1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian kausal dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian kausal berguna untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau untuk menganalisis bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian ini menekankan pada pengukuran variabel dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik dengan menggunakan analisis regresi liniear sederhana. Penelitian ini untuk menguji pengaruh jumlah penduduk terhadap penerimaan pajak daerah di kota Bukittinggi. Penelitian dilakukan dalam periode waktu 10 tahun yakni dari 2006-2015.
3.2
Variabel Penelitian Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi
pada suatu nilai (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, digunakan tiga macam variabel penelitian. 3.2.1 Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti (Sekaran, 2006). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pajak daerah kota Bukittinggi.
2
a. Penerimaan Pajak Penerimaan Pajak Daerah adalah jumlah keseluruhan penerimaan yang diterima oleh suatu daerah yang bersumber dari pajak daerah, yang diukur dalam satuan rupiah pertahun.
3.2.2 Variabel Bebas (Independen Variable) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen / terikat (Sugiyono, 2010). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Jumlah penduduk Jumlah penduduk adalah banyaknya penduduk yang tinggal/ menetap di suatu daerah/ wilayah tertentu, yang diukur dalam satuan jiwa pertahun.
Berdasarkan definisi operasional dan variabel penelitian tersebut, maka dapat diringkas melalui tabel berikut ini : Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel No
Variabel
Definisi Operasional
Skala
1
DEPENDEN Penerimaan Pajak Daerah (y)
Penerimaan pajak daerah adalah keseluruhan penerimaan yang diterima oleh suatu daerah yang bersumber dari pajak daerah, yang diukur dalam satuan rupiah pertahun.
Rasio
2
INDEPENDEN Jumlah Penduduk (x1)
Jumlah penduduk adalah banyaknya penduduk yang tinggal/ menetap di suatu daerah/ wilayah tertentu, yang diukur dalam satuan jiwa pertahun.
Rasio
Sumber : Data Diolah.
3
3.3.
Populasi dan Sampel 3.3.1
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah laporan realisasi APBD kota Bukit Tinggi.
3.3.2
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Maka dari itu pertimbangan yang ditentukan peneliti adalah :
a. Laporan Realisasi APBD Kota Bukit Tinggi periode 2006 – 2015 dalam situs departemen keuangan republik indonesia direktorat jenderal perimbangan keuangan. b. Laporan Realisasi APBD Kota Bukit Tinggi periode 2006 – 2015 data 10 tahun terakhir yang diambil secara triwulan dari laporan tahunan realisasi APBD.
3.4
Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka (Sugiyono, 2007). Jenis data adalah pengelompokkan data yang didasarkan pada sifat data tersebut (Sugiyono, 2010). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
4
data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip atau dokumenter yang telah dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data deret berkala (time series) selama 10 tahun, yakni tahun 2006 hingga 2015. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa data keuangan daerah khususnya realisasi APBD Kota Bukittinggi serta data jumlah penduduk kota Bukittinggi dalam kurun waktu 10 tahun tersebut. Data dalam penelitian ini diperoleh dari publikasi data keuangan daerah oleh Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan (DJPK) di website resmi DJPK Kemenkeu RI, yaitu http://djpk.deukeu.go.id. Selain itu data jumlah penduduk kota Bukittinggi diperoleh dari website BPS https://www.bps.go.id/.
3.5
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Metode Dokumentasi, teknik dokumentasi yang dimaksud dilakukan melalui pencatatan data-data yang diperlukan dan mengakses website yang menyediakan data dan informasi yang diperlukan. Dokumen dimaksud yang digunakan dalam penelitian ini adalah data realisasi APBD Kota Bukittinggi dan data jumlah penduduk kota Bukit tinggi. 2. Studi Pustaka, adalah penelitian yang dilakukan diperpustakaan dengan membaca buku-buku atau literatur yang berhubungan dengan hipotesis atau pokok permasalahan.
