2005. Gregorius, Service, Quality dan Statisfaction. Yogyakarta: Penerbit Andi. Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. M Suyanto. 2007. Marketing Strategy: Top Brand Indonesia. Yogyakarta: Andi. Nindya Carera, http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7641/ diaskes pada tgl 18/05/2018 pada pukul 07:00 WIB. Philip Kotler dan Gary Amstrong. 2006. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Erlangga. Rokhmat Subagiyo. 2017. Metode Penelitian Ekonomi islam. Jakarta : Alim’s Publishing.