Pengaruh Konsentrasi Na2so3 Terhadap Kla.docx

  • Uploaded by: Yusrina Nadila
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengaruh Konsentrasi Na2so3 Terhadap Kla.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 424
  • Pages: 2
Pengaruh Konsentrasi Na2SO3 terhadap KLa Pada percobaan hidrodinamika reaktor dilakukan pengujian pengaruh konsentrasi Na2SO3 terhadap KLa dengan data grafik sebagai berikut. 860 840

KLa Rata-rata

820 800 780 760 740 720

0

0.005

0.01

0.015

0.02

0.025

0.03

0.035

0.04

Konsentrasi Na2SO3

Dari grafik 4. Dapat dilihat terjadi peningkatan KLa rata-rata di setiap penambahan konsentrasi NA2SO3. Pada variabel 1 (0,028N NA2SO3) didapatkan KLa rata-rata sebesar 738,2257. Pada variabel 2 (0,033N Na2SO3) didapatkan KLa rata-rata sebesar 794,5831. Pada variabel 3 (0,038N Na2SO3) didapatkan KLa rata-rata sebesar 841,6. Dari grafik diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi konsntrasi Na2SO3 maka nilai KLa rata-ratanya semakin tinggi. Berdasarkan percobaan Anwar dkk (2017) dengan meningkatkan konsentrasi KOH dapat meningkatkan nilai viskositas. Oleh karena itu, pada percobaan ini tentu semakin tinggi nilai konsentrasi Na2SO3 maka meningkatkan nilai viskositasnya dari viskositas variabel 3 lebih tinggi dari viskositas variabel 2 dan viskositas variabel 2 yang lebih tinggi dari viskositas variabel 1. Pada percobaan ini, metode penentuan KLa ialah dengan metode sulfit. Metode sulfit ini didasarkan pada oksidasi sulfit menjadi sulfat oleh oksigen. Persamaan reaksi oksidasinya sebagai berikut : 1 2 2− SO2− 3 + 𝑂 → 𝑆𝑂4 2 (Hermann, et al., 2000) Dari persamaan reaksi diatas, dapat dijelaskan reaksi yang berlangsung dalam reaktor selama percobaan hidrodinamika reaktor yaitu oksigen yang dialirkan akan bereaksi dengan sulfit yang terlarut dalam air di reaktor sehingga berubah menjadi sulfat. Dari hal tersebut, oksigen yang mulanya dalam fase gas bereaksi dengan sulfit dalam fase cair sehingga menjadi sulfat dalam fase cair. Oleh karena itu, oksigen mengalami perpindahan massa fase gas-cair berbanding lurus pada konsentrasi sulfit yang terlarut karena nantinya oksigen dalam fase gas menjadi fase cair dengan cara bereaksi dengan sulfit yang terlarut dalam

fase cair, sehingga pada akhirnya koefisien perpindahan massa volumetric (KLa) terpengaruh didalamnya. Dikarenakan nilai viskositas yang semakin meninggi dari variabel 1-2-3, maka dari itu nilai Na2SO3 yang terlarut semakin tinggi, sehingga oksigen yang bereaksi semakin banyak. Nilai KLa semakin meninggi dari variabel 1-2-3 dikarenakan oksigen bereaksi dengan Na2SO3 yang semakin banyak. Oleh hal ini, variabel 3 yang konsentrasi Na2SO3 lebih besar dari variabel 2 dan 1, serta juga variabel 2 yang konsentrasi Na2SO3 lebih besar dari variabel 1 mendapatkan nilai KLa yang lebih tinggi. Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa data yang didapat sesuai dengan teori yang ditemukan, dimana oksigen dalam fase gas bereaksi berbanding lurus dengan sulfit (Na2SO3) yang terlarut dalam air reaktor, sehingga semakin tinggi konsentrasi sulfit yang terlarut maka semakin banyak juga oksigen yang dialirkan mengalami perpindahan massa gas-cair yang nantinya akan berpengaruh pada nilai KLa yang semakin tinggi juga.

Related Documents


More Documents from "patah85"