5
3.6
Metode Analisis Data Sesuai dengan data dan tujuan penelitian ini maka metode analisis yang
digunakan adalah metode kuantitatif. Analisis kuantitatif ini berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Yudisyus (2010), Nugroho (2012), Ariasih (2013) dan Suyana (2014) yang mengungkapkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara jumlah penduduk dengan penerimaan pajak daerah. Berdasarkan
beberapa
penelitian
terdahulu
diatas,
maka
dapat
digambarkan sebuah fungsi yang memperlihatkan hubungan antara jumlah penduduk dengan pajak daerah. Adapun fungsi tersebut adalah: 𝒚 = 𝒇(𝒙) Dimana: y = variabel terikat (Pajak daerah) x = variabel bebas (Jumlah penduduk) Fungsi diatas dapat diturunkan menjadi persamaan regresi sederhana berikut: 𝒚 = 𝒂 + 𝒃(𝒙) Dimana: y = variabel terikat (Pajak daerah) a = konstanta b = variabel bebas (Jumlah penduduk) x = koefisien
6
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah penduduk terhadap pajak daerah diukur dengan menggunakan persamaan regresi linear sederhana dengan menggunakan program SPSS. Adapun aplikasi SPSS yang digunakan dalam melakukan pengukran tersebut adalah SPSS versi 20.
7
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menganalisis hubungan antara jumlah penduduk terhadap penerimaan pajak daerah kota Bukittinggi dimana menurut teori terdapat hubungan yang positif. Artinya bila terjadi kenaikan jumlah penduduk maka pajak daerah akan meningkat. Adapun hasil pengukuran dengan menggunakan analisa regresi sederhana adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Penduduk
-1.370E11 1355538.517
Coefficients
Std. Error
Beta
T
1.106E10 97983.854
-12.388 .980
13.834
Sig. .000 .000
Sumber: Data diolah dengan program SPSS 20 Dari tabel 5.1 diatas, terlihat bahwa nilai konstanta sebesar -1,370E11 sedangkan nilai jumlah penduduk sebesar 1.355.538,517 maka diperoleh persamaan regresinya adalah sebagai berikut y = a + bx, atau y = -1,370E11 + 1.355.538,517x Artinya bahwa setiap penambahan satu satuan jumlah penduduk akan meningkatkan pajak daerah sebesar 1.355.538 satuan. Hasil penelitian ini ternyata sejalan dengan penelitian terdahulu dimana menunjukkan hubungan positif
8
Selanjutnya untuk menilai apakah ada pengaruh signifikan antara jumlah penduduk terhadap pajak daerah Kota Bukittinggi, bisa dengan mengamati nilai t hitung dengan tingkat signifikan 0,05. Dengan nilai t hitung sebesar 13,834 > 1,85 maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara jumlah penduduk dengan pajak daerah Kota Bukittinggi. Kemudian untuk menilai bagaimana hubungan antara kedua variabel yang digunakan, dapat dilihat dari hasil perhitungan korelasi (r) pada Tabel 5.2 dibawah ini, Tabel 5.2 Model Summaryb Change Statistics
Std. Error Mod el
R
1
.980a
R
Adjusted R
of the
R Square
F
Square
Square
Estimate
Change
Change
.960
.955
1.833E9
.960 191.388
Sig. F df1
df2 1
Change 8
.000
a. Predictors: (Constant), Penduduk b. Dependent Variable: Pajak Daerah
Sumber: Data diolah dengan SPSS 20 Dari Tabel 5.2 diatas, dapat dilihat bahwa nilai korelasi sebesar 0,980. Korelasi ini menggambarkan bagaimana hubungan antara jumlah penduduk dan pajak daerah Kota Bukittinggi. Nilai korelasi berkisar dalam range -1 ≤ r ≤ +1. Dengan nilai sebesar 0,980 maka hubungan antara kedua variabel ini sangat kuat, karena nilai r hampir mendekati +1 yang juga mengindikasikan adanya hubungan linear positif antara kedua variabel tersebut.
9
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1
Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk
terhadap penerimaan pajak daerah. Data – data dalam penelitian ini diperoleh dari publikasi data keuangan daerah oleh Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan (DJPK) di website resmi DJPK Kemenkeu RI, yaitu http://djpk.deukeu.go.id. Selain itu data jumlah penduduk kota Bukittinggi diperoleh dari website BPS https://www.bps.go.id/ dengan data yang diteliti selama 10 tahun ( 2006 – 2015 ). Berdasarkan pembahasan dan analisis temuan empiris pada bab iv dan v, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian menunjukkan adanya hubungan positif antara jumlah penduduk dan pajak daerah dengan nilai koefisien regresi sebesar 1.355.538,517. 2. Terdapat hubungan yang sangat kuat antara kedua variabel dalam penelitian, yaitu jumlah penduduk dan pajak daerah. Hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi (r) sebesar 0,980 yang mendekati 1, dan juga terdapat hubungan linear positif antara kedua variabel tersebut. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari jumlah penduduk terhadap penerimaan pajak daerah Kota Bukittinggi, terlihat dari hasil uji t, dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, 13,834 > 1,85 pada tingkat signifikansi 0,05.
10
6.2
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disampaikan saran – saran sebagai
berikut : 1.
Bagi pemerintah daerah kota Bukit Tinggi Pemerintah kota bukit tinggi sebaiknya terkonsentrasi untuk meningkatkan
penerimaan pajak daerah dengan peningkatan pajak daerah akan berpengaruh pada peningkatan PAD. Dengan menngkatnya pad akan semakin mudah membiayai kegiatan – kegiatan dan keperlun daerah yang nantinya kan meningkatkan kinerja pemerintah daerah , selain itu dengan peningkatan pad akan berpengaruh pada peningkatan fasilitas – fasilitas bagi masyarakat kota bukit tinggi, dengan kata lain dengan meningkatnya pad diharapkan akan meningkatkan kesejahteran penduduknya. Peningkatan pajak harus didukung pula oleh peningkatan kualitas dari penduduk kota bukit tinggi dengan demikian pemerintah akan mampu meningkatkan pajak daerah untuk disalurkan bagi kemakmuran rakyat, selain itu perlu dilakukan sosialisasi tentang potensi pajak yang ada dikota bukit tinggi.
2.
Bagi Peneliti Lain Penulis menyadari masih banyak keterbatasn dalam penelitian ini, baik
dari segi jumlah sampel yang hanya meliputi periode 10 tahun pada kota bukit tinggi serta pembahasan mengenai pajak daerah yang hanya berfokus pada jumlah penduduk. Oleh sebab itu agar penelitian ini lebih baik peneliti lebih lanjut
11
sebaiknya dilakukan dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun dan diteliti pada daerah lain di indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA Ariasih, Ni nyoman Pande dan I Made Suyana Utama. 2011. “Pengaruh Jumlah Penduduk dan PDRB Per Kapita Terhadap Penerimaan PKB dan BBNKB serta Kemandirian Keuangan Daerah Provinsi Bali”. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Bali Nugroho, Lintan Gupita P. 2013. “Analisis Penerimaan Pajak Reklame di Kota Semarang Tahun 1990-2011”. Jurnal Ekonomi Vol. 2, No. 2 Sekaran, Uma. 2007. “Metode Penelitian Bisnis 1 Edisi 4”. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono. 2006. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung: ALFABETA www.djpk.go.id www.bps.go.id Yudisyus, Opissen. 2013. “Penerimaan Pajak Reklame dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Vol. 14, No. 2
13
Ujian Tengah Semester analisis multivariat
PENGARUH JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH PADA KOTA BUKIT TINGGI PERIODE 2006 s/d 2015
Disusun oleh: Syafrul Antoni (1620532028)
MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 2017
14